Anda di halaman 1dari 11

STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

1
BAB 2
GAYA DAN KESETIMBANGAN


A. Pendahuluan
Mekanika adalah ilmu yang memberikan gambaran dan menjelaskan kondisi sebuah benda yang
diam atau bergerak karena pengaruh gaya yang beraksi pada benda. Mekanika terbagi menjadi tiga
bagian yaitu :
1. Mekanika benda tegar (Mechanics of Rigid Bodies), yang terdiri dari :
a. Statika (Ilmu Keseimbangan) adalah ilmu mempelajari mengenai gaya-gaya yang bekerja pada
benda agar benda tersebut setimbang
b. Dinamika (Ilmu Gerak) adalah ilmu yang mempelajari gerak benda tanpa melihat gaya yang
bekerja pada benda tersebut
2. Mekanika benda berubah bentuk (Mechanics of Deformable Bodies), dimana salah satu yang ditelaah
adalah mengenai mekanika bahan, yaitu daya kemampuan suatu bahan atau material menahan suatu
beban
3. Mekanika Fluida (Mechanics of Fluids), dimana salah satu yang ditelaah adalah mengenai hidrolika.

Tujuan mekanika adalah menerangkan dan meramalkan gejala-gejala fisis dan dengan demikian
meletakkan dasar-dasar aplikasi teknik.
Dalam mempelajari mekanika disini, benda dianggap tegar sempurna atau tidak mengalami perubahan
bentuk. Akan tetapi struktur yang sesungguhnya tidak pernah benar-benar tegar dan mengalami
deformasi (perubahan bentuk) dibawah tekanan beban yang bekerja padanya. Tetapi pada umumnya
deformasi ini kecil dan tidak mempengaruhi kondisi keseimbangan atau gerakan struktur yang ditinjau.
Masalah deformasi yang berhubungan dengan daya kemampuan suatu struktur menahan suatu beban
dipelajari di mekanika bahan.

Statika dibagi menjadi :
1. Statika Tentu
Mempelajari pada suatu struktur atau mesin dimana gaya-gaya (kekuatan dan momen) dihitung
menggunakan syarat-syarat keseimbangan:
E V = 0 (jumlah gaya komponen vertikal = 0)
E H = 0 (jumlah gaya komponen horisontal = 0)
E M = 0 (jumlah momen terhadap suatu titik = 0)
2. Statika Tak tentu
Selain menggunakan syarat keseimbangan dalam perhitungannya juga memperhitungkan
perubahan-perubahan deformasi (perubahan gaya yang timbul akibat adanya tekanan angin, getaran
kelebihan beban dan lain-lain) yang timbul pada struktur atau mesin yang bersangkutan.

Konsep Dasar
Empat kuantitas dasar yg digunakan dalam mekanika terdiri dari panjang, waktu, massa dan gaya.

Model atau idealisasi digunakan dalam mekanika bertujuan menyederhanakan penerapan teori,
misalnya:
- Partikel. Partikel memiliki massa tetapi ukurannya diabaikan. Contoh: Ukuran bumi sangat kecil jika
dibandingkan dengan ukuran orbit bumi, sehingga bumi dapat dimodelkan sebagai partikel dalam
mempelajari gerak orbit bumi. Apabila benda diidealisasikan sebagai partikel maka prinsip2 mekanik
STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

2
direduksi menjadi bentuk sederhana karena geometri benda tidak masuk dalam analisis
permasalahan.
- Benda Tegar. Benda tegar dapat dianggap tersusun dari sejumlah besar partikel partikel yg jarak
antaranya tetap fixed sebelum dan sesudah beban diterapkan padanya. Dengan demikian, material
properties setiap benda yg diasumsikan rigid tidak perlu dikaji pada saat dilakukan analisa gaya2 yg
bekerja pada benda. Aktualnya terjadi deformasi pada struktur, mesin, mekanisme relative kecil dan
asumsi benda tegar dapat diterapkan.
- Gaya Terkonsentrasi. Gaya terkonsentrasi merepresentasikan pengaruh beban yg diasumsikan
bekerja di suatu titik pada benda. Representasi beban oleh gaya terkonsentrasi dapat diterapkan
apabila luas tempat gaya bekerja sangat kecil dibandingkan dengan ukuran benda keseluruhan.
Contoh gaya kontak antara roda dan ground.

Hukum Newton
- Hukum I : Sebuah partikel yg sedang berada dalam keadaan diam
atau bergerak lurus dengan kecepatan konstan akan
mempertahankan kondisi tsb jika padanya tidak dikenakan gaya yg
tidak seimbang.

- Hukum II : Partikel yg padanya bekerja gaya yg tidak seimbang
akan mengalami percepatan arahnya sama dengan arah gaya dan
besarnya sebanding dengan gaya. Secara matematis :


- Hukum III : Gaya aksi dan reaksi antara 2 buah partikel besarnya
sama, berlawanan arah dan colinier.


Gbr 1.1. Partikel untuk menjelaskan
hukum Newton tentang gerak

Hukum Newton Tentang Gravitasi. Hukum Newton tentang gaya tarik menarik antara dua buah partikel
secara matematis sbb :

Dengan :
F adalah gaya tarik menarik antara 2 partikel
G adalah konstanta gravitasi universal, berdasar bukti eksperimen:
`m1 dan m2 adalah massa masing-msaing partikel
r adalah jarak antara 2 partikel

Berat. Berdasarkan pers.1.2, 2 buah partikel atau benda memiliki gaya tarik menarik yg bekerja
diantara keduanya. Dalam kasus partikel yg letaknya pada atau dekat dengan permukaan bumi gaya
gravitasi terjadi antara bumi dan partikel tsb. Gaya ini disebut berat yg banyak dijumpai dalam
mempelajari mekanika.

Berdasarkan persamaan 1.2 dapat disusun ekspresi pendekatan untuk menentukan berat partikel yg
memiliki massa m
1
= m. Jika kita asumsikan bumi adalah nonrotating sphere dengan density konstan dan
memiliki massa m
2
= m
e
dgn r adalah jarak antara pusat bumi dan partikel, maka :

STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

3
Dengan , diperoleh :


Membandingkannya dengan F = ma, term g adalah percepatan gravitasi. Karena g bergantung kepada r,
dapat dipahami bahwa berat benda bukan merupakan kuantitas absolut sehingga besarnya bergantung
pada lokasi pengukuran dilakukan. Untuk kebanyakan perhitungan teknik, g diukur pada permukaan laut
dan pada latitude 45
0
, lokasi ini dikenal sebagai standard location


B. Gaya
Mekanika Teknik atau ilmu gaya adalah ilmu yang mempelajari gaya-gaya yang bekerja pada
suatu struktur, sedangkan gaya adalah sebagai muatan yang bekerja pada struktur.
1. Sifat gaya
Gaya adalah vektor, maka gaya mempunyai sifat :
- mempunyai besaran untuk menggambarkan besaran suatu gaya ditunjukan dengan
panjang anak panah, makin besar panjang anak panah, makin besar gayanya.
- mempunyai arah Arah gaya ditunjukan dengan arah mata panah
- mempunyai titik tangkap titik tangkap sebuah gaya ditunjukan oleh sebuah garis melalui
sumbu batang panah
contoh :













2. Macam Gaya
1. Gaya terpusat, contohnya gaya tekan pada lantai akibat beban orang
2. Gaya terbagi :
- Terbagi rata (gaya tekan angin)
- Teratur (gaya tekan air pada bendungan)
- Tak teratur
3. Momen gaya, merupakan perkalian dari sebuah gaya dengan jarak terhadap titik yang di
tinjau.
- Momen gaya Positif (+) jika gaya diputar searah jarum jam terhadap titik yang tinjau
- Momen gaya Negatif (-) jika gaya diputar berlawanan arah jarum jam terhadap titik yang
ditinjau










Momen A = + (F x L) Momen A = + (F x L) Momen A = - (F x L) Momen A = + (F x L)
Sebuah gaya F = 1000 kg bekerja
tegak lurus ke atas dapat
digambarkan seperti pada gambar
disamping ini
F = 1000 kg
100 mm
Skala 1 mm = 10 kg
L = jarak
F
A
F
A
L
F
A
L
L
A
F
STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

4
3. Komposisi Gaya
1. Gaya-gaya kolinier
P
1
P
2
P
3


Adalah gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu garis lurus

2. Gaya-gaya konkuren P
1


P
2

P
3


Adalah gaya-gaya yang garis kerjanya melalui sebuah titik

3. Gaya-gaya nonkonkuren
P
1

P
2

P
3

Adalah gaya-gaya yang garis kerjanya tidak melalui sebuah titik

4. Gaya-gaya sejajar P
1

P
2

P
3


Adalah gaya-gaya yang garis kerjanya sejajar satu sama lain baik dalam bidang maupun
dalam ruang
5. Gaya-gaya koplanar adalah gaya-gaya yang garis kerjanya terletak pada satu bidang
6. Gaya-gaya ruang adalah gaya-gaya yang bekerja di dalam ruang

4. Kesetimbangan
Bila sebuah benda dengan berat tertentu tergantung pada tali dalam keadaan diam seperti pada
gambar di bawah ini, dimana beban yang tergantung menyebabkan tali dalam keadaan tegang. tali
menjadi tegang disebabkan karena sebuah gaya yang bekerja sepanjang sumbu tali dengan arah
keatas, sebagai akibat harus menahan beban W. Akibat adanya aksi (beban W) maka didalam tali
terjadi reaksi (gaya tali T).








berdasarkan gambar, maka didapat kemungkinan :
- bila T > W, maka benda akan tertarik ke atas
- bila T < W, maka benda akan turun ke bawah atau tali putus
- bila T = W, maka benda dalam keadaan diam. Keadaaan ini disebut seimbang.








Tali = T
Beban = W
T
W
STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

5
C. Gaya pada Bidang Datar

1. Pegabungan Gaya ( Resultan )
Resultan gaya adalah gabungan atau penjumlahan dari banyak gaya dimana gaya yang bekerja bisa :
1. Serah
P
1
P
2
P
3



R = P
1
+ P
2
+ P
3


2. Berlawanan arah
P
1
P
2



R = selisih P
1
dengan P
2



3. Bersudut, ada 2 gaya P
1
& P
2
dimana : o = sudut antara P
1
dengan sb. x
Y | = sudut antara P
2
dengan sb. x
R

P
2

P
2y




P
1y
| P
1

o
P
2x
P
1x
X

P
1X
= proyeksi gaya P
1
terhadap sumbu X
P
2X
= proyeksi gaya P
2
terhadap sumbu X
P
1Y
= proyeksi gaya P
1
terhadap sumbu Y
P
2Y
= proyeksi gaya P
2
terhadap sumbu Y

2. Mencari arah dan besarnya resultan

a. Dengan cara jajaran genjang

P
1
R


P
2


R
1


P
1


R
P
2






P
3


R
X
= P
1X
+ P
2X
R
Y
= P
1Y
+ P
2Y
Besarnya resultan adalah
2 2
Y X
R R R + =


Besarnya sudut resultan adalah
X
Y
R
R
tg = u









STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

6

b. Dengan cara Poligon

P
1
P
1


P
2
P
2

P
4

P
3

R
P
3



P
4




c. Dengan cara Lukisan kutub



2 P
2
3
P
1
P
3
P
1
1
1 Jari-jari kutub
4
R P
2
2

3 O (pusat Kutub)


P
3
4

R



d. Dengan cara analitis
- Apabila arah gaya sama maka tinggal dijumlahkan
- Apabila arah gaya berlawanan maka tinggal dikurangi
- Apabila arah gaya membentuk sudut o maka menggunakan persamaan

R
P
1

( ) o cos . . . 2
2 1
2
2
2
1
P P P P R + + =

o
P
2



Contoh Soal :
No. 1 Tentukan arah resultan dengan cara jajaran genjang dan poligon

P
4

P
3

P
1



P
2


STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

7


Jawab :
P
4

P
3
P
1

P
1



P
2

R

P
2



R
1
R
2
R
P
4

P
3



No. 2 Tentukan arah resultan dengan lukisan kutub !



P
1
P
2
P
3
P
4






Jawab :


P
1
P
2
P
3
P
4
P
1
1


2
P
2

2 3 4 3
O
1 5 P
3

4

P
4
5
R
R



No. 3 Hitung besar dan arah resultan nya !

Y

16 N 15 N


45 60 19 N
30 X
11 N


22 N






Jajaran genjang
Poligon
STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

8
Jawab :
Gaya Rx Ry

19 N 19 N 0 N
15 N 15 cos 60 = 7,5 N 15 sin 60 = 13 N
16 N 16 cos 45 = - 11,3 N 16 sin 45 = 11,3 N
11 N 11 cos 30 = -9,5 N 11 sin 30 = - 5,5 N
22 N 0 N - 22 N

ERx = 5,7 N ERy = - 3,2 N


2 2
Y X
R R R + = =
2 2
) 2 , 3 ( 7 , 5 + = 6,5 Newton


X
Y
R
R
tg = u =
7 , 5
2 , 3
= - 0,56 u
R
u = 29 , berada dibawah sb. x



No. 4 Carilah arah dan besar Resultan nya !

Y

P
2y
P
2
= 4 ton


P
1y
P
1
= 6 ton
60
30
P
2x
P
2x





No. 5 Carilah besar, arah serta letak resultannya !

0,25m 0,25m 0,25m 0,25m
A

P
1
= 30N P
2
= 40N P
3
= 10N P
4
= 15N P
5
= 20N




X

R

Jawab :
Besarnya resultan, R = P
1
+ P
2
+ P
3
+ P
4
+ P
5
= 115 N
Letak resultan dari titik A adalah :
E momen resultan = E Momen dititik A
R. X = P
2
. 0,25m + P
3
. 0,5m + P
4
. 0,75m + P
5
. 1 m
R. X = 46, 25 N
X = 46,25 N = 46,25 N = 0,4 m dari titik A
R 115 N






Jawab :
P
1x
= P
1
. Cos 30 = 3 \ 3 ton
P
1y
= P
1
. Sin 30 = 3 ton
P
2x
= P
2
. Cos 60 = 2 ton
P
2y
= P
2
. sin 60 = 2\ 3 ton
Rx = P
1x
+ P
2x
= 7,196 ton
Ry = P
1y
+ P
2y
= 6,46 ton
2 2
Y X
R R R + = = 9,67 ton
Arahnya,
X
Y
R
R
tg = u = 0,897 u = 41,9

+X
+Y
-Y
-X
STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

9

No. 6 Carilah besar,arah serta letak resultannya !

A 0,3m 0,8m 0,5m 0,3m 0,3m
60 60 120




15 N 25 N 15 N 20 N 15 N 18 N

X

R

Jawab :
Rx = 25 N cos 60 20 N cos 60 + 18 N cos 60 = 11,5 N
Ry = 15 N + 25 N sin 60 + 20 N sin 60 + 15 N + 18 N sin 60= 99,56 N
Besarnya resultan, R = Rx
2
+ Ry
2
= 100,22 N
Letak R dari titik A adalah :
E momen resultan = E momen di titik A
R. X = 25N sin 60.0,3m + 15N.1,1m + 20N sin 60.1,6m + 15N.1,9m + 18N sin 60. 2,2m
X = 1,13 m dari titik A


No. 7 Carilah besar,arah serta letak resultannya !

3 N 2 N 2 N

A
2 N

3m 2m 2m 1m


X



R
Jawab :
R = 3N + 2N + 2N 2N = 5 N
Letak resultan dari titik A :
E momen resultan = E momen dititik A
R. X = 3N. 3m + 2N. 5m + 2N. 8m 2N. 7m
5N. X = 21 Nm
X = 4,2 m dari titik A

No. 8 Carilah tegangan pada balok penopang dan tegangan kawat seperti pada gambar di bawah ini
dimana berat bandul w = 1000 N !











Kawat = K

30

Bandul = W

Balok

STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

10



Jawab :

Penguraian gaya (arah gaya hanya perumpamaan saja) :


E V = 0
K K.sin 30 w K.sin 30 = 0
K = 1000 / 0,5
K.cos 30 30 B = gaya balok K = 2000 N

E H = 0
B K.cos 30 = 0
B = K.cos 30
W = 1000 N B = 2000. 0,866 = 1732 N

Catatan :
Apabila hasil perhitungan gaya bernilai positif berarti arah perumpamaan gaya telah benar, begitupun
sebaliknya apabila hasilnya negatif berarti arah perumpamaan gaya kebalikannya.



No. 9 Carilah tegangan tali A dan tali B pada gambar dibawah ini !



30 45
A B





W = 200 kg



Jawab :
penguraian gaya :












E H = 0
A.cos 30 B.cos 45 = 0
A.cos 30 = B.cos 45
A. 0,866 = 0,707.B
B = 1,225 . A ..(1)
E V = 0
B.sin 45 + A.sin 45 W = 0
0,707.B + 0,5.A = 200 N .(2)

Substitusikan Pers. (1) & (2)
30
45
B
A
B.sin45
B.cos45 A.cos30
A.sin30
W = 200 N
STATIKA 1 Muhamad Lutfi, ST.

11
0,707.(1,225 A ) + 0,5 .A = 200

didapat A = 146,4 lb maka
B = 1,225 . A
B = 1,225 . 146,4 B = 179,3 lb

Anda mungkin juga menyukai