0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
12 tayangan9 halaman
This research aims to evaluate the physical condition of facilities and the current market infrastructure. The results showed was bad infrastructure condition cause it's not accordance with the SOP healty market operating. The level of community participation is still low and the nature of participation that still need to improve.
This research aims to evaluate the physical condition of facilities and the current market infrastructure. The results showed was bad infrastructure condition cause it's not accordance with the SOP healty market operating. The level of community participation is still low and the nature of participation that still need to improve.
This research aims to evaluate the physical condition of facilities and the current market infrastructure. The results showed was bad infrastructure condition cause it's not accordance with the SOP healty market operating. The level of community participation is still low and the nature of participation that still need to improve.
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 9 Pages pp. 31- 39
31 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
KAJIAN SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH PASAR KUTA TIMU SABANG Khalisah Nur Arafah 1 , Dr. Alfiansyah Yulianur BC 2 , Dr. Suhendrayatna M.Eng 2 1) Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: The good market planning as urban infrastructure is setup with wastewater management and environment sustainable, as a step in the comprehensive planning support Sabang city as destination attraction. Acorrding observation the market is now suffered degradation of environmental sanitation quality, saw in physical condition of the facilities and infrastructure of the market are derty and slum, then wastewater disposal of the market directly into maindraine and the sea without any treatments. This research aims to evaluate the physical condition of facilities and the current market infrastructure, determine the level of community participation in the study sites, and to determine the role of management Pasar Kuta Timu Sabang currently. This is descriptive research with a survey and evaluation methods. Data collecting phase of the study began with an evaluation by comparing the physical condition of infrastructure markets with a Standard Operating Procedure (SOP), afterward conduct wastewater sampling at the outlet market and spread the questionnaires and doing interviews with the management market of Kuta Timu Sabang. The results showed was bad infrastructure condition cause its not accordance with the SOP healty market operating, and the quality of wastewater its not feasible directly to the main drainage or environment cause any parameters its have incrase. The level of community participation is still low and the nature of participation that still need to be improved. The management is not independent and lack of managerial skills about management organizing. Keywords : Wastewater, market, evaluation, public participation, Institutional.
Abstrak: Penataan pasar yang baik sebagai sarana dan prasarana perkotaan ialah penataan dengan pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, sebagai langkah perencanaan yang komprehensif dalam menunjang Kota Sabang sebagai tujuan wisata. Berdasarkan pengamatan di Pasar Kuta Timu Sabang memperlihatkan telah terjadi penurunan kualitas sanitasi lingkungan, hal ini terlihat dari insfrastruktur pasar yang kotor dan kumuh, serta pembuangan air limbah pasar yang langsung dibuang ke drainase kota dan laut tanpa pengolahan. Tujuan penelitian ini ialah mengevaluasi kondisi fisik insfrastruktur pasar saat ini, mengetahui tingkat partisipasi masyarakat pada lokasi penelitian, dan untuk mengetahui peran pengelola Pasar Kuta Timu Sabang selama ini. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survey dan evaluasi. Tahap pengumpulan data penelitian dimulai dengan melakukan evaluasi dengan membandingkan kondisi fisik insfrastruktur pasar dengan Standart Operating Prosedure (SOP), melakukan pengambilan sampel air limbah pada outlet pasar, penyebaran angket kuesioner dan wawancara dengan pengelola pasar. Hasil penelitian menunjukkan kondisi insfrastruktur pasar buruk karena tidak sesuai dengan SOP penyelenggaraan pasar sehat, kualitas air limbah pasar tidak layak dibuang langsung ke drainase kota ataupun ke lingkungan sekitar. Tingkat partisipasi masyarakatnya masih rendah dan sifat partisipasinya masih perlu digerakkan. Pengelolaan pasar tidak mandiri, dan rendahnya keterampilan manajerial pengelola pasar.
Kata kunci : Air limbah, pasar, evaluasi, partisipasi masyarakat, kelembagaan.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 32
PENDAHULUAN Pasar Kuta Timu Sabang merupakan salah satu pasar tradisional yang terletak di pusat kota Sabang yang termasuk dalam kawasan heritage, dimana pasar ini pertama kali didirikan oleh Belanda sekitar tahun 1881. Berdasarkan pengamatan kondisi fisik sarana dan prasarana pasar tersebut kini sudah mengalami penurunan kualitas lingkungan dan sanitasi, hal ini terlihat dari insfrastruktur pasar yang kotor dan kumuh, penyaluran air limbah dengan konstruksi terbuka, serta pembuangan air limbah pasar yang langsung dibuang ke laut tanpa pengolahan, sistem pembuangan air limbah seperti itu rentan terhadap pencemaran lingkungan dan dapat menambah beban pencemaran air laut sebagai badan penerima. Dilatar belakangi oleh hal-hal tersebut di atas dan dalam rangka mendukung pencapaian sasaran Millenium Development Goals (MDGs) dalam bidang sanitasi lingkungan permukiman yang berkelanjutan, maka Sistem Pembuangan Air Limbah Pasar Kuta Timu Sabang merupakan hal yang sangat penting untuk dikaji dengan serius. Penelitian ini mengkaji tentang sistem pembuangan air limbah pasar yang ideal bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, sebagai langkah perencanaan yang komprehensif dalam menunjang Kota Sabang sebagai tujuan objek wisata.
KAJIAN KEPUSTAKAAN Dalam melakukan penelitian ini tinjauan kepustakaan yang digunakan ialah : Qasim (1985) dan Moduto (2000) dalam Arisan (2005), serta Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 519/ MENKES/ SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan ini jenis deskriptif dengan metode survey dan evaluasi. Diperoleh dengan melakukan evaluasi dan survey secara langsung terhadap objek penelitian dengan tahapan sebagai berikut : 1. Studi pendahuluan; 2. Tahap pengumpulan data dilakukan dengan mengevaluasi dan mengamati kondisi fisik sarana dan prasarana pasar dengan melakukan perbandingan terhadap Standart Operating Prosedure (SOP) Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat; 3. Pengujian sampel air limbah dilakukan pada dua titik outlet yaitu; titik oulet I di pasar ikan dan titik outlet II di pasar daging/ayam; 4. Penyebaran angket kuesioner dilakukan terhadap 53 orang responden yang terdiri dari 33 orang pedagang ikan, 13 orang pedagang daging/ayam, 3 orang pedagang bumbu dan 4 orang pedagang warkop. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi pedagang terhadap fasilitas yang telah ada selama ini; 5. Wawancara dengan pengelola pasar Kuta Timu Sabang untuk mengetahui peran kelembagaan dalam pelaksanaan operasional dan pemeliharaan pasar selama ini.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
33 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
HASIL PEMBAHASAN Evaluasi sarana dan prasarana pasar Dalam mengevaluasi sarana dan prasarana pasar dilakukan perbandingan kondisi eksisting dengan SOP yang berasal dari Kepmen Kesehatan No. 519/MENKES/SK/VI/2008 dan Depdagri Republik Indonesia, yang dijabarkan dalam bentuk Tabel 1.
Tabel 1. Variabel Evaluasi Kondisi Fisik Bangunan Pasar Ikan dan Pasar Daging Jenis Pengamatan Sumber Kondisi Dilapangan Lebar Kodidor - Lebar Koridor Utama min. 2-3 m. - Lebar tangga min. 1,2-2 m
Dinding - Permukaan dinding bersih, tidak lembab dan berwarna terang. - Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air harus terbuat dari bahan yang kuat dan kedap air. - Pertemuan lantai dengan dinding, serta pertemuan dua dinding lainnya harus berbentuk lengkung (conus).
Lantai - Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaannya rata dan tidak licin, tidak retak dan mudah dibersihkan. - Lantai yang selalu terkena air harus mempunyai kemiringan kearah saluran pembuangan air sesuai dengan kemiringan kira- kira 1 -2 %, sehingga tidak terjadi genangan air.
Depdagri
Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/V I/ 2008
Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/V I/ 2008
Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai
Tidak Sesuai
Tidak Sesuai
Sesuai
ada yang tidak sesuai
Sumber : Hasil pengamatan, 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 34
Untuk mengatasi lantai pasar becek diusulkan sebaiknya dilakukan pemisahan area sesuai dengan kegiatan, dalam hal ini diusulkan untuk membagi daerah layanan basah untuk pedagang dan daerah layanan kering untuk pengunjung/pembeli. Pemisahan area ini dapat dilakukan dengan membuat perbedaan ketinggian level lantai. Tinggi lantai untuk area pembeli ditinggikan 10 cm dari area penjual agar air dari kegiatan penjual tidak masuk membasahi area pengunjung. Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap prasarana air limbah Pasar Kuta Timu Sabang yang ditabulasikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Evaluasi Prasarana Air Limbah Pasar Kuta Timu Sabang Jenis Pengamatan Sumber Kondisi Dilapangan 1. Saluran pembuangan air limbah tertutup, dengan kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga memudahkan laju aliran limbah serta tidak melewati aren penjualan.
2. Terdapat saluran pembuangan air limbah tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan.
3. Terdapat sarana pengambilan sampel pada outlet unit pengolahan air limbah.
4. Limbah cair yang berasal dari setiap los di salurkan ke instalasi pengolahan air Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/ VI/2008
Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/ VI/2008
Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/ VI/2008
Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/ VI/2008
Tidak Sesuai
Tidak Ada
Tidak Ada
Tidak Ada
Jenis Pengamatan Sumber Kondisi Dilapangan limbah (IPAL), sebelum akhirnya dibuang ke saluaran drainase kota
5. Setiap 6 bulan sekali dilakukan pengujian kualitas air limbah cair secara berkala.
Kepmenkes No. 519/Menkes/SK/ VI/2008
Tidak Sesuai Sumber : Hasil pengamatan, 2013
Saluran air limbah di beberapa segmen ada yang melintang pada jalur pengunjung, hal ini mengganggu kegiatan jual-beli, kecelakaan kecil yang sering terjadi di pasar akibat penyaluran air limbah dengan sistem terbuka dimana pengunjung pasar sering terperosok kedalam saluran ketika sedang berbelanja. Dalam menganalisa sistem pembuangan air limbah perlu dilihat faktor kelebihan dan kekurangan pada masing-masing jenis sistem saluran, yang akan di jelaskan pada Tabel 3.
Tabel 3. Perbandingan Sistem Pembuangan Air Limbah Saluran Terbuka Saluran Tertutup Kelebihan : - Biaya pembangunan dan operasional lebih murah. - Pemeliharaannya lebih mudah.
Kelemahan : - Dapat merusak keindahan dan kesehatan lingkungan karena bau busuk dan penumpukan lemak yang menempel pada dinding saluran menebar ke seluruh ruangan. - Penumpukan lemak dan sampah organik dapat menebalkan sedimentasi yang akan menghambat laju aliran air hujan. Kelebihan : - Penataan ruang pasar lebih rapi dan bersih. - Air limbah dialirkan ke instalasi pengolahan sehingga mengurangi beban pencemaran air laut. - Terlihat keindahan lingkungan, bersih dan nyaman. - Kondisi kesehatan lingkungan terjaga karena lingkungan tidak lembab. - Tidak tercium bau amis dan bau lemak busuk. - Kemungkinan tercemar air tanah
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
35 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
Saluran Terbuka Saluran Tertutup - Memudahkan pedagang membuang sisa-sisa dagangannya dengan bantuan air dalam ke dalam saluran. Kemungkinan tercemar air tanah besar, karena luapan air hujan atupun retaknya konstruksi drainase tersebut.limbah tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan. kecil, karena saluran tertutup kedap air. - Memberikan kenyamanan dan keselamatan kepada pengunjung pasar.
Kelemahan : - Biaya pembangunannya besar. - Harus dilakukan pemeliharaan rutin. - Membutuhkan biaya operasional. Sumber : Hasil Analisis, 2013
Hasil evaluasi dan survey pasar Kuta Timu Sabang diperoleh sistem pembuangan air limbah yang buruk, karena sistem penyaluran air limbah saat ini tidak sesuai dengan SOP penyelenggaraan pasar sehat. Untuk perencanaan penyaluran air limbah tertutup maka perlu diketahui jumlah debit air limbah yang dihasilkan dari kegiatan pasar, dengan merujuk pada Qasim (1985) dalam Arisan (2005) menerangkan air limbah domestik dihasilkan sebesar 80% dari kebutuhan air bersih. Debit infiltrasi sebesar 10 % dari debit air limbah domestik untuk tiap pipa. Maka debit satuan air limbah menurut Moduto (2000) dalam Arisan (2005) dapat dirumuskan sebagai berikut :
q ab = F ab . q am .............................. (1)
Kebutuhan air bersih untuk aktifitas pasar diperoleh dengan jumlah air bersih sebesar 6000 liter/hari. Jumlah debit air limbah pasar Kuta Timu Sabang adalah : q ab = F ab . q am = 80 % x 0,0694 = 0,0555 l/det Debit Infiltrasi sebesar 10 % dari debit air rata-rata yaitu : Qinf = 10% x Qab = 10 % x 0,0555 l/det = 0,0055 l/det
Jumlah air limbah dalam debit puncak adalah penjumlahan debit total dan debit infiltrasi, maka diperoleh : Qp = 3,2 x (Qr) 5/6 + Qinf = 3,2 (0,0555) 5/6 + 0,0055 = 0,00592 + 0,0055 = 0,01142 l/det
Untuk mengetahui apakah air limbah pasar tersebut layak langsung dibuang ke drainase kota atau lingkungan, maka di lakukan pengujian sampel air limbah di laboratorium MIPA Kimia Unsyiah Darussalam Banda Aceh. Hasil pengujian sampel air limbah dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.
Tabel 4. Kualitas Air Limbah Pada Pasar Ikan (Titik Outlet I) Parameter Satuan Hasil Analisa Baku Mutu (a) (b) Suhu C 31.4 25- 30 25-30 TSS Mg/l 310 100 50 pH - 7,19 06- Sep 06- Sep DO Mg/l 2,2 - >6 BOD Mg/l 612,026 100 2 COD Mg/l 224 200 10 Amoniak (NH 3 ) Mg/l 67,949 5 0,5 Minyak Lemak Mg/l 176 15 1 Deterjen (Surfaktan) Mg/l 18,157 - 0,2 e-coli MPN/100 0 - 1000
Sumber : Hasil Laboratorium MIPA Unsyiah, 2013
Keterangan : Bold Nilai yang telah melewati batas baku mutu ( a ) Permen Negara LH No. 06 Tahun 2007 Tentang Baku Mutu Air Limbah Usaha dan/ atau Kegiatan Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 36
Pengolahan Hasil Perikanan. ( b ) PPRI No. 82 Tahun 2001 Kelas I.
Tabel 5. Kualitas Air Limbah Pada Pasar Daging/ Ayam (Titik Outlet II) Parameter Satuan Hasil Analisa Baku Mutu (a) (b) Suhu C 32,40 25- 30 25- 30 TSS Mg/l 191 100 50 pH - 6,97 06- Sep 06- Sep DO Mg/l 0,6 - >6 BOD Mg/l 690,075 100 2 COD Mg/l 136 250 10 Amoniak (NH 3 ) Mg/l 40,427 10 0,5 Minyak Lemak Mg/l 312 10 1 Deterjen (Surfaktan) Mg/l 0,3647 - 0,2 e-coli MPN/100 26 - 1000
Sumber : Hasil Laboratorium MIPA Unsyiah, 2013
Keterangan : Bold Nilai yang telah melewati batas baku mutu ( a ) Permen Negara LH No. 14 Tahun 2008 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/ atau Kegiatan Pengolahan Daging. ( b ) PPRI No. 82 Tahun 2001 Kelas I.
Berdasarkan hasil pengujian kualitas air limbah Pasar Kuta Timur Sabang diperoleh beberapa parameter telah melampaui batas baku mutu, artinya air limbah dari aktifitas pasar Tidak Layak langsung dibuang ke drainase kota / ke laut, air limbah tersebut harus diolah terlebih dahulu untuk diperbaiki kualitasnya sebelum dibuang ke drainase kota / ke laut. Oleh karena perlu adanya sebuah penanganan sistem pembuangan air limbah yang dirangkai dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL), untuk mengurangi beban pencemaran lingkungan. Skematik sistem pembuangan air limbah yang diusulkan pada Pasar Kuta Timu Sabang diilustrasikan pada Gambar 1, dan usulan sistem jaringan air limbah pada Pasar Kuta Timu Sabang diperlihatkan pada Gambar 2.
Gambar 1. Skematik Sistem Pembuangan Air Limbah Pasar Kuta Timu Sabang
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
37 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
Gambar. 2 Site Plan Sistem Pembuangan Air Limbah Pasar Kuta Timu Sabang
Analisa Partisipasi Masyarakat Analisa Partisipasi Pedagang Pasar dilakukan untuk mengetahui bagaimana sudut pandang pedagang terhadap sarana dan prasarana Pasar Kuta Timu Sabang yang telah ada selama ini. Perhitungan skor kuesioner menggunakan Skala Likert, data kuesioner dari hasil jawaban responden dirangkum dan ditabulasikan pada Tabel 6.
Tabel 6. Tabulasi Data Kuesioner
Pernyataan SS S N TS STS 5 4 3 2 1 Air kotor bekas kegiatan pasar masih tergenang di lantai Pasar Kuta Timu Sabang. 41 9 0 3 0 Genangan air /becek di lantai pasar mengganggu kegiatan jual beli. 49 4 0 0 0 Genangan air terjadi karena kemiringan lantai tidak searah dan permukaan lantai yang tidak rata. 26 10 6 11 0 Kondisi lingkungan Pasar Kuta Timu Sabang saat ini dirasa kurang nyaman dan bersih. 36 16 1 0 0 Kenyamanan dan kebersihan merupakan faktor utama dalam berjualan. 49 1 3 0 0 Meja tempat penjualan tidak dilengkapi dengan lubang pembuang air, sehingga menyulitkan pedagang pasar. 29 7 0 17 0 Tidak tersedianya tempat untuk pencucian tangan dan perkakas yang di lengkapi dengan perpipaan air bersih menyulitkan pedagang pasar. 27 9 0 17 0 Tidak tersedianya tempat sampah pada masing-masing lapak pedagang menyebabkan pedagang membuang sampah sembarangan di lantai pasar. 26 24 3 0 0 Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 38
Sebaiknya dalam bangunan pasar ikan/daging dibuat saluran pembuangan air limbah tertutup, sehingga air limbah tidak melewati area penjualan. 34 10 9 0 0 Sarana dan prasana Pasar Kuta Timu Sabang perlu di perbaiki/direhab kembali sesuai dengan standar pasar sehat. 34 13 6 0 0 Sumber : Analisa dan Pengolahan Data, 2013
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan rasa tidak puas/tidak nyaman pedagang terhadap sarana dan prasarana pasar menimbulkan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah, kemudian tingkat pendidikan ataupun wawasan pedagang yang rendah sehingga tingkat partisipasi masyarakatnya juga masih rendah, sehingga sifat partisipasinya masih perlu digerakkan yaitu dengan melakukan sosialisasi dan penerapan regulasi yang tegas. Pelibatan partisipasi masyarakat dalam operasional dan pemeliharaan pasar dapat dilakukan dengan penerapan tata tertib operasional pasar yang mewajibkan setiap pedagang untuk melakukan pembersihan dan pengelontoran setiap selesai kegiatan pasar misalnya pukul 14.00 pada lapak dagangan masing-masing secara bergotong- royong. Dengan demikian, dapat mendekatkan masyarakat pemakai kepada sistem yang ada, maka akan tercipta rasa kebersamaan saling menjaga dan memelihara secara bersama-sama.
Evaluasi Peran Kelembagaan dalam Pengelolaan Pasar Kuta Timu Sabang Hasil pengamatan dan wawancara dengan pengelola pasar sebagai key informant dan Satpol PP sebagai accidental informant source diperoleh kesimpulah bahwa : 1. Masih lemahnya peran kelembagaan dalam sistem manajemen pengelolaan pasar, karena pasar ini dikelola tidak secara mandiri; 2. masih minimnya kemampuan dan keterampilan manajerial pengelola pasar; 3. masih kurangnya kesadaran dan wawasan steak holder di daerah akan pentingnya penyelenggaraan pasar sehat dan pengendalian pencemaran terhadap lingkungan;
Untuk mengembangkan dan mempertahankan pasar tradisional Kuta Timu Sabang, maka dalam pelaksanaan operasional pasar walikota dapat membentuk sebuah lembaga yang mandiri (definitife) untuk mengelola pasar atau pengelolaannya dapat dikontrakkan kepada swasta. Walikota juga dapat melakukan kerjasama dengan pihak ketiga untuk pembangunan pasar atau rehabilitasi pasar lama. Kerjasama dengan pihak ketiga dapat dilaksanakan dengan pola Bangun Guna Serah, Bangun Serah Guna, dan kerja sama pemanfaatan lainnya. Kerjasama dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
39 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kegiatan penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem pembuangan air limbah Pasar Kuta Timu Sabang buruk dan tidak sesuai dengan SOP penyelenggaraan pasar sehat. 2. Tingkat partisipasi masyarakat ataupun pedagang dalam pemeliharaan masih rendah. Sifat partisipasi masyarakatnya harus digerakkan atau dikerahkan. 3. Peran kelembagaan dalam pengelolaan pasar masih sangat lemah dan kemampuan sumberdaya manusia dibidang keterampilan manajerial juga rendah. Saran Saran yang dapat disampaikan untuk perbaikan pembangunan kedepan antara lain : 1. Sebagai upaya pengendalian terhadap pencemaran lingkungan sebaiknya insfrastruktur pasar basah diubah dengan menata ulang dan menerapkan sistem penyaluran air limbah tertutup yang dirangkai dengan IPAL. 2. Untuk meningkatkan wawasan dan pengatahuan masyarakat perlu dilakukan pelatihan dan sosialisasi baik mengenai penyelenggaraan pasar sehat maupun pelaksanaan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana pasar. 3. Segera membentuk lembaga pengelolaan pasar yang defenitife, dan membekali SDM pengelola dengan pelatihan, pendidikan dan sosialisai yang terkait dengan manajemen pengelolaan.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arisan, 2005, Studi Kasus Perencanaan Penanganan Air Limbah Domestik Kawasan Teratur Perumahan Telogosari, Unpad. Ayu, D. 2013, Status Mutu Air Sungai Tukad Yeh, Universitas Udayana. Fardiaz, S. 1992. Polusi Air dan Udara, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Hal : 21- Graw Hill. Publishing Company Limited. Environmenta. Kementerian Kesehatan RI, 2008, Keputusan menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat, Jakarta. Rahayu, 2012, Pasarku Pasar Tradisional, Bintaro, Jakarta Selatan. Diunduh dari pasarkutradisional.blogspot.com/2012/09/co ntoh-baik-dari pasarku.html. Sugiharto. 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. UI Press. Jakarta. Sugiyono,2011, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung : Alfa Beta. Widayat, 2009, Daur Ulang Air Limbah Domestik Kapasitas 0,9 m3 Per Jam Menggunakan Kombinasi Reaktor Biofilter Anaerob-Aerob dan Pengolahan Lanjutan, Pusat Teknologi Lingkungan, Jakarta Pusat.
Status Kesehatan Pasar Ditinjau Dari Aspek Sanitasi Dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Pada Pasar Ciputat Dan Pasar Modern BSD Kota Tangerang Selatan