PKM KEWIRAUSAHAAN
Disusun oleh:
Ketua pelaksana : Nur Hidayat F34061189/2006
Anggota : Febri Isni Prajayana F34061166/2006
Ahmad Dawamul Muthi F34061533/2006
Eko Prames Swara F34062458/2006
M. Ramdan Shalihudin F44080044/2008
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S. Ir. Indah Yuliasih, M.Si.
NIP 131 473 999 NIP 132 145 717
A. JUDUL PROGRAM
Judul Program ini adalah “Mulbery Tea: Teh Daun Murbei yang Menyehatkan
dengan Kesegaran Rasa”.
B. LATAR BELAKANG
Perubahan gaya hidup yang dijalani masyarakat saat ini, ditambah dengan
banyaknya tuntutan aktivitas memberikan potensi berbagai penyakit yang bisa
dialami masyarakat, misalnya saja darah tinggi (hipertensi), gangguan pencernaan,
sakit kepala, kolesterol tinggi, dan kencing manis (diabetes). Penanggulangan
yang dilakukan masyarakat terhadap penyakit-penyakit tersebut umumnya adalah
dengan mengonsumsi obat-obatan sintetis, yang selain harganya mahal juga
berpotensi menimbulkan efek samping yang tidak dikehendaki si penderita.
Indonesia memiliki keanekaragaman hasil-hasil alam yang melimpah.
Masyarakat Indonesia pada umumnya masih memperhatikan sekali terhadap hasil-
hasil alam yang dimilikinya, baik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan
pokok maupun yang dapat digunakan sebagai pencegahan atau pengobatan
terhadap suatu penyakit. Dari sekian banyak tumbuh-tumbuhan hasil alam yang
dimiliki tersebut, salah satu diantaranya adalah Murbei (Morus alba Linn.).
Tanaman Murbei mempunyai nama daerah yang berbeda-beda misalnya besaran,
bebesaran, kitau, mulbery (Heyne, 1950).
Menurut penelitian dalam teh daun murbei banyak terkandung zat-zat
yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Di antaranya adalah senyawa 1-
deoxynojirimycin (DNJ) yang berfungsi untuk mengobati diabetes melitus.
Sebetulnya senyawa DNJ telah ditemukan dalam bentuk sintetis sejak tahun 1967,
akan tetapi baru berhasil ditemukan dalam bentuk alaminya dari ekstrak daun
murbei pada tahun 1976 oleh peneliti-peneliti yang berasal dari Jepang (Sofian, T.
2005). Daun murbei juga mengandung ecdysterone, inokosterone, lupeol, beta-
sitosterol, rutin, moracetin, isoquersetin, scopoletin, scopolin, alfa-, beta-hexenal,
cis-beta-hexenol, cis-lamda-hexenol, benzaidehide, eugenol, linalool, benzyl
alkohol, butylamine, aceto’ne, trigonelline, choline, adenin, asam amino, copper,
zinc, vitamin (A, B1, C. dan karoten), asam klorogenik, asam fumarat, asam folat,
asam formyltetrahydrofolik, dan mioinositol.
Dengan berubahnya pola konsumsi masyarakat kepada bahan non sintetis
dan ditambah dengan tingginya permintaan masyarakat akan minuman kesehatan
dengan bahan-bahan alami yang tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan, maka bisnis minuman kesehatan menemukan momentum yang
tepat untuk dikembangkan. Permintaan konsumen terhadap produk-produk
minuman kesehatan tetap tumbuh, hal ini berbeda dengan kondisi bisnis di sektor
lain seperti otomotif dan properti. Dalam salah satu artikel pada harian Sinar
Harapan (15-08-03) disebutkan bahwa pertumbuhan minuman kesehatan di
Indonesia rata-rata mencapai 10-15 persen per tahun. Bisnis minuman kesehatan
adalah salah satu bisnis yang mempunyai daya resistensi tinggi terhadap fluktuasi
perekonomian. Dengan kondisi konsumen seperti ini maka menjalankan bisnis
minuman kesehatan adalah pilihan yang tepat.
Melihat fakta-fakta tersebut, dapat dikatakan bahwa produk yang berasal
dari daun murbei mempunyai potensi yang sangat besar untuk dikembangkan
sebagai produk yang menguntungkan. Salah satu bentuk dari inovasi dalam
pemanfaatan daun murbei adalah sebagai bahan baku minuman kesehatan, yang
selain menyegarkan tentunya juga menyehatkan bagi yang mengonsumsinya.
Pengembangan teh daun murbei sebagai produk minuman kesehatan ini
diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah (added value) daun murbei dan
menambah diversifikasi produk minuman kesehatan yang beredar di pasaran.
Khasiat yang dapat diambil dari teh daun murbei ini adalah sebagai minuman
kesehatan yang bisa mengobati hipertensi, diabetes, rematik, kolesterol tinggi dan
beberapa penyakit lain. Selain khasiat yang ditawarkan, kami juga menjual
citarasa baru dari teh daun murbei ini. Dengan adanya penambahan tablet
efferfessent akan menambah kenikmatan saat meminumnya karena akan terasa
kesegaran dari minuman kesehatan ini.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Potensi produksi daun murbei berkembang sangat pesat, terutama setelah
diketahui manfaatnya yang baik untuk kesehatan.
2.Tingginya permintaan konsumen terhadap produk minuman kesehatan dari
bahan-bahan alami yang harganya terjangkau.
3. Peluang yang besar dari teh daun murbei sebagai minuman kesehatan yang
juga menyegarkan.
D. TUJUAN PROGRAM
Program ini bertujuan untuk:
1. Mendapatkan keuntungan.
2. Mendirikan usaha mandiri yang mampu membuka peluang kerja dan
mengangkat perekonomian masyarakat.
3. Memberikan nilai tambah pada komoditas dalam negeri (daun murbei).
4. Meningkatkan daya tarik produk.
5. Meningkatkan konsumsi teh daun murbei di masyarakat.
6. Mengembangkan jiwa kreativitas dan kewirausahaan pada mahasiswa.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1. Bagi Perguruan Tinggi
Munculnya produk Mulbery Tea sebagai minuman kesehatan baru akan
memicu jiwa kreatif inovatif mahasiswa dalam menciptakan sebuah produk
minuman kesehatan baru yang bermanfaat bagi tubuh, sehat dan praktis. Kondisi
ini dapat menumbuhkan iklim kompetitif dikalangan mahasiswa untuk bersaing
melalui pengembangan intelektualitas dan kreatifitas, sehingga secara tidak
langsung dapat meningkatkan kualitas perguruan tinggi.
Program ini merupakan perwujudan dari Tridharma Perguruan Tinggi.
Dengan program ini pula akan meningkatkan khasanah ilmu pengetahuan dan
teknologi khususnya dalam penerapan teknologi yang dapat dikembangkan lebih
lanjut.
2. Bagi Mahasiswa
Pelaksanaan program ini akan merangsang mahasiswa dalam
menumbuhkan jiwa kewirausahaan, berfikir positif, kreatif, inovatif dan dinamis.
Pelaksanaan program ini menuntut mahasiswa untuk dapat bekerja dalam tim
yang akan menumbuhkan kesolidan dan kekuatan tim.
Program ini akan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam
berkarya dalam menerapkan teknologi sederhana yang berhasil guna. Program ini
dapat menumbuhkan sikap kepedulian mahasiswa terhadap tuntutan konsumen
dalam bidang minuman kesehatan.
3. Bagi Masyarakat
Adanya produk ini akan membantu konsumen dalam pemenuhan
kebutuhan minuman kesehatan yang sesuai dengan tren dan tuntutan masyarakat
yang ingin kembali pada bahan-bahan alami, serba praktis, mudah dan murah,
namun bermanfaat bagi tubuh. Produk teh daun murbei dapat membantu
mencegah mengobati beberapa penyakit seperti hipertensi, diabetes, kolesterol
tinggi, rematik, dan beberapa penyakit lain. Dengan adanya program ini,
masyarakat diharapkan mampu lebih peduli terhadap kebutuhan minuman
kesehatan yang alami.
G. GAMBARAN USAHA
1. Gambaran Usaha
Usaha pengolahan teh daun murbei dan pengemasannya dilakukan guna
meningkatkan nilai tambah komoditas daun murbei. Usaha ini ditekankan pada
peningkatan nilai tambah dan diversifikasi produk olahan berupa teh daun murbei
sebagai minuman kesehatan yang bisa mengobati beberapa macam penyakit dan
juga menyegarkan.
Pihak manajemen kami akan melakukan pengemasan dan pemasaran
produk. Sebagai pengembangan usaha adalah pengemasan minuman
kesehatan“Mulbery Tea” dengan target pemasaran utama di sekitar kampus IPB
dan akan berkembang ke seluruh daerah Bogor.
2. Gambaran Produk
Usaha yang kami kembangkan dari teh asam jawa adalah sebuah usaha
minuman yang menitikberatkan pada kesehatan. Keunggulan produk kami
dibandingkan dengan teh yang biasa adalah pada segi kesehatan. Kami
menawarkan alternatif konsumsi minuman kesehatan dengan menonjolkan
keunggulan daun murbei yang bisa mengobati darah tinggi, diabetes, rematik, dan
beberapa penyakit lain. Selain itu, kami juga memberikan tambahan tablet
efferfessent yang bisa memberikan rasa yang unik karena kesegarannya.
Keunggulan produk tersebut membuat teh daun murbei ini selain menyehatkan
juga menyegarkan.
Kami mengembangkan teh daun murbei dari segi produk dan dari segi
pemasarannya. Pada segi pemasaran kita merencanakan dalam bentuk cup 200 ml
dan rencana kedepannya dalam bentuk botol. Namun pada PKM ini kita lakukan
hanya sebatas pemasaran dalam bentuk cup 200 ml.
b. Perencanaan Produksi
1. Bahan Produksi
- daun murbei
- tablet efferfessent
- gula
- air
2. Alat dan Mesin Produksi
Alat dan mesin yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kompor
Kompor digunakan untuk memanaskan air untuk menyeduh daun
murbei yang sudah dikeringkan
b. Panci
Panci digunakan untuk merebus air, penampung seduhan teh, dan
sebagai wadah untuk Mulbery Ttea yang sudah siap untuk dikemas.
c. Gelas takaran
Gelas takaran digunakan untuk menentukan ukuran bahan yang akan
digunakan.
d. Alat pengemas (heat sealer)
Heat sealer digunakan untuk mengemas Mulbery Tea yang sudah jadi.
Prinsip yang digunakan adalah pemanasan setempat pada bagian yang
ingin direkatkan.
e. Saringan
Saringan digunakan untuk menyaring daun murbei yang tidak larut
dalam air.
f. Sendok
Alat ini digunakan untuk mengambil gula untuk memberi rasa manis
pada Mulbery Tea.
g. Sudip pengaduk
Sudip digunakan untuk membantu pencampuran pada panci yang
berisi seduhan daun murbei dengan gula agar terjadi homogenisasi.
3. Proses Produksi
a. Sortasi (Pemisahan Kotoran)
Daun Murbei kering dipisahkan dari kotoran yang tercampur. Dipilah
juga daun-daun yang dikira kurang layak untuk diseduh.
b. Penyeduhan
Daun murbei kering hasil sortasi yang telah bersih dari kotoran
o
kemudian diseduh dengan air panas dengan suhu 80 C. Suhu air
digunakan 80 oC dimaksudkan untuk menjaga kualitas bahan-bahan yang
terkandung dalam daun murbei agar tidak rusak, dan agar aroma pada teh
hasil seduhan terasa nikmat. Sebanyak 1 L air panas untuk 150 gr daun
kering.
c. Penambahan Gula
Setelah daun murbei kering diseduh, selanjutnya adalah penambahan
gula untuk memberi rasa manis pada teh hasil seduhan. Agar didapat rasa
manis yang cukup, 1 L teh hasil seduhan hanya cukup ditambah 300 gr
gula pasir.
d. Pengadukan
Air teh seduhan yang sudah ditambah gula kemudian diaduk dengan
sudip agar terjadi homogenisasi, butiran gula terlarut dalam air.
e. Penambahan Efferfescent
f. Pengemasan
Teh hasil seduhan yang sudah ditambah gula dan efferfescent
kemudian dikemas. Pengemasan dilakukan menggunakan cup plastik,
yang bagian atasnya kemudian ditutup dengan segel yang terdapat
disainnya. Segel dan cup diirekatkan dengan alat pengemas(heat sealer).
c. Kapasitas Produksi
Produksi akan dilaksanakan selama 6 tahap setiap bulannya. Setiap tahap
terdiri dari satu hari. Dalam satu hari tersebut dilakukan produksi Mulbery Tea
dengan penyeduhannya dan kemudian langsung dilakukan pengemasan. Setiap
tahap ditargetkan menghasilkan 1000 cup Mulbery Tea dalam kemasan 200mL.
Produk akan ditawarkan kepada konsumen dengan harga Rp 1500,- per kemasan
dengan analisis keuntungan terlampir.
d. Perencanaan Pemasaran
STP (Segmentation, targetting & Positioning)
1. Segmentasi pasar/mapping market
Kelompok kami membedakan pangsa pasar menjadi 3 segmen
a. Segmen Pertama merupakan orang tua dan golongan menengah
ke atas yang konsumtif dalam hal pemenuhan gizi.
b. Segmen Kedua, yaitu wisatawan yang sedang berkunjung ke
Bogor.
c. Segmen Ketiga, termasuk di dalamnya adalah masyarakat
ekonomi menengah ke bawah dan kelompok mahasiswa.
2. Targetting
Target utama dari pemasaran Mulbery Tea adalah segmen
pertama dan segmen kedua. Kedua segmen ini dipilih karena
memiliki daya beli yang tinggi terhadap produk makanan dan
minuman. Hal ini didasarkan oleh fakta bahwa segmen utama dan
kedua memiliki ukuran pasar yang besar dan perkiraan bahwa
kelompok pertama dan kedua memiliki kebutuhan atas manfaat
dari produk minuman kesehatan “Mulbery Tea”.
3. Positioning
Dalam melakukan pemasaran, kami mencoba membangun
image Mulbery Tea adalah minuman kesehatan yang mengandung
bahan alami yang bermanfaat bagi tubuh.
e. Organisasi Usaha
Sebagai tahap awal pembuatan minuman kesehatan “Mulbery Tea” ini
dilakukan oleh lima orang yang merupakan anggota kelompok. Terdiri dari
General Manager, Finance manager, Production Manager, Research and
Development Manager, dan Marketing Manager. Sebagai general manager
adalah Nur Hidayat, finance manager yaitu Febri Isni Prajayana, production
manager adalah Eko Prames Swara, Research and Development (R&D) manager
adalah M. Ramdan Shalihudin dan marketing manager adalah Ahmad Dawamul
Muthi.
Manajemen Organisasi
General Manager
L. ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya pembuatan teh daun murbei ”Mulbery Tea”
Biaya promosi
Promosi:
Pamflet 200 250 lembar 50,000
Sample Product 1500 35 cup 52,500
Iklan koran kampus 55,000 2 edisi 110,000
Promosi radio 200,000 1 minggu 200,000
Program Launching
product 3 hari 300,000
Total Biaya Awal 712,500
Biaya legalisasi
Pengurusan dokumen
departemen kesehatan 1,500,000
Monitoring SNI 1,000,000
Total Biaya Legalisasi 2,500,000
Sortasi
Efferfescent Gula
Pengadukan
Mulbery Tea
Pengemasan
2. DISAIN TUTUP CUP KEMASAN “Mulbery Tea”
Mu l b er y
Tea
Diproduksi Oleh: Teen’sPreneur
Dramaga, Bogor
MITRA KERJA
( ) (Nur Hidayat)