100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
2K tayangan53 halaman
1. RPKPS mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat di STIKes PMC Pekanbaru memberikan kompetensi klinik kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat dengan berbagai gangguan sistem tubuh;
2. Materi perkuliahan meliputi konsep dasar penanganan pasien gawat darurat, pengkajian airway, breathing dan circulation, pembebasan jalan nafas, pemberian nafas buatan,
1. RPKPS mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat di STIKes PMC Pekanbaru memberikan kompetensi klinik kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat dengan berbagai gangguan sistem tubuh;
2. Materi perkuliahan meliputi konsep dasar penanganan pasien gawat darurat, pengkajian airway, breathing dan circulation, pembebasan jalan nafas, pemberian nafas buatan,
1. RPKPS mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat di STIKes PMC Pekanbaru memberikan kompetensi klinik kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat dengan berbagai gangguan sistem tubuh;
2. Materi perkuliahan meliputi konsep dasar penanganan pasien gawat darurat, pengkajian airway, breathing dan circulation, pembebasan jalan nafas, pemberian nafas buatan,
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
Mata Kuliah
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
KOORDINATOR MATA KULIAH: NS.ARDENNY,S.KEP
PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES PMC PEKANBARU 2012
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Matakuliah : KK VI - Keperawatan Gawat Darurat 2. Kode/SKS : 3 sks 3. Semester : Pilihan semester genap 4. Dosen Pembina : Ns. Ardenny, S.Kep
B. Kompetensi 1. Kompetensi Umum Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KGD adalah mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuwan yang terkait dengan keperawatan darurat (KGD)
2. Kompetensi Khusus Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill): a. Memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan b. Memahami konsep pertolongan pasien gawat darurat mencakup bantuan hidup dasar dan lanjutan c. Menerapkan konsep dan prinsip gawat darurat dalam pertolongan pasien pada berbagai kondisi dan tingkat usia. d. Melaksanakan pengkajian air way, breathing, dan circulation pada pasien gawat darurat e. Melaksanakan pembebasan jalan nafas f. Melaksanakan pernafasan buatan pada pasien dengan henti nafas g. Melaksanakan resusitasi jantung paru pada pasien henti nafas dan henti jantung
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill) a. Berinisiatif dalam tindakan kegawatdaruratan b. Mampu bekerjasama dalam tim secara profesional c. Mengaplikasikan etik dan moral profesi keperawatan dalam pelayanan prima d. Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi e. Bersemangat dalam memberikan memberikan bantuan langsung dari berbagai latar belakang budaya, social ekonomi klien f. Mampu menerapkan management stress pada klien tertentu terutama klien dan keluarga klien yang mengalami proses berduka dan kehilangan (Loss and grieving). g. Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki
C. Jumlah jam: Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ): a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 36 jam (14 pertemuan) b. Ujian Tengah Semester = 3 jam c. Ujian Akhir Semester = 3 jam
Jumlah 42 jam
Yang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (50 menit) sesuai dengan definisi SKS. Selain itu, karena 1 SKS mengandung kegiatan untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan pula kegiatan berikut:
Tugas terencana di luar kelas, yaitu melakukan analisa kasus sesuai dengan topik pembelajaran kemudian mendiskusikan dan menuliskanya dalam bentuk laporan/portofolio lengkap (3 SKS x 14 minggu): a. Menemukan topik dan permasalahan = 8 jam b. Menemukan dan mengkaji literatur yang relevan = 16 jam untuk tugas individual c. Diskusi kelompok = 16 jam e. Menulis portofolio lengkap = 8 jam
Total = 42 jam
Kegiatan di laboratorium (1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ): a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 28 jam (14 pertemuan) b. Ujian Tengah Semester = 4 jam c. Ujian Akhir Semester = 4 jam
Jumlah 36 jam
D. JADWAL PERKULIAHAN
N o Mg Kemampuan Akhir Materi Model Pembelajar an Penugasa n Evaluasi Hard skill Soft skill Indikator Bob ot (%) 1 I 1.Mhs.dapat menjelaskan konsep dan prinsip kegawatdarur atan
2.Mhs. dapat menemukan solusi problem kegawat daruratan 1.Meyakini sebagai makhluk individual 2.Meyakii sebagai makhluk sosial 3.Adaptif 4.Menghormati 5.Menghargai 6.Menyayangi 7.Berkomunikas i secara efektif 8.Kreatif 9.Leadership 10.Solidaritas 11. Kerja dalam tim 12. Inisiatif 13. Dapat mengatasi stress 14. Berkooperatif
Konsep dan prinsip kegawatdarur atan I : - Ceramah - Tanya jawab
Porto foli o (kelompo k) Mhs menjelaskanko nsep dan prinsip kedaruratan 5 2 II, III 1. Melakukan Pengkajian keperawata n termasuk pemeriksaa n fisik dan data- data penunjang 1.Beradaptasi se suai dengan budaya setempat 2.Menyadari bahwa manusia memiliki budaya beragam 3.Adaptif 4.Komunikatif 5.Saling menghargai 6.Rasa Memiliki 7.Responsibilit y 8.Tatakrama 9.Kreatif 10.Inovatif Pengkajian keperawata n termasuk pemeriksaa n fisik dan data- data penunjang II : Praktikum dan simulasi peran
III : Pemutaran film dan tutorial Re- demonster asi
Laporan portofolio (individu) Mhs mampu mengaplikasika n pengkajian fisik dan menyusun asuhan keperawatan secara sistimatis 10 11.Beretika 12.Berestetika 13.Kerjasama
3 IV, V 2. Menganalisis dan menetapkan diagnosis keperawata n dg tepat 1. Berpikir kritis 2. Kemampuan analisis 3. Kemauan belajar 4. Motivasi 5. Kreatif 6. Dapat mengatasi stress Analisis data dan menetapkan diagnosis keperawatan dg tepat IV : Studi kasus denganscen ario kasus danpemutar an film Diskusi
V : Seminar kelas Diskusi
portofolio (kelompo k)
Resume (individu) Mhs mampu menganalisis dan mensintesa hasil pengkajian dalam merumuskan masalah keperawatan gawat darurat 8 4 VI, VII 3. Menetapkan tujuan perawatan dan rencana tindakan keperawatan 1. Komitmen 2. Manajemen diri 3. Dapat meringkas 4. Fleksibel 5. Kerja dalam tim 6. Management waktu 7. Berpikir kritis 8. Menyelesaikan persoalan
Tujuan perawatan dan rencana tindakan keperawatan VI: Latihan
VII: Diskusi dan Ceramah
Laporan kelompok
Resume individu Mahasiswa mampuMeneta pkan tujuan perawatan dan rencana tindakan keperawatan 7
5 VII I UTS
-
50 6 IX, X, XI XII 4. Melakukan tindakan keperawata n yang direncakan 1. Komunikasi terapeutik 2. Sikap terapeutik/etis 3. Dapat diandalkan 4. Bersemangat 5. Insiatif 6. Berpikir kritis 7. Management waktu 8. Mendengarkan 9. Kerja dalam Tindakan keperawatan gawat darurat seperti BHD, Spalk/ pembidaian, Triage, protokol tindakan khusus keperawatan IX X XI XII :
Praktikum
Portopolio individu
Mahasiswa dapatmelakuka n tindakan keperawatan secara kompeten 15 tim 10 Mampu berkolaborasi dengan tim kesehatan lain. 7 XII I
5. Mengevaluasi asuhan keperawata n yang diberikan 1. memiliki komitmen 2.komunkasi lisan 3.Dapat mengatasi stress 4.Management diri 5.Mendengarka n 6.Argument logis 7.Dapat menyelesaikan persoalan
Riview dokumentasi keperawatan dalam bentuk asuhan keperawatan sistiematik XIII : Presentasi kasus kelompok dan diskusi
Laporan kelompok
Mahasiswa dapat menjelaskan, mengidentifika si dan menemukan solusi dalam menangani kasus gawat darurat 10 8 XI V
6. Senantiasa memperlihat kan praktik keperawatan yang profesioanl berdasarkan etik dan legal keperawatan 1.Mengenali berbagai sains, seni keterampilan keperawatan 2.Menyadari arti pentingnya sains keperawatan 3.Memahami dampakpositif dan degatif dari dampak teknolog 4.Mendengar kan 5.Perforceme nt rapih 6.Beretika 7.Berestetika 8.Peduli 9. Komunikasi terapeutik Review konsep etika profesi keperawatan XII : diskusi
XIII: Studi kasus dan diskusi
Laporan Kelompok
portofolio kelompok Mahasiswa mampu mengenali, menyadari dan mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan sistem tubuh yang umum terjadi 5
E. Materi Perkuliahan Materi perkuliahan yang dibahas diwujudkan dalam bentuk handout untuk active learning, yang tersusun berdasarkan topik sebagai berikut: Topik Materi Rincian Isi Materi I Penjelasan Silabus Penjelasan Silabus, konsep Dasar, Ruang lingkup Keperawatan Gawat Darurat, SPGDT. II Konsep dasar penanganan pasien gawat darurat Pencegahan primer, sekunder, tersier Kegawatan Triage Prioritas Primary survey Secondary survey III Pengkajian airway, breathing, dan circulation Airway Breathing Circulation IV Pembebasan Jalan Nafas Orofaringeal ETT V Pemberian Nafas Buatan Dengan oksigen Tanpa oksigen Ventilator VI Resusitasi Jantung Paru Dewasa Anak-anak Bayi VII Askep Pasien dengan kegawatan bidang medikal bedah akibat:
a. Gangguan pernafasan: Respiratory Distress ( , asthma, edema paru, b. Gangguan kardiovaskuler: akut miocard infark, shock c. Gangguan pencernaan: akut abdomen, keracunan d. Gangguan endokrin: hipoglikemi, diabetik ketoasidosis, tiroid krisis e. Gangguan syaraf: stroke, trauma kepala, dan medulla spinalis f. Gangguan muskuloskeletal: fraktur, dislokasi g. Gangguan integumen: luka bakar, gigitan binatang
VII Askep pasien dengan kegawatan bidang obstetri ginekologi akibat: a. Eklamsi b. Perdarahan VIII Askep pasien dengan kegawatan bidang anak akibat: a. Kejang demam b. Asfiksia c. Kesedak IX Askep pasien dengan kegawatan bidang psikiatri akibat tentamen suicide Perilaku bunuh diri Perilaku kekerasan X Askep pasien dengan kegawatan bidang komunitas akibat: a. Bencana alam b. Kejadian luar biasa F. Penilaian
a. Penilaian meliputi : 1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 15 % 3. Ujian Akhir Semester (UAS) : 20 % 4. Ringkasan : 5 % 5. Portofolio : 30 % 6. Presentasi dan diskusi dalam seminar : 30 %
b. Syarat mengikuti ujian semester 1. Kehadiran 90-100% : boleh mengikuti ujian 2. Kehadiran 75-90% : ujian dengan penugasan/bersyarat 3. Kehadiran < 75% : tidak boleh mengikuti ujian
c. Standar konversi nilai yang direncanakan: A : >80 B : 66 - 80 C : 56 - 65 D : 4 5- 55 E : < 45
G. Referensi 1. Brunner & Suddart.(2005).Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC 2. Maryline D (2003). Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC 3. Anderson, S (2003). Patofisiolgi. Jakarta:EGC 4. Tamboyang (2000).Patofsiologi. Jakarta:EGC 5. Potter&Perry (2002). Fundamental of Nursing. Ed.4.Jakarta:EGC 6. Huddak G (2002). Keperawatan Kritis. Jakarta; EGC 7. Ect.
H. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas: a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguan b. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa c. Rencana dokumen/form perubahan Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri, waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh format dapat dilihat di bawah ini.
FORMAT KEGIATAN MINGGUAN Nama Mahasiswa Waktu kuliah Waktu Kehadiran/mahasiswa Bentuk Partisipasi Mahasiswa Keterangan mulai akhir Hadir Jam A
B
FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA 1. Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini? 2. Apa kesulitan anda hari ini? 3. Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini? 4. Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini? Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya. Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut: FORMAT PERUBAHAN GAP AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI
Evaluasi meliputi: a. Hasil pembelajaran Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut. Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut.
b. Proses pembelajaran Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.
c. Hambatan dan kekurangan Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor. Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.
d. Kemungkinan perbaikan Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.
2. RPKPS Metodologi Riset
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
Mata Kuliah METODOLOGI RISET
KOORDINATOR MATA AJAR : Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep 08197606890
PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER TA. 2011/2012 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Matakuliah : METODOLOGI RISET 2. Kode/SKS : (2 SKS Teori) 3. Semester : Pilihan semester genap (Semester II) 4. Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep 5. Dosen Pengampu : Ahmad Djajuli,M.Kes
B. Deskripsi Mata Kuliah Metodologi keperawatan adalah mata kuliah wajib
C.Manfaat Perkuliahan Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah kesehatan baik fisik maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sesuai bidang profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di atas dibutuhkan seorang perawat yang memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien baik secara fisik maupun psikologis. Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya yang berkualitas.
D. Kompetensi 1. Kompetensi Umum Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah ini, mahasiswa memahami konsep dan prinsip hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan dan mampu mendasarkan seluruh tindakan keperawatan pada hukum yang berlaku. Mata ajaran ini juga membahas konsep etika keperawatan, berbagai aliran filosofi yang mendasarinya dan prinsip cara penalaran dilema etik dalam kasus keperawatan.
2. Kompetensi Khusus Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill): a. Memahami Konsep Dasar Tanggung Jawab, tanggung gugat dan Konsep Etika Keperawatan. b. Memahami Sistem Kesehatan Nasional c. Memahami Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan d. Memahami Aspek Hukum dalam Keperawatan (Payung hukum Keperawatan, Legislasi keperawatan, SIK, SIP, SIPP). e. Memahami Profesionalisme Keperawatan f. Memahami kebijakan pelayanan kesehatan g. Memahami Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan h. Memahami Penyebab Masalah Illegal (mal Praktik) i. Memahami Peran Perawat dalam menyelesaikan masalah legal/ pengambilan keputusan legal etis j. Memahami Kode Etik Keperawatan Indonesia k. Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma masyarakat l. Euthanasia, transplantasi organ, surpporting devices, aborsi,dll m. Perlindungan Hukum dalam praktik keperawatan n. Nursing advocacy dan Patients Bill of Right.
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill) a. Memiliki kemauan belajar b. Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi c. Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki
E. Jumlah jam: Kegiatan di dalam kelas ( 2 SKS x 50 mnt x 14 minggu ): a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 23 jam b. Ujian Tengah Semester = 2 jam c. Ujian Akhir Semester = 2 jam
Jumlah = 27 jam
F. RINCIAN KEGIATAN
Pert Hari / Tanggal MATERI RINCIAN MATERI METODE W DOSEN 1 Selasa, 13 Maret 12 Penjelasan Sila bus Pengantar Etika dan Hukum
2 x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 2 Selasa, 20 Maret 12 Konsep Dasar Etika Profesi Keperawatan 1. Pengertian Etika Profesi Keperawatan 2. Tujuan Pendidikan Etika Keperawatan 3. Macam etika Profesi Keperawatan 4. Azas Dasar Etik keperawatan 5. Kode etik Keperawatan 6. Kode Etik keperawatan menurut ICN 7. Permasalahan Dasar Etika Kesehatan Ceramah Diskusi Tanya- jawab 2 x 50 Widya Edorita,SH,MH 3 Selasa,27 Maret 12 Konsep dasar Tanggung Jawab dan Tanggung Gugat Perawat 1. Pengertian Tanggung Jawab Perawat 2. Macam/ Jenis Tanggung Jawab Perawat 3. Pengertian Tanggung Gugat Perawat 4. Macam/ jenis Tanggung gugat perawat Ceramah Diskusi Tanya- jawab 2 x 50 Widya Edorita,SH,MH 4 Selasa, 3 April 12 Hukum dan Perundang- Undangan Kesehatan Serta Hukum Keperawatan 1. Fungsi Hukum dalam praktek keperawatan 2. UU Praktik Keperawatan: UU No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dalam praktik keperawatan dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ceramah Diskusi Tanya- jawab 2 x 50 Widya Edorita, SH,MH 5 Selasa, 10 April 12 Sistem Kesehatan Nasional Kebijakan Pelayanan Kesehatan Ceramah 2 x 50 dr.Hj.Zurtias,MARS 6 Selasa,17 April 12 Isu-Isu Etika Keperawatan 1. Standar Profesional 2. Implikasi Komitmen Keperawatan 3. Advokasi 4. Kesejawatan Ceramah Diskusi Tanya- jawab 2 x 50 Ns. Eka Dewi, S.Kep (PPNI) 5. Janji-Janji (Promise) 6. Dapat Dipercaya(Trustworthiness) 7. Hubungan Perawat Klien 7 Selasa , 24 April 12 Kode etik Keperawatan Indonesia 1. Pengertian Kode etik keperawatan Indonesia 2. Kontens Kode Etik Keperawatan Indonesia 3. Maksud dan Tujuan Kode etik di buat Ceramah Diskusi Tanya- jawab 2 x 50 Ns. Eka Dewi, S.Kep (PPNI) 8 Selasa, 1 Mei 2012 Ujian Tengah Semester I 9 Selasa, 8 Mei 12 Peran Organisasi Profesi dalam menetapkan Standar Praktik Keperawatan Ceramah 2x 50 Ns. Eka Dewi,S.Kep (PPNI) 10 Selasa, 15 Mei 12 Prinsip Legal dalam praktik keperawatan
Penyebab masalah legal dalam pelayanan kesehatan 1. Permasalahan Etika dalam bidang kesehatan 2. Teori dasar pembuatan Keputusan Etis 3. Kerangka pembuat keputusan Etis 4. Penyelesaian masalah Etis Ceramah Diskusi
3x 50 dr.Hj.Zurtias, MARS 11 Selasa, 22 Mei 12 Masalah Masalah Legal (mal Praktik dan Negligence) termasuk empat unsur dalam Hukum 1. Pembuktian Mal Praktik secara langsung dan tidak langsung 2. Upaya Pencegahan dalam menghadapi tuntutan malpraktik 3. Upaya mencegah malpraktek dalam pelayanan kesehatan 4. Upaya menghadapi tuntutan hukum Ceramah 3x 50 Widya Edorita,SH,MH 12 Selasa, 29 Mei 12 Peran Perawat dalam penyelesaian Masalah Legal (Dilem Etik) Prinsip otonomi, Benefisiensi, prinsip keadilan (justice), non-malefisiensi,veracity, fidelity,prinsip kerahasiaan,prinsip akuntabilitas dan langkah penyelesaian masalah. Ceramah 2 x 50 Widya Edorita,SH, MH 13 Selasa, 5 Juni 12 Euthanasia, transplantasi organ, surpporting devices, aborsi,dll Ceramah 2 x 50 Widya Edorita,SH, MH 14 Selasa, 15 Juni 2012 Perlindungan Hukum dalam Praktik Keperawatan Ceramah 2 x 50 Widya Edorita,SH, MH 15 Selasa, 19 Juni 2012 Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma masyarakat Nursing advocacy dan Patients Bill of Right - Peran dan Advokasi perawat - Pendekatan Moral Right dalam pengambilan keputusan - Pendekatan Etik dalam Pengmbilan Keputusan - Hak pasien dan keluarga dalam pelayanan kesehatan Ceramah 2 x 50 Widya Edorita,SH, MH 16 Selasa, 26 Juni 2012 UJIAN AKHIR SEMESTER I
G. Penilaian a. Penilaian meliputi : 1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25 % 2. Ujian Akhir Semester (UAS) : 30 % 3. Praktikum : 20 % 4. Penugasan : 15 % 4. Soft skill : 10 %
b. Syarat mengikuti ujian semester 1. Kehadiran 90-100% : boleh mengikuti ujian 2. Kehadiran 75-90% : ujian dengan penugasan/bersyarat 3. Kehadiran < 75% : tidak boleh mengikuti ujian
c. Standar konversi nilai yang direncanakan: A : 80 - 100 B : 68 - 79 C : 56 - 67 D : 45 -55 E : 0 - 45
H. Referensi Kozier,B (1996).Fundamental of Nursing:Concepts, process and practice. Reedwood City: Addison Wesley Potter,P.A and Perry,AG (1993). Fundamental of Nursing: Concepts, process and practice. (3nd ed). St.Louis: Mosby year book Edge, R.; Groves, J. R (2006). Ethics of health care: a guide for clinical practice. (3rd ed). Melbourne: Thomson Delmar Learning Monarch,M (2002). Nursing and the law: Trends and issue. Washington: ANA (American Nursing Association) Burkhardt,MA & Nathaniel,AK (2001). Ethics &issues in contemporary nursing. (2nd.ed). Sydney:Delmar Thomson Learning
I. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas: a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguan b. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa c. Rencana dokumen/form perubahan Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri, waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh format dapat dilihat di bawah ini.
FORMAT KEGIATAN MINGGUAN
MATA AJAR : . NAMA DOSEN : . TANGGAL / PERTEMUAN KE : .
Nama Mahasiswa Waktu kuliah Waktu Kehadiran/mahasiswa Bentuk Partisipasi Keterangan mulai akhir Hadir Jam Mahasiswa
FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA
1. Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini? 2. Apa kesulitan anda hari ini? 3. Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini? 4. Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini? Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya. Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut: FORMAT PERUBAHAN GAP AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI
Evaluasi meliputi: a. Hasil pembelajaran Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut. Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut.
b. Proses pembelajaran Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.
c. Hambatan dan kekurangan Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor. Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.
d. Kemungkinan perbaikan Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.
Satuan Acara Pembelajaran (SAP)
Nama Dosen : NIDN : Program Studi : Mata Kuliah : Kode MK : Bobot SKS : Semester : Pertemuan Ke : I. Standar Kompetensi
II. Kompetensi Dasar
III. Indikator Kompetensi
IV. Materi Pokok
V. Langkah Langkah Pembelajaran No Tahap Kegiatan Pembelajaran Metode Alat/ Media Sumber Alokasi Waktu Dosen Mahasiswa 1
Pendahuluan
2 Penyajian
3 Penutup
VI. Penilaian 1. Evaluasi Struktur 2. Evaluasi Proses 3. Evaluasi Hasil
3. RPKPS Epidemiologi
SILABUS MA. EPIDEMIOLOGI
Koordinator MA: Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep,Ns. 08197606890
STIKES PMC PEKANBARU PRODI S1 KEPERAWATAN
KONTRAK PERKULIAHAN (SILABUS) MATA KULIAH KEPERAWATAN EPIDEMIOLOGI
Materi kuliah : EPIDEMIOLOGI Kode Mata Kuliah : SKS : 2 SKS Koordinator MA : Syafrisar Meri Agritubella, S.Kep., Ns. Dosen : 1. Idayanti,M.Kes 2. Awida Rose, M.Kes
A. DESKRIPSI MATA KULIAH Mata kuliah ini sangat penting karena merupakan komponen mata ilmu kesehatan masyarakat untuk SI keperawatan termasuk di Program Studi S1 Keperawatan STIKES PMC. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang sifatnya wajib bagi semua program studi ilmu kesehatan, termasuk keperawatan. Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa tentang prinsip-prinsip dan metode epidemiologi untuk analisis kejadian dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan khususnya keperawatan di masyarakat Selama proses pembelajaran, mahasiswa akan banyak mengembangkan kemampuan kognitif dalam memahami konsep dasar epidemiologi, konsep penyebab penyakit, pengukuran angka kesakitan dan kematian dan menerapkan pendekatan-pendekatan epidemiologi dalam praktek pelayanan keperawatan melalui screening, survailance, penelitian, penyelidikan wabah. Pemahaman terhadap konsep-konsep dan cara-cara tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam melaksanakan peran perawat, baik sebagai pengelola, pendidik, peneliti ataupun pelaksana pelayanan keperawatan.
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan konsep-konsep dalam epidemiologi dalam pengembangan ilmu keperawatan. 2. Tujuan Khusus Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu: a. Memahami pengertian epidemiologi b. Menjelaskan riwayat alamiah perjalanan penyakit c. Menguraikan penyebaran masalah kesehatan berdasarkan variabel man, time dan place d. Mengukur frekuensi masalah kesehatan e. Menganalisis kejadian sebab akibat yang berkaitan dengan masalah kesehatan f. Menggunakan metode-metode epidemiologi (surveilance, screening, investigasi wabah) dalam praktek pelayanan keperawatan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.
C. ACUAN/REFERENSI : Achmiral, Kesehatan dan Kedokteran berorientasi masyarakat rumah tangga dan SKN. Bina Indra Karya, Surabaya Beaglehole, R., Bonica R., Kjellstrom T., Dasar-dasar Epidemiologi, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997. Effendi N., Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan masyarakat, Edisi II, 1998 Friedman G.D., Prinsip-Prinsip Epidemiologi, Editor: Dr. Siswanto A. Wilopo, Yayasan Essentia Medica. Jakarta. Notoatmodjo S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997. Rothman, K.J., Epidemiologi Modern, Penterjemah: Rossi Sanusi, Yayasan Pustaka Nusatama dan Yayasan Essentia Medica. Jakarta. Sutrisno B., Pengantar Metode Epidemiologi, Jakarta
D. STRATEGI PEMBELAJARAN Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mata kuliah ini menggunakan sejumlah strategi. No Jenis Program Jumlah program Jumlah waktu Strategi 1. Tatap muka di kelas 14 kali 100 menit Ceramah, tanya jawab, diskusi, latihan soal, latihan kuis 2. Ujian tengah semester 1 kali 75 menit Menjawab pertanyaan- pertanyaan tertulis 3. Ujian akhir semester 1 kali 75 menit Menjawab pertanyaan- pertanyaan tertulis
E. KEHADIRAN 1. Prosentase kehadiran perkuliahan kurang dari 60% tidak diperkenankan mengikuti ujian. 2. Prosentase kehadiran praktikum kurang dari 100% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR HARI/TGL /JAM PERTEMUAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE PENGAMPU Rabu/ 12 Sept 2012 1 learning contract, I ntroduction Outline mata kuliah: latar belakang dan perkembangan epidemiologi ceramah Idayanti,M.Kes Rabu/ 26 Sept 2012 2 Pengertian epidemiologi: Perkembangan Pengertian Tujuan Manfaat Ruang lingkup Pendekatan Strategi Parameter epidemiologi Ceramah, diskusi makalah Idayanti,M.Kes HARI/TGL /JAM PERTEMUAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE PENGAMPU Rabu/ 3 Oktober 12 3 Model perjalanan penyakit (Riwayat Alamiah penyakit): Segitiga host, agent, environment Hubungan antar faktor The weel of epidemiologi Ceramah, diskusi makalah Idayanti,M.Kes Rabu/10 Oktober 12 4 Variabel Epidemiologi: Variabel Man, Time, Place Ceramah, diskusi makalah Idayanti,M.Kes Rabu/17 dan 24 Oktober 12 5 dan 6 Pengukuran Masalah Kesehatan: Prevalence Incidence attack rate mortalitas morbiditas Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes Rabu/31 Oktober 2012 7 Surveilance epidemiologi: Pengertian Tujuan Manfaat Jenis langkah-langkah
Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes UTS Rabu/14 November 12 9 Surveilancedalam praktek pelayanan keperawatan: Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA dan imunisasi Surveillance diare pada anak Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes Rabu/ 21 November 12 10 Surveilance dalam praktek pelayanan keperawatan: Surveillance kejadian TB paru Flu burung HIV AIDS Gangguan status gizi Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes Rabu/ 28 November 2012
11 Screening Pengertian Tujuan, Manfaat, Jenis , Kriteria Uji screening Tes diagnostik Intervensi terapetik Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes Rabu/ 5 Desember 2012 12 Screening dalam praktek pelayanan keperawatan Screening untuk bayi, anak balita,remaja, perempuan usia subur,ibu hamil, ibu masa nifas, masa pre menopause, menopause dan lansia kelompok resiko tinggi Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes Rabu/ 12 Desember 2012 13 Investigasi wabah Pengertian Kriteria wabah Ceramah, diskusi makalah Awida Rose, M.Kes HARI/TGL /JAM PERTEMUAN POKOK BAHASAN DAN SUB POKOK BAHASAN METODE PENGAMPU Tujuan Manfaat Langkah-langkah investigasi Wabah Rabu/19 Desember 12 14 Investigasi wabah dalam praktek pelayanan keperawatan Audit TB Paru dan Flu Burung Ceramah Awida Rose, M.Kes MINGGU TENANG
4. RPKPS Keperawatan Klinik V (Maternitas II)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
Mata Kuliah: Keperawatan Klinik V (Maternitas II)
KOORDINATOR MATA AJAR : Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep 08197606890
PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER TAHUN 2012/2013
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
A. Identitas Mata Kuliah 1. Nama Mata kuliah : Keperawatan Klinik V (Maternitas II) 2. Kode/SKS : 4SKS (3 SKS Teori,1 SKS Praktikum Laboratorium)
3. Semester : Pilihan semester ganjil (Semester V) 4. Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep 5. Prasyarat : KKD, KDDK I, KDDK II, PDK, Caring dan Komunikasi dalam Keperawatan, KK III Maternitas I
B. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan untuk menghasilkan perawat yang mampu memberikan asuhan keperawatan pada wanita usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan pada kondisi patologis beserta keluarganya, kesehatan reproduksi pada PUS, WUS, remaja serta ibu menopause dengan mengutamakan perilaku caring dalam setiap pemberian asuhan keperawatan. C.Manfaat Perkuliahan Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah kesehatan baik fisik maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sesuai bidang profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di atas dibutuhkan seorang perawat yang memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien baik secara fisik maupun psikologis. Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya yang berkualitas. D. Kompetensi 1. Kompetensi Umum Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Klinik V (Maternitas II) ini adalah Mampu memberikan asuhan keperawatan pada bidang maternitas secara patologi (WUS, BUMIL/Antenalat, Intranatal care, Postnatal care, KeSPRO pada PUS, WUS, Remaja serta ibu menopause dan Mampu untuk perilaku carring dan berkomunikasi secara terapeutik.. 2. Kompetensi Khusus Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill): a. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan Masalah pengelolaan masalah perempuan 1. Askep pada Kanker Ovarium 2. Askep pada Kanker Servik 3. Askep pada Kanker Uterus 4. Askep pada Kista Ovarii 5. Askep pada Mioma Uteri 6. Askep pada HIV / AIDS b. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan masalah infertilitas dan keluarga berencana (KB) c. Mampu melakukan asuhan keperawatan wanita dengan komplikasi kehamilan dan penyakit yang menyertai 1. Askep pada Ibu Hamil dengan merokok 2. Askep pada ibu Hamil dengan Ketergantungan Alkohol 3. Askep pada ibu hamil dengan ketergantungan obat 4. Askep pada ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum 5. dll d. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi persalinan 1. Askep pada Ibu dengan Ketuban Pecah Dini 2. Askep pada Ibu dengan Kegawatdaruratan 3. Askep pada Ibu dengan Pembedahan (Secsio caesarea, Histerektomy) 4. Askep pada Ibu dengan Distosia 5. Askep pada Ibu dengan Prolap Umbilical Cord e. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post natal (ex: Haemoragic Post Partum (HPP)) f. Mampu melakukan asuhan keperawatan Bayi Baru Lahir (BBL) dengan Komplikasi g. Mampu melakukan Resusitasi Bayi Baru Lahir. h. Mampu mendokumentasikan setiap kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada wanita saat hamil, melahirkan, menyusui, kesehatan reproduksi remaja, PUS/WUS serta wanita menopause dengan menerapkan konsep caring i. Berperilaku Carring dalam setiap melakukan interaksi dengan pasiendan Menerapkan teknik komunikasi terapeutik diseluruh area keperawatan khususnya Maternitas. j. Melakukan Role Play 1. Penghentian kehamilan dan Aborsi 2. Infertilitas dan peran perawat 3. Konseling dan diagnostik dalam kehamilan 4. Konseling tentang penyakit hubungan seksual, AIDS, dan peran perawat
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill) a. Memiliki kemauan belajar b. Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi c. Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki
E. Jumlah jam: Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ): a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 35 jam b. Ujian Tengah Semester = 2 jam c. Ujian Akhir Semester = 2 jam Jumlah 39 jam
Kegiatan di Laboratorium ( 1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ): a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 28 jam b. Ujian Tengah Semester = 2 jam c. Ujian Akhir Semester = 2 jam
Jumlah 32 jam
F. RINCIAN KEGIATAN Pert Hari / Tanggal MATERI RINCIAN MATERI METODE W DOSEN 1 Senin, 10 Sept 12 Penjelasan Sila bus Penjelasan Silabus dan Pembagian Kelompok - Cera mah - Diskusi 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 2 Senin, 17 Sept 12 Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan kesehatan perempuan (gangguan reproduksi) 1. Askep Premenstruasi Sindrom 2. Askep Dismenore 3. Askep Kanker Ovarium - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 3 Kamis, 20 Sept 12 Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan 4. Asuhan Keperawatan pada Kanker Servik - Cera 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep masalah pengelolaan kesehatan perempuan 5. Asuhan Keperawatan pada Kanker Uterus mah - Diskusi - Tanya- jawab 4 Senin, 24 Sept 12 Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan kesehatan perempuan 6. Asuhan Keperawatan pada Kista Ovari 7. Askep pada Mioma Uteri 8. Askep pada HIV/AIDS - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 5 Kamis, 27 Sept12 Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi 1. Askep pada BuMil dengan Merokok, ketergantungan alkohol dan Obat 2. AsKep Pada PreEklamsi 3. AsKep pada Abortus - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 6 Senin, 1 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi 4. Askep pada Kehamilan Ektopik 5. Askep Pada Hiperemesis Gravidarum - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 7 Kamis, 4 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi 6. Askep Pada BuMil dengan Diabetes Mellitus 7. Askep dengan Abrupsio Plasenta - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 8 Senin, 8 Okt 12 UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN 7
Kamis, 11 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan 1. Askep pada Ketuban Pecah dini 2. Askep pada Prolaps Tali Pusat 3. Askep Pada Distosia Bahu - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 8. Senin, 15 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan 4. Askep pada Kegawatdaruratan 5. Askep pada Ibu dengan Pembedahan (Histerekt omi, Secsio caesarea, Ekstraksi Vakum)
- Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 9. Kamis, 18 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post partum 1. Askep Haemoragic Postpartum (HPP) 2. Askep dengan Gangguan payudara 3. Askep Tromboemboli 4. Askep dengan Gangguan Psikologi Postpartum - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 10. Senin, 22 Okt 12 UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL 11 Kamis, 25 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir 1. Askep pada Bayi BBLR - Cera 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep dengan Resiko Tinggi (komplikasi) 2. Askep pada bayi infeksi neonatorum 3. Askep pada bayi Hiperbilirubinemia 4. Askep Pada bayi Hidrosefalus mah - Diskusi - Tanya- jawab 12 Senin, 29 Okt 12 Resusitasi pada Bayi - Definisi, Indikasi - Askep pada bayi dengan resusitasi
2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 13 Kamis, 1 Nov 12 UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi 14. Senin, 12 Nov 12 ROLE PLAY di Laboratorium Kamis, 15Nov 12 ROLE PLAY di Laboratorium 15. Senin, 19 Nov 12 UJIAN ROLE PLAY 16. Senin, 26 Nov 12 Perencanaan Pulang dan Home Care - Perawatan ibu post partum di rumah - Perawatan bayi di rumah - ASI Ekslusif
2x50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep 17. Kamis, 29 Nov 12 Peran Perawat Maternitas dalam Program desa siaga - Konsep Desa Siaga - Peran Perawat maternitas
2x50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep 18. Senin, 3 Des 12 Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas 19 Kamis, 6 Des 12 Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas 20 Senin, 10 Des 12 Ujian Pra Kompetensi KK III Kep. Maternitas I 21 Kamis, 13 Des 12 Ujian Pra Kompetensi KK V Kep. Maternitas II 22 Sabtu, 15 Des 12 Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru 23 Senin Sabtu/ 17 - 23 Des 12 Praktik PKK Maternitas di RSUD 24 Rabu Senin/ 26 31 Des12 Praktik PKK Maternitas di RSPMC 25 Senin,21Jan13 s/d Sabtu, 3 Feb 13 Praktik PKK Maternitas di Puskesmas 26 Senin, 4 Feb 13 Pukul 08.00 Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas 27 Senin, 11 Feb 13 Pengumuman Nilai PKK Maternitas 28 Sabtu, 16 Feb 13 Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013
Pekanbaru, 5 September 2012 Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep G. Penilaian a. Penilaian meliputi : 1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25 % 2. Ujian Akhir Semester (UAS) : 25 % 3. Praktikum/Roleplay : 10 % 4. Penugasan : 35% 5. Soft skill : 5 %
b. Syarat mengikuti ujian semester 1. Kehadiran 90-100% : boleh mengikuti ujian 2. Kehadiran 75-90% : ujian dengan penugasan/bersyarat 3. Kehadiran < 75% : tidak boleh mengikuti ujian
c.Standar konversi nilai yang direncanakan: A : 80 - 100 B : 68 - 79 C : 56 - 67 D : 45 -55 E : 0 - 45
H. Referensi
Bobak, Lowdermilk, Jensen.(2003). Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 2. Jakarta: EGC. Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Ratna (2009), Asuhan Keperawatan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: salemba Medica Nengah Riniari (2010), Asuhan keperawatan Klien dengan Hiperemesis Gravidarum 1. Jakarta: Salemba medica Rita, Agus wanto (2009). Komunikasi dan Konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba Medika Deswani (2010). Panduan Praktik Klinik dan Labor Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika Ferrer, Helen (1999). Perawatan Maternitas, edisi 2. Jakarta : EGC Hamilton, Persis mary (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6. Jakarta : EGC
I. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas: a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguan b. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa c. Rencana dokumen/form perubahan Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri, waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh format dapat dilihat di bawah ini.
FORMAT KEGIATAN MINGGUAN
MATA AJAR : Keperawatan Maternitas II NAMA DOSEN : Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep TANGGAL / PERTEMUAN KE : Materi : ..................................................
No Nama Mahasiswa Waktu kuliah Waktu Kehadiran/mahasiswa Bentuk Partisipasi Mahasiswa
Ket Mulai Akhir Hadir Jam 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Dosen MA. Keperawatan Maternitas II
Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA
1. Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini? 2. Apa kesulitan anda hari ini? 3. Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini? 4. Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini? Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya. Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut: FORMAT PERUBAHAN GAP AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI
Evaluasi meliputi: a. Hasil pembelajaran Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu ujian midtermdan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut. Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan dengan praktek tersebut.
b. Proses pembelajaran Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.
c. Hambatan dan kekurangan Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor. Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh karena itu,peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.
d. Kemungkinan perbaikan Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya. PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES PEKANBARU MEDIKAL CENTER (STIKes PMC PEKANBARU) FORMAT PENILAIAN TUGAS INDIVIDU KEPERAWATAN MATERNITAS
Nama : NIM : Hari/ Tanggal : NO KOMPONEN ANGKA BOBOT NILAI 1 Pembuatan Tugas BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang b. Manfaat dan Tujuan Makalah BAB II Tinjauan Teori Penyakit....... a. Pengertian b. Etiologi c. Patofisiologi (lampirkan WOC) d. Manifestasiklinik e. Penatalaksanaan f. Komplikasi BAB III Asuhan Keperawatan klien dengan....... (secara teoritis) a. Pengkajian b. Diagnose Keperawatan c. Tujuan Dan Kriteria hasil d. Intervensi dan Rasional BAB IV PENUTUP (Kesimpulan dan Saran) DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
40
2 Pemahaman Teori/ Penyampaian Materi/ Presentasi Tugas dan Diskusi Kelas
25
3 Penyerahan HardFile dan SoftFile Hard File : serahkan langsung ke dosen SoftFile : kirim via email : imbearli_yang@yahoo.co.id Time Limit :1 hari setelah presentasi
25
4. Buat Soal multiple choice dalam bentuk kasus sebanyak 10 buah
NAMA PESERTA LOMBA PRESENTASI KASUS NO NAMA PESERTA KET 1. Resi Septi Mayang
2. Dewi Arisandi
3. Sandra Wita
4. Meri Andani
5. Nurhayati Rawzis
6. Febry Anggriani
7. Wahyu Saputra
8. Maharani
9.
10
JADWAL PERKULIAHAN KK V KEPERAWATAN MAT ERNITAS II
Pert Hari / Tanggal MATERI RINCIAN MATERI METODE W DOSEN 1 Senin, 10 Sept 12 Penjelasan Sila bus Penjelasan Silabus dan Pembagian Kelompok - Cera mah - Diskusi 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 2 Senin, 17 Sept 12 Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan kesehatan perempuan (gangguan reproduksi) 9. Askep Premenstruasi Sindrom 10. Askep Dismenore 11. Askep Kanker Ovarium - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 3 Kamis, 20 Sept 12 Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan kesehatan perempuan 12. Asuhan Keperawatan pada Kanker Servik 13. Asuhan Keperawatan pada Kanker Uterus - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 4 Senin, 24 Sept 12 Asuhan Keperawatan pada Wanita dengan masalah pengelolaan kesehatan perempuan 14. Asuhan Keperawatan pada Kista Ovari 15. Askep pada Mioma Uteri 16. Askep pada HIV/AIDS - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 5 Kamis, 27 Sept12 Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi 8. Askep pada BuMil dengan Merokok, ketergantungan alkohol dan Obat 9. AsKep Pada PreEklamsi 10. AsKep pada Abortus - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 6 Senin, 1 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi 11. Askep pada Kehamilan Ektopik 12. Askep Pada Hiperemesis Gravidarum - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 7 Kamis, 4 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada kehamilan dengan komplikasi 13. Askep Pada BuMil dengan Diabetes Mellitus 14. Askep dengan Abrupsio Plasenta - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 8 Senin, 8 Okt 12 UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI KEHAMILAN 7
Kamis, 11 Okt 12
Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi persalinan 6. Askep pada Ketuban Pecah dini 7. Askep pada Prolaps Tali Pusat 8. Askep Pada Distosia Bahu - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 8. Senin, 15 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada Masa intranatal dengan komplikasi 9. Askep pada Kegawatdaruratan 10. Askep pada Ibu dengan - Cera mah 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep persalinan Pembedahan (Histerekt omi, Secsio caesarea, Ekstraksi Vakum)
- Diskusi - Tanya- jawab 9. Kamis, 18 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post partum 5. Askep Haemoragic Postpartum (HPP) 6. Askep dengan Gangguan payudara 7. Askep Tromboemboli 8. Askep dengan Gangguan Psikologi Postpartum - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 10. Senin, 22 Okt 12 UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL 11 Kamis, 25 Okt 12 Asuhan Keperawatan pada Bayi Baru Lahir dengan Resiko Tinggi (komplikasi) 5. Askep pada Bayi BBLR 6. Askep pada bayi infeksi neonatorum 7. Askep pada bayi Hiperbilirubinemia 8. Askep Pada bayi Hidrosefalus - Cera mah - Diskusi - Tanya- jawab 2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 12 Senin, 29 Okt 12 Resusitasi pada Bayi - Definisi, Indikasi - Askep pada bayi dengan resusitasi
2x 50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep 13 Kamis, 1 Nov 12 UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi 14. Senin, 12 Nov 12 ROLE PLAY di Laboratorium Kamis, 15Nov 12 ROLE PLAY di Laboratorium 15. Senin, 19 Nov 12 UJIAN ROLE PLAY 16. Senin, 26 Nov 12 Perencanaan Pulang dan Home Care - Perawatan ibu post partum di rumah - Perawatan bayi di rumah - ASI Ekslusif
2x50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep 17. Kamis, 29 Nov 12 Peran Perawat Maternitas dalam Program desa siaga - Konsep Desa Siaga - Peran Perawat maternitas
2x50 Ns. Syafrisar Meri Agritubella ,S.Kep 18. Senin, 3 Des 12 Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas 19 Kamis, 6 Des 12 Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas 20 Senin, 10 Des 12 Ujian Pra Kompetensi KK III Kep. Maternitas I 21 Kamis, 13 Des 12 Ujian Pra Kompetensi KK V Kep. Maternitas II 22 Sabtu, 15 Des 12 Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru 23 Senin Sabtu/ 17 - 23 Des 12 Praktik PKK Maternitas di RSUD 24 Rabu Senin/ 26 31 Des12 Praktik PKK Maternitas di RSPMC 25 Senin,21Jan13 s/d Sabtu, 3 Feb 13 Praktik PKK Maternitas di Puskesmas 26 Senin, 4 Feb 13 Pukul 08.00 Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas 27 Senin, 11 Feb 13 Pengumuman Nilai PKK Maternitas 28 Sabtu, 16 Feb 13 Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013
Diposkan oleh STIKes PMC di 23.07 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook Tidak ada komentar: Poskan Komentar Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) JAM DIGITAL DAILY CALENDAR ARSIP BLOG 2013 (12) 2012 (14) o Desember (11) Bahan Ajar S1 Keperawatan RPKPS/Silabus Mata Kuliah Kalender Akademik SK mengajar Dosen Jadwal Mengajar S1 Keperawatan 2 Jadwal Mengajar S1 Keperawatan Jadwal Mata Kuliah S1 Keperawatan Kurikulum Prodi S1 Keperawatan IDENTITAS PROGRAM STUDI Visi Misi S1 Keperawatan STIKes PMC PERJALANAN MENUJU CITA CITA o November (1) o Oktober (2) MENGENAI SAYA
STIKes PMC Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekanbaru Medical Center (STIKes PMC) yang bernaung dibawah Yayasan Pekanbaru Medical Senter (PMS) Berdiri sejak tahun 2009 Lihat profil lengkapku BAGIKAN SEKARANG Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger. MAKALAH GAWAT DARURAT PADA SYSTEM PENDENGARAN
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Pada kasus gawat darurat pada system pendengaran, pada saat melihat korban hendaknya memperhatikan : korban bernapas atau tidak, kesadaran dan perdarahan. Keadaan ini dapat terjadi pada kondisi apapun. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas dan rendah perhatian orang tua terhadap kondisi anak sehingga menyebabkan munculnya kegawat daruratan pada pendengaran seperti trauma tumpul yang menyebabkan kehilangan pendengaran bahkan keseimbangan. Salah satu contohnya yaitu otitis media yang merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukuso telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.Otitis media sering diawali dengan infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui tuba eustachius. Sebagai mana halnya dengan infeksi saluran napas atas (ISPA), otitis media juga merupakan sebuah penyakit langganan anak-anak. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 75% anak mengalamisetidaknya satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hamper dari setengah mereka mengalami tiga kali atau lebih. Di Inggris, setidaknya 25% anak mengalami minimal satu episode sebelum usia sepuluh tahun. Di negara tersebut otitis media paling sering terjadi pada usia 3-6 tahun. Biasanya telinga tidak memerlukan banyak perawatan. Kotoran telinga yang menumpuk pada telinga bagian luar mengandung zat yang dapat membunuh bakteria dan mencegah infeksi. Ingat, jangan memasukkan benda tajam ke dalam telinga karena dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan ketulian. Untuk membersihkan kotoran telinga yang menumpuk, gunakan sediaan yang dapat dibeli di apotek. Jika telinga terasa tersumbat, periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang cukup. Jika kita sedang bepergian dengan kapal terbang, telinga kadang-kadang merasa tidak enak. Hal ini disebabkan karena bagian dalam tidak sama dengan tekanan pada telinga bagian luar. Keadaan ini menyebabkan telinga terasa tidak enak dan sakit sampai telinga mengeluarkan bunyi pop dan tekanan menjadi seimbang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi telinga ? 2. Apa etiologi daritelinga ? 3. Apa saja manifestasi klinik telinga ? 4. Bagaimana patofisiologi telinga ? 5. Bagaimana penatalaksanaan telinga ? 6. Apa saja bagian-bagian dari telinga ? 7. Apa saja kelainan yang terjadi pada telinga ? 8. Bagaiman pemeriksaan pada telinga ? 9. Bagaimana uji pendengaran pada telinga ? 10. Bagaimana konsep keperawatan pada system pendengaran ( telinga ) ? 11. Bagaimana penanganan gawat darurat pada system pendengaran ( telinga )?
C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui defenisi telinga 2. Untuk mengetahui etiologi dari telinga 3. Untuk mengetahui manifestasi telinga 4. Untuk mengetahui patofisiologi telinga 5. Untuk mengetahui penatalaksanaan telinga 6. Untuk mengetahui bagian-bagian dari telinga 7. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada telinga 8. Untuk mengetahui pemeriksaan pada telinga 9. Untuk mengetahui uji pendengaran pada telinga 10. Untuk mengetahui konsep keperawatan pada system pendengaran ( telinga ) 11. Untuk mengetahui penanganan gawat darurat pada system pendengaran ( telinga )
BAB II LANDASAN TEORI
A. DEFENISI Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan. Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran bahkan kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.
B. ETIOLOGI a. Telinga kemasukan benda asing seperti air, biji bijian, manic manic, bulir padi, lintah, b. Trauma telinga penyebabnya menyelam,trauma tumpul seperti benda keras yang mengenai telinga dan trauma tajam seperti kecelakaan sehingga menyebabkan telinga menjadi putus. c. Barotrauma (Perbedaan Tekanan) d. Racun Aminoglycoside antibiotics Ethacrynic acid oral Aspirin Chloroquine Quinidine
C. MANIFESTASI KLINIK a. Telinga kemasukan air 1) Memang benar kemasukan air 2) Telinga kurang dengar 3) Telinga kadang kadang terasa sakit dibagian dalam 4) Telinga mendengar seperti suara berdengung b. Telinga kemasukan benda asing 1) Adanya benda yang secara tidak sengaja masuk kedalam telinga 2) Setelah daun telinga ditarik keatas dan kebelakang akan terlihat benda asing 3) Rasa sakit di telinga 4) Kadang kadang keluar darah dan bengkak 5) Trauma telinga 6) Rasa sakit didalam telinga 7) Rasa mendengung dalam telinga 8) Rasa tebal atau tuli dalam telinga 9) Keluar darah telinga
D. PATOFISIOLOGI Gangguan pada telinga berawal ketika adanya invasi bakteri,kemudian bakteri tersebut menyebabakan infeksi pada telinga tengah karena adanya bakteri,maka terjadilah proses peradangan.peradangan inilah yang menyebabkan adanya rasa nyeri pada telinga tengah. Infeksi telinga tengah juga dapat meningkatkan produksi cairan serosa,karena adanya akumulasi cairan mucus dan serosa,hantaran suara udara yang diterima menurun sehingga terjadi gangguan persepsi sensori.
E. PENATALAKSANAAN Berikan tampon yang mengandung antibiotic, pembersihan telinga secara menyeluruh ( aural Toilet ),tetes dekongestan hidung, pemberian analgesic dan miringiotomi bahkan pembedahan ( mastoidektomi ) dan meminimalkan terjadinya komplikasi.
G. BAGIAN BAGIAN DARI TELINGA Telinga terdiri dari tiga bagian diantaranya : 1. Telinga luar Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang telinga. Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi kulit tipis. Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut. Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam
2. Telinga tengah Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau incus, dan sanggurdi atau stapes). Saluran Eustachius juga berada di telinga tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing- masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput. Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang faring.
3. Telinga dalam Telinga bagian dalam terdiri dari tiga bagian utama yaitu ke arah belakang terdapat tiga saluran semi sirkular,di tengah tengahnya ada bagian yang di sebut vestibula,dan ke arah depan ada koklea yang juga dikenal nama rumah siput telinga ( rumah siput ), Keseluruhan struktur ini berbentuk cekung dan mengandungcairan yang disebut perilimfe. Menggantung di dalam perilimfe oleh benang-benang lembut adalah labiri yang berselaput.ini merupakan serangkaian kantong-kantong dan saluran nan rumit yang mengandung jenis cairan yang berbeda yang disebut endolimfa.
H. KELAINAN - KELAINAN PADA TELINGA 1. Telinga bagian luar a. Benda asing dalam telinga Ini terjadi kebanyakan pada anak-anak yang paling suka memasukkan benda-benda apa saja ke dalan hampir setiap liang tubunya.lubang telinga mempunyai penarikan khusus,seperti seperti halnya lubang hidung. Berbagai benda kecil pernah dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu,paling umum adalah pecahan batu,mainan plastic, biji buah-buahan, kacang, dan sebagainya.bahkan juga serangga kecil bias masuk ke lubang telinga atau hidung tanpa dikehendaki. Untuk mengeluarkan benda asing tersebut seperti serangga agak sulit karena badan serangga tersebut sudah menjadi licin.tapi pada akhirnya serangga tersebut bias dikeluarkan tanpa akibat yang berbahaya. Gejalanya : Bisa timbul rasa tidak enak, atau berkurangnya pendengaran jika benda asing yang masuk berupa biji sayuran atau buah-buahan yang cenderung menyerap cairan sehingga membesar dan menutup seluruh saluran.Akibatnya bias terjadi infeksi.khususnya jika benda asing itu sudah berada di dalam telinga selama beberapa hari tanpa diperiksa. Penyebab yang menganggu dan lazim di sini adalah menyelinapnya benda asing untuk sementara ke dalam saluran telinga.ada orang yang mempunyai kebiasaan mengusap lubang telinga dengan sesuatu benda untuk mendapatkan rasa geli yang menyenangkan.ini adalah salah satu cara terjadi infeksi,sehingga harus dihentikan sama sekali. Perawatan : Kecuali jika benda asing itu berada dekat dmulut liang dan bias dikeluarkan dengan sesuatu alat sederhana tanpa menimbulkan rasa sakit, maka sebaiknya benda itu di biarkan tidak disentuh. Dokter maupun perawat yang terlatih dapat dengan mudah memgeluarkannya dengan alat khusus.tapi untuk benda-benda yang terlalau masuk kedalam,apalagi disertai infeksi itu memerlukan anestesia. 2. Telinga bagian tengah dan dalam a. Otitis media serosa Otitis media serosa (efusi telinga tengah)mengeluarkan cairan,tanpa bukti adanya infeksi aktif dalam telinga tengah. Secara teori,cairan ini sebagai akibat tekanannegatif dalam telinga tengah yang disebabkan obstruksi tuba eustachii. Kondisi ini ditemikan terutama pada anak-anak,perlu dicatat bahwa bila terjadi pada orang dewasa penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustahcii harus dicari. Efusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah menjalani radioterapi dan barotraumas (misalnya penyelam)dan pada pasien disfungsi tuba eustahcii akibat infeksi atau alergi saluran nafas atas yang terjadi. Barotraumas terjadi bila terjadi perubahan tekanan mendadak dalam telinga tengah akibat perubahan tekanan barometric seperti seperti pada penyelam atau saat pesawat udara turun,dan cairan tertangkap didalam telinga tengah. Karsinoma yang menyumbat tuba eustachii harus disingkirkan pada orang dewasa yang menderita otitis media serosa unilateral menetap. Gejalanya : Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran,rasa penuh dalam telinga atau perasaan bendungan dan bahkan suara letup atau berderik yang terjadi ketika tuba eustahcii berusaha membuka. Membrane timpani Nampak kusam pada otoskopi dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah. Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif. Perawatan : Otitis media serosa tidak perlu ditangani secara medis kecuali terjadi infeksi (otitis media akut). Bila kehilangan pendengaran yang berhubungan dengan efusi telinga tengah menimbulkan masalah bagi pasien,maka bias dilakukan miringotomi dan dipasang tabung untuk menjaga telinga tengah tetap terventilasi. Kortikosteroid,dosis rendah,kadang dapat mengurangi edema tuba eustahcii pada kasus barotrauma. b. Peradangan / pendarahan pada telinga ( barotitis ) Barotitis adalah peradangan pada telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer dan kondisi ini juga disebut aerotitis. Barotitis merupakan masalah peradangan atau pendarahan pada telinga tengah disebabkan oleh perbedaan antara tekanan udara di telinga tengah dan atmosfir seperti saat di ketinggian,menyelam,dan hampa udara. Gejala : Sakit di telinga dan sakit gigi merupakan cirri khas penyakit ini Perawatan : Seseorang dengan infeksi akut pernafasan atas atau reaksi alergi dianjurkan untuk tidak terbang atau menyelam,namun jika kegiatan tersebut terpaksa dilakukan perti phenyleprine 0,25 % dioleskan 30 menit sebelum melakukan aktifitas penerbangan atau penyelam dapat membantu mengatasi masalah ini.
I. PEMERIKSAAN PADA TELINGA Telinga luar diperiksa dengan inspeksi dan palpasi langsung,sementara membrane timpani diinspeksi seperti telinga tengah dengan otoskop dan palpasi tak langsung dengan menggunakan otoskop pnemautik. Tak mungkin melakukan inspeksi telinga dalam,nmun ada berbagai medote pengkajian yang dapat memberikan pengkajian kasar terhadap fungsinya.pengkajian ketajaman auditorius harus dilakukan pada setiap pemeriksaan fisik. a. Pengkajian fisik Inspeksi telinga luar merupakan prosedur yang paling sederhana tapi sering terlewat. Aurikulus dan jaringan sekitarnya diinspeksi adanya deformitas,lesi,dan cairan begitupula ukuran,simetri dan sudut penempelan ke kepala. Gerakan aurikulus normalnya tak menimbulkan nyeri. Bila maneuver ini terasa nyeri,harus dicurigai adanya otitis eksterna akut nyeri tekan pada saat palpasi di daerah mastoid dapat menunjukkan mastoiditis akut atau inflamasi nodus aurikula posterior. b. Ketajaman auditorius Perkiraan umum pendengaran pasien dapat disaring secara efektif dengan mengkaji kemampuan pasien mendengarkan bisikan kata atau detakan jam tangan. Bisikan lembut oleh pemeriksa yang sebelumnya telah melakukan ekshalasi penuh. Masing-masing telinga diperiksa bergantian.
J. UJI PENDENGARAN KLINIS Uji pendengaran klinis memerlukan garpu tala. Garputala tunggal yang terbaik adalah garpu tala riverbank 512 Hz. Garpu tala yang berfrekuensi lebih tinggi mungkin tak dapat mempertahankan terdengarnya nada cukup lama agar memadai untuk uji pendengaran, sedangkan garpu tala dengan frekuensi lebihrendah merangsang sensasi getar pada tulang yang adakalanya sulit dibedakan dengan pendengaran nada rendah. Uji garpu tala dasar adalah uji rinne dimana uji ini digunakan untuk membandingkan lamanya hantaran tulang dengan hantaran udara pada telinga yang diuji.penala 512 Hz digetarkan dan tangkainya ditempelkan pada tulang mastoid. Pada telinga normal,penala terdengar hampir dua kali lebih lama pada hantaran udara dibandingkan hantaran tulang. Sedangkan uji weber dimana uji ini menentukan apakah kerusakan pendengaran monoaural bersifat hantaran atau saraf dengan membandingkan hantaran tulang pada kedua telinga. Penala 512 Hz dapat ditempelkan pada dahi merupakan respon normal sedangkan pada gigi penala terdengar di sebelah kanan,jika telinga kanan merupakan telinga yang sakit maka kehilangan pendengaran merupakan tuli hantaran. Apabila telinga kiri merupakan telinga yang sakit mak kehilangan pendengaran adalah tipe sensorineural (tuli saraf).
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM PENDENGARAN
A. Pengkajian 1. Riwayat kesehatan Riwayat kesehatan meliputi penggambaran lengkap masalah telinga,termasuk infeksi,otalgia,otorea,kehilangan pendengaran. Data dikumpulkan mengenai durasidan intensitas masalah,penyebab,dan penangan sebelumya. 2. Pengkajin fisik Pengkajian fisik meliputi observasi adanya eritema,edema,otorea,lesi,dan bau cairan yang keluar. B. Diagnosa 1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial kehilangan pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensialkehilangan gerakan fasial. 2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid 3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan telinga/penyumpalan telinga 4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo selama periode pascaoperatif segera
C. Intervensi 1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensial kehilangan gerakan fasial Tujuan : ansietas (kecemasan) hilang atau berkurang Intervensi : Kaji tingkat ansietas klien Dorong untuk mendiskusikan setiap ansietas dan keprihatinan mengenai pembedahan Berikan upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebabkan stress Ajarkan klien teknik penatalakksanaan stress 2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid Tujuan : bebas dari rasa tak nyaman Intervensi : Kaji laporan nyeri dan catat lokasi Beriakan pasien obat analgetik sesuai dengan kebutuhan Ajarkan tentang cara penggunaan dan efek samping obat Berikan tindakan kenyamanan 3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan telinga/penyumpalan telinga Tujuan : memperbaiki komunikasi Intervensi : Memandang pasien ketika berbicara Kurangi kegaduhan lingkungan Berbicara tegas dan jelas tanpa berteriak Menggunakan tanda non verbal 4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo selama periode pascaoperatif segera Tujuan :menghilangkan rasa trauma Intervensi : Berikan tindakan kenyamanan Ajarkan pasien mengenai efek yang diharapkan dan potensial efek samping obat Memantau pasien mengenai adanya efek obat
BAB IV PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM PENDENGARAN
1. Miringkan kepala korban ke sisi yang di kenai. jangan berusaha mengeluarkan benda dengan beberapa peralatan 2. Jika serangga dalam telinga, baringkan korban miring dengan telinga yang terkena lebih tinggi. Tuangkan dalam air suam-suam,sehingga serangga tersebut akan terangkat keluar dengan sendirinya. 3. Jika tidak berhasil, lakukan rujukan pembedahan.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan. Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari, sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar. Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran bahkan kkehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.
B. SARAN 1. Sebagai calon perawat hendaknya kita mengerti dan memahami tentang system pendengaran ( telinga ). 2. Demi kepentingan bersama dan kesempurnaan makalah ini, kritik, saran dan masukan yang bermanfaat dari teman teman sangat kami butuhkan. Mohon di baca dengan teliti dan di mengerti.
DAFTAR PUSTAKA
Pracy. R , siegler. J, stell.P.M. 1993. Pelajaran Ringkas Telinga,Hidung,danTenggorokan. Jakarta : PT Gramedia pustaka utama Suddarth dan Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol.3 E/8. Jakarta : EGC Skeet ,Muriel.1995.Buku Tindakan Paramedis Terhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama.Edisi 2. Jakatra:EGC Rizki Kurniadi. Available from : http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-gawat-darurat- pada_26.html (diabdet tanggal 26 februari 2012)
Webmaster. Available from : http://setengahbaya.info/arsip/penyakit-pendarahan-telinga.html (diabdet tahun 2010)