Anda di halaman 1dari 53

STIKes PMC Blog

KAMIS, 27 DESEMBER 2012


RPKPS/Silabus Mata Kuliah


1. RPKPS Keperawatan Gawat Darurat

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER
(RPKPS)






Mata Kuliah

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT





KOORDINATOR MATA KULIAH:
NS.ARDENNY,S.KEP




PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES PMC PEKANBARU
2012


RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Matakuliah : KK VI - Keperawatan Gawat Darurat
2. Kode/SKS : 3
sks 3.
Semester : Pilihan semester genap
4. Dosen Pembina : Ns. Ardenny, S.Kep

B. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti mata ajar KGD adalah mampu
memberikan asuhan keperawatan pada klien gawat darurat yang mengalami berbagai macam gangguan
sistem tubuh yang umum terjadi berdasarkan keilmuwan yang terkait dengan keperawatan darurat
(KGD)

2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a. Memahami konsep dan prinsip kegawatdaruratan
b. Memahami konsep pertolongan pasien gawat darurat mencakup bantuan hidup dasar dan lanjutan
c. Menerapkan konsep dan prinsip gawat darurat dalam pertolongan pasien pada berbagai kondisi dan
tingkat usia.
d. Melaksanakan pengkajian air way, breathing, dan circulation pada pasien gawat darurat
e. Melaksanakan pembebasan jalan nafas
f. Melaksanakan pernafasan buatan pada pasien dengan henti nafas
g. Melaksanakan resusitasi jantung paru pada pasien henti nafas dan henti jantung

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)
a. Berinisiatif dalam tindakan kegawatdaruratan
b. Mampu bekerjasama dalam tim secara profesional
c. Mengaplikasikan etik dan moral profesi keperawatan dalam pelayanan prima
d. Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
e. Bersemangat dalam memberikan memberikan bantuan langsung dari berbagai latar belakang budaya,
social ekonomi klien
f. Mampu menerapkan management stress pada klien tertentu terutama klien dan keluarga klien yang
mengalami proses berduka dan kehilangan (Loss and grieving).
g. Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki



C. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 36 jam (14 pertemuan)
b. Ujian Tengah Semester = 3 jam
c. Ujian Akhir Semester = 3 jam

Jumlah 42 jam

Yang dimaksud dengan jam di sini adalah jam pelajaran (50 menit) sesuai dengan definisi SKS. Selain
itu, karena 1 SKS mengandung kegiatan untuk tugas mandiri yang terencana, maka direncanakan pula
kegiatan berikut:

Tugas terencana di luar kelas, yaitu melakukan analisa kasus sesuai dengan topik pembelajaran
kemudian mendiskusikan dan menuliskanya dalam bentuk laporan/portofolio lengkap (3 SKS x 14
minggu):
a. Menemukan topik dan permasalahan = 8 jam
b. Menemukan dan mengkaji literatur yang relevan = 16 jam
untuk tugas individual
c. Diskusi kelompok = 16 jam
e. Menulis portofolio lengkap = 8 jam

Total = 42 jam


Kegiatan di laboratorium (1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 28 jam (14 pertemuan)
b. Ujian Tengah Semester = 4 jam
c. Ujian Akhir Semester = 4 jam

Jumlah 36 jam








D. JADWAL PERKULIAHAN

N
o
Mg Kemampuan Akhir Materi
Model
Pembelajar
an
Penugasa
n
Evaluasi
Hard skill Soft skill Indikator Bob
ot
(%)
1 I
1.Mhs.dapat
menjelaskan
konsep dan
prinsip
kegawatdarur
atan

2.Mhs. dapat
menemukan
solusi
problem
kegawat
daruratan
1.Meyakini
sebagai
makhluk
individual
2.Meyakii
sebagai
makhluk sosial
3.Adaptif
4.Menghormati
5.Menghargai
6.Menyayangi
7.Berkomunikas
i
secara efektif
8.Kreatif
9.Leadership
10.Solidaritas
11. Kerja dalam
tim
12. Inisiatif
13. Dapat
mengatasi
stress
14.
Berkooperatif

Konsep dan
prinsip
kegawatdarur
atan
I :
- Ceramah
- Tanya jawab

Porto foli
o
(kelompo
k)
Mhs
menjelaskanko
nsep dan
prinsip
kedaruratan
5
2 II,
III
1. Melakukan
Pengkajian
keperawata
n
termasuk
pemeriksaa
n
fisik dan
data-
data
penunjang
1.Beradaptasi se
suai dengan
budaya
setempat
2.Menyadari
bahwa manusia
memiliki
budaya
beragam
3.Adaptif
4.Komunikatif
5.Saling
menghargai
6.Rasa
Memiliki
7.Responsibilit
y
8.Tatakrama
9.Kreatif
10.Inovatif
Pengkajian
keperawata
n
termasuk
pemeriksaa
n
fisik dan
data-
data
penunjang
II :
Praktikum
dan
simulasi
peran


III :
Pemutaran
film dan
tutorial
Re-
demonster
asi

Laporan
portofolio
(individu)
Mhs mampu
mengaplikasika
n pengkajian
fisik dan
menyusun
asuhan
keperawatan
secara
sistimatis
10
11.Beretika
12.Berestetika
13.Kerjasama

3 IV,
V
2.
Menganalisis
dan
menetapkan
diagnosis
keperawata
n dg tepat
1. Berpikir kritis
2. Kemampuan
analisis
3. Kemauan
belajar
4. Motivasi
5. Kreatif
6. Dapat
mengatasi
stress
Analisis data
dan
menetapkan
diagnosis
keperawatan
dg tepat
IV :
Studi kasus
denganscen
ario kasus
danpemutar
an film
Diskusi





V :
Seminar
kelas
Diskusi

portofolio
(kelompo
k)







Resume
(individu)
Mhs mampu
menganalisis
dan mensintesa
hasil
pengkajian
dalam
merumuskan
masalah
keperawatan
gawat darurat
8
4 VI,
VII
3.
Menetapkan
tujuan
perawatan
dan rencana
tindakan
keperawatan
1. Komitmen
2. Manajemen
diri
3. Dapat
meringkas
4. Fleksibel
5. Kerja dalam
tim
6. Management
waktu
7. Berpikir kritis
8.
Menyelesaikan
persoalan

Tujuan
perawatan
dan rencana
tindakan
keperawatan
VI:
Latihan



VII:
Diskusi dan
Ceramah

Laporan
kelompok




Resume
individu
Mahasiswa
mampuMeneta
pkan tujuan
perawatan dan
rencana
tindakan
keperawatan
7

5 VII
I
UTS

-

50
6 IX,
X,
XI
XII
4. Melakukan
tindakan
keperawata
n yang
direncakan
1. Komunikasi
terapeutik
2. Sikap
terapeutik/etis
3. Dapat
diandalkan
4. Bersemangat
5. Insiatif
6. Berpikir
kritis
7. Management
waktu
8.
Mendengarkan
9. Kerja dalam
Tindakan
keperawatan
gawat darurat
seperti BHD,
Spalk/
pembidaian,
Triage,
protokol
tindakan
khusus
keperawatan
IX
X
XI
XII :

Praktikum






Portopolio
individu




Mahasiswa
dapatmelakuka
n tindakan
keperawatan
secara
kompeten
15
tim
10 Mampu
berkolaborasi
dengan tim
kesehatan lain.
7 XII
I





5.
Mengevaluasi
asuhan
keperawata
n yang
diberikan
1. memiliki
komitmen
2.komunkasi lisan
3.Dapat
mengatasi
stress
4.Management
diri
5.Mendengarka
n
6.Argument
logis
7.Dapat
menyelesaikan
persoalan

Riview
dokumentasi
keperawatan
dalam bentuk
asuhan
keperawatan
sistiematik
XIII :
Presentasi
kasus
kelompok
dan diskusi








Laporan
kelompok





Mahasiswa
dapat
menjelaskan,
mengidentifika
si dan
menemukan
solusi dalam
menangani
kasus gawat
darurat
10
8 XI
V





6. Senantiasa
memperlihat
kan
praktik
keperawatan
yang
profesioanl
berdasarkan
etik dan
legal
keperawatan
1.Mengenali
berbagai sains,
seni
keterampilan
keperawatan
2.Menyadari arti
pentingnya
sains
keperawatan
3.Memahami
dampakpositif
dan degatif dari
dampak
teknolog
4.Mendengar
kan
5.Perforceme
nt rapih
6.Beretika
7.Berestetika
8.Peduli
9.
Komunikasi
terapeutik
Review
konsep etika
profesi
keperawatan
XII :
diskusi






XIII:
Studi kasus
dan diskusi

Laporan
Kelompok






portofolio
kelompok
Mahasiswa
mampu
mengenali,
menyadari dan
mampu
memberikan
asuhan
keperawatan
pada klien
gawat darurat
yang
mengalami
berbagai
macam
gangguan
sistem tubuh
yang umum
terjadi
5

E. Materi Perkuliahan
Materi perkuliahan yang dibahas diwujudkan dalam bentuk handout untuk active learning, yang tersusun
berdasarkan topik sebagai berikut:
Topik Materi Rincian Isi Materi
I Penjelasan Silabus Penjelasan Silabus, konsep Dasar, Ruang lingkup Keperawatan
Gawat Darurat, SPGDT.
II Konsep dasar penanganan pasien
gawat darurat
Pencegahan primer, sekunder, tersier
Kegawatan
Triage
Prioritas
Primary survey
Secondary survey
III Pengkajian airway, breathing, dan
circulation
Airway
Breathing
Circulation
IV Pembebasan Jalan Nafas Orofaringeal
ETT
V Pemberian Nafas Buatan Dengan oksigen
Tanpa oksigen
Ventilator
VI Resusitasi Jantung Paru Dewasa
Anak-anak
Bayi
VII Askep Pasien dengan kegawatan
bidang medikal bedah akibat:

a. Gangguan pernafasan: Respiratory Distress ( , asthma, edema
paru,
b. Gangguan kardiovaskuler: akut miocard infark, shock
c. Gangguan pencernaan: akut abdomen, keracunan
d. Gangguan endokrin: hipoglikemi, diabetik ketoasidosis, tiroid
krisis
e. Gangguan syaraf: stroke, trauma kepala, dan medulla spinalis
f. Gangguan muskuloskeletal: fraktur, dislokasi
g. Gangguan integumen: luka bakar, gigitan binatang

VII Askep pasien dengan kegawatan
bidang obstetri ginekologi akibat:
a. Eklamsi
b. Perdarahan
VIII Askep pasien dengan kegawatan
bidang anak akibat:
a. Kejang demam
b. Asfiksia
c. Kesedak
IX Askep pasien dengan kegawatan
bidang psikiatri akibat tentamen
suicide
Perilaku bunuh diri
Perilaku kekerasan
X Askep pasien dengan kegawatan
bidang komunitas akibat:
a. Bencana alam
b. Kejadian luar biasa
F. Penilaian

a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 15 %
3. Ujian Akhir Semester (UAS) : 20 %
4. Ringkasan : 5 %
5. Portofolio : 30 %
6. Presentasi dan diskusi dalam seminar : 30 %

b. Syarat mengikuti ujian semester
1. Kehadiran 90-100% : boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90% : ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75% : tidak boleh mengikuti ujian

c. Standar konversi nilai yang direncanakan:
A : >80
B : 66 - 80
C : 56 - 65
D : 4 5- 55
E : < 45

G. Referensi
1. Brunner & Suddart.(2005).Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
2. Maryline D (2003). Rencana Keperawatan. Jakarta : EGC
3. Anderson, S (2003). Patofisiolgi. Jakarta:EGC
4. Tamboyang (2000).Patofsiologi. Jakarta:EGC
5. Potter&Perry (2002). Fundamental of Nursing. Ed.4.Jakarta:EGC
6. Huddak G (2002). Keperawatan Kritis. Jakarta; EGC
7. Ect.


H. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c. Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.

FORMAT KEGIATAN MINGGUAN
Nama
Mahasiswa
Waktu kuliah Waktu Kehadiran/mahasiswa Bentuk
Partisipasi
Mahasiswa
Keterangan
mulai akhir Hadir Jam
A

B


FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA
1. Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
2. Apa kesulitan anda hari ini?
3. Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
4. Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan
yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI



Evaluasi meliputi:
a. Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak
2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual
mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman
terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil
mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang
berhubungan dengan praktek tersebut.

b. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di
atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c. Hambatan dan kekurangan
Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen
dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian
feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan
mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor
dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah
bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat
pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari
materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang
kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung
pada komunikasi tutor dengan dosen.

d. Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan
mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan
mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila
masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.





2. RPKPS Metodologi Riset

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)





Mata Kuliah
METODOLOGI RISET


KOORDINATOR MATA AJAR :
Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep
08197606890



PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TA. 2011/2012
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Matakuliah : METODOLOGI RISET
2. Kode/SKS : (2 SKS
Teori)
3. Semester : Pilihan semester genap (Semester II)
4. Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep
5. Dosen Pengampu : Ahmad Djajuli,M.Kes


B. Deskripsi Mata Kuliah
Metodologi keperawatan adalah mata kuliah wajib

C.Manfaat Perkuliahan
Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan
kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah
kesehatan baik fisik maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang
dapat diandalkan sesuai bidang profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan
kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh
karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di atas dibutuhkan seorang perawat yang
memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien baik secara fisik maupun
psikologis.
Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya
yang berkualitas.

D. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah ini, mahasiswa
memahami konsep dan prinsip hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan dan mampu
mendasarkan seluruh tindakan keperawatan pada hukum yang berlaku. Mata ajaran ini juga membahas
konsep etika keperawatan, berbagai aliran filosofi yang mendasarinya dan prinsip cara penalaran dilema
etik dalam kasus keperawatan.

2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a. Memahami Konsep Dasar Tanggung Jawab, tanggung gugat dan Konsep Etika Keperawatan.
b. Memahami Sistem Kesehatan Nasional
c. Memahami Hukum dan Perundang-undangan Kesehatan
d. Memahami Aspek Hukum dalam Keperawatan (Payung hukum Keperawatan, Legislasi keperawatan,
SIK, SIP, SIPP).
e. Memahami Profesionalisme Keperawatan
f. Memahami kebijakan pelayanan kesehatan
g. Memahami Prinsip-prinsip legal dalam praktik keperawatan
h. Memahami Penyebab Masalah Illegal (mal Praktik)
i. Memahami Peran Perawat dalam menyelesaikan masalah legal/ pengambilan keputusan legal etis
j. Memahami Kode Etik Keperawatan Indonesia
k. Otonomi, benefience, non maleficience, justice, moral right, nilai, norma masyarakat
l. Euthanasia, transplantasi organ, surpporting devices, aborsi,dll
m. Perlindungan Hukum dalam praktik keperawatan
n. Nursing advocacy dan Patients Bill of Right.

Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)
a. Memiliki kemauan belajar
b. Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
c. Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki

E. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 2 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 23 jam
b. Ujian Tengah Semester = 2 jam
c. Ujian Akhir Semester = 2 jam

Jumlah = 27 jam



F. RINCIAN KEGIATAN

Pert
Hari /
Tanggal
MATERI RINCIAN MATERI METODE W DOSEN
1
Selasa, 13
Maret 12
Penjelasan
Sila bus
Pengantar Etika dan Hukum

2 x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
2
Selasa, 20
Maret 12
Konsep Dasar
Etika Profesi
Keperawatan
1. Pengertian Etika Profesi
Keperawatan
2. Tujuan Pendidikan Etika
Keperawatan
3. Macam etika Profesi
Keperawatan
4. Azas Dasar Etik
keperawatan
5. Kode etik Keperawatan
6. Kode Etik keperawatan
menurut ICN
7. Permasalahan Dasar Etika
Kesehatan
Ceramah
Diskusi
Tanya-
jawab
2 x
50
Widya
Edorita,SH,MH
3
Selasa,27
Maret 12
Konsep dasar
Tanggung
Jawab dan
Tanggung
Gugat Perawat
1. Pengertian Tanggung Jawab
Perawat
2. Macam/ Jenis Tanggung
Jawab Perawat
3. Pengertian Tanggung Gugat
Perawat
4. Macam/ jenis Tanggung
gugat perawat
Ceramah
Diskusi
Tanya-
jawab
2 x
50
Widya
Edorita,SH,MH
4
Selasa, 3
April 12
Hukum dan
Perundang-
Undangan
Kesehatan
Serta Hukum
Keperawatan
1. Fungsi Hukum dalam
praktek keperawatan
2. UU Praktik Keperawatan:
UU No. 23 Tahun 1992
tentang kesehatan dalam
praktik keperawatan dan
Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia
Ceramah
Diskusi
Tanya-
jawab
2 x
50
Widya Edorita,
SH,MH
5
Selasa, 10
April 12
Sistem Kesehatan Nasional
Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Ceramah
2 x
50
dr.Hj.Zurtias,MARS
6
Selasa,17
April 12
Isu-Isu Etika
Keperawatan
1. Standar Profesional
2. Implikasi Komitmen
Keperawatan
3. Advokasi
4. Kesejawatan
Ceramah
Diskusi
Tanya-
jawab
2 x
50
Ns. Eka Dewi, S.Kep
(PPNI)
5. Janji-Janji (Promise)
6. Dapat
Dipercaya(Trustworthiness)
7. Hubungan Perawat Klien
7
Selasa , 24
April 12
Kode etik
Keperawatan
Indonesia
1. Pengertian Kode etik
keperawatan Indonesia
2. Kontens Kode Etik
Keperawatan Indonesia
3. Maksud dan Tujuan Kode
etik di buat
Ceramah
Diskusi
Tanya-
jawab
2 x
50
Ns. Eka Dewi, S.Kep
(PPNI)
8
Selasa, 1
Mei 2012
Ujian Tengah Semester I
9
Selasa, 8
Mei 12
Peran Organisasi Profesi dalam menetapkan
Standar Praktik Keperawatan
Ceramah
2x
50
Ns. Eka Dewi,S.Kep
(PPNI)
10
Selasa, 15
Mei 12
Prinsip Legal
dalam praktik
keperawatan

Penyebab
masalah legal
dalam
pelayanan
kesehatan
1. Permasalahan Etika dalam
bidang kesehatan
2. Teori dasar pembuatan
Keputusan Etis
3. Kerangka pembuat
keputusan Etis
4. Penyelesaian masalah Etis
Ceramah
Diskusi

3x
50
dr.Hj.Zurtias, MARS
11
Selasa, 22
Mei 12
Masalah
Masalah Legal
(mal Praktik
dan
Negligence)
termasuk
empat unsur
dalam Hukum
1. Pembuktian Mal Praktik
secara langsung dan tidak
langsung
2. Upaya Pencegahan dalam
menghadapi tuntutan
malpraktik
3. Upaya mencegah
malpraktek dalam pelayanan
kesehatan
4. Upaya menghadapi tuntutan
hukum
Ceramah
3x
50
Widya
Edorita,SH,MH
12
Selasa, 29
Mei 12
Peran Perawat dalam penyelesaian Masalah
Legal (Dilem Etik)
Prinsip otonomi, Benefisiensi, prinsip keadilan
(justice), non-malefisiensi,veracity,
fidelity,prinsip kerahasiaan,prinsip akuntabilitas
dan langkah penyelesaian masalah.
Ceramah
2 x
50
Widya Edorita,SH,
MH
13
Selasa, 5
Juni 12
Euthanasia, transplantasi organ, surpporting
devices, aborsi,dll
Ceramah
2 x
50
Widya Edorita,SH,
MH
14
Selasa, 15
Juni 2012
Perlindungan Hukum dalam Praktik
Keperawatan
Ceramah
2 x
50
Widya Edorita,SH,
MH
15
Selasa, 19
Juni 2012
Otonomi, benefience, non maleficience, justice,
moral right, nilai, norma masyarakat
Nursing advocacy dan Patients Bill of Right
- Peran dan Advokasi perawat
- Pendekatan Moral Right dalam pengambilan
keputusan
- Pendekatan Etik dalam Pengmbilan Keputusan
- Hak pasien dan keluarga dalam pelayanan
kesehatan
Ceramah
2 x
50
Widya Edorita,SH,
MH
16
Selasa, 26
Juni 2012
UJIAN AKHIR SEMESTER I


G. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25 %
2. Ujian Akhir Semester (UAS) : 30 %
3. Praktikum : 20 %
4. Penugasan : 15 %
4. Soft skill : 10 %

b. Syarat mengikuti ujian semester
1. Kehadiran 90-100% : boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90% : ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75% : tidak boleh mengikuti ujian

c. Standar konversi nilai yang direncanakan:
A : 80 - 100
B : 68 - 79
C : 56 - 67
D : 45 -55
E : 0 - 45

H. Referensi
Kozier,B (1996).Fundamental of Nursing:Concepts, process and practice. Reedwood City: Addison Wesley
Potter,P.A and Perry,AG (1993). Fundamental of Nursing: Concepts, process and practice. (3nd ed). St.Louis:
Mosby year book
Edge, R.; Groves, J. R (2006). Ethics of health care: a guide for clinical practice. (3rd ed). Melbourne:
Thomson Delmar Learning
Monarch,M (2002). Nursing and the law: Trends and issue. Washington: ANA (American Nursing Association)
Burkhardt,MA & Nathaniel,AK (2001). Ethics &issues in contemporary nursing. (2nd.ed). Sydney:Delmar
Thomson Learning

I. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c. Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.


FORMAT KEGIATAN MINGGUAN

MATA AJAR : .
NAMA DOSEN : .
TANGGAL / PERTEMUAN KE : .

Nama
Mahasiswa
Waktu kuliah Waktu
Kehadiran/mahasiswa
Bentuk
Partisipasi
Keterangan
mulai akhir Hadir Jam Mahasiswa























FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA

1. Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
2. Apa kesulitan anda hari ini?
3. Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
4. Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan
yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI











Evaluasi meliputi:
a. Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak
2 kali, yaitu ujian midterm dan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual
mahasiswa dalam mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman
terhadap materi perkuliahan yang diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil
mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang
berhubungan dengan praktek tersebut.

b. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di
atas, untuk melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c. Hambatan dan kekurangan
Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen
dalam memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian
feedback akan dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan
mahasiswa yang tugasnya bagus dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor
dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah
bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat
pembelajaran. Oleh karena itu, peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari
materi yang tidak sempat mereka ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang
kurang mereka pahami, termasuk dalam pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung
pada komunikasi tutor dengan dosen.

d. Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan
mahasiswa. Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan
mencari solusi alternatif, yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila
masalah itu tidak bisa dilaksanakan segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.


Satuan Acara Pembelajaran (SAP)

Nama Dosen :
NIDN :
Program Studi :
Mata Kuliah :
Kode MK :
Bobot SKS :
Semester :
Pertemuan Ke :
I. Standar Kompetensi

II. Kompetensi Dasar


III. Indikator Kompetensi

IV. Materi Pokok

V. Langkah Langkah Pembelajaran
No Tahap
Kegiatan Pembelajaran
Metode
Alat/
Media
Sumber
Alokasi
Waktu
Dosen Mahasiswa
1





Pendahuluan





2 Penyajian

3 Penutup


VI. Penilaian
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil




3. RPKPS Epidemiologi


SILABUS
MA. EPIDEMIOLOGI



Koordinator MA:
Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep,Ns.
08197606890



STIKES PMC PEKANBARU
PRODI S1 KEPERAWATAN





KONTRAK PERKULIAHAN (SILABUS)
MATA KULIAH KEPERAWATAN EPIDEMIOLOGI

Materi kuliah : EPIDEMIOLOGI
Kode Mata Kuliah :
SKS : 2 SKS
Koordinator MA : Syafrisar Meri Agritubella, S.Kep., Ns.
Dosen : 1. Idayanti,M.Kes
2. Awida Rose, M.Kes

A. DESKRIPSI MATA KULIAH
Mata kuliah ini sangat penting karena merupakan komponen mata ilmu kesehatan masyarakat
untuk SI keperawatan termasuk di Program Studi S1 Keperawatan STIKES PMC. Mata kuliah ini
merupakan mata kuliah dasar yang sifatnya wajib bagi semua program studi ilmu kesehatan, termasuk
keperawatan. Mata kuliah ini akan membekali mahasiswa tentang prinsip-prinsip dan metode
epidemiologi untuk analisis kejadian dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan khususnya
keperawatan di masyarakat
Selama proses pembelajaran, mahasiswa akan banyak mengembangkan kemampuan kognitif
dalam memahami konsep dasar epidemiologi, konsep penyebab penyakit, pengukuran angka kesakitan
dan kematian dan menerapkan pendekatan-pendekatan epidemiologi dalam praktek pelayanan
keperawatan melalui screening, survailance, penelitian, penyelidikan wabah. Pemahaman terhadap
konsep-konsep dan cara-cara tersebut diharapkan dapat diaplikasikan dalam melaksanakan peran
perawat, baik sebagai pengelola, pendidik, peneliti ataupun pelaksana pelayanan keperawatan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan konsep-konsep dalam
epidemiologi dalam pengembangan ilmu keperawatan.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu:
a. Memahami pengertian epidemiologi
b. Menjelaskan riwayat alamiah perjalanan penyakit
c. Menguraikan penyebaran masalah kesehatan berdasarkan variabel man, time dan place
d. Mengukur frekuensi masalah kesehatan
e. Menganalisis kejadian sebab akibat yang berkaitan dengan masalah kesehatan
f. Menggunakan metode-metode epidemiologi (surveilance, screening, investigasi wabah) dalam praktek pelayanan
keperawatan dan upaya peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.

C. ACUAN/REFERENSI :
Achmiral, Kesehatan dan Kedokteran berorientasi masyarakat rumah tangga dan SKN. Bina Indra Karya, Surabaya
Beaglehole, R., Bonica R., Kjellstrom T., Dasar-dasar Epidemiologi, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 1997.
Effendi N., Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan masyarakat, Edisi II, 1998
Friedman G.D., Prinsip-Prinsip Epidemiologi, Editor: Dr. Siswanto A. Wilopo, Yayasan Essentia Medica. Jakarta.
Notoatmodjo S., Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta, 1997.
Rothman, K.J., Epidemiologi Modern, Penterjemah: Rossi Sanusi, Yayasan Pustaka Nusatama dan Yayasan Essentia
Medica. Jakarta.
Sutrisno B., Pengantar Metode Epidemiologi, Jakarta



D. STRATEGI PEMBELAJARAN
Untuk mencapai tujuan pembelajaran, mata kuliah ini menggunakan sejumlah strategi.
No Jenis Program
Jumlah
program
Jumlah waktu Strategi
1. Tatap muka di kelas 14 kali 100 menit Ceramah, tanya jawab, diskusi,
latihan soal, latihan kuis
2. Ujian tengah semester 1 kali 75 menit Menjawab pertanyaan-
pertanyaan tertulis
3. Ujian akhir semester 1 kali 75 menit Menjawab pertanyaan-
pertanyaan tertulis



E. KEHADIRAN
1. Prosentase kehadiran perkuliahan kurang dari 60% tidak diperkenankan mengikuti ujian.
2. Prosentase kehadiran praktikum kurang dari 100% tidak diperkenankan mengikuti ujian.


F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
HARI/TGL
/JAM
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN DAN
SUB POKOK BAHASAN
METODE PENGAMPU
Rabu/ 12 Sept
2012
1 learning contract, I ntroduction
Outline mata kuliah:
latar belakang dan perkembangan
epidemiologi
ceramah Idayanti,M.Kes
Rabu/ 26 Sept
2012
2 Pengertian epidemiologi:
Perkembangan
Pengertian
Tujuan
Manfaat
Ruang lingkup
Pendekatan
Strategi
Parameter epidemiologi
Ceramah,
diskusi makalah
Idayanti,M.Kes
HARI/TGL
/JAM
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN DAN
SUB POKOK BAHASAN
METODE PENGAMPU
Rabu/ 3
Oktober 12
3 Model perjalanan penyakit (Riwayat
Alamiah penyakit):
Segitiga host, agent, environment
Hubungan antar faktor
The weel of epidemiologi
Ceramah,
diskusi makalah
Idayanti,M.Kes
Rabu/10
Oktober 12
4 Variabel Epidemiologi:
Variabel Man, Time, Place
Ceramah,
diskusi makalah
Idayanti,M.Kes
Rabu/17 dan 24
Oktober 12
5 dan 6 Pengukuran Masalah Kesehatan:
Prevalence
Incidence
attack rate
mortalitas
morbiditas
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/31
Oktober 2012
7 Surveilance epidemiologi:
Pengertian
Tujuan
Manfaat
Jenis
langkah-langkah

Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
UTS
Rabu/14
November 12
9 Surveilancedalam praktek
pelayanan keperawatan:
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
KIA dan imunisasi
Surveillance diare pada anak
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 21
November 12
10 Surveilance dalam praktek
pelayanan keperawatan:
Surveillance kejadian TB paru
Flu burung
HIV AIDS
Gangguan status gizi
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 28
November
2012



11 Screening
Pengertian
Tujuan, Manfaat, Jenis , Kriteria
Uji screening
Tes diagnostik
Intervensi terapetik
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 5
Desember 2012
12 Screening dalam praktek pelayanan
keperawatan
Screening untuk bayi, anak
balita,remaja, perempuan usia
subur,ibu hamil, ibu masa nifas, masa
pre menopause, menopause dan lansia
kelompok resiko tinggi
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
Rabu/ 12
Desember 2012
13 Investigasi wabah
Pengertian
Kriteria wabah
Ceramah,
diskusi makalah
Awida Rose,
M.Kes
HARI/TGL
/JAM
PERTEMUAN
POKOK BAHASAN DAN
SUB POKOK BAHASAN
METODE PENGAMPU
Tujuan
Manfaat
Langkah-langkah investigasi Wabah
Rabu/19
Desember 12
14 Investigasi wabah dalam praktek
pelayanan keperawatan
Audit TB Paru dan Flu Burung
Ceramah Awida Rose,
M.Kes
MINGGU TENANG




4. RPKPS Keperawatan Klinik V (Maternitas II)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)



Mata Kuliah:
Keperawatan Klinik V (Maternitas II)




KOORDINATOR MATA AJAR :
Ns. SYAFRISAR MERI AGRITUBELLA,S.Kep
08197606890





PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN
STIKES PEKANBARU MEDICAL CENTER
TAHUN 2012/2013



RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

A. Identitas Mata Kuliah
1. Nama Mata kuliah : Keperawatan Klinik V (Maternitas II)
2. Kode/SKS : 4SKS (3 SKS Teori,1 SKS Praktikum
Laboratorium)

3. Semester : Pilihan semester ganjil (Semester V)
4. Dosen Koordinator : Ns. Syafrisar Meri Agritubella, S. Kep
5. Prasyarat : KKD, KDDK I, KDDK II, PDK, Caring dan Komunikasi dalam
Keperawatan, KK III Maternitas I

B. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini bertujuan untuk menghasilkan perawat yang mampu memberikan asuhan keperawatan pada wanita
usia subur, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu setelah melahirkan pada kondisi patologis beserta keluarganya, kesehatan
reproduksi pada PUS, WUS, remaja serta ibu menopause dengan mengutamakan perilaku caring dalam setiap
pemberian asuhan keperawatan.
C.Manfaat Perkuliahan
Sebagai seorang petugas kesehatan akan melaksanakan tugas mulia yaitu memberi bantuan pelayanan kesehatan
pada individu, keluarga, dan masyarakat dihadapkan berbagai masalah terutama masalah kesehatan baik fisik
maupun psikologi. Mereka membutuhkan seorang yang memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sesuai bidang
profesinya. Kemampuan yang dimiliki secara profesional memberikan kepuasan bagi klien dan dapat meningkatkan
image profesi menjadi terpuji di mata masyarakat. Oleh karena itu, untuk bisa melaksanakan tugas mulia tersebut di
atas dibutuhkan seorang perawat yang memiliki kompetensi profesional untuk meningkatkan kualitas hidup klien
baik secara fisik maupun psikologis.
Melalui mata kuliah ini akan lahir perawat yang handal dan memiliki kompetensi profesional dibidangnya yang
berkualitas.
D. Kompetensi
1. Kompetensi Umum
Kompetensi klinik yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti Mata Kuliah Keperawatan Klinik V
(Maternitas II) ini adalah Mampu memberikan asuhan keperawatan pada bidang maternitas secara patologi
(WUS, BUMIL/Antenalat, Intranatal care, Postnatal care, KeSPRO pada PUS, WUS, Remaja serta ibu menopause
dan Mampu untuk perilaku carring dan berkomunikasi secara terapeutik..
2. Kompetensi Khusus
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi hardskill):
a. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan Masalah pengelolaan masalah perempuan
1. Askep pada Kanker Ovarium
2. Askep pada Kanker Servik
3. Askep pada Kanker Uterus
4. Askep pada Kista Ovarii
5. Askep pada Mioma Uteri
6. Askep pada HIV / AIDS
b. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada wanita dengan masalah infertilitas dan keluarga berencana (KB)
c. Mampu melakukan asuhan keperawatan wanita dengan komplikasi kehamilan dan penyakit yang menyertai
1. Askep pada Ibu Hamil dengan merokok
2. Askep pada ibu Hamil dengan Ketergantungan Alkohol
3. Askep pada ibu hamil dengan ketergantungan obat
4. Askep pada ibu Hamil dengan Hiperemesis Gravidarum
5. dll
d. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi persalinan
1. Askep pada Ibu dengan Ketuban Pecah Dini
2. Askep pada Ibu dengan Kegawatdaruratan
3. Askep pada Ibu dengan Pembedahan (Secsio caesarea, Histerektomy)
4. Askep pada Ibu dengan Distosia
5. Askep pada Ibu dengan Prolap Umbilical Cord
e. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada ibu dengan komplikasi Post natal (ex: Haemoragic Post Partum
(HPP))
f. Mampu melakukan asuhan keperawatan Bayi Baru Lahir (BBL) dengan Komplikasi
g. Mampu melakukan Resusitasi Bayi Baru Lahir.
h. Mampu mendokumentasikan setiap kegiatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada wanita saat hamil,
melahirkan, menyusui, kesehatan reproduksi remaja, PUS/WUS serta wanita menopause dengan menerapkan
konsep caring
i. Berperilaku Carring dalam setiap melakukan interaksi dengan pasiendan Menerapkan teknik komunikasi terapeutik
diseluruh area keperawatan khususnya Maternitas.
j. Melakukan Role Play
1. Penghentian kehamilan dan Aborsi
2. Infertilitas dan peran perawat
3. Konseling dan diagnostik dalam kehamilan
4. Konseling tentang penyakit hubungan seksual, AIDS, dan peran perawat


Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan (kompetensi softskill)
a. Memiliki kemauan belajar
b. Mampu berpikir kritis setiap kasus yang dihadapi
c. Dapat diandalkan dari salah satu aspek kemahiran keterampilan yang dimiliki


E. Jumlah jam:
Kegiatan di dalam kelas ( 3 SKS x 50 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 35 jam
b. Ujian Tengah Semester = 2 jam
c. Ujian Akhir Semester = 2 jam
Jumlah 39 jam

Kegiatan di Laboratorium ( 1 SKS x 2 x 60 mnt x 14 minggu ):
a. Kuliah & diskusi kelompok / simulasi = 28 jam
b. Ujian Tengah Semester = 2 jam
c. Ujian Akhir Semester = 2 jam


Jumlah 32 jam

F. RINCIAN KEGIATAN
Pert Hari / Tanggal MATERI RINCIAN MATERI METODE W DOSEN
1 Senin, 10 Sept
12
Penjelasan Sila bus
Penjelasan Silabus dan
Pembagian Kelompok
-
Cera
mah
- Diskusi
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
2 Senin, 17 Sept
12
Asuhan Keperawatan
pada Wanita dengan
masalah
pengelolaan kesehatan
perempuan (gangguan
reproduksi)
1. Askep Premenstruasi
Sindrom
2. Askep Dismenore
3. Askep Kanker
Ovarium
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
3 Kamis, 20
Sept 12
Asuhan Keperawatan
pada Wanita dengan
4. Asuhan Keperawatan
pada Kanker Servik
-
Cera
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
masalah
pengelolaan kesehatan
perempuan
5. Asuhan Keperawatan
pada Kanker Uterus
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
4 Senin, 24 Sept
12
Asuhan Keperawatan
pada Wanita dengan
masalah
pengelolaan kesehatan
perempuan
6. Asuhan Keperawatan
pada Kista Ovari
7. Askep pada Mioma
Uteri
8. Askep pada
HIV/AIDS
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
5 Kamis, 27
Sept12
Asuhan Keperawatan
pada kehamilan
dengan komplikasi
1. Askep pada BuMil
dengan Merokok,
ketergantungan alkohol
dan Obat
2. AsKep Pada
PreEklamsi
3. AsKep pada Abortus
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
6 Senin, 1 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada kehamilan
dengan komplikasi
4. Askep pada
Kehamilan Ektopik
5. Askep Pada
Hiperemesis
Gravidarum
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
7 Kamis, 4 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada kehamilan
dengan komplikasi
6. Askep Pada BuMil
dengan Diabetes
Mellitus
7. Askep dengan
Abrupsio Plasenta
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
8 Senin, 8 Okt
12
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI
KEHAMILAN
7

Kamis, 11 Okt
12

Asuhan Keperawatan
pada Masa intranatal
dengan komplikasi
persalinan
1. Askep pada Ketuban
Pecah dini
2. Askep pada Prolaps
Tali Pusat
3. Askep Pada Distosia
Bahu
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
8. Senin, 15 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada Masa intranatal
dengan komplikasi
persalinan
4. Askep pada
Kegawatdaruratan
5. Askep pada Ibu
dengan
Pembedahan (Histerekt
omi, Secsio caesarea,
Ekstraksi Vakum)

-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
9. Kamis,
18 Okt 12
Asuhan Keperawatan
pada ibu dengan
komplikasi Post
partum
1. Askep Haemoragic
Postpartum (HPP)
2. Askep dengan
Gangguan payudara
3. Askep Tromboemboli
4. Askep dengan
Gangguan Psikologi
Postpartum
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
10. Senin, 22 Okt
12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL
11 Kamis, 25 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada Bayi Baru Lahir
1. Askep pada Bayi
BBLR
-
Cera
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
dengan Resiko Tinggi
(komplikasi)
2. Askep pada bayi
infeksi neonatorum
3. Askep pada bayi
Hiperbilirubinemia
4. Askep Pada bayi
Hidrosefalus
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
12 Senin, 29 Okt
12
Resusitasi pada Bayi - Definisi, Indikasi
- Askep pada bayi
dengan resusitasi

2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
13 Kamis, 1 Nov
12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi
14. Senin, 12 Nov
12
ROLE PLAY di Laboratorium
Kamis, 15Nov
12
ROLE PLAY di Laboratorium
15. Senin, 19
Nov 12
UJIAN ROLE PLAY
16. Senin, 26 Nov
12
Perencanaan Pulang
dan Home Care
- Perawatan ibu post
partum di rumah
- Perawatan bayi di
rumah
- ASI Ekslusif

2x50 Ns. Syafrisar Meri
Agritubella ,S.Kep
17. Kamis, 29
Nov 12
Peran Perawat
Maternitas dalam
Program desa siaga
- Konsep Desa Siaga
- Peran Perawat
maternitas

2x50 Ns. Syafrisar Meri
Agritubella ,S.Kep
18. Senin, 3 Des
12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
19 Kamis, 6 Des
12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
20 Senin, 10 Des
12
Ujian Pra Kompetensi KK III Kep. Maternitas I
21 Kamis, 13
Des 12
Ujian Pra Kompetensi KK V Kep. Maternitas II
22 Sabtu, 15 Des
12
Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V
Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru
23 Senin Sabtu/
17 - 23 Des
12
Praktik PKK Maternitas di RSUD
24 Rabu Senin/
26 31 Des12
Praktik PKK Maternitas di RSPMC
25 Senin,21Jan13
s/d Sabtu, 3
Feb 13
Praktik PKK Maternitas di Puskesmas
26 Senin, 4 Feb
13
Pukul 08.00
Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas
27 Senin, 11 Feb
13
Pengumuman Nilai PKK Maternitas
28 Sabtu, 16 Feb
13
Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013



Pekanbaru, 5 September 2012
Koordinator Mata Kuliah Keperawatan Maternitas II



Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
G. Penilaian
a. Penilaian meliputi :
1. Ujian Tengah Semester (UTS) : 25 %
2. Ujian Akhir Semester (UAS) : 25 %
3. Praktikum/Roleplay : 10 %
4. Penugasan : 35%
5. Soft skill : 5 %

b. Syarat mengikuti ujian semester
1. Kehadiran 90-100% : boleh mengikuti ujian
2. Kehadiran 75-90% : ujian dengan penugasan/bersyarat
3. Kehadiran < 75% : tidak boleh mengikuti ujian

c.Standar konversi nilai yang direncanakan:
A : 80 - 100
B : 68 - 79
C : 56 - 67
D : 45 -55
E : 0 - 45

H. Referensi

Bobak, Lowdermilk, Jensen.(2003). Buku Ajar Keperawatan Maternitas edisi 2. Jakarta: EGC.
Mitayani (2009). Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ratna (2009), Asuhan Keperawatan Fisiologis dan Patologis. Jakarta: salemba Medica
Nengah Riniari (2010), Asuhan keperawatan Klien dengan Hiperemesis Gravidarum 1. Jakarta: Salemba medica
Rita, Agus wanto (2009). Komunikasi dan Konseling dalam kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Deswani (2010). Panduan Praktik Klinik dan Labor Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Ferrer, Helen (1999). Perawatan Maternitas, edisi 2. Jakarta : EGC
Hamilton, Persis mary (1995). Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6. Jakarta : EGC

I. Perencanaan Monitoring dan Umpan Balik
Rencana dokumen monitoring dan umpan balik meliputi dan diwujudkan dalam bentuk form-form yang terdiri atas:
a. Rencana dokumen/form kegiatan mingguan
b. Rencana dokumen/form umpan balik dari mahasiswa
c. Rencana dokumen/form perubahan
Form kegiatan mingguan diisi oleh dosen yang berisi informasi tentang: waktu perkuliahan dimulai dan diakhiri,
waktu kehadiran masing-masing mahasiswa, bentuk partisipasi mahasiswa, kendala dalam perkuliaahan. Contoh
format dapat dilihat di bawah ini.




FORMAT KEGIATAN MINGGUAN

MATA AJAR : Keperawatan Maternitas II
NAMA DOSEN : Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep
TANGGAL / PERTEMUAN KE :
Materi : ..................................................




No Nama Mahasiswa
Waktu kuliah
Waktu
Kehadiran/mahasiswa
Bentuk
Partisipasi
Mahasiswa

Ket
Mulai Akhir Hadir Jam
1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17



Dosen MA. Keperawatan Maternitas
II




Ns.Syafrisar Meri Agritubella,S.Kep


FORMAT UMPAN BALIK DARI MAHASISWA

1. Apa yang anda dapatkan dalam perkuliahan hari ini?
2. Apa kesulitan anda hari ini?
3. Apa yang anda sukai dalam kuliah hari ini?
4. Apa yang tidak anda sukai dalam kuliah hari ini?
Masalah yang bersifat umum segera diperbaiki dan langsung diterapkan pada pertemuan berikutnya, sedangkan
yang sifatnya mendasar akan dicatat untuk perbaikan pada semester berikutnya.
Perencanaan Evaluasi adalah sebagai berikut:
FORMAT PERUBAHAN
GAP AKAR MASALAH ALTERNATIF SOLUSI












Evaluasi meliputi:
a. Hasil pembelajaran
Evaluasi terhadap kemampuan mahasiswa dalam memahami konsep dilakukan secara tertulis sebanyak 2 kali, yaitu
ujian midtermdan ujian akhir terjadwal. Hasil ini menggambarkan kemampuan individual mahasiswa dalam
mencapai target kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman terhadap materi perkuliahan yang
diberikan. Dari sini dianalisis persentase mahasiswa yang berhasil mencapai target kompetensi tersebut.
Evaluasi terhadap kemampuan praktis mahasiswa dilakukan pada setiap kali pembahasan materi yang berhubungan
dengan praktek tersebut.

b. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran dievaluasi dengan menganalisis monitoring form dan umpan balik seperti contoh di atas, untuk
melihat keefektifan dari setiap komponen pembelajaran.

c. Hambatan dan kekurangan
Jumlah mahasiswa yang cukup besar, yang mencapai di atas 40 orang merupakan hambatan bagi dosen dalam
memberikan feedback kepada mahasiswa secara individual. Dalam setiap minggu pemberian feedback akan
dilakukan dengan membahas beberapa contoh tugas yang dikategorikan bagus, dan mahasiswa yang tugasnya bagus
dijadikan sebagai tutor untuk beberapa temannya. Hasil tutor dilaporkan oleh mahasiswa yang bersangkutan kepada
dosen dan akan dijadikan sebagai nilai tambah bagi tutor.
Keterlambatan mahasiswa mengisi KRS (selama ini banyak terjadi) juga menjadi penghambat pembelajaran. Oleh
karena itu,peranan tutor di sini juga amat penting. Mereka diharuskan mempelajari materi yang tidak sempat mereka
ikuti di kelas di rumah dan menanyakan kepada tutor hal-hal yang kurang mereka pahami, termasuk dalam
pengerjaan tugas-tugas. Keberhasilan tutor sangat tergantung pada komunikasi tutor dengan dosen.

d. Kemungkinan perbaikan
Materi untuk contoh aplikasi dan materi lanjut dapat berubah sesuai dengan minat dan perkembangan mahasiswa.
Setiap menemukan kendala dalam pembelajaran, dosen segera mencari akar masalah dan mencari solusi alternatif,
yang selanjutnya pada pertemuan berikutnya, dilakukan perbaikan. Tetapi bila masalah itu tidak bisa dilaksanakan
segera, maka direncanakan perbaikan pada semester berikutnya.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
STIKES PEKANBARU MEDIKAL CENTER (STIKes PMC PEKANBARU)
FORMAT PENILAIAN TUGAS INDIVIDU
KEPERAWATAN MATERNITAS

Nama :
NIM :
Hari/ Tanggal :
NO KOMPONEN ANGKA BOBOT NILAI
1 Pembuatan Tugas
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Manfaat dan Tujuan Makalah
BAB II Tinjauan Teori Penyakit.......
a. Pengertian
b. Etiologi
c. Patofisiologi (lampirkan WOC)
d. Manifestasiklinik
e. Penatalaksanaan
f. Komplikasi
BAB III Asuhan Keperawatan klien dengan....... (secara teoritis)
a. Pengkajian
b. Diagnose Keperawatan
c. Tujuan Dan Kriteria hasil
d. Intervensi dan Rasional
BAB IV PENUTUP (Kesimpulan dan Saran)
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


40

2 Pemahaman Teori/ Penyampaian Materi/ Presentasi Tugas dan Diskusi
Kelas


25

3 Penyerahan HardFile dan SoftFile
Hard File : serahkan langsung ke dosen
SoftFile : kirim via email : imbearli_yang@yahoo.co.id
Time Limit :1 hari setelah presentasi

25

4. Buat Soal multiple choice dalam bentuk kasus
sebanyak 10 buah

10


Dosen
Penguji


..............................
...................



NAMA PESERTA LOMBA PRESENTASI KASUS
NO NAMA PESERTA KET
1. Resi Septi Mayang

2. Dewi Arisandi

3. Sandra Wita

4. Meri Andani

5. Nurhayati Rawzis

6. Febry Anggriani

7. Wahyu Saputra

8. Maharani

9.

10



JADWAL PERKULIAHAN
KK V KEPERAWATAN MAT ERNITAS II

Pert Hari / Tanggal MATERI RINCIAN MATERI METODE W DOSEN
1 Senin, 10 Sept
12
Penjelasan Sila bus
Penjelasan Silabus dan
Pembagian Kelompok
-
Cera
mah
- Diskusi
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
2 Senin, 17 Sept
12
Asuhan Keperawatan
pada Wanita dengan
masalah
pengelolaan kesehatan
perempuan (gangguan
reproduksi)
9. Askep Premenstruasi
Sindrom
10. Askep Dismenore
11. Askep Kanker Ovarium
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
3 Kamis, 20
Sept 12
Asuhan Keperawatan
pada Wanita dengan
masalah
pengelolaan kesehatan
perempuan
12. Asuhan Keperawatan
pada Kanker Servik
13. Asuhan Keperawatan
pada Kanker Uterus
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
4 Senin, 24 Sept
12
Asuhan Keperawatan
pada Wanita dengan
masalah
pengelolaan kesehatan
perempuan
14. Asuhan Keperawatan
pada Kista Ovari
15. Askep pada Mioma
Uteri
16. Askep pada HIV/AIDS
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
5 Kamis, 27
Sept12
Asuhan Keperawatan
pada kehamilan
dengan komplikasi
8. Askep pada BuMil
dengan Merokok,
ketergantungan alkohol
dan Obat
9. AsKep Pada
PreEklamsi
10. AsKep pada Abortus
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
6 Senin, 1 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada kehamilan
dengan komplikasi
11. Askep pada Kehamilan
Ektopik
12. Askep Pada
Hiperemesis
Gravidarum
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
7 Kamis, 4 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada kehamilan
dengan komplikasi
13. Askep Pada BuMil
dengan Diabetes
Mellitus
14. Askep dengan
Abrupsio Plasenta
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
8 Senin, 8 Okt
12
UJIAN ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI DAN ASKEP KOMPLIKASI
KEHAMILAN
7

Kamis, 11 Okt
12

Asuhan Keperawatan
pada Masa intranatal
dengan komplikasi
persalinan
6. Askep pada Ketuban
Pecah dini
7. Askep pada Prolaps
Tali Pusat
8. Askep Pada Distosia
Bahu
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
8. Senin, 15 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada Masa intranatal
dengan komplikasi
9. Askep pada
Kegawatdaruratan
10. Askep pada Ibu dengan
-
Cera
mah
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
persalinan Pembedahan (Histerekt
omi, Secsio caesarea,
Ekstraksi Vakum)

- Diskusi
- Tanya-
jawab
9. Kamis,
18 Okt 12
Asuhan Keperawatan
pada ibu dengan
komplikasi Post
partum
5. Askep Haemoragic
Postpartum (HPP)
6. Askep dengan
Gangguan payudara
7. Askep Tromboemboli
8. Askep dengan
Gangguan Psikologi
Postpartum
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns.Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
10. Senin, 22 Okt
12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI INTRANATAL dan KOMPLIKASI POST NATAL
11 Kamis, 25 Okt
12
Asuhan Keperawatan
pada Bayi Baru Lahir
dengan Resiko Tinggi
(komplikasi)
5. Askep pada Bayi
BBLR
6. Askep pada bayi
infeksi neonatorum
7. Askep pada bayi
Hiperbilirubinemia
8. Askep Pada bayi
Hidrosefalus
-
Cera
mah
- Diskusi
- Tanya-
jawab
2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
12 Senin, 29 Okt
12
Resusitasi pada Bayi - Definisi, Indikasi
- Askep pada bayi
dengan resusitasi

2x
50
Ns. Syafrisar Meri
Agritubella,S.Kep
13 Kamis, 1 Nov
12
UJIAN ASKEP KOMPLIKASI BAYI BARU LAHIR dan Resusitasi Bayi
14. Senin, 12 Nov
12
ROLE PLAY di Laboratorium
Kamis, 15Nov
12
ROLE PLAY di Laboratorium
15. Senin, 19
Nov 12
UJIAN ROLE PLAY
16. Senin, 26 Nov
12
Perencanaan Pulang
dan Home Care
- Perawatan ibu post
partum di rumah
- Perawatan bayi di
rumah
- ASI Ekslusif

2x50 Ns. Syafrisar Meri
Agritubella ,S.Kep
17. Kamis, 29
Nov 12
Peran Perawat
Maternitas dalam
Program desa siaga
- Konsep Desa Siaga
- Peran Perawat
maternitas

2x50 Ns. Syafrisar Meri
Agritubella ,S.Kep
18. Senin, 3 Des
12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
19 Kamis, 6 Des
12
Praktikum Mandiri Persiapan PKK Kep Maternitas
20 Senin, 10 Des
12
Ujian Pra Kompetensi KK III Kep. Maternitas I
21 Kamis, 13
Des 12
Ujian Pra Kompetensi KK V Kep. Maternitas II
22 Sabtu, 15 Des
12
Pengumuman Hasil Ujian Pra Kompetensi KK III dan KK V
Orientasi PKK Kep Maternitas di RSUD Arifin Ahmad/ RSPMC Pekanbaru
23 Senin Sabtu/
17 - 23 Des
12
Praktik PKK Maternitas di RSUD
24 Rabu Senin/
26 31 Des12
Praktik PKK Maternitas di RSPMC
25 Senin,21Jan13
s/d Sabtu, 3
Feb 13
Praktik PKK Maternitas di Puskesmas
26 Senin, 4 Feb
13
Pukul 08.00
Batas Akhir Pengumpulan laporan PKK Maternitas
27 Senin, 11 Feb
13
Pengumuman Nilai PKK Maternitas
28 Sabtu, 16 Feb
13
Pengumuman Evaluasi Hasil Belajar Semester Ganjil TA 2012/2013











Diposkan oleh STIKes PMC di 23.07
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
JAM DIGITAL
DAILY CALENDAR
ARSIP BLOG
2013 (12)
2012 (14)
o Desember (11)
Bahan Ajar S1 Keperawatan
RPKPS/Silabus Mata Kuliah
Kalender Akademik
SK mengajar Dosen
Jadwal Mengajar S1 Keperawatan 2
Jadwal Mengajar S1 Keperawatan
Jadwal Mata Kuliah S1 Keperawatan
Kurikulum Prodi S1 Keperawatan
IDENTITAS PROGRAM STUDI
Visi Misi S1 Keperawatan STIKes PMC
PERJALANAN MENUJU CITA CITA
o November (1)
o Oktober (2)
MENGENAI SAYA

STIKes PMC
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pekanbaru Medical Center (STIKes PMC) yang bernaung
dibawah Yayasan Pekanbaru Medical Senter (PMS) Berdiri sejak tahun 2009
Lihat profil lengkapku
BAGIKAN SEKARANG
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.
MAKALAH GAWAT DARURAT PADA SYSTEM PENDENGARAN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada kasus gawat darurat pada system pendengaran, pada saat melihat korban hendaknya
memperhatikan : korban bernapas atau tidak, kesadaran dan perdarahan. Keadaan ini dapat terjadi
pada kondisi apapun. Tingginya tingkat kecelakaan lalu lintas dan rendah perhatian orang tua terhadap
kondisi anak sehingga menyebabkan munculnya kegawat daruratan pada pendengaran seperti trauma
tumpul yang menyebabkan kehilangan pendengaran bahkan keseimbangan.
Salah satu contohnya yaitu otitis media yang merupakan peradangan sebagian atau seluruh mukuso
telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.Otitis media sering diawali dengan
infeksi pada saluran napas seperti radang tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah
melalui tuba eustachius. Sebagai mana halnya dengan infeksi saluran napas atas (ISPA), otitis media
juga merupakan sebuah penyakit langganan anak-anak. Di Amerika Serikat, diperkirakan sekitar 75%
anak mengalamisetidaknya satu episode otitis media sebelum usia tiga tahun dan hamper dari setengah
mereka mengalami tiga kali atau lebih. Di Inggris, setidaknya 25% anak mengalami minimal satu
episode sebelum usia sepuluh tahun. Di negara tersebut otitis media paling sering terjadi pada usia 3-6
tahun.
Biasanya telinga tidak memerlukan banyak perawatan. Kotoran telinga yang menumpuk pada telinga
bagian luar mengandung zat yang dapat membunuh bakteria dan mencegah infeksi. Ingat, jangan
memasukkan benda tajam ke dalam telinga karena dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan
ketulian. Untuk membersihkan kotoran telinga yang menumpuk, gunakan sediaan yang dapat dibeli di
apotek. Jika telinga terasa tersumbat, periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan yang
cukup. Jika kita sedang bepergian dengan kapal terbang, telinga kadang-kadang merasa tidak enak. Hal
ini disebabkan karena bagian dalam tidak sama dengan tekanan pada telinga bagian luar. Keadaan ini
menyebabkan telinga terasa tidak enak dan sakit sampai telinga mengeluarkan bunyi pop dan
tekanan menjadi seimbang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa defenisi telinga ?
2. Apa etiologi daritelinga ?
3. Apa saja manifestasi klinik telinga ?
4. Bagaimana patofisiologi telinga ?
5. Bagaimana penatalaksanaan telinga ?
6. Apa saja bagian-bagian dari telinga ?
7. Apa saja kelainan yang terjadi pada telinga ?
8. Bagaiman pemeriksaan pada telinga ?
9. Bagaimana uji pendengaran pada telinga ?
10. Bagaimana konsep keperawatan pada system pendengaran ( telinga ) ?
11. Bagaimana penanganan gawat darurat pada system pendengaran ( telinga )?




C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi telinga
2. Untuk mengetahui etiologi dari telinga
3. Untuk mengetahui manifestasi telinga
4. Untuk mengetahui patofisiologi telinga
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan telinga
6. Untuk mengetahui bagian-bagian dari telinga
7. Untuk mengetahui kelainan yang terjadi pada telinga
8. Untuk mengetahui pemeriksaan pada telinga
9. Untuk mengetahui uji pendengaran pada telinga
10. Untuk mengetahui konsep keperawatan pada system pendengaran ( telinga )
11. Untuk mengetahui penanganan gawat darurat pada system pendengaran ( telinga )




BAB II
LANDASAN TEORI

A. DEFENISI
Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,
sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.

B. ETIOLOGI
a. Telinga kemasukan benda asing seperti air, biji bijian, manic manic, bulir padi, lintah,
b. Trauma telinga penyebabnya menyelam,trauma tumpul seperti benda keras yang mengenai
telinga dan trauma tajam seperti kecelakaan sehingga menyebabkan telinga menjadi putus.
c. Barotrauma (Perbedaan Tekanan)
d. Racun
Aminoglycoside antibiotics
Ethacrynic acid oral
Aspirin
Chloroquine
Quinidine

C. MANIFESTASI KLINIK
a. Telinga kemasukan air
1) Memang benar kemasukan air
2) Telinga kurang dengar
3) Telinga kadang kadang terasa sakit dibagian dalam
4) Telinga mendengar seperti suara berdengung
b. Telinga kemasukan benda asing
1) Adanya benda yang secara tidak sengaja masuk kedalam telinga
2) Setelah daun telinga ditarik keatas dan kebelakang akan terlihat benda asing
3) Rasa sakit di telinga
4) Kadang kadang keluar darah dan bengkak
5) Trauma telinga
6) Rasa sakit didalam telinga
7) Rasa mendengung dalam telinga
8) Rasa tebal atau tuli dalam telinga
9) Keluar darah telinga

D. PATOFISIOLOGI
Gangguan pada telinga berawal ketika adanya invasi bakteri,kemudian bakteri tersebut menyebabakan
infeksi pada telinga tengah karena adanya bakteri,maka terjadilah proses peradangan.peradangan
inilah yang menyebabkan adanya rasa nyeri pada telinga tengah. Infeksi telinga tengah juga dapat
meningkatkan produksi cairan serosa,karena adanya akumulasi cairan mucus dan serosa,hantaran suara
udara yang diterima menurun sehingga terjadi gangguan persepsi sensori.

E. PENATALAKSANAAN
Berikan tampon yang mengandung antibiotic, pembersihan telinga secara menyeluruh ( aural Toilet
),tetes dekongestan hidung, pemberian analgesic dan miringiotomi bahkan pembedahan (
mastoidektomi ) dan meminimalkan terjadinya komplikasi.



G. BAGIAN BAGIAN DARI TELINGA
Telinga terdiri dari tiga bagian diantaranya :
1. Telinga luar
Bagian luar merupakan bagian terluar dari telinga. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang
telinga, dan saluran telinga luar. Telinga luar meliputi daun telinga atau pinna, Liang telinga atau
meatus auditorius eksternus, dan gendang telinga atau membran timpani. Bagian daun telinga
berfungsi untuk membantu mengarahkan suara ke dalam liang telinga dan akhirnya menuju gendang
telinga.
Rancangan yang begitu kompleks pada telinga luar berfungsi untuk menangkap suara dan bagian
terpenting adalah liang telinga. Saluran ini merupakan hasil susunan tulang dan rawan yang dilapisi
kulit tipis.
Di dalam saluran terdapat banyak kelenjar yang menghasilkan zat seperti lilin yang disebut serumen
atau kotoran telinga. Hanya bagian saluran yang memproduksi sedikit serumen yang memiliki rambut.
Pada ujung saluran terdapat gendang telinga yang meneruskan suara ke telinga dalam

2. Telinga tengah
Telinga tengah meliputi gendang telinga, 3 tulang pendengaran (martil atau malleus, landasan atau
incus, dan sanggurdi atau stapes). Saluran Eustachius juga berada di telinga tengah.
Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan ke tulang pendengaran. Masing-
masing tulang pendengaran akan menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah siput.
Pada manusia dan hewan darat lainnya, telinga tengah dan saluran pendengaran akan terisi udara
dalam keadaan normal. Tidak seperti pada bagian luar, udara pada telinga tengah tidak berhubungan
dengan udara di luar tubuh. Saluran Eustachius menghubungkan ruangan telinga tengah ke belakang
faring.

3. Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri dari tiga bagian utama yaitu ke arah belakang terdapat tiga saluran semi
sirkular,di tengah tengahnya ada bagian yang di sebut vestibula,dan ke arah depan ada koklea yang
juga dikenal nama rumah siput telinga ( rumah siput ), Keseluruhan struktur ini berbentuk cekung dan
mengandungcairan yang disebut perilimfe.
Menggantung di dalam perilimfe oleh benang-benang lembut adalah labiri yang berselaput.ini
merupakan serangkaian kantong-kantong dan saluran nan rumit yang mengandung jenis cairan yang
berbeda yang disebut endolimfa.

H. KELAINAN - KELAINAN PADA TELINGA
1. Telinga bagian luar
a. Benda asing dalam telinga
Ini terjadi kebanyakan pada anak-anak yang paling suka memasukkan benda-benda apa saja ke dalan
hampir setiap liang tubunya.lubang telinga mempunyai penarikan khusus,seperti seperti halnya lubang
hidung.
Berbagai benda kecil pernah dimasukkan ke dalam lubang-lubang itu,paling umum adalah pecahan
batu,mainan plastic, biji buah-buahan, kacang, dan sebagainya.bahkan juga serangga kecil bias masuk
ke lubang telinga atau hidung tanpa dikehendaki.
Untuk mengeluarkan benda asing tersebut seperti serangga agak sulit karena badan serangga tersebut
sudah menjadi licin.tapi pada akhirnya serangga tersebut bias dikeluarkan tanpa akibat yang
berbahaya.
Gejalanya :
Bisa timbul rasa tidak enak, atau berkurangnya pendengaran jika benda asing yang masuk berupa biji
sayuran atau buah-buahan yang cenderung menyerap cairan sehingga membesar dan menutup seluruh
saluran.Akibatnya bias terjadi infeksi.khususnya jika benda asing itu sudah berada di dalam telinga
selama beberapa hari tanpa diperiksa.
Penyebab yang menganggu dan lazim di sini adalah menyelinapnya benda asing untuk sementara ke
dalam saluran telinga.ada orang yang mempunyai kebiasaan mengusap lubang telinga dengan sesuatu
benda untuk mendapatkan rasa geli yang menyenangkan.ini adalah salah satu cara terjadi
infeksi,sehingga harus dihentikan sama sekali.
Perawatan :
Kecuali jika benda asing itu berada dekat dmulut liang dan bias dikeluarkan dengan sesuatu alat
sederhana tanpa menimbulkan rasa sakit, maka sebaiknya benda itu di biarkan tidak disentuh.
Dokter maupun perawat yang terlatih dapat dengan mudah memgeluarkannya dengan alat khusus.tapi
untuk benda-benda yang terlalau masuk kedalam,apalagi disertai infeksi itu memerlukan anestesia.
2. Telinga bagian tengah dan dalam
a. Otitis media serosa
Otitis media serosa (efusi telinga tengah)mengeluarkan cairan,tanpa bukti adanya infeksi aktif dalam
telinga tengah. Secara teori,cairan ini sebagai akibat tekanannegatif dalam telinga tengah yang
disebabkan obstruksi tuba eustachii. Kondisi ini ditemikan terutama pada anak-anak,perlu dicatat
bahwa bila terjadi pada orang dewasa penyebab lain yang mendasari terjadinya disfungsi tuba eustahcii
harus dicari.
Efusi telinga tengah sering terlihat pada pasien setelah menjalani radioterapi dan barotraumas
(misalnya penyelam)dan pada pasien disfungsi tuba eustahcii akibat infeksi atau alergi saluran nafas
atas yang terjadi. Barotraumas terjadi bila terjadi perubahan tekanan mendadak dalam telinga tengah
akibat perubahan tekanan barometric seperti seperti pada penyelam atau saat pesawat udara
turun,dan cairan tertangkap didalam telinga tengah.
Karsinoma yang menyumbat tuba eustachii harus disingkirkan pada orang dewasa yang menderita otitis
media serosa unilateral menetap.
Gejalanya :
Pasien mungkin mengeluh kehilangan pendengaran,rasa penuh dalam telinga atau perasaan bendungan
dan bahkan suara letup atau berderik yang terjadi ketika tuba eustahcii berusaha membuka. Membrane
timpani Nampak kusam pada otoskopi dan dapat terlihat gelembung udara dalam telinga tengah.
Audiogram biasanya menunjukkan adanya kehilangan pendengaran konduktif.
Perawatan :
Otitis media serosa tidak perlu ditangani secara medis kecuali terjadi infeksi (otitis media akut). Bila
kehilangan pendengaran yang berhubungan dengan efusi telinga tengah menimbulkan masalah bagi
pasien,maka bias dilakukan miringotomi dan dipasang tabung untuk menjaga telinga tengah tetap
terventilasi. Kortikosteroid,dosis rendah,kadang dapat mengurangi edema tuba eustahcii pada kasus
barotrauma.
b. Peradangan / pendarahan pada telinga ( barotitis )
Barotitis adalah peradangan pada telinga yang disebabkan oleh perubahan tekanan atmosfer dan
kondisi ini juga disebut aerotitis. Barotitis merupakan masalah peradangan atau pendarahan pada
telinga tengah disebabkan oleh perbedaan antara tekanan udara di telinga tengah dan atmosfir seperti
saat di ketinggian,menyelam,dan hampa udara.
Gejala :
Sakit di telinga dan sakit gigi merupakan cirri khas penyakit ini
Perawatan :
Seseorang dengan infeksi akut pernafasan atas atau reaksi alergi dianjurkan untuk tidak terbang atau
menyelam,namun jika kegiatan tersebut terpaksa dilakukan perti phenyleprine 0,25 % dioleskan 30
menit sebelum melakukan aktifitas penerbangan atau penyelam dapat membantu mengatasi masalah
ini.

I. PEMERIKSAAN PADA TELINGA
Telinga luar diperiksa dengan inspeksi dan palpasi langsung,sementara membrane timpani diinspeksi
seperti telinga tengah dengan otoskop dan palpasi tak langsung dengan menggunakan otoskop
pnemautik. Tak mungkin melakukan inspeksi telinga dalam,nmun ada berbagai medote pengkajian yang
dapat memberikan pengkajian kasar terhadap fungsinya.pengkajian ketajaman auditorius harus
dilakukan pada setiap pemeriksaan fisik.
a. Pengkajian fisik
Inspeksi telinga luar merupakan prosedur yang paling sederhana tapi sering terlewat. Aurikulus dan
jaringan sekitarnya diinspeksi adanya deformitas,lesi,dan cairan begitupula ukuran,simetri dan sudut
penempelan ke kepala. Gerakan aurikulus normalnya tak menimbulkan nyeri. Bila maneuver ini terasa
nyeri,harus dicurigai adanya otitis eksterna akut nyeri tekan pada saat palpasi di daerah mastoid dapat
menunjukkan mastoiditis akut atau inflamasi nodus aurikula posterior.
b. Ketajaman auditorius
Perkiraan umum pendengaran pasien dapat disaring secara efektif dengan mengkaji kemampuan pasien
mendengarkan bisikan kata atau detakan jam tangan. Bisikan lembut oleh pemeriksa yang sebelumnya
telah melakukan ekshalasi penuh. Masing-masing telinga diperiksa bergantian.



J. UJI PENDENGARAN KLINIS
Uji pendengaran klinis memerlukan garpu tala. Garputala tunggal yang terbaik adalah garpu tala
riverbank 512 Hz. Garpu tala yang berfrekuensi lebih tinggi mungkin tak dapat mempertahankan
terdengarnya nada cukup lama agar memadai untuk uji pendengaran, sedangkan garpu tala dengan
frekuensi lebihrendah merangsang sensasi getar pada tulang yang adakalanya sulit dibedakan dengan
pendengaran nada rendah.
Uji garpu tala dasar adalah uji rinne dimana uji ini digunakan untuk membandingkan lamanya hantaran
tulang dengan hantaran udara pada telinga yang diuji.penala 512 Hz digetarkan dan tangkainya
ditempelkan pada tulang mastoid. Pada telinga normal,penala terdengar hampir dua kali lebih lama
pada hantaran udara dibandingkan hantaran tulang.
Sedangkan uji weber dimana uji ini menentukan apakah kerusakan pendengaran monoaural bersifat
hantaran atau saraf dengan membandingkan hantaran tulang pada kedua telinga. Penala 512 Hz dapat
ditempelkan pada dahi merupakan respon normal sedangkan pada gigi penala terdengar di sebelah
kanan,jika telinga kanan merupakan telinga yang sakit maka kehilangan pendengaran merupakan tuli
hantaran. Apabila telinga kiri merupakan telinga yang sakit mak kehilangan pendengaran adalah tipe
sensorineural (tuli saraf).




BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
PADA SISTEM PENDENGARAN

A. Pengkajian
1. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan meliputi penggambaran lengkap masalah telinga,termasuk
infeksi,otalgia,otorea,kehilangan pendengaran. Data dikumpulkan mengenai durasidan intensitas
masalah,penyebab,dan penangan sebelumya.
2. Pengkajin fisik
Pengkajian fisik meliputi observasi adanya eritema,edema,otorea,lesi,dan bau cairan yang keluar.
B. Diagnosa
1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial kehilangan
pendengaran,potensial gangguan pengecap,dan potensialkehilangan gerakan fasial.
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid
3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan
telinga/penyumpalan telinga
4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo
selama periode pascaoperatif segera

C. Intervensi
1. Ansietas yang berhubungan dengan prosedur pembedahan,potensial pendengaran,potensial gangguan
pengecap,dan potensial kehilangan gerakan fasial
Tujuan : ansietas (kecemasan) hilang atau berkurang
Intervensi :
Kaji tingkat ansietas klien
Dorong untuk mendiskusikan setiap ansietas dan keprihatinan mengenai pembedahan
Berikan upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebabkan stress
Ajarkan klien teknik penatalakksanaan stress
2. Nyeri akut yang berhubungan dengan pembedahan mastoid
Tujuan : bebas dari rasa tak nyaman
Intervensi :
Kaji laporan nyeri dan catat lokasi
Beriakan pasien obat analgetik sesuai dengan kebutuhan
Ajarkan tentang cara penggunaan dan efek samping obat
Berikan tindakan kenyamanan
3. Perubahan persepsi sensori auditorius yang berhubungan dengan kelainan telinga/pembedahan
telinga/penyumpalan telinga
Tujuan : memperbaiki komunikasi
Intervensi :
Memandang pasien ketika berbicara
Kurangi kegaduhan lingkungan
Berbicara tegas dan jelas tanpa berteriak
Menggunakan tanda non verbal
4. Risiko terhadap trauma/cedera yang berhubungan dengan kesulitan keseimbangan atau vertigo
selama periode pascaoperatif segera
Tujuan :menghilangkan rasa trauma
Intervensi :
Berikan tindakan kenyamanan
Ajarkan pasien mengenai efek yang diharapkan dan potensial efek samping obat
Memantau pasien mengenai adanya efek obat




BAB IV
PENANGANAN GAWAT DARURAT PADA SISTEM PENDENGARAN

1. Miringkan kepala korban ke sisi yang di kenai. jangan berusaha mengeluarkan benda dengan
beberapa peralatan
2. Jika serangga dalam telinga, baringkan korban miring dengan telinga yang terkena lebih tinggi.
Tuangkan dalam air suam-suam,sehingga serangga tersebut akan terangkat keluar dengan sendirinya.
3. Jika tidak berhasil, lakukan rujukan pembedahan.






BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Telinga adalah organ penginderaaan berfungsi ganda dan kompleks pendengaran dan keseimbangan.
Indera pendengaran berperan penting pada partisipasi seseorang dalam aktifitas kehidupan sehari-hari,
sangat penting untuk perkembangan normal dan pemeliharaan bicara dan kemampuan berkomunikasi
dengan orang lain melalui bicara tergantung pada kemampuan mendengar.
Gawat darurat telinga adalah suatu keadaan yang menyebabkan terjadinya penurunan pendengaran
bahkan kkehilangan pendengaran yang disebabkan oleh beberapa factor diantaranya trauma tumpul
seperti kecelakaan lalu lintas,dll baik dalam waktu akut maupun kronis.

B. SARAN
1. Sebagai calon perawat hendaknya kita mengerti dan memahami tentang system pendengaran (
telinga ).
2. Demi kepentingan bersama dan kesempurnaan makalah ini, kritik, saran dan masukan yang
bermanfaat dari teman teman sangat kami butuhkan. Mohon di baca dengan teliti dan di mengerti.



DAFTAR PUSTAKA

Pracy. R , siegler. J, stell.P.M. 1993. Pelajaran Ringkas Telinga,Hidung,danTenggorokan. Jakarta : PT
Gramedia pustaka utama
Suddarth dan Brunner. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol.3 E/8. Jakarta : EGC
Skeet ,Muriel.1995.Buku Tindakan Paramedis Terhadap Kegawatan dan Pertolongan Pertama.Edisi 2.
Jakatra:EGC
Rizki Kurniadi. Available from :
http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com/2012/02/asuhan-keperawatan-gawat-darurat-
pada_26.html (diabdet tanggal 26 februari 2012)

Webmaster. Available from :
http://setengahbaya.info/arsip/penyakit-pendarahan-telinga.html (diabdet tahun 2010)

Anda mungkin juga menyukai