Anda di halaman 1dari 8

II.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MINGGU PERTAMA


A. Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan khusus dari sel-sel generatif
atau gamet-gamet.
2,3,4

Pembuahan merupakan proses penyatuan gamet pria dan gamet wanita terjadi dalam daerah
ampula tuba fallopii yang disebut dengan zigot. Zigot ini kelihatan dengan mata biasa
berupa bintik yang sangat kecil
1,3

Hasil utama pembuahan adalah
2,3,4

1. Pemulihan jumlah kromosom diploid

2. Variasi dari species
3. Penentuan jenis kelamin
4. Permulaan pembelahan
B. Pembentukan blastokista
Pada waktu tingkat morula memasuki rongga rahim, sekitar 3-4 hari setelah fertilisasi,
terjadi akumulasi cairan secara perlahan-lahan di dalam morula dan menghasilkan
blastokista, yang pada satu kutubnya terdapat suatu masa sel dalam (inner mass cell) yang
membentuk embrio disebut embrioblas, dan masa sel luar yang disebut trofoblas yang
menipis membentuk dinding epitel blastokista yang kelak berkembang menjadi
plasenta.
1,2,3,4

Setelah zona felusida menghilang, sel-sel trofoblas di atas kutub embrioblas mulai menyusup
antara sel epitel selaput lender rahim, kira-kira pada hari keenam.

Gambar 1. Skema pristiwa yang berlangsung selama minggu pertama
(dikutip dari 2)
C. Implantasi
Implantasi terjadi segera setelah sel-sel trofoblas menyusup kedinding epitel endometrium,
ia mengadakan proliferasi yang cepat dan berdiferensiasi menjadi dua macam lapisan sel
yaitu lapisan gabian dalam disebut sitotrofoblas dan lapisan luar disebut
sinsitiotrofoblas.
3,5,6

Sel-sel epitel endrometrium mengalami erosi dan akhirnya blastokista sepenuhnya terkubur
dalam endometrium.
1,3,6

III. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MINGGU KEDUA
A. Pembentukan embrio berlapis dua
Pada perkembangan hari kedelapan blastokista yang tertanam di dalam endometrium, embrioblas
mengalami difrensiasi menjadi 2 lapisan yaitu :
1. Selapis sel yang kecil kuboid yang disebut hipoblas (endoderm)
2. Selapis sel kolumner tinggi yang disebut epiblas (ektoderm)
Sel-sel ini membentuk suatu cakram pipih hal ini dikenal sebagai cakram mudigah
bilaminer (embrio berlapis dua).
2,3


Gambar 2. Skema blastokista yang tertanam dalam endometrium dan membentuk cakram
berlapis dua (Dikutip dari 2)
Pada hari kesembilan blastokista semakin dalam tertanam dalam endometrium dan cacat
penebusan pada permukaan epitel ditutupi oleh endapan fibrin. Trofoblas menunjukkan
kemajuan perkembangan yang pesat terutama pada kutup embrional, dimana vakuola-vakuola
timbul pada sinsitium. Bila vakuola ini bersatu terbentuklah rongga yang besar, tahab
perkembangan ini dikenal sebagai tingkat berongga (lacunar stage). Sementara itu pada kutub
embrional, sel-sel gepeng yang mungkin berasal dari hipoblas membentuk selaput tipis yang
dikenal sebagai selaput eksoselom yang membatasi lapisan dalam sitotrofoblas. Selaput ini
bersama dengan hipoblas membentuk dinding eksoselom (kandung kuning telur primitif).
2,3
Gambar 3. Skema blastokista umur 12 hari yang membentuk lacuna dan berhubung dengan
sinusoid ibu (Dikutip dari 2)
Pada hari kesebelas sampai dua belas terbentuk rongga-rongga dalam sinsitium yang
membentuk suatu jalinan yang saling berhubungan terutama terjadi pada kutub embrional. Pada
waktu yang bersamaan sel-sel sinsitium menembus jauh kedalam stroma dan merusak lapisan
endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibu. Pembuluh-pembuluh ini tersumbat dan melebar dikenal
sebagai sinusoid.
Rongga-rongga dalam sinsitium kemudian berhubungan dengan sinusoid dan darah ibu
memasuki susunan lakuna, sementara trofoblas terus merusak, semakin banyak darah ibu
dalam sinosoid mulai mengaliri susunan trofoblas sehingga terjadilah sirkulasi utero plasenta
primitif.
Sementara itu sekelompok sel baru tampak diantara permukaan dalam sitotrofoblas dan
permukaan luar rongga eksoselom. Sel-sel ini berasal dari trofoblas dan membentuk jaringan
penghubung yang halus dan jarang disebut dengan mesoderm ekstra embrional, dimana mengisi
semua ruangan antara trofoblas disebelah luar dan amnion serta selaput eksoselom di sebelah
dalam.
Segera rongga besar terbentuk dalam mesoderm ekstra embrional dan bila ini menyatu
terbentuk suatu rongga baru yang dikenal dengan selom ekstra embrional. Rongga ini
mengelilingi kandung kuning telur primitif dan rongga amnion, kecuali pada tempat dimana
cakram mudigah berhubungan dengan trofoblas melalui tangkai penghubung.
Pertumbuhan mudigah berlapis dua ini relatif lebih lambat sehingga ukuran tetap sangat
kecil (0,1 0,2 mm), sedangkan sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak
mengandung glikogendan lemak, ruang interselular terisi cairan, perubahan ini dikenal sebagai
reaksi desidua
2,3,4

Menjelang perkembangan hari ketigabelas tempat implantasi blastokista telah sembuh,
akan tetapi kadang-kadang dapat terjadi perdarahan, oleh karena itu sering disangkal sebagai
perdarahan haid biasa. Pada masa ini sel-sel sitotrofoblas berpoliferasi dan menembus ke dalam
sinsitium yang dikenal dengan villi khorionik primer yang nantinya bercabang membentuk villi
khorionik sekunder dan tertier.
Sementara itu lapisan benih entroderm menghasilkan sel tambahan yang pindah
sepanjang selaput eksoselom bagian dalam. Sel ini bertambah banyak dan barangsur-angsur
membentuk suatu rongga baru di dalam eksoselom. Rongga baru ini dikenal sebagai kandung
kuning telur sekunder.
Kandung kuning telur ini jauh lebih kecil dari pada rongga eksoselom asal (kandung kuning telur
primitif). Selama pembentukannya, sebagaian besar rongga eksoselom tersita, bagian ini
dijelmakan sebagai kista eksoselom yang sering dijumpai dalam selom ekstra embrional atau
rongga korion mesoderm akstra embrional yang melapisi permukaan dalam sitotroboblas
disebut lempeng korion. Satu-satunya tempat dimana mesoderm ekstra embrional melintasi
ronga khorion adalah ditangkai penghubung. Dengan adanya perkembangan pembuluh darah di
dalamnya tangkai penghubung akan menjadi tali pusat.
2,3
Menjelang akhir minggu kedua, cakram mudigah terdiri atas dua cakram sel yang saling
berhadapan yaitu, epiblas yang membentuk dasar rongga amnion dan hipoblas yang
membentuk atap kandung telur sekunder. Di daerah kepalanya cakram hipoblas
memperlihatkan penebalan ringan yang dikenal sebagai lempeng prokordal.
2,3
Gambar 4. Blastokista umur 13 hari (Dikutip dari 2)
IV. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN MINGGU KETIGA
A. Pembentukan embrio berlapis tiga
Peristiwa yang paling khas selama minggu ketiga adalah pembentukan garis sederhana (primitive
streak) dengan ujung kepalanya yaitu simpul sederhana (primitive node. Di dalam simpul dan
garis sederhana ini sel-sel epiblas bergerak ke dalam (invagination) membentuk selapis sel baru
antara epiblas dan hipoblas yang disebut dengan mesoderm intra embrional atau lapisan mudigah
ketiga.
Semakin banyak sel menyusup diantara lapisan epiblas dan hipoblas mereka mulai menyebar
kearah lateral dan kepala. Berangsur-angsur sel-sel pindah melampaui batas cakram dan
membuat hubungan dengan mesoderm ekstra embrional yang meliputi kandung kuning telur
dan amnion. ke arah kepala sel-sel ini melewati samping kanan dan kiri lempeng prokordal dan
saling bertemu, membentuk lempeng kardiogenik atau lempeng pembentuk jantung.
Gambar 5. Skema pembentuk mudigah berlapis tiga dan pembentukan korda dorsalis (Dikutip
dari 2)
B. Pembentukan Kordadorsalis
Sel-sel yang mengadakan invaginasi pada lubang sederhana bergerak lurus kedepan sampai
mereka mencapai lempeng prokordal. Dalam hal ini mereka membentuk batang yang merupakan
tabung yang disebut batang kordadorsalis.
Menjelang hari kedelapanbelas dasar batang kordadorsalis menyatu dengan entoderm. Dengan
perkembangan lebih lanjut sel-sel kordadorsalis berproliferasi dan membentuk poros tengah
yang berfungsi sebagai kordadorsalis berproliferasi, dan membentuk tali padat dikenal sebagai
kordadorsalis tetap, selanjutnya melepaskan diri dari entoderm. Kordadorsalis ini membentuk
poros tengah yang berfungsi sebagai dasar rangka aksial.
Pada minggu ketiga ini terbentuk cikal bakal susunan sarafpusat dimana lapisan epiblas atau
ektoderm mengalami suatu penebalan, yang agak sempit di daerah leher agak lebar di daerah
kepala mudigah disebut lempeng saraf, kemudian meluas kearah garis sederhana. Menjelang
akhir minggu ketiga tepi-tepi lempeng saraf menjadi lebih menonjol untuk membentuk lipatan
saraf, sedangkan daerah daerah tengah yang mencekung membentuk suatu alur yaitu alur saraf.
Berangsur-angsur pula lipatan saraf saling mendekati dan akhirnya bersatu. Penyatuan ini mulai
dari daerah yang kelak menjadi leher (somit keempat) dan meluas ke arah kepala dan kaudal.
2
Gambar 6. Skema pembentukan saraf (Dikutip dari 2)
V. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MINGGU KEEMPAT SAMPAI
KEDELAPAN
Selama perkembangan minggu keempat hingga minggu kedelapan merupakan periode yang
sangat penting yang dikenal dengan periode embrional atau masa mudigah, karena pada minggu-
minggu ini terjadi pembentukan sistem organ-organ utama, meskipun fungsinya masih minimal.
3

Pada minggu ini setiap lapis dari ketiga lapisan mudigah menghasilkan jaringan dan organ uang
khas
2,3
. Menjelang akhir minggu kedelapan susunan organ utama telah terbentuk, sebagai
akibat pembentukan organ bentuk mudigah banyak berubah dari ciri-ciri utama, bentuk tubuh
bagian luar sudah dapat dikenal.
2,7
A. Devirat-devirat lapisan benih ektoderm
Pada hari ke-22 dan ke-23 pemanjangan lipatan ektoderm akan membentuk tabung saraf. Pada
ujung kepala dan kaudal tetap terbuka dan berhubungan dengan rongga amnion, masing-
masing melalui neuroporous anterior dan neuroporous posterior. Penutupan yang anterior
terjadi pada hari ke 25 sedangkan neuroporous posterior pada hari ke-27. Susunan saraf pusat
kemudian membentuk suatu bentuk tabung tertutup dengan bagian kaudal yang sempit disebut
sum-sum tulang belakang dan bagian kepala yang jauh lebih lebar yang ditandai oleh sejumlah
pelebaran membentuk gelembung otak.
2,7
Derivat ektoderm lainnya adalah lempeng telinga dan lempeng lensa mata. Dalam perkembangan
selanjutnya lempeng telinga berinvaginasi membentuk gelembung telinga yang akan berkembang
menjadi susunan pengengaran dan keseimbangan. Sedangkan lempeng mata berinvaginasi pada
minggu kelima membentuk lensa mata.
2,7

Dapat disimpulkan bahwa lapisan benih ektoderm membentuk organ dan bangunan yang
memelihara hubungan dengan dunia luar seperti; susunan saraf pusat, saraf tepi, epitel perasa
telinga, hidung, mata, epidermis termasuk kuku dan rambut, kelenjar bawah kulit, kelenjar susu,
kelenjar hopofise dan email gigi.
2,7
B. Devirat-devirat lapisan benih mesoderm.
Mula-mula sel lapisan benih mesoderm membentuk lembaran tipis jaringan ikat pada kedua sisi
garis tengah berkembang membentuk mesoderm paraksial, lebih ke lateral tetap tipis disebut
lempeng lateral. Dengan timbulnya serta bersatunya rongga interselular pada lempeng lateral
jaringan ini terpecah menjadi dua lapisan yaitu :
a. Mesoderm parietal yang meliputi amnion
b. Mesoderm viseral yang meliputi kandung kuning telur.
Kedua selaput ini membatasi suatu rongga baru yang disebut rongga selom intra-
embrional, dimana melanjutkan diri dengan selon ekstra-embrional pada kedua sisi mudigah.
Jaringan yang menghubungkan mesoderm paraksial dan lempeng lateral disebut mesoderm
intermediat.
2,7


Gambar
Menjelang akhir minggu ketiga mesoderm paraksial terpecah dalam kelompok-kelompok sel
epiteloid yang disebut somit. Pasangan somit pertama timbul pada bagian leher mudigah. Setiap
hari akan timbul 3 somit sehingga pada akhir minggu kelima terdapat 42 sampai 44 pasang somit.
Pasangan somit ini adalah; 4 oksipital, 8 servikal, 12 torakal, 5 lumbal, 5 sakral dan 8 sampai 10
pasang koksigeal. Somit oksipital pertama dan sampai 7 somit koksigeal yang terakhir kemudian
menghilang.
2,7

1. Diferensiasi somit
Menjelang permulaan minggu keempat sel-sel epiteloid yang membentuk dinding ventral dan
dinding medial somit kehilangan bentuk epitelnya menjadi polimorf dan berpindah
mengelilingi korda dorsalis. Sel-sel ini bersama-sama disebut sklereton, membentuk jaringan
yang dikenal sebagai mesenkim. Mereka akan mengelilingi sum-sum tulang belakang dan
korda dorsalis untuk membentuk kolumna vertebralis.

Dinding korsal somit yang masih tertinggal dinamakan dermatom membentuk suatu lapisan
sel baru. Segera setelah terbentuk sel ini gagal membelah diri dan jaringan yang terbentuk ini
disebut miotom. Setiap miotom mempersiapkan otot-otot untuk segmennya sendiri.
Setelah sel-sel dermatom membentuk, miotom dan menyebar di bawah ektoderm sekitarnya.
Di sini sel-sel tersebut membentuk dermis dan jaringan subkutan. Karena itu setiap somit
membentuk skleroton 9komponen tulang rawan dan tulang), mioton (mempersiapkan
komponen otot segmental) dan dermatom (komponen kulit di segmennya). Sebagaimana akan
terlihat kemudian, setiap mioton dan dermatom masing-masing mempunyai komponen saraf
disegmennya sendiri.

2. Mesoderm intermediat
Jaringan ini berdiferensiasi dengan cara yang berbeda dengan somit. Di daerah servikal dan
torakal bagian atas jaringan ini secara segmental menyusun kelompok-kelompok sel yang
kelak menjadi nefrotom, sedangkan lebih kaudal membentuk massa jaringan yang tak
bersegmen dikenal sebagai korda nefrogenik yang nantinya berkembang menjadi satuan
ekskresi susunan kemih.
2,3


Gambar 9. Skema menunjukkan hubungan mesoderm intermediat dengan susunan kemih.
(Dikutip dari 2)

3. Lapisan-lapisan mesoderm parietal dan viseral Kedua lapisan ini membatasi selom
intra-embrional. Mesoderm pariental bersama ektoderm disekitarnya membentuk dinding
lateral dan ventral tubuh. Mesoderm viseral dan entoder embrional membentuk dinding usus.
4. Darah dan pembuluh darah
Sel-sel darah dan kapiler berkembang di dalam mesoderm ekstraembrional dari jonjot-jonjot
dan tangkai penghubung. Dengan terus bertunasnya pembuluh ekstra-embrional terbentuklah
hubungan dengan pembuluuh darah mudigah, sehingga menghubungkan mudigah dan
plasenta.
Sel-sel darah dan pembuluh darah intra-embrional termasuk tabung jantung dibentuk dengan
cara yang sama dengan pembuluh ekstra-embrional yakni dari sel-sel mesoderm yang
membentuk kelompok sel-sel angiogenetik yang membentuk rongga karena bergabungnya
celah antar sel-sel. Yang terletak di tengah membentuk sel darah sederhana sedangkan sel
yang terletak di tepi yang bersatu membentuk pembuluh kecil.
2

Jaringan-jaringan dan organ berikut ini dipertimbangkan berasal dari mesoderm :
a. Jaringan penunjang seperti jaringan penyambung, tulang rawan dan tulang.
b. Otot-otot serat lintang dan polos
c. Sel-sel darah dan getah bening dan dinding jantung, pembuluh darah dan pembuluh getah
bening.
d. Ginjal, kelenjar kelamin dan saluran keluarnya
e. Korteks anak ginjal dan limpa.

Gambar 10. Skema pembentukan darah dan pembuluh darah.
(Dikutip dari 2)
C. Derivate-derivat lapisan benih entoderm
Saluran cerna merupakan susunan organ utama yang berasal dari lapisan benih entoderm.
Pembentukan saluran pencernaan ini sangat tergantung pada pelipatan mudigah ke arah sefalo-
kaudal dan lateral. Karena itu pembentukan usus menyerupai tabung merupakan kejadian yang
pasif dan terdiri dari penyusupan dan pencakupan sebagian entoderm yang membatasi kandung
kuning telur kedalam rongga tubuh. Sehingga terjadi hubungan antara mudigah dan kandung
kuning telur melalui duktus vitellinus. Akibat pelipatan sefalo-kaudal yang makin besar bagian
entordem yang membatasi rongga tubuh mudigah bagian anterior membentuk usus depan (fore
gut). Di daerah ekor membentuk usus belakang (hind gut) dan bagian antara usus depan dan usus
belakang disebut usus tengah (mid gut).
Usus depan untuk sementara dibatasi lempeng prokordal suatu selaput ectoderm-ektoderm
disebut selaput prokordal suatu selaput ectoderm-ektoderm disebut selaput bukofaringeal yang
nantinya pecah sehingga terbentuk hubungan terbuka antara rongga amnion dan usus kloaka, usus
tengah yang mula-mula berhubungan dengan kandung kuning telur lama-lama menutup dan
memperoleh kedudukannya dalam perut.
2

Akibat penting dari pelipatan sefalo-kaudal dan lateral adalah pencakupan allantois kedalam
tubuh mudigah yang membentuk kloaka. Menjelang akhir minggu keempat tangkai kandung
kuning telur dan tangkai penghubung bersatu untuk membentuk tali pusat.
Gambar 11. Skema perkembangan entoderm (Dikutip dari 2)
D. Bentuk luar mudigah bulan kedua
Pada awal bulan kedua umur mudigah dapat dideteksi dengan USG transvaginal sebagai suatu
struktur cincin yang diameternya 1 - 2 mm dan pada usia mudigah 5 minggu berupa suatu
kantong gestasi.
8

Pada kehamilan 5 minggu ukuran mudigah dapat diukur dengan USG yaitu 3 - 5 mm, pada
kehamilan 6 minggu 5 mm, pada kehamilan 7 minggu > 1 cm. denyut jantung embrio mulai
dapat dideteksi pada umur kehamilan 6 minggu.
8

Pada awal minggu kelima anggota badan atas tampak sebagai tunas yang berbentuk
dayung, beberapa saat kemudian tampak tunas anggota bawah, ada minggu keenam tampak pada
ujung tunas empat alur seperti jari-jari.
Sementara jari dan tangan terbentuk, terjadi pula penyempitan pada kedua tunas dan kemudian
membagi lengan dan tungkai menjadi dua bagian yang kelak kita kenal seperti anggota badan
dewasa.
2,3,4
Gambar 12. Skema perkembangan mudigah bulan kedua (dikutip dari 3)
Selama minggu ketujuh kepala terus membesar dengan cepat sehingga tampak vesikula serebral
(hemisphere). Secara simultan pemanjangan muka, penggeseran mata dari lateral keposisi
frontal dan peninggian muka mulai menghilang, demikian juga lengkung feringeal dan daerah
leher menjadi pemisah antara kepala dan tonjolan jantung. Pembesaran jantung dan hati
menyebabkan tonjolan di dinding depan tubuh di atas tali pusat. Di sini ukuran tali pusat
mengalami penciutan yang progresif.
4
VIII. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JANIN MINGGU KESEMBILAN
SAMPAI LAHIR.
Periode dari minggu kesembilan sampai lahir disebut masa janin (fetal). Perubahan nama ini
karena terjadinya perubahan yang bermakna dari embrio sehingga dapat dikenal sebagai bentuk
manusia. Perkembangan selama masa janin ini yang menjadi perhatian utama adalah
penyempurnaan pertumbuhan dan diferensiasi dari jaringan dan organ.
2,3

Pertumbuhan selama masa ini sangat cepat khususnya menganai panjang yaitu antara minggu
kesembilan sampai minggu kedua puluh. Sedangkan peningkatan berat badan sangat menyolok
pada 2 bulan terakhir dari kehamilan.
2,3

Perubahan dari bulan ke bulan.
Bulan ketiga
Pada permulaan bulan ketiga kepala menempati kira-kira setengah dari panjang kepala-bokong
(crown rump length). Selama bulan ketiga wajah makin menyerupai manusia. Mata yang mula
menghadap ke lateral berubah letaknya kepermukaan ventral wajah dan telinga mendekati sisi
kepala.
2,3
Anggota badan mencapai panjangnya yang relative dibandingkan dengan bagian tubuh yang lain,
walaupun anggota badan bawah masih agak lebih pendek dan kurang berkembang sedemikian
rupa sehingga menjelang minggu kedua bulan ini jenis kelamin dapat ditentukan pada
pemeriksaan luar. Pada akhir bulan ketiga kegiatan reflek dapat ditimbulkan pada janin yang
digugurkan, hal ini menunjukkan adanya kegiatan otot.
2,3

Bulan keempat.
Merupakan periode pertumbuhan yang sangat cepat. Pada akhir bulan keempat kepala relative
kecil dibandingkan dengan janin usia 12 minggu. Tungkai mulai memanjang, pada masa ini
proses penulangan (ossifikasi) dari skleton tumbuh dengan cepat dan tampak gambaran rambut
kepala.
3

Bulan kelima.
Pertumbuhan menurun selama periode ini tetapi janin tetap bertambah besar. Gerakan janin
sudah dirasakan oleh ibu.
2,3
Kulit ditutupi oleh vernix caseosa dan pada akhir bulan kelima janin biasanya ditumbuhi oleh
rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Alis mata dan rambut kepala juga kelihatan pada saat
ini.
1,3

Bulan keenam
Periode ini janin dapat hidup jika lahir karena paru-paru telah mampu bernafas dan pembuluh
paru cukup berkembang untuk membantu pertukaran gas. Sebagai tambahan sistem saraf pusat
telah matur untuk mengatur pernafasan secara teratur dan mengontrol temperature tubuh.
Meskipun demikian janin yang dilahirkan pada masa ini sukar untuk bertahan hidup. Kulit janin
yang tampak kemerah-merahan dan keriput.
1,3

Bulan ketujuh
Pada periode ini panjang kepala-bokong 25 cm dan berat janin 1.100 g. membrane pupil
sudah tak kelihatan dari mata, bayi yang lahir pada saat ini menggerakkan badannya cukup kuat
dan menangis lemah.
1,6

Bulan kedelapan
Pada usia kehamilan 30 minggu pupil telah mempunyai reflek terhadap cahaya. Biasanya pada
akhir periode ini lengan dan tungkai tampak gemuk. Saat ini jumlah lemah putih pada tubuh janin
kira-kira 7-8% dari berat badan. Testis mulai turun pada janin laki-laki.
3

Bulan kesembilan.
Pada akhir kehamilan 39 minggu rata-rata panjang kepala-bokong 32 cm dan beratnya 2.500
g. karena deposit lemaksubkutan badab janin lebih bulat dan kerutan-kerutan diwajah
menghilang. Pada saat ini lingkaran kepala dan perut kira-kira sama.
2,3,6

Bulan kesepuluh.
Kulit janin saat ini halus dan tidak ada lanugo kecuali kadang-kadang disekitar pundak. Pada kulit
masih terdapat vernix caseosa dan kuku melebihi ujung jari. Rata-rata panjang kepala bokong
janin 36 cm dan beratnya 3.400 g. pada janin laki-laki testis sudah ada di dalam scrotum dan
pada janin wanita labia mayor menutup labia minora.
1,6

Anda mungkin juga menyukai