Anda di halaman 1dari 9

SURAT PERJANJIAN (SPJ)

No. 4590.05/SPJ-SK
Pekerjaan : Mekanikal, Elektrical dan Plumbing
Proyek : Kubikahomy (HOMY)

Surat perjanjian (SPJ) ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta, pada hari ini, Rabu
tanggal satu bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Belas (01-02-2012) oleh dan antara :

I. Ir. MANSUETUS KUMANIRENG selaku Direktur, swasta, bertempat tinggal di
Jakarta, dalam hal ini bertindak dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku
Kuasa Direksi dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama Perseroan Terbatas PT.
BALIVEST PROPERTINDO, berkedudukan di Jakarta, yang beralamat di Komp. Ruko
Graha Indah Blok Z8 Dewi Sartika Cililitan Telp / Fax (021) 8123456.
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU
II. Ir. MOSES DASILVA, swasta, bertempat tinggal di Jakarta, dalam hal ini bertindak
dalam jabatannya selaku Direktur dari dan oleh karena itu untuk dan atas nama
Perseroan Terbatas PT. INDAH DAMAI SEHJATERAberkedudukam di Jakarta, Jln.
Gedongkuning kav 27 Cinere - Jakarta.
Untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

Para pihak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut diatas menerangkan terlebih
dahulu sebagai berikut :
Bahwa berdasarkan Pekerjaan yang diperoleh Pihak Pertama dari PT. INTAN BAJA
PERKASA KONSTRUKSI, dengan ini Kedua belah Pihak telah sepakat untuk
mengadakan perjanjian Pekerjaan Mekanikal, Elektrical dan Plumbing.
Bahwa PEMBERI TUGAS menghendaki dilaksanakan Pekerjaan Mekanikal,
Elektrical dan Plumbing Proyek Kubikahomy (HOMY), (selanjutnya disebut
Pekerjaan) dan utnuk itu PEMBERI TUGAS telah menyampaikan uraian dan
penjelasan mengenai Lingkup Pekerjaan kepada PENERIMA TUGAS serta meminta
penawaran harga dari PENERIMA TUGAS.
Bahwa para pihak telah melakukan aanwijzing, klarifikasi dan negosiasi atas
penawaran tersebut, dan menandatangani Berita Acara aanwijzing, klarifikasi dan
negosiasi.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, para pihak sepakat untuk menandatangani Surat
Perjanjian (SPJ) ini dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL 1
DEFENISI DAN INTERPRESTASI
Kecuali apabila ditentukan lain, istilah-istilah yang dipergunakan didalam SPJ ini
mempunyai pengertian sebagai berikut :

1.1. PEMBERI TUGAS berarti PT. BALIVEST PROPERTINDO, berkedudukan di
Jakarta, yang beralamat berkedudukan di Jakarta, yang beralamat di Komp. Ruko
Graha Indah Blok Z8 Dewi Sartika Cililitan Telp / Fax (021) 8123456 dan
termasuk didalamnya seseorang atau badan yang ditunjuk PEMBERI TUGAS
untuk menjadi Wakil Pemberi Tugas.
1.2. PENERIMA TUGAS berarti PT. INDAH DAMAI SEHJATERA berkedudukam di
Jakarta, Jln. Gedongkuning kav 27 Cinere - Jakarta dan termasuk didalamnya
seseorang atau badan yang ditunjuk oleh PENERIMA TUGAS untuk menjadi
Wakil Penerima Tugas.
1.3. Perjanjian berarti perjanjian secara tertulis antara PEMBERI TUGAS dan
PENERIMA TUGAS dengan kewajiban-kewajiban dari masing-masing pihak yang
diatur dalam pasal-pasal SPJ ini termasuk semua lampiran dan tambahan yang
dibuat oleh dan atas persetujuan kedua belah pihak yang berhubungan dengan
Pekerjaan sesuai dengan perjanjian ini yang merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dari SPJ ini.

PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
2.1. PEMBERI TUGAS dengan ini menugaskan kepada PENERIMA TUGAS yang
dengan ini menerima tugas dari PEMBERI TUGAS untuk melaksanakan
Pekerjaan sesuai uraian dan penjelasan dari PEMBERI TUGAS, termasuk tetapi
tidak terbatas pada :
2.1.1. Pekerjaan Persiapan, Sarana dan Prasarana Penunjang.
2.1.2. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal sebagaimana tercantum dalam BQ,
gambar-gambar dan spesifikasi teknis.
2.1.3. Penyediaan seluruh bahan pembantu, tenaga dan peralatan atau
perlengkapan untuk pelaksanaan pekerjaan.
2.1.4. Menyediakan transportasi alat dan material sampai di proyek dengan
memperhitungkan juga adanya kuli turun barang.
2.1.5. Menyediakan tempat tinggal diluar lokasi proyek bagi tenaga kerja untuk
pelaksanaan pekerjaan.
2.1.6. Bertanggung jawab untuk semua ijin-ijin pengangkutan alat, material,
yang diperlukan.
2.1.7. Pembersihan lapangan setiap hari selama berlangsungnya pekerjaan dan
setelah selesainya pekerjaan.
2.1.8. Membuat dokumen pelaksanaaan (Shop Drawing & Built Drawing).
2.1.9. Berkewajiban menyiapkan gambar-gambar dan dokumen dokumen yang
diperlukan Pemberi Tugas untuk pengurusan ijin ke instansi berwenang
yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penerima
Tugas.
2.1.10. Pekerjaan Testing dan Commissioning
2.1.11.Mengatur, mengkoordinasikan dan menyiapkan penggunaan area kerja
oleh Pihak Ketiga yang sudah ditunjuk dan disetujui oleh PEMBERI
TUGAS untuk bekerja atau beraktifitas di adalam lingkungan yang terkait
dengan area kerja PENERIMA TUGAS.

PASAL 3
SYARAT-SYARAT PEKERJAAN
3.1. PENERIMA TUGAS harus melaksanakan Pekerjaan berdasarkan atas dan sesuai
dengan Gambar, Spesifikasi Teknia, Berita Acara Negosiasi, dan ketentuan dalam
SPJ ini, persyaratan dan ketentuan pelaksanan pekerjaan yang berlaku untuk
proyek tersebut, serta instruksi PEMBERI TUGAS.
3.2. Sebelum memulai Pekerjaan, PENERIMA TUGAS harus mengajukan usulan metode
kerja pelaksanaan pembuatan, contoh material, mock up kepada dan untuk
mendapat persetujuan dari PEMBERI TUGAS.
3.3 PENERIMA TUGAS wajib bertanggung jawab terhadap segala kerugian-kerugian
dan / atau kerusakan-kerusakan yang timbul akibat kelalaian PENERIMA TUGAS
tersebut dan mengakibatkan tuntutan dari pihak lain merupakan tanggung jawab
PENERIMA TUGAS dan PENERIMA TUGAS tetap berkewajiban untuk memperbaiki
keugian dan / atau kerusakan yang terjadi dengan baik dan PEMBERI TUGAS
dengan ini terbebas dari setiap tuntutan yang mungkin timbul akibat kerugian
dan/atau kerusakan tersebut.
3.4 PENERIMA TUGAS haru melaksanakan Pekerjaan berdasarkan jadwal yang telah
disetujui oleh PEMBERI TUGAS
3.5 Kecuali terjadi kondisi seperti yang dicantukan didalam pasal 11 (Force Majure),
PENERIMA TUGAS dianggap sudah memperhitungkan semua kondisi yang ada di
lapangan, factor cuaca dan iklim, serta factor-faktor lain yang terkait dengan
pelaksanaan pekerjaan dan jadwal.
3.6 PENERIMA TUGAS bersedia kerja lembur diluar jam kerja dan hari libur tanpa
tambahan biaya dari PEMBERI TUGAS.
3.7 Selama jangka waktu perjanjian ini berlangsung, PENERIMA TUGAS menjamin
tidak akan menerima order dari pihak manapun yang mempunyai potensi konflik
dengan proyek PEMBERI TUGAS.
3.8 PENERIMA TUGAS bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan pekerjaan dan
membebaskan PEMBERI TUGAS dari segala tuntutan dari pihak lain.
3.9 PENERIMA TUGAS harus menjaga keadaan lapangan atau area kerjanya agar selalu
bersih selama masa pelaksanaan Pekerjaan dengan membuat rencana
pembersihan secara berkala, membuang keluar semua sampah dan sisa material
yang tidak terpakai secara berkala serta membawa keluar semua peralatan yang
sudah tidak diperlukan lagi.
3.10 Apabila perintah pembersihan dari PEMBERI TUGAS selama 3 (tiga) kali berturut-
turut tidak dilaksanakan oleh PENERIMA TUGAS dalam batas waktu yang
diberikan maka PEMBERI TUGAS secara sepihak akan menunjuk pihak lain untuk
mengadakan pembersihan tersebut, dan semua biaya dan akibat yang timbul
menjadi tanggung jawab PENERIMA TUGAS sepenuhnya.

PASAL 4
HARGA PEKERJAAN
4.1 PEMBERI TUGAS akan membayarkan kepada penerima tugas harga pekerjaan
sebesar Rp. 11.715.000.000,-(Sebelas Milyar Tujuh Ratus Lima Belas Juta
Rupiah) yang merupakan harga pekerjaan dengan harga borongan yang tetap
(Lumpsum Fixed Price), dalam arti tidak ada perubahan harga pekerjaan selama
tidak ada perubahan lingkup pekerjaan. Harga Pekerjaan tersebut sudah termasuk
jasa atau keuntungan PENERIMA TUGAS dan semua jenis asuransi, PPH pasal 4
(ayat 2 ), dan PPN 10%.
4.2 Harga pekerjaan tersebut diatas dalam segala hal telah sesuai berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ditandatangani seperti kondisi-kondisi dalam :
a. Gambar-gambar
b. Tabel Perhitungan daya listrik
c. Dokumen Penawaran No. 153R/APB/XII/2011, tanggal 20 Januari 2012
d. Schedule Pelaksanaan
e. Spesifikasi Teknis (2 Lembar)
4.3 Gambar Kontrak, spesifikasi teknis, risalah rapat aanwjzing, klarifikasi dan
negosiasi serta addendum merupakan pedoman yang mengikat di dalam
pelaksanaan pekerjaan. Bill of Quantity adalah pedoma di dalam penilaian prestasi
pekerjaan dan pedoman harga satuan dalam menghitung pekerjaan
tambah/kurang.
4.4 Jika pada waktu pelaksanaan di temukan adanya perbedaan antara spesifikasi
teknis dan gambar kontrak, maka dianggap bahwa kualitas dari
material/bahan/perlatan yang paling tinggi adalah yang menentukan untuk
digunakan dan dipakai dalam pekerjaan, tanpa ada penambahan biaya di dalam
kontrak.
4.5 Jika ditemukan adanya bagian pekerjaan/peralatan yang tidak tercantum dalam
spesifikasi teknis dan atau gambar kontrak, tetapi untuk kesempurnaan
pekerjaan, pemenuhan standar keamanan serta dapat berfungsinya system atau
bagian pekerjaan/perlatan sebagaimana mestinya hal ini harus dilaksankan, maka
dianggap bahwa semua nilai pekerjaan tersebut telah tercantum dalam kontrak
dan tidak ada alas an bagi PENERIMA TUGAS untuk mengajukan klaim
penambahan biaya.
4.6 Apabila terdapat perubahan / penambahan pekerjaan, pihak PENERIMA TUGAS
hanya dapat memperhitungkannya sebagai pekerjaan tambah kurang apabila
pengjuan tambah kurang oleh PEMBERI TUGAS disetujui oleh pihak pemilik
/Owner (Sistem back to Back).
4.7 Addendum pekerjaan tambah ke PENERIMA TUGAS harus berdasarkan :
4.6.1 Ada SI (Site Instruction) dari owner / pemilik yang ditandatangani oleh
yang berwenang dari pihak owner / pemilik, setelah itu diperiksa PM dan
disetujui PEMBERI TUGAS, kecuali kontrak bertahap dan volume re-
measure.
4.6.2 Ada pengajuan harga dari PENERIMA TUGAS mengenai harga pekerjaan
tambah tersebut yang sudah diperiksa PM dan disetujui oelh PEMBERI
TUGAS sebelum pekerjaan dimulai.
4.8 Pekerjaan tambah dapat diakui hanya jika ada persetujuan tertulis dar PEMEBERI
TUGAS dalam bentuk Addendum yang dibuat sebelum pekerjaan tersebut dimulai.

PASAL 5
CARA PEMBAYARAN

5.1 Pembayaran akan dilakukan dengan cara sebagai berikut :
5.1.1 Uang muka 15% discounter Asuransi
5.1.2 Progress bulanan, potong DP dan Retensi secara proposional
5.1.3 Retensi 5 % selama 6 Bulan
5.2 Pembayaran uang muka akan dilakukan tujuh hari setelah dokumen penagihan
diterima secara lengkap dan benar oleh bagian keunagan, yaitu :
5.2.1 Kwitansi asli
5.2.2 Faktur Pajak Asli
5.2.3 Asuransi ASli jaminan uang muka
5.2.4 Bank Garansi Asli jaminan Pelaksanaan sebesar 5% yang berlaku selama
waktu pelaksanaan + 3 bulan
5.2.5 Sertifikat Pembayaran yang dikeluarkan oleh Pimpro Pemberi Tugas
5.3 Pembayaran progress akan dilakukan empat belas hari setelah dokumen penaghan
diterima secara lengkap dan benar oleh bagian keuangan, yaitu :
5.3.1 Kwitansi Asli
5.3.2 Faktur Pajak Asli
5.3.3 Copy asuransi jaminan uang muka yang masih berlaku
5.3.4 Copy bank garansi jaminan pelaksanaan yang masih berlaku
5.3.5 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Pemberi
Tugas
5.3.6 Sertifikat pembayaran yang dikeluarkan oleh Pimpro Pemberi Tugas
5.3.7 Satu Lembar foto Progress Pekerjaan
5.3.8 Untuk tagihan progress tahap 2 dan seterusnya, harus dilampirkan copy
SPT PPN bulan senelumnya dan menunjukan aslinya.
5.4 Pembayaran progress 100% akan dilakukan empat belas hari setelah dokumen
penagihan diterima secara lengkap dan benar oleh bagian keuangan, yaitu :
5.4.1 Kwitansi asli
5.4.2 Faktur Pajak Asli
5.4.3 Copy asuransi jaminan uang muka yang masih berlaku
5.4.4 Copy bank garansi jaminan pelaksanaan yang masih berlaku
5.4.5 Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan yang ditandatangani oleh Pemberi
Tugas
5.4.6 Sertifikat pembayaran yang dikeluarkan oleh Pimpro Pemberi Tugas
5.4.7 Satu Lembar foto Progress Pekerjaan
5.4.8 Untuk tagihan progress tahap 2 dan seterusnya, harus dilampirkan copy
SPT PPN bulan senelumnya dan menunjukan aslinya.
5.4.9 Copy SPT PPN bulan sebelumnya dan menunjukan aslinya.
5.4.10 Final account yang ditandatangani oleh Pimpro Pemberi Tugas
5.5 Retensi 5% dapat ditagih setelah enam bulan serah terima pertama, pembayaran
akan dilakukan empat belas hari setelah dokumen penagihan diterima secara
lengkap dan benar oleh bagian keungan, yaitu :
5.5.1 Kwitansi asli
5.5.2 Faktur Pajak Asli
5.5.3 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Kedua (ST II) yang ditandatangani
oleh Pemberi tugas.
5.5.4 Sertifikat Pembayaran yang dikeluarkan oleh Pimpro Pemberi Tugas
5.6 Penerimaan berkas tagihan setiap hari selasa dan jumat (jam 08.00-16.00)
5.7 Batas waktu mak Penerima TUgas melakukan penagihan adalah tiga bulan setelah
masa pemeliharaan ke Penerima Tugas (ST II) berakhir, lewat tiga bulan retensi
akan disumbangkan.
5.8 Pengajuan Berita Acara Progress (BAP) 100% mak satu bulan setelah tanggal
selesai progress pekerjaan 100% atau dianggap lunas.
5.9 Final account harus diselesaikan mak tiga bulan setelah ST I ke subkon.
5.10 PM berhak memeriksa dan mengoreksi / menilai progress claim yang diajukan
beserta kelengkapannya oleh penerima tugas, mak tujuh hari kalender dengan
menerbitkan Berita Acara Progress (BAP).
5.11 PM akan membuatkan sertifikat pembayaran mak tujuh hari kalender setelah BAP
ditandatangani oleh kedua belah pihak.


PASAL 6
WAKTU PELAKSANAAN DAN PENYELESAIAN PEKERJAAN

6.1 penerima tugas HARUS MEMULAI Pekerjaan pada tanggal 05 Januari 2012 dan
menyelesaikan pekerjaan dengan progress 90% pada tanggal 01 September 2012
dan seluruh Pekerjaan 100% pada tanggal 20 Sepetmber 2012 dengan baik dan
sempurna dengan mengikuti / dikoordinasi oleh wakil Pemberi Tugas.
6.2 PENERIMA TUGAS harus menyelesaikan Pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditentukan kecuali apabila terjadi keterlambatan yang bukan merupakan
kesalahan PENERIMA TUGAS.
6.3 Apabila terjadi keterlambatan atau tertundanya pelaksanaan Pekerjaan yang
bukan merupakan kesalahan PENERIMA TUGAS, maka atas persetujuan PEMBERI
TUGAS waktu pelaksanaan pekerjaan dapat diperpanjang, sejumlah hari
tertundanya pekerjaan tersebut, tanpa ada penambahan biaya apapun di dalam
kontrak.
6.4 masa pemeliharaan atas pekerjaan tersebut adalah enam bulan terhitung sejak
ditandatangani Berita Acara serah terima pertama pekerjaan.

PASAL 7
KENAIKAN HARGA

7.1 Kenaikan harga bahan-bahan, peralatan ataupun upah yang terjadi selama
pelaksanaan pekerjaan, sama sekali tidak dapat diperhitungkan dan seluruhnya
menjadi tanggung jawab PENERIMA TUGAS.
7.2 Bilamana bahan harus didatangkan dri luar negeri (Ex import) maka biaya
asuransi, bea masuk, inklaring administrasi, penyelesaian bank dll atas barang
tersebut dari pelabuhan pengapalan dan sampai pelabuhan menjadi tanggung
jawab PENERIMA TUGAS.

PASAL 8
MENGALIHKAN PEKERJAAN

8.1 PENERIMA TUGAS tidak boleh mengalihkan pelaksanaan pekerjaan dalam SPJ ini
kepada pihak ketiga, baik keseluruhan maupun sebagian tanpa ijin tertulis dari
PEMBERI TUGAS.
8.2 Apabila PENERIMA TUGAS tidak memenuhi ketentuan pasal 8.1. SPJ ini, maka
PEMBERI TUGAS berhak melakukan pemutusan hubungan kerja secara sepihak
dan selanjutnya, PEMBERI TUGAS berhak melakukan opname pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh PENERIMA TUGAS secara sepihak dengan tanpa ada
tuntutan apapun juga.

PASAL 9
DENDA KELALAIAN
Apabila PENERIMA TUGAS tidak memnuhi ketentuan dalam pasal 3 diatas, maka
PENERIMA TUGAS dianggap lalai, kelalaian mana akan diberikan peringatan berupa
Surat Peringatan, maka untuk kelalaian PENERIMA TUGAS dikenakan denda kelalaian
sebesar Rp. 23.430.000,- (Dua puluh Tiga Juta Empat Ratus Tiga Puluh Ribu Rupiah)
untuk setiap hari keterlambatan dengan maksimum denda sebesar 5 % dari harga
Pekerjaan. Apabila denda keterlambatan telah mencapai 5% dari harga pekerjaan dan
atau surat peringatan sudah dikirim 3 kali dengan interval per 2 hari, maka PEMBERI
TUGAS berhak memerintahkan / menunjuk Pihak Ketiga untuk menyelesaikan
Pekerjaan yang masih tertunda dengan biaya dari PENERIMA TUGAS sepenuhnya.

PASAL 10
DENDA KETERLAMBATAN
10.1 Apabila pencapaian progress 90 % melampaui waktu penyelesaian progress yang
sudah disepakati pad pasal 6.1 dan pasal 6.2 diatas, maka PENERIMA TUGAS
wajib membayar denda keterlambatan sebesar 2 % per hari dari harga pekerjaan
(Rp. 23.430.000,-/hari) untuk setiap hari keterlambatan dengan maksimum
denda sebesar 5 % dari Harga Pekerjaan. Apabila denda keterlambatan telah
mencapai 5 % dari Harga Pekerjaan dan atau surat peringatan sudah dikirim tiga
kali dengan interval per 2 hari, maka PEMBERI TUGAS berhak memerintahkan /
menunjuk Pihak Ketiga untuk menyelesaikan Pekerjaan yang masih tertunda
dengan biaya dari PENERIMA TUGAS sepenuhnya.
10.2 Apabila keterlambatan pelaksanaan pekerjaan sudah mencapai mak tujuh hari
dari schedule yang disepakati, maka PEMBERI TUGAS berhak setiap saat untuk
supply material atau alat atau tenaga kerja dan berhak menunjuk pihak ketiga
untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih tertunsa atau terlamabat dengan
seluruh biayanya dibebankan tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PENERIMA
TUGAS.
10.3 Untuk tiap keterlambatan pembayaran dari jangka waktu yang ditentukan dalam
pasal 5.3 dengan memperhatikan ketentuan pasal 5.3 diatas, maka PEMEBRI
TUGAS dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% per hari dari Nilai Tagihan
dan mak 5% dari harga pekerjaan.
10.4 Denda keterlambatan sesuai pasal 10.1 tidak berlaku apabila ada berita acara
perpanjangan waktu pelaksanaan yang disetujui oleh Project Manager Pemberi
Tugas.
10.5 Berita Acara perpanjangan waktu pelaksanaan yang disetujui PM hanya berlaku
apabila dibuat sebelum pekerjaan 90% selesai (tanggal 01 september 2012).

PASAL 11
PENGAMBILALIHAN PEKERJAAN
11.1 PEMBERI TUGAS berhak mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan
pemberitahuan tertulis tujuh hari sebelumnya setelah melakukan
peringatan/teguran tertulis tiga kali berturut-turut dalam waktu 3 x 24 jam
setiap peringatan, dalam hal PENERIMA TUGAS :
11.1 Dalam 14 hari kalender terhitung sejak tanggal SPK tidak atau belum
mulai melaksanakan Pekerjaan.
11.2 Secara lansung maupun tidak langsung dengan sengaja memperlambat
atau menghentikan Pekerjaan tanpa persetujuan PEMBERI TUGAS
11.3 Jika Pekerjaan tidak dilaksanakan oleh PENERIMA TUGAS sesuai jadwal
yang dibuat PENERIMA TUGAS dan disetujui PEMBERI TUGAS
11.2 Dalam hal demikian maka Pekerjaan selanjutnya akan diambil alih oleh PEMBERI
TUGAS dan semua biaya utnuk menyelesaikan pekerjaan tersebut akan menjadi
tanggung jawab PENERIMA TUGAS.

PASAL 12
FORCE MAJEURE

12.1 Apabila terjadi Force Majeure yaitu suatu keadaan memaksa yang berada diluar
kemampuan para pihak untuk mencegahnya dan mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan seperti bencana alam, kebakaran, pemogokan, huru hara, perang,
peraturan pemerintah yang langsung mempengaruhi pelaksanaan SPJ ini, maka
pihak yang terhambat pelaksanaan kewajibannya wajib memberitahu kepada
pihak lainnya tentang terjadinya force majeure tersebut dalam waktu tujuh hari
setelah hari pertama pelaksanaan kewajibannya mengalami hambatan dan
selanjutnya para pihak akan merundingkan kelangsungan pelaksanaan SPJ ini
dan akan menggunakan segala upaya untuk memperbaiki dan / atau meniadakan
segala akibat Force Majeure tersebut serta melanjutkan pelaksanaan kewajiban
masing-masing dengan segala kemampuannya.
12.2 Dalam waktu tujuh hari setelah menerima laporan dari PENERIMA TUGAS,
PEMBERI TUGAS berhak menyetujui atau menolak laporan tersebut dan
persetujuan atau penolakan PEMBERI TUGAS tersebut harus disampaikan secara
tertulis kepada PENERIMA TUGAS.

PASAL 13
PEMBATALAN
13.1 Apabila PENERIMA TUGAS tidak dapat menyelesaikan Pekerjaan sesuai
ketentuan pasal 6.1 dan 6.2 diatas, maka PEMBERI TUGAS berhak secara sepihak
membatalkan SPJ ini dan berhak menunjuk Pihak KEtiga untuk melanjutkan
Pekerjaan dengan biaya yang menjadi tanggungan PENERIMA TUGAS.
13.2 Apabila terjadi pembatalan terhadap SPJ ini, para pihak dengan ini
mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 KUHP.

PASAL 14
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan diantara pihak para pihak maka perselisihan tersebut akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. Dalam hal ini musyawarah tidak
mencapai kata sepakat, maka para pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut melalui Pengadilan Tinggi Tangerang.


PASAL 15
HAL HAL LAIN
14.1 Hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi oleh para pihak atas
kekuatan SPJ ini tidak akan berakhir karena bubarnya salah satu pihak atau
terjadi perubahan pengurus, akan tetapi wajib diteruskan dan ditaati oleh para
pengganti haknya masing-masing pihak.
14.2 Hal-hal yang belum diatur didalam SPJ ini akan ditentukan secara musyawaah
oleh para pihak dan untuk perubahan-perubahan tersebut akan dituangkan
dalam bentuk addendum yang merupakan satu kesatuan dengan SPJ ini.
14.3 PENERIMA TUGAS bertanggung jawab sepenuhnya atas tuntutan dalam bentuk
apapun dari rekanan supplier, tukang, karyawan dll pihak yang dibutuhkan
PENERIMA TUGAS untuk melaksanakan pekerjaan.
14.4 PENERIMA TUGAS bertanggung jawab sepenuhnya atas keselamatan kerja
karyawan yang dibutuhkan PENERIMA TUGAS untuk melaksanakan pekerjaan.
14.5 PENERIMA TUGAS harus mengikuti Project safety plan yang berlaku.
14.6 PENERIMA TUGAS dianjurkan untuk tidak memberikan uang atau hadiah dalam
bentuk apapun kepada karyawan/karyawati/ staff PEMBERI TUGAS. Bagi yang
melanggar anjuran tersebut diatas, maka semua sisa tagihan dianggap LUNAS
atau tidak akan dibayar dan diproses secara hukum.
14.7 PENERIMA TUGAS harus menyatakan kesnggupan pasal 14.6 diatas dengan
menandatangani surat kesanggupan yang terlampir pada SPJ ini.

PASAL 16
DOMISILI
Mengenai SPJ ini dan segala akibatnya para pihak memilih tempat kedudukan hokum
yang umum dan tidak berubah lagi di kantor panitera pengadilan negeri tangerang.

PASAL 17
PENUTUP
17.1 Perjanjian dinyatakan sah dan mengikat kedua belah pihak dan mulai berlaku
setelah ditandatangani oelh para pihak.
17.2 SPJ ini dibuat dalam rangkap tiga, bermaterai cukup yang masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, sah dan mengikat setelah
ditandatangani oleh para pihak.


Jakarta, 16 Juni 2011

PEMBERI TUGAS PENERIMA TUGAS
PT. BALIVEST PROPERTINDO PT. INDAH DAMAI SEJAHTERA



(Ir. Mansuetus Kumanireng) (Ir. Moses Dasilva)
Direktur Direktur

Anda mungkin juga menyukai