Gas lift adalah suatu metode Artificial Lift yang mirip dengan proses natural
flow atau dapat dikatakan sebagai pengembangan dari proses tersebut, fluida dapat
bergerak ke permukaan sebagai akibat dari berkurangnya berat kolom fluida dan
gas yang keluar dari larutan. Gas bebas yang lebih ringan dari minyak bergerak,
mengurangi densitas dari cairan yang mengalir dan selanjutnya mengurangi berat
kolom cairan yang berada di atasnya. Turunnya berat kolom cairan menyebabkan
adanya beda tekanan antara reservoir dan lubang bor sehingga sumur dapat
mengalir berproduksi.
A. TIPE GAS LIFT SYSTEM
1. Continous Flow Gas Lift
Gas diinjeksikan kedasar sumur dengan tekanan yang relative tinggi. Gas
injeksi bersama dengan gas formasi mengangkat cairan ke permukaan dengan
salah satu atau beberapa proses yang terjadi berikut :
Pengurangan densitas cairan dan berat kolom fluida menyebabkan beda
tekanan antara reservoir dan lubang bor menjadi bertambah besar.
Gas injeksi yang mengembang akan menekan fluida ke atas selanjutnya
berat kolom cairan berkurang sehingga beda tekanan reservoir dan lubang
bor bertambah.
Slugs cairan dipindahkan oleh gelembung gas yang besar dari gas injeksi
seperti gerakan piston.
2. Intermittent Flow Gas Lift
Jika sumur memiliki tekanan reservoar yang rendah atau laju produksi yang
sangat rendah, maka dapat diproduksi dengan intermittent flow gas lift.
Metode ini memproduksi secara terputusputus dan didisain untuk
memproduksi pada laju produksi sebesar fluida yang masuk ke lubang sumur
dari formasi.!alam metode intermittent gas lift, fluida dibiarkan terakumulasi
dan bertambah dalam tubing pada dasar sumur. "ecara periodik, gelembung
besar dari gas injeksi bertekanan tinggi diinjeksikan dengan cepat ke dalam
tubing di ba#ah kolom fluida dan kolom fluida akan terdorong cepat ke
permukaan. $rek#ensi injeksi gas dalam pengangkatan intermittent ditentukan
oleh jumlah #aktu yang diperlukan oleh slug li%uid masuk ke dalam tubing.
&amanya periode injeksi gas tergantung dari #aktu yang diperlukan untuk
mendorong satu slug li%uid ke permukaan.
B. KEUNTUNGAN DAN BATASAN PEMILIHAN GAS LIFT
'arena merupakan sikle, intermittent gas lift hanya cocok untuk sumur yang
mempunyai laju produksi yang rendah, sedang continous lebih efisien digunakan
pada sumursumur yang mempunyai laju produksi yang tinggi dimana injeksi gas
tidak menjadi hambatan.
(eberapa keuntungan gas lift adalah :
(iaya a#al untuk peralatan down hole sangat murah
Pemasangan peralatan dapat direncanakan untuk pengangkatan dari dekat
dengan permukaan hingga mendekati total kedalaman. Juga dapat
direncanakan untuk pengangkatan dari satu hingga beberapa ribu barrel per
hari.
&aju produksi dapat dikontrol dari permukaan.
Pasir yang ikut terproduksi tidak berpengaruh terhadap peralatan gas lift.
Tidak dipengaruhi oleh kemiringan lubang.
Peralatan yang bergerak tidak banyak sehingga tidak memerlukan
pemeliharaan khusus.
(iaya operasi murah.
"angat ideal jika injeksi gas hanya sebagai suplemen dan gas formasi
jumlahnya cukup.
Perlatan penting )gas compressor* dalam gas lift system di install di
permukaan sehingga mudah untuk pera#atan dan perbaikan, peralatan ini
juga dapat dipilih dengan bahan bakar gas+elektrik.
"edangkan keterbatasan Gas Lift :
,arus terdapat gas yang mencukupi.- Udara, Nitrogen atau gas lain
umumnya cukup mahal dan jarang terdapat disekitar lokasi.
"pasi sumur yang luas, akan mempengaruhi alokasi distribusi gas dan
kehilangan tekanan yang besar.
(ila gas yang digunakan bersifat korosif akan menambah biaya operasi.
C. PERALATAN GAS LIFT
Peralatan gas lift dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Peralatan gas lift di ba#ah permukaan.
2. Peralatan gas lift di atas permukaan.
Peralatan gas lift di a!a" #er$%&aan
Peralatan di ba#ah permukaan dari metode gas lift tidak berbeda jauh dengan
peralatan pada sumur sembur alam, hanya pada gas lift ditambah dengan valve
)katub* gas lift. "ecara umum pemakaian katup gas lift berfungsi untuk :
Memproduksikan minyak dengan mudah tanpa memerlukan tekanan injeksi
yang besar.
Mengurangi unloading (kick off ataupun tambahan portable compressor.
Mendapatkan kedalaman injeksi yang lebih besar untuk suatu kompressor
dengan kekuatan tertentu.
Menghindari swabbing untuk sumursumur yang mempunyai permukaan
cairan tinggi )high fluid level well* atau sumur yang diliputi air.
(erdasarkan komponen katup gas lift, maka terdapat beberapa macam jenis
valve, yaitu :
!" Spring loaded differential valve
.dalah jenis valve yang mempunyai pegas, dimana pegas ini mempunyai
tekanan tertentu untuk menutup aliran gas ke dalam tubing. .pabila
perbedaan tekanan antara tubing dengan annulus melebihi tekanan pegas
)spring* yang telah diset maka valve akan menutup dengan sendirinya.
#alve jenis ini hanya digunakan pada continous flow gas lift"
$" Specific gravity differential valve
#alve jenis ini dilengkapi dengan diaphragma dari karet. Prinsip kerja
membuka dan menutupnya valve jenis ini berdasarkan pada gradien
tekanan di dalam tubing. .pabila gradien tekanan di dalam tubing naik,
maka valve akan membuka, dan sebaliknya jika gradien di dalam tubing
turun dengan adanya gas injeksi, maka valve akan menutup. "pesifikasi
dari valve jenis Specific differential valve, antara lain :
Merupakan valve yang panjang
/ocok digunakan pada operasi continous gas lift
(iasanya dipasang pada sambungan tubing.
%" &ressure charged bellow valve
#alve jenis ini mempunyai bellow berisi gas nitrogen dengan tekanan
tertentu. "ebagian dari valve jenis ini dikombinasikan pula dengan spring
valve untuk membantu kerja bellow. Pada kondisi normal, valve ini akan
menutup karena adanya pressure charge bellow. #alve ini dapat digunakan
pada intermitten dan continous gas lift"
'" (le)ible sleeve valve
Pada valve jenis ini aliran gas yang masuk kedalam tubing dikontrol oleh
karet yang mudah melentur )fle)ible*. #alve jenis ini mempunyai dome
)ruang* yang didalamnya berisi gas alam kering dengan tekanan tertentu.
Tekanan buka valve sama dengan tekanan tutupnya dan juga sama dengan
tekanan gas dalam dome tersebut. #alve jenis ini dapat dioperasikan pada
intermitten atau continous gas lift dengan injeksi gas diatur di permukaan.
(erdasarkan gayagaya yang bekerja untuk menutup dan membuka valve guna
mengontrol aliran gas, maka jenis valve dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian, yaitu :
Unbalanced valve, yang terdiri dari pressure operated unbalance valve dan
fluid operated unbalanced valve.
*alanced valve, yang terdiri dari pressure operated balanced valve.
Pada prinsipnya perbedaan antara 0nbalanced dan *alanced valve terletak
pada besarnya tekanan membuka dan menutup valve. 0ntuk unbalanced valve
mempunyai perbedaan tekanan membuka dan menutup valve yang disebut
Spread. "edangkan pada balanced valve, tekanan membuka dan menutup
valve tersebut besarnya sama sehingga spreadnya nol.
(erdasarkan penggunaanya, valve gas lift dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
+ontinous flow, yang meliputi jenis fi)ed orifice dan variable orifice.
,ntermittent flow, baik yang diatur oleh tekanan tubing maksimum maupun
yang diatur oleh tekanan tubing minimum.
(erdasarkan pemasangannya, gas lift valve dapat pula dibedakan menjadi dua,
yaitu :
Standard gas lift valve, merupakan valve yang dipasang bersamasama
dengan pemasangan tubing dan tidak dapat diambil tanpa mengangkat
tubing.
-etrievable gas lift valve, dapat dipasang dengan metode wire line.
Peralatan Gas Lift di Ata' Per$%&aan
Peralatan di atas permukaan adalah semua peralatan yang diperlukan untuk
proses injeksi gas kedalam sumur yang terletak dipermukaan, meliputi :
!" .ellhead
.ell head sebenarnya bukan alat khusus bagi gas lift saja tetapi juga
merupakan salah satu alat yang digunakan pada metode sumur sembur
alam, dimana dalam periode masa produksi, alat ini berfungsi untuk
menggantungkan tubing atau casing disamping itu well head merupakan
tempat dudukan )/mass tree.
$" Gas Lift +hristmas tree
Gas Lift +hristmas tree berfungsi untuk mengatur laju produksi minyak,
mengontrol tekanan reservoir dan untuk mengatur jumlah gas serta tekanan
gas yang masuk ke sumur.
1. "tasiun 'ompressor
.lat ini berfungsi untuk menaikan tekanan gas injeksi sesuai dengan
keperluan. !i dalam stasiun kompressor ini terdapat beberapa buah
kompressor yang dihubungkan dengan manifold. !ari stasiun kompressor
ini, gas bertekanan tinggi dikirim ke sumursumur gas lift melalui stasiun
distribusi.
2. "tasiun !istribusi
!alam menyalurkan gas injeksi dari kompressor ke sumur terdapat
beberapa cara, antara lain :
a. "istem !istribusi &angsung
Pada sistem ini gas dari kompressor disalurkan langsung menuju
sumursumur produksi. "istem ini mempunyai kelemahan yaitu bila
kebutuhan gas untuk masingmasing sumur tidak sama, sehingga
kurang efisien.
b. "istem !istribusi dengan Pipa 3nduk
"istem ini lebih ekonomis karena panjang pipa dapat diperkecil, tetapi
adanya hubungan langsung antara satu sumur dengan sumur lainnya,
jika salah satu sumur sedang diinjeksikan gas maka sumur lain sumur
lain bisa terpengaruh.
c. "istem !istribusi dengan "tasiun !istribusi
"istem ini sangat rasional dan banyak dipakai, gas diba#a dari pusat
kompressor ke stasiun distribusi kemudian dibagi ke sumursumur
dengan menggunakan pipa.
4. Peralatan 'ontrol
Peralatan control yang digunakan dalam operasi gas lift adalah :
a. +hoke control dan regulator
/hoke control adalah alat yang berfungsi untuk mengatur jumlah gas
yang diinjeksikan, sehingga dalam #aktu tertentu )saat valve terbuka*
gas tersebut dapat mancapai suatu harga tekanan yang dibutuhkan.
+hoke control ini dilengkapi pula dengan regulator yang berfungsi
untuk membatasi gas injeksi yang dibutuhkan. (ila gas injeksi cukup
maka regulator akan menutup. +hoke control dan regulator tersebut
hanya khusus dipergunakan untuk intermittent gas lift.
b" 0ime cycle control
.lat ini berfungsi untuk mengontrol aliran gas injeksi dalam
intermittent gas lift untuk interval #aktu tertentu. 0ime cycle control
dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
D. TIPE VALVE GAS LIFT
Pada dasarnya valve dari gas lift adalah sama, tetapi kontak gaya dengan bagian
penampang yang luas, valve tersebut akan lebih sensitif terhadap perubahan gaya
dengan bidang kontak tersebut. .da 2 )empat* macam katup gas lift, yaitu :
Casing pressure operated valve (pressure valve
#alve jenis ini 456557 sensitive terhadap tekanan casing pada posisi
tertutup dan 6557 sensitive terhadap tekanan casing pada posisi terbuka.
Membutuhkan penambahan tekanan casing untuk membuka valve dan
pengurangan tekanan casing untuk menutup valve )Ga$ar 1*.
T!rottling pressure valve " proportional valve ata% #ontinuous valve
#alve ini sama dengan pressure valve pada posisi tertutup, akan tetapi pada
posisi terbuka valve ini sensitive terhadap tekanan tubing. #alve ini
membutuhkan penambahan tekanan casing untuk membuka dan
pengurangan tekanan tubing1casing untuk menutup (Ga$ar 2).
Fluid operated valve
#alve jenis ini 456557 sensitive terhadap tekanan tubing pada posisi
tertutup dan 6557 sensitive terhadap tekanan tubing pada posisi terbuka.
#alve terbuka bila tekanan tubing naik dan valve tertutup bila tekanan
tubing turun (Ga$ar *).
Com$ination valve "fluid open%pressure #losed valve
Membuka dengan tekanan fluid dan penurunan tekanan casing atau
tekanan tubing untuk menutup (Ga$ar +).
E. KER,A VALVE PADA GAS LIFT
Continous Flow
#alve lebih sensitif terhadap tekanan tubing pada posisi terbuka, valve
mempunyai respon yang baik terhadap perubahan tekanan tubing. Pada saat
tekanan tubing berkurang valve mulai menutup throttle, mengurangi gas
masuk dan sebaliknya respon ini menjaga tekanan alir di tubing agar tetap
konstan.
Intermittent Flow
Single &oint In'e#tion
#alve terbuka penuh hingga saat tertutup fluida sampai permukaan, gas
seluruhnya ditekan untuk mengangkat slug ke permukaan dan diinjeksikan
melalui operating valve.
(ulti%&oint In'e#tion
2perating valve harus cukup kuat untuk mengangkat slug ke valve di
atasnya, selanjutnya valve akan terbuka dan membiarkan gas untuk
mendorong slug ke valve valve berikutnya. Tidak seluruh valve di tubing
terbuka saat operasi. Jumlah valve yang terbuka tergantung pada tipe valve
yang dipakai dan konfigurasi komplesinya.
F. TIPE GAS LIFT I)STALLATI*)
Tipe instalasi yang digunakan didasarkan pada pertimbangan :
(uture .ell &erformance
*3& 4ecline, Perubahan P3
'omplesi sumur
Problem sumur, sand, water/gas coning.
&okasi.
*eberapa tipe instalasi Gas Lift 5
1. *pen Installation
Pada installasi ini tubing dipasang dalam sumur tanpa packer dan standing
valve, gas diinjeksikan melalui casing/tubing annular dan fluida
diproduksikan melalui tubing. Tipe ini baik untuk continuous gas lift,
dimana packer tidak dipasang dengan suatu alasan seperti gas tidak dapat
menyembur di sekitar tubing. Jika instalasi ini digunakan pada intermittent
gas lift maka pada saat shut/down time fluida akan ke annulus casing.
(eberapa kerugian yang timbul :
Memerlukan kick off yang tinggi untuk memulai sumur berproduksi
terutama untuk sumursumur yang dalam.
.kibat surface line pressure, menyebabkan timbul fluid level di annulus
casing sehingga valve dapat erosi akibat fluida yang masuk ke valve
bersama gas injeksi.
Pada tipe intermiten, saat shut down time fluida akan naik ke annulus
casing"
2. Semi Closed Installation
3dentik dengan closed instalation, kecuali packer dipasang di ujung
annulus antara tubing dan casing. 'euntungan dari tipe ini adalah :
Pada #aktu well unloaded, tidak ada jalan fluida untuk kembali ke
annulus tubing casing"
$luida di dalam tubing tidak dapat turun masuk ke annulus casing,
packer mencegah fluida di dalam tubing masuk ke dalam tubing.
Pada intermittent mencegh casing pressure bekerja ke formasi melalui
tubing string.
+. Closed Installation
"eperti semi closed tetapi ditambah standing valve di ujung rangkaian
tubing, kadangkadang standing valve dipasang di ba#ah valve terba#ah.
Te&anan Ga' #ada Kedala$an Valve
Tekanan pressure dan closing pressure tekanan valve ditentukan pada kondisi
permukaan, dimana kondisi tersebut harus dikoreksi terhadap perubahan tekanan
akibat perubahan kedalaman yang disebabkan oleh kolom gas, sedangkan
perubahan akibat friksi dapat diabaikan. Perubahan statis ditentukan dengan
persaman :
P
depth
8 P
surface
9:p
,
_
06
L
g
56;<< . 5
........................................................ )6*
!imana :
P
depth
8 tekanan valve pada kedalaman &, psia
P
surface
8 tekanan valve di permukaan, psia
9:p 8 e:ponensial )=.<6;=; log*
>
g
8 specific gravity gas
& 8 kedalaman, ft
T 8 temperatur ratarata,
o
?
@ 8 compressibility factor pada P dan T
.tau dapat dicari dari chart yang ditentukan dari tekanan surface dan "G gas.
Test ,a#- *pening &ressure
+losing pressure valve harus diset di permukaan dengan besar closing pressure
perencanaan :
P
vo
8
-
&
d
6
..............................................................................................
)=*
!imana :
P
vo
8 valve opening pressure, psi
P
d
8 pressure dome, psi
? 8 .
p
+.
b
!engan asumsi :
P
t
8 5
4ome valve mempunyai volume konstan
(esarnya tekanan pada temperatur A5
o
$
Tekanan dome bekerja pada suatu temperatur kedalaman tertentu sehingga perlu
dikoreksi terhadap temperatur :
-
( &
&
2
d
tro
6
A5 B
P
tro
koreksi
-
( &
0 6
&
o
d
d d
d
6
A5 B
P
d
B A5
o
$ 8
d d
(
d
0 6
6 &
o
4=5
A5
.......................................................................
)1*
Ga-a #ada Valve "&ressure Valve
Tekanan hubungan gaya, luas penampang adalah gaya per satuan luas atau gaya
yang bekerja tegak lurus pada suatu luas penampang dibagi dengan seluruh luas
penampang dimana gaya tersebut didistribusikan :
&ressure )psi* 8
* , )
* , )
s7m area A
lbf force (
$ 8 P..
a. Te&anan Me$%&a .n$alan#e Valve di Ba!a" K.ndi'i /#era'i
Unbalance bellows valve dimana tekanan menutup didapat dari dome sebagai
loading elemen
$
o
8 $
c
!imana :
$
o
8 jumlah gaya membuka valve
$
c
8 jumlah gaya menutup valve
$. *pening &ressure
Gaya menutup valve $
c
8 P
d
.
b
Gaya membuka valve $
o
8 P
c
).
b
.
p
* C P
t
.
p
Gaya menutup sama dengan gaya membuka, dimana valve tertutup dan siap
untuk terbuka
P
c
).
b
.
p
* C P
t
.
p
8 P
d
.
b
!imana :
P
d
8 tekanan dome, psig
.
b
8 luas penampang bellows, s% in
P
c
8 tekanan casing yang dibutuhkan, psig
.
p
8 luas penampang port, s% in
P
t
8 tekanan tubing, psig
P
c
).
b
.
p
* 8 P
d
.
b
D P
t
.
p
(agi dengan .
b
P
c
)6.
p
+.
b
* 8 P
d
P
t
.
p
+.
b
.nggap ? 8 .
p
+.
b
P
c
)6 D ?* 8 P
d
D P
t
?
(agi dengan )6?*
P
c
8
-
- & &
t d
6
#. Tu$ing Effe#t
T9 8 P
t
? + )6 D ?*
T9$ 8 ? + )6 D ?*
T9 8 P
t
T9$
Tekanan menutup di ba#ah kondisi operasi sebenarnya, anggapan tekanan di
ba#ah bellow adalah casing pressure"
$
o
8 $
c
$
c
8 P
d
.
b
$
o
8 P
c
).
b
D .
p
* C P
c
.
p
P
c
).
b
D .
p
* C P
c
.
p
8 P
d
.
b
P
c
.
b
8 P
d
.
b
P
c
8 P
d
d. Spread
EP 8
-
& -
-
- & &
d t d
6
* 6 )
6
EP 8
* )
6
t d
& &
-
-
EP 8 T9$ )P
d
D P
t
*
.n$alan#e /ome 0 Spring
Gaya yang ditimbulkan double element dome )P
d
.
b
* C )"
t
).
b
D .
p
**
a. Te-anan $u-a
Gaya untuk menutup $
c
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
Gaya untuk membuka $
o
8 P
vo
).
b
D .
p
* C P
t
.
p
#alve pada kondisi tertutup dan siap untuk membuka :
$
o
8 $
c
P
vo
).
b
D .
p
* C P
t
.
p
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
(agi dengan .
b
P
vo
)6 D .
p
+ .
b
* C P
t
.
p
+ .
b
8 P
d
C "
t
)6 D .
p
+ .
b
*
.
p
+ .
b
8 ?
P
vo
)6 D ?* C P
t
? 8 "
t
)6 D ?*
P
vo
8
-
- &
S
-
&
t
t
d
+
6 6
$. Te-anan menutup
Gaya menutup $
c
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
Gaya membuka $
o
8 P
c
).
b
D .
p
* C P
c
.
p
#alve terbuka dan siap untuk menutup, gaya membuka sama dengan gaya
menutup :
$
o
8 $
c
P
c
).
b
D .
p
* C P
c
.
p
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
P
c
.
b
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
(agi .
b
dan ? 8 .
p
+ .
b
P
c
8 P
d
C "
t
)6 D ?*
#. Spread
EP 8 P
vo
P
c
8 ( ) - S &
-
- &
S
-
&
t d
t
t
d
+
6
6 6
8
( ) ( )
t t d
& - S &
-
-
+
6
6
EP 8 T9$
( ) ( )
t t d
& - S & + 6
Fluid *perated Valve
3dentik dengan &ressure #alve, hanya pada fluid valve, tubing pressure bekerja
pada bellows dan casing pressure bekerja pada area dari port"
*pening &ressure Fluid Valve di $awa! 1ondisi *perasi 2ang Se$enarn2a
.dalah tubing pressure yang dibutuhkan untuk membuka valve di ba#ah kondisi
operasi yang sebenarnya.
a. Te-anan $u-a
Gaya untuk menutup $
c
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
Gaya membuka $
o
8 P
c
.
p
C P
t
).
b
D .
p
*
#alve pada kondisi tertutupdan siap untuk membuka :
$
o
8 $
c
P
c
.
p
C P
t
).
b
D .
p
* 8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
(agi dengan .
b
P
c
.
p
C P
t
).
b
D .
p
* 8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
P
c
.
p
+ .
b
C P
t
)6 D .
p
+ .
b
* 8 P
d
C "
t
)6 D .
p
+ .
b
*
.
p
+ .
b
8 ?
P
c
? C P
t
)6 D ?* 8 P
d
C "
t
)6 D ?*
P
t
8
-
- &
S
-
&
t
t
d
+
6 6
$. Casing Effisiensi
/9 8
-
- &
c
6
/9$ 8
-
-
6
/9 8 P
c
)/9$*
#. Te-anan tutup
Gaya untuk menutup $
c
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
Gaya buka $
o
8 P
t
.
p
C P
t
).
b
D .
p
*
.tau $
o
8 P
t
.
b
#alve pada kondisi terbuka dan siap untuk menutup :
$
o
8 $
c
P
t
.
b
8 P
d
.
b
C "
t
).
b
D .
p
*
P
t
8 P
d
C "
t
)6 D ?*
P
vo
8 P
t
P
vo
8 P
d
C "
t
)6 D ?*
d. Test ,a#- *pening &ressure 3
P
t
8
t
d
S
-
&
+
6
0ntuk P
d
8 5
P
t
8 "
t
'oreksi terhadap temperatur :
-
( &d
&
2
tro
6
A5 B
C.nt." 0
Gas &ressure #alve
!iketahui :
'edalaman valve 8 ;55 ft
Surface operating gas pressure 8 ;55 psi
Surface opening pressure 8 ;55 psi
Specific gravity gas injeksi 8 5.<
Temperatur permukaan 8 655
o
$
Temperatur pada kedalaman valve 8 6;5
o
$
0ubing pressure di valve 8 A44 psi
&ort si8e 8 F
? 8 5.=4A=
6 D ? 8 5.<21;
!itanyakan :
1. P
vo
, P
vc
, EP
d
pada kedalaman valve
2. P
sc
surface closing pressure
P
d
B 6;5
o
$ 8 ;<G psi
P
d
B A5
o
$ 8 5.<G4 : ;<G 8 AGG psi
P
tro
8
-
( &
o
d
6
A5 B
8 AGG + 5.<21;
8 G25 psi
Spa#ing Anal2ti#al
Penurunan surface opening pressure antara valve bisa digunakan untuk
menentukan valve spacing, pressure drop untuk tiap valve diambil H =4 psi
sedangkan high in9ection diambil sebesar H 45 psi.
0ntuk safety factor harga gradien cairan 8 5.45 hingga 5.A5 psi+ft.
Spacing valve dari permukaan ke kedalaman valve dapat ditentukan dengan
persamaan :
s
wh so
v
G
& &
4
6
( )
s
v u wh so
v v
G
4 G & &
4 4
6
6 =
+
( )
s
v u wh so
v v
G
4 G & &
4 4
= =
= 1
+
( )
s
v u wh so
v v
G
4 G & &
4 4
1 1
1 2
+
dan seterusnya .............................................. )2*
C.nt." 0
!iketahui :
Surface opening pressure 8 6555 psi
4rop tiap valve 8 =4 psi
Gradient statis )G
s
* 8 5.2 psi+ft
Gradient antara valve 8 5.62 psi+ft
P
#h
8 6=5 psi
'edalaman sumur 8 4;55 ft
Tentukan : Spacing valve
Ja#ab :
s
wh so
v
G
& &
4
6
ft ==55
25 . 5
6=5 6555
( )
s
v u wh so
v v
G
4 G & &
4 4
6
6 =
+
( )
25 . 5
==55 62 . 5 6=5 6555
==55
+
8 ==55 C 6215 8 1A15 ft
( )
s
v u wh so
v v
G
4 G & &
4 4
= =
= 1
+
( )
25 . 5
1A15 62 . 5 6=5 G<4
1A15
+
1 1A15 C ;A< 8 22G< ft
( )
s
v u wh so
v v
G
4 G & &
4 4
1 1
1 2
+
( )
25 . 5
22G< 62 . 5 6=5 G45
22G<
+
8 22G< C 456 8 2GG; ft
!
v4
8 2GG; C =A1 8 4=A6 ft
!
vA
8 4=A6 C 65; 8 41<5 ft
Jarak antara !
v4
dengan !
vA
hanya 65; ft di ba#ah =55 ft untuk itu kedalaman
!
vA
8 4=A6 C =55 8 42A6 ft, !
v<
8 4AA6 ft dan seterusnya hingga 4;55 ft.
'edalaman valve juga bisa ditentukan dari jarak tiap interval, yaitu dengan
memodifikasi persamaan di atas :
s
wh so
v
G
& &
4
6
( )
s
v u wh so
v
G
4 G & &
4
6
=
( )
s
v u wh so
v
G
4 G & &
4
= =
1
( )
s
v u wh so
v
G
4 G & &
4
1 1
2
6
8 A55 + 5.45 8 6=55 ft )jarak permukaan valve 6*
!
v=
8 )4=4 D )5.25* )6=55** + 5.45
8 G42 ft )jarak valve 6 ke valve =*
!
v6
C !
v=
8 6=55 C G42 8 =642 ft
!
v1
8 )455 D )5.52* )=642** + 5.45
8 ;6; )jarak valve = ke valve 1*
!
v6
C !
v=
C !
v1
8 6=55 C G42 C ;6; 8 =G;= )jarak dari permukaan ke valve 1*
4alan#e Valve
Tidak dipengaruhi oleh tubing pressure ketika valve membuka dan menutup.
+asing pressure bekerja setiap saat pada luas area bellow, ini berarti bah#a valve
membuka dan menutup pada tekanan yang sama yaitu dome pressure. .kibatnya
spread sama dengan nol
&ilot Valve
,ntermitten lift menggunakan valve dengan port diameter besar yang mengatur
spread, .
p
digunakan untuk menghitung tekanan buka sedang large port
digunakan untuk gas masuk ke tubing jika valve terbuka, large port akan terbuka
seluasluasnya dan tidak berubah terhadap perubahan spread"
Small &ort merupakan control port dan large gas passage port adalah power port,
jika control choke adalah control port maka spread adalah 65 7 lebih kecil dari
spread actual, time cycle controled, control port 15 7 hingga A5 7 kebutuhan
spread"
T!rottling Valve
'adangkadang disebut continous flow valve, basic component sama seperti
pressure operated valve. Modifikasi dibuat dimana valve lebih sensitif terhadap
tubing pada posisi terbuka, hal ini dilakukan menggunakan choke port gas masuk
yang menurunkan casing pressure ke tubing pressure atau memakai taperred stem
atau seat yang mempunyai kontak area yang sensitif terhadap tubing pressure
pada posisi valve terbuka.
0ntuk intermitten valve sensitive casing pressure jika valve pada posisi terbuka
yang berarti casing pressure drop hingga tekanan bellow pada continuous valve
agar valve menutup tetapi valve akan menutup jika tekanan tubing turun dan
tekanan casing tetap konstan.
/ifferential Valve
2pening dan closing pressure dari tubing pressure didefinisikan dalam term
casing pressure"
G. &E,E)CA)AA) GAS LIFT SECARA GRAFIS
(anyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam merencanakan gas lift.
Perencanaan peralatan sumur di ba#ah permukaan adalah sangat penting, yaitu
cara penyempurnaan komplesi sumur. Ileh karena itu perlu diketahui terlebih
dahulu apakah dengan kondisi sumur yang ada, akan dilakukan produksi secara
continuous gas lift atau intermittent gas lift.
Continous gas lift
"ecara garis besar perencanaan continous gas lift adalah :
A. Penent%an Titi& In2e&'i
&angkahlangkah untuk menentukan titik injeksi atau point of gas lift
in9ection, adalah sebagai berikut :
6. "iapkan data penunjang :
a. 'edalaman sumur )!*
b. 0kuran 0ubing )dt* dan casing )dc*.
c. &aju produksi yang diinginkan )%t*.
d. 'adar air )'.*.
e. Perbandingan gas cairan sebelum instalasi dipasang )G&?*
f
f. Tekanan "tatik )P
s
*
g. &roductivity ,nde) untuk aliran satu fasa.
h. 'urva ,&- untuk aliran dua fasa.
i. Tekanan kepala sumur )P
#h
*
j. Tekanan injeksi gas )P
so
*
k. Temperatur dasar sumur )T!*, temperatur di permukaan )T
s
* dan
gradient geometris )GT*.
l. .P3 minyak specific gravity air, specific gravity gas, specific
gravity gas yang diinjeksikan.
=. "iapkan kertas transparan.
(uat sumbu cartesian yang berskala sesuai dengan skala pressure
traverse. Gambarkan tekanan pada sumbu datar dan kedalaman pada
sumbu tegak dengan titik asal )nol* di sudut kiri atas kertas.
1. berdasarkan laju alir yang diinginkan )%&* hitung tekanan alir dasar
sumur )P
#f
* dengan menggunakan persamaan :
untuk aliran satu fasa,
&,
7L
&
wf
............................................
)A*
untuk aliran dua fasa )persamaan #ogel*,
1
1
]
1
,
_
+
ma:
;5 ;6 6 6=4 . 5
7
7L
& &
s wf
......................................
)<*
2. Plot titik )P
#f
, !*.
4. (erdasarkan %&, kadar air dan diameter casing yang digunakan, pilih
pressure treverse"
A. Pilih garis gradient aliran yang sesuai dengan GL-
f
. "ering kali
harga GL-
f
tidak terdapat pada pressure treverse sehingga perlu
untuk diinterpolasi.
<. Tentukan kedalaman ekuivalen P
#f
pada kurva langkah A.
;. &etakkan kertas transparan di atas pressure treverse yang dipilih,
dengan titik )P
#f
, !* tepat di atas P
#f
langkah <.
G. Jiplak kurva pilihan di langkah A pada kertas transparan.
65. Tentukan gradien tekanan, gas )G
gi
* injeksi dan tekanan injeksi gas
)P
so
*.
66. Plot P
so
di kedalaman nol pada kertas transparan.
6=. ,itung tekanan gas pada kedalaman : ft, )P
:
* menurut persamaan :
P
:
8 P
so
C J. G
gi
............................................................................ );*
61. Plot titik )P
:
, J*.
62. ,ubungkan titik )P
so
, 5* dengan titik )P
:
, J* sampai memotong kurva
langkah G.
64. Titik injeksi ditentukan dengan menelusuri kurva pada langkah G, ke
atas dimulai dari titik potong langkah 62 sejarak dengan 45 D 655
psi. Titik injeksi berkoordinat )P
i
, !
i
*.
(. Penent%an ,%$la" Ga' In2e&'i
6. Plot titik )P
#h
, 5*.
=. &etakkan kertas transparan di atas pressure treverse terpilih sehingga
ordinat terpilih berhimpit. Geser sumbu datar pada kertas transparan
ke atas atau ke ba#ah sampai diperoleh kurva pada pressure treverse
yang melalui )P
#h
, 5* dan titik injeksi )P
i
, !
i
*, bila perlu lakukan
interpolasi kurva.
1. Jiplak kurva terpilih pada langkah = dan catat GL-nya.
2. ,itung jumlah gas injeksi, yaitu :
K
gi
8 K& )GL-
t
D GL-
f
* ............................................................... )G*
!imana :
GL-
t
8 perbandingan gas D cairan, "/$+"T(.
4. 'oreksi harga K
gi
pada temperatur titik injeksi :
a. Tentukan temperatur titik injeksi dengan persamaan
T
poi
8 )T
s
C G
t
.!
i
* C 2A5 ......................................................... )65*
!imana :
G
t
8 Gradien geothermal,
5
$+ft
!
i
8 'edalaman injeksi, ft
b. ,itung faktor koreksi menurut -
/orr 8 5.5422 e "G
i
. T
poi
!imana :
"G
i
8 specific gravity gas injeksi.
c. Lolume gas injeksi terkoreksi sebesar :
K
gi
corr 8 K
gi
: corr
C. Penent%an Kedala$an Kat%
Penentuan kedalamn katub dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
6. "iapkan data dan grafik penunjang
a. 'ertas transparan dari hasil 6 dan =.
b. Tekanan differential )MP
d
*.
c. Tekanan kick off )P
ko
*.
d. Gradien statik fluida dalam sumur )G
s
*.
=. ,itung jarak katub maksimum di sekitar titik injeksi menurut
persamaan :
s
v
G
&d
4
.................................................................................
)66*
1. Gambarkan garis perencanaan tekanan tubing sebagai berikut :
a. ,itung P6 8 P
#h
C 5.=5 P
so
..................................................... )6=*
P= 8 P
#h
C P
so
......................................................................... )61*
b. Pilih harga terbesar dari P6 dan P=, misalkan P6 lebih besar
daripada P=, maka dipilih harga P6. "elanjutnya plot )P6, 5* pada
kertas transparan, kemudian hubungkan dengan titik injeksi
)P
i
,!
i
*, garis ini disebut garis perencanaan tubing"
2. (erdasarkan harga P
ko
dan "G
i
tentukan gradien tekanan gas dari
Gambar 6<.
4. Plot titik )P
ko
, 5* pada kertas transparan dan buat garis gradien
tekanan gas mulai dari P
ko
dengan menggunkan gradien tekanan gas
yang diperoleh dari langkah 2.
A. Plot titik )P
so
, 5* pada kertas transparan. Mulai dari titik )P
so
, 5* buat
garis gradien tekanan yang sejajar dengan gradien tekanan pada
langkah 4.
<. !ari titik )P
#h
, 5* buat garis tekanan statik dalam sumur berdasarkan
harga gradien tekanan statik yang diketahui.
;. Tentukan letak katub pertama dengan langkahn sebagai berikut :
a. Perpanjang garis gradien statik dalam sumur sampai memotong
garis gradien tekanan gas yang mele#ati titik )P
ko
,5* langkah 4.
b. &etak katub injeksi pertama ditentukan dengan menelusuri garis
gradien tekanan ;a sejauh 45 psi. Titik katub injeksi pertama
berkoordinat )P6,!6*.
G. Tentukan letak katub berikutnya dengan langkah sebagai berikut :
a. (uat garis horiNontal ke kiri dari titik )P6,!6* sampai memotong
garis perencanaan tekanan tubing di langkah 1.
b. !ari garis perpotongan itu buat garis gradien statik, yaitu garis
tekanan statik yang sejajar dengan garis gradien tekanan di
langkah <.
c. Perpanjangan garis yang dibuat pada langkah Gb samapi
memotong garis gradien tekanan yang dibuat melalui titik )P
so
,5*.
d. Titik potong tersebut adalah letak katub berikutnya dengan
koordinat )P=,!=*.
e. 'embali ke langkah Ga untuk memperoleh jarak katubkatub
berikutnya. Pengulangan pekerjaan ini dihentikan setelah
diperoleh letak katub yang lebih dalam dari titik injeksi )Pi,!i*.
65. Tentukan letak katub di daerah bracketing envelope dengan langkah
langkah sebagai berikut :
a. Plot titik [)P
so
, "P
d
*, 5].
b. !ari titik tersebut buat garis yang sejajar dengan garis gradien
tekanan gas yang melalui )P
so
,5* dari langkah A.
c. Perpanjang garis tersebut sampai memotong kurva terpilih di
butir ad. =. langkah 1 pada titik )P
be
,O*.
d. ,itung besarnya P
aa
8 )6 C (9* P
be
........................................ )62*
P
bb
8 )6 D (9* P
be
................................................................... )64*
e. (erdasarkan harga P
#h
hitung :
P
a
8 )6 C (9* P
#h
................................................................... )6A*
P
b
8 )6 D (9* P
#h
.................................................................... )6<*
f. ,ubungkan titik )P
aa
,O* dengan titik )P
a
,5*. Titik potong garis ini
potong antara garis ini dengan garis gradien tekanan di langkah
65b. adalah batas atas dari bracketing envelope.
g. ,ubungkan titik )P
bb
,O* dengan titik )P
b
,5*. Perpanjang garis ini
samapai memotong garis gradien gas dari langkah 65b. titik
potong ini adalah batas ba#ah dari bracketing envelope.
h. !ari langkah = telah dihitung jarak maksimal antar katub )M!
v
*.
(erdasarkan harga ini, mulai dari batas atas bracketing envelope.
'atubkatub gas lift dipasang sejarak !
v
sampai batas ba#ah
bracketing envelopes"
D. Penent%an Te&anan B%&a Kat%
Penentuan ukuran port dan tekanan buka katub dilakukan dengan
langkahlangkah sebagai berikut :
6. "iapkan data penunjang deperti pada penentuan letak kedalaman
katub.
=. !ibagian atas kanan kertas transparan buat skala temperatur pada
sumbu tekanan dan plot titik )T
s
,5* dan )T
d
,!* dan hubungkan titik
tersebut.
1. Pada setiap katub sembur buatan yang didapat, baca :
a. 'edalaman katub )!
v
*.
b. Tentukan gas injeksi dalam casing )P
vo
*, yaitu :
0ntuk katub pertama P
vo6
dibaca dari garis gradien gas yang
dibuat mulai dari )P
ko
,5* sesuai dengan !
y6
*.
0ntuk katubkatub berikutnya P
vo=
dan seterusnya dibaca dari
garis gradien gas yang dibuat dari )P
so
, 5* sesuai dengan !
v=
dan seterusnya.
c. Tekanan tubing )P
t
* dibaca dari penentuan garis tekanan tubing.
d. Temperatur )T
v
* dibaca pada garis gradien temperatur berturut
turut T
v6
, T
v=
dan seterusnya sesuai dengan kedalaman masing
masing katub !
v6
, !
v=
, ... dan seterusnya.
2. Tentukan ukuran port setiap katub dengan menggunakan gambar 6G.
/ara menggunakan grafik tersebut adalah sebagai berikut :
a. Mulai dari P
vo
dibuat garis tegak sampai memotong garis P
t
.
b. !ari titik potong ini, dibuat garis mendatar ke kiri.
c. Pada sumbu K
gi
, plot K
gi
corr dan buat garis mendatar dari
langkah 2b.
d. 0kuran port yang dipilih adalah titik potong dari langkah 2c.
.pabila tidak tepat pada garis yang tersedia, tentukan ukuran
port berdasarkan garis yang terdekat.
4. (erdasarkan diameter luar tubing dan diameter dalam casing, pilih
ukuran katub. 0kuran yang tersedia adalah 6.4P dam 6P.
A. (erdasarkan ukuran port dan ukuran katub, tentukan harga ? dan 6
? untuk setiap katub, menurut persamaan :
b
p
A
A
-
.......................................................................................
)6;*
!imana :
.
p
8 luas port, inch.
8 )pd*+2, dimana d 8 ukuran port
.
b
8 luas bellow, inch.
0ntuk katub 6P, .
b
8 5.1= inch
0ntuk katub 6.4P, .
b
8 5.<< inch.
<. 0ntuk setiap katub, hitung tekanan dome )P
d
* pada kedalaman katub
dengan menggunakan persamaan :
P
d
B A5 8 P
vo
)6 D ?* C PT.? ..................................................... )6G*
;. ,itung tekanan dome )P
d
* untuk setiap katub pada kondisi bengkel
)temperatur standart* menurut persamaan :
P
d
B A5 8 /
t
. P
d
B T .................................................................. )=5*
!imana besarnya /
t
ditentukan dari tabel 6.
G. ,itung tekanan pembukaan katub di bengkel dengan persamaan :
-
&
&
d
tro
6
A5 B
............................................................................
)=6*
Intermitten Gas Lift
Perencanaan sumur sembur buatan intermitten gas lift meliputi :
6. Penentuan laju produksi .
=. Menentukan jumlah gas injeksi.
1. Menentukan spasi katub+valve.
2. Menentukan tekanan katub di bengkel )kondisi standart*.
"edangkan data yang diperlukan untuk merencanakan intermittent gas lift,
antara lain adalah :
a. 'edalaman sumur )!*.
b. Tekanan statik sumur )P
s
*
c. &roductivity ,nde) )P3*.
d. 'adar air )'.*.
e. Perbandingan minyakgas )GI?*.
f. Specific gravity gas dari sumur )"G
g
*, gas injeksi )"G
i
* dan air )"G
#
*
g. Gradien cairan statik dalam sumur )G
s
*
Temperatur di permukaan )T
s
*
Temperatur di dasar sumur )T
b
*
0kuran tubing )d
t
* dan casing )d
c
*
0kuran port katub sembur buatan yang tersedia
Tekanan separator )P
sep
*
A. Penent%an La2% Pr.d%&'i
&aju produksi yang mungkin diperoleh dari suatu sumur sembur buatan
intermittent tergantung pada tekanan alir dasar sumur ratarata. Tekanan
alir dasar sumur mencapai maksimum pada saat katub operasi dibuka
dan berharga minimum pada saat slug mencapai permukaan. .dapun
prosedur untuk menentukan laju produksi adalah sebagai berikut :
6. Tentukan gradien tekanan gas dalam annulus )G
g
* berdasarkan
harga P
so
dan "G
gi
dengan menggunakan Ga$ar 13 dengan
memperhatikan temperatur koreksi.
=. ,itung tekanan injeksi gas di dasar sumur )P
v
*, yaitu :
P
v
8 P
so
C G
gi
. ! ........................................................................... )==*
1. ,itung tekanan di dasar tubing )P
ti
*, yaitu :
P
ti
8 P
v
C MP ................................................................................ )=1*
!P harus dipilih sedemikian rupa sehingga gas dapat mengalir dari
annulus ke dasar tubing. ,arga !P berkisar 625 D 6<5 psi.
2. ,itung gradien tekanan gas di data tubing )G
gt
* berdasarkan P
#h
dan
"G
g
dengan menggunakan Ga$ar 13 memperhatikan koreksi
temperatur.
4. ,itung tinggi kolom cairan dalam tubing dengan menggunakan
persamaan :
gt s
gt wh ti
t
G G
4 G & &
h
.
.................................................................
)=2*
A. ,itung volume cairan di dalam tubing )L
t
* dengan menggunakan
persamaan :
L
t
8 h
t
. /
t
)dimana /
t
8 5.551;< bbl+ft* ..................................... )=4*
<. ,itung tekanan alir dasar sumur maksimum dengan langkah sebagai
berikut :
a. ,itung #aktu i, yaitu :
T3 8 6.4 ! + 6555 .................................................................... )=A*
b. .nggap tekanan ratarata dasar sumur pada akhir T3 yaitu :
P
a
8 6.65 P
t6
c. Tekanan dasar sumur pada a#al T3 adalah P
t6
apabila tekanan
dasar sumur akhir T3 adalah P
a
maka tekanan dasar sumur rata
rata selain T3 adalah :
( )
=
6 a t
& &
&
........................................................................
)=<*
d. ,itung laju produksi pada tekanan dasar sumur ratarata dengan
persamaan :
% 8 P3 )P
s
D P* ......................................................................... )=;*
e. ,itung penambahan bahan tekanan dasar sumur ekuivalen
dengan kenaikan cairan dalam tubing, MP
e
sebagai akibat dengan
adanya produksi % :
( ) ( )
t
s
e
+
G 0, 7
&
A5 =2
. .
................................................................... )=G*
f. ,itung tekanan dasar sumur pada akhir periode T3 dengan
persamaan :
P
h
8 P
t6
C MP
e
.......................................................................... )15*
g. (andingkan P
a
dengan P
h
, jika perbedaannya lebih besar daripada
6 7, ulangi perhitungan dengan menganggap P
a
8 P
h
dan kembali
ke langkah <c, apabila perbedaannya lebih kecil daripada 6 7,
lanjutkan ke langkah ;.
;. ,itung tekanan alir dasar sumur minimum dengan langkah sebagai
berikut :
a. .nggap presentase cairan yang terproduksi sebesar A5 7, dengan
demikian cairan yang kembali ke dasar sumur 25 7.
b. ,itung tinggi kolom cairan sebagai akibat cairan yang kembali,
yaitu :
,
fb
8 5.25 h
t
............................................................................ )16*
c. ,itung tekanan yang ditimbulkan oleh h
fb
, yaitu :
P
fb
8 h
fb
. G
s
............................................................................. )1=*
d. ,itung tekanan dasar sumur minimum )P
min
* tanpa adanya
tambahan cairan dari formasi :
P
min
8 P
fb
C G
%t
D h
fb
............................................................... )11*
e. Tekanan dasar sumur minimum total adalah tekanan dasar sumur
C tekanan dasar hidrostatik akibat masuknya cairan dari formasi.
P
min a
8 )P
min
C MP
e
* ................................................................. )12*
f. ,itung tekanan dasar sumur minimum ratarata )P
min
* dengan
persamaan :
=
min 6
min
a t
& &
&
+
...................................................................
)14*
g. ,itung periode #aktu T33, yaitu :
T33 8 5.4 ! + 6555 .................................................................. )1A*
h. ,itung penambahan tekanan dasar sumur e%uivalen selama
periode T33, dengan persamaan :
( )
( ) ( )
t
s s
f
+
G 0,, & & &,
&
A5 =2
.
min
.....................................................
)1<*
i. ,itung tekanan minimum total )P
min t
*, yaitu :
P
min total
8 G
%t
)! D h
t
* C P
fb
C P
e
C P
f
...................................... )1;*
j. (andingkan P
min total
dengan P
min a
, jika selisihnya di atas 6 7 maka
ulangi perhitungan mulai langkah ;f, dengan mengambil harga
P
min a
8 P
min total
. Jika selisihnya kurang dari 6 7, maka lanjutkan ke
langkah G.
G. Menentukan #aktu yang diperlukan untuk menaikan tekanan dari
P
min total
sampai P
tl
, dengan langkah sebagai berikut :
a. ,itung tekanan dasar sumur ratarata :
P
#f
8 )P
tl
C P
min t
* .................................................................... )1G*
b. ,itung pertambahan tekanan dasar )!PQ, psi+menit* dengan
persamaan -
( )
( ) ( )
t
t tl
w
+
& &
&
A5 =2
min
..................................................................
)25*
c. Qaktu yang diperlukan untuk menaikan tekanan dari P
min t
saat P
tl
adalah :
T333 8 )P
tl
P
min t
* + MP
#
.......................................................... )26*
65. ,itung #aktu frek#ensi total )T
tot,
menit*, yaitu :
T333 8 T3 C T33 C T333 .................................................................. )2=*
66. Tentukan tekanan dasar sumur yang berkaitan dengan produksi
)weighted bottom hole pressure, P
#e
* menurut persamaan :
[ ]
tot
tot
t t t t t
we
0
4 0
& & & &
0,
& &
&
6555 + =
= = =
min 6 min 6 6
+
1
]
1
+
+
1
]
1
+
+
1
]
1
...................................................................................... )21*
6=. Tentukan besarnya laju produksi, dengan persamaan -
% 8 P3 )P
s
D P
#e
* .......................................................................... )22*
B. Penent%an ,%$la" Ga' In2e&'i
Gas yang diperlukan untuk mengangkat slug cairan dari dasar sumur ke
permukaan adalah volume gas yang diperlukan untuk mengisi tubing
pada tekanan gas ratarata di ba#ah slug dari dasar sumur ke
permukaan. &angkahlangkah untuk menentukan besarnya gas injeksi
adalah :
6. "iapkan data penunjangnya sebagai berikut :
a. 'edalaman katub operasi )umumnya di ujung tubing*
b. Tekanan buka katub operasi )P
v
*
=. Pilih grafik yang sesuai dengan ukuran tubing dan tekanan separator
1. Plot kedalaman katub pada sumbu kedalaman
2. !ari titik tersebut tarik garis horiNontal ke kanan sampai memotong
garis tekanan pembukaan katub
4. !ari titik potong tersebut, buat garis vertikal ke atas sampai
memotong sumbu volume gas.
A. (aca volume gas injeksi yang diperlukan )K
gi
, MM/$*.
C. Penent%an S#a'i Kat%
"pasi katub ditentukan secara grafis ditentukan secara :
a. Gradien fluida dalam sumur
b. Gradien gas annulus.
Prosedur penentuan spasi katub adalah sebagai berikut :
6. Pada kertas grafik kartesian bauat sistem sumbu koordinat dengan
kedalaman sebagai sumbu tegak dan tekanan sebagai sumbu datar.
Tempatkan titik kedalaman 8 5 di bagian atas sumbu tegak.
=. Plot titik )P
so
, 5*.
1. Plot titik )P
v
, !*
2. ,ubungkan titik )P
so
,5* dengan titik )P
v
,5*.
4. Plot titik )P
#h
,5*.
A. Tentukan gradien unloading )G
u
* dengan menggunakan Ga$ar 145
berdasarkan ukuran tubing dan laju produksi.
<. ,itung tekanan dasar sumur )P
tu
* berdasarkan )G
u
*, yaitu -
P
tu
8 P
#h
C G
u
.! .......................................................................... )24*
;. Plot titik )P
tu
,!*
G. ,ubungkan titik )P
#h
,5* dengan )P
tu
,!*. Garis ini disebut dengan
garis unloading.
65. Tentukan tekanan penutupan yang konstan di permukaan, yaitu :
P
sc
8 P
so
D 655 ............................................................................. )2A*
66. Tentukan gradien tekanan di annulus )G
g
* berdasarkan P
sc
dan "
ggi
dengan Ga$ar 16 dengan memperhatikan koreksi temperatur.
6=. ,itung tekanan gas injeksi di dasar sumur berdasarkan harga P
sc
dan
G
g
:
P
cv
8 P
sc
C G
g
. ! .......................................................................... )2<*
61. Plot titik )P
sc
,5* dan )P
cv
,!* kemudian hubungkan kedua titik
tersebut
62. Mulai dari titik )P
#h
,5* buat garis gradien fluida komplesi.
64. Perpanjang garis tersebut sampai memotong gradien injeksi gas
yang bera#al dari )P
so
*.
6A. (aca kedalaman titik potong tersebut )P
:
, !
vl
*.
6<. !ari titik )P
:
, !
vl
* buat garis mendatar ke kiri sampai memotong
garis gradien unloading.
6;. Mulai dari titik potong di langkah 6<, buat garis sejajar dengan
langkah 62 perpanjang grafis tersebut sampai memotong garis
gradien gas yang bera#al dari titik )P
sc
,5*.
6G. (aca kedalaman titik potong tersebut )P
y
,!
v=
*.
=5. !ari titik )P
y
,!
v=
* buat garis mendatar ke kiri sampai memotong
garis gradien unloading.
=6. 0langi langkah 6; sampai =5 untuk menentukan letak katubkatub
!
v1
, !
v2
, dan seterusnya.
D. Penent%an Te&anan Pe$%&a Kat%
'atub akan terbuka atau tertutup sebagai akibat perubahan tekanan pada
suatu kedalaman dimana katub ditempatkan. 0ntuk menentukan tekanan
pembuka ini diperlukan beberapa variabel, yaitu :
6. 0kuran point katub, ?
=. Tekanan annulus dan tubing pada kedalaman katub.
1. Temperatur pada kedalaman katub.
Prosedur menentukan tekanan pembuka katub adalah sebagai berikut :
6. !ari hasil penentuan spasi katub, buat skala temperatur yang
berhimpit dengan sumbu tekanan.
=. Plot titik )T
s
,5* dan )T
b
,!*. 'emudian hubungkan kedua titik
tersebut.
1. (aca temperatur untuk setiap kedalaman katub )T
v
*.
2. (aca tekanan tubing untuk setiap kedalaman katub )P
t
*.
4. (erdasarkan harga G
g
, hitung tekanan tutup katub :
P
vc 6
8 P
sc
C G
g
. !
v6
A. Tentukan ukuran port yang diperlukan, sebagai berikut -
a. Tentukan perubahan tekanan dalam casing MP
d
berdasarkan
jumlah gas yang diinjeksikan serta ukuran casing dan tubing.
b. ,itung harga ? untuk setiap katub :
d vc
d
i
& &
&
-
6
................................................................. )2;*
0ntuk katub terba#ah digunakan harga P
t
8 5.4 . P
s
c. Tentukan ukuran port masingmasing katub dengan
membandingkan harga ? dari langkah b dengan harga ? dari
ukuran pada tabel 33
<. ,itung tekanan buka katub )P
voi
*, yaitu :
&
voi
8 ( )6
6
0:( &
-
&
ti
vci
......................................................... )2G*
Gunakan harga ? dan T9$ sesuai dengan ukuran port yang dipilih
dilangkah A seperti yang tercantum dalam Tabel 33.
;. ,itung tekanan buka katub di permukaan )P
vsoi
*, yaitu :
P
vsoi
8 P
voi
D G
g
.! ..................................................................... )45*
G. ,itung tekanan dome tiap katub )P
di
* pada T 8 $ berdasarkan harga
P
vsoi
dan temperatur katub )T
vi
* dengan menggunakan tabel 33.
65. ,itung tekanan test rack )P
tro
* setiap katub sebagai berikut :
-
( &
&
o
d
tro
6
A5 B
................................................................ )46*
66. (ulatkan harga P
tro
ke angka yang terdekat dengan kelipatan 4.
C.nt." 0
'edalaman sumur 8 ;555 ft
P
so
8 ;55 psig
R Tubing 8 =P
R /asing 8 4.4P , =5 lb+ft
"G
oil
8 5.;<A=
(,P 8 =555 psig
P3 8 5.65
Tekanan tubing 8 45 psig
%
oil
perkiraan 8 655 (P!
Temperatur tubing 8 6=<
o
$
/ycle Time 8 24 minutes )estimate*
Tent%&an 0
'edalaman Iperating Lalve
G&? Minimum )teoritis*
,a!a 0
"tatic Gradient
G
s
8 5.;<A= : 5.211 8 5.1<G psi+ft
0ntuk % 8 655 (P!, P3 8 5.6 (P!+psi
EP 8
psi 6555
6 . 5
655
P
#f
8 P
s
D EP 8 =555 D 6555 8 6555 psig
Tubing pressure 8 45 psig
'edalaman static $luid &evel :
!
s
8
( )
ft =;44
1<G . 5
4 =555
;555
Jumlah
cycle
barrel
cycle
barrel
1
1=
655
$luida yang diproduksi tinggal A5 7 8 5.A
Lolume slug 8
A . 5 +
A . 5
5 . 1
cycle barrel
'apasitas tubing =P 8 5.551;< barrel+ft
Panjang "lug 8
ft 6=G=
551;< . 5
4
P
t rata
8
psig 4<<
=
122 ;65
+
S 4G6.< psia
T
tubing
8 6=<
o
$ 8 4;<
o
?
"G gas injeksi 8 5.A
"G gas diba#ah slug 8 5.;
Pada P 8 4<< psig, T 8 6=<
o
$ maka @ 8 5.;;A
0 8
cycle scf ) ) ) + 2=2A
;;A . 5
6
4;<
4=5
< . 62
< . 4G6
4 . 654
G&? 8
stb scf + 6264
1
2=2A
/ept!
of
valve8
ft
"/
Temp
at
valve8
o
F
"T
v
4ellows
press
5 67 psig8
psig
"&
$
4ellows
press
5 T
v
8
psig
"&
$t
Valve #losing
press 5
dept!8
psig
"&
v#
Surfa#e
#losing
press8
psig
"&
sv#
1 2 * + 7 8 4
445
4=4
455
2<4
245
6=55
=642
=G;=
1A1G
2=G;
;G
652
66;
6=G
61G
256
1<;
14A
112
16=
2==
26=
1G<
1;4
1A5
466
456
2;A
2<2
22G
2G;
2<4
24=
212
265
1olom -eterangan 3
6* !iketahui
2) Persamaan !
v6
8 P
vo6
+ G
f
!
v=
8 !
v6
C )P
vo=
D P
#h
D )!
v6
D G
fin
** + G
f
1* T 8 5.56A : ! C <5
2* P
b
8 )P
vo
D "
t
* : )6 D ?*
4* Grafis
A* P
vc
8 )6 D ?* : )P
bt
+ )6 D ?* D "
t
*
<* Grafis