HYDROID Aglaophenia cupressina Lamoureoux SEBAGAI BAHAN
SANITIZER PADA BUAH DAN SAYURAN SEGAR. Dier!ai Se"a#ai Sa$a% Sa!u S&ara! U'!u( Me')a*ai Ge$ar Do(!or Pro#ram !u+i i$mu *er!a'ia' ,urua' !e('o$o#i *a'#a' Diuu' +a' +ia-u(a' o$e% E.a ,o%a''e P/0//1/2/34 Ke*a+a PROGRAM PAS5ASAR,ANA UNI6ERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 3/03 PROPOSAL PENELITIAN PEMANFAATAN SENYAWA BIOAKTIF HASIL ISOLASI HYDROID Aglaophenia cupressina Lamoureoux SEBAGAI BAHAN SANITIZER PADA BUAH DAN SAYURAN SEGAR. Diuu' +a' +i a-u(a' o$e% E.a ,o%a''e Nomor *o(o( P/0//1/2/34 Me'&e!u-ui Komii *em"im"i'# Pro7.Dr. Ir. E$$& I%a(8 M.S) Promo!or Pro7. Dr. Ha'a*i Uma'8 MS Ko9Promo!or Dr. Ir. Mari&a!i Bi$a'#8 DEA Ko9Promo!or Ke!ua Pro#ram S!u+i I$mu9I$mu Per!a'ia' Pro7. Ir. M. Sa$e% S. A$i8 M.S).P%.D. 0 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Sampai saat ini aspek mutu dan keamanan pangan masih menjadi salah satu masalah utama dalam produksi dan pemasaran buah dan sayuran segar. Mutu buah dan sayuran yang tidak konsisten dengan tingkat kontaminan yang cukup tinggi, merugikan perdagangan komoditas tersebut di pasar regional maupun internasional. Kasus penolakan produk pangan dari Indonesia 80% karena kotor atau tidak higienis, yang menunjukkan bahwa penanganan keamanan pangan di Indonesia belum optimal Media Indonesia, !00"#. Minimnya penerapan teknologi produksi dan penanganan pascapanen buah dan sayuran dengan tingkat kontaminan yang tinggi, mengakibatkan mutu yang tidak konsisten. $enis kontaminan yang menjadi perhatian utama saat ini adalah mikroba, logam berat, dan residu pestisida. %eberapa penelitian menunjukkan kontaminasi mikroba pada buah dan sayuran masih di atas ketentuan yang dipersyaratkan yaitu &0 ' (&0 ) sel*g sampel pada penanganan ditingkat petani dan pasar tradisional, sedangkan ketentuan yang dipersyaratkan adalah &0 + sel*g sampel. Isyanti, !00& dalam ,inarti -., dan Miskiyah !0&0#. .ata /.0 0merika Serikat, penyakit asal pangan yang disebabkan oleh kontaminasi mikroba menempati urutan pertama di atas racun alami, residu pestisida, dan bahan tambahan pangan. Media Indonesia, !00"#. Kontaminasi mikroba pada buah dan sayuran dapat berasal dari penyemprotan atau air irigasi yang tercemar limbah, tanah dan kotoran hewan yang digunakan sebagai pupuk. Mikroba yang sering mencemari buah dan & sayuran dan terdapat dalam air irigasi yang tercemar adalah Salmonella sp, Escherichia coli, dan shigella sp. -emaran akan semakin tinggi pada bagian tanaman yang ada di dalam tanah atau dekat dengan tanah. 1. .jaa2ar dkk, !00)#. 1ingkat kontaminan mikroba pada sayur segar cukup tinggi, untuk kubis !,' 3 &0 ' sel sampai 8,0 3 &0 ) sel*g, tomat !,0 3 &0 " sel sampai !,' 3 &0 ' sel*g, wortel &,8 3 &0 ' sel sampai &,! 3 &0 8 sel*g, selada +,'+ 3 &0 4 sel sampai !,05 3 &0 ) sel*g. .ari hasil uji beberapa sampel tersebut positi2 mengandung E.coli.. %S6 !005b#. Marriot, dalam ,inarti -., dan Miskiyah !0&0# melaporkan , Salmonella sp dapat tumbuh dan memproduksi enterotoksin yang dapat menyebabkan penyakit Salmonellosis, dengan jumlah bakteri &0 " (&0 &0 . Salmonellosis timbul 8( )! jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Sedangkan beberapa starin E. coli dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan dengan memproduksi enterotoksin, dan dapat bertahan hidup dalam waktu yang cukup lama. Menurut Sulaeman dan 6isa !00"#,tingkat cemaran E. coli pada selada, wortel, dan tomat dari %ogor cukup tinggi, yaitu ",80 3 &0 & hingga &,80 3 &0 + -/7*g ,padahal persyaratan kontaminasi E. coli dalam produk pangan harus negati2 %adan 8engawasan 9bat dan Makanan !004#. Sapers !00&#, menyatakan kontaminasi mikroba patogen pada bahan pangan terjadi mulai dari tahap pascapanen, panen, pengepakan, pengolahan, distribusi hingga pemasaran. ! Mengatasi kontaminan pada buah dan sayuran segar tidak cukup hanya mengetahui tingkat kontaminasinya, tetapi dibutuhkan upaya lain misalnya mengaplikasikan saniti:er yang terbukti e2ekti2 menurunkan mikroba kontaminan. ;asil penelitian $ohannes <., !008# menemukan senyawa bioakti2 dari hasil isolasi hydroid Aglaophenia cupressina =amoureou3 memiliki si2at antimikroba, yang dapat dikembangkan sebagai bahan saniti:er. Senyawa yang ditemukan oleh $ohannes <., !008# adalah senyawa dari golongan asam karboksilat yaitu asam heksadekanoat &%# dengan si2at bakteriostatik terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi#, dan golongan alkaloid yaitu 0glao <. 7nhas &%# diduga suatu senyawa baru yang memiliki si2at bakteriostatik terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi#, dan 2ungistatik terhadap jamur Candida albicans dan Malazesia furfur#. 7ntuk dapat digunakan sebagai bahan saniti:er harus memenuhi standar saniti:er yang diinginkan. Suatu bahan dapat digunakan sebagai bahan saniti:er jika memenuhi persyaratan seperti toksisitasnya dapat diterima dan residunya pada produk akhir tidak membahayakan kesehatan manusia. Selain itu e2ekti2itas saniti:er, dipengaruhi oleh 2aktor 2isik(kimia seperti waktu kontak, suhu, konsentrasi, p;, kesadahan air, kemampuan menginakti2kan mikroba. ,arta 8enelitian dan 8engembangan 8ertanian, !008#. %erdasarkan hal tersebut diatas penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsentrasi yang tepat dalam menghambat dan merusak struktur sel bakteri uji + Salmonella thypi, dan E.coli #, serta si2at toksisitasnya dan kelarutannya dalam air untuk dapat digunakan sebagai bahan saniti:er. . B. RUMUSAN MASALAH %elum diketahui si2at 2isik(kimia dari senyawa asam heksadekanoat dan aglao <. 7nhas untuk digunakan sebagai bahan saniti:er. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui > &. 8ada konsentrasi berapakah senyawa asam heksadekanoat dan aglao <. 7nhas dapat digunakan sebagai bahan saniti:er. !. %agaimana mekanisme kerja senyawa asam heksadekanoat dan aglao <. 7nhas merusak mor2ologi sel(sel uji. +. %agaimana si2at toksisitas dari senyawa asam heksadekanoat dan aglao <. 7nhas untuk dapat digunakan sebagai bahan saniti:er pada buah dan sayur segar. 5. TU,UAN PENELITIAN 1ujuan dari penelitian ini yaitu> &. .iketahuinya konsentrasi yang tepat dari senyawa asam heksadekanoat dan aglao <. 7nhas untuk dapat digunakan sebagai bahan saniti:er. !. .iketahuinya mekanisme kerja asam heksadekanoat dan aglao <.7nhas dalam merusak struktur mor2ologi sel(sel uji. +. .iketahuinya si2at toksisitas dari asam heksadekanoat dan aglao <.7nhas untuk digunakan sebagai bahan saniti:er pada buah dan sayuran segar. D. MANFAAT PENELITIAN ;asil penelitian ini diharapkan dapat > 4 &. Memberikan in2ormasi tentang si2at bioakti2 senyawa asam heksadekanoat dan aglao <.7nhas sebagai bahan sanitiser pada buah dan sayuran segar. !. Memberikan kontribusi bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu 1eknologi 8angan. +. Memberi pengalaman secara praktis dan teoritis bagi peneliti. " BAB II TIN,AUAN PUSTAKA A. SENYAWA BIOAKTIF Senyawa bioakti2 adalah senyawa kimia bahan alam yang mempunyai akti?itas biologi yang dapat diman2aatkan untuk berbagai keperluan. Senyawa ini terdapat secara luas di alam dan tidak terbatas, hingga saat ini penelusuran dan pencaharian masih terus dilakukan. %anyak senyawa bioakti2 berhasil diisolasi dari hewan maupun tumbuhan, berguna sebagai insektisida, peptisida, anti2ungi, antibakteri, dan antikanker. %ahkan beberapa diantaranya telah dijadikan molekul rujukan @ lead compoundA dalam industri pada dunia pertanian dan obat(obatan Bachmaniar, !00+#. 8emisahan komponen kimia dalam ekstrak organisme dapat dilakukan dengan metode isolasi, berdasarkan si2at adsopsi dan partisi dari setiap komponen tertentu. B. KANDUNGAN KIMIA HYDROID %erbagai senyawa akti2 terkandung dalam nematocyst hydroid aglaophenia cupressina =amoureou3 diantaranya adalah histamin, tridentatol 0 yang merupakan suatu antioksidan kuat terhadap lipid peroksida dari =.= dan secara signi2ikan lebih potensial dari ?itamin < $ohnson, et al, &555#. ' ;asil penelitian $ohannes <., !008# dari isolasi dan karakterisasi metabolit sekunder hydroid aglaophenia cupressina =amoureou3 menemukan tiga golongan senyawa dari 2raksi n(heksan yaitu > &. Colongan asam karboksilat yaitu asam heksadekanoat berbentuk kristal putih kekuningan, dengan titik leleh 4+D-(44D- yang memiliki &' karbon dan +! atom hodrogen, dengan si2at toksisitas sangat tinggi =- "0 #E !5,"4 Fg*ml dan bersi2at antibakteri Cambar &. 0sam ;eksadekanoat !. Colongan senyawa alkaloid yaitu aglao <.7nhas, di duga senyawa baru. %erbentuk kristal putih, titik leleh ""D-("'D-, yang memiliki &" atom karbon dan +5 atom hydrogen, satu gugus 6; dalam cincin heterosiklik, senyawa tersebut memiliki si2at toksisitas cukup tinggi=- "0 #E&++ Fg*ml dan bersi2at antimikroba. Cambar !. 0glao <. 7nhas +. Colongan senyawa steroid yaitu G(sitosterol berbentuk Kristal putih bening#, titik leleh &+8D-(&+5D-, tidak memiliki si2at antimikroba.. Cambar +. G( sitosterol. ) 5. BAKTERI PATOGEN %akteri dapat menimbulkan penyakit dengan dua cara yaitu > In?asi jaringan dan pembentukan toksin. 8ada in?asi atau perusakan jaringan, bakteri langsung mengin?asi sel epitel mukosa usus sehingga sel epitel rusak, terbuka dan lepas. MIkroba yang mengin?asi jaringan dikelompokkan atas mikroba intraseluler dan ekstraseluler. Mikroba intraseluler adalah mikroba yang tidak hanya tinggal di dalam sel tetapi dapat hidup dan berkembangbiak dalam sel 2agosit. Sel 2agosit dapat pula menginakti2kan mikroba serta mencegah terjadinya in2eksi. In2eksi tidak terjadi jika mikroba dapat dirusak oleh makro2ag. $ika terjadi keseimbangan antara bakteri dan sel 2agosit terutama makro2ag maka mikroba dapat bertahan dalam keseimbangan ini selama bertahun(tahun. Mikroba ekstraseluler merusak jaringan sewaktu berada di luar sel 2agosit. Kelompok mikroba ini tidak memiliki kemampuan untuk tinggal lama dalam sel 2agosit. $ika di2agositosis, maka mikroba ekstraseluler dihancurkan. %akteri yang tidak memiliki kemampuan merusak, menghasilkan eksotoksin. 1oksin yang dikeluarkan mengubah 018 menjadi c0M8. c0M8 merangsang sekresi cairan usus tanpa menimbulkan kerusakan sel epitel usus. -airan ini menyebabkan dinding usus akan berkontraksi sehingga terjadi hipermotilitas untuk mengalirkan cairan ke usus besar. 0da juga bakteri yang mampu melakukan kedua in2eksi tersebut. Melalui jalur manapun bakteri 8 mengin2eksi akan menyebabkan gangguan sehingga kerja usus halus maupun usus besar abnormal. 1iga cara umum bakteri mengin2eksi > &. Kemampuan untuk menempel pada dinding mukosa usus. 7ntuk dapat menyebabkan penyakit, suatu bakteri harus mempunyai kemampuan untuk melekat pada dinding mukosa usus. Sebab jika tidak, bakteri akan terbawa bersama aliran darah. 8erlekatan ini dibantu oleh adhesions yaitu suatu protein yang diekspresikan pada permukaan organisme. !. Kemampuan untuk mensekresikan enterotoksin. 9rganisme yang bersi2at enterotoksigenik memproduksi polipeptida yang menyebabkan diare. 8olipeptida telah memiliki si2at sekresi sehingga memicu tubuh untuk mengsekresikannya. 1oksin akan disekresi tanpa menyerang sel mukosa usus. +. Kemampuan untuk mengin?asi yang menyebabkan kerusakan pada sel epitel. Escherichia coli Mor2ologinya berbentuk batang pendek, gram negati?e, ukuran 0,4(0,)Fm 3 &,4Fm, sebagian motil dan berkapsul. %akteri E.coli secara normal terdapat di dalam saluran pencernaan unggas. Sebagian besar bakteri E.coli termasuk dalam galur non(patogenik sedangkan serotype E.coli yang patogen sekitar &0(&"%. -ara penyerangan> dengan membentuk toksin toksin yang tahan panas*S1, toksin tidak tahan panas*=1# dan kemampuan melekat pada usus halus. 8embentukan dua macam toksin ini diatur oleh plasmid. E.coli penghasil enterotoksin tidak memiliki kemampuan merusak, namun toksin ini diadsorbsi oleh sel epitel. 1oksin =1 yang tidak tahan panas merangsang adenilsiklase untuk 5 mengubah 018 menjadi c0M8, sehingga mengeluarkan -l ( dan menghambat 6a H yang menyebabkan cairan banyak dikeluarkan.
Struktur tubuh E. coli %akteri E.coli secara normal terdapat pada saluran usus besar*kecil anak( anak dan orang dewasa sehat, dengan jumlahnya dapat mencapai &0 5 -/7*g. %akteri ini dikenal sebagai mikroba indicator kontaminasi 2ekal, dan dibagi dalam dua kelompok yaitu > nonpatogenik dan patogenik. 0da empat kelompok patogenik penyebab diare > <8<- enteropatogenik Escherichia coli#, <1<- <nterotoksigenik Escherichia coli#, <I<- <nteroin?asi2 Escherichiacoli#, dan I1<- Escherichia coli penghasil Ierotoksin#. 8enyakit yang disebabkan oleh grup <8<- adalah diare berair yang disertai dengan muntah dan demam. .iare sering bersi2at sembuh sendiri, tapi <8<- dapat menyebabkan enteritis kronis yang berkepanjangan yang mengganggu pertumbuhan. <8<- umumnya dikaitkan dengan penyakit pada bayi dan anak(anak dibawah usia + tahun. 8enyakit yang disebabkan oleh <1<- merupakan diare berair dengan kejang perut, demam, malaise dan muntah. .alam bentuk sangat berat, in2eksi oleh galur <1<- dapat menghasilkan gambaran klinis yang menyerupai diare yang disebabkan V. cholera, yaitu tinja air beras. <1<- merupakan penyebab utama diare pada bayi, juga diare pada orang yang mengadakan perjalanan ke daerah dengan standar hygiene yang lebih rendah. &0 Crup <I<- menyebabkan diare secara klinis menyerupai diare basiler, yang disebabkan olehShigella. 0wal diare bersi2at akut dan berair, disertai demam dan kejang perut, berlanjut sampai 2ase kolon usus besar# dengan tinja berdarah dan mukoid. 1idak semua in2eksi <I<- berlanjut sampai 2ase kolon, sehingga darah tidak selalu terdeteksi dalam tinja. <I<- menyerang mukosa kolon dan berkembangbiak di dalam sel, menyebar ke sel(sel yang berdekatan setelah sel(sel yang terin2eksi mengalami lisis. I1<- menyebabkan hemoragik colitis ;-# dan sindroma hemolitik uremik ;7S#. Cejala ;- sering dimulai dengan sakit perut dan diare berair, diikuti dengan diare berdarah umumnya tanpa demam. .iare berdarah atau tidak , diikuti dengan munculnya ;7S. ;7S terjadi pada semua kelompok umur tapi paling sering pada anak(anak. I1<- terdapat pada alat pencernaan dari usus sapi dan hewan lain. Salmonella typhi Salmonella typhi adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram negati?e, keluarga enterobacteriaceae, berbentuk tongkat yang menyebabkan ti2oid, parati2oid, dan penyakit 2oodborne. Species(species Salmonella dapat bergerak bebas, 2akultati2 anaerob, menghasilkan hydrogen sul2ide, dan rentan terhadap berbagai antibiotik. Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam ti2us 1yphoid 2e?er#, karena in?asi bakteri kedalam pembuluh darah dan gastroenteristis yang disebabkan oleh keracunan makanan*intoksikasi. S. typhi memiliki keunikan hanya menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Saat ini, &0) strain organisme ini telah diisolasi, banyak mengandung berbagai karakteristik metabolisme, tingkat ?irulensi, dan multi(gen resistensi obat yang menyulitkan && pengobatan di daerah(daerah yang resistensi adalah la:im. Identi2ikasi diagnostik dapat dicapai dengan pertumbuhan pada Mac-onkey dan agars <M%, dan bakteri yang ketat non(2ermentasi laktosa. Salmonella typhi %akteri Salmonella typhi yang mengkontaminasi makanan atau air minum, akan berkembang biak di usus dan menyebar ke dalam aliran darah oleh sel yang disebut 2agosit mononuklear. /agosit adalah sel dari system kekebalan tubuh yang bertanggung jawab untuk membunuh bakteri dan ?irus. Salmonella typhi tidak di nonakti2kan oleh sel(sel setelah dikonsumsi, bahkan mampu memperbanyak diri dalam sel, lalu keluar dari sel ke dalam aliran darah, menyebar keseluruh tubuh yang menyebabkan in2eksi sistemik. %akteri dapat berpindah dari aliran darah ke dalam system lim2atik, kemudian ke jaringan lain dan organ organ utama tubuh. Selama in?asi bakteri daerah daerah yang paling terpengaruh adalah kantong empdu, hati , usus, dan limpa. 8er2orasi dari dinding usus menyebabkan kebocoran dalam rongga perut, sehingga mengakibatkan peritonitis yang sering menjadi penyebab kematian dari demam ti2oid. Komplikasi lain juga dapat terjadi mulai dari limpa pecah meningitis, bahkan koma Schneider B.Keith, et al., !008#. Salmonellosis pada manusia umumnya terjadi melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi berasal dari hewan daging unggas, telur dan susu#, dan &! sayuran hijau yang melewati produksi primer ke rumah tangga atau makanan layanan perusahaan. Besistensi terhadap obat 2luoroJuinolones muncul sebagai akibat dari mutasi genom bakteri .60#, resistensi terhadap antimikroba lain sering menyebar melalui trans2er .60 antar strain bakteri. .alam beberapa kasus resistensi multidrug resistensi terhadap antimikroba beberapa strain bakteri yang sama# ditrans2er melalui salah satu bagian yang disebut plasmid. Kontaminan mikroba pada Sayuran ;asil penelitian kontaminan mikroba pada sayuran di beberapa sentra produksi di $awa menunjukkan kandungan mikroba pada sayuran segar sangat tinggi, yaitu &0 ' (&0 ) sel*g sampel, pada penanganan ditingkat petani dan pasar tradisional. Ta"e$ 0. ,um$a% mi(ro"a *a+a "e"era*a -e'i a&ura' e#ar Sa&ura' ,um$a% mi(ro"a :e$;#< +i !i'#(a! Pe!a'i Paar BMR Kubis &,4 3 &0 ) ( +,&3 &0 ) 4,+ 3 &0 " ( 4,' 3 &0 ) 0(&0 + 1omat ",4 3 &0 4 ( &,) 3 &0 ' +,+ 3 &0 4 ( !,+ 3 &0 ) 0(&0 + ,ortel &,8 3 &0 " ( 4,! 3 &0 ' ',& 3 &0 " ( ",) 3 &0 ) 0(&0 + -abai Merah ",) 3 &0 " ",4 3 &0 " (!,! 3 &0 ) 0(&0 + %awang Merah 8,4 3 &0 ' ( ),& 3 &0 ) +,) 3 &0 ' ( 4,) 3 &0 ) 0(&0 + Selada +,' 3 &0 4 ( !,8 3 &0 ' !,& 3 &0 ' ( !,& 3 &0 ) 0(&0 + Sumber> Munarso et al. !00"#. Salmonellosis merupakan in2eksi yang disebabkan oleh Salmonella. $umlah bakteri yang dapat menyebabkan in2eksi bergantung pada jenis Salmonella dan keadaan kesehatan seseorang. $umlah bakteri &0 " (&0 &0 dapat menyebabkan in2eksi. Salmonelosis ditandai dengan sait perut, mual dan diare, &+ kadang disertai demam ringan dan sakit kepala. Salmonellosis timbul 8()! jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. %eberapa strain Escherichia coli dapat menimbulkan penyakit pada manusia dan hewan dengan memproduksi enterotoksin dan menimbulkan gejala menyerupai kolera, menyerang sel(sel epithelium saluran usus dengan melakukan adhesi dan kolonisasi pada saluran usus halus serta mengeluarkan enterotoksin. %akteri E.coli pathogen dapat menimbulkan gastroenteritis akut pada anak(anak dan in2eksi pada saluran pencernaan.Kontaminasi bakteri ini biasanya berasal dari air yang digunakan untuk mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi maupun peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan. International Commision on Microbiological Specification for Foods I-MS/# &55'# merekomendasikan, sayuran yang akan dikonsumsi mentah mengandung E.coli kurang dari &0 + -/7*g, Salmonella harus tidak ada dalam !" g sampel. D. SENYAWA ANTIMIKROBA 0ntimikroba adalah bahan atau obat yang digunakan untuk memberantas in2eksi mikroba pada manusia termasuk diantaranya antibiotika, antiseptika, kemoterapieutika, dan pengawet. Si2at(si2at antimikroba ideal adalah menunjukkan toksisitas selekti2, artinya obat harus bersi2at sangat toksik terhadap mikroorganisme, tetapi relati2 tidak toksik terhadap sel hospes, mempunyai spektrum luas, tidak cepat menimbulkan resistensi. .alam penggunaan ada tiga 2aktor yang berperan, yaitu &4 mikroba sebagai agen patogen, hospes dalam hal ini manusia yang terin2eksi, dan antimikroba sebagai obat. 0kti?itas antimikroba ditentukan oleh spektrum kerja, daya kerja, konsentrasi minimum untuk inhibisi KMI# dan potensi pada KMI. Suatu antimikroba dikatakan mempunyai akti?itas yang tinggi bila KMI terjadi pada kadar antimikroba yang rendah tetapi mempunyai daya bunuh atau daya hambat yang besar. 8ada percobaan secara in itro dengan metode di2usi agar, hal ini dapat dilihat pada besar diameter :ona inhibisi pertumbuhan mikroba disekeliling antimikroba. $ika pada kadar rendah dapat memberikan diameter :ona inhibisi yang luas dan bening disekeliling antimikroba, maka hal ini menunjukkan bahwa antimikroba tersebut berpotensi tinggi terhadap mikroba uji yang digunakan. %erdasarkan mekanisme kerjanya, antimikroba dapat dibagi dalam lima kelompok, yaitu> &# Kang mengganggu metabolisme sel mikroba. Mikroba mengembangkan perubahan en:im yang tetap dapat melakukan 2ungsi metabolismenya tetapi lebih sedikit dipengaruhi oleh obat daripada en:im pada kuman yang rentan. -ontoh > beberapa bakteri yang rentan terhadap sul2onamide, dehidropteroat sintetase mempunyai a2initas yang jauh lebih tinggi terhadap sul2onamide dari pada 80%0. !# Kang menghambat sintesis dinding sel mikroba. 0ntibiotika yang termasuk dalam kelompok ini seperti>penisilin, se2alosporin, basitrasin, ?ankomisin, dan sikloserin. 0ntibiotik merusak dinding sel mikroba dengan menghambat sintesis en:im atau inakti?asi en:im, sehingga menyebabkan hilangnya ?iabilitas dan menyebabkan lisis. .inding sel bakteri menentukan &" bentuk karakteristik dan ber2ungsi melindungi bagian dalam sel terhadap perubahan tekanan osmotik dan kondisi lingkungan lainnya. .inding sel bakteri terdiri dari beberapa lapisan, pada bakteri Cram( positip struktur dinding selnya relati?e sederhana, sedangkan bakteri Cram L negati2 lebih kompleks. .inding sel bakteri Cram(positi2 tersusun atas lapisan peptidoglikan relati2 tebal, dikelilingi lapisan asam teichoic dan beberapa species mempunyai lapisan polisakarida. .inding sel bakteri Cram(negati2 mempunyai lapisan peptidoglikan relati2 tipis, dikelilingi lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, 2os2olipid, dan beberapa protein. 8eptidoglikan pada kedua jenis bakteri merupakan komponen yang menentukan rigiditas pada Cram(positi2 dan berperan pada integritas Cram(negati2. 9leh karena itu gangguan pada sintesis komponen ini dapat menyebabkan sel lisis dan kematian sel. Sel selama mensintesis peptidoglikan memerlukan en:im hidrolase dan sintase. 7ntuk menjaga sintesis supaya normal, kegiatan kedua en:im ini harus seimbang satu sama lain. +# Kang mengganggu keutuhan membran sel mikroba. 0ntibiotik yang termasuk dalam kelompok ini seperti > polimiksin, kolistin, am2oterisin %, nistatin. .i bawah dinding sel bakteri adalah lapisan membrane sel lipoprotein. Membran ini mempunyai si2at permeabilitas selekti2 dan ber2ungsi mengontrol keluar masuknya substansi dari luar ke dalam sel, serta pemeliharaan tekanan osmotic internal dan sekresi produk akhir . Selain itu membran sel juga berkaitan dengan replikasi .60 dan sintesis dinding sel. 4# Kang menghambat sintesis protein sel mikroba. 0ntibiotik yang termasuk dalam kelompok ini seperti > golongan aminoglikosida, makrolid, &' linkomisin, tetrasiklin, dan kloram2enikol. 7ntuk kehidupannya, sel mikroba perlu mensintesis berbagai protein. Sintesis protein berlangsung di dalam ribosom, dengan bantuan mB60 dan tB60. %erdasarkan koe2isien sedimentasinya, ribosom dikelompokkan kedalam + grup > 0. Bibosom 80s, terdapat pada sel eukariot. 8artikel ini terdiri dari subunit '0s dan 40s. %. Bibosom )0s, yang terdapat pada sel prokariot dan eukariot. 8artikel ini terdiri dari subunit "0s dan +0s. -. Bibosom ""s, hanya terdapat pada mitokondria mamalia dan menyerupai ribosom bakteri baik 2ungsi maupun kepekaannya terhadap antibiotika. Streptomisin berikatan dengan komponen ribosom +0s dan menyebabkan kode pada mB60 salah dibaca oleh tB60 pada waktu sintesis protein. 0kibatnya akan terbentuk protein yang abnormal dan non 2ungsional bagi sel mikroba. "# Kang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba. Sitoplasma semua sel hidup dibatasi oleh selaput sitoplasma yang bekerja sebagai penghalang dengan permeabilitas selekti2, melakukan 2ungsi pengankutan akti2 sehingga dapat mengendalikan susunan sel. %ila integritas 2ungsi selaput sitoplasma terganggu misalnya oleh :at bersi2at sur2aktan sehingga permeabilitas dinding sel berubah atau bahkan menjadi rusak, maka komponen penting seperti protein, asam nukleat, nukleotida keluar dari sel dan sel berangsur(angsur mati. ,attimena, &55&#. 8ada penelitian ini skrining akti?itas antimikroba dilakukan terhadap bakteri E. coli, Staphylococcus aureus, dan Salmonella thypi. .asar pemilihan &) mikroba uji ini adalah karena ketiganya merupakan mikroba patogen yang sering mencemari bahan pangan seperti pada buah dan sayuran segar. E.coli 8enyebab utama diare kronik dan ti2oid merupakan bakteri anaerob 2akultati2 gram negati2, Staphylococus aureus penyebab in2eksi kulit dan keracunan makanan merupakan bakteri kokus katalase gram positi2. Sedangkan Salmonella typhi penyebab penyakit demam ti2us 1yphoid 2e?er#, karena in?asi bakteri kedalam pembuluh darah dan gastroenteristis yang disebabkan oleh keracunan makanan*intoksikasi. Medium yang digunakan untuk menumbuhkan biakan mikroba uji adalah Clukosa nutrient broth C6%#, medium ini berisi ekstrak daging, peptone sebagai sumber protein dan glukosa sebagai sumber karbohidrat yang dapat menunjang pertumbuhan bakteri maupun jamur sering disebut medium serbaguna. 7ntuk uji dilusi padat digunakan medium glukosa nutrient agar C60# yaitu medium padat yang diberi pemadat seperti agar 8ada tahap skrining akti?itas antimikroba, digunakan metode dilusi padat karena karena metode ini menghemat waktu pengerjaan dan tidak mudah terkontaminasi selama pengerjaan. <kstrak dikatakan akti2 jika pada konsentrasi M &000 Fg*ml mampu menghambat pertumbuhan mikroba uji dengan tidak adanya pertumbuhan mikroba pada permukaan media pertumbuhan. Mikroba uji sejumlah " Fl diratakan diatas media agar dengan menggunakan alat drigalsky, karena ketelitian jumlah pengambilan ekstrak dan mikroba uji sangat diperlukan untuk dapat membandingkan potensi ekstrak dalam menghambat pertumbuhan mikroba. &8 Kloram2enikol dipilih sebagai kontrol positi2 pada uji akti?itas antibakteri karena berspektrum luas yaitu e2ekti2 untuk bakteri gram positi2 dan gram negati2 serta mikroorganisme lain Mycek, !00&#, dengan mekanisme menghambat sintesis protein, mencegah ujung aminoasil tB60 bergabung dengan peptidil trans2erase en:im yang menghubungkan asam amino dengan rantai peptide selama proses sintesis protein# 9lson, !004#. %ersi2at larut dalam lemak sehingga menembus sel bakteri. 0ntibiotik ketokona:ol digunakan sebagai kontrol positi2 pada uji akti?itas antijamur. Ketokona:ol merupakan senyawa turunan imida:ol, akti?itasnya menimbulkan ketidakteraturan membran sitoplasma jamur dan mempengaruhi biosintesis ergosterol, sterol pada membran 2ungus 9lson, !004#. ;asil penelitian $ohannes <., !008#. Senyawa asam heksadekanoat memiliki si2at antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi pada konsentrasi &% . Sedangkan senyawa aglao <.7nhas memiliki si2at antimikroba. Menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus danSalmonella thypi , juga menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans dan Malazesia furfur pada konsentrasi &% . E. SANITIZER Saniti:er adalah suatu bahan yang dapat mengurangi kontaminan mikroba, yang sedang tumbuh hingga 55,5%. %ahan yang dapat digunakan sebagai antimikroba beragam jenisnya, antara lain N antiseptis, desin2ektan, dan detergen. Suatu bahan dapat digunakan sebagai saniti:er jika memenuhi persyaratan seperti toksisitasnya dapat diterima dan residunya pada produk akhir tidak &5 membahayakan kesehatan manusia.,arta 8enelitian dan 8engembangan 8ertanian, !008#. <2ekti?itas saniti:er, terutama saniti:er kimia, dipengaruhi oleh beberapa 2actor seperti waktu kontak, suhu, konsentrasi, p;, kesadahan air, dan tingkat serangan bakteri. Marriot &555, dalam ,inarti -. dan Miskiyah , !0&0#. Saniti:er yang ideal harus memiliki beberapa si2at, yaitu dapat menghancurkan mikroba, akti?itas spectrum melawan 2ase 2egetati2 bakteri, kapang dan khamir. Selain itu saniti:er juga harus tahan terhadap kondisi lingkungan, yaitu e2ekti2 pada lingkungan yang mengandung bahan organic, detergen, sisa sabun, p;, kesadahan air, dan mampu membersihkan bahan dengan baik, tidak beracun, larut dalam air pada berbagai konsentrasi, bau dapat diterima, konsentrasi stabil, mudah digunakan. ,arta 8enelitian dan 8engembangan 8ertanian, !008#. %anyak bahan kimia yang dapat ber2ungsi sebagai saniti:er dan dijual di pasaran, tetapi sulit mendapatkan saniti:er yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Ini disebabkan beragamnya kondisi bahan, dengan cara kerja yang berbeda(beda, dan jumlah sel mikroba yang akan dihancurkan. Saniti:er kimia dikelompokkan berdasarkan senyawa kimia yang mematikan mikroba, seperti klorin dan asam asetat. Klorin yang digunakan sebagai saniti:er adalah hipoklorit, menyebabkan beberapa jenis bakteri menjadi tidak akti2, dengan cara merusak membrane sel dan mempengaruhi .60. !0 ;asil penelitian menunjukkan penggunaan klorin &00(!00 ppm mampu mengurangi cemaran E.coli . Klorin telah digunakan dalam larutan pencuci buah dan sayuran.,arta 8enelitian dan 8engembangan 8ertanian, !008#. Sa'i!i=er u'!u( Bua% +a' Sa&ura' Se#ar %alai %esar 8enelitian dan 8engembangan 8ascapanen 8ertanian telah mengembangkan saniti:er untuk buah dan sayuran segar, dengan menguji penggunaannya pada selada, tomat, dan wortel, mampu meminimalkan kontaminasi mikroba lain hingga &0 + -/7*g, sedangkan E.coli dan Salmonella hingga 0 -/7*g sampel. Kandungan kontaminan tersebut telah berada di bawah batas minimum residu %MB# sehingga sayuran aman dikonsumsi.,arta 8enelitian dan 8engembangan 8ertanian, !008#. Besidu atau kontaminan yang ada di permukaan buah dan sayuran dapat dihilangkan melalui pencucian pembilasan#, penggosokan, dan hidrolisis. F. KERANGKA PIKIR Metabolit sekunder dari ;ydroid Aglaophenia cupressina =amoureou3 mengandung senyawa bioakti2 yang dapat digunakan sebagai bahan saniti:er, karena memiliki si2at antimikroba. $ohannes <.,!008#. Senyawa yang diperoleh > &# adalah asam heksadekanoat dari golongan asam karboksilat yang memiliki si2at toksisitas sangat tinggi =- "0 # !5,"4Fg*ml dan bersi2at bakteriostatik terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi. senyawa !# adalah senyawa yang diberi nama 0glao <.7nhas diduga senyawa baru, dari golongan alkaloid yang memiliki si2at toksisitas cukup tinggi !& =- "0 # &++,&8 Fg*ml dan bersi2at bakteriostatik terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Salmonella typhi, serta bersi2at 2ungistatik terhadap jamur uji Candida albicans dan Malazesia furfur. 8enelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui spectrum kerja senyawa senyawa tersebut dalam merusak struktur sel bakteri, dengan menggunakan bakteri uji Staphylococcus aureus, Salmonella typhi, dan Escherichia coli , yang merupakan bakteri patogen , dan banyak mencemari sayur dan buah(buahan segar seperti selada, kembang kol, kubis, wortel dan tomat. 7ntuk digunakan sebagai bahan saniti:er perlu ditentukan konsentrasi yang akan digunakan. %erdasarkan hasil uji toksisitas yang diperoleh dapat ditentukan secara 2itokimia konsentrasi yang tepat dengan nilai toksisitas yang dapat diterima atau aman bagi kesehatan dan kelarutan senyawa tersebut dalam air. !!
!+ Senyawa %ioakti2 ;ydroid Aglaophenia cupressina =. 0ntimikroba 8enentuan konsentrasi 1oksisitas Kelarutan dalam air Saniti:er %uah dan Sayuran BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, dengan menggunakan senyawa hasil isolasi dari ;ydroid Aglaophenia cupressina =amoureou3, dengan tahapan> uji antibakteri, penentuan konsentrasi senyawa yang digunakan, uji kelarutan dalam air, uji toksisitas, aplikasi senyawa sebagai saniti:er pada buah dan sayuran mangga, strowberi , wortel,dan selada#, penentuan waktu simpan. 0nalisa data menggunakan rancangan acak lengkap 2actorial. A. ALAT DAN BAHAN 0. A$a!9a$a! &a'# +i#u'a(a' 0lat(alat gelas, botel pengencer, cawan petri, chamber, corong buchner, drigle sky, inkubator, labu ukur "0 ml, laminar air 2low, lampu spritus, timbangan analitik, timbangan kasar, ?ial, mikropipet &00(&000 Fl#, seperangkat alat S<M Scanning <lectron Microskope#, 3. Ba%a'9"a%a' &a'# +i#u'a(a' Senyawa asam heksadekanoat, senyawa aglao <. 7nhas, biakan murni Echerichia coli, Salmonella thypi# .MS9 .imetil sul2oksida# <.Merck#, ketokona:ol 81. Sanbe#, kloram2enikol 81 0lpharma#, 6a-l 2isiologis 0,5%, medium C60 glukosa 6utrien 0gar#, medium 60 6utrien 0gar#, medium 6% !4 6utrien %roth#, medium M;0 Muller ;inton 0gar# o3oid#, ;ewan Mencit, buah dan sayuran segar mangga, Strowberi, wortel, dan selada#. B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN 8enelitian dilaksanakan bulan /ebruari !0&!, bertempat di laboratorium Kimia organik /akultas MI80 7nhas dan mikrobiologi $urusan %iologi 7nhas serta =aboratorium %io2armasi /akultas /armasi 7nhas. Mikroskop <lektron Scan M<S# dilakukan di pusat 8enelitian Kimia, =I8I Serpong. 5. PROSEDUR KER,A TAHAP 0. 0. Peria*a' Ba(!eri U-i %akteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Echerichia coli, dan Salmonella thypi .Masing(masing bakteri berasal dari biakan murni diambil satu ose diinokulasi dengan cara digores pada medium 6utrient 0gar 60# miring, dan diinkubasi pada suhu +)O- selama P !4 jam. 3. Pem"ua!a' Su*e'i Ba(!eri U-i %akteri Echerichia coli, Salmonella thypi. yang telah diremajakan selama P !4 jam, masing(masing diambil satu ose disuspensikan ke dalam larutan 6a-l 2isiologis steril 0,5%. Kemudian dilakukan pengenceran suspensi bakteri uji hingga diperoleh transmitan !"% pada spektro2otometer, dengan panjang gelombang "80 nm. Sebagai blanko digunakan 6a-l steril 0,5 %. !" 1. Pem"ua!a' Laru!a' Ko'!ro$ Ba(!eri =arutan kontrol positi2 menggunakan klorampenikol dan sebagai kontrol negati2 digunakan .MS9 .imetil Sul2oksida#. >. Pe'#u-ia' A(!i.i!a A'!i"a(!eri +e'#a' Me!o+e Di7ui A#ar Medium Muller ;inton 0gar M;0# steril dituang secara aseptis ke dalam cawan petri sebanyak !0 ml dan dibiarkan menjadi padat sebagai lapisan dasar atauAbase layerA.Setelah itu dimasukkan susupensi bakteri uji masing(masing & ml ke dalam &0 ml medium di atas lapisan base layer dan dibiarkan setengah padat sebagai lapisan pembenihan atau @seed layerA, setelah itu ' buah pencandang dengan diameter " mm,diameter luar 8 mm, tinggi &0 mm diletakkan secara aseptis dengan pinset steril pada permukaan medium dengan jarak pecandang satu dengan yang lain !(+ cm dari pinggir cawan petri,disimpan pada suhu kamar. Masing(masing pecandang diisi dengan 0,!" ml senyawa asam heksadekanoat pada konsentrasi &%, !%, dan +%. .emikian pula larutan kloram2enikol sebagai kontrol positi2 dan .MS9 sebagai kontrol negati2, masing( masing 0,!" ml.Selanjutnya diinkubasi pada suhu +)O- selama !4 jam dan 48 jam. ;al yang sama dilakukan untuk senyawa aglao <.7nhas. 8engamatan dilakukan dengan mengukur diameter hambatan pertumbuhan bakteri di sekeliling pencadang dengan menggunakan jangka sorong, untuk melihat kemampuan senyawa senyawa tersebut dalam menghambat pertumbuhan bakteri uji. ;asil pengukuran daya hambat pada !4 jam dan 48 jam ditabulasi dan dianalisis. !' ?. Pe'#aru% Ter%a+a* Mor7o$o#i Se$ +e'#a' SEM (Scanning Electron Microscopy) %elguith, et al. !005 # 0nalisis kerusakan mor2ologi sel dimaksudkan untuk mempelajari perubahan mor2ologi dan struktur sel dari E. coli, dan Salmonella thypi akibat pengaruh metabolic dari hydroid. 8erubahan yang diamati diantaranya perubahan penampakan sel secara umum, ketebalan dinding sel, dan lainnya yang dapat teramati. 0lat yang digunakan adalah Mi!ros!op Ele!tron Scanning S<M#. Metode S<M dilakukan dengan cara suspensi sel bakteri uji yang telah diberi perlakuan asam heksadekanoat +%#, dan aglao <.7nhas +%# diinkubasi selama !4 jam pada inkubator bergoyang dengan kecepatan &"0 rpm pada suhu +) o - . Setelah disentri2ius pada +"00 rpm selama &" menit, supernatan dibuang dan diambil pelet selanjutnya di2iksasi dengan glutaraldehid !,"% dalam 0,& M bu22er sodium cacodilat p; ),!# dibiarkan selama &," jam, lalu dicuci dua kali dengan bu22er cacodilat 0,0"M p; ),! selama !0 menit untuk masing(masing perlakuan. Selanjutnya di2iksasi dengan osmium tetrao3ide &% dalam bu22er cacodilat 0,0"%, p; ),! selama &(! menit lalu dicuci dengan akuabides ..; ! 9# tiga kali masing(masing selama ! menit, dihidrasi dengan etanol pada berbagai konsentrasi !", "0, )" dan &00% sebanyak tiga kali masing(masing selama &0 menit. Spesimen diambil dan dilewatkan pada membran 0,! Fm untuk selanjutnya direkatkan pada stub aluminium dan dilapisi dengan emas melalui proses ?akum '() 8a# selama !0 menit. Sampel diamati di bawah Scanning <lectron Microscop tipe "E#$ "+&0. !) TAHAP II 3.0. Pe'e'!ua' Ke$aru!a' Se'&a@a +a$am air. Karena senyawa asam heksadekanoat dan aglao <.7nhas yang diperoleh dari 2raksi n(heksan, maka dibutuhkan pelarut QQ. untuk melarutkan senyawa tersebut dalam air, sehingga dapat digunakan sebagai pencuci. 3.3. U-i To(ii!a %erdasarkan si2at toksisitas senyawa asam heksadekanoat dan aglao <.7nhas dengan nilai =- "0 E !5,"4Fg*ml dan &++Fg*ml pada Artemia salina =inch, menunjukkan si2at toksik, maka perlu dilakukan uji toksisitas dengan berbagai konsentrasi pada hewan uji mencit# untuk mendapatkan konsentrasi yang aman bagi kesehatan manusia, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pencuci pada buah dan sayuran segar.mangga, strowberi, wortel, dan selada# 3.1 Pem"ua!a' Laru!a' Pe')u)i 8embuatan larutan pencuci berdasarkan hasil uji toksisitas yang aman bagi kesehatan manusia TAHAP III 1.0. U-i Mi(ro"io$o#i Sebelum buah dan sayuran mangga, strowberi, wortel, dan selada# diberi perlakuan, terlebih dahulu dilakukan uji mikrobiologis dengan cara > a# Masing( masing buah dan sayuran diambil "0 gram dan dihomogenkan dengan "0 ml aJuades steril. b#. sampel diencerkan pada pengenceran &0 (& , sampai &0 (4 . -# masing(masing hasil pengenceran diambil dengan pipet sebanyak & ml sampel dan dituangkan kedalam cawan petri steril, kemudian dituangi medium nutrisi agar 60# sebanyak &" ml pada suhu 4" - lalu dihomogenkan. d#. -awan petri yang !8 berisi sampel diinkubasi pada +)- selama !4 L 48 jam. e#. koloni bakteri yang tumbuh diamati dan dihitung 1.3. Pere'+ama' Bua% +a' Sa&ura' Se#ar %uah dan sayuran mangga,strowber, wortel, dan selada # masing masing dengan perlakuan >a# tanpa perendaman kontrol#, dengan perlakuan b#.%uah dan sayuran direndam dalam larutan yang mengandung senyawa asam heksadekanoat dengan konsentrasi + %#, dan waktu perendaman,0 menit,& menit, ! menit, +menit . 0ilouni Said, et al., !00'#. c#. %uah dan sayuran.direndam dalam larutan yang mengandung senyawa aglao <.7nhas dengan konsentrasi +%# dan waktu perendaman 0 menit, & menit, ! menit, + menit, masing masing diuji mikrobiologisnya untuk mengetahui apakah masih ada bakteri pada buah dan sayuran tersebut. 1.1 Pe'iria' 7ntuk mengeringkan pelarut yang ada pada buah dan sayuran 1.> U-i Mi(ro"io$o#i .ilakukan uji mikroorganisme selang penyimpanan selama &, !, +, 4 hari TAHAP I6 >.0. Pe'#emaa' +a' Pe'&im*a'a' Masing masing buah dan sayuran dikemas dalam kantong plastic steril dan disimpan dalam > a# Be2rigerator &0- selama ) hari#, dan suhu kamar +)- selama ) hari#. b# 7ji mikrobiologis dilakukan setiap hari selama penyimpanan. >.3.A'a$ia Da!a Me'##u'a(a' Ra')a'#a' A)a( Le'#(a*. .engan parameter > konsentrasi, suhu, dan umur*masa simpan.