WALAUPUN hampir semua orang mengutarakan pengakuan lahiriyah akan adanya peranan bagi agama dalam pembangunan kita, ternyata masih cukup besar juga keraguan yang terkandung dalam hati: apakah memang benar demikian halnya? Skeptisisme itu muncul karena beberapa sebab Ada yang karena sulitnya pembuktian secara ilmiah akan peranan itu, !alaupun diakui juga bah!a bagaimana pun juga agama tentu mempengaruhi pola tingkah laku pemeluknya, termasuk dalam masa di mana mereka sedang membangun "esulitannya adalah bagaimana mengenal agama sebagai pembentuk sikap hidup yang membangun itu sendiri "esulitan ini akhirnya menumbuhkan keragu#raguan akan adanya hubungan langsung antara agama dan pembangunan Adakalanya keraguan timbul dari sikap yang diperlihatkan oleh pemuka#pemuka agama dan para pengikut mereka, yang sedikit sekali menampakkan pemahaman yang nyata dan pengertian yang mendalam dan hakekat proses membangun Apa yang mereka ributkan, apa yang mereka canangkan dan apa yang menjadi perhatian utama mereka hampir selamanya tidak memiliki kaitan dengan persoalan#persoalan pokok pembangunan "alaupun ada kaitannya dengan pembangunan, umumnya hanya dengan soal#soal sampingan, dan terutama dengan ekses#ekses moral yang diba!akan oleh proses membangun itu sendiri Perlakuan Ganjil $idak heranlah jika dari skeptisisme yang tidak pernah terucapkan itu lalu timbul perlakuan yang ganjil terhadap agama: diakui kehadirannya, tetapi tidak dibutuhkan dalam kenyataannya %ari sikap ini tersusunlah strategi ganda untuk meminta legitimasi dari agama di mana dapat diperoleh, dan tidak menghiraukan pendapat agama jika legitimasi itu tidak mungkin diperoleh &ontoh paling jelas dalam hal ini adalah pelaksanaan "' (umusan "' sebagai usaha penyejahteraan bangsa diminta legitimasi dari agama, tetapi pelaksanaan bagian#bagian yang menyimpang dari ajaran agama dalam program "' tetap berlangsung juga %i samping )irman#)irman suci yang dipampangkan di perempatan#perempatan jalan untuk menunjukkan perkenan agama kepada "', segala macam cara untuk memasang spiral dengan paksaan atau tidak, secara halus atau kasar, tetap dipakai juga "epada para agama!an ditunjukkan !ajah ketundukan, kepada para kolega yang meninjau dari luar negeri diperagakan angka *+, akseptor di kabupaten Ponorogo yang telah berhasil di-spiral-kan Si peninjau menjadi kagum akan keberhasilan strategi berganda itu, dan terungkaplah kekaguman itu dalam komentar: -Anda ternyata telah berhasil by passing para agama!an kolot, sedang .ndira /andhi harus membayar mahal untuk itu di .ndia- Sebenarnya para agama!an sendiri dapat memperjelas arti agama bagi pembangunan kepada rakyat, jika mereka mau memperhatikan sungguh#sungguh persoalan#persoalan pokok yang dihadapi oleh pembangunan itu sendiri Perhatian itu sudah tentu harus dimulai dari pemahaman yang benar akan keadaan yang dialami oleh mayoritas bangsa de!asa ini Para agama!an harus mengerti bah!a laju proses pemiskinan berlangsung, karena kesenjangan yang semakin hari semakin kentara antara yang kaya dan yang miskin "ontras menyolok antara pola konsumsi me!ah di tingkatan atas dan ketidak mampuan memenuhi kebutuhan pokok di tingkatan ba!ah yang luas semakin hari semakin nyata saja 'elum lagi perbedaan pendapat tentang strategi pemenuhannya, alokasi anggaran yang disediakan untuk masing#masing kebutuhan dan seterusnya Sementara itu arus penumpukan sumber#sumber ekonomis utama di tangan sejumlah kecil orang akan berakibat bagi kehidupan masyarakat yang semakm pincang Pengertian akan keadaan di atas jika dihayati dengan sebenar#benarnya oleh para agama!an, akan memba!a mereka kepada panggilan moral yang bersi)at luas dan dinamis, yang akan memba!akan pula dimensi#dimensi baru ke dalam tugas mereka dalam kehidupan masyarakat Untuk agama!an yang hidup di kota#kota besar, dimensi#dimensi baru itu tidak akan disinggung, karena tidak termasuk kandungan tulisan ini 'agi para agama!an yang tinggal dan berkecimpung dalam kehidupan desa, dimensi#dimensi baru itu akan berbentuk kerja#kerja berikut: mengajak rakyat untuk merumuskan sendiri apa saja yang jadi kebutuhan pokok mereka menyadarkan masyarakat secara keseluruhan akan bahaya latent yang terkandung dalam proses kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin mengajak masyarakat secara keseluruhan untuk menghentikan proses pemusatan penguasaan sumber#sumber ekonomi utama yang berupa modal, tanah dan ketrampilan teknis di tangan sejumlah kecil anggota masyarakat saja Proses itu justru harus dibalikkan, karena ia bertentangan dengan tujuan perataan kemakmuran, keadilan dan perikemanusiaan Lagi pula, proses pemusatan sumber#sumber ekonomis utama inilah yang menjadi penyebab adanya kesenjangan dalam pola kehidupan masyarakat, yang pada gilirannya menjadi penyebab pula dari proses pemiskinan mayoritas bangsa $erserah kepada para agama!an, mampukah mereka merele0ansikan arti agama mereka bagi pembangunan di desa dengan cara memba!a dimensi#dimensi baru di atas? $12P3, 4 5uli 4*67 Moralitas : Keutuhan & Keterlibatan Oleh: Abdurrahman Wahid PA(A muballigh di masa ini senang sekali mengutip ucapan Nabi: -'eramallah bagi 8kepentingan9 duniamu seolah#olah kau benar#benar akan hidup selamanya dan beramallah untuk 8kepentingan9 akhiratmu seolah#olah engkau benar#benar akan mati esok- %engan ucapan itu kemudian dibuktikan bah!a .slam memandang urusan dunia!i sama pentingnya dengan urusan ukhra!i $etapi ada akibat sampingan dari pena)siran diktum di atas secara demikian itu "einginan untuk menghilangkan tekanan terlalu besar atas urusan ukhra!i dan mengembalikan perhatian kepada soal#soal dunia!i dalam proporsi yang !ajar, akhirnya mengakibatkan dikotomi dalam sikap dan pandangan hidup muslim modern %ikotomi itu terutama mengambil bentuk pemisahan antara soal#soal dunia!i dan soal#soal ukhra!i, di mana sikap dan pandangan si muslim modern itu menjadi berjarak sangat jauh dalam menangani antara keduanya "alau si su)i kolot melandaskan hidupnya pada sikap sar!a beribadat karena diktum tarekatnya yang berbunyi -"ebajikan adalah memuja Allah seolah#olah engkau melihatNya, apabila engkau tak melihatNya, justeru .a#lah yang senantiasa memandangimu,- maka si muslim modern merasa memperoleh kebebasan penuh untuk mengatur kehidupan dunia!inya Secara perlahan#lahan tetapi pasti kehidupan dunia!i itu lalu membentuk sikap dan pandangan hidupnya, bukan sebaliknya "eterpukauan dengan soal#soal materi menggantikan kedalaman rasa tunduknya kepada kebesaran Allah, karena kebesaran itu sendiri terlalu abstrak dan bersimpang jauh dari !a!asan hidupnya yang serba mondaan Secara kolekti) modernisme parsiil di kalangan kaum muslimin ini, yang sudah berkembang kurang lebih seabad, akhirnya menghasilkan moralitas#ganda yang de!asa ini dapat kita amati mani)estasinya dalam berbagai bentuk .a ada dalam kegairahan membangun mesjid .sti:lal yang tidak disertai kepekaan yang cukup kepada penderitaan sesama manusia, dalam kerajinan memelihara )rek!ensi ritus keagamaan tanpa merasa malu memperagakan keme!ahan hidup di tengah#tengah merajalelanya kemeralatan dan kemiskinan, dalam kepongahan para pemuka agama untuk mengerahkan massa mereka bagi tujuan#tujuan dunia!i yang bersi)at pribadi, dan lebih#lebih lagi dalam kepatuhan dan kealiman di muka umum yang menyembunyikan kesenangan kepada maksiyat dalam kehidupan pribadi 'anyak lagi contoh lain dapat dikemukakan, tapi dari mani)estasi di atas itu saja sudah tampak nyata betapa telah mendalamnya cengkaman moralitas ganda itu atas sikap dan pandangan hidup kaum muslimin de!asa ini ;erankah kita jika agama .slam belum menampakkan diri sebagai pendorong pembangunan dalam arti yang sesungguhnya? "esibukan -kegiatan agama dengan pembuatan sarana#sarana lahiriah seperti mesjid, kepadatan <kehidupan beragama< dengan acara ritus#ritus semu seperti 2$=, kepuasan <mengabdi kepada agama<- dengan berbagai kerja penyiaran agama, kesemuanya itu menutup mata kaum muslimin pada umumnya dari tugas utama agama: mengangkat derajat manusia dari kemiskinan dan kehinaan "alau diingat betapa eratnya ajaran .slam berkait dengan upaya meringankan beban si miskin dan si yatim, akan ternyata betapa jauhnya suasana kehidupan kaum muslimin di mana#mana dari inti agama mereka Untuk memperbaiki kepincangan di atas, jelaslah kaum muslimin harus mampu dan berani mengadakan koreksi atas moralitas yang mereka hayati selama ini 2ereka tidak boleh bersikap masa bodoh terhadap kerusakan berat yang ditimbulkan dalam sikap dan pandangan hidup mereka oleh moralitas ganda yang ada 2embiarkan terjadinya korupsi besar#besaran dengan menyibukkan diri dengan ritus#ritus hanyalah akan berarti membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju Sikap pura#pura tidak tahu menahu tentang upaya menegakkan hak#hak asasi manusia, untuk dicukupkan bersantai#santai dengan mani)estasi keagamaan yang bersi)at lahiriyah belaka, tidak lain hanya berarti semakin tertundanya proses perataan kemakmuran %engan demikian, moralitas yang harus ditumbuhkan haruslah memiliki !atak utama yang berupa keterlibatan kepada perjuangan si miskin untuk memperoleh kehidupan yang layak dan penghargaan yang !ajar atas hak#hak asasi mereka ;anya dengan cara demikianlah derajat agama itu sendiri ditunjang oleh para pemeluknya Semakin tinggi martabat manusia yang menjadi pemeluknya, semakin tinggi pula martabat agama itu sendiri 2oralitas yang sedemikian penuh dengan keterlibatan kepada upaya mengangkat martabat manusia inilah yang dikehendaki dari kaum muslimin sekarang ini, bukannya moralitas cengeng yang penuh dengan persoalan#persoalan sampingan seperti kehiruk# pikukan sekitar bahaya narkotika, rambut gondrong dan sebagainya 2oralitas .slam adalah moralitas yang merasa terlibat dengan penderitaan sesama manusia, bukannya yang justeru menghukumi mereka yang menderita itu "alau kita sudah memahami arti moralitas yang diba!akan agama sebagai rasa keterlibatan yang digambarkan di atas, nyata pula bah!a moralitas yang seperti itu harus memiliki keutuhan dalam dirinya, tidak terpecah#pecah menjadi dua kepingan masing# masing untuk diri sendiri dan untuk orang lain "eutuhan moralitas itu akan memba!a integritas yang tinggi dalam sikap dan perbuatan, yang menjadi pertanda dari ketinggian martabat seseorang Sayang sekali, masih sedikit tokoh#tokoh agama di kalangan kaum muslimin yang memiliki sikap yang utuh "alau orang#orang tidak beragama seperti Andrei Sakharo0, Pyotr /rigorengko, Andrei Amalrik, dan >uri 3rlo0 mampu menumbuhkan integritas moral yang tinggi untuk menghadapi maut dan kesengsaraan dalam diri mereka, untuk memperjuangkan hak#hak asasi manusia di Uni So0iet, integritas seperti itu justru sedikit sekali ditemui di kalangan kaum muslimin di mana#mana 'ukan atas nama agamalah para eksponen manikebu menghadapi bahaya di ?aman 3rla di negeri kita, demikian juga tergesernya beberapa ilmia!an dari jabatan ilmiah mereka dalam lingkungan establishment ilmu pengetahuan kita baru#baru ini, karena berani memprotes terjadinya pemasungan kreati0itas $ak heranlah kalau kita bertanya#tanya, benarkah agama mampu menjadi pendorong bagi pembangunan bangsa yang penuh dengan keharusan berani berkorban untuk kepentingan masa depan? 5a!aban atas pertanyaan di atas masih ditunggu#tunggu dari kalangan pemuka agama khususnya dan kaum muslimin umumnya "alau mereka mampu menumbuhkan integritas sikap dan perbuatan yang didukung oleh keutuhan moralitas agama yang merasa terlibat dengan upaya membela si miskin dan memperjuangkan hak#hak asasi manusia, barulah agama .slam akan menjadi rele0an dengan pembangunan bangsa %alam keadaan demikian eksistensi .slam sendiri menjadi terjamin, karena ia lalu menjadi kebutuhan bagi manusia yang membangun $12P3, 46 5uni 4*67 Si Pembelot dan Kebingungan Ilahina Oleh: Abdurrahman Wahid S.AN/ itu udara terasa panas menurut ukuran musim gugur "unjungan empat belas hari ke Australia akhirnya memba!a saya ke daerah "ing<s &ross, di jantung kota metropolitan Sydney "ehidupan malam berpusat di daerah tersebut, surga pengisap ganja serta -kerajaan- kaum ;ippies yang mencari pelarian dari kemelut hidup negara berindustri maju .a juga jadi bukti nyata dari banyaknya pemabuk di benua "anguru tersebut %i sebuah jalan sempit di bilangan "ing<s &ross ini berdiri gereja Wayside &hapel, dipimpin oleh pendeta bernama $ed No)) %i siang itu saya dapat melihat pangkalan perang $ed No)) di daerah -lupa $uhan- itu ## rasanya sepadan dengan bertemu imam surau di "ramat $unggak, 5akarta $ed belum begitu tua .a sembrono kalau berbicara, tidak mau tahu apakah pendengarnya setuju atau tidak dengan apa yang dikatakannya 'eralih dari ucapan selamat datang serba manis, ia langsung memamerkan gerejanya Unik, karena ia tidak hanya meladeni satu agama saja Lebih seratus tigapuluh kebangsaan pernah di!akili dalam upacara perka!inan di situ, masing#masing menurut kepercayaannya sendiri -"alau ada orang "atolik minta dinikahkan di sini, kami bersedia menyelenggarakan 3rang >ahudi kami penuhi kehendaknya 3rang beragama Sikh dari .ndia diladeni 'ahkan dulu ada sepasang orang .slam dari negara tuan dika!inkan di sini,- katanya "etika ditanya bagaimana ia menga!inkan orang secara .slam, ia hanya menja!ab: ->a menurut aturan .slam >ang penting <kan memakai asma Allah 8menurut prononsiasi alah9 >ang penting <kan $uhan#nya orang .slam sudah tahu niat baik kami untuk menolong Lainnya itu <kan hanya bentuk luar saja@- 2emang sulit berbicara dengan orang seperti ini, yang menganggap maksud baik dapat menyelesaikan segala persoalan -Saya sendiri tidak percaya bah!a 5esus adalah penjelmaan manusia!i dari $uhan,- katanya -saya lebih condong meletakkan beliau sebagai Nabi, seperti anggapan orang .slam- 'agaimana tanggapan orang#orang "risten yang lainnya tentang pendapat anda ini? ->a jelas saya dituduh menjadi pembelot, heretic $etapi bukankah masalah "etuhanan memang rumit? 2ungkin sengaja dibuat rumit oleh $uhan, agar kita tertuntut untuk senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat#Nya, !alaupun itu juga tidak akan pernah tercapai Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak- .a meruskan: -Perbedaan keimanan dan agama adalah semacam kebingungan .lahi yang perlu dialami untuk memaksa kita mengeluarkan apa yang terbaik dari diri kita masing# masing 2uhammad benar, 'uddha /autama betul dan 5esus tidak salah 2ereka adalah manusia agung yang sudah berkiprah dalam kebingungan .lahi yang di!ujudkan $uhan .ni bukan sinkretisme, tetapi justru pencarian titik temu sekian banyak agama yang masing#masing memiliki !atak uniknya sendiri- Ajaran gombal ini banyak didapati di mana#mana $etapi yang menarik pada -gereja pembelotan- ini adalah implementasi keimanan pemeluknya %i tempat itu dibuat pusat krisis 8crisis ceer9 Pusat krisisnya $ed No)) ini menampung lebih dari seratus kasus setiap harinya 3rang datang minta pertolongan, telepon berdering#dering minta perhatian, pemuda#pemuda datang mena!arkan tenaga, tukang pos datang memba!a kiriman uang sumbangan dari masyarakat %i sebuah ruang di gedung tiga tingkat itu berkumpul orang muda, menghabiskan !aktu istirahat untuk menonton te0e atau berbincang#bincang secara bebas 2ereka adalah bekas#bekas pemabuk yang dahulu keluyuran sepanjang jalan tidak ada yang menyantuni, sampah masyarakat yang terbuang dari perputaran roda mesin kehidupan negara industri %i ruang lain alat#alat elektronika memegang peranan mutlak: lampu berkedip#kedip sayu melalui lubang#lubang kecil di atap, sebuah layar menerima pancaran gambar susunan jagad raya dari sebuah proyektor tersembunyi, dan dentuman serta deru sound system yang berkekuatan di atas seratus !att, semuanya itu menggambarkan proses kehidupan alam semesta yang bertujuan mulia, sesuai dengan ajaran $uhan Selesai pertunjukan itu, anak#anak sekolah yang datang diperkenalkan kepada peragaan bahaya alkohol dan rokok bagi kesehatan mereka, melalui pertunjukan )ilm yang anatomis "eluar dari tempat itu, saya termenung tidak habis mengerti 'agaimanakah theologia gombal yang meredusir semua agama dan rumusan keimanan ke dalam sebuah kebingungan .lahi 8/odly con)usion9 dapat menjadi kekuatan pendorong yang demikian positi) bagi pelayanan kebutuhan lokal yang justru berada di pusat kehidupan malam? 'agaimana mungkin dari sebuah kebingungan lahir sebuah langkah pasti untuk mengatasi penderitaan manusia? 2emang benar para sejara!an selalu mendapatkan persambungan dalam hal#hal seperti ini, seperti 5an (omein yang menemukan lahirnya agama dan )ilsa)at modern justru dari masa pancaroba, yang melanda seluruh ummat manusia menjelang abad ke enam sebelum 2asehi Pancaroba yang melahirkan Lao $?e, Aarathustra, 'uddha /autama, para )iloso) 2eletus dan tantangan agama 3siris di 2esir $etapi masih sulit juga untuk menerapkan prinsip kepastian muncul dari kebingungan itu dalam kasus lokal seperti yang diperlihatkan oleh $ed No)) dengan kebingungan .lahi#nya Atau justru caranya mempersoalkan yang salah@ Apakah tidak mungkin mencari pertanyaan selain -dari kebingungan bagaimana dapat lahir kepastian?- Apakah bukannya lebih tepat bertanya mengapakah kepastian theologis agama#agama besar tidak berhasil melahirkan kepastian ja!aban bagi masalah dasar manusia seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kesempitan pandangan dan seterusnya? "arena, pada analisa terakhir, lahirnya kepastian dari kebingungan theologia gombal hanyalah akibat belaka dari ketidakjelasan ja!aban theologia yang sudah mapan, dan penuh kepastian, dari agama#agama besar $12P3, B 2ei 4*7+ Menga!a Mereka Marah Oleh: Abdurrahman Wahid Seorang ka!an menanyakan, mengapa banyak pemuka masyarakat .slam marah kalau mendengar sebutan -kaum )undamentalis-, atau tersinggung kalau ada orang membicarakan -issue negara .slam- Pertanyaan yang patut direnungkan, karena ia menunjuk pada perkembangan sangat kompleks dalam kehidupan bermasyarakat kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, tidak hanya di negeri kita Pertanyaan kompleks sudah tentu tidak dapat dija!ab sederhana 2embutuhkan renungan yang dalam, juga tidak kurang keberanian moral untuk melihat masalahnya dengan jernih %engan tidak hanyut oleh luapan marah, atau ketakutan yang disembunyikan rapat#rapat di balik kebanggaan akan peranan kesejarahan diri sendiri, atau kegairahan menudingkan jari terhadap kesalahan -pihak lain- dalam percaturan politik, kultural dan keagamaan yang dihadapi 5uga memerlukan kesanggupan untuk menelusuri mana !ilayah kehidupan yang hakekatnya menjadi -agenda pemikiran- kaum muslimin, dan membedakannya dari agenda semu yang kini dijajakan sebagai pertanda kebangunan kembali .slam Pengagungan Diri "aum muslimin dimana#mana terbagi dalam dua kelompok utama: mereka yang mengidealisir .slam sebagai alternati) satu#satunya terhadap segala macam isme dan ideologi, dan mereka menerima yang menerima dunia ini -secara apa adanya- Pihak pertama menganggap .slam telah memiliki kelengkapan cukup untuk menja!ab masalah#masalah utama umat manusia $inggal dilaksanakan ajarannya dengan tuntas, tak perlu lagi menimba dari yang lain "arenanya, kalau dianggap perlu ada dialog dengan keyakinan, isme atau ideologi lain, haruslah ia diselenggarakan dalam kerangka menunjukan kelebihan .slam Seonggok -pembuktian- diajukan # umumnya dengan mengemukakan ja!aban idealistis yang pernah dirumuskan .slam Sudah tentu ja!aban itu dilandaskan pada sejumlah pengandaian serba idealis pula: kalau saja umat manusia mau mengikuti ajaran .slam 8padahal kenyatannya tidak9, jika para pemimpin menggunakan moralitas .slam 8padahal hanya satu dua orang saja yang mampu9, dan seterusnya Postulat#postulat )ormal .slam diajukan sebagai ja!aban terhadap kemelut kehidupan masa modern: ayat#ayat =u<ran dan hadist Nabi sebagai tolok ukur lahiriah satu#satunya bagi -kadar keislaman- segala sesuatu yang dikerjakan $idak heran kalau sikap kritis terhadap keadaan sendiri tidak dapat dikembangkan sepenuhnya # terhalang oleh -sudah sempurnanya- .slam sendiri Lalu menjadi !ajar juga kecenderungan untuk hanya mampu mengagungkan diri sendiri, yang memandang remeh perkembangan Perkembangan apa pun di luar keasyikan kita dengan kehebatan .slam lalu tidak memiliki nilai yang tinggi "alau perkembangan di luar tidak dapat diabaikan dicarikanlah alasan untuk menghindarkan pemikiran mendalam atasnya: ini buah pikiran komunistis, itu ide sekuler, dan seterusnya Semakin besar kenyataan di luar menghadang u)uk pandangan kita, semakin hebat upaya melarikan diri dari per!ujudan kongkritnya "alau diajukan pemikiran untuk mencari ja!aban kongkrit 8bukan hanya idealistis9 dengan jalan menghadapkan ajaran .slam pada kerangka ber)ikir baru yang bersumber pada isme, keyakinan dan ideologi lain, maka cap kemurtadan, keka)iran dan 8lagi#lagi9 sekuler dipakaikan pada usul itu sendiri Mental "anteng $imbullah apa yang kemudian dinamai sejumlah pengamat sebagai <mental#banteng<: .slam harus dipagari rapat#rapat dari kemungkinan penyusupan gagasan yang akan merusak kemurniannya $anpa disadari, mental seperti itu justru pengakuan terselubung akan kelemahan .slam 'ukankan ketertutupan hanya membuktikan ketidakmampuan melestarikan keberadaan diri dalam keterbukaan? 'ukankah isolasi justru menjadi petunjuk kelemahan dalam pergaulan? "alau kepada sikap ji!a seperti itu diajukan tuduhan oleh pihak luar akan adanya )undamentalisme, atau tentang masih adanya pemikiran mendirikan -negara .slam-, jelas rasa marah yang muncul sebagai reaksi 'ukankah karena ketakutannya terhadap -pengaruh negati)- luar, ia lalu curiga terhadap semua pendapat -orang luar- tentang dirinya? 'ukankah kepekaan adalah hasil dari sikap mengunci pintu seperti itu? Padahal penamaan sebagai kaum )undamentalis tidak ditunjukkan kepada semua kaum muslimin yang mengidealisir .slam dan menempatkannya sebagai alternati) tunggal bagi semua .sme, keyakinan dan ideologi yang ada &ukup besar jumlah idealis muslimin yang mampu menerima isme#isme lain, dan melihat peranan agama mereka dalam )ungsi mengarahkan isme#isme itu bagi kebutuhan hakiki umat manusia, entah nasionalisme, sosialisme dan seterusnya 'anyak sekali idealis muslimin yang melihat ideologi )ormal negara sebagai pengatur pergaulan politik, sedang .slam di)ungsikan terutama dalam pergaulan sosio#kultural 5elas tidak semua kaum idealis muslimin )undamentalis "alau demikian mengapa hampir semua -idealis muslim- marah terhadap istilah diatas, atau terhadap anggapan masih adanya aspirasi mendirikan -negara .slam- dan sebangsanya? "arena mereka mengurung diri dalam benteng mental yang mereka dirikan Semua penamaan -dari luar- lalu dianggap mengenai semua !arga benteng, sebagai tuduhan serampangan dan prasangka buruk terhadap semua muslimin idealis yang berada dalam benteng Simpli)ikasi permasalahan adalah metode pemikiran mereka, sehingga pemberian nama apapun yang dirasakan tidak simpatik dianggap ancaman 2emang jauh implikasinya bagi masa depan perkembangan .slam $api sebenarnya kita tidak usah pesimistis dengan sikap ji!a seperti itu 2engapa? "arena itu akan berkurang dengan sendirinya, kalau proses pende!asaan telah mempengaruhi cara ber)ikir .ni hukum alam 'erlaku baik untuk muslimin maupun yang bukan Sumber: $12P3, C+ 5uni 4*74 #atwa $atal% &jung dan Pangkal Oleh: Abdurrahman Wahid "ASUS -Dat!a Natal- dari 2ajelis Ulama .ndonesia ternyata menghebohkan juga Lembaga itu didesak agar -mencabut peredaran- )at!a yang melarang kaum muslimin untuk menghadiri perayaan keagamaan golongan agama lain .ni sungguh merepotkan, hingga orang sesabar dan sebaik 'uya ;amka sampai meletakkan jabatan sebagai ketua umum 2U. 1mosi pun mudah terganggu mendengarnya, kemarahan gampang terpancing, dan kesadaran lalu hilang di hadapannya: yang tinggal cuma sumpah serapah Padahal, masalahnya kompleks Sebagai kumpulannya para ulama, bolehkah 2U. menggunakan terminologi dan pengertian yang lain dari apa yang diikuti para ulama umumnya? "alau tidak boleh, bukankah sudah logis kalau 2U. mengeluarkan )at!a seperti itu, karena memang masih demikianlah pengertian para ulama sendiri? "alau boleh, lalu terminologi dan pengertian apakah yang harus dipergunakan oleh 2U.? 5adi, ternyata pangkal persoalan belum ditemukan pemecahannya .a menyangkut penetapan !e!enang membuat pena)siran kembali banyak prinsip keagamaan yang sudah diterima sebagai bagian inheren dari sistem berpikir keagamaan kaum muslimin Lembaga seperti 2U., yang memang dibuat hanya sekadar sebagai penghubung antara pemerintah dan umat pemeluk agama .slam 8itu pun yang masih merasa memerlukan kontak ke luar9, sudah tentu sangat gegabah untuk diharapkan dapat ber)ungsi demikian .a hanyalah sebuah pusat in)ormasi yang memberikan keterangan tentang umat kepada pemerintah dan maksud pemerintah kepada kaum muslimin $idak lebih dari itu "alau lebih, mengapa ia dirumuskan sebagai -tidak bersi)at operati) dan tidak memiliki jenjang 0ertikal dengan 2ajelis#majelis Ulama di daerah? "alau ia dikehendaki mampu merumuskan sendiri pedoman pengambilan keputusan atas nama umat .slam, mengapakah bukan tokoh#tokoh puncak tiap organisasi .slam yang dijadikan -per!akilan- di dalamnya? Main Mutlak'mutlakan .tu tadi tentang pangkal persoalannya: tidak jelasnya status keputusan yang dikeluarkan 2U., di mana titik pijak berpikirnya, dan kepada siapakah ia selalu harus berbicara 8supaya jangan selalu babak belur dicaci maki pihak yang terkena9 'agaimana halnya dengan ujung persoalan -Dat!a Natal-? Apakah lalu akan keluar )at!a tidak boleh pacaran dengan gadis beragama lain, lalu )at!a sama sekali tidak boleh pacaran? Apakah menganggukkan kepala kalau bertemu gadis juga dimasukkan ke dalam kategori pacaran? 'agaimana pula tersenyum 8baik malu#malu ataupun penuh harapan9? 'olehkah, nanti anak saya bersekolah satu bangku dengan murid lain yang beragama 'udha? 'agaimana kalau ada tamu ;indu, haruskah saya banting pecahkan gelas bekas ia meneguk minuman yang saya suguhkan 8!alaupun mungkin gelas pinjam dari orang lain9? %an seterusnya, dan seterusnya "alau tidak ada keinginan menetapkan ujung persoalannya, jangan#jangan nanti kita tidak boleh membiarkan orang "risten naik taksi yang di kacanya tertulis kaligra)i Arab berbunyi 'ismillahirrahmanirrahim Alangkah pengapnya udara kehidupan kita semua, kalau sampai demikian@ $etapi, mencari ujung itu juga tidak mudah, karena ia berangkat dari seperangkat postulat yang main mutlak#mutlakan dalam pemikiran keagamaan kita >ang celaka kalau pemeluk agama#agama lain juga bersikap eksklusi) seperti itu Salah#salah, si muslim nakal bisa mengalami nasib sial: sudah mencuri#curi perginya melihat perayaan Natal 8takut dimarahi 2U.9, sesampai di tempat perayaan itu diusir oleh penjaga pintu pula "arenanya, mengapakah tidak kita mulai saja mengusulkan batasan yang jelas tentang !ilayah -kajian- 8atau keputusan, atau pertimbangan, atau entah apa lagi9 yang baik dipegangi oleh 2U.? 2engapakah tidak masalah#masalah dasar yang dihadapi bangsa saja 'agaimana merumuskan kemiskinan dari sudut pandangan agama, bagaimana mendorong penanganan masalah itu menurut pandangan agama, bagaimana meletakkan kedudukan upaya penanganan kemiskinan 8haram, halal, mubah, makruh, sunahkah?9 oleh berbagai lembaga di ba!ah? 'agaimana pula kaum muslimin seyogianya bersikap terhadap ketidakadilan, terhadap kebodohan? 5a!abannya tentulah harus terperinci dan konkret, jangan cuma sitiran satu dua hadis tentang ke!ajiban belajar hingga ke liang kubur saja Nah, kapankah akan ada kejelasan tentang ujung dan pangkal kasus -Dat!a Natal-, yang juga berarti ujung dan pangkal 2U. sendiri? $12P3, B+ 2ei 4*74 Perihal Gerakan Sem!alan Islam Oleh: Abdurrahman Wahid Sempal adalah kata kerja dari bahasa 5a!a Artinya patah dan terpisahnya dahan dari batang pohon, atau cabang dari dahan %engan bahasa .ndonesia, sulit untuk menamai gerakan .slam yang memisahkan diri dari batang tubuh umat seagama "ata -pecahan-, umpamanya, mengandung pengertian sama besar antara yang memisahkan diri dan batang tubuh umat "arenanya, digunakan kata -sempalan- untuk menunjuk kepada )enomena, yang dalam bahasa .nggris disebut splinter groups 5umlahnya banyak, berukuran kecil#kecil, dan ada kecenderungan untuk memecah diri terus menerus dalam sebuah proses reaksi bersambung Denomena ini memunculkan diri dalam semakin banyaknya kelompok yang keras dan militan di kalangan muslimin berusia muda dimana#mana %i tahun sembilan belas enam puluhan, Nasser dibuat kaget dengan terbongkarnya kelompok untuk merebut kekuasaan di 2esir, untuk mengembalikan Epemerintahan .slamF di bumi Nil $ernyata anggota kelompok itu masih muda#muda dalam usia, dan menjadi bagian dari elite negeri: seorang ahli )isika inti di lembaga yang mengelola persiapan pembuatan sebuah reaktor nuklir, seorang lagi per!ira muda yang baru saja diangkat jadi per!ira teladan, seorang lagi pega!ai tinggi sebuah kementrian dan seterusnya &erita gerakan sempalan di kalangan kaum muslimin muncul dari ketidakmampuan mencernakan dampak modernisasi yang semakin lama semakin laju tetapi timpang jalannya 2odernisasi yang menimbulkan ekses#eksesnya, termasuk ketidakmampuannya memberikan ja!aban tepat atas masalah#masalah yang ditimbulkannya sendiri Anak#anak muda yang sangat kece!a dengan buruknya -kenyataan- dunia modern ini lalu membuang modernitas mereka, membenahi diri dengan tuntas dalam kehidupan beragama mereka, dan setelah itu dengan lantang menghardik orang lain yang seagama tetapi berbeda penghayatan akan ajaran agama mereka ;ardikan yan sangat lantang, karena dilontarkan dari keyakinan membara akan benarnya sikap sendiri dan salahnya sikap orang lain "alau baru sampai pada tingkat menghardik saja, belum sampai pada tingkat gerakan sempalan Paling jauh baru mencapai tingkat pemuda pemberang: pemberang kepada dunia, kepada lingkungan sendiri yang terdekat, ataupun kepada batang tubuh umat $ingkat -sempal- 8splitntering stage9 baru tercapai, bila keberangan itu ditujukan kepada diri sendiri: mengapakah harus takut memikul beban sepenuhnya dalam melakukan pembenahan keluar? 2engapakah tidak berani menuntut pengorbanan terjauh dari diri sendiri untuk memperjuangkan apa yang diyakini sebagai kebenaran? Lebih jauh lagi, mengapa masih bimbang untuk mempertahankan segala#galanya untuk sebuah -tindakan terakhir- guna membela kebenaran? $ingkat -sempal- itu dicapai tatkala ada seseorang pemimpin yang berani melakukan koreksi total atas dirinya sendiri dan diri anggota kelompoknya: penataan kembali kehidupan kelompok secara menyeluruh Ajaran agama dilaksanakan secara tidak pandang bulu, tanpa melalui proses pencernakan terlebih dahulu, yaitu dalam bentuk pena)siran oleh sang pemimpin %engan demikian, kebenaran .slam lalu dipersoni)ikasikan kedalam diri sang pemimpin Apa yang dibenarkan pemimpin menjadi kebenaran .slam, dan tidak ada hak orang lain diluar untuk menyanggah sang pemimpin Lahirlah struktur -)ormal- yang sekaligus memberikan identitas diri kepada pengikut, dan memungkinkan sang pemimpin untuk melakukan tindakan disipliner secara .ntern atas diri mereka yang dianggap masih belum mampu berjuang 2aka diberikanlah akolade tertinggi bagi sang pemimpin, untuk melegitimisir kedudukannya sebagai pengarah perjuangan gerakan, sebagai pengaman dari kemungkinan penyele!engan intern, dan sebagai pelindung dari kemungkinan gangguan dari luar .man, amir, khali)ah dan lain#lain gelar lagi "ekuasaannya tunggal, tidak mau berbagi tempat dengan orang lain "harisma yang dimilikinya mutlak, tidak ada tempat bagi keraguan dalam dirinya %an 0isi yang dikemukakannya adalah satu#satunya jendela penglihatan bagi para pengikutnya, tidak ada tempat bagi pandangan lain Laa dina illa bijamaFatin, !ala jamaFata lilla bi imaratin, !ala imarata illa bi amirin 8bi imamin, bi khali)atin dan seterusnya9, demikianlah kredo yang memberikan legitimasi kepada kepemimpinan seperti ini: tak ada agama tanpa masyarakat, tak ada masyarakat tanpa pimpinan, tak ada pimpinan tanpa pemimpin 8amir, iman, khali)ah dan sebagainya9 Dungsi keimanan seperti itu, di tambah mentalitas yang merasa senantiasa terancam, memba!a kepada keyakinan messianistik akan peranan sang pemimpin dalam kehidupan: dialah sang penyelamat, ratu adil yang akan menghilangkan kebalauan, .mam 2ahdi yang sudah dijanjikan Allah Pemberian )ungsi seperti itu memba!a keharusan kepada sang pemimpin untuk -menghasilkan- sesuatu, dan apakah cara lebih untuk itu selain kekerasan? $ernyata gerakan sempalan memang sulit diperkirakan dimana munculnya, bagaimana harus ditangani, dan tindakan pre0enti) apa yang dapat dilakukan untuk mencegah meluasnya angkatan muda Satu hal sudah jelas: ia tidak dapat ditangani secara gegabah, apalagi diidenti)ikasi sebagai sesuatu yang berlingkup luas dan mengancam keselamatan negara /erakan sempalan dapat melakukan hal#hal yang membahayakan, tetapi tetap dalam kerangka terisolasi satu dari yang lain dan dalam lingkup kecil Namanya saja sempalan, bagaimana sesuatu yang sempal dapat digeneralisasi me!akili batang pohon? >a, gerakan sempalan janganlah diterapkan pada batang tubuh umat Nanti akan bertambah kekece!aan dalam kelompok#kelompok kecil di kalangan umat itu dan dari kekece!aan itu akan muncul lagi dorongan membuat gerakan sempalan baru Perlakukanlah batang tubuh umat sebagai sesuatu yang !ajar Nanti akan tumbuh sikap# sikap !ajar pula dalam dialognya dengan modernisasi %an kalau sikap !ajar bertambah banyak, akan lebih sedikit kecenderungan bersempal#sempalan $12P3, CG April 4*74