Anda di halaman 1dari 16

Agamawan dan Pembangunan Desa

Oleh: Abdurrahman Wahid


WALAUPUN hampir semua orang mengutarakan pengakuan lahiriyah akan adanya
peranan bagi agama dalam pembangunan kita, ternyata masih cukup besar juga keraguan
yang terkandung dalam hati: apakah memang benar demikian halnya?
Skeptisisme itu muncul karena beberapa sebab Ada yang karena sulitnya pembuktian
secara ilmiah akan peranan itu, !alaupun diakui juga bah!a bagaimana pun juga agama
tentu mempengaruhi pola tingkah laku pemeluknya, termasuk dalam masa di mana
mereka sedang membangun "esulitannya adalah bagaimana mengenal agama sebagai
pembentuk sikap hidup yang membangun itu sendiri "esulitan ini akhirnya
menumbuhkan keragu#raguan akan adanya hubungan langsung antara agama dan
pembangunan
Adakalanya keraguan timbul dari sikap yang diperlihatkan oleh pemuka#pemuka agama
dan para pengikut mereka, yang sedikit sekali menampakkan pemahaman yang nyata dan
pengertian yang mendalam dan hakekat proses membangun Apa yang mereka ributkan,
apa yang mereka canangkan dan apa yang menjadi perhatian utama mereka hampir
selamanya tidak memiliki kaitan dengan persoalan#persoalan pokok pembangunan
"alaupun ada kaitannya dengan pembangunan, umumnya hanya dengan soal#soal
sampingan, dan terutama dengan ekses#ekses moral yang diba!akan oleh proses
membangun itu sendiri
Perlakuan Ganjil
$idak heranlah jika dari skeptisisme yang tidak pernah terucapkan itu lalu timbul
perlakuan yang ganjil terhadap agama: diakui kehadirannya, tetapi tidak dibutuhkan
dalam kenyataannya %ari sikap ini tersusunlah strategi ganda untuk meminta legitimasi
dari agama di mana dapat diperoleh, dan tidak menghiraukan pendapat agama jika
legitimasi itu tidak mungkin diperoleh
&ontoh paling jelas dalam hal ini adalah pelaksanaan "' (umusan "' sebagai usaha
penyejahteraan bangsa diminta legitimasi dari agama, tetapi pelaksanaan bagian#bagian
yang menyimpang dari ajaran agama dalam program "' tetap berlangsung juga %i
samping )irman#)irman suci yang dipampangkan di perempatan#perempatan jalan untuk
menunjukkan perkenan agama kepada "', segala macam cara untuk memasang spiral
dengan paksaan atau tidak, secara halus atau kasar, tetap dipakai juga
"epada para agama!an ditunjukkan !ajah ketundukan, kepada para kolega yang
meninjau dari luar negeri diperagakan angka *+, akseptor di kabupaten Ponorogo yang
telah berhasil di-spiral-kan Si peninjau menjadi kagum akan keberhasilan strategi
berganda itu, dan terungkaplah kekaguman itu dalam komentar: -Anda ternyata telah
berhasil by passing para agama!an kolot, sedang .ndira /andhi harus membayar mahal
untuk itu di .ndia-
Sebenarnya para agama!an sendiri dapat memperjelas arti agama bagi pembangunan
kepada rakyat, jika mereka mau memperhatikan sungguh#sungguh persoalan#persoalan
pokok yang dihadapi oleh pembangunan itu sendiri Perhatian itu sudah tentu harus
dimulai dari pemahaman yang benar akan keadaan yang dialami oleh mayoritas bangsa
de!asa ini
Para agama!an harus mengerti bah!a laju proses pemiskinan berlangsung, karena
kesenjangan yang semakin hari semakin kentara antara yang kaya dan yang miskin
"ontras menyolok antara pola konsumsi me!ah di tingkatan atas dan ketidak mampuan
memenuhi kebutuhan pokok di tingkatan ba!ah yang luas semakin hari semakin nyata
saja
'elum lagi perbedaan pendapat tentang strategi pemenuhannya, alokasi anggaran yang
disediakan untuk masing#masing kebutuhan dan seterusnya Sementara itu arus
penumpukan sumber#sumber ekonomis utama di tangan sejumlah kecil orang akan
berakibat bagi kehidupan masyarakat yang semakm pincang
Pengertian akan keadaan di atas jika dihayati dengan sebenar#benarnya oleh para
agama!an, akan memba!a mereka kepada panggilan moral yang bersi)at luas dan
dinamis, yang akan memba!akan pula dimensi#dimensi baru ke dalam tugas mereka
dalam kehidupan masyarakat
Untuk agama!an yang hidup di kota#kota besar, dimensi#dimensi baru itu tidak akan
disinggung, karena tidak termasuk kandungan tulisan ini 'agi para agama!an yang
tinggal dan berkecimpung dalam kehidupan desa, dimensi#dimensi baru itu akan
berbentuk kerja#kerja berikut:
mengajak rakyat untuk merumuskan sendiri apa saja yang jadi kebutuhan pokok
mereka
menyadarkan masyarakat secara keseluruhan akan bahaya latent yang terkandung
dalam proses kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin
mengajak masyarakat secara keseluruhan untuk menghentikan proses pemusatan
penguasaan sumber#sumber ekonomi utama yang berupa modal, tanah dan
ketrampilan teknis di tangan sejumlah kecil anggota masyarakat saja Proses itu
justru harus dibalikkan, karena ia bertentangan dengan tujuan perataan
kemakmuran, keadilan dan perikemanusiaan Lagi pula, proses pemusatan
sumber#sumber ekonomis utama inilah yang menjadi penyebab adanya
kesenjangan dalam pola kehidupan masyarakat, yang pada gilirannya menjadi
penyebab pula dari proses pemiskinan mayoritas bangsa
$erserah kepada para agama!an, mampukah mereka merele0ansikan arti agama mereka
bagi pembangunan di desa dengan cara memba!a dimensi#dimensi baru di atas?
$12P3, 4 5uli 4*67
Moralitas : Keutuhan & Keterlibatan
Oleh: Abdurrahman Wahid
PA(A muballigh di masa ini senang sekali mengutip ucapan Nabi: -'eramallah bagi
8kepentingan9 duniamu seolah#olah kau benar#benar akan hidup selamanya dan
beramallah untuk 8kepentingan9 akhiratmu seolah#olah engkau benar#benar akan mati
esok- %engan ucapan itu kemudian dibuktikan bah!a .slam memandang urusan dunia!i
sama pentingnya dengan urusan ukhra!i
$etapi ada akibat sampingan dari pena)siran diktum di atas secara demikian itu
"einginan untuk menghilangkan tekanan terlalu besar atas urusan ukhra!i dan
mengembalikan perhatian kepada soal#soal dunia!i dalam proporsi yang !ajar, akhirnya
mengakibatkan dikotomi dalam sikap dan pandangan hidup muslim modern %ikotomi
itu terutama mengambil bentuk pemisahan antara soal#soal dunia!i dan soal#soal
ukhra!i, di mana sikap dan pandangan si muslim modern itu menjadi berjarak sangat
jauh dalam menangani antara keduanya
"alau si su)i kolot melandaskan hidupnya pada sikap sar!a beribadat karena diktum
tarekatnya yang berbunyi -"ebajikan adalah memuja Allah seolah#olah engkau
melihatNya, apabila engkau tak melihatNya, justeru .a#lah yang senantiasa
memandangimu,- maka si muslim modern merasa memperoleh kebebasan penuh untuk
mengatur kehidupan dunia!inya Secara perlahan#lahan tetapi pasti kehidupan dunia!i
itu lalu membentuk sikap dan pandangan hidupnya, bukan sebaliknya "eterpukauan
dengan soal#soal materi menggantikan kedalaman rasa tunduknya kepada kebesaran
Allah, karena kebesaran itu sendiri terlalu abstrak dan bersimpang jauh dari !a!asan
hidupnya yang serba mondaan
Secara kolekti) modernisme parsiil di kalangan kaum muslimin ini, yang sudah
berkembang kurang lebih seabad, akhirnya menghasilkan moralitas#ganda yang de!asa
ini dapat kita amati mani)estasinya dalam berbagai bentuk .a ada dalam kegairahan
membangun mesjid .sti:lal yang tidak disertai kepekaan yang cukup kepada penderitaan
sesama manusia, dalam kerajinan memelihara )rek!ensi ritus keagamaan tanpa merasa
malu memperagakan keme!ahan hidup di tengah#tengah merajalelanya kemeralatan dan
kemiskinan, dalam kepongahan para pemuka agama untuk mengerahkan massa mereka
bagi tujuan#tujuan dunia!i yang bersi)at pribadi, dan lebih#lebih lagi dalam kepatuhan
dan kealiman di muka umum yang menyembunyikan kesenangan kepada maksiyat dalam
kehidupan pribadi
'anyak lagi contoh lain dapat dikemukakan, tapi dari mani)estasi di atas itu saja sudah
tampak nyata betapa telah mendalamnya cengkaman moralitas ganda itu atas sikap dan
pandangan hidup kaum muslimin de!asa ini ;erankah kita jika agama .slam belum
menampakkan diri sebagai pendorong pembangunan dalam arti yang sesungguhnya?
"esibukan -kegiatan agama dengan pembuatan sarana#sarana lahiriah seperti mesjid,
kepadatan <kehidupan beragama< dengan acara ritus#ritus semu seperti 2$=, kepuasan
<mengabdi kepada agama<- dengan berbagai kerja penyiaran agama, kesemuanya itu
menutup mata kaum muslimin pada umumnya dari tugas utama agama: mengangkat
derajat manusia dari kemiskinan dan kehinaan "alau diingat betapa eratnya ajaran .slam
berkait dengan upaya meringankan beban si miskin dan si yatim, akan ternyata betapa
jauhnya suasana kehidupan kaum muslimin di mana#mana dari inti agama mereka
Untuk memperbaiki kepincangan di atas, jelaslah kaum muslimin harus mampu dan
berani mengadakan koreksi atas moralitas yang mereka hayati selama ini 2ereka tidak
boleh bersikap masa bodoh terhadap kerusakan berat yang ditimbulkan dalam sikap dan
pandangan hidup mereka oleh moralitas ganda yang ada 2embiarkan terjadinya korupsi
besar#besaran dengan menyibukkan diri dengan ritus#ritus hanyalah akan berarti
membiarkan berlangsungnya proses pemiskinan bangsa yang semakin melaju Sikap
pura#pura tidak tahu menahu tentang upaya menegakkan hak#hak asasi manusia, untuk
dicukupkan bersantai#santai dengan mani)estasi keagamaan yang bersi)at lahiriyah
belaka, tidak lain hanya berarti semakin tertundanya proses perataan kemakmuran
%engan demikian, moralitas yang harus ditumbuhkan haruslah memiliki !atak utama
yang berupa keterlibatan kepada perjuangan si miskin untuk memperoleh kehidupan yang
layak dan penghargaan yang !ajar atas hak#hak asasi mereka ;anya dengan cara
demikianlah derajat agama itu sendiri ditunjang oleh para pemeluknya Semakin tinggi
martabat manusia yang menjadi pemeluknya, semakin tinggi pula martabat agama itu
sendiri 2oralitas yang sedemikian penuh dengan keterlibatan kepada upaya mengangkat
martabat manusia inilah yang dikehendaki dari kaum muslimin sekarang ini, bukannya
moralitas cengeng yang penuh dengan persoalan#persoalan sampingan seperti kehiruk#
pikukan sekitar bahaya narkotika, rambut gondrong dan sebagainya 2oralitas .slam
adalah moralitas yang merasa terlibat dengan penderitaan sesama manusia, bukannya
yang justeru menghukumi mereka yang menderita itu
"alau kita sudah memahami arti moralitas yang diba!akan agama sebagai rasa
keterlibatan yang digambarkan di atas, nyata pula bah!a moralitas yang seperti itu harus
memiliki keutuhan dalam dirinya, tidak terpecah#pecah menjadi dua kepingan masing#
masing untuk diri sendiri dan untuk orang lain "eutuhan moralitas itu akan memba!a
integritas yang tinggi dalam sikap dan perbuatan, yang menjadi pertanda dari ketinggian
martabat seseorang
Sayang sekali, masih sedikit tokoh#tokoh agama di kalangan kaum muslimin yang
memiliki sikap yang utuh "alau orang#orang tidak beragama seperti Andrei Sakharo0,
Pyotr /rigorengko, Andrei Amalrik, dan >uri 3rlo0 mampu menumbuhkan integritas
moral yang tinggi untuk menghadapi maut dan kesengsaraan dalam diri mereka, untuk
memperjuangkan hak#hak asasi manusia di Uni So0iet, integritas seperti itu justru sedikit
sekali ditemui di kalangan kaum muslimin di mana#mana
'ukan atas nama agamalah para eksponen manikebu menghadapi bahaya di ?aman 3rla
di negeri kita, demikian juga tergesernya beberapa ilmia!an dari jabatan ilmiah mereka
dalam lingkungan establishment ilmu pengetahuan kita baru#baru ini, karena berani
memprotes terjadinya pemasungan kreati0itas $ak heranlah kalau kita bertanya#tanya,
benarkah agama mampu menjadi pendorong bagi pembangunan bangsa yang penuh
dengan keharusan berani berkorban untuk kepentingan masa depan?
5a!aban atas pertanyaan di atas masih ditunggu#tunggu dari kalangan pemuka agama
khususnya dan kaum muslimin umumnya "alau mereka mampu menumbuhkan
integritas sikap dan perbuatan yang didukung oleh keutuhan moralitas agama yang
merasa terlibat dengan upaya membela si miskin dan memperjuangkan hak#hak asasi
manusia, barulah agama .slam akan menjadi rele0an dengan pembangunan bangsa
%alam keadaan demikian eksistensi .slam sendiri menjadi terjamin, karena ia lalu
menjadi kebutuhan bagi manusia yang membangun
$12P3, 46 5uni 4*67
Si Pembelot dan Kebingungan Ilahina
Oleh: Abdurrahman Wahid
S.AN/ itu udara terasa panas menurut ukuran musim gugur "unjungan empat belas hari
ke Australia akhirnya memba!a saya ke daerah "ing<s &ross, di jantung kota
metropolitan Sydney
"ehidupan malam berpusat di daerah tersebut, surga pengisap ganja serta -kerajaan-
kaum ;ippies yang mencari pelarian dari kemelut hidup negara berindustri maju .a juga
jadi bukti nyata dari banyaknya pemabuk di benua "anguru tersebut
%i sebuah jalan sempit di bilangan "ing<s &ross ini berdiri gereja Wayside &hapel,
dipimpin oleh pendeta bernama $ed No)) %i siang itu saya dapat melihat pangkalan
perang $ed No)) di daerah -lupa $uhan- itu ## rasanya sepadan dengan bertemu imam
surau di "ramat $unggak, 5akarta
$ed belum begitu tua .a sembrono kalau berbicara, tidak mau tahu apakah pendengarnya
setuju atau tidak dengan apa yang dikatakannya 'eralih dari ucapan selamat datang
serba manis, ia langsung memamerkan gerejanya
Unik, karena ia tidak hanya meladeni satu agama saja Lebih seratus tigapuluh
kebangsaan pernah di!akili dalam upacara perka!inan di situ, masing#masing menurut
kepercayaannya sendiri -"alau ada orang "atolik minta dinikahkan di sini, kami
bersedia menyelenggarakan 3rang >ahudi kami penuhi kehendaknya 3rang beragama
Sikh dari .ndia diladeni 'ahkan dulu ada sepasang orang .slam dari negara tuan
dika!inkan di sini,- katanya
"etika ditanya bagaimana ia menga!inkan orang secara .slam, ia hanya menja!ab: ->a
menurut aturan .slam >ang penting <kan memakai asma Allah 8menurut prononsiasi
alah9 >ang penting <kan $uhan#nya orang .slam sudah tahu niat baik kami untuk
menolong Lainnya itu <kan hanya bentuk luar saja@-
2emang sulit berbicara dengan orang seperti ini, yang menganggap maksud baik dapat
menyelesaikan segala persoalan
-Saya sendiri tidak percaya bah!a 5esus adalah penjelmaan manusia!i dari $uhan,-
katanya -saya lebih condong meletakkan beliau sebagai Nabi, seperti anggapan orang
.slam-
'agaimana tanggapan orang#orang "risten yang lainnya tentang pendapat anda ini?
->a jelas saya dituduh menjadi pembelot, heretic $etapi bukankah masalah "etuhanan
memang rumit? 2ungkin sengaja dibuat rumit oleh $uhan, agar kita tertuntut untuk
senantiasa berada dalam upaya pencarian hakikat#Nya, !alaupun itu juga tidak akan
pernah tercapai Upayanya yang penting, bukan tercapainya hasil mutlak-
.a meruskan: -Perbedaan keimanan dan agama adalah semacam kebingungan .lahi yang
perlu dialami untuk memaksa kita mengeluarkan apa yang terbaik dari diri kita masing#
masing 2uhammad benar, 'uddha /autama betul dan 5esus tidak salah 2ereka adalah
manusia agung yang sudah berkiprah dalam kebingungan .lahi yang di!ujudkan $uhan
.ni bukan sinkretisme, tetapi justru pencarian titik temu sekian banyak agama yang
masing#masing memiliki !atak uniknya sendiri-
Ajaran gombal ini banyak didapati di mana#mana $etapi yang menarik pada -gereja
pembelotan- ini adalah implementasi keimanan pemeluknya %i tempat itu dibuat pusat
krisis 8crisis ceer9
Pusat krisisnya $ed No)) ini menampung lebih dari seratus kasus setiap harinya 3rang
datang minta pertolongan, telepon berdering#dering minta perhatian, pemuda#pemuda
datang mena!arkan tenaga, tukang pos datang memba!a kiriman uang sumbangan dari
masyarakat
%i sebuah ruang di gedung tiga tingkat itu berkumpul orang muda, menghabiskan !aktu
istirahat untuk menonton te0e atau berbincang#bincang secara bebas 2ereka adalah
bekas#bekas pemabuk yang dahulu keluyuran sepanjang jalan tidak ada yang menyantuni,
sampah masyarakat yang terbuang dari perputaran roda mesin kehidupan negara industri
%i ruang lain alat#alat elektronika memegang peranan mutlak: lampu berkedip#kedip sayu
melalui lubang#lubang kecil di atap, sebuah layar menerima pancaran gambar susunan
jagad raya dari sebuah proyektor tersembunyi, dan dentuman serta deru sound system
yang berkekuatan di atas seratus !att, semuanya itu menggambarkan proses kehidupan
alam semesta yang bertujuan mulia, sesuai dengan ajaran $uhan Selesai pertunjukan itu,
anak#anak sekolah yang datang diperkenalkan kepada peragaan bahaya alkohol dan rokok
bagi kesehatan mereka, melalui pertunjukan )ilm yang anatomis
"eluar dari tempat itu, saya termenung tidak habis mengerti 'agaimanakah theologia
gombal yang meredusir semua agama dan rumusan keimanan ke dalam sebuah
kebingungan .lahi 8/odly con)usion9 dapat menjadi kekuatan pendorong yang demikian
positi) bagi pelayanan kebutuhan lokal yang justru berada di pusat kehidupan malam?
'agaimana mungkin dari sebuah kebingungan lahir sebuah langkah pasti untuk
mengatasi penderitaan manusia?
2emang benar para sejara!an selalu mendapatkan persambungan dalam hal#hal seperti
ini, seperti 5an (omein yang menemukan lahirnya agama dan )ilsa)at modern justru dari
masa pancaroba, yang melanda seluruh ummat manusia menjelang abad ke enam
sebelum 2asehi Pancaroba yang melahirkan Lao $?e, Aarathustra, 'uddha /autama,
para )iloso) 2eletus dan tantangan agama 3siris di 2esir $etapi masih sulit juga untuk
menerapkan prinsip kepastian muncul dari kebingungan itu dalam kasus lokal seperti
yang diperlihatkan oleh $ed No)) dengan kebingungan .lahi#nya
Atau justru caranya mempersoalkan yang salah@ Apakah tidak mungkin mencari
pertanyaan selain -dari kebingungan bagaimana dapat lahir kepastian?- Apakah bukannya
lebih tepat bertanya mengapakah kepastian theologis agama#agama besar tidak berhasil
melahirkan kepastian ja!aban bagi masalah dasar manusia seperti kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, kesempitan pandangan dan seterusnya?
"arena, pada analisa terakhir, lahirnya kepastian dari kebingungan theologia gombal
hanyalah akibat belaka dari ketidakjelasan ja!aban theologia yang sudah mapan, dan
penuh kepastian, dari agama#agama besar
$12P3, B 2ei 4*7+
Menga!a Mereka Marah
Oleh: Abdurrahman Wahid
Seorang ka!an menanyakan, mengapa banyak pemuka masyarakat .slam marah kalau
mendengar sebutan -kaum )undamentalis-, atau tersinggung kalau ada orang
membicarakan -issue negara .slam-
Pertanyaan yang patut direnungkan, karena ia menunjuk pada perkembangan sangat
kompleks dalam kehidupan bermasyarakat kaum muslimin di seluruh penjuru dunia,
tidak hanya di negeri kita
Pertanyaan kompleks sudah tentu tidak dapat dija!ab sederhana 2embutuhkan
renungan yang dalam, juga tidak kurang keberanian moral untuk melihat masalahnya
dengan jernih %engan tidak hanyut oleh luapan marah, atau ketakutan yang
disembunyikan rapat#rapat di balik kebanggaan akan peranan kesejarahan diri sendiri,
atau kegairahan menudingkan jari terhadap kesalahan -pihak lain- dalam percaturan
politik, kultural dan keagamaan yang dihadapi
5uga memerlukan kesanggupan untuk menelusuri mana !ilayah kehidupan yang
hakekatnya menjadi -agenda pemikiran- kaum muslimin, dan membedakannya dari
agenda semu yang kini dijajakan sebagai pertanda kebangunan kembali .slam
Pengagungan Diri
"aum muslimin dimana#mana terbagi dalam dua kelompok utama: mereka yang
mengidealisir .slam sebagai alternati) satu#satunya terhadap segala macam isme dan
ideologi, dan mereka menerima yang menerima dunia ini -secara apa adanya-
Pihak pertama menganggap .slam telah memiliki kelengkapan cukup untuk menja!ab
masalah#masalah utama umat manusia $inggal dilaksanakan ajarannya dengan tuntas,
tak perlu lagi menimba dari yang lain "arenanya, kalau dianggap perlu ada dialog
dengan keyakinan, isme atau ideologi lain, haruslah ia diselenggarakan dalam kerangka
menunjukan kelebihan .slam
Seonggok -pembuktian- diajukan # umumnya dengan mengemukakan ja!aban idealistis
yang pernah dirumuskan .slam Sudah tentu ja!aban itu dilandaskan pada sejumlah
pengandaian serba idealis pula: kalau saja umat manusia mau mengikuti ajaran .slam
8padahal kenyatannya tidak9, jika para pemimpin menggunakan moralitas .slam 8padahal
hanya satu dua orang saja yang mampu9, dan seterusnya
Postulat#postulat )ormal .slam diajukan sebagai ja!aban terhadap kemelut kehidupan
masa modern: ayat#ayat =u<ran dan hadist Nabi sebagai tolok ukur lahiriah satu#satunya
bagi -kadar keislaman- segala sesuatu yang dikerjakan
$idak heran kalau sikap kritis terhadap keadaan sendiri tidak dapat dikembangkan
sepenuhnya # terhalang oleh -sudah sempurnanya- .slam sendiri Lalu menjadi !ajar juga
kecenderungan untuk hanya mampu mengagungkan diri sendiri, yang memandang remeh
perkembangan Perkembangan apa pun di luar keasyikan kita dengan kehebatan .slam
lalu tidak memiliki nilai yang tinggi
"alau perkembangan di luar tidak dapat diabaikan dicarikanlah alasan untuk
menghindarkan pemikiran mendalam atasnya: ini buah pikiran komunistis, itu ide
sekuler, dan seterusnya Semakin besar kenyataan di luar menghadang u)uk pandangan
kita, semakin hebat upaya melarikan diri dari per!ujudan kongkritnya
"alau diajukan pemikiran untuk mencari ja!aban kongkrit 8bukan hanya idealistis9
dengan jalan menghadapkan ajaran .slam pada kerangka ber)ikir baru yang bersumber
pada isme, keyakinan dan ideologi lain, maka cap kemurtadan, keka)iran dan 8lagi#lagi9
sekuler dipakaikan pada usul itu sendiri
Mental "anteng
$imbullah apa yang kemudian dinamai sejumlah pengamat sebagai <mental#banteng<:
.slam harus dipagari rapat#rapat dari kemungkinan penyusupan gagasan yang akan
merusak kemurniannya $anpa disadari, mental seperti itu justru pengakuan terselubung
akan kelemahan .slam 'ukankan ketertutupan hanya membuktikan ketidakmampuan
melestarikan keberadaan diri dalam keterbukaan? 'ukankah isolasi justru menjadi
petunjuk kelemahan dalam pergaulan?
"alau kepada sikap ji!a seperti itu diajukan tuduhan oleh pihak luar akan adanya
)undamentalisme, atau tentang masih adanya pemikiran mendirikan -negara .slam-, jelas
rasa marah yang muncul sebagai reaksi 'ukankah karena ketakutannya terhadap
-pengaruh negati)- luar, ia lalu curiga terhadap semua pendapat -orang luar- tentang
dirinya? 'ukankah kepekaan adalah hasil dari sikap mengunci pintu seperti itu?
Padahal penamaan sebagai kaum )undamentalis tidak ditunjukkan kepada semua kaum
muslimin yang mengidealisir .slam dan menempatkannya sebagai alternati) tunggal bagi
semua .sme, keyakinan dan ideologi yang ada &ukup besar jumlah idealis muslimin
yang mampu menerima isme#isme lain, dan melihat peranan agama mereka dalam )ungsi
mengarahkan isme#isme itu bagi kebutuhan hakiki umat manusia, entah nasionalisme,
sosialisme dan seterusnya
'anyak sekali idealis muslimin yang melihat ideologi )ormal negara sebagai pengatur
pergaulan politik, sedang .slam di)ungsikan terutama dalam pergaulan sosio#kultural
5elas tidak semua kaum idealis muslimin )undamentalis "alau demikian mengapa
hampir semua -idealis muslim- marah terhadap istilah diatas, atau terhadap anggapan
masih adanya aspirasi mendirikan -negara .slam- dan sebangsanya?
"arena mereka mengurung diri dalam benteng mental yang mereka dirikan Semua
penamaan -dari luar- lalu dianggap mengenai semua !arga benteng, sebagai tuduhan
serampangan dan prasangka buruk terhadap semua muslimin idealis yang berada dalam
benteng Simpli)ikasi permasalahan adalah metode pemikiran mereka, sehingga
pemberian nama apapun yang dirasakan tidak simpatik dianggap ancaman
2emang jauh implikasinya bagi masa depan perkembangan .slam $api sebenarnya kita
tidak usah pesimistis dengan sikap ji!a seperti itu 2engapa? "arena itu akan berkurang
dengan sendirinya, kalau proses pende!asaan telah mempengaruhi cara ber)ikir
.ni hukum alam 'erlaku baik untuk muslimin maupun yang bukan
Sumber: $12P3, C+ 5uni 4*74
#atwa $atal% &jung dan Pangkal
Oleh: Abdurrahman Wahid
"ASUS -Dat!a Natal- dari 2ajelis Ulama .ndonesia ternyata menghebohkan juga
Lembaga itu didesak agar -mencabut peredaran- )at!a yang melarang kaum muslimin
untuk menghadiri perayaan keagamaan golongan agama lain .ni sungguh merepotkan,
hingga orang sesabar dan sebaik 'uya ;amka sampai meletakkan jabatan sebagai ketua
umum 2U.
1mosi pun mudah terganggu mendengarnya, kemarahan gampang terpancing, dan
kesadaran lalu hilang di hadapannya: yang tinggal cuma sumpah serapah Padahal,
masalahnya kompleks Sebagai kumpulannya para ulama, bolehkah 2U. menggunakan
terminologi dan pengertian yang lain dari apa yang diikuti para ulama umumnya? "alau
tidak boleh, bukankah sudah logis kalau 2U. mengeluarkan )at!a seperti itu, karena
memang masih demikianlah pengertian para ulama sendiri? "alau boleh, lalu terminologi
dan pengertian apakah yang harus dipergunakan oleh 2U.?
5adi, ternyata pangkal persoalan belum ditemukan pemecahannya .a menyangkut
penetapan !e!enang membuat pena)siran kembali banyak prinsip keagamaan yang
sudah diterima sebagai bagian inheren dari sistem berpikir keagamaan kaum muslimin
Lembaga seperti 2U., yang memang dibuat hanya sekadar sebagai penghubung antara
pemerintah dan umat pemeluk agama .slam 8itu pun yang masih merasa memerlukan
kontak ke luar9, sudah tentu sangat gegabah untuk diharapkan dapat ber)ungsi demikian
.a hanyalah sebuah pusat in)ormasi yang memberikan keterangan tentang umat kepada
pemerintah dan maksud pemerintah kepada kaum muslimin $idak lebih dari itu "alau
lebih, mengapa ia dirumuskan sebagai -tidak bersi)at operati) dan tidak memiliki jenjang
0ertikal dengan 2ajelis#majelis Ulama di daerah? "alau ia dikehendaki mampu
merumuskan sendiri pedoman pengambilan keputusan atas nama umat .slam,
mengapakah bukan tokoh#tokoh puncak tiap organisasi .slam yang dijadikan
-per!akilan- di dalamnya?
Main Mutlak'mutlakan
.tu tadi tentang pangkal persoalannya: tidak jelasnya status keputusan yang dikeluarkan
2U., di mana titik pijak berpikirnya, dan kepada siapakah ia selalu harus berbicara
8supaya jangan selalu babak belur dicaci maki pihak yang terkena9
'agaimana halnya dengan ujung persoalan -Dat!a Natal-? Apakah lalu akan keluar )at!a
tidak boleh pacaran dengan gadis beragama lain, lalu )at!a sama sekali tidak boleh
pacaran? Apakah menganggukkan kepala kalau bertemu gadis juga dimasukkan ke dalam
kategori pacaran? 'agaimana pula tersenyum 8baik malu#malu ataupun penuh harapan9?
'olehkah, nanti anak saya bersekolah satu bangku dengan murid lain yang beragama
'udha? 'agaimana kalau ada tamu ;indu, haruskah saya banting pecahkan gelas bekas
ia meneguk minuman yang saya suguhkan 8!alaupun mungkin gelas pinjam dari orang
lain9? %an seterusnya, dan seterusnya
"alau tidak ada keinginan menetapkan ujung persoalannya, jangan#jangan nanti kita
tidak boleh membiarkan orang "risten naik taksi yang di kacanya tertulis kaligra)i Arab
berbunyi 'ismillahirrahmanirrahim Alangkah pengapnya udara kehidupan kita semua,
kalau sampai demikian@
$etapi, mencari ujung itu juga tidak mudah, karena ia berangkat dari seperangkat postulat
yang main mutlak#mutlakan dalam pemikiran keagamaan kita >ang celaka kalau
pemeluk agama#agama lain juga bersikap eksklusi) seperti itu Salah#salah, si muslim
nakal bisa mengalami nasib sial: sudah mencuri#curi perginya melihat perayaan Natal
8takut dimarahi 2U.9, sesampai di tempat perayaan itu diusir oleh penjaga pintu pula
"arenanya, mengapakah tidak kita mulai saja mengusulkan batasan yang jelas tentang
!ilayah -kajian- 8atau keputusan, atau pertimbangan, atau entah apa lagi9 yang baik
dipegangi oleh 2U.? 2engapakah tidak masalah#masalah dasar yang dihadapi bangsa
saja 'agaimana merumuskan kemiskinan dari sudut pandangan agama, bagaimana
mendorong penanganan masalah itu menurut pandangan agama, bagaimana meletakkan
kedudukan upaya penanganan kemiskinan 8haram, halal, mubah, makruh, sunahkah?9
oleh berbagai lembaga di ba!ah? 'agaimana pula kaum muslimin seyogianya bersikap
terhadap ketidakadilan, terhadap kebodohan? 5a!abannya tentulah harus terperinci dan
konkret, jangan cuma sitiran satu dua hadis tentang ke!ajiban belajar hingga ke liang
kubur saja
Nah, kapankah akan ada kejelasan tentang ujung dan pangkal kasus -Dat!a Natal-, yang
juga berarti ujung dan pangkal 2U. sendiri?
$12P3, B+ 2ei 4*74
Perihal Gerakan Sem!alan Islam
Oleh: Abdurrahman Wahid
Sempal adalah kata kerja dari bahasa 5a!a Artinya patah dan terpisahnya dahan dari
batang pohon, atau cabang dari dahan %engan bahasa .ndonesia, sulit untuk menamai
gerakan .slam yang memisahkan diri dari batang tubuh umat seagama "ata -pecahan-,
umpamanya, mengandung pengertian sama besar antara yang memisahkan diri dan
batang tubuh umat "arenanya, digunakan kata -sempalan- untuk menunjuk kepada
)enomena, yang dalam bahasa .nggris disebut splinter groups
5umlahnya banyak, berukuran kecil#kecil, dan ada kecenderungan untuk memecah diri
terus menerus dalam sebuah proses reaksi bersambung Denomena ini memunculkan diri
dalam semakin banyaknya kelompok yang keras dan militan di kalangan muslimin
berusia muda dimana#mana
%i tahun sembilan belas enam puluhan, Nasser dibuat kaget dengan terbongkarnya
kelompok untuk merebut kekuasaan di 2esir, untuk mengembalikan Epemerintahan
.slamF di bumi Nil $ernyata anggota kelompok itu masih muda#muda dalam usia, dan
menjadi bagian dari elite negeri: seorang ahli )isika inti di lembaga yang mengelola
persiapan pembuatan sebuah reaktor nuklir, seorang lagi per!ira muda yang baru saja
diangkat jadi per!ira teladan, seorang lagi pega!ai tinggi sebuah kementrian dan
seterusnya
&erita gerakan sempalan di kalangan kaum muslimin muncul dari ketidakmampuan
mencernakan dampak modernisasi yang semakin lama semakin laju tetapi timpang
jalannya 2odernisasi yang menimbulkan ekses#eksesnya, termasuk ketidakmampuannya
memberikan ja!aban tepat atas masalah#masalah yang ditimbulkannya sendiri
Anak#anak muda yang sangat kece!a dengan buruknya -kenyataan- dunia modern ini
lalu membuang modernitas mereka, membenahi diri dengan tuntas dalam kehidupan
beragama mereka, dan setelah itu dengan lantang menghardik orang lain yang seagama
tetapi berbeda penghayatan akan ajaran agama mereka ;ardikan yan sangat lantang,
karena dilontarkan dari keyakinan membara akan benarnya sikap sendiri dan salahnya
sikap orang lain
"alau baru sampai pada tingkat menghardik saja, belum sampai pada tingkat gerakan
sempalan Paling jauh baru mencapai tingkat pemuda pemberang: pemberang kepada
dunia, kepada lingkungan sendiri yang terdekat, ataupun kepada batang tubuh umat
$ingkat -sempal- 8splitntering stage9 baru tercapai, bila keberangan itu ditujukan kepada
diri sendiri: mengapakah harus takut memikul beban sepenuhnya dalam melakukan
pembenahan keluar? 2engapakah tidak berani menuntut pengorbanan terjauh dari diri
sendiri untuk memperjuangkan apa yang diyakini sebagai kebenaran?
Lebih jauh lagi, mengapa masih bimbang untuk mempertahankan segala#galanya untuk
sebuah -tindakan terakhir- guna membela kebenaran?
$ingkat -sempal- itu dicapai tatkala ada seseorang pemimpin yang berani melakukan
koreksi total atas dirinya sendiri dan diri anggota kelompoknya: penataan kembali
kehidupan kelompok secara menyeluruh
Ajaran agama dilaksanakan secara tidak pandang bulu, tanpa melalui proses pencernakan
terlebih dahulu, yaitu dalam bentuk pena)siran oleh sang pemimpin
%engan demikian, kebenaran .slam lalu dipersoni)ikasikan kedalam diri sang pemimpin
Apa yang dibenarkan pemimpin menjadi kebenaran .slam, dan tidak ada hak orang lain
diluar untuk menyanggah sang pemimpin
Lahirlah struktur -)ormal- yang sekaligus memberikan identitas diri kepada pengikut, dan
memungkinkan sang pemimpin untuk melakukan tindakan disipliner secara .ntern atas
diri mereka yang dianggap masih belum mampu berjuang
2aka diberikanlah akolade tertinggi bagi sang pemimpin, untuk melegitimisir
kedudukannya sebagai pengarah perjuangan gerakan, sebagai pengaman dari
kemungkinan penyele!engan intern, dan sebagai pelindung dari kemungkinan gangguan
dari luar .man, amir, khali)ah dan lain#lain gelar lagi
"ekuasaannya tunggal, tidak mau berbagi tempat dengan orang lain "harisma yang
dimilikinya mutlak, tidak ada tempat bagi keraguan dalam dirinya %an 0isi yang
dikemukakannya adalah satu#satunya jendela penglihatan bagi para pengikutnya, tidak
ada tempat bagi pandangan lain
Laa dina illa bijamaFatin, !ala jamaFata lilla bi imaratin, !ala imarata illa bi amirin 8bi
imamin, bi khali)atin dan seterusnya9, demikianlah kredo yang memberikan legitimasi
kepada kepemimpinan seperti ini: tak ada agama tanpa masyarakat, tak ada masyarakat
tanpa pimpinan, tak ada pimpinan tanpa pemimpin 8amir, iman, khali)ah dan sebagainya9
Dungsi keimanan seperti itu, di tambah mentalitas yang merasa senantiasa terancam,
memba!a kepada keyakinan messianistik akan peranan sang pemimpin dalam
kehidupan: dialah sang penyelamat, ratu adil yang akan menghilangkan kebalauan, .mam
2ahdi yang sudah dijanjikan Allah
Pemberian )ungsi seperti itu memba!a keharusan kepada sang pemimpin untuk
-menghasilkan- sesuatu, dan apakah cara lebih untuk itu selain kekerasan?
$ernyata gerakan sempalan memang sulit diperkirakan dimana munculnya, bagaimana
harus ditangani, dan tindakan pre0enti) apa yang dapat dilakukan untuk mencegah
meluasnya angkatan muda Satu hal sudah jelas: ia tidak dapat ditangani secara gegabah,
apalagi diidenti)ikasi sebagai sesuatu yang berlingkup luas dan mengancam keselamatan
negara
/erakan sempalan dapat melakukan hal#hal yang membahayakan, tetapi tetap dalam
kerangka terisolasi satu dari yang lain dan dalam lingkup kecil Namanya saja sempalan,
bagaimana sesuatu yang sempal dapat digeneralisasi me!akili batang pohon?
>a, gerakan sempalan janganlah diterapkan pada batang tubuh umat Nanti akan
bertambah kekece!aan dalam kelompok#kelompok kecil di kalangan umat itu dan dari
kekece!aan itu akan muncul lagi dorongan membuat gerakan sempalan baru
Perlakukanlah batang tubuh umat sebagai sesuatu yang !ajar Nanti akan tumbuh sikap#
sikap !ajar pula dalam dialognya dengan modernisasi %an kalau sikap !ajar bertambah
banyak, akan lebih sedikit kecenderungan bersempal#sempalan
$12P3, CG April 4*74

Anda mungkin juga menyukai