Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Menarche ( Haid Pertama)
Menarche adalah haid pertama yang terjadi akibat proses sistem hormonal yang
kompleks. Setelah panca indra menerima rangsangan yang diteruskan kepusat dan
diolah oleh hipotalamus, dilanjutkan dengan hipofise melalui sistem fortal dikeluarkan
hormon gonatropik perangsang folikel dan luteinizing hormon untuk merangsang
indung telur. Hormon perangsang folikel (FSH), merangsang folikel primordial yang
didalam perjalanannya dominan mengeluarkan hormon esterogen sehingga terjadi
pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder, ini juga merupakan tanda - tanda
remaja sedang mengalami pubertas (Ida, 2005).
Menarche salah satu tanda bahwa remaja tersebut telah mengalami perubahan
didalam dirinya dan juga disertai dengan berbagai masalah dan perubahan - perubahan
baik fisik, biologi, psikologik maupun sosial, harus dihadapi oleh remaja karena ini
merupakan masa yang sangat penting karena merupakan masa peralihan kemasa dewasa
(Moersintawati, 2008).
Menarche sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang
terjadi pada seorang gadis sedang menginjak dewasa. Perubahan timbul karena
serangkaian interaksi antara beberapa kelenjar di dalam tubuh.
Pusat pengendalian yang utama adalah bagian otak, disebut hypothalamus, yang
bekerja sama dengan kelenjar bawah otak mengendalikan urutan - urutan rangkaian
perubahan itu. Oleh sebab yang hingga kini belum jelas, empat tahun sebelum
menarche.
Universitas Sumatera Utara
Hypothalamus sudah mengeluarkan zat yang disebut faktor pencetus. Faktor
pencetus bergerak melalui pembuluh darah kelenjar bawah otak, dan menyebabkan
kelenjar itu mengeluarkan hormon - hormon tertentu. Salah satu ialah hormon
pertumbuhan yang menyebabkan pertumbuhan lebih cepat menjelang gadis.
Pertumbuhan yang cepat ini dimulai kira - kira 4 tahun sebelum menarche,
terutama dalam dua tahun yang pertama, dan melambat datangnya menarche datang.
Sekitar usia 12 tahun, hormon pencetus yang lain, hormon pencetus gonadtrophin
(GnRH) mulai dihasilkan kelenjar pituitary secara bergelombang, yang terjadi setiap 90
menit. Gelombang GnRH mempunyai efek sangat besar pada kematangan seksual
seorang gadis remaja. Hormon itu mencapai kelenjar pituitary dan menyebabkan sel - sel
istemewa tertentu menghasilkan dua hormon mempengaruhi indung telur berisi cairan
yang dinamai folikel.
Satu di antara dua hormon itu bertugas mempengaruhi folikel, dengan
merangsang pertumbuhannya, sehingga diberi nama hormone perangsang folikel
(Follicle Stumulating Hormone atau FSH). Pada mulanya folikel yang tumbuh sedikit.
Sementara itu, sel - sel yang mengelilinginya membuat seorang anak perempuan
memiliki sifat wanita setelah remaja. Folikel - folikel yang terangsang tadi selama
sebulan menghasilkan hormon esterogen, dan kemudian mati. Tetapi pada saat folikel
rombongan pertama mati, sejumlah folikel lain sudah mulai di rangsang FSH dan
memproduksi esterogen.
Semangkin lama, semakin folikel yang di rangsang oleh FSH dalam tiap
bulannya (kira - kira antara 12 - 20 folikel), sehingga jumlah esterogen yang terbentuk
banyak. Esterogen juga mempengaruhi pertumbuhan saluran susu di payudara, sehingga
payudara membesar.
Universitas Sumatera Utara
Juga dapat merangsang pertumbuhan saluran telur, rongga rahim dan vagina,
sehingga membesar. Di vagina, esterogen membuat dinding kian tebal dan cairan vagina
bertambah banyak. Esterogen juga dapat mengakibatkan tertimbunnya lemak didaerah
pinggul wanita juga dapat memperlambat pertumbuhan tubuh yang semula sudah
dirangsang oleh kelenjar bawah otak. Itulah sebabnya mengapa remaja tidak setinggi
anak laki - laki yang sama umurnya.
Kadar esterogen yang beredar bersama darah semakin lama semakin banyak.
Masa menarche oun semakin dekat, kenaikan esterogen merangsang lapisan dalam
rongga rahim yang disebut endometrium sehingga menebal. Tetapi juga menekan
kelenjar bawah otak sehingga produksi FSH berkurang. Dengan kadar hormon
perangsang folikel (FSH) mulai menurun, pertumbuhan folikel melambat. Akibatnya,
produksi esterogen pun menurun. Pembuluh darah yang mengaliri lapisan dalam rahim
mengerut dan putus, sehingga terjadi perdarahan didalam rahim.
Endometrium ikut runtuh,berbentuk cairan berupa darah dan sel - sel
endometrium yang terkumpul di rahim kemudian mengalir melalui vagina, mulailah
terjadi haid pertama yaitu menarche (Llewellyn, 2005).

B. Definisi Masa Remaja
Remaja atau Adolessence (Inggris), berasal dari bahasa latin Adolescare
yang berarti tumbuh kearah kematangan. Kematangan dimaksud adalah bukan hanya
kematangan fisik saja, tetapi juga kematangan sosial dan psikologi.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa yang
ditandai oleh perubahan fisik, emosi, dan psikis. Batasan usia remaja menurut World
Universitas Sumatera Utara
Health Organization adalah 12 - 24 tahun. Menurut Depkes RI adalah antara 10 - 19
tahun dan belum kawin menurut BKKBN adalah 10 - 19 tahun (Widyastuti, 2008).
Masa remaja usia diantara masa anak - anak dan dewasa yang secara biologis
yaitu antara umur 10 - 19 tahun. Peristiwa terpenting yang terjadi pada gadis remaja
ialah datang haid yang pertama kali, biasanya 10 - 16 tahun. Saat haid yang pertama ini
datang dinamakan menarche (Llewellyn, 2005).
Menurut World Health Organization (1995), yang dikatakan usia remaja adalah
10 - 18 tahun. Tetapi berdasarkan penggolongan umur, Masa remaja terbagi atas :
1. Masa remaja awal (10 - 13 tahun)
Pada tahap ini, remaja mulai berfokus pada pengambilan keputusan, baik
didalam rumah ataupun disekolah. Remaja mulai menunjukkan cara berpikir logis,
sehingga sering menanyakan kewenangan dan standar dimasyarakat maupun disekolah.
Remaja juga mulai menggunakan istilah sendiri dan mempunyai pandangan, seperti olah
raga yang baik untuk bermain, memilih kelompok bergaul, dan mengenal cara untuk
berpenampilan yang menarik.
2. Masa remaja tengah (14 - 16 tahun )
Pada tahapan ini terjadi peningkatan interaksi dengan kelompok, sehingga tidak
terlalu tergantung pada keluarga dan terjadi eksplorasi seksual. Dengan menggunakan
pengalaman dan pemikiran yang lebih kompleks, pada tahapan ini remaja sering
mengajukan pertanyaan, menganalisis secara lebih menyeluruh, dan berpikir tentang
bagaimana cara mengembangkan identitas siapa saya pada masa ini remaja juga mulai
mempertimbangkan kemungkinan masa depan, tujuan, dan membuat rencana sendiri.
3. Masa Remaja akhir (17 - 19 tahun)
Universitas Sumatera Utara
Pada tahap ini remaja lebih berkonsterasi pada rencana yang akan datang dan
meningkatkan pergaulan. Selama masa remaja akhir, proses berpikir secara kompleks
digunakan untuk memfokuskan diri terhadap masalah - masalah idealisme, toleransi,
keputusan untuk karier dan pekerjaan, serta peran dewasa dalam masyarakat (Aryani,
2010).
C. Perilaku ibu Dalam menghadapi menarche pada remaja putri
Hal - hal yang dilakukan ibu dalam menghadapi menarche pada remaja putri
yaitu :
1. Ibu harus menerangkan kepada remaja putri bahwa menarche adalah hal yang sangat
penting dalam hidup remaja putri, karena pada saat menarche remaja putri akan
dimulainya tanda bahwa remaja putri sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan tanda seks sekunder yang ditandai denga payudara mulai membesar
dan mulai tumbuhnya pubis, ini diakibatkan oleh proses hormonal yang kompleks.
2. Ibu juga harus bisa menjelaskan kepada remaja putri tentang perubahan aspek
psikososial dari kematangan seksual pada remaja putri, agar remaja putri mampu
melakukan penyesuain untuk dapat menerima perubahan-perubahan yang terjadi pad
dan mengurangi rasa cemas atas perubahan yang dialami remaja putri.
3. Ibu juga harus mampu memimbing remaja putri agar remaja putri dapat menerima
ukuran kebebasan atau kemandirian yang diberikan ibu kepada remaja putri agar
tidak terjadi kesenjangan dan konflik karena pada saat ini remaja putri mengalami
ikatan emosional yang berkurang, misalnya dalam hal memilih teman ataupun
melakukan aktifitas, dan sifat remaja putri yang ingin memperoleh kebebasan
emosional, sementara ibu masih ingin mengawasi dan melindungi remaja putri.
Universitas Sumatera Utara
4. Ibu harus memiliki pola asuh yang benar yang diterapkan oleh remaja putri, pola asuh
yang dibedakan menjadi 3 bagian yaitu :
1. Pola Asuh Otoriter
Yaitu menerapkan disiplin yang kaku dan menuntut remaja putri untuk
mematuhi aturan - aturan yang membuat remaja frustasi.
2. Pola Asuh Permisif
Yaitu memberikan kepada remaja putri namun kurang disertai adanya
batasan dalam berperilaku, akan membuat remaja mengalami kesulitan dalam
mengendalikan keinginan - keinginanya maupun dalam perilaku untuk menunda
pemuasan.
3. Pola Asuh Demokratif
Yaitu mengutamakan adanya dialog antara remaja putri dan ibu akan lebih
menguntungkan bagi remaja putri, karena selain memberi kebebasan kepada remaja
putri sehingga apabila terjadi konflik atau perbedaan pendapat diantara mereka dapat
dibicarakan dan diselesaikan bersama - sama (soetjoningsih, 2004).
4. Dalam rangka memfasilitas perkembangan remaja putri ibu diharapkan menjelaskan
tentang ciri - ciri perkembangan remaja putri yaitu :
1. Perkembangan remaja putri yang normal dan menyimpang.
2. Memfasilitasi remaja putri untuk berinteraksi dengan teman sebaya.
3. Menganjurkan remaja putri untuk bergaul dengan orang lain yang membuat remaja
putri nyaman mencurahkan perasaan, perhatian, dan kekhawatirannya.
4. Menganjurkan remaja putri untuk mengikuti organisasi yang mampunyai kegiatan
positif.

Universitas Sumatera Utara
5. Berperan sebagi teman berbagai cerita.
6. Berperan sebagai contoh peran (role model) bagi remaja putri dalam melakukan
interaksi
sosial yang baik, melakukan aktivitas bersama kelompoknya.
7. Membimbing remaja dalam menentukan rencana masa depan.
5. Ibu menerapkan kepada remaja putri cara - cara memelihara kesehatan reproduksi
yang benar yaitu :
1. Penggunaan pakaian dalam
Pakaian dalam yang digunakan sebaiknya yang terbuat dari bahan yang
menyerap keringat, misalnya katun atau kaus. Kain yang tidak menyerap keringat akan
menimbulkan rasa panas dan lembab. Kondisi ini akan menimbulkan ketidak nyamanan
bagi pemakai, serta sangat kondusif bagi pertumbuhan jamur. Pakaian dalam yang
dikenakan juga harus dalam keadaan bersih dan ukuran yang tepat. Pakaian terlalu
sempit atau penggunaan karet yang berlebihan akan menganggu kerja kulit dan
menimbulkan rasa gatal.
2. Penggunaan Handuk
Menurut kebiasaan yang ada dimasyarakat masih banyak yang menggunakan
handuk sebagai perlengkapan mandi yang dipakai secara berulang, bahkan ada yang
menggunakan satu handuk secara bersamaan dalam satu keluarga. Penggunaan handuk
secara berulang diperbolehkan, tetapi yang perlu diperhatikan adalah handuk harus
selalu dijemur setiap selesai dipakai. Handuk dijemur agar terkena sinar matahari,
sehingga jasad renik yang ada pada handuk mati dan tidak menimbulkan infeksi.
Sebaiknya handuk tidak digunakan lebih dari satu minggu atau bila sudah tidak nyaman
dipergunakan. Namun, walaupun dalam satu keluarga, penggunaan handuk secara
Universitas Sumatera Utara
bersamaan hendaknya dihindari. Handuk yang digunakan secara bersamaan bias menjadi
media penularan penyakit kulit dan kelamin, misalnya skabies dan pediculus pubis.
Skabies disebabkan oleh tungau sarcoptes scabies var.hominis. Gejala skabies
yang utama adalah pruritus pada malam hari, karena aktivitas tungau meningkat pada
suhu kulit yang lembab dan hangat. Pedikulus pubis disebabkan oleh kutu Pthirus pubis.
Bila kutu ini menggigit, maka tidak terlihat jelas bekas gigitannya. Namun setelah 30
hari akan timbul pthirus pubis. Bila kutu ini menggigit, maka terlihat jelas bekas
gigitannya. Namun setelah 30 hari akan timbul pruritis, ertema, dan infeksi sekunder.
3. Memotong Bulu Pubis
Dengan mencukur bulu - bulu pubis, kebersihan bulu - bulu pubis akan selalu
terjaga, sehingga tidak menjadi media kehidupan kutu dan jasad renik, serta aroma yang
tidak sedap. Bulu pubis yang terlalu panjang dan lebat akan selalu terpapar urine saat
buang air kecil.
4. Kebersihan Alat Kelamin Luar
Bagi remaja putri, membiasakan diri untuk membersihkan vulva setiap setelah
buang air kecil atau buang air besar dan mengeringkan sampai benar - benar kering
sebelum mengenekan pakaian dalam adalah perilaku yang benar. Tehnik membersihkan
vulva adalah dari arah depan kebelakang. J ika perlu, gunakan air bersih yang hangat.
Bersihkan vulva dengan tidak menggunakan cairan antiseptic secara berlebihan, karena
akan merusak flora normal, yaitu bakteri Doderlein. Kuman ini memecah glikogen pada
lendir vagina menjadi asam (pH 4,5) yang bersifat bakterisida (membunuh kuman).
Penggunaan antiseptik yang berlebihan akan membunuh flora normal ini dan member
kesempatan bagi perkembang biakannya kuman patogen, sehingga tubuh akan rentan
terhadap infeksi.
Universitas Sumatera Utara
5. Penggunaan Pembalut Wanita
Pada saat haid, remaja putri harus memakai pembalut yang bersih. Pilih
pembalut yang tidak berwarna dan tidak mengandung parfum (pewangi). Hal ini
dilakukan untuk mengurangi paparan zat kimia pada vulva. Setelah buang air kecil atau
buang air besar, ganti dengan pembalut yang bersih atau yang baru. Jenis ukuran
pembalut disesuaikan dengan kebutuhannya, misalnya pada saat menjelang haid dan
mulai terasa adanya keputihan yang sifatnya fisiologis, bisa menggunakan pembalut
yang berukuran kecil (pantyliner) (Aryani, 2010).
D. Perilaku
Perilaku (manusia) adalah semua kegiatan atau aktifitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat di amati oleh pihak luar. Prilaku
manusia sangat kompleks dan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Menurut
Benyamin Bloom (1908) yang di kutip Notoadmojo (2010), perilaku terbagi dalam 3
area, wilayah, ranah atau domain perilaku ini, yakin kognitif (cognitive), afektif
(affective), dan psikomotor (psychomotor). Kemudian oleh ahli pendidikan di Indonesia,
ketiga domain ini diterjemahkan kedalam cipta (kognitif), rasa (afektif), dan karsa
(psikomotor), atau pericipta, perirasa, dam peritindak.
Terbentuknya suatu perilaku baru, terutama pada orang dewasa dimulai pada
dominan kognitif, dalam dalam arti subjek terlebih dahulu terhadap stimulus yang
berupa materi atau objek di luarnya. Sehingga pengetahuan baru pada subjek tersebut,
dapat menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek yang
di ketahui itu.
Universitas Sumatera Utara
Akhirnya rangsangan objek yang telah di ketahui dan di dasari
sepenuhnya tersebut akan menimbulkan respon lebih jauh lagi, yaitu merupakan
tindakan terhadap stimulus tersebut (Notoadmojo, 2010).
E. Pengetahuan (Knowledge)
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).
Dengan sendirinya pada waktu penginderaan sehingga menghasilkan pengetahuan
tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek peneliti atau responden.
1. Tahu (Know)
Tahu dapat diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada
sebelum atau setelah mengamati sesuatu.
2. Memahami (comprehension)
Memahami dapat diartikan suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek
tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi juga orang tersebut harus dapat
mengintrepertasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi dapat diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang
dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut
pada situasi yang lain.
4. Analisis (Analysis)
Universitas Sumatera Utara
Analisis dapat diartikan kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau
memisahkan, kemudian mencari hubungan anatara komponen - komponen yang terdapat
dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang
itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat
membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap
pengetahuan tersebut.
5. Sintesis (Synthesis)
Sintesis dapat diartikan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen - komponen pengetahuan
yang dimiliki. Dengan kata lain sentesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi - formulasi yang telah ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi dapat diartikan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya
didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma - norma yang berlaku
dimasyarakat.
F. Sikap (Attitude)
1. Pengertian
Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulasi atau objek tertentu,
yang sudah melibatkan factor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang - tidak
senang, setuju - tidak setuju, baik - tidak baik, dan sebagainya).
Campbell (1950) mendefinisikan sikap sangat sederhana yakni : An
individuals attitude is syndrome of response consistency with regard to object. J adi
jelas disini dikatakan sikap itu adalah suatu syndrome atau kumpulan gejala dalam
Universitas Sumatera Utara
merespons stimulasi atau objek. Sehinga melibatkan pikiran, perasaan, perhatian, dan
gejala kejiwaan yang lain. Berdasarkan intensitasnya sikap mempunyai tingkat - tingkat
sebagai berikut :
1. Menerima (Receiving)
Menerima dapat diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus
yang diberikan (objek).
2. Menanggapi (Responding)
Menanggapi dapat diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap
pertanyaan atau objek yang dihadapi.
3. Menghargai (Valuing)
Menghargai dapat diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang
positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti membahasnya dengan orang lain, bahkan
mengajak, mempengaruhi, atau menganjurkan orang lain untuk merespon.
4. Bertanggung Jawab (Responsible)
Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa
yang telah diyakini. Seseorang yang telah mengambil sikap berdasarkan keyakinannya,
dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain menyangkal atau adanya resiko
lainnya.





Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai