Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH GENERATOR DC (Tugas Akhir Percobaan Generator DC) OLEH

Nama : Surya Andika Npm :1215031070 Kelompok : 6 (enam) LABORATORIUM


KONVERSI ENERGI ELEKTRIK LABORATORIUM TERPADU TEKNIK
ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
LAMPUNG 2013
BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar belakang Dalam dunia kelistrikan, kita
mengenal suatu alat yang di sebut motor listrik dan generator listrik. Secara
sederhana, generator listrik berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik sedangkan motor listrik berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Dari kedua fungsi dari masing-masing alat tersebut terdapat hubungan.
Sebuah generator akan bekerja dengan di bantu motor listrik untuk menggerakkan
generator tersebut. Namun pada skala besar, seperti di PLTA generator akan dibantu
turbin untuk menggerakkan generator tersebut. Dari fungsi generator tersebut
menjadikan alat ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Generator sendiri
ada dua macam yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC).
Perbedaan mendasar dari kedua generator ini adalah pada sumber tegangan yang
dihasilkan. Dalam kehidupan sehari-hari, semakin banyak peralatan elektronika yang
menggunakan listrik sebagai sumber utama. Apabila terjadi listrik padam dalam
sehari saja,maka sebagian aktivitas manusia akan terhambat. Oleh karena itu, dalam
makalah ini saya mencoba untuk menjelaskan seputar generator listrik yaitu generator
arus searah (DC). 1.2 Tujuan 1. Menjelaskan pengembangan generator arus searah
(DC) 2. Menjelaskan pengertian kerja generator arus searah (DC) 3. Menjelaskan
prinsip kerja generator arus searah (DC) 4. Menjelaskan aplikasi pada generator arus
searah (DC)
1.3 Rumusan masalah 1. Bagaimana pengembangan generator arus searah (DC) ? 2.
Apa pengertian dari generator arus searah (DC) ? 3. Bagaimana prinsip kerja dari
generator arus searah (DC) ? 4. Apa saja aplikasi dari generator arus searah (DC) ?
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengembangan generator listrik Sebelum hubungan
antara magnet dan listrik ditemukan, generator menggunakan prinsip elektrostatik.
Mesin Wimshurst menggunakan induksi elektrostatik atau "influence". Generator Van
de Graaff menggunakan satu dari dua mekanisme yaitu penyaluran muatan dari
elektrode voltase-tinggi dan muatan yang dibuat oleh efek triboelektrisitas
menggunakan pemisahan dua insulator. FARADAY Cakram Faraday Generator
portabel (pandangan samping)
Generator portabel (pandangan sudut) Pada 1831-1832 Michael Faraday menemukan
bahwa perbedaan potensial dihasilkan antara ujung-ujung konduktor listrik yang
bergerak tegak lurus terhadap medan magnet. Dia membuat generator
elektromagnetik pertama berdasarkan efek ini menggunakan cakram tembaga yang
berputar antara kutub magnet tapal kuda. Proses ini menghasilkan arus searah yang
kecil. Desain alat yang dijuluki cakram Faraday itu tidak efisien dikarenakan oleh
aliran arus listrik yang arahnya berlawanan di bagian cakram yang tidak terkena
pengaruh medan magnet. Arus yang diinduksi langsung di bawah magnet akan
mengalir kembali ke bagian cakram di luar pengaruh medan magnet. Arus balik itu
membatasi tenaga yang dialirkan ke kawat penghantar dan menginduksi panas yang
dihasilkan cakram tembaga. Generator homopolar yang dikembangkan selanjutnya
menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan sejumlah magnet yang disusun
mengelilingi tepi cakram untuk mempertahankan efek medan magnet yang stabil.
Kelemahan yang lain adalah amat kecilnya tegangan listrik yang dihasilkan alat ini,
dikarenakan jalur arus tunggal yang melalui fluks magnetik.Dinamo DINAMO
Dinamo adalah generator listrik pertama yang mampu mengantarkan tenaga untuk
industri, dan masih merupakan generator terpenting yang digunakan pada abad ke-21.
Dinamo menggunakan prinsip elektromagnetisme untuk mengubah putaran mekanik
menjadi listrik arus bolak-balik.
Dinamo pertama berdasarkan prinsip Faraday dibuat pada 1832 oleh Hippolyte Pixii,
seorang pembuat peralatan dari Perancis. Alat ini menggunakan magnet permanen
yang diputar oleh sebuah "crank". Magnet yang berputar diletakaan sedemikian rupa
sehingga kutub utara dan selatannya melewati sebongkah besi yang dibungkus dengan
kawat. Pixii menemukan bahwa magnet yang berputar memproduksi sebuah pulsa
arus di kawat setiap kali sebuah kutub melewati kumparan. Lebih jauh lagi, kutub
utara dan selatan magnet menginduksi arus di arah yang berlawanan. Dengan
menambah sebuah komutator, Pixii dapat mengubah arus bolak-balik menjadi arus
searah. DINAMO GRAMME Namun, kedua desain di atas menderita masalah yang
sama: mereka menginduksi "spike" arus diikuti tanpa arus sama sekali. Antonio
Pacinotti, seorang ilmuwan Italia, memperbaikinya dengan mengganti kumparan
berputar dengan yang "toroidal", yang dia ciptakan dengan mebungkus cincin besi. Ini
berarti bahwa sebagian dari kumparan terus melewati magnet, membuat arus menjadi
lancar. Znobe Gramme menciptakan kembali desain ini beberapa tahun kemudian
ketika mendesain pembangkit listrik komersial untuk pertama kalinya, di Paris pada
1870-an. Desainnya sekarang dikenal dengan nama dinamo Gramme. Beberapa versi
dan peningkatan lain telah dibuat, tetapi konsep dasar dari memutar loop kawat yang
tak pernah habis tetap berada di hati semua dinamo modern.
2.2 Pengertian generator arus searah (DC) Generator DC adalah Sebuah perangkat
mesin listrik dinamis yang mengubah energi mekanis menjadi energi listrik.
Menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC hanya memiliki satu cincin yang
terbelah ditengahnya sehingga di namakan komutator. Generator DC terdiri dua
bagian, yaitu stator, yaitu Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian
mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian
stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box.
Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros
rotor. 1. ROTOR : bagian Generator DC yang berputar Poros Inti Komutator
Kumparan/Lilitan 2. STATOR : bagian Generator DC yang diam Kerangka Kutub
Utama dan Belitan Kutub Bantu dan Belitan Bantalan dan Sikat 3. celah udara :
ruangan antara Stator dan Rotor Gambar 1.1 Generator Sederhana Dc
2.3 Prinsip kerja Generator DC Gambar 1.2 Prinsip kerja Generator DC Keterangan
gambar : Pada gambar Generator DC Sederhana dengan sebuah penghantar kutub
tersebut,dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan timbul
EMF. Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga
sisi AB dan C-D terletak tegak lurus pada arah fluks magnet. Kumparan ABCD
diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang sejajar
dengan sisi A-B dan C-D. GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D
besarnya sesuai dengan perubahan fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap
detik
Gambar 1.3 Pembangkit tegangan Induksi Jika rotor diputar dalam pengaruh medan
magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor.
Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat
rotor menempati posisi seperti Gambar 1.3 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi
perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi
jangkar pada Gambar 1.3 (b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena
tidak adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor.
Daerah medan ini disebut daerah netral. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan
komutator satu cincin Gambar 1.4.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC
dengan dua gelombang positif. Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan
induksi bolakbalik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan) Gambar 1.4
Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin seret & komutator
Jenis-jenis Generator DC A. Generator DC dengan penguat terpisah Generator DC
dengan penguat terpisah yaitu bila arus kemagnetan diperoleh dari sumber tenaga
listrik arus searah di luar generator. Generator DC dengan penguat terpisah hanya
dipakai dalam keadaan tertentu. Dengan terpisahnya sumber arus kemagnetan dari
generator, berarti besar kecilnya arus kemagnetan tidak terpengaruh oleh nilai-nilai
arus ataupun tegangan generator. B. Generator DC dengan penguat sendiri Disebut
sebagai Generator DC dengan penguat sendiri, bila arus kemagnetan bagi kutub-kutub
magnet berasal dari generator DC itu sendiri. Pengaruh nilai-nilai tegangan dan arus
generator terhadap arus penguat tergantung cara bagaimana hubungan lilitan penguat
magnet dengan lilitan jangkar. 2.4 2.4.1 Apikasi generator arus searah (DC)
Alternator Mobil Alternator mobil merupakan salah satu aplikasi dari generator dc.
Sistem pengisian pada kendaraan mempunyai 3 rangkaian komponen penting yaitu
Aki, Alternator dan Regulator. Alternator sendiri terdiri dari komponenkomponen
seperti gabungan kutub magnet yang dinamakan rotor, yang didalamnya terdapat
kumparan kawat magnet yang dinamakan stator.
Alternator mulai berfungsi untuk menghasilkan listrik/pembangkit listrik ketika mesin
dihidupkan untuk disalurkan ke aki dengan mengkonversi / mengubah tegangan AC
menjadi tegangan DC. Sedangkan regulator punya fungsi sebagai alat pengatur dan
pembatas voltase yang terdiri dari sebuah rangkaian dioda yang dinamakan rectifier
serta dua kipas dalam (internal Fan) untuk menghasilkan sirkulasi udara. Model
alternator untuk setiap jenis mobil itu berbeda-beda, tapi kebanyakan alternator
mempunyai regulator yang berada didalamnya ( IC built In), namun untuk tipe yang
lama mempunyai regulator diluar. Tidak seperti model yang lama, tipe yang punya IC
bulit in ini dapat dengan mudah diperbaiki dengan membuka tutup bagian atasnya.
Tipe lainnya adalah model pulley alternator yang diikat/dikencangkan ke bagian
sumbu rotor. Alternator dengan tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi
bagian dari pulley-nya namun sudah mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara
pendingin, tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk
pendinginan. Antara Aki dengan Alternator Besaran daya yang terdapat alternator
beragam, mulai dari yang paling kecil yang mempunyai daya 35 A hingga yang
terbesar yang beredar dipasaran yaitu 220A. Karena berfungsi sebagai pembangkit
daya listrik ke aki, apabila ada penambahan perangkat atau aksesoris mobil yang
membutuhkan beban listrik yang besar / banyak, cukup dengan mengganti
alternatornya bukan aki.
Karena bila memperbesar daya listrik di aki tapi penyaluran tenaganya lebih kecil,
maka aki akan tetap tekor. Jadi makin besar beban listrik yang dipakai, makin besar
juga daya dari alternator yang harus dipergunakan. 2.4.2 DINAMO SEPEDA Dinamo
sepeda merupakan generator kecil yang dapat menghasilkan arus listrik yang kecil
pula. pada Dinamo sepeda prinsip kerjanya yaitu energi gerak di ubah menjadi energi
listrik .Dinamo sepeda ini hanya menyalakan lampu depan dan belakang terangnnya
lampu di tentukan oleh cepatnya roda berputar yang mengakibatkan di namo juga
cepat dan arus listrik juga akn besar pula . Dinamo sepeda intinya adalah sebuah
magnet yang dapat berputar dan sebuah kumparan tetap.bila roda sepeda di putar dan
pada dinamo akan memutar sehingga roda akan memutar magnet biasanya dinamo
dapat menghasilakan tegangangan 6 sampai 12 Volt.jadi dengan adanya dinamo pada
sepeda dapat memudahkan kita bila menggunakan sepeda bila malam hari. 2.4.3 Las
listrik Las listrik juga merupakan aplikasi dari generator dc. Las listrik adalah teknik
menyambung dua bagian logam memanfaatkan tenaga panas yang diperoleh dari
sumber tenaga listrik AC maupun DC dengan tambahan logam pengisi. Sumber
tenaga panas mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi. Sumber tenaga
panas mencairkan sebagian logam induk dan logsm pengisi sehingga diperoleh
sambungan permanen yang sulit dipisahkan. Pekerjaan las listrik memiliki resiko
bahaya kecelakaan cukup besar yang dapat diminimalkan dengan alat keselamatan
kerja. Mesin yang wajib tersedia adalah mesin las untuk menyambung dua permukaan
baja. Alat las harus tersedia karena fungsinya yang tidak bisa
digantikan oleh alat yang umum tersedia di perdesaan. Alat las sebaiknya dari jenis
las busur listrik yang dapat menggunakan listrik dari PLTMH. Las karbit
(oxyacetylene) tidak dianjurkan untuk desa terpencil karena akan mengalami
kesulitan dalam transportasi tabung oksigen.
III PENUTUP Demikian penyusuan makalah tentang generator arus searah (DC).
Semogadapat bermanfaat untuk kita semua.
Daftar pustaka 1. http://id.wikipedia.org/wiki/Generator_listrik . (Diakses pada 26
Desember 2013 pukul 12.30 WIB). 2.
http://www.scribd.com/doc/62001748/Makalah-Generator-DC . (Diakses pada 26
Desember 2013 pukul 12.30 WIB) 3. http://www.slideshare.net/septianraha/makalah-
word . (Diakses pada 26 Desember 2013 pukul 12.30 WIB) 4.
http://denydestian.blogspot.com/2011/11/v-behaviorurldefaultvml.o.html. (Diakses
pada 26 Desember 2013 pukul 12.30 WIB) 5. http://arndaster.blogspot.com/. (Diakses
pada 26 Desember 2013 pukul 12.30 WIB).













lanavierdie89
Just another WordPress.com site

Cari
Menu utama
Langsung ke konten utama
Beranda
About
Navigasi tulisan
Sebelumnya Selanjutnya
MAKALAH GENERATOR DC
Ditulis pada Mei 6, 2012
FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO
GENERATOR DC

Disusun oleh
Ahmad Maulana (19410218)
Putera Arief Ramadhan (15410422)

Universitas Gunadarma
Fakultas Teknik Industri
2012



BAB I
I.I Latar Belakang Masalah

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah.
Generator DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan
magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
Energi Mekanis GENERATOR Energi Listrik

Tenaga mekanis : memutar kumparan kawat penghantar dalam medan magnet
ataupun sebaliknya memutar magnet diantara kumparan kawat penghantar.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut adalah arus searah (DC) atau
arus bolak-balik (AC), hal ini tergantung dari susunan atau konstruksi dari generator,
serta tergantung dari system pengambilan arusnya

DC Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-
kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.
Gambar 1. Konstruksi Generator DC
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk
perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara
periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel
dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk
membersihkan noda bekas sikat arang
Generator DC berpenguatan bebas merupakan generator yang mana arus medannya di
suplai dari sumber DC eksternal. Tegangan searah yang dipasangkan pada kumparan medan
yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan arus If dan menimbulkan fluks pada kedua
kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada generator.
Pada karakteristik berbeban sebuah generator DC menunjukkan bagaimana hubungan antara
tegangan terminal Vt dan arus medan If ketika generator dibebani. Bila generator dibebani
maka akan mengalir arus beban sebesar IL. Pada generator DC penguatan shunt penurunan
tegangan terminal akan semakin besar bila terus-menerus dibebani, dan arus medan If pada
mesin ikut turun. Ini menyebabkan fluks pada mesin turun sehingga nilai Ea turun yang
menyebabkan penurunan tegangan terminal lebih besar. Sedangkan pada generator DC
penguatan bebas Tegangan terminal Vt akan berkurang akibat
efek demagnetisasi dari reaksi jangkar. Pengurangan ini dapat di atasi dengan peningkatan
arus medan yang sesuai. Tegangan terminal Vt akan lebih kecil daripada ggl E yang
dibangkitkan, sebesar Ia.Ra, dimana Ra adalah resistansi rangkaian jangkar. Penurunan
tegangan ini dapat dengan suatu segitiga yang disebut segitiga portier, yang sisinya sebanding
Ia. karena Ia konstan maka segitiga ini konstan dalam batas-batas belum jenuh. Menurunnya
tegangan terminal Vt ini akan menyebabkan arus medan If turun, dan Ea juga akan
mengalami penurunan.
Dengan demikian, perlu dilakukan pengujian generator DC penguatan bebas dengan
generator DC shunt berupa analisa data-data yang diambil dari laboratorium. Pengujian ini
dilakukan untuk membandingkan karakteristik berbeban dari kedua jenis generator DC
tersebut.

I.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan tugas ini adalah untuk mengetahui perbandingan
karakeristik berbeban dari generator DC penguatan bebas dengan generator DC shunt.
Manfaat penulisan tugas ini bagi penulis adalah mendapatkan pengertian dan penjelasan
tentang karakteristik generator DC penguatan bebas dan generator DC shunt untuk keadaan
beban yang berubah-ubah. Sedangkan bagi para pembaca, diharapkan semoga tugas akhir ini
dapat menjadi sumbangan dalam memperkaya pengetahuan dan memberikan kesempatan
untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Medan magnet pada generator dapat dibangkitkan dengan dua cara yaitu :
dengan magnet permanen
dengan magnet remanen
Generator listrik dengan magnet permanen sering juga disebut magneto dynamo. Karena
banyak kekurangannya, maka sekarang jarang digunakan. Sedangkan generator dengan
magnet remanen menggunakan medan magnet listrik, mempunyai kelebihan-kelebihan
yaitu :
Medan magnet yang dibangkitkan dapat diatur
Pada generator arus searah berlaku hubungan-hubungan sebagai berikut :
.
Dimana : Ea = GGL yang dibangkitkan pada jangkar generator
= Fluks per kutub
z = Jumlah penghantar total
n = Kecepatan putar
e = Jumlah hubungan parallel
Bila(Konstanta), maka :
Berdasarkan cara memberikan fluks pada kumparan medannya, generator arus searah dapat
dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Generator berpenguatan bebas
Generator tipe penguat bebas dan terpisah adalah generator yang lilitan medannya dapat
dihubungkan ke sumber dc yang secara listrik tidak tergantung dari mesin. Tegangan searah
yang dipasangkan pada kumparan medan yang mempunyai tahanan Rf akan menghasilkan
arus If dan meni mbulkan fluks pada kedua kutub. Tegangan induksi akan dibangkitkan pada
generator
Jika generator dihubungkan dengan beban, dan Ra adalah tahanan dalam generator, maka
hubungan yang dapat dinyatakan adalah:
Besaran yang mempengaruhi kerja dari generator :
Tegangan jepit (V)
Arus eksitasi (penguatan)
Arus jangkar (Ia)
Kecepatan putar (n)
2. Generator berpenguatan sendiri
a. Generator searah seri
b. Generator Shunt
Pada generator shunt, untuk mendapatkan penguatan sendiri diperlukan :
Adanya sisa magnetik pada sistem penguat
Hubungan dari rangkaian medan pada jangkar harus sedemikian, hingga arah medan
yang terjadi, memperkuat medan yang sudah ada. Mesin shunt akan gagal
membangkitkan tegangannya kalau:
Sisa magnetik tidak ada. Misal: Pada mesin-mesin baru. Sehingga cara memberikan
sisa magnetic adalah pada generator shunt dirubah menjadi generator berpenguatan
bebas atau pada generator dipasang pada sumber arus searah, dan dijalankan sebagai
motor shunt dengan polaritas sikat-sikat dan perputrannominal
Hubungan medan terbalik, Karena generator diputar oleh arah yang salah dan
dijalankan, sehingga arus medan tidak memperbesar nilai fluksi. Untuk
memperbaikinya denganhubungan-hubungan perlu diubah dan diberi kembali sisa
magnetik, seperti carauntuk memberikan sisa magnetik
Tahanan rangkaian penguat terlalu besar. Hal ini terjadi misalnya pada hubungan
terbuka dalam rangkaian medan, hingga Rf tidak berhingga atau tahanan kontak sikat
terlalu besar atau komutator kotor
C. Generator Kompon
Generator kompon merupakan gabungan dari generator shunt dan generator seri, yang
dilengkapi dengan kumparan shunt dan seri dengan sifat yangdimiliki merupakan gabungan
dari keduanya. Generator kompon bisadihubungkan sebagai kompon pendek atau dalam
kompon panjang. Perbedaandari kedua hubungan ini hampir tidak ada, karena tahanan
kumparan seri kecil, sehingga tegangan drop pada kumparan ini ditinjau daritegangan
terminal kecil sekali dan terpengaruh.
I.3 Batasan Masalah
Untuk membatasi materi yang akan dibicarakan pada tugas ini, maka penulis perlu
membuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini diperbuat supaya isi dan
pembahasan dari tugas akhir ini menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang
diharapkan. Adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah :
Jenis generator yang digunakan dalam percobaan ini adalah generator DC penguatan
bebas dan generator DC shunt.
Tidak membahas motor arus searah ( DC ).
Beban yang digunakan hanya berupa beban resistif.
Tidak membahas karakteristik beban nol dan karakteristik luar dari generator DC.
Spesifikasi generator DC yang digunakan untuk percobaan adalah generator DC pada
Laboratorium Konversi Energi Listrik FT USU
Energi Listrik FT USU
Untuk memberi tenaga pada suatu beban kadang-kadang diperlukan kerja pararel dari
dua atau lebih generator. Pada penggunaan beberapa buah mesin perlu dihindari
terjadinya beban lebih pada salah satu mesin. Kerja pararel generator juga diperlukan
untuk meningkatkan efisiensi yang besar pada perusahaan listrik umum yang senantiasa
memerlukan tegangan yang konstan. Untuk hal-hal yang khusus sering dynamo
dikerrjakan pararel dengan aki, sehingga secara teratur dapat mengisi aki tesebut.

BAB II
II.1 Membuat Blog Diagram Secara Keseluruhan
Generator Penguat Terpisah
Pada generator penguat terpisah, belitan eksitasi (penguat eksitasi) tidak terhubung menjadi
satu dengan rotor. Terdapat dua jenis generator penguat terpisah, yaitu:
1. Penguat elektromagnetik
2. Magnet permanent / magnet tetap
Gambar 1.1 Generator Penguat Terpisah.
Generator shunt
Gambar 1.2 Diagram Rangkaian Generator Shunt
Generator Kompon
Gambar 1.3 Diagram Rangkaian Generator Kompon
Catu daya Adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan dan mengubah
tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect Current) yang dapat di
gunakan sebagai sumber tenaga peralatan elektronika. Sebuah catu daya adaptor yang baik
memiliki bagian-bagian seperti pada blok diagram berikut ini :
catu daya
Gambar 1.4 Diagram blog catu daya
II.2 Ceritakan Masing-Masing Komponen Setiap Blog
Catu daya
Keterangan :
1. Stepdown (Penurun Tegangan)
Bagian ini berfungsi menurunkan tegangan AC 110/220V menjadi tegangan AC yang lebih
rendah yang diperlukan( 5V, 9V,12V, dll).Bagian ini terdiri dari sebuah transformer (trafo)
2. Rectifier (Penyearah)
Bagian ini merupakan bagian penyearah arus dari arus AC (bolak-balik) menjadi arus DC
(searah).Bagian ini terdiri dari sebuah dioda silikon , germanium ,selenium atau Cuprox.
3. Filter (Penyaring)
Bagian ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang masih berdenyut sehingga menjadi rata.
Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari kapasitor elektrolit dengan resistor atau
induktor.
4. Stabilizer(Penstabil)
Bagian ini berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh tegangan
beban.Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang didalamnya berisi rangkaian
penstabil.
5. Regulator(Pengatur)
Bagian ini mengatur kestabilan arus yang mengalir ke rangkaian elektronika.Komponen
yang di gunakan merupakan gabungan dari transistor, resistor dan kapasitor. Ada juga yang
di paket berupa sebuah IC seperti regulator LM7805. Pada gambar 2.9 regulator bekerja
dengan cara mengendalikan arus basis pada transistor melalui dioda zener 5V tipe 1N4736
dan resistor 680 ohm sehingga penguatan tegangan pada output transistor mengalami
penurunan sesuai dengan pengaturan tegangan kemudi pada arus basis yaitu sebesar 5V. Pada
gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter diberi bias positif sedangkan
base-colector mendapat bias negatif (reverse bias).
(KF.Ibrahim , Prinsip Dasar Elektronika , 1993, hal : 23)


III.3 Cara Kerja Masing-Masing Setiap Blok
Generator Penguat Terpisah
Energi listrik yang dihasilkan oleh penguat elektromagnet dapat diatur melalui pengaturan
tegangan eksitasi. Pengaturan dapat dilakukan secara elektronik atau magnetik. Generator
ini bekerja dengan catu daya DC dari luar yang dimasukkan melalui belitan F1-F2.
Penguat dengan magnet permanen menghasilkan tegangan output generator yang konstan dari
terminal rotor A1-A2. Karakteristik tegangan V relatif konstan dan tegangan akan menurun
sedikit ketika arus beban I dinaikkan mendekati harga nominalnya
Generator Shunt

Pada generator shunt, penguat eksitasi E1-E2 terhubung paralel dengan rotor (A1-A2).
Tegangan awal generator diperoleh dari magnet sisa yang terdapat pada medan magnet stator.
Rotor berputar dalam medan magnet yang lemah, dihasilkan tegangan yang akan memperkuat
medan magnet stator, sampai dicapai tegangan nominalnya. Pengaturan arus eksitasi yang
melewati belitan shunt E1-E2 diatur oleh tahanan geser. Makin besar arus eksitasi shunt,
makin besar medan penguat shunt yang dihasilkan, dan tegangan terminal meningkat sampai
mencapai tegangan nominalnya. Diagram rangkaian generator shunt dapat dilihat pada
Gambar 1.2
Jika generator shunt tidak mendapatkan arus eksitasi, maka sisa megnetisasi tidak akan ada,
atau jika belitan eksitasi salah sambung atau jika arah putaran terbalik, atau rotor
terhubungsingkat, maka tidak akan ada tegangan atau energi listrik yang dihasilkan oleh
generator tersebut.
Generator Kompon
Generator kompon mempunyai dua penguat eksitasi pada inti kutub utama yang sama.Satu
penguat eksitasi merupakan penguat shunt, dan lainnya merupakan penguat seri. Diagram
rangkaian generator kompon ditunjukkan pada Gambar 12. Pengatur medan magnet (D1-D2)
terletak di depan belitan shunt.
III.4 Penampilan Rangkaian Skematik

Generator Penguat Terpisah


karakteristik generator penguat terpisah saat eksitasi penuh (Ie 100%) dan saat
eksitasi setengah penuh (Ie 50%). Ie adalah arus eksitasi, I adalah arus
beban.Tegangan output generator akan sedikit turun jika arus beban semakin
besar.
Kerugian tegangan akibat reaksi jangkar.
Perurunan tegangan akibat resistansi jangkar dan reaksi jangkar, selanjutnya
mengakibatkan turunnya pasokan arus penguat ke medan magnet, sehingga
tegangan induksi menjadi kecil.
Generator Shunt

Generator shunt mempunyai karakteristik seperti ditunjukkan pada Gambar 11. Tegangan
output akan turun lebih banyak untuk kenaikan arus beban yang sama, dibandingkan dengan
tegangan output pada generator penguat terpisah. Sebagai sumber tegangan, karakteristik dari
generator penguat terpisah dan generator shunt tentu kurang baik, karena seharusnya sebuah
generator mempunyai tegangan output yang konstan, namun hal ini dapat diperbaiki pada
generator kompon.
Generator Kompon
menunjukkan karakteristik generator kompon. Tegangan output generator terlihat konstan
dengan pertambahan arus beban, baik pada arus eksitasi penuh maupun eksitasi 50%. Hal ini
disebabkan oleh adanya penguatan lilitan seri, yang cenderung naik tegangannya jika
arus beban bertambah besar. Jadi ini merupakan kompensasi dari generator shunt, yang
cenderung tegangannya akan turun jika arus bebannya naik.
III.5 Fakta Penggunaan Implementasi Di Lapangan
Bab ini menjelaskan tentang hasil implementasi desain kontroler primemover ANFIS real-
time skala laboratorium untuk simulasi kendali sistem satu mesin
Beberapa penelitian pengaturan kecepatan putaran motor arus searah (DC) yang telah
dilakukan antara lain oleh Resmana, dan kawan-kawan (1999) yang mengimplementasikan
fuzzy logic pada microkontroller untuk kendali putaran alat pembuat gerabah, Dwi Asta yang
menerapkan fuzzy adaptif dengan penalaan fungsi keanggotaan pada pengendali kecepatan
motor DC berbasis mikrokontroler 89C52, dan Josephat pramudijanto, dan kawan-kawan
(2001) dengan mengimplementasikan ANFIS pada pengaturan motor servo MS 150 DC.
Pada Penelitan ini motor DC befungsi sebagai primemover generator sinkron dan
kontrolernya digunakan metode ANFIS untuk mengatur kecepatan putaran agar tetap stabil
sesuai dengan perubahan yang terjadi pada beban. Untuk menstabilkan putaran primemover
pada putaran tertentu maka digunakan frekuensi sebagai acuan. Alasan pemilihan ANFIS
sebagai kontroler yaitu karena kontroler ini dapat beradaptasi jika terjadi perubahan input
sistem secara tiba-tiba [4]. Penelitan ini tidak hanya mendesain dan mensimulasikan kontroler
putaran primemover dengan menggunakan software, namun juga akan mengimplementasikan
ke dalam bentuk real (prototype). Keunggulan yang dimiliki penelitian ini yaitu tidak hanya
melihat tingkat keandalan melalui simulasi (software), namun juga akan membuktikan dalam
bentuk percobaan secara langsung, sehingga akan terlihat perbedaan kecepatan respon pada
simulasi dan kecepatan respon pada saat dihubungkan pada plant yang digunakan






DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-9455-2207201015-BABI.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/195912311985031-
JAJA_KUSTIJA/modul_sistem_engineering.pdf
http://crayonpedia.org/bse/split/kelas12_smk_teknik_listrik_industri_siswoyo/Bab_12.pdf
http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/06/19-jumari-hal-201-211.pdf
http://storage.jakstik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/20402272/BAB%20II.pdf
http://elreg-03.blogspot.com/2009_12_01_archive.html
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/single-side-band-generator-bagian-
i.html
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=contoh+makalah+generator+dc+pdf&source=we
b&cd=88&ved=0CEcQFjAHOFA&url=http%3A%2F%2Flinkpendidikan.com%2Ffiles%2Fv
iew.php%3Ffile%3Dmodul-materi%2Felektro%2Fteknik_dasar_generator.pdf&ei=jW-
dT461NtHIrQfPr5F9&usg=AFQjCNEwddKV1ell8BPncdrFiC8hlCqJFQ
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19982/4/Chapter%20I.pdf
http://www.search-document.com/pdf/1/1/contoh-makalah-generator-dc.html
http://www.energyefficiencyasia.org/docs/ee_modules/indo/Chapter%20-
%20Electric%20motors%20(Bahasa%20Indonesia).pdf
http://staff.ui.ac.id/internal/040603019/material/DCMotorPaperandQA.pdf

v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
Normal
0
false
false
false
EN-US
X-NONE
X-NONE
MicrosoftInternetExplorer4
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:Table Normal;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri,sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:Times New Roman;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
Share this:
Twitter
Facebook

Entri ini ditulis dalam
Uncategorized oleh lanavierdie89.
Buat penanda ke permalink.
Tinggalkan Balasan

The Twenty Eleven Theme. | Buat
website atau blog gratis di
WordPress,com.
Ikuti
Follow lanavierdie89
Get every new post delivered to your Inbox.
Ditenagai oleh WordPress.com












catatan sebelum wisuda
Baca dulu gih...!!!
Entertainment
Blogging
Elektro
Kuliner
Internet
Health
Games
Aneka Remaja
Video
Foto
Google Plus
Facebook
Twitter
Youtube
Best Patner
Label
arus AC (1)
arus DC (1)
arus searah (1)
catatan (1)
Diet Tips (1)
elektronika (1)
Entertainment (1)
Games (1)
Generator (1)
Generator DC (1)
Health (1)
Listrik (4)
Diberdayakan oleh Blogger.
Popular Posts

Prinsip Kerja Generator DC
Generator DC Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Genera...

Pengertian Generator
Generator adalah suatu alat yang dapat mengubah tenaga mekanik menjadi energi
listrik. Tenaga mekanik bisa berasal dari panas, air, uap...

Apa itu arus AC dan DC?
Banyak orang yang bingung mengenai apa sih itu arus listrik, terus kok ada AC dan
DC, pdhal kita ga bisa liat arus listrik itu yang kayak gi...

Konsep Dasar Elektronika pada Arus Searah (DC)
Berubung ane lagi kuliah di jurusan elektro, pada kesempatan kali ini ane mau berbagi
ilimu dikit nih mengenai konsep dasar elektronika p...

Elevated HIIT Cardio: Untuk Membakar Lemak Lebih Banyak Lagi
Artikel kali ini ane akan bahas latian cardio yang efeknya paling dahsyat gan untuk
lebih banyak membakar lemak yang menumpuk, yaitu Elevate...

Free Download Plants vs Zombies + Crack
Mungkin agan-agan udah pada tau ya game ini. Ngga apa-apa lah, bingung nih mau
posting apaan. Yaudah posting ini saja supaya ngga putus...

Lanjutan setelah SMA tapi sebelum Wisuda
Welcome Back!!! HOLAA!!! *karnaHALOterlalumainstream. Sebenernya blog ini
lanjutan dari blog ane yang terdahulu yang entah bagaimana s...
Tito Wiratsongko
Tito Wiratsongko
Lihat profil lengkapku
Arsip Blog
2013 (7)
o Mei (7)
Elevated HIIT Cardio: Untuk Membakar Lemak Lebih B...
Free Download Plants vs Zombies + Crack
Prinsip Kerja Generator DC
Pengertian Generator
Apa itu arus AC dan DC?
Konsep Dasar Elektronika pada Arus Searah (DC)
Lanjutan setelah SMA tapi sebelum Wisuda
Home Listrik Prinsip Kerja Generator DC
1
Prinsip Kerja Generator DC

Generator DC
Generator DC merupakan sebuah perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis
menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator DC
dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian belitan magnet atau penguat
eksitasinya terhadap jangkar (anker), jenis generator DC yaitu:
a. Generator penguat terpisah
b. Generator shunt
c. Generator kompon

Konstruksi Generator DC
Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-
kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.

Pada umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-
kutub rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi,
penyearah, bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor. Gambar 1
menunjukkan gambar potongan melintang konstruksi generator DC.



Gambar Konstruksi Generator DC

Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian
rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan
stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator,
belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor.

Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang
akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan
dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah
komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. Pada
umumnya generator DC dibuat dengan menggunakan magnet permanent dengan 4-kutub
rotor, regulator tegangan digital, proteksi terhadap beban lebih, starter eksitasi, penyearah,
bearing dan rumah generator atau casis, serta bagian rotor.

Prinsip kerja Generator DC

Teori yang mendasari terbentuknya GGL induksi pada generator ialah Percobaan Faraday.
Percobaan Faraday membuktikan bahwa pada sebuah kumparan akan dibangkitkan GGL
Induksi apabila jumlah garis gaya yang diliputi oleh kumparan berubah-ubah.
Ada 3 hal pok ok terkait dengan GGL Induksi ini, yaitu :
1. Adanya flux magnet yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet.
2. Adanya kawat penghantar yang merupakan tempat terbentuknya EMF.
3. Adanya perubahan flux magnet yang melewati kawat penghantar listrik.




Pada gambar tersebut, dengan memutar rotor ( penghantar ) maka pada penghantar akan
timbul EMF.
Kumparan ABCD terletak dalam medan magnet sedemikian rupa sehingga sisi A-B dan C-D
terletak tegak lurus pada arah fluks magnet.
Kumparan ABCD diputar dengan kecepatan sudut yang tetap terhadap sumbu putarnya yang
sejajar dengan sisi A-B dan C-D.
GGL induksi yang terbentuk pada sisi A-B dan sisi C-D besarnya sesuai dengan perubahan
fluks magnet yang dipotong kumparan ABCD tiap detik sebesar :



Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC
arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator
DC berupa cincin belah (komutator).
Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara:
Dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik.
Dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan DC.
Proses pembangkitan tegangan tegangan induksi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2 dan
Gambar 3.


Gambar 2. Pembangkitan Tegangan Induksi.


Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan
magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan
induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi
ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi
jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak
adanya perpotongan medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah
medan ini disebut daerah netral.



Gambar 3. Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator
Jika ujung belitan rotor dihubungkan dengan slip-ring berupa dua cincin (disebut juga dengan
cincin seret), seperti ditunjukkan Gambar 3.(1), maka dihasilkan listrik AC (arus bolak-balik)
berbentuk sinusoidal. Bila ujung belitan rotor dihubungkan dengan komutator satu cincin
Gambar 3.(2) dengan dua belahan, maka dihasilkan listrik DC dengan dua gelombang positip.
Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah
komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC.
Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan
banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
- See more at: http://catatansebelumwisuda.blogspot.com/2013/05/prinsip-kerja-generator-
dc.html#sthash.4z44qcx0.dpuf













Motor Dc Elektronika Cara Adoption Arus Informasi Sisi Buat Motor DC memerlukan suplai
tegangan yang searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi mekanik. Bagian
utama motor DC adalah statos dan rotor dimana kumparan medan pada motor dc disebut
stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang
berputar). Bentuk motor paling sederhana memiliki kumparan satu lilitan yang bisa berputar
bebas di antara kutub-kutub magnet permanen. Catu tegangan dc dari baterai menuju ke
lilitan melalui sikat yang menyentuh komutator, dua segmen yang terhubung dengan dua
ujung lilitan. Kumparan satu lilitan pada gambar di atas disebut angker dinamo. Angker
dinamo adalah sebutan untuk komponen yang berputar di antara medan magnet. Motor DC
Sederhana motor dc,dc motor,Motor DC Sederhana,teori motor dc,prinsip kerja motor
dc,bentuk motor dc,gambaran motor dc,analisa motor dc,landasan teori motor dc,artikel
motro dc,motor dcyaitu,motor dc adalh,pengertian motor dc,bagian motor dc,konstruksi
motor dc,struktur motor dc Prinsip Dasar Cara Kerja Jika arus lewat pada suatu konduktor,
timbul medan magnet di sekitar konduktor. Arah medan magnet ditentukan oleh arah aliran
arus pada konduktor. Medan magnet yang membawa arus mengelilingi konduktor dapat
dilihat pada gambar berikut. Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi
Konduktor Gambar Medan Magnet Yang Membawa Arus Mengelilingi Konduktor,medan
magnet pada konduktor,medan magnet motor dc,arah medan motor dc,arah putar medan
motor dc,medan magnet,motor dc,arah arus dan medan magnet,arah arus motor dc,arah putar
motor dc,hukum arah putar motor dc,aliran arus motor dc Aturan Genggaman Tangan Kanan
bisa dipakai untuk menentukan arah garis fluks di sekitar konduktor. Genggam konduktor
dengan tangan kanan dengan jempol mengarah pada arah aliran arus, maka jari-jari anda akan
menunjukkan arah garis fluks. Gambar diatas menunjukkan medan magnet yang terbentuk di
sekitar konduktor berubah arah karena bentuk U. Medan magnet hanya terjadi di sekitar
sebuah konduktor jika ada arus mengalir pada konduktor tersebut. Jika konduktor berbentuk
U (angker dinamo) diletakkan di antara kutub uatara dan selatan yang kuat medan magnet
konduktor akan berinteraksi dengan medan magnet kutub. Gambar Reaksi Garis Fluks
Gambar Reaksi Garis Fluks,reaksi medan motor dc,fluks motor dc,medan fluks motor
dc,fluks magnet motor dc,arah fluks motor dc,arah medan motor dc Lingkaran bertanda A
dan B merupakan ujung konduktor yang dilengkungkan (looped conductor). Arus mengalir
masuk melalui ujung A dan keluar melalui ujung B. Medan konduktor A yang searah jarum
jam akan menambah medan pada kutub dan menimbulkan medan yang kuat di bawah
konduktor. Konduktor akan berusaha bergerak ke atas untuk keluar dari medan kuat ini.
Medan konduktor B yang berlawanan arah jarum jam akan menambah medan pada kutub dan
menimbulkan medan yang kuat di atas konduktor. Konduktor akan berusaha untuk bergerak
turun agar keluar dari medan yang kuat tersebut. Gaya-gaya tersebut akan membuat angker
dinamo berputar searah jarum jam. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum
: Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya. Jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan gaya
menghasilkan tenaga putar / torque untuk memutar kumparan. Motor-motor memiliki
beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan
medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.
Pada motor dc, daerah kumparan medan yang dialiri arus listrik akan menghasilkan medan
magnet yang melingkupi kumparan jangkar dengan arah tertentu. Konversi dari energi listrik
menjadi energi mekanik (motor) maupun sebaliknya berlangsung melalui medan magnet,
dengan demikian medan magnet disini selain berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
energi, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya proses perubahan energi, daerah tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar Prinsip Kerja Motor DC Gambar Prinsip
Kerja Motor DC,prinsip kerja motor dc,sistem kerja motor dc,prinsip putaran motor dc,arah
putaran motor dc,arah putar motor dc,prinsip putaran pada motor dc,memnetukan arah
putaran motor dc Agar proses perubahan energi mekanik dapat berlangsung secara sempurna,
maka tegangan sumber harus lebih besar daripada tegangan gerak yang disebabkan reaksi
lawan. Dengan memberi arus pada kumparan jangkar yang dilindungi oleh medan maka
menimbulkan perputaran pada motor. Prinsip Arah Putaran Motor Untuk menentukan arah
putaran motor digunakan kaedah Flamming tangan kiri. Kutub-kutub magnet akan
menghasilkan medan magnet dengan arah dari kutub utara ke kutub selatan. Jika medan
magnet memotong sebuah kawat penghantar yang dialiri arus searah dengan empat jari, maka
akan timbul gerak searah ibu jari. Gaya ini disebut gaya Lorentz, yang besarnya sama dengan
F. Prinsip motor : aliran arus di dalam penghantar yang berada di dalam pengaruh medan
magnet akan menghasilkan gerakan. Besarnya gaya pada penghantar akan bertambah besar
jika arus yang melalui penghantar bertambah besar.

Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/prinsip-kerja-motor-dc/
Copyright Elektronika Dasar

Anda mungkin juga menyukai