Anda di halaman 1dari 90

PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KATA PENGANTAR
DAN
DAFTAR ISI
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








ota Surabaya memiliki kedudukan yang sangat strategis dan
menjadi pusat pengembangan wilayah bagian timur
Indonesia. Dinamika dan aktivitas kota yang sangat tinggi
memacu terjadinya perkembangan kota yang sangat cepat.
Pembangunan kota yang tidak terintegrasi dengan kawasan di
sekitarnya akan menimbulkan permasalahan-permasalahan yang
kompleks seperti masalah kesehatan lingkungan, pencemaran,
penyediaan air bersih dan sebagainya. Perlindungan terhadap
lingkungan hidup menjadi tanggung jawab bersama dan tidak
terlepas dari aspek pembangunan ekonomi dan sosial.


Pelaksanaan program pembangunan berwawasan lingkungan
menghadapi berbagai tantangan khususnya menyangkut sumber
daya dan peningkatan kapasitas, termasuk upaya sosialisasi yang
lebih luas serta pemberdayaan masyarakat. Rencana Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Surabaya mengarah pada
perbaikan kualitas lingkungan hidup kota, yang dijabarkan dalam
kebijakan dan strategi pengendalian dan pengelolaan lingkungan
hidup kota berdasarkan permasalahan lingkungan yang dihadapi.


Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Surabaya merupakan lembaga
dengan tugas pokok dan fungsi melaksanakan : pengendalian dan
pengawasan lingkungan, penanggulangan dampak lingkungan dan
pemulihan dampak lingkungan. Tugas pokok BLH tersebut meru-
pakan pilar dalam mewujudkan pembangunan kota yang ber-
i
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


wawasan lingkungan. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi dan
pengenalan ke masyarakat sehingga pengetahuan dan peran serta
masyarakat dalam mendukung pembangunan kota yang ber-
kelanjutan dapat terwujud.


Profil Badan Lingkungan Hidup disusun berdasarkan kompetensi
bidang lingkungan hidup yang mengacu pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan program kegiatan dan target
capaian diharapkan dapat bersinergi dengan program pem-
bangunan kota secara menyeluruh untuk periode tahun 2011
2015.



Surabaya, 2013

Kepala Badan Lingkungan Hidup

















ii
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1
1.2 VISI DAN MISI 1
1.3 TUJUAN 2
1.4 SASARAN 3
1.5 KEBIJAKAN 4

BAB 2 GAMBARAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP

2.1 SEJARAH RINGKAS 5
2.2 STRUKTUR ORGANISASI 6
2.3 POTENSI 8
2.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI BLH 11

BAB 3 PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP

3.1 AMDAL / UKL-UPL 41
3.2 IZIN GANGGUAN (HO) 45
3.3 IZIN ABT 47
3.4 PENGADUAN LINGKUNGAN 47
3.5 IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (IPLC) 50
3.6 IZIN TPS B3 50



iii
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



BAB 4 PROGRAM, KEGIATAN DAN PRESTASI BADAN
LINGKUNGAN HIDUP


4.1 PROGRAM 53
4.2 KEGIATAN 54
4.3 PRESTASI / PENGHARGAAN 69































iv
2
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































BAB I
PENDAHULUAN
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP







































PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


1.1 LATAR BELAKANG

Paradigma pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan
yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan saat ini, tanpa
mengurangi hak dan kesempatan generasi mendatang. Tantangan
model pembangunan berkelanjutan adalah mengembangkan
pembangunan ekonomi yang tidak menghancurkan lingkungan dan
sistem sosial kemasyarakatan.

Kini tantangan yang ada adalah pembangunan ekologis yang
mengharuskan pembangunan menghasilkan mutu lingkungan hidup
yang lebih baik, termasuk dilakukan kegiatan urban bio-diversity.
Pada era otonomi daerah, pemerintah daerah menjadi leading
dalam pembangunan dengan kekuasaan dan kewenangan besar
dalam kehidupan lokal.

Pembangunan berkelanjutan dan ekologis menurut kerjasama
sektor swasta dan masyarakat untuk mereformasi produk-produk
dan pendekatan manajemen, juga menuntut pemerintah daerah
untuk merubah cara kerja agar kerjasama terkelola dengan baik.
Reformasi ini harus menjamin bahwa pelayanan yang diberikan
pemerintah daerah dapat berkelanjutan dan terdistribusi merata
pada generasi yang akan datang.

1.2 VISI DAN MISI

Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya sebagai lembaga pengelola
lingkungan hidup kota memiliki visi yang akan diimplementasikan
dalam program kegiatan tahun 2011-2015. Sejalan dengan visi
Pemerintah Kota Surabaya dan dengan memperhatikan tugas pokok
dan fungsi yang dimiliki serta kondisi dan proyeksi yang diinginkan
ke depan, maka Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya
menetapkan visi :

1
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang Handal,
Proaktif dan Partisipatif

Dengan maksud upaya untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup
yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengem-
bangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan pengendalian
lingkungan hidup yang profesional, transparan, akuntabel dengan
melibatkan peran serta masyarakat, dunia usaha serta pihak-pihak
terkait, sesuai peraturan perundangan. Untuk mendukung visi yang
telah ditetapkan, maka Badan Lingkungan Hidup kota Surabaya
mempunyai misi sebagai berikut :

1. Misi menjadi Badan Lingkungan Hidup yang HANDAL melalui
peningkatan sumber daya manusia yang didukung oleh pening-
katan kualitas intelektual, mental-spiritual, keterampilan serta
sarana dan prasarana.
2. Misi menjadi Badan Lingkungan Hidup yang PROAKTIF melalui
peningkatan pelayanan terhadap perijinan dan permasalahan
lingkungan.
3. Misi menjadi Badan Lingkungan Hidup yang PARTISIPATIF melalui
peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka menjaga
kelestarian fungsi lingkungan.

1.3 TUJUAN

Visi dan misi yang telah ada selanjutnya dijabarkan kedalam tujuan
sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan aparatur lingkungan
hidup dalam rangka menuju pembangunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan.
2. Mencegah dan mengendalikan pencemaran / perusakan sumber
daya alam dan lingkungan.
2
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


3. Mewujudkan penaatan kegiatan usaha dan masyarakat terhadap
pengelolaan lingkungan hidup.
4. Meningkatkan kualitas dan akses informasi lingkungan.
5. Membangun dan mendorong partisipasi masyarakat yang peduli
lingkungan.

1.4 SASARAN

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka ditentukan sasaran-
sasarannya, yaitu:

1. Menurunkan beban pencemaran lingkungan hidup dengan
melakukan pemantauan dan pengawasan.
2. Mengendalikan pencemaran lingkungan dari sumber pence-
maran.
3. Meningkatkan perlindungan kawasan konservasi sumber daya
alam.
4. Memperkuat instrumen kebijakan lingkungan hidup kota.
5. Meningkatkan pengembangan teknologi ramah lingkungan.
6. Meningkatkan tata kelola yang baik di bidang lingkungan hidup.
7. Meningkatkan efektifitas pelayanan perijinan bidang lingkungan
hidup.
8. Meningkatkan sarana prasarana pemantauan lingkungan.
9. Membangun kesadaran dan peran masyarakat akan hak dan
kewajiban dalam pengelolaan lingkungan hidup.
10. Membangun kemitraan dengan lembaga lain dalam upaya
perlindungan dan pelestarian lingkungan.
11. Meningkatkan peran masyarakat dalam bidang informasi dan
pemantauan kualitas lingkungan hidup.
12. Membangun sistem informasi lingkungan hidup yang berkualitas
dan komprehensif.


3
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP





1.5 KEBIJAKAN

Kebijakan-kebijakan Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya adalah:

1. Optimalisasi pengendalian, penanggulangan serta pemulihan
dampak pencemaran lingkungan.
2. Peningkatan instrumen dan peraturan pencegahan pencemaran
dan atau kerusakan lingkungan hidup.
3. Mewujudkan Laboratorium Lingkungan yang terakreditasi.
4. Mewujudkan masyarakat yang peduli, mandiri dan tanggap
terhadap pengelolaan lingkungan hidup kota.
5. Peningkatan penaatan dan penegakan hukum lingkungan ber-
dasarkan baku mutu lingkungan.
6. Peningkatan instrumen dan peraturan pencegahan pencemaran
dan atau kerusakan Lingkungan Hidup.
7. Meningkatkan kesadaran dan komitmen yang tinggi di kalangan
pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk berpartisipasi
dalam pelestarian lingkungan hidup.
8. Peningkatan pengendalian dan pengawasan kawasan pesisir dan
laut melalui monitoring baku mutu air laut.
9. Intensifikasi dan eksentensifikasi sumber-sumber penerimaan
daerah serta peningkatan kualitas pengeluaran daerah.
10. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, berwibawa,
efisien profesional, dan tertib administrasi.
11. Meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan.



4
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP























BAB II
GAMBARAN
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP























PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




2.1 SEJARAH RINGKAS

Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya awalnya merupakan sub
bagian dari Bagian Perekonomian yang berada di lingkungan
Sekretariat Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya.
Organisasi lingkungan hidup tersebut berubah menjadi Bagian
Lingkungan Hidup yang juga berada di lingkungan Sekretariat
Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya.

Seiring dengan perkembangan pembangunan kota, Bagian
Lingkungan Hidup berubah menjadi Dinas Lingkungan Hidup pada
awal tahun 2001, perubahan Dinas Lingkungan Hidup menjadi
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan
Walikota no. 62 tahun 2005 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Surabaya. Kemudian
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup berubah menjadi Badan
Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Daerah no. 8 tahun 2008
tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Walikota No.
37 tahun 2011 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Lembaga Teknis
Daerah Kota Surabaya.













5
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




2.2 STRUKTUR ORGANISASI

JABATAN NAMA
Kepala Badan Lingkungan Hidup Ir. Musdiq Ali Suhudi, MT.
Sekretariat Anton Tarayuda, SH. CN.
Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
Djoeharijah, SH.
Kepala Sub Bagian Keuangan Justina Mudji Rahaju, ST.
Kepala Bidang Pengendalian Dampak
Lingkungan
Novi Dirmansah, SE.
Kepala Sub Bidang Analisa Pencegahan
Dampak Lingkungan
Anies Wijayanti, ST.
Kepala Sub Bidang Pengawasan Dan
Pengendalian Lingkungan
Nina Prihardini, ST.
Kepala Bidang Pemulihan Dan
Peningkatan Kualitas Lingkungan
Ir. Chamidha, MT.
Kepala Sub Bidang Pemulihan Kualitas
Lingkungan
Ir. Bambang Widjanarko
Kepala Sub Bidang Peningkatan Dan
Penyuluhan Kualitas Lingkungan
Ir. Satrio Eko Wibowo,
MSi.
Kepala Bidang Penanggulangan Dampak
Lingkungan
Ir. Widiastuti Hapsari, MT.
Kepala Sub Bidang Investigasi Dan
Evaluasi
Antho Handiono, SP. MM.
Kepala Sub Bidang Penanggulangan
Dan Penindakan
Ir. Prastowo
Kepala UPTB Ir. Henny Dwi Ferita, MT.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha Ir. Okto Narwanto, MM.






6
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


























PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP
7
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP





2.3 POTENSI

Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya didukung oleh 63 personil, dengan latar belakang pendidikan
meliputi Sarjana Teknik Lingkungan, Teknik Kimia, Teknik Industri, Pertanian, Perikanan, dan lain-lain.
















0
5
10
15
20
25
30
35
SD/Sederajat SMP/Sederajat SMA/Sederajat D3 D4 S1 S2 S3
1
0
14
4
0
33
8
0
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL
BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP
8
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP







30
31
32
33
Laki-laki Perempuan
32
31
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
0
5
10
15
20
0
2
13
12
19
6
8
0
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN USIA
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP
9
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



Selain didukung oleh sumber daya manusia, untuk memperlancar
pelaksanaan pekerjaan dan kegiatan, Badan Lingkungan Hidup Kota
Surabaya didukung pula dengan sarana dan prasarana yang terang-
kum sebagai berikut :

NO. JENIS SARANA JUMLAH
1. Kendaraan roda 4 6
2. A Kendaraan roda 2 7
3. Komputer 36
4. Komputer server 2
5. OHP 1
6. Laptop 6
7. Printer 22
8. Printer laserjet 7
9. Scanner 2
10. Handycam 2
11. Jaringan internet 1
12. Laboratorium udara, air, tanah 1
13. Alat Uji Emisi Gas Buang 1
14. Brankas 3
15. Dispenser 3
16. Kamera Digital 5
17. Pesawat faximiil 2
18. Pesawat telepon 10
19. Exhause Fan 7
20. UPS 2
21. Kamera 4
22. Meja + kursi 174
23. Kursi rapat 61
24. Mesin hitung listrik 1
25. Mesin foto copy 1
26. Mesin ketik 3
27. Mesin Ketik Elektrik 1
28. Papan Tulis Elektronik 2
29. Lemari Es 3
30. Peralatan pemantauan kualitas udara ambien
terpadu (AQMS)

Pusat pengolahan data stasiun pemantau
udara
1
Peralatan kalibrasi udara 1
Display udara 5
Sta. Pemantau udara 5
10
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


32. Sumur pantau 4
33. Vandorn 2
34. Turbidity 2
35. Pelampung 30
36. Rain Sampler 1
37. COD Analisa 1
38. Ph Meter 1
39. Gelas Ukur 1
40. Senter 10
Sumber : BLH Kota Surabaya, 2012

2.4 TUGAS POKOK DAN FUNGSI BLH

Mengacu pada Peraturan Walikota Surabaya Nomor 37 Tahun
2011, rincian dan tugas Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya
adalah sebagai berikut :

1. SEKRETARIAT
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Ling-
kungan Hidup di bidang ketatausahaan. Rincian tugas Sekretariat
sebagai berikut :

pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana program,
anggaran dan laporan;
pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
pengelolaan administrasi kepegawaian;
pengelolaan surat menyurat, dokumentasi, rumah tangga
dinas, kearsipan dan perpustakaan;
pemeliharaan rutin gedung dan perlengkapan / peralatan
kantor;
pelaksanaan hubungan masyarakat dan keprotokolan;
pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa
hukum;

11
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




pemrosesan administrasi penetapan dan pemberian izin atas
penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan
sumber daya air pada wilayah sungai dalam satu kota;
pemrosesan administrasi penetapan dan pemberian izin
penyediaan, peruntukan, penggunaan, dan pengusahaan air
tanah;
pemrosesan administrasi pemberian izin penyelenggaraan
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di
wilayahnya;
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan norma,
standar, prosedur dan kriteria (NSPK);
pemrosesan administrasi pemberian izin penyelenggaraan
prasarana dan sarana air limbah di wilayah kota;
penyusunan peraturan daerah berdasarkan norma, standar,
prosedur dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh peme-
rintah dan pemerintah provinsi;
pemrosesan administrasi pemberian izin pengumpulan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada skala kota,
kecuali minyak pelumas / oli bekas;
pemrosesan administrasi pemberian izin lokasi pengo-lahan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);
pemrosesan administrasi pemberian izin penyimpanan
sementara limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di
industri atau usaha suatu kegiatan;
pemrosesan administrasi pemberian izin pembuangan air
limbah ke air atau sumber air;
pemrosesan administrasi pemberian izin pemanfaatan air
limbah ke tanah untuk aplikasi pada tanah;


12
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



pelaksanaan dan pemantauan penaatan atas perjanjian
internasional di bidang pengendalian dampak lingkungan
skala kota;
pemantauan pengendalian pelaksanaan konvensi dan pro-
tokol skala kota;
pemrosesan administrasi pemberian izin gangguan;
pemrosesan administrasi pemberian rekomendasi teknis
untuk izin pengeboran, izin penggalian dan izin penurapan
mata air pada cekungan air tanah pada wilayah kota;
pemrosesan administrasi pemberian rekomendasi lokasi
tempat penyimpanan migas;
pemrosesan administrasi pemberian rekomendasi pendirian
gudang bahan peledak dalam rangka kegiatan usaha migas di
daerah operasi daratan dan di daerah operasi pada wilayah
kota;


Sekretariat membawahi 2 sub bagian yaitu Bagian Umum dan
Kepegawaian serta Bagian Keuangan dengan fungsi sebagai
berikut:

1a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang umum dan kepegawaian;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang umum dan kepegawaian;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lem-
baga dan instansi lain di bidang umum dan kepegawaian;

13
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian program
di bidang umum dan kepegawaian;
menyiapkan bahan evaluasi dan penyusunan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekre-
taris sesuai tugas dan fungsinya.






























Staff Badan
Lingkungan
Hidup
berpartisipasi
dalam
kerja bakti
rutin setiap
hari Jumat
14
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


1b. Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang umum dan kepegawaian;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang umum dan kepegawaian;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang umum dan kepe-gawaian;
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian program
di bidang umum dan kepegawaian;
menyiapkan bahan evaluasi dan penyusunan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekre-
taris sesuai tugas dan fungsinya.

2. BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN
Rincian tugas Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan, sebagai
berikut :

pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidang;
penyelenggaraan pencegahan dan penanggulangan pen-
cemaran lingkungan skala kota;
pengendalian daya rusak air yang berdampak skala kota;
pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan Standar
Pedoman dan Manual (SPM);
penilaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
bagi jenis usaha dan/atau kegiatan yang mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup di kota, sesuai dengan
standar, norma dan prosedur yang ditetapkan oleh peme-
rintah;

15
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




pemberian rekomendasi Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL);
pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup bagi jenis usaha dan/atau
kegiatan yang wajib dilengkapi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) dalam wilayah kota;
pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan dan
pemantauan lingkungan hidup bagi seluruh jenis usaha
dan/atau kegiatan di luar usaha dan/atau kegiatan yang wajib
dilengkapi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
dalam wilayah kota;
pengelolaan kualitas air skala kota;
penetapan kelas air pada sumber air skala kota;
pemantauan kualitas air pada sumber air skala kota;
pengendalian pencemaran air pada sumber air skala kota;
pemantauan kualitas udara ambien emisi sumber tidak
bergerak skala kota;
pelaksanaan koordinasi dan pelaksanaan pemantauan kua-
litas udara skala kota;
pengawasan terhadap penaatan penanggungjawab usaha
dan/atau kegiatan yang dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara dari sumber bergerak dan tidak bergerak
skala kota;
pemantauan kualitas udara ambien dalam ruangan;
penetapan kriteria teknis baku kerusakan lingkungan hidup
skala kota yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau
lahan;
penanggulangan kebakaran hutan dan/atau lahan skala kota;


16
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


pengawasan atas pengendalian kerusakan dan/atau pence-
maran lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran
hutan dan/atau lahan yang berdampak atau diperkirakan
dapat berdampak skala kota;
pengendalian kerusakan dan/atau pencemaran lingkungan
hidup yang berkaitan dengan kebakaran hutan dan/atau
lahan skala kota;
penetapan kriteria kota baku kerusakan lahan dan/atau
tanah kota untuk kegiatan pertanian, perkebunan dan hutan
tanaman berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah nasional;
penetapan kondisi lahan dan/atau tanah;
pengawasan atas pengendalian kerusakan lahan dan/atau
tanah akibat kegiatan yang berdampak atau yang diper-
kirakan dapat berdampak skala kota;
pengaturan pengendalian kerusakan lahan dan/atau tanah
untuk produksi biomassa skala kota;
penyelenggaraan pelayanan di bidang pengendalian ling-
kungan hidup skala kota;
pengawasan terhadap pencemaran lingkungan yang
diakibatkan kegiatan industri di kota;
pelaksanaan studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) di bidang
tanaman pangan dan hortikultura wilayah kota;
pelaksanaan bimbingan dan studi Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan (AMDAL) atau Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL)
di bidang peternakan wilayah kota;
bimbingan pelaksanaan amdal di bidang peternakan,
tanaman pangan dan hortikultura wilayah kota.

17
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP






Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan membawahi 2 sub bagian
yaitu Sub Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan dan Sub
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan dengan fungsi
sebagai berikut :

2a. Sub Bidang Analisa Pencegahan Dampak Lingkungan mem-
punyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang analisa pencegahan dampak
lingkungan;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang analisa pencegahan dampak
lingkungan;
menyiapkan bahan koordinasi pembinaan dan kerjasama
dengan lembaga dan instansi lain di bidang analisa
pencegahan dampak lingkungan;
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
pembinaan analisa pencegahan dampak lingkungan;
menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan sesuai tugas dan
fungsinya.






18
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Tinjauan lapangan
ke sebuah klinik
kecantikan yang
mengajukan izin
gangguan
19
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Pengawasan terhadap pabrik / gudang
yang memiliki izin gangguan
20
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


2b. Sub Bidang Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan mem-
punyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang pengawasan dan pengendalian
lingkungan;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang pengawasan dan pengendalian
lingkungan;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang pengawasan dan
pengendalian lingkungan;
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
pengawasan dan pengendalian lingkungan;
menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan sesuai tugas dan
fungsinya.

3. BIDANG PEMULIHAN DAN PENINGKATAN KUALITAS
LINGKUNGAN
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Ling-
kungan Hidup di bidang pemulihan dan peningkatan kualitas
lingkungan. Rincian tugas Bidang Pemulihan dan Peningkatan
Kualitas Lingkungan, sebagai berikut :

pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai Bidang;
pelaksanaan pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai dalam satu kota dengan memperhatikan efektivitas,
efisiensi, kualitas, dan ketertiban;
21
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




pelaksanaan konservasi sumber daya air pada wilayah sungai
dalam satu kota;
penyusunan peraturan daerah mengenai kebijakan dan
strategi pengembangan air minum di kota;
penyusunan peraturan daerah mengenai norma, standar,
prosedur dan kriteria (NSPK) pelayanan prasarana dan sarana
air minum berdasarkan Standar, Pedoman dan Manual (SPM)
yang disusun pemerintah dan pemerintah provinsi;
penyusunan rencana induk pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) wilayah kota;
pengawasan terhadap seluruh tahapan penyelenggaraan
pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang
berada di wilayah kota;
pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan pengem-
bangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang utuh di
wilayah kota;
penyusunan peraturan daerah mengenai kebijakan
pengembangan prasarana dan sarana air limbah di wilayah
kota mengacu pada kebijakan nasional dan provinsi;
penyelenggaraan bantuan teknis pada Kecamatan serta
kelompok masyarakat di wilayah kota dalam penyeleng-
garaan prasarana dan sarana air limbah;
pengawasan penaatan instrumen pengendalian pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan skala kota;
penyusunan peraturan daerah di bidang penerapan
instrumen ekonomi untuk pengelolaan sumber daya alam
dan lingkungan kota;



22
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Bekerjasama
dengan Dishub
melakukan
pengujian emisi
terhadap
kendaraan roda
empat
23
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



pembinaan dan pengawasan penerapan instrumen ekonomi
dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan untuk
daerah yang bersangkutan;
penerapan instrumen ekonomi dalam pengelolaan sumber
daya alam dan lingkungan;
pembinaan dan pengawasan penerapan sistem manajemen
lingkungan, ekolabel, produksi bersih, dan teknologi
berwawasan lingkungan yang mendukung pola produksi dan
konsumsi yang berkelanjutan pada skala kota;
pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelak-
sanaan fasilitasi konservasi dan rehabilitasi lingkungan
lingkup skala kota;
penyusunan peraturan perundang-undangan daerah di
bidang air tanah;
penyusunan data dan informasi cekungan air tanah skala
kota;
penetapan wilayah konservasi air tanah dalam wilayah kota;
penetapan nilai perolehan air tanah pada cekungan air tanah
dalam wilayah kota;
pengelolaan data dan informasi air tanah serta pengusahaan
air tanah di wilayah kota;
penetapan potensi air tanah di wilayah kota;
pelaksanaan inventarisasi geologi dan sumber daya mineral,
batubara, panas bumi, migas dan air tanah pada wilayah
kota;
pembinaan industri dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh industri tingkat kota;
penetapan kebijakan pengelolaan sumber daya air kota;
penetapan pola pengelolaan sumber daya air pada wilayah
sungai dalam satu kota;
24
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


penetapan rencana pengelolaan sumber daya air pada
wilayah sungai dalam satu kota;
penetapan dan pengelolaan kawasan lindung sumber air
pada wilayah sungai dalam satu kota;
pembentukan wadah koordinasi sumber daya air di tingkat
kota dan/atau pada wilayah sungai dalam satu kota;
pemberdayaan para pemilik kepentingan dalam pengelolaan
sumber daya air tingkat kota;
pemberdayaan kelembagaan sumber daya air tingkat kota;
pendayagunaan sumber daya air pada wilayah sungai dalam
satu kota;
penyelenggaraan sistem informasi sumber daya air tingkat
kota.

Bidang Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan mem-
bawahi 2 sub bagian yaitu Sub Bidang Pemulihan Kualitas
Lingkungan dan Sub Bidang Peningkatan dan Penyuluhan Kualitas
Lingkungan dengan fungsi sebagai berikut :

3a. Sub Bidang Pemulihan Kualitas Lingkungan mempunyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang pemulihan kualitas lingkungan;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang pemulihan kualitas lingkungan;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang pemulihan kualitas
lingkungan;
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
pemulihan kualitas lingkungan;

25
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan
sesuai tugas dan fungsinya.































Staff BLH
melakukan
pengambilan udara
ambient
26
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































BLH Kota
Surabaya
berperan serta
dalam Pameran
Lingkungan
Hidup di
Sumenep -
Madura
27
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



3b. Sub Bidang Peningkatan dan Penyuluhan Kualitas Lingkungan
mempunyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang peningkatan dan penyuluhan
kualitas lingkungan;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang peningkatan dan penyuluhan
kualitas lingkungan;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang peningkatan dan
penyuluhan kualitas lingkungan;
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
peningkatan dan penyuluhan kualitas lingkungan;
menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Pemulihan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.

4. BIDANG PENANGGULANGAN DAMPAK LINGKUNGAN
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BLH di bidang
penanggulangan dampak lingkungan. Rincian tugas Bidang
Penanggulangan Dampak Lingkungan, sebagai berikut:

pemrosesan teknis perizinan/rekomendasi sesuai bidangnya;
penyelesaian masalah lingkungan di wilayah kota;
pembentukan lembaga tingkat kota sebagai penyelenggara
prasarana dan sarana air limbah di wilayah kota;
penyelesaian masalah pelayanan lingkungan kota;
28
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


pelaksanaan kerjasama dengan dunia usaha dan masyarakat
dalam penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sara-
na air limbah kota;
pelaksanaan monitoring penyelenggaraan prasarana dan
sarana air limbah di kota;
pelaksanaan evaluasi terhadap penyelenggaraan pengem-
bangan air limbah di kota;
pengawasan pelaksanaan pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) skala kota;
pengawasan pelaksanaan pemulihan akibat pencemaran
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) pada skala kota;
pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat skala kota;
pengawasan penanggulangan kecelakaan pengelolaan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) kota;
pengawasan terhadap penaatan persyaratan yang tercantum
dalam izin pembuangan air limbah ke air atau sumber air;


















Pengambilan Sampling Air Laut di Wilayah Kenjeran dan
Pelabuhan oleh tim dari BLH dan BTKL
29
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Pengambilan
Sampling Air Laut
di Wilayah
Kenjeran dan
Pelabuhan oleh
tim dari BLH dan
BTKL
30
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



penerapan paksaan pemerintahan atau uang paksa terhadap
pelaksanaan penanggulangan pencemaran air skala kota
pada keadaan darurat dan / atau keadaan yang tidak terduga
lainnya;
pengaturan pengelolaan kualitas air dan pengendalian pence-
maran air skala kota;
pengaturan terhadap pencegahan pencemaran dan peru-
sakan wilayah pesisir dan laut skala kota;
pengaturan terhadap pengendalian pencemaran dan / atau
kerusakan wilayah pesisir dan laut skala kota;
penetapan lokasi untuk pengelolaan konservasi laut;
pemantauan kualitas lingkungan wilayah pesisir dan laut
skala kota;
pengaturan pelaksanaan terhadap monitoring kualitas
lingkungan pesisir dan laut skala kota;
penegakan hukum terhadap peraturan pengendalian
pencemaran dan / atau kerusakan pesisir laut yang dike-
luarkan oleh daerah kota atau yang dilimpahkan kewe-
nangannya oleh pemerintah;
penanggulangan pencemaran dan / atau kerusakan ling-
kungan akibat bencana skala kota;
penetapan kawasan yang beresiko rawan bencana skala kota;
penetapan kawasan yang beresiko menimbulkan bencana
lingkungan skala kota;
pembinaan dan pengawasan penerapan Standar Nasional
Indonesia dan standar kompetensi personil bidang penge-
lolaan lingkungan hidup pada skala kota;
penegakan hukum lingkungan skala kota;


31
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



penetapan kebijakan pelaksanaan pengendalian dampak
perubahan iklim skala kota;
penetapan kebijakan perlindungan lapisan ozon dan peman-
tauan skala kota;
pemantauan dampak deposisi asam skala kota;
pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan konservasi
dan rehabilitasi lingkungan skala kota;
pelaksanaan fasilitasi konservasi dan rehabilitasi lingkungan
skala kota;
koordinasi dalam perencanaan konservasi keanekaragaman
hayati skala kota;
penetapan dan pelaksanaan kebijakan konservasi dan
pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati;
penetapan dan pelaksanaan pengendalian kemerosotan
keanekaragaman hayati skala kota;
pemantauan dan pengawasan pelaksanaan konservasi
keanekaragaman hayati skala kota;
penyelesaian konflik dalam pemanfaatan keanekaragaman
hayati skala kota;
pengembangan manajemen sistem informasi dan penge-
lolaan database keanekaragaman hayati skala kota.












Tim KEHATI
(Keanekaragaman
Hayati) 2013
32
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Tim KEHATI
(Keanekaragaman
Hayati)
melakukan survey
pagi, siang dan
malam
33
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP

































Staff BLH sedang
melakukan
sampling Bahan
Perusak Ozon
(BPO) di tempat
usaha yang
menggunakan
bahan untuk AC
34
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


Bidang Penanggulangan Dampak Lingkungan membawahi 2 sub
bagian yaitu Sub Bidang Investigasi dan Evaluasi serta Sub Bidang
Penanggulangan dan Penindakan dengan fungsi sebagai berikut :

4a. Sub Bidang Investigasi dan Evaluasi mempunyai fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang investigasi dan evaluasi;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan petun-
juk teknis di bidang investigasi dan evaluasi;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan
lembaga dan instansi lain di bidang investigasi dan evaluasi;
menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
investigasi dan evaluasi;
menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penanggulangan Dampak Lingkungan sesuai tugas dan
fungsinya.

4b. Sub Bidang Penanggulangan dan Penindakan mempunyai
fungsi :

menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang penanggulangan dan penindakan;
menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan
petunjuk teknis di bidang penanggulangan dan penindakan;
menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lem-
baga dan instansi lain di bidang penanggulangan dan
penindakan;
35
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang
penanggulangan dan penindakan;
menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas;
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Bidang Penanggulangan Dampak Lingkungan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

5. UNIT PELAKSANA TEKNIS BADAN (UPTB) LABORATORIUM
LINGKUNGAN
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang
pengendalian lingkungan hidup khususnya pengelolaan labo-
ratorium lingkungan. Rincian tugas UPTB sebagai berikut:

pelaksanaan perencanaan program;
pelaksanaan pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan
sarana dan prasarana laboratorium lingkungan;
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Badan sesuai dengan tugas dan fungsinya.













Staff UPTB
Laboratorium
melakukan
pengujian
sampling
36
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP







































Staff UPTB
Lab.
melakukan
pengambilan
sampling
37
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




UPTB mempunyai empat sub unit beserta masing-masing fungsinya
yaitu sebagai berikut :


5a. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi :

menyusun perencanaan dan kegiatan operasional UPTB;
melaksanakan urusan keuangan, rumah tangga, perleng-
kapan dan peralatan serta kebersihan kantor;
melaksanakan administrasi kepegawaian;
melaksanakan pembinaan kelembagaan dan ketatalak-
sanaan;
melaksanakan koordinasi penyusunan laporan;
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala
UPTB sesuai tugas dan fungsinya.


5b. Sub Unit Laboratorium Pengujian Air mempunyai fungsi :

melaksanakan pemantauan kualitas air di lapangan;
melaksanakan pengambilan sampel air;
melaksanakan pengujian dan analisa sampel air di labo-
ratorium;
melaksanakan pengawasan dampak lingkungan;
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberkan oleh Kepala
UPTB sesuai tugas dan fungsinya.





38
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




5c. Sub Unit Laboratorium Pengujian Tanah, mempunyai fungsi :

melaksanakan pemantauan kualitas tanah di lapangan;
melaksanakan pengujian dan analisa sampel tanah di
laboratorium;
melaksanakan pengambilan sampel tanah;
melaksanakan pengawasam dampak lingkungan;
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTB
sesuai tugas dan fungsinya.

5d. Sub Unit Laboratorium Pengujian Udara, mempunyai fungsi:

melaksanakan pemantauan kualitas udara di lapangan;
melaksanakan pengambilan sampel udara, pelaksanakan
pengujian dan analisa sampel udara di laboratorium;
melaksanakan pengawasan dampak lingkungan;
pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPTB
sesuai tugas dan fungsinya.














39
UPTB
Laboratorium
Lingkungan
Hidup di
Bratang -
Surabaya
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































UPTB Laboratorium Lingkungan Hidup di Bratang - Surabaya
40
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































BAB III
PELAYANAN
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya memberikan pelayanan
pengurusan perizinan sebagai bentuk pengendalian dan penga-
wasan pemerintah terhadap lingkungan di kota Surabaya. Pela-
yanan pengurusan perizinan atau tahapannya dapat dilihat melalui
menu-menu pada website Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya
di alamat http://lh.surabaya.go.id

3.1 AMDAL / UKL-UPL

AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) merupakan kajian
dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, dibuat pada
tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan.

Agar pelaksanaan AMDAL berjalan efektif dan dapat mencapai
sasaran yang diharapkan, pengawasannya dikaitkan dengan meka-
nisme perijinan. Peraturan pemerintah tentang AMDAL secara jelas
menegaskan bahwa AMDAL adalah salah satu syarat perijinan,
dimana para pengambil keputusan wajib mempertimbangkan hasil
studi AMDAL sebelum memberikan ijin usaha / kegiatan.

Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL) adalah salah satu instrument pengelolaan
lingkungan yang merupakan salah satu persyaratan perizinan bagi
pemrakarsa yang akan melaksanakan suatu usaha / kegiatan di
berbagai sektor.

Dokumen UKL-UPL dibuat pada fase perencanaan proyek sebagai
kelengkapan dalam memperoleh perizinan. UKL-UPL diwajibkan
pula bagi usaha / kegiatan yang telah berjalan namun belum
memiliki UKL-UPL. UKL-UPL dibuat untuk proyek-proyek yang
dampak lingkungannya dapat diatasi, skala pengenda-liannya kecil
dan tidak kompleks.
41
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Persentasi
Pengajuan UKL-
UPL
42
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Sidang Komisi
Amdal untuk
Universitas Petra
43
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Sidang Komisi
Amdal untuk
Pembangunan
Gedung De Vasa
44
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


3.2 IZIN GANGGUAN (HO)

Izin Gangguan adalah izin yang diberikan bagi tempat-tempat usaha
berdasarkan Undang-Undang Gangguan Stbl. 1926 Nomor 226, Stbl.
1940 Nomor 450. Pelayanan diberikan kepada perusahaan yang
telah memiliki AMDAL atau bagi Badan yaitu sekumpulan orang dan
atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha
maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha
milik negara atau daerah dengan nama dan dalam bentuk apapun,
firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan,
yayasan, organisasi massa, organisasi sosial, politik, atau organisasi
yang sejenis, lembaga, bentuk usaha tetap dan bentuk badan
lainnya. Penetapan izin berlaku 3 (tiga) tahun atau sampai terjadi
perubahan jenis usaha, kepemilikan perusahaan dan perluasan
kegiatan usaha.


















Tinjauan
lapangan ke
salah satu
apartment
yang
mengajukan
izin gangguan
45
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Tinjauan
lapangan ke
salah satu
apartment
yang
mengajukan
izin gangguan
46
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


3.3 IZIN ABT

Izin ABT atau izin pemanfaatan Air Bawah Tanah adalah izin yang
diberikan kepada pelaku kegiatan atau usaha yang memanfaatan air
bawah tanah.











3.4 PENGADUAN LINGKUNGAN

Pengaduan lingkungan adalah jenis pengaduan yang meliputi
pencemaran atau kerusakan lingkungan diarahkan ke BLH Surabaya
Bidang Penanggulangan Dampak Lingkungan.

Pengaduan Lingkungan dilakukan dengan pengisian form yang
meliputi :
a. Identitas pelapor.
b. Perkiraan sumber pencemaran dan atau perusakan ling-
kungan hidup.
c. Alat bukti yang disampaikan.
d. Lokasi terjadinya pencemaran dan atau kerusakan ling-
kungan hidup.
e. Waktu diketahuinya pencemaran dan atau perusakan ling-
kungan hidup.
f. Media lingkungan yang terkena dampak.
Penyuluhan ABT kepada para pemilik usaha
47
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Tinjauan lapangan
dan rapat
pembahasan
pengaduan
lingkungan
sebagai tindakan
dari adanya kasus
pengaduan
lingkungan
48
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Verifikasi lapangan
ke sebuah tempat
usaha yang
mengajukan izin
pembuangan
limbah cair
49
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP






3.5 IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR (IPLC)

IPLC adalah upaya pengendalian pencemaran air agar terwujud
kelestarian fungsi air yaitu air yang ada pada sumber-sumber air
dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan sesuai dengan perun-
tukannya. Dengan ketentunan Pasal 27 ayat (1) Perda Jatim No
2/2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air di Propinsi Jatim yaitu setiap penanggung jawab
usaha dan / atau kegiatan yang akan membuang air limbah ke air /
sumber air wajib mengajukan izin pembuangan air limbah sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.




3.6 IZIN TPS B3

Izin TPS B3 adalah izin pembangunan tempat penyimpanan
sementara yang diberikan kepada kegiatan yang menghasilkan
limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dan yang akan
melakukan pengelolaan dengan penyimpanan limbah B3 yang
dihasilkan. Tata laksana dan perizinannya diatur dalam Peraturan
Walikota Surabaya Nomer 26 Tahun 2010 tentang Tata Laksana
Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.




50
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP























Tinjauan
lapangan ke
perusahaan
yang
mengajukan
izin TPS
Limbah B3
51
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP
























Persentasi
perusahaan
yang
mengajukan
izin TPS
Limbah B3
52
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP























BAB IV
PROGRAM, KEGIATAN,
DAN POTENSI
BADAN LINGKUNGAN
HIDUP
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP
























PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


4.1 PROGRAM

Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya pada periode ini memiliki
beberapa program kerja yang akan dilaksanakan, yaitu :

a. Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan
Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura.
Pengendalian Pencemaran Kawasan Pesisir dan Laut.
Pelaksanaan Car Free Day.
Pendataan dan Pembinaan Kegiatan / Usaha Penghasil dan
Pengguna Limbah B3.
Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di Bidang
Lingkungan.
Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran.
Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan.
Penyusunan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM).
Pengelolaan Kualitas Air.
Penanganan Permasalahan Lingkungan Hidup.
Operasional dan Pemeliharaan Stasiun Monitoring Udara
Ambien.
Pengendalian Dampak Perubahan Iklim.
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Ekosistem.
Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium Lingkungan
Hidup.
Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya Air.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Laboratorium Lingkungan
Hidup (DAK Bidang Lingkungan Hidup)
Pengawasan dan Pengendalian Dampak Lingkungan.


53
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan Barang dan Jasa Perkantoran.

c. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.
Pengadaan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana per-
kantoran.

d. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keu-
angan Daerah
Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan
Daerah dari Retribusi Ijin.

4.2 KEGIATAN

Selain memiliki program-program kerja, Badan Lingkungan Hidup
Kota Surabaya juga memliki beberapa kegiatan. Kegiatan-kegiatan
tersebut antara lain :

1. ADIPURA

Sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
93 Tahun 2004 tentang Program Bangun Praja / Adipura yaitu
program kerja berlingkup Nasional yang dikelola oleh Kementerian
Lingkungan Hidup dalam rangka mewujudkan Tata Praja
Lingkungan. Program ini dimaksudkan untuk membantu mening-
katkan kapasitas Pemerintah Daerah dalam pengelolaan lingkungan
hidup dan bertujuan untuk mendorong kemampuan Pemerintah
Daerah dalam melaksanakan pemerintahan yang baik dibidang
lingkungan hidup dan peran serta masyarakat Kota Surabaya untuk
mewujudkan kota Bersih dan Hijau.


54
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Expose dan
Pembinaan
Adipura oleh
KemenLH yang
juga dihadiri
Ibu Walikota
Surabaya
55
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP





2. ADIWIYATA

Program Adiwiyata, adalah program yang bertujuan untuk
mendorong dan membantu sekolah-sekolah agar dapat turut
melaksanakan upaya pemerintah menuju pelestarian lingkungan
dan pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi yang
akan datang.

Pelaksanaan Program Adiwiyata mengharapkan setiap warga
sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan
yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negatif.

Manfaat kegiatan Adiwiyata :
1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya
pelestarian lingkungan.
2. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional
sekolah.
3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengu-rangan
sumber daya dan energi.
4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan
kondusif bagi semua warga sekolah.
5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
6. Dapat menghindari berbagai Resiko Dampak Lingkungan di
wilayah sekolah.
7. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan
benar.



56
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Forum dan
Workshop
yang diadakan
oleh BLH Kota
Surabaya
untuk
sekolah-
sekolah di
Surabaya yang
mengikuti
Adiwiyata
57
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Penjurian ke sekolah-sekolah untuk Adiwiyata
Tingkat Mandiri
Penjurian ke sekolah-sekolah untuk Adiwiyata
Tingkat Nasional
Penjurian ke sekolah-sekolah untuk Adiwiyata
Tingkat Nasional
58
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


3. SURABAYA ECO CAMPUS (SEC)

Eco-campus adalah kampus yang memiliki kepedulian dan
berbudaya lingkungan dan telah melakukan pengelolaan lingkungan
secara sistematis dan berkesinambungan serta merupakan refleksi
dari seluruh warga civitas akademika dalam lingkungan kampus agar
selalu memperhatikan aspek kesehatan dan lingkungan di
sekitarnya.

Keberhasilan kampus peduli lingkungan (Eco-campus) sangat
ditentukan oleh sistem manajemen lingkungan yang diterapkan,
kepedulian individu, monitoring dan evaluasi, kemudian perbaikan
sistem apabila diperlukan dan pada pelaksanaannya dilakukan
secara terpadu dan gotong royong (partisipatif).

4. SURABAYA ECO PESANTREN

Eco-pesantren adalah sebuah institusi pendidikan islam yang
mempunyai kepedulian pada aktivitas yang tanggap terhadap
lingkungan hidup. Sesuai data dari Direktori Departemen Agama,
Pondok Pesantren di Indonesia berjumlah 17.000, sehingga sangat
potensial untuk menjadi mitra dalam Program Lingkungan Hidup
(PLH).

Indikator dan kriteria program Eco-Pesantren :
1. Pengembangan kebijakan pondok pesantren ramah lingkungan.
2. Pengembangan kurikulum lingkungan berbasis Islam.
3. Pengembangan kegiatan ekstra kurikulum berbasis tadabbur
alam.
4. Pengembangan dan atau pengelolaan sarana dan prasarana
pendukung pondok pesantren.

59
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Penjurian Eco Campus di salah
satu kampus Surabaya dan
sudut kampus yang masuk ke
dalam kriteria penjurian
60
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Sudut-sudut
pesantren
yang dinilai
pada saat
penjurian Eco
Pesantren
61
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




Peran Eco-pesantren adalah :
1. Inisiator
Mindset kurikulum Islam yang berwawasan dan berbasis
lingkungan.
2. Pelopor
Lingkungan fisik pesantren yang berwawasan dan berbasis
lingkungan.
3. Penggerak dan Dinamisator
Melalui kyai / ustadz dan dukungan berbagai pihak.
4. Mediator dan fasilitator
Sumber daya, tempat pelatihan dan referensi lingkungan hidup.

5. KARYA ILMIAH DAN ASAH TERAMPIL

Salah satu bentuk pengelolaan lingkungan adalah menumbuhkem-
bangkan kesadaran pada seluruh elemen masyarakat mengenai
pentingnya mempertahankan keanekaragaman hayati. Salah satu
elemen masyarakat yang cukup berperan adalah dunia Pendidikan.

Anak didik tingkat SD dan SMP merupakan tumpuan harapan untuk
masa mendatang. Pola pikir dan perilaku yang berwawasan ling-
kungan perlu ditanamkan kepada Anak Didik khususnya tingkat SD
dan SMP, agar mereka nantinya dapat menjadi manusia yang ramah
terhadap lingkungan dan dapat mempertahankan keanekaragaman
hayati yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

Tujuan dari kegiatan Lomba Karya Ilmiah Tingkat SMP, SMU adalah :
1. Meningkatkan pola pikir dan daya nalar anak didik terhadap
pengelolaan lingkungan yang baik.

62
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


2. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan anak didik
terhadap masalah berkurangnya atau punahnya keaneka-
ragaman hayati.
3. Memacu anak didik untuk mau mempelajari tentang upaya
untuk mempertahankan keanekaragaman hayati.
4. Terciptanya teknologi tepat guna yang tetap mampu untuk
mempertahankan keanekaragaman hayati.
5. Ajang penyaluran bakat dan minat pelajar pada penelitian
dibidang lingkungan hidup.

Tujuan kegiatan Lomba Asah Trampil Tingkat SD dan SMP adalah :
1. Meningkatkan pola pikir dan perilaku yang benar terhadap
pengelolaan lingkungan.
2. Menumbuhkembangkan kreatifitas dalam pengelolaan ling-
kungan.
3. Memacu keinginan untuk mempelajari lebih jauh tentang
mempertahankan keanekaragam hayati.


6. CAR FREE DAY

Car Free Day atau hari bebas kendaraan bermotor, yang meru-
pakan upaya pemerintah kota Surabaya untuk mengurangi tingkat
polusi udara. Pelaksanaan Car free Day dilakukan pada hari Minggu
mulai dari pukul 06.00 sampai 10.00 dengan menutup jalan dari
kendaraan bermotor roda 2, mobil dan angkutan umum.

Car Free Day ini dilakukan di beberapa lokasi, antara lain :
1. Jalan Darmo
2. Jalan Kertajaya
3. Jalan Tunjungan

63
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Peserta Lomba Karya
Ilmiah melakukan
persentasi hasil
karyanya
Kepala BLH
menyerahkan piala
dan apresiasi
kepada pemenang
lomba Karya Ilmiah
64
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Peserta lomba Asah
Terampil sedang
mengerjakan
karyanya
Kabid. Pemulihan dan
Peningkatan Kualitas
Lingkungan BLH
menyerahkan piala dan
apresiasi
65
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Car Free Day di
Jalan Darmo
66
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP








































Car Free Day di Jalan
Kertajaya
67
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Car Free Day di
Jalan Tunjungan
68
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



4.3 PRESTASI / PENGHARGAAN

Dengan dukungan sarana dan prasarana serta Sumber Daya
Manusia yang ada, Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya berhasil
berprestasi di ajang nasional dan internasional dalam ruang lingkup
lingkungan hidup. Prestasi-prestasi yang diraih diharapkan dapat
memacu Badan Lingkungan Hidup pada khususnya dan masyarakat
Surabaya pada umumnya untuk makin peduli dan bertanggung-
jawab terhadap lingkungan. Beberapa prestasi yang telah diraih
Kota Surabaya sampai dengan periode tahun 2012 antara lain :

1. Adipura dan Adipura Kencana

Surabaya mendapatkan penghargaan Piala Adipura secara
berturut-turut sejak 2006 sampai 2012. Bahkan tahun 2012
Surabaya berhasil kembali mendapatkan Piala Adipura Kencana.
Dengan demikian Surabaya telah memperoleh Piala Adipura
Kencana sebanyak 6 kali yakni tahun 1992, 1993, 1995, 1996,
1997 dan 2012.














Kepala BLH, Ir. Musdiq
Ali Suhudi, MT.,
menerima Adipura
Kencana 2012 di Istana
Negara
69
0
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP









































Ibu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima Piala Adipura
Kencana dari Bapak Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono
Ibu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menerima Piala Status Lingkungan
Hidup Daerah dari Bapak Menteri Lingkungan Hidup RI, Balthasar Kambuaya
70
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP



2. Adiwiyata

Penghargaan adiwiyata terdiri atas dua macam. Yang pertama
adalah Sekolah Adiwiyata Mandiri, yaitu sekolah yang
menunjukkan peningkatan kinerja selama 3 (tiga) tahun
berturut-turut. Sedangkan yang kedua adalah penghargaan
Sekolah Adiwiyata Nasional, yakni sekolah yang baru men-
dapatkan adiwiyata.

Adiwiyata Mandiri diraih SD Santa Maria dan SDN Kandangan I.
Sedangkan Adiwiyata Nasional diraih SDN Kandangan 2, SD
Sekolah Insan Mulia, SD Islam Yamasa, SMPN 26, SMPN 4, SMK
Katolik Mater Amabilis.





















Ibu Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, bersama jajaran Kepala dan Staf
serta Piala Adiwiyata Nasional dan Adipura Kencana
71
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP




3. IGRA (Indonesian Green Region Award)

Indonesian Green Regional
Award merupakan penghargaan
kepada daerah yang memiliki
komitmen, perhatian, serta pro-
gram nyata terkait isu lingkungan hidup yang digagas oleh
Majalah SWA dan Kantor Berita Radio 68H.

Dari tiga kali penyelenggaraan IGRA, Surabaya untuk kedua
kalinya meraih predikat juara I sejak tahun 2011. Prestasi ini
merupakan hasil dari upaya pelestarian lingkungan di Surabaya.
Selain itu salah satu kunci kesuksesan Surabaya yaitu adanya
inovasi dan konsistensi dalam penataan ruang terbuka hijau
(RTH), penghematan energi, pengelolaan sampah dan lain
sebagainya.









Piagam
penghargaan serta
trofi IGRA 2012
diterima oleh
Asisten
Perekonomian dan
Pembangunan
Kota Surabaya
Mukhlas Udin
yang mewakili
Walikota
Surabaya, Tri
Rismaharini
72
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP


4. Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)

Status Lingkungan Hidup Daerah merupakan susunan laporan
yang berisi berbagai informasi mengenai lingkungan hidup di
suatu daerah.

SLHD menggambarkan status kualitas lingkungan yang terdiri
dari 3 komponen. Komponen pertama meliputi seluruh data
yang terkait dengan lingkungan mulai dari air, tanah, udara,
hutan. Komponen kedua adalah beban pencemaran dan
komponen ketiga menyangkut langkah-langkah yang diambil
oleh pemerintah daerah guna menangani aspek-aspek yang
menyangkut lingkungan tersebut. Tahun 2012 Surabaya berhasil
memperoleh Piagam Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD)
2011 ranking 10 besar.












Penghargaan SLHD dan
Staff BLH berfoto dengan
penghargaan SLHD
73
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP
























Penyambutan
Piala Adipura,
Adiwiyata, SLHD
dan lain-lain di
Taman Surya
74
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP























Penyambut
an Piala
Adipura,
Adiwiyata,
SLHD dan
lain-lain di
Taman
Surya
75
PROFIL BADAN LINGKUNGAN HIDUP

Anda mungkin juga menyukai