Anda di halaman 1dari 13

VARIABEL METODE PENELITIAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : KUSDI
NIM : 113010287

UNIVERSITAS WAHID HASYIM
SEMARANG
2011/2012

VARIABEL I


Definisi Konsep :

Karbonmonoksida (CO) merupakan racun yang cukup lama dalam sejarahmanusia. Sumber utama
dari CO adalah asap knalpot kendaraan terutama mesinberbahan bakar bensin. Di laporkan banyak
terjadi keracunan CO setiap tahunnya berupa kasus kematian, baik keracunan karena kecelakaan atau
bahkan dijadikan salah satu metode bunuh diri dan pembunuhan, di dalam rumah atau garasi mobil
maupun pencemaran udara oleh gas buang industri. Di dunia diperkirakan 1500 orang mati setiap
tahunnya karena CO.
Berkaitan dengan karakteristik CO yang afinitasnya terhadap hemoglobin 250 300 kali lebih
kuat daripada afinitas oksigen, CO akan membentuk ikatan karboksihemoglobin, sehingga
menghambat distribusi oksigen ke jaringan tubuh, maka organ yang sangat sensitif terhadap
keracunan karbon monoksida adalah organ-organ dengan kebutuhan oksigen paling banyak, salah
satunya adalah jantung.
Kecepatan timbulnya gejala-gejala atau kematian ditentukan oleh konsentrasi CO dalam udara
lingkungan dan lamanya inhalasi atau lamamya paparan CO. Selain itu dipengaruhi juga oleh
konsentrasi CO dalam udara, ventilasi paru, dan kadar COHb sebelum terkena CO.
Pada pemeriksaan secara forensik, satu-satunya tanda yang dianggap khas dari kematian karena
gas CO yaitu lebam mayat cherry pink colour ternyata tidak hanya ditemukan pada korban mati
karena keracunan CO. Warna lebam mayat tersebut juga dapat ditemukan pada mayat didinginkan,
korban keracunan sianida, dan pada orang mati akibat infeksi oleh jasad renik yang mampu
membentuk nitrit, sehingga membentuk nitroksi-hemoglobin.
Kerusakan otot jantung akibat keracunan CO akan memperlihatkan gambaran nekrosis serat otot
jantung secara histopatologi sebagai akibat kondisi hipoksia. Pada jaringan nekrosis, inilah yang
paling jelas menunjukkan perubahanperubahan kematian sel. Biasanya inti sel dapat berbentuk
piknotik, karioreksis, maupun kariolisis.

Masalah :

Sumber utama dari CO adalah asap knalpot kendaraan terutama mesinberbahan bakar bensin serta
gas buang industry. Karbonmonoksida (CO) merupakan racun yang cukup lama dalam
sejarahmanusia.
Di laporkan banyak terjadi keracunan CO setiap tahunnya berupa kasus kematian, Organ pada
tubuh yang sangat sensitif terhadap keracunan karbon monoksida adalah organ-organ dengan
kebutuhan oksigen paling banyak, salah satunya adalah jantung.
Kerusakan otot jantung akibat keracunan CO akan memperlihatkan gambaran nekrosis serat otot
jantung secara histopatologi sebagai akibat kondisi hipoksia, Pada jaringan nekrosis inilah yang
paling jelas menunjukkan perubahanperubahan kematian sel.

Variabel Bebas :

Karbonmonoksida (CO) merupakan racun yang cukup lama dalam sejarah manusia. Sumber
utama dari CO adalah asap knalpot kendaraan terutama mesin berbahan bakar bensin.
Kecepatan timbulnya gejala-gejala atau kematian ditentukan oleh konsentrasi CO dalam udara
lingkungan dan lamanya inhalasi atau lamamya paparan CO. Selain itu dipengaruhi juga oleh
konsentrasi CO dalam udara, ventilasi paru, dan kadar COHb sebelum terkena CO.

Variabel Terikat :

Di laporkan banyak terjadi keracunan CO setiap tahunnya berupa kasus kematian, baik keracunan
karena kecelakaan atau bahkan dijadikan salah satu metode bunuh diri dan pembunuhan, di dalam
rumah atau garasi mobil maupun pencemaran udara oleh gas buang industri. Di dunia diperkirakan
1500 orang mati setiap tahunnya karena CO.
CO akan membentuk ikatan karboksihemoglobin, sehingga menghambat distribusi oksigen ke
jaringan tubuh, maka organ yang sangat sensitif terhadap keracunan karbon monoksida adalah organ-
organ dengan kebutuhan oksigen paling banyak, salah satunya adalah jantung.
Pada pemeriksaan secara forensik, satu-satunya tanda yang dianggap khas dari kematian karena
gas CO yaitu lebam mayat cherry pink colour ternyata tidak hanya ditemukan pada korban mati
karena keracunan CO. Warna lebam mayat tersebut juga dapat ditemukan pada mayat didinginkan,
korban keracunan sianida, dan pada orang mati akibat infeksi oleh jasad renik yang mampu
membentuk nitrit, sehingga membentuk nitroksi-hemoglobin.
Kerusakan otot jantung akibat keracunan CO akan memperlihatkan gambaran nekrosis serat otot
jantung secara histopatologi sebagai akibat kondisi hipoksia. Pada jaringan nekrosis, inilah yang
paling jelas menunjukkan perubahanperubahan kematian sel. Biasanya inti sel dapat berbentuk
piknotik, karioreksis, maupun kariolisis.

Definisi Operasional (Asap knalpot)

Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Jumlah kendaraan bermotor yang terus bertambah menjadi salah satu penyebabnya. Beberapa studi
epidemiologi dapat menyimpulkan adanya hubungan yang erat antara tingkat pencemaran udara
perkotaan dengan angka kejadian (prevalensi) penyakit pernapasan.
Pencemaran udara ini berupa emisi gas buang atau yang biasa kita sebut dengan asap knalpot,
muncul karena adanya proses pembakaran. Adapun pengertian dari pembakaran adalah proses
oksidasi yang cepat suatu bahan bakar dan pembakaran yang komplit hanya mungkin jika ada suatu
oksigen cukup.
Tujuan dari pembakaran yang baik adalah melepaskan seluruh panas yang terdapat dalam bahan
bakar. Hal ini dilakukan dengan pengontrolan tiga T pembakaran yaitu Temperature atau suhu
yang cukup tinggi untuk menyalakan dan menjaga penyalaan bahan bakar, Turbulence atau
turbulensi atau pencampuran oksigen dan bahan bakar yang baik, dan Time atau waktu yang cukup
untuk pembakaran yang sempurna. Terlalu banyak, atau terlalu sedikitnya bahan bakar pada jumlah
udara pembakaran tertentu, dapat mengakibatkan tidak terbakarnya bahan bakar dan terbentuknya
karbon monoksida.

Secara skematis, dapat digambarkan dalam gambar berikut :

Gambar 1. Pembakaran yang sempurna, yang baik dan tidak sempurna
Komponen utama bahan bakar fosil, yang beberapa di antaranya digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor, adalah hidrogen (H) dan karbon (C). Pada pembakaran bahan bakar yang
sempurna maka yang dihasilkan adalah gas CO2 dan H2O. Pembakaran yang sempurna ini terjadi
hanya jika ada pasokan oksigen yang cukup. Jika tidak sempurna, maka akan dihasilkan senyawa
hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), timbal, serta nitrogen oksida
(NOx) pada kendaraan berbahan bakar bensin.
Sedangkan pada kendaraan berbahan bakar solar, gas buangnya mengandung sedikit HC dan CO
tetapi lebih banyak sulfur oksida (SOx). Diantara gas-gas yang beracun tersebut, yang perlu lebih
banyak mendapat perhatian adalah gas CO (karbon monoksida) karena pengaruhnya yang besar
terhadap kesehatan manusia.

Kisi Kisi :
Cara kerja alat pengukur karbonmonoksida cukup sederhana, yakni diletakkan di tempat yang
diduga banyak polusi misalnya ruangan untuk merokok, jalan raya, terminal, garasi, dan tempat
parkir. Alat itu sudah dilengkapi sensor, sehingga ketika ada asap atau udara yang mengandung
gas karbonmonoksida, langsung akan terdeteksi,. Selanjutnya sinyal akan diteruskan ke
mikrokontroler, sebuah alat yang digunakan untuk memproses atau mengolah dan
mengontrol sinyal masukan. Alat itu kemudian disambungkan dengan sebuah telepon seluler
yang berfungsi menerima pesan dan membalas pesan yang masuk. Jika ingin mengetahui kadar
karbonmonoksida suatu tempat, orang tinggal mengirimkan pesan pendek (sms) dengan format
tertentu ke nomor telepon seluler yang telah disambungkan ke alat tersebut, . Menurut dia, jika
ingin mengetahui kadar karbonmonoksida, orang tinggal sms dengan mengetik DT dan
dikirimkan ke nomor telepon seluler yang sudah disambungkan, dan pesan tersebut akan masuk
dan dibalas oleh alat itu. Misalnya, memperoleh balasan sms kadar CO:25 ppm.
Kalibrasi ( Tujuan Alat ) :
Saya berharap melalui alat ini akan lebih memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui
kadar karbonmonoksida di lokasi tertentu tanpa harus menunggu di tempat itu. Tinggal
meletakkan alat tersebut, kemudian mengirimkan sms, dan akan diketahui hasilnya, katanya.
Dengan demikian, kata dia, ketika mengetahui tingginya kadar karbonmonoksida akan
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya udara bersih, dan bahaya polusi
udara.
Ia mengatakan karbonmonoksida berbahaya bagi manusia. Pada kadar 100 hingga 800 part per
million (ppm) dapat menyebabkan sakit kepala, rasa mual, dan muntah.
Pada tingkat yang lebih tinggi dapat menyebabkan ketidaksadaran, kerusakan otak, bahkan
kematian. Sifat-sifat itulah yang kemudian menjadikan gas CO dijuluki sebagai pembunuh diam-
diam atau `the silent killer`, .


Instrumen ( Kesimpulan ) :

Karbonmonoksida (CO) merupakan racun yang cukup lama dalam sejarahmanusia. Sumber utama
dari CO adalah asap knalpot kendaraan terutama mesinberbahan bakar bensin. Di laporkan banyak
terjadi keracunan CO setiap tahunnya berupa kasus kematian.
pengukur karbonmonoksida sudah dilengkapi sensor, sehingga ketika ada asap atau udara yang
mengandung gas karbonmonoksida, langsung akan terdeteksi, . Selanjutnya sinyal akan
diteruskan ke mikrokontroler, sebuah alat yang digunakan untuk memproses atau mengolah
dan mengontrol sinyal masukan. Alat itu kemudian disambungkan dengan sebuah telepon seluler
yang berfungsi menerima pesan dan membalas pesan yang masuk.
Alat mikrocontroler ini akan lebih memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui kadar
karbonmonoksida di lokasi tertentu tanpa harus menunggu di tempat itu. Tinggal meletakkan alat
tersebut, kemudian mengirimkan sms, dan akan diketahui hasilnya, katanya. Dengan demikian,
kata dia, ketika mengetahui tingginya kadar karbonmonoksida akan meningkatkan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya udara bersih, dan bahaya polusi udara.

Gambar 1. Pembakaran yang sempurna, yang baik dan tidak sempurna.





VARIABEL II
Definisi Konsep :
Semakin maraknya penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti
ventilasi alami di jaman ini memang dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja,
namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk
berbiak dan juga akibat lingkungan yang tidak kondusif. Kondisi tersebut mengakibatkan
kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan
yang disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara di antaranya:
-industri besi dan baja
-industri semen
-industri kendaraan bermotor
-industri pupuk
-industri aluminium
-industri pembangkit tenaga listrik
-industri kertas
-industri kilang minyak
-industri pertamban
Jenis industri semacam ini akumulasinya di udara dipengaruhi arah angin, tetapi karena
sumbernya bersifat stationer maka lingkungan sekitar menerima resiko yang sangat tinggi
dampak pencemaran. Berdasarkan ini maka konsentrasi bahan pencemar dalam udara perlu
ditetapkan sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap manusia dan makhluk lain
sekitarnya. Jenis industri yang menghasilkan partikel dan gas adalah sebagai tertera dalam tabel

Pada umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan baku, proses, dan
hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan pendahuluan, limbah gas maupun partikel
timbul karena perlakuan bahan-bahan sebelum diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan
berbagai hal antara lain; karena reaksi kimia, kebocoran gas, hancuran bahanbahan dan lain-lain.
Pada waktu proses pengolahan, gas juga timbul sebagai akibat reaksi kimia maupun fisika.
Adakalnya limbah yang terjadi sulit dihindari sehingga harus dilepaskan ke udara. Namun
dengan adanya kemajuan teknologi, setiap gas yang timbul pada rangkaian proses telah dapat
diupayakan pengendaliannya.
Sebagian besar gas maupun partikel terjadi pada ruang pembakaran, sebagai sisa yang tidak
dapat dihindarkan dan karenanya harus dilepaskan melalui cerobong asap. Banyak jenis gas dan
partikel gas lepas dari pabrik melalui cerobong asap ataupun penangkap debu harus ditekan
sekecil mungkin dalam upaya mencegah kerusakan lingkungan.
Jenis gas yang bersifat racun antara lain SO2, CO, NO,timah hitam, amoniak, asam sulfida
dan hidrokarbon. Pencemaran yang terjadi dalam udara dapat merupakan reaksi antara dua atau
lebih zat pencemar. Misalnya reaksi fotokimia, yaitu reaksi yang terjadi karena bantuan sinar
ultra violet dari sinar matahari.589 Kemudian reaksi oksidasi gas dengan partikel logam dengan
udara sebagai katalisator.
Masalah :
Banyaknya aktivitas di gedung meningkatkan jumlah polutan dalam ruangan. Kenyataan ini
menyebabkan risiko terpaparnya polutan dalam ruangan terhadap manusia semakin tinggi,
namun hal ini masih jarang diketahui oleh masyarakat. Hasil pemeriksaan The National Institute
of Occupational Safety and Health (NIOSH), menyebutkan ada 5 sumber pencemaran di dalam
ruangan yaitu :
1. Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, bahan-bahan
pembersih ruangan.
2. Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor, gas dari
cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana kesemuanya dapat
terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat.
3. Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, lem, asbes,
fibreglass dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung tersebut.
4. Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk mikroba
lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta seluruh
sistemnya.
5. Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya
distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.
Kualitas udara di dalam ruangan mempengaruhi kenyamanan lingkungan ruang kerja. Kualitas
udara yang buruk akan membawa dampak negatif terhadap pekerja/karyawan berupa keluhan
gangguan kesehatan.
Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadap tubuh terutama pada daerah tubuh atau
organ tubuh yang kontak langsung dengan udara meliputi organ sebagai berikut :
1. Iritasi selaput lendir: Iritasi mata, mata pedih, mata merah, mata berair
2. Iritasi hidung, bersin, gatal: Iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, batuk kering
3. Gangguan neurotoksik: Sakit kepala, lemah/capai, mudah tersinggung, sulit
berkonsentrasi.
4. Gangguan paru dan pernafasan: Batuk, nafas berbunyi/mengi, sesak nafas, rasa berat di
dada dan juga hydropneumonia (paru-paru basah)
5. Gangguan kulit: Kulit kering, kulit gatal
6. Gangguan saluran cerna: Diare / mencret
7. Lain-lain: Gangguan perilaku, gangguan saluran kencing
Keluhan tersebut biasanya tidak terlalu parah dan tidak menimbulkan kecacatan tetap, tetapi
jelas terasa amat mengganggu, tidak menyenangkan dan bahkan mengakibatkan menurunnya
produktivitas kerja para pekerja. Pengaruh Kualitas Fisik dan Kualitas Mikrobiologi terhadap
Gangguan Kesehatan Hasil perhitungan dengan menggunakan uji statistik regresi logistik terlihat
bahwa ada dua
Variabel Terikat :
Jamur berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kesehatan berupa iritasi hidung, artinya
semakin banyak jumlah koloni jamur dalam ruangan mempunyai resiko 16,463 kali lebih
besar untuk dapat terjadinya iritasi hidung.
Kuman berpengaruh terhadap terjadinya gangguan kesehatan berupa mual, artinya
semakin banyak jumlah koloni kuman dalam ruangan mempunyai resiko 1,008 kali lebih
besar untuk dapat terjadinya mual.
Variabel Bebas :
Tentu tidak memberikan pengaruh terhadap gangguan kesehatan yang timbul. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : banyaknya faktor yang berpotensi mempengaruhi
kualitas udara lingkungan kerja, gangguan kesehatan yang terjadi tidak bersifat spesifik dan
dapat merupakan gejala-gejala dari penyakit lain, penyebab terjadinya gangguan kesehatan
tersebut dipengaruhi banyak faktor lain. Tan Malaka (1998) menyatakan bahwa intensitas
pengaruh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja tergantung lokasi dan
proses yang ada. Walaupun tidak semua dominan, namun faktor - faktor tersebut selalu ada
dalam lingkungan kerja.
Devinisi Oprasional :

1. Pemeriksaan kualitas udara dalam ruangan secara berkala sesuai parameter kualitas udara
(kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi) agar tercipta lingkungan kerja yang sehat.
2. Monitoring kesehatan dengan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mengetahui
sejak dini gangguan kesehatan yang terjadi sebelum berkoloni di dalam tubuh.
Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik
keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2,
NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami
akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas.
Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air,
debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui
penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO,
CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu
kondisi temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas.
Baik partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu
batubara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-
lain.
Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas di udara
bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat berakibat
luas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada dalam
udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil secara terus
menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari menunjukkan udara
mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam.
Arah angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan
mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan
daerah industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap
kendaraan bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.
Konsentrasi bahan pencemar dalam udara dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain:
volume bahan pencemar, sifat bahan, kondisi iklim dan cuaca, topografi.
1.Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen lazim dikenal dengan NO. bersumber dari instalasi pembakaran pabrik dan
minyak bumi. Dalam udara,NO dioksidasi menjadi NO2 dan bila bereaksi dengan hidrokarbon
yang terdapat dalam udara akan membentuk asap. NO2 akan berpengaruh terhadap tanam-
tanaman dan sekaligus menghambat pertumbuhan. Pabrik yang menghasilkan NO di antaranya
adalah pabrik pulp dan rayon, almunium, turbin gas, nitrat, bahan peledak,semen, galas,
batubara, timah hitam, song dan peleburan magnesium.
2.Fluorida
Fluorida adalah racun bersifat kumulatif dan dapat berkembang d atmosfer karena amat reaktif.
Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun
menyebabkan daun berwarna kuningkecoklatan.Binatang yang memakan daunan tersebut bisa
menderita penyakit gigi rontok. Pabrik yang menjadi sumber fluor antara lain pabrik pengecoran
aluminium pabrik pupuk,pembakaran batubara, pengecoran baja dan lainnya.
3.Sulfurdioksida
Gas SO2 dapat merusak tanaman, sehingga daunnya menjadi kuning kecoklatan atau merah
kecoklatan dan berbintik-bintik.Gas ini juga menyebabkan hujan asam, korosi pada permukaan
logam dan merusak bahan nilon dan lain-lain.Gas SO2 menyebabkan terjadinya kabut dan
mengganggu reaksi foto sintesa pada permukaan daun. Dengan air, gas SO2 membentuk asam
sulfat dan dalam udara tidak stabil. Sumber gas SO2 adalal pabrik belerang, pengecoran biji
logam, pabrik asam sulfat, pabrik semen, peleburan tembaga, timah hitam dan lain-lain. Dalam
konsentrasi melebihi nilai ambang batas dapat mematikan.
4.Ozon
Ozon dengan rumus molekul O3 disebut oksidan merpakan reaksi foto kimiawi antara NO2
dengan hidrokarbon karena pengaruh ultra violet sinar matahari. Sifat ozon merusak daun
tumbuh-tumbuhan, tekstil dan melunturkan warna. Reaksi pembentukan ozon sebagai berikut:

Peroksil asetel nitrat merupakan reaksi NO2 dalam fotosintesa merusakkan tanaman.
5.Amonia
Gas amonia dihasilkan pabrik pencelupan, eksplorasi minyak dan pupuk. Gas ini berbahaya bagi
pemanfaatan dan baunya sangat merangsang. Pada konsentrasi 25% mudah meledak.
6.Partikel
Partikel merupakan zat dispersi terdapat dalam atmosfer,berbagai larutan, mempunyai sifat fisis
dan kimia. Partikel dalam udara terdiri dari:
-Asap, merupakan hasil dari suatu pembakaran.
-Debu, partikel kecil dengan diameter 1 mikron.
-Kabut, partikel cairan dengan garis tengah tertentu.
-Aerosol, merupakan inti dari kondensasi uap.
-Fume, merupakan hasil penguapan.
Kisi Kisi :
Cara kerja alat micrometer ini cukup sederhana, yakni diletakkan di tempat yang diduga
banyak polusi misalnya ruangan untuk merokok, jalan raya, terminal, garasi, dan tempat parkir.
Alat itu sudah dilengkapi sensor, sehingga ketika ada asap atau udara yang mengandung gas
karbonmonoksida, langsung akan terdeteksi.
Selanjutnya sinyal akan diteruskan ke mikrokontroler, sebuah alat yang digunakan untuk
memproses atau mengolah dan mengontrol sinyal masukan. Alat itu kemudian disambungkan
dengan sebuah telepon seluler yang berfungsi menerima pesan dan membalas pesan yang masuk.
Jika ingin mengetahui kadar karbonmonoksida suatu tempat, orang tinggal mengirimkan
pesan pendek (sms) dengan format tertentu ke nomor telepon seluler yang telah disambungkan
ke alat tersebut,. Menurut dia, jika ingin mengetahui kadar karbonmonoksida, orang tinggal sms
dengan mengetik DT dan dikirimkan ke nomor telepon seluler yang sudah disambungkan, dan
pesan tersebut akan masuk dan dibalas oleh alat itu. Misalnya, memperoleh balasan sms kadar
CO:25 ppm.
Saya berharap melalui alat ini akan lebih memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui
kadar karbonmonoksida di lokasi tertentu tanpa harus menunggu di tempat itu. Tinggal
meletakkan alat tersebut, kemudian mengirimkan sms, dan akan diketahui hasilnya, katanya.
Dengan demikian, kata dia, ketika mengetahui tingginya kadar karbonmonoksida akan
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya udara bersih,bahaya polusi udara.
Ia mengatakan karbonmonoksida berbahaya bagi manusia. Pada kadar 100 hingga 800 part per
million (ppm) dapat menyebabkan sakit kepala, rasa mual, dan muntah.
Pada tingkat yang lebih tinggi dapat menyebabkan ketidaksadaran, kerusakan otak, bahkan
kematian. Sifat-sifat itulah yang kemudian menjadikan gas CO dijuluki sebagai pembunuh diam-
diam atau `the silent killer`,.
Kalibrasi :
karbonmonoksida berbahaya bagi manusia. Pada kadar 100 hingga 800 part per million (ppm)
dapat menyebabkan sakit kepala, rasa mual, dan muntah. Melalui alat ini akan lebih
memudahkan masyarakat yang ingin mengetahui kadar karbonmonoksida di lokasi tertentu tanpa
harus menunggu di tempat itu. Tinggal meletakkan alat tersebut, kemudian mengirimkan sms,
dan akan diketahui hasilnya, katanya. Dengan demikian, kata dia, ketika mengetahui tingginya
kadar karbonmonoksida akan meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya udara
bersih, dan bahaya polusi udara.

Instrumen :
Semakin maraknya penggunaan Air Conditioner (AC) sebagai alternatif untuk mengganti
ventilasi alami di jaman ini memang dapat meningkatkan kenyamanan dan produktivitas kerja,
namun AC yang jarang dibersihkan akan menjadi tempat nyaman bagi mikroorganisme untuk
berbiak dan juga akibat lingkungan yang tidak kondusif. Kondisi tersebut mengakibatkan
kualitas udara dalam ruangan menurun dan dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan
yang disebut sebagai Sick Building Syndrome (SBS) atau Tight Building Syndrome (TBS).
Zat karbon monoksida berbahaya bagi manusia. Dapat menyebabkan rasa mual dan muntah. Pada
kadar 100 hingga 800 ppm (part per million) dapat menyebabkan sakit kepala. Tingkat yang lebih tinggi
dapat menyebabkan ketidaksadaran, kerusakan otak bahkan kematian.



. Jenis industri yang menghasilkan partikel dan gas adalah sebagai tertera dalam tabel 6.

Konsentrasi bahan pencemar dalam udara dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain:
volume bahan pencemar, sifat bahan, kondisi iklim dan cuaca, topografi.
1. Oksida Nitrogen dikenal dengan NO. Dalam udara, NO dioksidasi menjadi NO2 dan
bila bereaksi dengan hidrokarbon yang terdapat dalam udara akan membentuk asap.
2. Fluorida adalah racun bersifat kumulatif dan dapat berkembang d atmosfer karena amat
reaktif.
3. Sulfurdioksida Gas SO2 menyebabkan terjadinya kabut dan mengganggu reaksi foto
sintesa pada permukaan daun.
4. Ozon Reaksi pembentukan ozon

5.Amonia Gas amonia dihasilkan pabrik pencelupan, eksplorasi minyak dan pupuk.
6.Partikel Partikel dalam udara terdiri dari:
-Asap, merupakan hasil dari suatu pembakaran.
-Debu, partikel kecil dengan diameter 1 mikron.
-Kabut, partikel cairan dengan garis tengah tertentu.
-Aerosol, merupakan inti dari kondensasi uap.
-Fume, merupakan hasil penguapan.

Anda mungkin juga menyukai