Anda di halaman 1dari 2

Tugas Filsafat 6

6. Jelaskan perbedaan metode siklus empiric dengan metode linear? Sebutkan ciri-ciri khusus metode
keilmuan hermeneutika, kualitatif, dan kuantitatif?
Jawab :
Perbedaan Metode Siklus Empirik dengan metode linear, sebagai berikut :
a. Metode Siklus Empirik
Melihat susunan katanya, maka metode ini mempunyai dua segi, yaitu yang digambarkan
dengan istilah siklus dan yang digambarkan oleh istilah empirik.
- Kata siklus menunjuk kepada proses yang berulang-ulang terjadi yang dijumpai pada suatu
penyelidikan tertentu. Penerapan metode ini berawal dari pengamatan/observasi terhadap
kasus-kasus yang sejenis, kemudian secara induktif orang menarik kesimpulan-kesimpulan
umum yang dinamakan hipotesis. Istilah siklus menunjuk kepada suatu penyelidikan yang
seakan-akan mengambil garis yang melingkar berbentuk daur.
- Kata empirik menunjuk kepada bahannya, disini adalah: keadaan-keadaan, hal-hal atau
peristiwa-peristiwa yang dalam tingkatan pertama dapat diserap dengan indra, maka dengan
demikian bersifat objektif dan positif.
Ciri-ciri metode siklus empiric dalam suatu kegiatan ilmiah tertentu yaitu :
Bahannya bersifat objektif dan dalam tingkatan pertama dapat diserap dengan indra
Penerapan metode ini dilakukan terhadap objek-objek yang bersifat kealaman
Penerapan metode ini selalu berbentuk melingkar dan daur
Untuk mendapatkan hasil yang cermat, maka penerapan metode terjadi atau dilaksanakan
dalam tempat tertutup, seperti dilaboratorium, engkel-bengkel ilmiah dan semacamnya.
Karena bahannya bersifat empiric-objektif, maka dalam hal ini hasil penyelidikan yang
bersangkutan secara umum dapat dikatakan sangat cermat

b. Metode Linear
Sesuai dengan kata linear yang berarti garis lurus maka metode linear ini mempunyai
bentuk lurus, dalam hal iini lurus kedepan atau dapat pula dalam hubungan tertentu, lurusnya
itu berarti tegak lurus, yang sekaligus berarti berjenjang mulai dari yang terendah dan semakin
lama semakin meningkat kea rah yang lebih tinggi.
Dan sesuai dengan istilah linear, maka seakan-akan cirri itu bersifat terbuka, dalam arti
penyelidikan yang bersangkutan pada dasarnya selalu bersifat sementara. Pada penerapan
metode penyelidikan ilmiah linear, maka kita akan menghadapi objek-objek ilmiah yang pada
umunya bersifat kejiwaan atau kerohanian, yang dalam hal ini dapat berupa tingkah laku
manusia dalam hal berbagai bidang kehidupan.


Ciri-ciri khusus metode keilmuan hermeneutika, kualitatif, dan kuantitatif
a. Metode Keilmuan Hermeneutika
Hermeneutika berasal dari bahasa Yunani, hermeneuein diterjemahkan menafsirkan.
Ciri-ciri khusus, antara lain :
1. Hermeneutika sebagai teori, hal ini memfokuskan pada problematika teori umum tentang
interpretasi sebagai metodologi ilmu-ilmu kemanusiaan, termasuk ilmu-ilmu social.
2. Hermeneutika sebagai filsafat, tidak bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan
objektif dengan prosedur metodologis umum, tetapi merupakan sebuah usaha eksplisitasi
dan deskripsi fenomenologis tentang desain dalam temporalitas dan historitasnya.
3. Hermenutika sebagai kritik, kritik tersebut member reaksi hebat terhadap asumsi-asumsi
idealis baik teori hermeneutika maupun filsafat hermeneutika yang menolak pertimbangan-
pertimbangan ekstra-linguistik sebagai factor yang ikut membentuk dan menentukan
konteks pikiran dan aksi, seperti kekuasaan dan kerja.
4. Hermeneutika dianggap sebagai sebuah disiplin, dan mengklaim ada sesuatu universal
hermeneutics, tetapi banyak pemikit yang menyangkal.

b. Metode Keilmuan Kualitatif
Ciri-ciri khusus metode ini, antara lain :
1. Aliran filsafat dan pendekatan ilmu mengadopsi pengakuan terhadap meta-science.
2. Positivisme, dasar pemikiran kuantitatif dengan raw data:frekuensi-variasi dan reduksi ke
sensual. Dapat menjadi kulaitatif, bila berupaya member makna dibalik signifikasi statistic,
dan member makna dibalik yang sensual
3. Phenomenologi, raw materialnya adalah esensi yang melekat pada substansi, dipilahkan dari
yang non-esensi dan eksemplar
4. Hermeneutik, raw materialnya adalah kata, yang dicari maknanya dalam struktur kalimat
atau dalam konteks social-budaya
5. Realisme metaphisik, grand-theory dibangun dari imaginasi kritis empiris, pertama diuji
lewat verifikasi, sedangkan kedua diuji lewat falsifikasi
6. Pragmatisme, hanya mengakui sesuatu sebagai benar bila fungsional, berguna, dan praktis

c. Metode Keilmuan Kuantitatif
Ciri-ciri khusu metode ini, antara lain :
1. Prosedur kuantitatif lebih menunjukkan pada pennggunaan prinsip-prinsip matematika-
statistika.
2. Metode keilmuannya sangat mendasar pada pandangan positivistik, yang berakar dari
filsafat positivism A.Comte yang menghendaki penerapan metodologi natural sciences
kedalam social sciences.
3. Merupakan sintesis antara berpikir rasional dan bertumpu pada data empiris yang
dikuantifikasikan.

Anda mungkin juga menyukai