Anda di halaman 1dari 3

Tiada Kata Kalah Sebelum Nyata di Depan Mata!

eramuslim - Dua laki-laki anak beranak bertampang keren itu menyeringai jahil, tampak cerdik dan
penuh percaya diri. Mereka memang pantas untuk itu. Tiga tantangan sebelumnya telah mereka lalui
dengan mulus dan sempurna. Bahkan mereka memenangkan babak bonus berupa liburan keluarga
selama satu minggu. Dan kini, di babak final, hadiah utama telah menunggu. Keduanya merasakan
bahwa kemenangan itu sudah dalam genggaman mereka. Tinggal selangkah lagi. Kami laki-laki!
Kami kuat, kami gesit, kami kompak dan kami cerdik. Kami akan memberikan patokan yang sangat
baik dan membuat lawan kami tertekan hingga tak dapat mengejarnya. K"M# "K"$ M%$"$&!
Dua perempuan anak beranak yang menjadi lawannya tak berkata apa-apa. 'aut wajah cemas nyata
sekali membayang di mereka. Tapi mereka tahu, mereka tak mungkin menghindar atau mundur.
Betapapun, tantangan ini harus tetap mereka hadapi. Mereka senang karena tidak mendapat giliran
pertama, meski itu sekaligus dapat berarti mereka akan merasa tertekan mendapati hasil yang
dibukukan pria ganteng dan cowok kecilnya itu.
#ni adalah kompetisi final, memperebutkan hadiah utama senilai hampir setengah milyar dari sebuah
reality show produk "merika yang ditayangkan salah satu stasiun tele(isi swasta. Dan jauh tinggi di
atas permukaan laut, empat tabung kaca yang digantung membujur telah menunggu. )ara peserta harus
merangkak di dalam tabung itu, kemudian pindah ke tabung berikutnya menggunakan alat bantu yang
disediakan. Dari tabung pertama ke kedua, mereka harus berayun menggunakan tali layaknya Tar*an.
Dari tabung kedua ke ketiga, mereka harus meniti tangga terbalik dengan mengayunkan tangan dari
satu anak tangga ke anak tangga berikutnya. Kemudian mereka harus mencapai tabung empat dengan
berayun menggunakan ayunan sebatang kayu yang diikat dengan tali layaknya pemain sirkus beraksi.
Terakhir, mereka harus terjun ke laut dan berenang menuju perahu karet dan mencabut bendera yang
diletakkan di sana.
)ertandingan pun dimulai. )ria atletis berusia tengah tiga puluhan itu memberikan instruksi-instruksi
dan moti(asi mental kepada anak lelakinya yang berusia +, tahun. Mereka benar-benar memiliki
strategi matang untuk menyelesaikan tantangan itu. Benar saja! -i anak yang mendapat giliran pertama
bergerak secepat kilat bahkan meluncur dalam tabung, melewati tali, tangga dan ayunan dengan
sempurna dan akhirnya terjun dan berenang menuju perahu karet. Dia berhasil!!! Bapaknya pun
menyusul dengan tak kalah cepat. Dan akhirnya, mereka menyelesaikan tantangan itu dalam perolehan
waktu yang fantastis, dan sempurna tanpa cacat. Dua menit dua puluh satu detik!!!
Menyaksikan bagaimana lawan mereka beraksi benar-benar membuat si ibu dan gadis kecil sebelas
tahun-nya jiper. Mereka benar-benar shock. -aya hanya ingin menyelesaikan dan melewati tantangan
ini, kata sang ibu. Dan si gadis kecil hanya menjawab .eaah dengan suara lemah ketika sang
pembawa acara menyemangatinya. /ajahnya tampak hendak menangis, sampai-sampai si pembawa
acara harus berkali-kali mengeluarkan kalimat-kalimat dukungan hingga ledekan karena si kecil
tampak betul-betul sudah hopeless. Mereka kalah sebelum bertanding. Betapa menyedihkan! Bahkan,
ketika ibu dan anak itu sudah di atas sana, si gadis kecil benar-benar menangis. Dia sangat ketakutan,
meski sang ibu sebisa mungkin memoti(asinya. Dan si kecil pun memulai aksinya dengan wajah
terguyur air mata. -aya menahan napas. #kut-ikutan tegang!
Tapi lihat! Dia bergerak dengan cepat. -aat menarik tali untuk berayun, 0...o, tali itu sempat terlepas
kembali. -ungguh membuang-buang waktu. Dia kemudian juga tampak kesulitan meniti tangga
terbalik. Tapi si gadis menyelesaikan semua tantangan dengan catatan waktu yang cukup baik. #bunya
pun segera menyusul dengan cepat. -ayang, ketika berayun dengan tali, dia sempat mental kembali.
$yaris saja dia gagal mencapai tabung kedua. $amun dengan susah payah, dia berhasil meraihkan
kakinya ke tabung dua. -aya berteriak-teriak menyemangati meski tahu tak akan mengubah apa yang
terjadi di layar kaca. &erakannya meniti tangga terbalik juga diperlamban oleh berat badannya, dan
waktu kembali terbuang saat tali yang digunakan untuk menarik ayunan terlepas dari tangannya. Tapi si
ibu terus bergerak. 1epat sekali. Dia mengerahkan kekuatannya saat-saat terakhir berenang menuju
perahu karet. Dan mereka berhasil! -etelah upaya yang demikian keras dan membuat kesalahan
beberapa kali hingga nyaris gagal, dua perempuan itu menyelesaikan tantangan final tersebut. --e-p-u-
l-u-h detik lebih cepat dari si bapak keren dengan anak lelakinya! -aya berteriak histeris atas
kemenangan mereka. Benar-benar fantastis. 2uar biasa!
333
Berapa sering saya merasa gagal4 Dan, lebih buruk lagi, berapa sering saya merasa gagal bahkan
sebelum bertanding4 Berapa sering saya merasa kalah bahkan sebelum memulai4 -ering! Teramat
sering! Dan intensitas itu diperparah dengan data pengalaman masa lalu yang tersimpan di memori
saya5 Berkali-kali saya gagal dalam seluruh bidang kehidupan saya. Kegagalan-kegalan yang membuat
saya teramat sering bersedih, pedih, dan hancur saat e(aluasi karena menyadari semua kegagalan itu
adalah karena kenaifan saya yang hanya berbekal semangat dan ketulusan namun sering kali kurang
sadar atas kondisi realitas dan kurang mengukur kapasitas diri.
Dan semua pengalaman itu, akhirnya membuat saya ragu untuk mencoba lagi, takut, tidak percaya diri
dan gamang. Dan akhirnya membentuk pemikiran saya untuk selalu melakukan sesuatu tanpa berharap
banyak, dan lebih banyak mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk. 2ebih banyak
berpikir tetang kondisi realitas yang saya miliki dan kira-kira seberapa besar prosentase saya untuk
berhasil. Membuat saya kalah sebelum memulai! Dan seringkali mundur sebelum mencoba.
$amun tayangan tele(isi tadi menunjukkan, berbekal semangat dan ketulusan pun tidaklah selamanya
naif. Bisa jadi semangat dan ketulusan akan menjadi kekuatan yang tak terlihat. Bisa jadi semangat dan
ketulusan akan mampu mencuatkan pontesi terpendam, dan memberikan energi luar biasa untuk
mengalahkan sebuah tantangan.
-esungguhnya kekalahan tidak pernah benar-benar terjadi sampai detik terakhir "llah menunjukkan
takdir-$ya. -esungguhnya kegagalan tidak akan pernah benar-benar terwujud sampai nyata di depan
mata. -esungguhnya, setiap kemungkinan dalam sebuah pertarungan hidup -gagal atau berhasil- selalu
tercipta meski hanya sepersekian detik ke depan. -emua itu mengajarkan pada saya, bahwa
sesungguhnya saya pun mampu. -aya bisa! -aya hanya harus terus bernapas, terus berusaha dan tak
berhenti hanya karena merasa sudah terlambat. 6anya karena merasa sudah kalah. 6anya karena
merasa sudah gagal. 6anya karena merasa sudah tidak ada harapan.
"papun kondisinya, saya hanya harus terus berusaha dan menjalani prosesnya, sesakit apa pun itu,
sesedikit apa pun kesempatannya. Tak lebih dan tak kurang. Dan pada akhirnya, saya tahu, bahwa
sebagaimana kompetisi ibu-anak dan bapak-anak tadi hanya sebuah permainan, hidup ini pun hanyalah
sebuah permainan. Tak perlu bersedih jika gagal, karena sesungguhnya, saya akan tetap menjadi
pemenang selama saya menjalani prosesnya dengan benar!

Anda mungkin juga menyukai