Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ILEUS OBSTRUKTIF
Pembimbing :
Dr. Benno Syahbana Sp. B
Oleh :
I Putu Eka Diras Sanggra S.Ked
030.07.109
KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
PERIODE 19 JUNI 25 AGUSTUS 2012
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan izin-Nya penyusun dapat menyelesaikan referat ini tepat pada waktunya. Referat
ini disusun guna memenuhi tugas kepaniteraan klinik lmu !edah di Rumah "akit #mum
$aerah !udhi %sih.
Penyusun mengu&apkan terimakasih yang se'esar-'esarnya kepada dr. !enn(
"yah'ana "p.!yang telah mem'im'ing penyusun dalam mengerjakan referat ini serta kepada
semua pihak yang telah mem'eri dukungan dan 'antuan kepada penyusun.
$engan penuh kesadaran dari penyusun, meskipun telah 'erupaya semaksimal
mungkin untuk menyelesaikan referat ini, namun masih terdapat kelemahan dan kekurangan.
)leh karena itu, saran dan kritik yang mem'angun sangat penyusun harapkan. %khir kata,
penyusun mengharapkan sem(ga referat ini dapat 'erguna dan mem'erikan manfaat 'agi kita
semua.
*akarta, +, *uli +-.+
Putu Eka $iras "anggra "./ed
DAFTAR ISI
/ata Pengantar 0000000000000000000................... i
$aftar si 00000000000000000000000... ii
!%! PEN$%1#2#%N00000000000000................... .
!%! %N%T)M $%N 3")2)4 #"#" 0000000000. +-5
!%! 2E#" )!"TR#/"0.000000000000000006
. $efinisi 00..00000000000000............. 6
. Epidemi(l(gi0...0000000000000.00.... 6
. Eti(l(gi 000000000000000000... 6-..
7. Pat(fisi(l(gi ........................................................... .+-.8
7. /lasifikasi ....000000000000000..0 .8-.5
7. 4ejala /linis 00000000000....00.0... .5-.6
7. $iagn(sis 000000000000000......0. .6-9-
7. $iagn(sis !anding 00000000000...00...9--9.
:. Penatalaksanaan 000000000000...0..... 9.-99
:. /(mplikasi .................................................................. 99
:. Pr(gn(sis ..................................................................... 9;
!%! 7 /E"MP#2%N 0..000000000000000............ 9,
!%! 7 $%3T%R P#"T%/% .............................................................. 9<
BAB I
PENDAHULUAN
1am'atan pasase usus dapat dise'a'kan (leh ('struksi lumen usus atau (leh
gangguan peristaltik. )'struksi usus dise'ut juga ('struksi mekanik. )'struksi mekanik
dapat dise'a'kan karena adanya lesi pada 'agian dinding usus, di luar usus maupun di
dalam lumen usus. )'struksi usus dapat akut atau kr(nik, parsial atau t(tal. )'struksi
usus kr(nik 'iasanya mengenai k(l(n se'agai aki'at adanya karsin(ma. "e'agian 'esar
('struksi justru mengenai usus halus = leus ('struktif merupakan kegawatan dalam
'edah a'd(minalis yang sering dijumpai dan merupakan <-> - 8-> dari seluruh kasus
akut a'd(men. )'struksi t(tal usus halus merupakan kegawatan yang memerlukan
diagn(sa dini dan tindakan 'edah darurat.
!erdasarkan penelitian yang dilakukan (leh Mark(giannakis et al, ditemukan
<-> penderita yang mengalami ileus ('struktif rata ? rata 'erumur sekitar .< ? 65 tahun
dengan per'andingan jenis kelamin perempuan le'ih 'anyak daripada laki ? laki
@Mark(giannakis et al., +--8A.
Terapi ileus ('struktif 'iasanya meli'atkan interBensi 'edah. Penentuan waktu
kritis tergantung atas jenis dan lama pr(ses ileus ('struktif. )perasi dilakukan se&epat
yang layak dilakukan dengan memperhatikan keadaan keseluruhan pasien.
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI USUS
A. Anatomi
#sus halus 'er'entuk tu'uler, dengan panjang sekitar < meter pada (rang
dewasa, yang ter'agi atas tiga segmen yaitu du(denum, jejunum, dan ileum. $u(denum,
merupakan segmen yang paling pr(ksimal, terletak retr(perit(neal 'er'atasan dengan
kaput dan 'atas inferi(r dari k(rpus pankreas. $(udenum dipisahkan dari gaster (leh
adanya pyl(rus dan dari jejunum (leh 'atas 2igamentum Treitz. *ejunum dan ileum
terletak di intraperit(neal dan 'ertam'at ke retr(perit(neal melalui mesenterium. Tak ada
'atas anat(mi yang jelas untuk mem'edakan antara *ejunum dan leumC ;-> panjang
dari jejun(ileal diyakini se'agai *ejunum dan <-> sisanya se'agai leum. leum
'er'atasan dengan sekum di katup ile(sekal @Dhang et al., +--,A
#sus halus terdiri atas lipatan muk(sa yang dise'ut plika sirkularis atau valvula
conniventes yang dapat terlihat dengan mata telanjang. 2ipatan ini juga terlihat se&ara
radi(grafi dan mem'antu untuk mem'edakan antara usus halus dan k(l(n. 2ipatan ini
akan terlihat le'ih jelas pada 'agian pr(ksimal usus halus daripada 'agian distal. 1al
lain yang juga dapat digunakan untuk mem'edakan 'agian pr(ksimal dan distal usus
halus ialah sirkumferensial yang le'ih 'esar, dinding yang le'ih te'al, lemak mesenterial
yang le'ih sedikit dan Basa rekta yang le'ih panjang. Pemeriksaan makr(sk(pis dari
usus halus juga didapatkan adanya f(likel limf(id. 3(likel terse'ut, 'erl(kasi di ileum,
juga dise'ut se'agai Peyer Patches. @Dhang et al., +--,A
4am'ar +.. = 4am'aran #sus 1alus
@"um'er = "imatupang, +-.-A
#sus 'esar terdapat diantara anus dan ujung terminal ileum. #sus 'esar terdiri
atas segmen awal @sekumA, dan k(l(m asendens, transBersum, desendens, sigm(id,
re&tum dan anus. "isa makanan dan yang tidak ter&erna dan tidak dia's(rpsi di dalam
usus halus did(r(ng ke dalam usus 'esar (leh gerak peristaltik kuat (t(t muskularis
eksterna usus halus. Residu yang memasuki usus 'esar itu 'er'entuk semi &airC saat
men&apai 'agian akhir usus 'esar, residu ini telah menjadi semi s(lid se'agaimana feses
umumnya. Meskipun terdapat di usus halus, sel-sel g('let pada epitel usus 'esar jauh
le'ih 'anyak di'andingkan dengan yang di usus halus. "el g('let ini juga 'ertam'ah dari
'agian sekum ke k(l(n sigm(id. #sus 'esar tidak memiliki plika sirkularis maupun Bili
intestinales, dan kelenjar ususEintestinal terletak le'ih dalam daripada usus halus
@Er(s&henk(, +--9A.
4am'ar +.+ = "istem "aluran Pen&ernaan Manusia
@"um'er= "imatupang, +-.-A
Suplai Vasul!"
Pada usus halus, %. Mesenterika "uperi(r merupakan &a'ang dari %(rta tepat
di'awah %. "(eliaka. %rteri ini mendarahi seluruh usus halus ke&uali $u(denum yang
se'agian atasnya diperdarahi (leh %. Pankre(tik(du(denalis "uperi(r, suatu &a'ang
dari %. 4astr(du(denalis. "edangkan separuh 'awah $u(denum diperdarahi (leh %.
Pankre(tik(du(denalis nferi(r, suatu &a'ang %. Mesenterika "uperi(r. Pem'uluh -
pem'uluh darah yang memperdarahi *ejunum dan leum ini 'eranast(m(sis satu sama
lain untuk mem'entuk serangkaian arkade. !agian leum yang ter'awah juga
diperdarahi (leh %. le(&(li&a. $arah dikem'alikan lewat 7. Messenteri&us "uperi(r
yang menyatu dengan 7. lienalis mem'entuk Bena p(rta. @Pri&e, +--9A.
Pada usus 'esar, %. Mesenterika "uperi(r memperdarahi 'elahan 'agian kanan
@sekum, k(l(n as&endens, dan dua pertiga pr(ksimal k(l(n transBersumA = @.A
ile(k(lika, @+A k(lika dekstra, @9A k(lika media, dan arteria mesenterika inferi(r
memperdarahi 'agian kiri @sepertiga distal k(l(n transBersum, k(l(n des&endens dan
sigm(id, dan 'agian pr(ksimal rektumA = @.A k(lika sinistra, @+A sigm(idalis, @9A
rektalis superi(r @Pri&e, .66;A @Dhang et al., +--,A.
P!m#ulu$ lim%!
Pem'uluh limfe du(denum mengikuti arteri dan mengalirkan &airan limfeC ..
/e atas melalui n(di lymphati&i pan&re(ti&(du(denalis ke n(di lymphati&i
gastr(du(denalis dan kemudian ke n(di lymphati&i &(elia&us dan +. ke 'awah, melalui
n(di lymphati&i pan&re(ti&(du(denalis ke n(di lyphati&i mesenteri&us superi(r sekitar
pangkal arteri mesenteri&a superi(r.
Pem'uluh limfe jejunum dan ileum 'erjalan melalui 'anyak n(di lymphati&i
mesenteri&us dan akhirnya men&apai n(di lymphati&i mesenteri&us supri(r, yang
terletak sekitar pangkal arteri mesenteri&us superi(r. Pem'uluh limfe sekum 'erjalan
melewati 'anyak n(di lymphati&i mesenteri&us dan akhirnya men&apai n(di lymphati&i
msenteri&us superi(r. Pem'uluh limfe untuk k(l(n mengalirkan &airan limfe ke
kelenjar limfe yang terletak di sepanjang perjalanan arteri Bena k(lika. #ntuk k(l(n
as&endens dan dua pertiga dari k(l(n transBersum &airan limfenya akan masuk ke n(di
limphati&i mesenteri&us superi(r, sedangkan yang 'erasal dari sepertiga distal k(l(n
transBersum dan k(l(n des&endens akan masuk ke n(di limphati&i mesenteri&us
inferi(r @"nell, +--;A.
P!"sa"a%an
"araf - saraf du(denum 'erasal dari saraf simpatis dan parasimpatis @BagusA
dari pleksus mesenteri&us superi(r dan pleksus &(elia&us. "araf untuk jejunum dan
ileum 'erasal dari saraf simpatis dan parasimpatis @nerBus BagusA dari pleksus
mesenteri&us superi(r @"nell, +--;A. Rangsangan parasimpatis merangasang aktiBitas
sekresi dan pergerakan, sedangkan rangsangan simpatis mengham'at pergerakan usus.
"era'ut - sera'ut sens(rik sistem simpatis menghantarkan nyeri, sedangkan sera'ut -
sera'ut parasimpatis mengatur refleks usus. "uplai saraf intrinsik, yang menim'ulkan
fungsi m(t(rik, 'erjalan melalui pleksus %uer'a&h yang terletak dalam lapisan
muskularis, dan pleksus Meissner di lapisan su'muk(sa @Pri&e, +--9A.
Persarafan usus 'esar dilakukan (leh sistem saraf (t(n(m dengan penge&ualian
pada sfingter eksterna yang 'erada di'awah k(ntr(l B(luntar @Pri&e, +--9A. "ekum,
appendiks dan k(l(n as&endens dipersarafi (leh sera'ut saraf simpatis dan
parasimpatis nerBus Bagus dari pleksus saraf mesenteri&us superi(r. Pada k(l(n
transBersum dipersarafi (leh saraf simpatis nerBus Bagus dan saraf parasimpatis nerBus
pelBikus. "era'ut simpatis 'erjalan dari pleksus mesenteri&us superi(r dan inferi(r.
"era'ut - sera'ut nerBus Bagus hanya mempersarafi dua pertiga pr(ksimal k(l(n
transBersumC sepertiga distal dipersarafi (leh saraf parasimpatis nerBus pelBikus.
"edangkan pada k(l(n des&endens dipersarafi sera'ut - sera'ut simpatis dari pleksus
saraf mesenteri&us inferi(r dan saraf parasimpatis nerBus pelBikus @"nell, +--;A.
Perangsangan simpatis menye'a'kan pengham'atan sekresi dan k(ntraksi, serta
perangsangan sfingter rektum, sedangkan perangsangan parasimpatis mempunyai efek
'erlawanan. @Pri&e, +--9A.
B. Fisiolo&i
#sus halus mempunyai dua fungsi utama yaitu pen&ernaan dan a's(r'si 'ahan?'ahan
nutrisi, air, elektr(lit dan mineral. Pr(ses pen&ernaan dimulai dalam mulut dan
lam'ung (leh kerja ptialin, asam kl(rida dan pepsin terhadap makanan yang masuk.
Pr(ses dilanjutkan di dalam du(denum terutama (leh kerja enzim ? enzim pankreas
yang menghidr(lisis kar'(hidrat, lemak, dan pr(tein menjadi zat ? zat yang le'ih
sederhana. %danya 'ikar'(nat dalam sekret pankreas mem'antu menetralkan asam dan
mem'erikan p1 (ptimal untuk kerja enzim ? enzim. "ekresi empedu dari hati
mem'antu pr(ses pen&ernaan dengan mengemulsikan lemak sehingga mem'erikan
permukaan yang le'ih luas 'agi kerja lipase pankreas.
Pr(ses pen&ernaan disempurnakan (leh sejumlah enzim dalam getah usus @sukus
enterikusA. !anyak di antara enzim ? enzim ini terdapat pada 'rush '(rder Bili dan
men&ernakan zat ? zat makanan sam'il dia's(r'si. Pergerakan segmental usus halus
akan men&ur zat ?zat yang dimakan dengan sekret pankreas, hepat('iliar dan
sekresi usus dan pergerakan peristaltik mend(r(ng isi dari salah satu ujung ke ujung
lainnya dengan ke&epatan yang sesuai untuk a's(r'si (ptimal dan suplai k(ntinu isi
lam'ung. %'s(r'si adalah pemindahan hasil akhir pen&ernaan kar'(hidrat, lemak dan
pr(tein melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan limfe untuk digunakan (leh sel ?
sel tu'uh. "elain itu, air, elektr(lit dan Bitamin juga dia's(r'si.
Pergerakan usus halus 'erfungsi agar pr(ses digesti dan a's(r'si 'ahan ? 'ahan
makanan dapat 'erlangsung se&ara maksimal. Pergerakan usus halus terdiri dari =
Pergerakan men&ur @miFingA atau pergerakan segmentasi yang men&ur
makanan dengan enzim ? enzim pen&ernaan agar mudah untuk di&erna dan dia's(r'si.
Pergerakan pr(pulsif atau gerakan peristaltik yang mend(r(ng makanan ke arah usus
'esar.
/(ntraksi usus halus dise'a'kan (leh aktifitas (t(t p(l(s usus halus yang terdiri dari +
lapis yaitu lapisan (t(t l(ngitudinal dan lapisan (t(t sirkuler. )t(t yang terutama
'erperan pada k(ntraksi segmentasi untuk men&ur makanan adalah (t(t
l(ngitudinal. !ila 'agian mengalami distensi (leh makanan, dinding usus halus akan
'erk(ntraksi se&ara l(kal. Tiap k(ntraksi ini meli'atkan segmen usus halus sekitar . ?
; &m. Pada saat satu segmen usus halus yang 'erk(ntraksi mengalami relaksasi,
segmen lainnya segera akan memulai k(ntraksi, demikian seterusnya. !ila usus halus
'erelaksasi, makanan akan kem'ali ke p(sisinya semula. 4erakan ini 'erulang terus
sehingga makanan akan 'er&ur dengan enzim pen&ernaan dan mengadakan
hu'ungan dengan muk(sa usus halus dan selanjutnya terjadi a's(r'si.
/(ntraksi segmentasi 'erlangsung (leh karena adanya gel(m'ang lam'at yang
merupakan 'asi& ele&tri& rhytm @!ERA dari (t(t p(l(s saluran &erna. Pr(ses k(ntraksi
segmentasi 'erlangsung 5 sampai .+ kaliEmenit pada du(denum dan sekitar 8
kaliEmenit pada ileum. 4erakan peristaltik pada usus halus mend(r(ng makanan
menuju ke arah k(l(n dengan ke&epatan -,, sampai + &mEdetik, dimana pada 'agian
pr(ksimal le'ih &epat daripada 'agian distal. 4erakan peristaltik ini sangat lemah dan
'iasanya menghilang setelah 'erlangsung sekitar 9 sampai , &m
Pengaturan frekuensi dan kekuatan gerakan segmentasi terutama diatur (leh adanya
gel(m'ang lam'at yang menghasilkan p(tensial aksi yang dise'a'kan (leh adanya sel
? sel pa&e maker yang terdapat pada dinding usus halus, dimana aktifitas dari sel ? sel
ini dipengaruhi (leh sistem saraf dan h(rm(nal.
%ktifitas gerakan peristaltik akan meningkat setelah makan. 1al ini se'agian 'esar
dise'a'kan (leh masuknya makanan ke du(denum sehingga menim'ulkan refleks
peristaltik yang akan menye'ar ke dinding usus halus. "elain itu, h(rm(n gastrin,
GG/, ser(t(nin, dan insulin juga meningkatkan pergerakan usus halus. "e'aliknya
sekretin dan glukag(n mengham'at pergerakan usus halus.
"etelah men&apai katup ile(&ae&al, makanan kadang ? kadang terham'at selama
'e'erapa jam sampai sese(rang makan lagi. Pada saat terse'ut, refleks gastrileal
meningkatkan aktifitas peristaltik dan mend(r(ng makanan melewati katup ile(&ae&al
menuju ke k(l(n. Makanan yang menetap untuk 'e'erapa lama pada daerah ileum (leh
adanya sfingter ile(&ae&al 'erfungsi agar makanan dapat dia's(r'si pada daerah ini.
/atup ile(&ae&al 'erfungsi untuk men&egah makanan kem'ali dari &ae&um masuk ke
ileum.
3ungsi sfingter ile(&ae&al diatur (leh mekanisme umpan 'alik. !ila tekanan di dalam
&ae&um meningkat sehingga terjadi dilatasi, maka k(ntraksi sfingter ile(&ae&al akan
meningkat dan gerakan peristaltik ileum akan 'erkurang sehingga memperlam'at
peng(s(ngan ileum. !ila terjadi peradangan pada &ae&um atau pada appendiks maka
sfingter ile(&ae&al akan mengalami spasme, dan ileum akan mengalami paralisis
sehingga peng(s(nga ileum sangat terham'at.
BAB III
ILEUS OBSTRUKTIF
A. D!%inisi
leus ('struktif merupakan penyum'atan intestinal mekanik yang terjadi karena
adanya daya mekanik yang 'ekerja atau mempengaruhi dinding usus sehingga
menye'a'kan penyempitanEpenyum'atan lumen usus. 1al terse'ut menye'a'kan pasase
lumen usus terganggu
)'struksi intestinal se&ara umum didefinisikan se'agai kegagalan isi intestinal
untuk melanjutkan perjalanannya menuju ke anus. )'struksi ntestinal ini merujuk pada
adanya sum'atan mekanik atau n(nmekanik parsial atau t(tal dari usus 'esar dan usus
halus.
B. Epi'!miolo&i
Perlekatan usus se'agai penye'a' dari leus saat ini menempati urutan pertama.
Maing(t melap(rkan 'ahwa sekitar 8-> penye'a' dari leus adalah perlekatan. "urBey
leus )'struksi di R"#$ $R. "(et(m( pada tahun +--. mendapatkan ,-> dari
penye'a'nya adalah perlekatan usus, kemudian diikuti 1ernia 99,9>, keganasan .,>,
7(lBulus .,8>.@,,.-A.
(. Etiolo&i
leus ('struktif sering dijumpai dan merupakan penye'a' ter'esar pem'edahan
pada akut a'd(men. 1al ini terjadi ketika udara dan hasil sekresi tak dapat melewati
lumen intestinal karena adanya sum'atan yang menghalangi. )'struksi mekanik dari
lumen intestinal 'iasanya dise'a'kan (leh tiga mekanisme C .. 'l(kade intralumen
@('turasiA, +. intramural atau lesi intrinsik dari dinding usus, dan 9. k(mpresi lumen atau
k(nstriksi aki'at lesi ekstrinsik dari intestinal. !er'agai k(ndisi yang menye'a'kan
terjadinya ('struksi intestinal 'iasanya terjadi melalui satu mekanisme utama. "atu
pertiga dari seluruh pasien yang mengalami ileus ('struktif, ternyata dijumpai le'ih dari
satu fakt(r eti(l(gi yang ditemukan saat dilakukan (perasi. @Th(mps(n, +--,A
4am'ar +.9 Penye'a' ileus ('struktif
@"um'er= "imatupang, +-.-A
Penye'a' terjadinya ileus ('struktif 'eragam jumlahnya 'erdasarkan umur dan
tempat terjadinya ('struksi. %dhesi p(st (peratif merupakan penye'a' utama dari
terjadinya ('struksi usus halus. Pada pasien yang tidak pernah dilakukan (perasi
lapar(t(mi se'elumnya, adhesi karena inflamasi dan 'er'agai hal yang 'erkaitan dengan
kasus ginek(l(gi harus dipikirkan. %dhesi, hernia, dan malignansi merupakan 5- >
penye'a' dari kasus ileus ('struktif. Pada anak-anak, hanya .- > ('struksi yang
dise'a'kan (leh adhesiC intususepsi merupakan penye'a' tersering dari ileus ('struktif
yang terjadi pada anak-anak. 7(lBulus dan intususepsi merupakan 9- > kasus
k(mplikasi dari kehamilan dan kelahiran. /anker harus dipikirkan 'ila ileus ('struktif
ini terjadi pada (rang tua. Metastasis dari genit(urinaria, k(l(n, pankreas, dan karsin(ma
gaster menye'a'kan ('struksi le'ih sering daripada tum(r primer di intestinal.
Malignansi, diBertikel, dan B(lBulus merupakan penye'a' tersering terjadinya ('struksi
k(l(n, dengan karsin(ma k(l(rektal. @Th(mps(n, +--,A.
Ta'el +... = !e'erapa Penye'a' )'struksi Mekanik dari ntestinal @Dhang et al.,
+--,A @Th(mps(n, +--,A
)'turasi ntraluminal 2esi Ekstrinsik 2esi ntrinsik
!enda %sing
- atr(genik
- Tertelan
- !atu Empedu
- Ga&ing
%dhesi /(ngenital
- %tresia, sten(sis,
dan we's
- $iBertikulum
Me&kel
!enda %sing
1ernia
- Eksternal
- nternal
ntususepsi Massa
- %n(mali (rgan atau
pem'uluh darah
- )rgan(megali
- %kumulasi Gairan
- Ne(plasma
nflamasi
- $iBertikulitis
- $rug-indu&ed
- nfeksi
- G(li ul&er
Pengaruh Gairan
- !arium
- 3eses
- Me&(nium
Ne(plasma
- Tum(r *inak
- /arsin(ma
- /arsin(id
- 2imp(ma
- "ar&(ma
P(st )peratif
7(lBulus
T"auma
- Int"amu"al
H!matom
D. Pato%isiolo&i
R!spon Usus Halus T!"$a'ap O#st"usi
N(rmalnya, sekitar + 2 asupan &airan dan 5 2 sekresi dari gaster, intestinal dan
pankreati&('ilier ditansfer ke intestinal setiap harinya. Meskipun aliran &airan menuju ke
intestinal 'agian pr(ksimal, se'agian 'esar &airan ini akan dia's(r'si di intestinal 'agian
distal dan k(l(n. leus ('struktif terjadi aki'at akumulasi &airan intestinal di pr(ksimal
daerah ('struksi dise'a'kan karena adanya gangguan mekanisme a's(r'si n(rmal
pr(ksimal daerah ('struksi serta kegagalan isi lumen untuk men&apai daerah distal dari
('struksi.
%kumulasi &airan intralumen pr(ksimal daerah ('struksi terjadi dalam 'e'erapa
jam dan aki'at 'e'erapa fakt(r. %supan &airan dan sekresi lumen yang terus 'ertam'ah
terkumpul dalam intestinal. %liran darah meningkat ke daerah intestinal segera setelah
terjadinya ('struksi, terutama di daerah pr(ksimal lesi, yang akhirnya akan
meningkatkan sekresi intestinal. 1al ini 'ertujuan untuk menurunkan kepekaan Basa
splanknik pada daerah ('struksi terhadap mediat(r Bas(aktif. Pengguyuran &airan
intraBena juga meningkatkan B(lume &airan intralumen. "ekresi &airan ke dalam lumen
terjadi karena kerusakan mekanisme a's(rpsi dan sekresi n(rmal. $istensi lumen
menye'a'kan terjadinya k(ngestif Bena, edema intralumen, dan iskemia.
4as intestinal juga mengalami akumulasi saat terjadinya ileus ('struktif.
"e'agian ke&il dihasilkan melalui netralisasi 'ikar'(nat atau dari meta'(lisme 'akteri.
4as di ntestinal terdiri atas Nitr(gen @8->A, )ksigen @.+>A, dan /ar'(n $i(ksida
@5>A, yang k(mp(sisinya mirip dengan udara 'e'as. 1anya kar'(n di(ksida yang
memiliki &ukup tekanan parsial untuk 'erdifusi dari lumen.
ntestinal, n(rmalnya, 'erusaha untuk mem'e'askan ('struksi mekanik dengan
&ara meningkatkan peristaltik. Peri(de yang terjadi ialah 'erturut-turut= terjadinya
hiperperistaltik, intermittent quiescent interval, dan pada tingkat akhir terjadi ileus.
!agian distal ('struksi segera menjadi kurang aktif. )'struksi mekanik yang
'erkepanjangan menye'a'kan penurunan dari frekuensi gel(m'ang - lam'at dan
kerusakan aktiBitas gel(m'ang spike, namun intestinal masih mem'erikan resp(n
terhadap rangsangan. leus dapat terus menetap 'ahkan setelah ('struksi mekanik
ter'e'askan.
Tekanan intralumen meningkat sekitar +- &m1+), sehingga menye'a'kan aliran
&airan dari lumen ke pem'uluh darah 'erkurang dan se'aliknya aliran dari pem'uluh
darah ke lumen meningkat. Peru'ahan yang serupa juga terjadi pada a's(r'si dan sekresi
dari Natrium dan /hl(rida. Namun, peningkatan tekanan intralumen tidak selalu terjadi
dan mungkin terdapat mekanisme lain yang menye'a'kan peru'ahan pada mekanisme
sekresi. Peningkatan sekresi juga dipengarui (leh h(rm(n gastr(intestinal, seperti
peningkatan sirkulasi Bas(aktif intestinal p(lipeptida, pr(staglandin, atau end(t(ksin.
Peningkatan B(lume intralumen menye'a'kan terjadinya distensi intestinal di
'agian pr(ksimal ('struksi, yang 'ermanifestasi pada mual dan muntah. Pr(ses
('struksi yang 'erlanjut, kerusakan pr(gresif dari pr(ses a's(r'si dan sekresi semakin
ke pr(ksimal. "elanjutnya, ('struksi mekanik ini mengarah pada peningkatan defisit
&airan intraBaskular yang dise'a'kan (leh terjadinya muntah, akumulasi &airan
intralumen, edema intramural, dan transudasi &airan intraperit(neal. Pemasangan
nas(gastri& tu'e malah memperparah terjadinya defisit &airan melalui external loss.
1ip(kalemia, hip(khl(remia, alkal(sis meta'(lik merupakan k(mplikasi yang sering
dari ('struksi letak tinggi. 1ip(B(lemia yang tak dik(reksi dapat mengaki'atkan
terjadinya insufisiensi renal, sy(k, dan kematian.
"tagnasi isi intestinal dapat memfasilitasi terjadinya pr(liferasi 'akteri. !akteri
%er(' dan %naer(' 'erkem'ang pada daerah ('struksi. /(l(ni 'erle'ihan dari 'akteri
dapat merangsang a's(r'tif dan fungsi m(t(rik dari intestinal dan menye'a'kan
terjadinya transl(kasi 'akteri dan k(mplikasi sepsis.
4am'ar +.; Pat(fisi(l(gi leus )'struktif
@"um'er = "imatupang, +-.-A
St"an&ulasi
)'struksi strangulasi adalah hilangnya aliran darah di segmen ('truksi dari
intestinal. 1al ini dapat terjadi karena adanya penekanan langsung dari Basa
mesenteri& atau se'agai aki'at peru'ahan l(kal pada dinding intestinal. /(mplikasi ini
sering 'erhu'ungan dengan ('struksi yang dise'a'kan (leh hernia dan B(lBulus.
)'struksi strangulasi pada k(l(n paling sering dise'a'kan (leh B(lBulus.
skemia intramural dapat terjadi karena 'er'agai se'a'. $istensi dan
peningkatan tekanan pada intramural dapat menye'a'kan k(ngesti dari Bena,
ke'(&(ran kapiler, edema dinding usus 'esar dan perdarahan serta thr(m'(sis dari
arteri dan Bena. Peningkatan pertum'uhan 'akteri terjadi dalam 'e'erapa jam setelah
strangulasi. 1al ini menye'a'kan pr(duksi t(ksin intralumen dan dapat merangsang
pelepasan mediat(r Bas(aktif seperti pr(staglandin. Muk(sa dari intestinal le'ih peka
terhadap iskemia dan 'e'erapa fakt(r tampaknya memainkan peranan penting untuk
mendukung terjadinya iskemia, termasuk hip(ksia, pr(tease pankreas dan radikal
'e'as. Muk(sa pada intestinal le'ih peka terhadap terjadinya iskemia di'andingkan
muk(sa pada k(l(n. "aat terjadi nekr(sis muk(sa, 'akteri dan t(ksin dapat dengan
segera 'erpindah tempat dari dinding intestinal menuju ke &aBum perit(neal, limfe
pada mesenterikum, dan sirkulasi sistemik. 1al ini menggiring pada terjadinya
iskemia, sepsis, perf(rasi frank yang dapat disertai dengan perit(nitis dan kematian
aki'at sy(k sepsis. 4ut iskemia dan terjadinya reperfusi(n juga mendukung terjadinya
gagal (rgan, seperti paru.
Ta'el +.+ Per'edaan ileus ('struktif simple dan strangulate
@"um'er = !i&kle dan /elly, +--+A
O#st"usi G!lun& T!"tutup
Terjadi saat ('struksi terdapat di dua tempat. 7(lBulus merupakan se'a' yang
paling sering dan dapat juga menye'a'kan terjadinya perputaran mesenterium.
)'struksi di 'agian distal dari usus 'esar juga dapat menye'a'kan terjadinya &l(sed
l((p ('stru&ti(n jika katup ile(&ekal masih tersisa. "aat tekanan intralumen di segmen
('struksi meningkat, sekresi &airan ke dalam lumen meningkat sementara a's(r'sinya
menurun. /epentingan klinis yang mungkin terjadi aki'at fen(mena ini ialah
meningkatnya resik( kejadian strangulasi. $istensi pada ('struksi gelung tertutup
terjadi sangat &epat sehingga 'iasanya strangulasi terjadi le'ih dahulu 'ahkan se'elum
gejala klinis dari ('struksi tampak jelas.
O#st"usi Pa"sial Int!stinal
Pada ('struksi parsial, lumen tak sepenuhnya tersum'at. %dhesi merupakan
penye'a' tersering dari gangguan ini dan jarang sekali mengaki'atkan terjadinya
strangulasi. )'struksi parsial kr(nis dapat menye'a'kan terjadinya pene'alan dinding
intestinal aki'at hipertr(fi (t(t. Perpanjangan waktu k(ntraksi dan peningkatan
kel(mp(k k(ntraksi merupakan karakteristik yang dapat ditemukan. /elainan m(t(ris
ini dan kemungkinan 'erhu'ungan dengan pertum'uhan 'akteri dapat menye'a'kan
terjadinya mala's(r'si, distensi dan diare sekret(rik.
O#st"usi olon
Pat(fisi(l(gi terjadinya ('struksi pada k(l(n 'er'eda dengan intestinal. /(l(n
khususnya yang 'agian distal memiliki kemampuan yang ter'atas pada a's(r'si.
%kumulasi Gairan dan gas di k(l(n terjadi le'ih lam'at karena p(sisinya yang 'erada
paling distal dari saluran pen&ernaan dan karena se'agian 'esar &airan telah dia's(r'si
di usus halus. $istensi yang terjadi se&ara perlahan ini memungkinkan k(l(n untuk
'eradaptasi dan dek(mpresi dapat terjadi karena katup ile(&e&al yang ink(mpeten.
"eperti dise'utkan se'elumnya, katup ile(&e&al yang k(mpeten dapat menye'a'kan
terjadinya &l(sed l((p ('stru&ti(n. $ilatasi &e&al dan penipisan dinding &e&um aki'at
penam'ahan diameter dapat meningkatkan resik( terjadinya rupture. Rupture dapat
dise'a'kan (leh iskemia yang terjadi pada dinding k(l(n, diastasis dari lapisan (t(t,
ataupun karena inBasi 'akteri di dinding k(l(n. )'struksi k(l(n 'eraki'at pada
m(tilitas a'n(rmal namun tidak hiperperistaltik.
Ta'el +.9. Per'edaan ileus ('struktif usus halus dan usus 'esar
@"um'er = !i&kle dan /elly, +--+A
E. Klasi%iasi
!erdasarkan penye'a'nya ileus ('struktif di'edakan menjadi tiga kel(mp(k
@Yates, +--;A =
a. 2esi-lesi intraluminal, misalnya fekalit, 'enda asing, 'ez(ar, 'atu empedu.
'. 2esi-lesi intramural, misalnya malignansi atau inflamasi.
&. 2esi-lesi ekstramural, misalnya adhesi, hernia, B(lBulus atau intususepsi.
!erdasarkan 2(kasi )'struksi =
a.2etak Tinggi = $u(denum-*ejunum
'. 2etak Tengah = leum Terminal
&.2etak Rendah = G(l(n-"igm(id-re&tum
leus ('struktif di'agi lagi menjadi tiga jenis dasar @"jamsuhidajat H *(ng,
+--,A=
.. leus ('struktif sederhana, dimana ('struksi tidak disertai dengan terjepitnya
pem'uluh darah.
+. leus ('struktif strangulasi, dimana ('struksi yang disertai adanya penjepitan
pem'uluh darah sehingga terjadi iskemia yang akan 'erakhir dengan nekr(sis atau
gangren yang ditandai dengan gejala umum 'erat yang dise'a'kan (leh t(ksin dari
jaringan gangren.
9. leus ('struktif jenis gelung tertutup, dimana terjadi 'ila jalan masuk dan keluar
suatu gelung usus tersum'at, dimana paling sedikit terdapat dua tempat ('struksi.
#ntuk keperluan klinis dan 'erdasarkan letak sum'atan, ileus ('struktif di'agi
dua @#llah et al., +--6A=
.. leus ('struktif usus halus, yaitu ('struksi letak tinggi dimana mengenai du(denum,
jejunum dan ileum
+. leus ('struktif usus 'esar, yaitu ('struksi letak rendah yang mengenai k(l(n, sigm(id
dan re&tum.
F. Mani%!stasi Klinis
Terdapat ; tanda kardinal gejala ileus ('struktif =
.. Nyeri a'd(men
+. Muntah
9. $istensi
;. /egagalan 'uang air 'esar atau gas @k(nstipasiA.
4ejala ileus ('struktif terse'ut 'erBariasi tergantung kepada=
.. 2(kasi ('struksi
+. 2amanya ('struksi
9. Penye'a'nya
;. %da atau tidaknya iskemia usus @#llah et al., +--6A
4ejala utama dari ('struksi ialah nyeri k(lik, mual dan muntah dan ('stipasi.
%danya flatus atau feses selama <-.+ jam setelah gejala merupakan &iri khas dari
('struksi parsial. Nyeri kram a'd(men 'isa merupakan gejala penyerta yang
'erhu'ungan dengan hiperm(tilitas intestinal pr(ksimal daerah ('struksi. Nyerinya
menye'ar dan jarang terl(kalisir, namun sering dikeluhkan nyeri pada 'agian tengah
a'd(men. "aat peristaltik menjadi intermiten, nyeri k(lik juga menyertai. "aat nyeri
menetap dan terus menerus kita harus men&urigai telah terjadi strangulasi dan infark.
@Dhang et al., +--,A
Tanda-tanda ('struksi usus halus juga termasuk distensi a'd(men yang akan
sangat terlihat pada ('struksi usus halus 'agian distal ileum, atau distensi 'isa tak terjadi
'ila ('struksi terjadi di 'agian pr(ksimal usus halus, dan peningkatan 'ising usus. 1asil
la'(rat(rium terlihat penurunan B(lume intraBaskuler, adanya hem(k(nsentrasi dan
a'n(rmalitas elektr(lit. Mungkin didapatkan leuk(sit(sis ringan.
Muntah terjadi setelah terjadi ('struksi lumen intestinal dan menjadi le'ih sering
saat telah terjadi akumulasi &airan di lumen intestinal. $erajat muntah linear dengan
tingkat ('struksi, menjadi tanda yang le'ih sering ditemukan pada ('struksi letak tinggi.
)'struksi letak tinggi juga ditandai dengan 'ili(s B(miting dan letak rendah muntah le'ih
'ersifat mal(d(rus. @Th(mps(n, +--,A.
/egagalan untuk defekasi dan flatus merupakan tanda yang penting untuk
mem'edakan terjadinya ('struksi k(mplit atau parsial. $efekasi masih terjadi pada
('struksi letak tinggi karena perjalan isi lumen di 'awah daerah ('struksi. $iare yang
terus menerus dapat juga menjadi tanda adanya ('struksi partial.
Tanda-tanda pada pemeriksaan fisik dapat saja n(rmal pada awalnya, namun
distensi akan segera terjadi, terutama pada ('struksi letak rendah. Tanda awal yang
mun&ul ialah penderita segera mengalami dehidrasi. Massa yang tera'a dapat di diagn(sis
'anding dengan keganasan, a'ses, ataupun strangulasi. %uskultasi digunakan untuk
mem'edakan pasien menjadi tiga kateg(ri = l(ud, high pit&h dengan 'urst ataupun rushes
yang merupakan tanda awal terjadinya ('struksi mekanik. "aat 'ising usus tak terdengar
dapat diartikan 'ahwa ('struksi telah 'erlangsung lama, ileus paralitik atau terjadinya
infark. "eiring waktu, dehidrasi menjadi le'ih 'erat dan tanda-tanda strangulasi mulai
tampak. Pemeriksaan lipat paha untuk mengetahui adanya hernia serta re&tal t(u&her
untuk mengetahui adanya darah atau massa di re&tum harus selalu dilakukan.
Tanda-tanda terjadinya strangulasi seperi nyeri terus menerus, demam, takikardia,
dan nyeri tekan 'isa tak terdeteksi pada .--.,> pasien sehingga menye'a'kan diagn(sis
strangulasi menjadi sulit untuk ditegakkan. Pada ('struksi karena strangulasi 'isa
terdapat takikardia, nyeri tekan l(kal, demam, leuk(sit(sis dan asid(sis. 2eBel serum dari
amylase, lipase, la&tate dehidr(genase, f(sfat, dan p(tassium mungkin meningkat.
Penting di&atat 'ahwa parameter ini tak dapat digunakan untuk mem'edakan antara
('struksi sederhana dan strangulasi se'elum terjadinya iskemia irreBersi'le.
G. Dia&nosis
$iagn(sis ileus ('struktif tidak sulitC salah satu yang hampir selalu harus
ditegakkan atas dasar klinik dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik, keper&ayaan atas
pemeriksaan radi(l(gi dan pemeriksaan la'(ra(rium harus dilihat se'agai k(nfirmasi
dan 'ukan menunda mulainya terapi yang segera. $iagn(sa ileus ('struktif diper(leh
dari =
.. %namnesis
Pada anamnesis ileus ('struktif usus halus 'iasanya sering dapat ditemukan
penye'a'nya, misalnya 'erupa adhesi dalam perut karena pernah di(perasi
se'elumnya atau terdapat hernia @"jamsuhudajat H *(ng, +--;A. Pada ileus ('struktif
usus halus k(lik dirasakan di sekitar um'ilkus, sedangkan pada ileus ('struktif usus
'esar k(lik dirasakan di sekitar suprapu'ik. Muntah pada ileus ('struktif usus halus
'erwarna kehijaun dan pada ileus ('struktif usus 'esar (nset muntah lama.
+. Pemeriksaan 3isik
a. nspeksi
$apat ditemukan tanda-tanda generalisata dehidrasi, yang men&akup kehilangan
turg(r kulit maupun mulut dan lidah kering. Pada a'd(men harus dilihat adanya
distensi, parut a'd(men, hernia dan massa a'd(men. nspeksi pada penderita yang
kurusEsedang juga dapat ditemukan Idarm contourJ @gam'aran k(ntur ususA
maupun Idarm steifungJ @gam'aran gerakan ususA, 'iasanya nampak jelas pada
saat penderita mendapat serangan k(lik yang disertai mual dan muntah dan juga
pada ileus ('struksi yang 'erat. Penderita tampak gelisah dan menggeliat sewaktu
serangan k(lik.
4am'ar +., 4erakan Peristaltik #sus @"um'er = 3aradilla, +--6A
'. Palpasi dan perkusi
Pada palpasi didapatkan distensi a'd(men dan perkusi 1ipertympani yang
menandakan adanya ('struksi. Palpasi 'ertujuan men&ari adanya tanda iritasi
perit(neum apapun atau nyeri tekan, yang men&akup Kdefan&e mus&ularL inB(lunter
atau re'(und dan pem'engkakan atau massa yang a'n(rmal.
&. %uskultasi
Pada ileus ('struktif pada auskultasi terdengar kehadiran epis(dik gemerin&ing
l(gam 'ernada tinggi dan gel(ra @rushLA diantara masa tenang. Tetapi setelah
'e'erapa hari dalam perjalanan penyakit dan usus di atas telah 'erdilatasi, maka
aktiBitas peristaltik @sehingga juga 'ising ususA 'isa tidak ada atau menurun parah.
Tidak adanya nyeri usus 'isa juga ditemukan dalam ileus paralitikus atau ileus
('struktif strangulata.
!agian akhir yang diharuskan dari pemeriksaan adalah pemeriksaan re&tum
dan pelBis. Pada pemeriksaan &(l(k du'ur akan didapatkan t(nus sfingter ani 'iasanya
&ukup namun ampula re&ti sering ditemukan k(laps terutama apa'ila telah terjadi
perf(rasi aki'at ('struksi. Muk(sa re&tum dapat ditemukan li&in dan apa'ila penye'a'
('struksi merupakan massa atau tum(r pada 'agian an(re&tum maka akan tera'a
'enj(lan yang harus kita nilai ukuran, jumlah, permukaan, k(nsistensi, serta jaraknya
dari anus dan perkiraan diameter lumen yang dapat dilewati (leh jari. Nyeri tekan
dapat ditemukan pada l(kal maupun general misalnya pada keadaan perit(nitis. /ita
juga menilai ada tidaknya feses di dalam ku'ah rektum. Pada ileus ('struktif usus
feses tidak tera'a pada &(l(k du'ur dan tidak dapat ditemukan pada sarung tangan.
Pada sarung tangan dapat ditemukan darah apa'ila penye'a' ileus ('struktif adalah
lesi intrinsik di dalam usus @"jamsuhidajat H *(ng, +--,A.
$iagn(sis harus terf(kus pada mem'edakan antara ('truksi mekanik dengan
ileusC menentukan eti(l(gi dari ('struksiC mem'edakan antara ('struksi parsial atau
k(mplit dan mem'edakan ('struksi sederhana dengan strangulasi. 1al penting yang
harus diketahui saat anamnesis adalah riwayat (perasi a'd(men @&uriga akan adanya
adhesiA dan adanya kelainan a'd(men lainnya @karsin(ma intraa'd(men atau sindr(ma
iritasi ususA yang dapat mem'antu kita menentukan eti(l(gi terjadinya ('struksi.
Pemeriksaan yang teliti untuk hernia harus dilakukan. 3eses juga harus diperiksa untuk
melihat adanya darah atau tidak, kehadiran darah menuntun kita ke arah strangulasi.
9. Pemeriksaan la'(rat(rium
Pemeriksaan la'(rat(rium pada pasien yang diduga mengalami ('struksi
intestinal terutama ialah darah lengkap dan elektr(lit, !l((d #rea Nitr(gen, kreatinin
dan serum amylase. )'struksi intestinal yang sederhana tidak akan menye'a'kan
peru'ahan pada hasil la'(rat(rium jadi pemeriksaan ini tak akan 'anyak mem'antu
untuk diagn(sis ('sruksi intestinal yang sederhana. Pemeriksaan elektr(lit dan tes
fungsi ginjal dapat mendeteksi adanya hip(kalemia, hip(khl(remia dan az(temia pada
,-> pasien.
;. Pemeriksaan Radi(l(gi
a. 3(t( p(l(s a'd(men @f(t( p(sisi supine, p(sisi tegak a'd(men atau p(sisi
deku'itusA dan p(sisi tegak th(raks
Temuan spesifik untuk ('struksi usus halus ialah dilatasi usus halus
@ diameter M 9 &m A, adanya air-fluid leBel pada p(sisi f(t( a'd(men tegak, dan
kurangnya gam'aran udara di k(l(n. "ensitifitas f(t( a'd(men untuk mendeteksi
adanya ('struksi usus halus men&apai 8--5-> namun spesifisitasnya rendah. Pada
f(t( a'd(men dapat ditemukan 'e'erapa gam'aran, antara lain=
.A $istensi usus 'agian pr(ksimal ('struksi
+A /(laps pada usus 'agian distal ('struksi
9A P(sisi tegak atau deku'itus= %ir-fluid leBels
;A P(sisi supine dapat ditemukan =
aA distensi usus
b) step-ladder sign
,A String of pearls sign, gam'aran 'e'erapa kantung gas ke&il yang 'erderet
<A Coffee-bean sign, gam'aran gelung usus yang distensi dan terisi udara dan
gelung usus yang 'er'entuk # yang di'edakan dari dinding usus yang (edem.
8A Pseudotumor Sign, gelung usus terisi (leh &airan.@M(ses, +--5A
leus paralitik dan ('struksi k(l(n dapat mem'erikan gam'aran serupa
dengan ('struksi usus halus. Temuan negatif palsu dapat ditemukan pada
pemeriksaan radi(l(gis ketika letak ('struksi 'erada di pr(ksimal usus halus dan
ketika lumen usus dipenuhi (leh &airan saja dengan tidak ada udara. $engan
demikian menghalangi tampaknya air-fluid leBel atau distensi usus. /eadaan
selanjutnya 'erhu'ungan dengan ('struksi gelung tertutup. Meskipun terdapat
kekurangan terse'ut, f(t( a'd(men tetap merupakan pemeriksaan yang penting
pada pasien dengan ('struksi usus halus karena kegunaannya yang luas namun
memakan 'iaya yang sedikit.
Ta'el +.; Per'edaan Radi(l(gi ('struksi intestinal dan ileus
T!muan Ra'iolo&is Os#t"usi M!ani Il!us
Ai")%lui' L!*!l Present pr(Fimal t(
('stru&ti(n
Pr(minent thr(ugh(ut
Gas in small int!stin! 2arge '(wel shape l((psC
stepladder pattern
4as present diffuselyC
m(Bea'le
&as ini +olon %'sent (r diminished n&rease thr(ugh(ut
T$i+!n!' #o,!l ,all Present if &hr(ni& (r
strangulati(n
Present with inflamati(n
Int"aa#'ominal %lui' Rare )ften present
Diap"a&$m "lightly eleBatedC n(rmal
m(ti(n
EleBatedC de&rease m(ti(n
Gast"oint!stinal +ont"ast
m!'ia
Rapid pr(gressi(n t( p(int (f
('stru&ti(n
"l(w pr(gressi(n t( &(l(n
4am'ar +.< $ilatasi usus @N('ie, +--6A
4am'ar +.8 Multipel air fluid level dan string of pearls sign @N('ie, +--6A
4am'ar +.5 !erring bone appearance @N('ie,+--6A
4am'ar +.6 Coffee bean appearance @!i&kle dan /elly, +--+A
4am'ar +..- Step ledder sign @N('ie, +--6A
'. Enter(&lysis
Enter(&lysis 'erfungsi untuk mendeteksi adanya ('struksi dan juga untuk
mem'edakan ('struksi parsial dan t(tal. Gara ini 'erguna jika pada f(t( p(l(s
a'd(men memperlihatkan gam'aran n(rmal namun dengan klinis menunjukkan
adanya ('struksi atau jika penemuan f(t( p(l(s a'd(men tidak spesifik. Pada
pemeriksaan ini juga dapat mem'edakan adhesi (leh karena metastase, tum(r
rekuren dan kerusakan aki'at radiasi. Enter(&lysis mem'erikan nilai prediksi
negatiBe yang tinggi dan dapat dilakukan dengan dua k(ntras. !arium merupakan
k(ntras yang sering digunakan. !arium sangat 'erguna dan aman untuk
mendiagn(sa ('struksi dimana tidak terjadi iskemia usus maupun perf(rasi.
Namun, penggunaan 'arium 'erhu'ungan dengan terjadinya perit(nitis dan
penggunaannya harus dihindari 'ila di&urigai terjadi perf(rasi. @N('ie, +--6A
4am'ar +... ntususepsi @coiled-spring appearanceA.@/han,+--6A
&. GT-"&an
GT-"&an 'erfungsi untuk menentukan diagn(sa dini atau ('struksi
strangulate dan menyingkirkan penye'a' akut a'd(men lain terutama jika klinis
dan temuan radi(l(gis lain tidak jelas. GT-s&an juga dapat mem'edakan penye'a'
('struksi intestinal, seperti adhesi, hernia karena penye'a' ekstrinsik dari
ne(plasma dan penyakit Ghr(n karena penye'a' intrinsik. )'struksi ditandai
dengan diametes usus halus sekitar +,, &m pada 'agian pr(ksimal menjadi 'agian
yang k(laps dengan diameter sekitar . &m. @N('ie, +--6A
Tingkat sensitifitas GT s&an sekitar 5--6-> sedangkan tingkat
spesifisitasnya sekitar 8--6-, untuk mendeteksi adanya ('struksi intestinal.
Temuan 'erupa z(na transisi dengan dilatasi usus pr(ksimal, dek(mpresi usus
'agian distal, k(ntras intralumen yang tak dapat melewati 'agian ('struksi dan
k(l(n yang mengandung sedikit &airan dan gas. GT s&an juga dapat mem'erikan
gam'aran adanya strangulasi dan ('struksi gelung tertutup. )'struksi 4elung
tertutup diketahui melalui gam'aran dilatasi 'entuk # atau 'entuk G aki'at
distri'usi radial Basa mesenteri& yang 'erpusat pada tempat puntiran. "trangulasi
ditandai dengan pene'alan dinding usus, intestinal pneumat(sis @udara didinding
ususA, gas pada Bena p(rtal dan kurangnya uptake k(ntras intraBena ke dalam
dinding dari '(wel yang affe&ted. GT s&an juga digunakan untuk eBaluasi
menyeluruh dari a'd(men dan pada akhirnya mengetahui eti(l(gi dari ('struksi.
/eter'atasan GT s&an ini terletak pada tingkat sensitiBitasnya yang rendah
@N,->A untuk mendeteksi grade ringan atau ('struksi usus halus parsial. O(na
transisi yang tipis akan sulit untuk diidentifikasi. @N('ie, +--6A
4am'ar +..+ GT "&an leus )'struktif aki'at tum(r mesenterium
@/han, +--6A
4am'ar +..9 GT "&an leus )'struksi %ki'at ntususepsi = tampak distensi usus halus
yang tidak diikuti dengan distensi k(l(n @7riesman dan R('in, +--,A
d. GT enter(graphy @GT enter(&lysisA
Pemeriksaan ini menggantikan enter(&lysis pada penggunaan klinis.
Pemeriksaan ini merupakan pilihan pada ileus ('struksi intermiten atau pada
pasien dengan riwayat k(mplikasi pem'edahan @seperti tum(r, (perasi 'esarA. Pada
pemeriksaan ini memperlihatkan seluruh pene'alan dinding usus dan dapat
dilakukan eBaluasi pada mesenterium dan lemak perinerf(n. Pemeriksaan ini
menggunakan tekn(l(gi GT-s&an dan disertai dengan penggunaan k(ntras dalam
jumlah 'esar. GT enter(&lysis le'ih akurat dis'anding dengan pemeriksaan GT
'iasa dalam menentukan penye'a' ('struksi @56> Bs ,->A, dan juga l(kasi
('struksi @.--> Bs 6;>A.@N('ie, +--6A
e. MR
/eakuratan MR hampir sama dengan GT-s&an dalam mendeteksi adanya
('struksi. MR juga efektif untuk menentukan l(kasi dan eti(l(gi dari ('struksi.
Namun, MR memiliki keter'atasan antara lain kurang terjangkau dalam hal
transp(rt pasien dan kurang dapat menggam'arkan massa dan inflamasi. @N('ie,
+--6A
4am'ar +..; /ehamilan dengan ileus ('struktif @Edelman, +-.-A
f. #"4
#ltras(n(grafi dapat men'erikan gam'aran dan penye'a' dari ('struksi
dengan melihat pergerakan dari usus halus. Pada pasien dengan ilues ('truksi,
#"4 dapat dengan jelas memperlihatkan usus yang distensi. #"4 dapat dengan
akurat menunjukkan l(kasi dari usus yang distensi. Tidak seperti teknik radi(l(gi
yang lain, #"4 dapat memperlihatkan peristalti&, hal ini dapat mem'antu
mem'edakan ('struksi mekanik dari ileus paralitik. Pemeriksaan #"4 le'ih murah
dan mudah jika di'andingkan dengan GT-s&an, dan spesifitasnya dilap(rkan
men&apai .-->. @N('ie, +--6A
4am'ar +.., #"4 %'d(men tum(r dinding epigastrium @/han, +--6A
4am'ar +..< #"4 2(ngitudinal dari a'd(men 'agian 'awah menunjukkan distensi
multiple dari usus halus aki'at inBaginasi @1agen-%nsert, +-.-A.
H. Dia&nosis Ban'in&
$iagn(sis 'anding dari ileus ('struktif, yaitu @N('ie, +--6A
". leus paralitik
#. %ppensi&itis akut
$. /(lesistitis, k(leliathiasis, dan k(lik 'ilier
%. /(nstipasi
&. $ysmen(rh(e, end(metri(sis dan t(rsi( (Barium
'. 4astr(enteritis akut dan inflammatory bo(el disease
). Pan&reatitis akut
I. P!natalasanaan
Pasien dengan ('struksi intestinal 'iasanya mengalami dehidrasi dan kekurangan
Natrium, /hl(rida dan /alium yang mem'utuhkan penggantian &airan intraBena dengan
&airan salin is(t(ni& seperti Ringer 2aktat. #rin harus di m(nit(r dengan pemasangan
3(ley /ateter. "etelah urin adekuat, /Gl harus ditam'ahkan pada &airan intraBena 'ila
diperlukan. Pemeriksaan elektr(lit serial, seperti halnya hemat(krit dan leuk(sit,
dilakukan untuk menilai kekurangan &airan. %nti'i(tik spektrum luas di'erikan untuk
pr(filaksis atas dasar temuan adanya transl(kasi 'akteri pada (struksi intestinal. @EBers,
+--;A
D!omp"!si
Pada pem'erian resusitasi &airan intraBena, hal lain yang juga penting untuk
dilakukan ialah pemasangan nas(gastri& tu'e. Pemasangan tu'e ini 'ertujuan untuk
meng(s(ngkan lam'ung, mengurangi resik( terjadinya aspirasi pulm(nal karena muntah
dan meminimalkan terjadinya distensi a'd(men. Pasien dengan ('struksi parsial dapat
diterapi se&ara k(nserBatif dengan resusitasi dan dek(mpresi saja. Penyem'uhan gejala
tanpa terapi (peratif dilap(rkan se'esar <- ? 5,> pada ('struksi parsial. @EBers, +--;A
T!"api Op!"ati%
"e&ara umum, pasien dengan ('struksi intestinal k(mplit mem'utuhkan terapi
(peratif. Pendekatan n(n ? (peratif pada 'e'erapa pasien dengan ('struksi intestinal
k(mplit telah diusulkan, dengan alasan 'ahwa pemasangan tu'e intu'asi yang lama tak
akan menim'ulkan masalah yang didukung (leh tidak adanya tanda-tanda demam,
takikardia, nyeri tekan atau leuk(sit(sis. Namun harus disadari 'ahwa terapi n(n (peratif
ini dilakulkan dengan 'er'agai resik(nya seperti resik( terjadinya strangulasi pada
daerah ('struksi dan penundaan terapi pada strangulasi hingga setelah terjadinya injury
akan menye'a'kan intestinal menjadi ireBersi'el. Penelitian retr(spektif melap(rkan
'ahwa penundaan (perasi .+ ? +; jam masih dalam 'atas aman namun meningkatkan
resik( terjadinya strangulasi.
Pasien dengan ('struksi intestinal sekunder karena adanya adhesi dapat diterapi
dengan melepaskan adhesi terse'ut. Penatalaksanaan se&ara hati hati dalam pelepasan
adhesi trese'ut untuk men&egah terjadinya trauma pada ser(sa dan untuk menghindari
enter(t(mi yang tidak perlu. 1ernia in&ar&erata dapat dilakukan se&ara manual dari
segmen hernia dan dilakukan penutupan defek.
Penatalaksanaan pasien dengan ('struksi intestinal dan adanya riwayat
keganasan akan le'ih rumit. Pada keadaan terminal dimana metastase telah menye'ar,
terapi n(n-(peratif, 'ila 'erhasil, merupakan jalan yang ter'aikC walaupun hanya
se'agian ke&il kasus ('struksi k(mplit dapat 'erhasil di terapi dengan n(n-(peratif. Pada
kasus ini, 'y pass sederhana dapat mem'erikan hasil yang le'ih 'aik 'aik daripada 'y
pass yang panjang dengan (perasi yang rumit yang mungkin mem'utuhkan reseksi usus.
Pada saat dilakukan ekspl(rasi, terkadang susah untuk menilai Bia'ilitas dari
segmen usus setelah strangulasi dilepaskan. !ila Bia'ilitas usus masih meragukan,
segmen terse'ut harus dilepaskan dan ditempatkan pada k(ndisi hangat, salin moistened
sponge selama .,-+- menit dan kemudian dilakukan penilaian kem'ali. !ila warna
n(rmalnya telah kem'ali dan didapatkan adanya peristaltik, 'erarti segmen usus terse'ut
aman untuk dikem'alikan. /e depannya dapat digunakan $(ppler atau k(ntras
intra(peratif untuk menilai Bia'ilitas usus.
Pada umumnya dikenal ; ma&am @&araA tindakan 'edah yang dikerjakan pada
('struksi ileus.
.. *ore+si sederhana ,simple correction). 1al ini merupakan tindakan 'edah sederhana
untuk mem'e'askan usus dari jepitan, misalnya pada hernia in&ar&erata n(n-
strangulasi, jepitan (leh strengEadhesi atau pada B(lBulus ringan.
+. -inda+an operatif by-pass. Mem'uat saluran usus 'aru yang PmelewatiP 'agian usus
yang tersum'at, misalnya pada tum(r intralurninal, Gr(hn disease, dan se'againya.
9. Mem'uat fistula enter(-&utaneus pada 'agian pr(Fimal dari tempat ('struksi, misalnya
pada Ga stadium lanjut.
;. Melakukan reseksi usus yang tersum'at dan mem'uat anast(m(sis ujung-ujung usus
untuk mempertahankan k(ntinuitas lumen usus, misalnya pada &ar&in(ma&(l(n,
inBaginasi strangulata, dan se'againya.
Pada 'e'erapa ('struksi ileus, kadang-kadang dilakukan tindakan (peratif
'ertahap, 'aik (leh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya,
misalnya pada Ga sigm(id ('struktif, mula-mula dilakukan k(l(st(mi saja, kemudian hari
dilakukan reseksi usus dan anast(m(sis. @#llah et al., +--6A.
"uatu pr('lematik yang sulit pada keadaan pas&a 'edah adalah distensi usus yang
masih ada. Pada tindakan (peratif dek(mpressi usus, gas dan &airan yang terkumpul dalam
lumen usus tidak '(leh di'ersihkan sama sekali (leh karena &atatan terse'ut mengandung
'anyak 'ahan-'ahan digestif yang sangat diperlukan. Pas&a 'edah tidak dapat diharapkan
fisi(l(gi usus kem'ali n(rmal, walaupun terdengar 'ising usus. 1al terse'ut 'ukan 'erarti
peristaltik usus telah 'erfungsi dengan efisien, sementara ekskresi meninggi dan a's(rpsi
sama sekali 'elum 'aik.
"ering didapati penderita dalam keadaan masih distensi dan disertai diare pas&a
'edah. Tindakan dek(mpressi usus dan k(reksi air dan elektr(lit serta menjaga
keseim'angan asam 'asa darah dalam 'atas n(rmal tetap dilaksanakan pada pas&a
'edahnya. Pada ('struksi yang lanjut, apalagi 'ila telah terjadi strangulasi, m(nit(ring
pas&a 'edah yang teliti diperlukan sampai selama < - 8 hari pas&a 'edah. !ahaya lain pada
masa pas&a 'edah adalah t(ksinemia dan sepsis. 4am'aran kliniknya 'iasanya mulai
nampak pada hari ke ;-, pas&a 'edah. Pem'erian anti'i(tika dengan spektrum luas dan
disesuaikan dengan hasil kultur kuman sangatlah penting.
-. Kompliasi
/(mplikasi pada pasien ileus ('struktif dapat meliputi gangguan
keseim'angan elektr(lit dan &airan, serta iskemia dan perf(rasi usus yang dapat
menye'a'kan perit(nitis, sepsis, dan kematian @#llah et al., +--6A.
K. P"o&nosis
M(rtalitas ('struksi tanpa strangulata adalah ,> sampai 5> asalkan (perasi
dapat segera dilakukan. /eterlam'atan dalam melakukan pem'edahan atau jika terjadi
strangulasi atau k(mplikasi lainnya akan meningkatkan m(rtalitas sampai sekitar 9,>
atau ;->. Pr(gn(sisnya 'aik 'ila diagn(sis dan tindakan dilakukan dengan &epat
@N('ie, +--6A.
BAB IV
KESIMPULAN
leus ('struktif adalah kerusakan atau hilangnya pasase isi usus yang dise'a'kan (leh
sum'atanmekanik. Rintangan pada jalan isi usus akan menye'a'kan isi usus terhalang dan
tertim'un di 'agian pr(ksimal dari sum'atan, sehingga pada daerah pr(ksimal terse'ut akan
terjadi distensiatau dilatasi usus.%dhesi, hernia, dan tum(r men&akup 6-> eti(l(gi kasus
('struksi mekanik usus halus. %dhesidan hernia jarang menye'a'kan ('struksi pada &(l(n.
Penye'a' tersering ('struksi pada &(l(nadalah kanker, diBerti&ulitis, dan B(lBulus.
%dhesi dapat tim'ul karena (perasi yang se'elumnya, atau perit(nitis setempat atau
umum. Pitaadhesi tim'ul diantara lipatan usus dan luka dan situs (perasi. %dhesi ini dapat
meye'a'kan('struksi usus halus dengan menye'a'kan angulasi akut dan kinking, seringnya
adhesi ini tim'ul 'e'erapa tahun setelah (perasi. 1al ini dikarenakan teknik (perasi yang
salah atau terlalu 'anyak trauma pada usus sewaktu (perasi sehingga usus rusak dan ter'entuk
jaringan parut yang dapatmengalami penyempitan.!ahkan teknik pem'edahan yang 'aik pun
tidak dapat selalu men&egah pem'entukan adhesi.
*adi, se'agai met(de tam'ahan, 'anyak ahli 'edah telah menggunakan adhesi(n
'arriers se'agai pen&egahan terjadinya adhesi pada 'edah a'd(men dan pelBis.
DAFTAR PUSTAKA
.. !i&kle G, /elly !. +--+. %'d(minal : Rays Made Easy= N(rmal Radi(graphs.
student!M* %pril +--+C.-=.-+-9
+. Edelman, RR. +-.-. Pregnan&y and "mall !(wel )'stru&ti(n. RetrieBed *une <th, +-..,
%Baila'le at= http=EEwww.mr-tip.&(mEserB..phpQtypeRimgHimgRPregnan&y>+-and
>+-"mall>+-!(wel>+-)'stru&ti(n
9. Er(s&henk(, 7. P. +--9. %tlas 1ist(l(gi di 3i(re dengan /(relasi 3ungsi(nal @6 ed.A. @$.
%nggraini, T. M. "ikum'ang, Eds., H *. Tam'ay(ng, Trans.A *akarta= E4G
;. EBers, !. M. +--;. "mall ntestine. n T. &. al, "a'ist(n TeFt'((k )f "urgery @.8 ed., pp.
.996-.9;-A. Philadelphia= ElseBiers "aunders
,. 3aradilla, N(Ba. +--6. leus )'struksi. Pekan'aru = 3/ #NR
<. 1agen-%nsert, ". +-.-. "(n(graphi& EBaluati(n (f the %&ute %'d(men. RetrieBed *une
<th, +-.., %Baila'le at=
http=EEwww.gehealth&are.&(mEusenEedu&ati(nEpr(ffSleadershipEpr(du&tsEmsu&meaa.html
8. /han, %. N. @+--6, "eptem'er ..A. "mall !(wel )'stru&ti(n. RetrieBed *une <th, +-..,
%Baila'le at emedi&ine= http=EEemedi&ine.meds&ape.&(mEarti&leE98;6<+-(BerBiew
5. Mark(giannakis 1, Messaris E, $ardamanis $, Pararas N, Tzertzemelis $, 4iann(p(ul(s
P,et al. +--8. %&ute me&hani&al '(wel ('stru&ti(n=&lini&al presentati(n, eti(l(gy,
management and (ut&(me. D(rld *(urnal (f gastr(enter(l(gy. *anuary +--8 +.C.9@9A=;9+-
;98. %Baila'le fr(m=#R2=http=EEwww.wjgnet.&(m
6. M(ses, ". +--5. Me&hani&al leus. RetrieBed *uly .<, +-.-, %Baila'le at =
http=EEwww.fpn(te'((k.&(mE"urgeryE4EM&hn&lls.htm
.-. N('ie, !. %. @+--6, N(Bem'er .+A. )'stru&ti(n, "mall !(wel. RetrieBed *une <th, +-..,
fr(m emedi&ine= http=EEemedi&ine.meds&ape.&(mEarti&leE88;.;--(BerBiew
... Pri&e, ". %. +--9. Pat(fisi(l(gi = /(nsep /linis Pr(ses-Pr(ses Penyakit. @". %. Pri&e, 2.
M&Garty, H Dils(n, Eds.A *akarta= E4G
.+. "imatupang ) N. +-.-. leus )'struktif. "amarinda= #NM#2 RetrieBed *une <th, +-..,
%Baila'le at= http=EEwww.s&ri'd.&(mEd(&E+5-6-,--Eileus-('struksi
.9. "jamsuhidajat. R, *(ng D$. +--,. !uku %jar lmu !edah, Edisi +, *akarta= Pener'it !uku
/ed(kteran E4G
.;. "nell, Ri&hard ". +--;. Glini&al %nat(my f(r Medi&al "tudents, 3ifth editi(n, New Y(rk
.,. Th(mps(n, *. ". +--,. ntestinal )'stru&ti(n, leus, and Pseud(('stru&ti(n. n R. 1. !ell,
2. 3. Rikkers, H M. D. Mulh(lland @Eds.A, $igestiBe Tra&t "urgery @7(l. +, p. ...6A.
Philadelphia= 2ippin&(tt-RaBen Pu'lisher
.<. #llah ", /han M, Mumtaz N, Naseer %. +--6. ntestinal )'stru&ti(n = % "pe&trum (f
&auses. *PM +--6 7(lume +9 N( + page .55-6+
.8. 7riesman, %! and R('in ". +--,. %&ute %'d(men - % Pra&ti&al %ppr(a&h. RetrieBed *une
<th, +-.., %Baila'le at= http=EEwww.radi(l(gyassistant.nlEenE;+-&d..-<.e&d
.5. Dhang, E. E., %shley, ". D., H Oinner, M. *. +--,. "mall ntestine. n !. e. al @Ed.A,
"&hwatzTs Prin&iples )f "urgery @5 ed., p. .-.5A. M&4raw-1ill G(mpanies.
.6. Yates /. +--;. !(wel ('stru&ti(n. n= Gamer(n P, *elinek 4, /elly %M, Murray 2, !r(wn
%3T, 1eyw(rth T, edit(rs. TeFt'((k (f adult emergen&y medi&ine. +nd ed. New Y(rk=
Ghur&hill 2iBingst(ne. p.9-<-6