Anda di halaman 1dari 33

Tugas

Setting & Perbaikan WAN







Oleh
I Made Wawan Kurniawan (18)
I.B Pt Widyatmika Gandhi (21)
Muhammad Basyar Zulkifly(







SMK Negeri 3 Singaraja

ABTRAKSI

. PEMOGRAMAN WEB DENGAN PHP.

Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi melaju dengan cepatnya. Adapun
komputer yang merupakan peralatan yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia, saat
mencapai kemajuan baik di dalam pembuatan hardware ataupun software.

Perkembangan jumlah website semakin memberikan peluang kerja bagi para programmer
web. Namun demikian banyak hal yang perlu disiapkan oleh seorang programmer web agar web
yang dibangun dapat memenuhi standar. Banyak celah yang akan muncul, sehingga pemrogram web
harus lebih cermat.

Dengan menuliskan banyak kode di sisi client, maka pemrogram web harus berhati-hati
dalam mendesain kodenya. Karena proses terjadi di sisi client sehingga attacker dapat dengan
mudah melakukan manipulasi kodenya. Ini tentu berbahaya, jika tidak ada filter yang baik.

.Dan agar kegiatan yang ada lebih kondusif dibandingkan dengan sistem yang terdahulu
maka yang harus diperhatikan adalah konsistensi data pada aplikasi yang dibuat.

Kata kunci: Pemrograman WEB, PHP.










KATA PENGANTAR
Syukur alhamadulillah penulis ucapkan kehadirat allah S.W.T. karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai pada waktunya, makalah ini penulis
beri judul :
PEMROGRAMAN WEB DENGAN PHP

Tugas ini disusun untuk melengkapi dan memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pemrograman Web Database
Dalam penulisan tugas ini penulis mendapatkan bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah mendukung, diantaranya :
1. Tri Haryanti, S. Kom. selaku dosen mata kuliah Pemrograman Web Database.
2. Semua dosen dan karyawan STIMIK Tunas Bangsa.
3. Kedua orang tua tercinta.
4. Rekan-rekan mahasiswa STIMIK Tunas Bangsa.
5. Semua pihak yang telah membantu sehingga selesai tugas ini.
6. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, penulis
mohon kepada pembaca untuk memberi kritik dan saran untuk penyempurnaan penulisan di masa
yang akan datang.
Demikian tugas ini penulis buat semoga bermanfaat bagi kita semua.


Banjarnegara, 30 September 2011


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Web pada awalnya sangat menjemukan bagi orang-orang yang dinamis. Bagaimana
tidak, pemakainya hanya dicekoki oleh isi (content) halaman web yang meskipun bersifat
saling terhubung dengan halaman web yang lain (hyperlink) tetap saja tidak memberikan
saluran bagi pengguna yang ingin mengemukakan pendapatnya. Tidak ada demokrasi, karena
pengguna hanya bersifat pasif dan tidak bisa berinteraksi secara aktif dalam web.
Ketika ahirnya ditemukan tag<FORM> barulah kejemuan dan kebuntuan yang ada menjadi
sirna. Pengguna menjadi secara aktif berinteraksi dengan halaman web,da mulailah era
aplikasi berbasis web yang dinamis. Secara tradisi bahasa script perl menjadi bahasa utama
yang digunakan oleh programer web untuk menangani pemprosesan form dalam berinterksi
dengan pengguna web, dengan luasnya cakupan sisitem informasi yang mampu menjalankan
PHP dan di tambah begitu lengkapnya fungsi-fungsi program(tersedia lebih dari 400 funsi di
PHP yang sangat berguna) tidak heran jika PHP ini semakin menjadi tend di kalngan
programer web
1.2. Rumusan Masalah
1. Sejarah dan definisi PHP?
2. Contoh-contoh program PHP?
3. Macam-macam Operator PHP
4. Struktur kontrol PHP!
5. Fungsi, modularisasi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sejarah dan Definisi PHP
PHP kepanjangan dari Hypertext Preprocessor, PHP sendiri dibuat oleh Rasmus Lerdorf, PHP
bersifat open source dan telah digunakan oleh hampir seluruh web developer di seluruh dunia, situs
resmi PHP bisa dikunjungi di www.php.net.
Pada awal pengembangannya, PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page tools,
sebelum akhirnya dipaksakan menjadi singkatan rekursif dari PHP: Hypertext Preprocessor.
Pertengahan tahun 1995 dirilis PHP/FI (FI adalah singkatan dari Form Interpreter) yang memiliki
kemampuan dasar membangun aplikasi web, memproses form, dan mendukung database mySQL.
Antusias komunitas internet terhadap bahasa PHP ini begitu besar, sehingga Rasmus Lerdorf
akhirnya menyerahkan pengembangan PHP ini kepada sebuah team pemrograman dalam kerangka
gerakan open source. Team ini membangun kembali PHP dari awal dengan menulis ulang program
parser PHP Hasilnya adalah PHP 3.0 yang memiliki dukungan lebih luas lagi terhadap database yang
ada termasuk MySQL dan Oracle. PHP 4.0 sebagai versi lanjutan dari PHP 3.0 dirilis setelah itu
dengan menggunakan mesin scripting Zend (akronim dari pengembangnya, Zeev Suraski dan Andi
Gutmans) untuk memberikan kinarja yang lebih cepat dan lebih baik Versi terakhir ini mampu
mendukung server web selain Apache dan secara built-in telah mampu menangani manajemen
session.
Singkat kata, PHP kita pilih sebagai bahasa untuk pengembangan web yang akan kita pelajari
di bagian selanjutnya. Sebelum memulainya, ada baiknya kita mengetahui kebutuhan-kebutuhan
dasar yang akan membantu kita memahaminya. Misal diasumsikan telah memiliki sebuah sistem
yang telah terinstalasi dan terkonfigurasi dengan baik Apache Web Server, PHP 4, dan database
MySQL. Ketiganya adalah program open source yang tersedia secara gratis di Internet dan dapat
berjalan di berbagai platform (Windows maupun UNIX/Linux).
Karena sifatnya yang open source dan semakin banyaknya user membuat bahasa
pemrograman ini, mengalami perkembangan yang sangat cepat. Sintak atau strukturnya hampir
mirip dengan bahasa pemrograman C, Java dan Perl sehingga dengan begitu bagi mereka yang sudah
mempelajari bahasa tersebut tidak akan mengalami kesulitan, selain itu bagi para pemula yang baru
saja memulai bahasa pemrograman web rasanya PHP turut diperhitungkan, karena pemanfaatan
bahasa PHP tidak hanya sekedar untuk web dan aplikasinya tetapi sudah merambah kedunia
desktop windows, namanya yaitu PHP GTK.
Jika Kita bekerja di sistem operasi Windows, Kita bahkan dapat memilih Lingkungan
Pengembangan Terpadu/IDE (Integrated Development Environment) khusus untuk PHP seperti :
PHP Coder buatan Jerman (http://www.phpide.de), yang saat ini kodenya telah diakuisisi oleh
Maguma (http://www.maguma.com)
PHPEd yang buatan Turki (http://www.soysal.com/PHPEd), terakhir kodenya dibeli oleh
NuSphere (http://www.nusphere.com)
PHPEdit, program open source yang dapat didownload dari http://www.phpedit.net
Silakan coba kode di bawah ini dan simpan sebagai file dengan ekstension .php, misalkan
coba.php.
<?php
phpinfo();
?>
Untuk menjalankannya, kita bisa mulai membuka browser web, kemudian arahkan alamat
pada file coba.php yang telah kita buat, misalkan alamatnya adalah http://localhost/coba.php, maka
Kita akan mendapatkan tampilan browser Kita berisikan parameter-parameter yang diset untuk PHP
yang kita miliki. Kita dapat mengubah parameter ini dengan memodifikasi file php ini.
Konsep pemrograman dengan PHP ini sedikit berbeda dengan pemrograman dengan
menggunakan script CGI yang memaksa kita untuk selalu menulis kode yang menghasilkan keluaran
dalam format HTML. Pada PHP, kita diberikan kebebasan untuk menyisipkan kode PHP di mana pun
pada halaman HTML biasa dan menjalankan kode PHP tersebut setiap ada permintaan terhadap
halaman tersebut.
Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server (disebut server-side) dan
berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada sisi client (client-side). Proses
eksekusi kode PHP yang disisipkan pada halaman HTML secara diagram dapat digambar sebagai
berikut.

Berikut ini adalah cara menyisipkan kode PHP pada halaman HTML biasa. <script
language="php">
. . . . kode PHP . . . .
</script>

Cara yang lebih singkat adalah:
<?php
. . . . kode PHP . . . .
?>
Atau bisa juga
<?
. . . . kode PHP . . . .
?>
Bahkan jika Kita memiliki waktu yang cukup mengubah parameter pada php.ini, Kita bisa
membuat kode penyisipan PHP menjadi mirip seperti pada ASP yaitu dengan:
<%
. . . . kode PHP . . . .
%>
Contoh nyata cara mengkombinasikan kode PHP dengan file HTML biasa. Cobalah Kita ketik
kode di bawah ini, lalu simpan dengan nama misalnya coba1.php. Panggil melalui browser dan amati
hasilnya.
<html>
<head>
<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>
</head>
<body>
Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Kita! <br>
<?php
// Berikut ini adalah kode PHP yang disisipkan
echo "<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Enterprise.<br>";
echo "Saya Piccard, Jean Luc Piccard, kapten kapal.</b>";
?>
</body>
</html>
Setelah Kita panggil file ini lewat browser, Kita dapat mencoba melihat kode asal dokumen
HTML yang kurang lebih akan nampak seperti ini.
<html>
<head>
<title>Test Penyisipan PHP Pada HTML</title>
</head>
<body>
Kapal Asing, Silakan identifikasikan diri Kita! <br>
<b>Ini adalah kapal Federasi Planet USS Ente
Saya Piccard, Jean Luc Piccard, kapten kapal.</b>
</body>
</html>
Terlihat bahwa dokumen yang tampil di browser pengguna adalah murni HTML tanpa kode
PHP satu pun. Pengguna tidak dapat melihat kode PHP yang ditulis oleh programmer karena kode
tersebut telah diproses menjadi format HTML oleh interpreter PHP pada server asal kode PHP.
Pada setiap akhir perintah PHP selalu diakhiri dengan titik-koma (";"), seperti juga Perl dan C.
Bagi seorang pemula, keharusan ini seringkali dilupakan dan menjadi sebuah kesalahan umum
terjadi. Programmer PHP dapat menyisipkan komentar yang tidak akan dieksekusi oleh mesin PHP
dengan dua cara seperti pada contoh dibawah ini.
<?php
// Ini adalah komentar dalam satu baris
/* Kalau yang ini, komentar
dalam banyak baris, yang baru
akan selesai setelah diakhiri
dengan */
?>
Sebuah contoh script php sederhana:
<html>
<head>
<title> Belajar PHP & MySQL </title>
</head>
<body>
<?php
EchoSelamat Belajar PHP & MySQL;
?>
</body>
</html>
Kalau kita perhatikan script diatas, bahasa php dimulai dengan <?php dan diakhiri dengan
?>, sama seperti pemprogaman web lainnya, script php ditempatkan di dalam script HTML.
Berbeda dengan bahasa pemrograman java script, script php di olah di sisi server, ini berarti bahwa
script php yang telah dibuat akan diproses terlebih dahulu di server, baru kemudian ditampilkan ke
clint dalam bentuk html atau dalam format lainnya, denga begitu script akan lebih aman dan
meminimalisasikan kesalahan interpreter browser.
Jika masih penasaran, sekarang coba lihat source code script diatas, kalau kita menjalankan
script diatas menggunakan IE maka kita bisa, memilih menu view > source, maka isinya akan seperti
ini :
<html>
<head>
<title> Belajar PHP & MySQL </title>
</head>
<body>
Selamat Belajar PHP & MySQL
</body>
</html>
Dari contoh di atas ada perbedaan dengan source codenya, inilah yang disebut server side
scripting. PHP memiliki ekstensi *.php pada setiap filenya.
2.2. Contoh-contoh Program PHP
a. Pencarian data
<!DOCTYPE html PUBLIC _//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN
http://www.w3.org/TR/xhtml/DTD/xhtml1-transitional.dtd>
<html xmlns=http://www.w3.org/1999/xhtml>
<head>
<meta http-equiv=Content-Typecontent=text/html;charset=iso-8859-1/>
<title>Untitled Document</title>
<style type=text/css>
<!--
.style1 {font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif}
.style2 {font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif, font-size: 12px; }
.style3 {font-size: 12px; }
Style4 {
font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;
font-size: 18px;
font-weight: bold;
}
-->
</style>
</head>
<body>
<p class="style4">Pencarian Data</p>
<form id="form1" name="form1" method="post" action="pencarian.php">
<table width="100%" border=0>
<tr>
<td width="23%" valign="top" class="style2">Kata Kunci </td>
<td width="2%" valign="topclass=style2>:</td>
<td width="75%" valign="topclass=style1><span class=style3>
<label>
<input type=kata_kuncitype=textid+kata_kunci/>
</label>
<label>
<input type=submitname=Submitvalue=Proses Cari/>
</label>
</span></td>
</tr>
</table>
</form>
<p>&nbsp;</p>
</body>
</html>



b. Membuat Menu Tree
Bagaimana membuat menu tree atau menu yang bercabang.
<?
Echo<font face=verdanasize=2color=#0066CC>;
Class submenu {
Var $urls;
Var $desps;
Var $cot;
Var $id;
Var $openSymbol=<img src=images/folder.gifwidth=16 height=16
border="0"/>';
Var $openSymbol=<img src=images/folder.gifwidth=16 height=16
border="0"/>';
var $item branch=&nbsp&nbsp|--;
function create($id) {
$this->cot=0;
$this->id=$id;
}
function add($url,$desp) {
$this->urls[$this->cot]=$url;
$this->desps[$this->cot]=$desp;
$this->cot++;
}
function open() {
$i=0;
while($i<$this->cot) {
if ($i==0) {
global $PHP_SELF;
echo '<b><a href=.$PHP_SELF.?action=close&id=>.$this-
>closeSymbol.$this->desps*0+.</a></b><br>;
}else {
echo $this->item branch.<a href=.$this->urls*$i+.>.$this-
>desps[$i].'</a><br>';
}
$i++;
}
}
function close() {
global $PHP_Self;
if (! $this->id){
- else , echo '<b><a href="'.$PHP_SELF.'?action=open&id=.$this-
>openSymbol.$this->desps*0+.</a></b><br>;
}
}
}
class menu {
var $submenus;
var $cot;
var $id;
function create() {
$this->cot=0;
$this->id=2;
}
function add($submenu) {
$this->submenu[$submenu) {
$this->submenus[$this->cot]=$submenu;
$this->cot++;
}
function show() {
$i=0;
$tmp=new submenu;
while ($i<$this->cot){
$tmp=$this->submenu[$i];
if ($tmp->id==(string)$this->id) {
$tmp->open();
}else {
$tmp->close();
}
$i++;
}
function hide() {
$tmp = new submenu;
$tmp->close();
}
}
$sm_1=new submenu;
$sm_1->create('1');
$sm_1->add('',' Situs Favorit');
$sm_1->add('http://www.maxikom.co.id,Maxikom);
$sm_1->add('http://www.google.com,Google);
$sm_2=new submenu;
$sm_2->create(2);
$sm_2->add('',' Search Engine);
$>add('http://www.google.com,Google);
$>add('http://www.yahoo.com,yahoo);
$m_1=new menu;
$m_1->create();
$m_1->add($sm_1);
$m_1->add($sm_2);
if ($action=='') {
$m_1->show();
}
if ($action=='open') {
$m_1->id=$id;
$m_1->show();
}
if ($action=='close') {
$m_1->id=$id;
$m_1->hide();
$m_1->show();
}
echo '</font>';
?>

c. Upload file ke server dengan menggunakan PHP
PHP membuat semuanya menjadi lebih mudah dalam menangani upload file. Untuk
membuat form upload pastikan kita menyertakan atribut enctype="multipart/form-data"
dan pastikan methodnya adlaha post. Oke langsung saja kita lihat kode HTML berikut ini:
<form method="post" action="<?=$PHP_SELF?>" enctype="multipart/form-data">
<input type="file" name="myfile">
<input type="submit" name="Submit" value="Submit">
</form>
Seperti contoh di atas, kita memberi nama pada field upload kita "myfile". Nama ini
sangat penting, karena ketika file telah diupload maka file tersebut otomatis diberi nama
yang unik dan disimpan di temporary direktori. Tentu saja url path ke filenya bisa diakses,
karena otomatis akan muncul variabel global yang memiliki nama yang sama dengan field
upload kita, dalam hal ini myfile. Akan ada 4 variabel baru yang semuanya diawali dengan
myfile dan diikuti dengan garis bawah (underscore), yaitu:
$myfile. Variabel ini berisi informasi lokasi file di server.
$myfile_name. Nama file asli ketika masih dikomputer klien.
$myfile_size. Ukuran dari file (dalam satuan bytes).
$myfile_type. Tipe file.
1.) Upload sederhana
Langsung saja kita coba contoh upload berikut ini, simpan dengan nama upload.php:
<html>
<head>
<title>Upload file</title>
</head>
<body>
<?
if ( isset( $upload ) ) {
echo "Lokasi File: $myfile<br>";
echo "Nama File: $myfile_name<br>";
echo "Ukuran: $myfile_size bytes<br>";
echo "Tipe File: $myfile_type<br>";
copy ( $myfile, "$myfile_name") or die ("Gagal mengupload");
}
?>
<form enctype="multipart/form-data" action="<?=$PHP_SELF?>" method="post">
<input type="file" name="myfile"><br>
<input type="submit" value="upload" name="upload">
</form>
</body>
</html>
Ketika tombol upload ditekan, maka url path file tersebut akan disimpan di variabel
$myfile dan kita tampilkan dibrowser. Kita juga menampilkan nama file yang
tersimpan pada variabel $myfile_name, ukuran file di variabel $myfile_size dan tipe
file di variabel $myfile_type.
Kita menggunakan fungsi copy() untuk memindahkan file dari komputer kita
direktori sementara di server kita. Fungsi copy() membutuhkan dua argumen yaitu
lokasi awal file dan lokasi baru diserver. Jika kita ingin mengupload nya ke suatu
folder diserver (katakanlah kita simpan difolder images) maka kita perlu
mengubahnya menjadi: copy ( $myfile, "images/$myfile_name")
2.) Upload yang lebih kompleks
Misalkan kita ingin membuat fungsi upload dimana file yang diupload harus file jpg,
dan ukurannya tidak boleh lebih besar dari 100Kb serta panjang dan lebar gambar
tidak boleh lebih dari 100 piksel. Kelihatannya rumit kan? Mari kita coba kode
berikut dan simpan dengan nama upload2.php:
<html>
<head>
<title>Upload file</title>
</head>
<body>
<?
if ( isset( $upload ) ) {
echo "Lokasi File: $myfile<br>";
echo "Nama File: $myfile_name<br>";
echo "Ukuran: $myfile_size bytes<br>";
echo "Tipe File: $myfile_type<br>";
if ( $myfile_type == "image/pjpeg" ) {
if ($myfile_size <= 102400 ) {
list($width, $height) = @getimagesize("$myfile");
if ( $width <= 100 && $height <= 100
) {
copy ( $myfile,
"$myfile_name") or die ("Couldn't copy");
echo "File anda telah sukses diupload";
} else {
echo "Ukuran panjang dan lebar gambar terlalu besar";
}
} else {
echo "Ukuran file tidak boleh lebih dari 100Kb";
}
} else {
echo "File harus JPG!!";
}
}
?>
<form enctype="multipart/form-data" action="<?=$PHP_SELF?>" method="post">
<input type="file" name="myfile"><br>
<input type="submit" value="upload" name="upload">
</form>
</body>
</html>
PHP tidak memiliki kemampuan untuk membuat progress bar ketika file
diupload. Karena PHP tidak dapat mengetahui berapa bagian yang telah diupload
dan berapa yang belum. Kita perlu menggunakan CGI.
Pertama-tama kita lakukan pengecekan apakah file kita jpg dengan cara
mengecek $myfile_type. Jika hasil dari variabel $myfile_type adalah "image/pjpeg",
maka bisa dipastikan bahwa file kita adalah jpg. Berikutnya kita melakukan
pengecekan apakah ukuran filenya tidak lebih besar dari 100Kb dengan mengecek
variabel $myfile_size. Ingat bahwa 100Kb = 102400Bytes(Rumusnya
1Kb=1024Bytes). Kemudian kita menggunakan fungsi getimagesize() untuk
menemukan panjang dan lebar dari gambar yang kita simpan dengan array
menggunakan fungsi list(). Kemudian kita cek panjang dan lebar dari gambar apakah
tidak lebih dari 100 pikse





2.3. PHP Operator
a. Operator Aritmetik










b. Operator String

Contoh Nama Hasil
$a . $b Concatenation Gabung srting $a dan $b

c. Operator Increment/Decrement

Contoh Nama Hasil
++$a PreIncrement Tambah $a dengan 1, hasilnya
masukkan ke dalam $a
$a++ PostIncrement Berikan nilai $a, kemudian
tambahkan 1 kepada $a
--$a PreIncrement Kurang $a dengan 1, hasilnya
masukkan ke dalam $a
$a-- PosIncrement Berikan nilai $a, kemudian
kurangkan 1 kepada $a


d. Operator Bitwise

Contoh Nama Hasil
$a + $b Penjumlahan Jumlah $a dan $b
$a - $b Pengurangan Selisih $a dan $b
$a * $b Perkalian Hasil kali $a dan $b
$a / $b Pembagian Bilangan bulat dari $a dibagi $b
$a % $b Modulus Sisa pembagian dari $a dibagi $b
Contoh Nama Hasil














e. Operator Logika














f. Operator Ternary
Menggunakan tanda ?
(Ekspresi1) ? (Ekspresi2) : (Ekspresi3);
$a & $b And Setiap bit akan bernilai 1 jika kedua
bit pada posisi yang sama bernilai 1
$a | $b Or Bit akan bernilai 1 jika salah satu
bit pada posisi yang sama dalam $a
dan $b bernilai 1
Contoh Nama Hasil
$a and $b And Benar jika $a dan $b benar
$a or $b Or Benar jika $a atau $b benar
$a xor $b Xor Benar jika salah satu $a atau $b
benar, tidak keduanya
! $a Not True Lawan dari $a
$a && $b And Benar jika keduanya $a dan $b
benar
$a || $b Or Benar jika salah satu $a atau $b
benar
Operator ini akan melakukan evaluasi ekspresi1, kemudian berdasarkan hasil evaluasi ini
apabila bernilai benar (tidak sama dengan 0 atau tidak sama dengan null) maka ekspresi2
akan dikerjakan, jika salah maka ekspresi3 akan dikerjakan.

g. Operator Perbandingan














h. Opera
tor
Assign
ment
Memiliki lambang =
Contoh:
$a=3; => berarti a bernilai 3
$b=2;
$b+=3; => maka b bernilai 5
$c=Hello;
$c.=Rifa;=> maka c bernilai Hello Rifa
i. Operator Kontrol Error
Memiliki lambang @
Contoh Nama Hasil
$a = = $b Sama dengan Benar jika $a sama dengan $b
$a = = = $b Identik Benar jika $a sama dengan $b dan
mempunyai tipe yang sama (hanya
PHP4)
$a != $b Tidak sama Benar jika $a tidak sama dengan $b
$a != = $b Tidak Identik Benar jika $a tidak sama dengan $b
dan mempunyai tipe yang tidak
sama (hanya PHP4)
$a < $b Lebih kecil Benar jika $a lebih kecil dari $b
$a > $b Lebih besar Benar jika $a lebih besar dari $b
$a <= $b Z,.,j Lebih kecil sama
dengan
Benar jika $a lebih kecil atau sama
dengan $b
$a >= $b Lebih besar sama
dengan
Benar jika $a lebih besar atau sama
dengan $b

If (ekspresi){
Perintah 1;
Perintah 2;
Perintah 3;
.
.
}
Contoh:
<?
$res=@mysql_query(select name, code from namelist);
or
die (Query failed:error was $php_errormsg);
?>
j. Operator Eksekusi
Memiliki lambang ( )
Feature ini untuk sementara hanya bisa dijalankan untuk aplikasi PHP yang digunakan pada
sistem operasi LINUX dan UNIX.

2.4. Struktur Kontrol PHP
a. If
Struktur if digunakan untuk pemeriksaan apakah perintah-perintah yang ada di dalam blok if
dikerjakan atau tidak. Perintah dalam blok if akan dikerjakan apabila nilai dari ekspresi di
dalam if bernilai benar (true).
Sintaks:






b. Else
Kontrol struktur else merupakan pelengkap dari kontrol struktur if, digunakan untuk
memberikan alternatif urutan perintah yang harus dilakukan apabila ada hal proses yang
mempunyai dua alternatif benar atau salah. Else merupakan bagian seurutan perintah yang
harus dikerjakan apabila hasil evaluasi dari ekspresi pada if bernilai salah.
Sintaks:









c. Elseif
Nilai hasil suatu ekspresi bisa jadi bukan merupakan dua nilai, Benar atau salah, true atau
false, tetapi bisa banyak nilai. Bentuk if..else digunakan untuk memutuskan suatu blok
perintah yang harus dikerjakan berdasarkan dua macam nilai yang dihasilkan, benar atau
salah saja. Jika lebih dari dua maka harus digunakan struktur kontrol yang dapat memenuhi
kebutuhan ini.
Struktur kontrol if elseif menyederhanakan model struktur kontrol if else.
Sintaks:
If (ekspresi1){
Perintah 1;
Perintah 2;
Perintah 3;
.
.
}elseif (ekspresi2) {
Perintah a;

If (ekspresi){
Perintah 1;
Perintah 2;
Perintah 3;
.
}else{
Perintah a;
Perintah b;
Perintah c;
.....
}
Perintah b;
Perintah c;
.
.
}
Struktur kontrol elseif mengharuskan proses pemeriksaan kembali ekspresi apabila nilai
ekspresi pada if bernilai salah, karena belum tentu nilai salah dalam if pasti benar nilai
ekspresinya untuk bagian else. Untuk itu perlu diperiksa lagi apakah benar nilai salah pada
bagian if adalah benar untuk bagian else.
d. Switch
Switch merupakan bentuk struktur kontrol yang dapat lebih menyederhanakan bentuk dari
pada if else ataupun bentuk elseif. Pada bentuk switch ini digunakan untuk mengganti
seurutan pemeriksaan if pada suatu hasil ekspresi dengan beberapa nilai.
Kontrol switch digunakan untuk mengevaluasi suatu ekspresi dengan kemungkinan banyak
nilai dan banyak perintah yang harus dieksekusi berdasarkan ekspresi dan nilainya.
Blok default pada sintaks di atas tidak harus ada, default sama dengan else dalam bentuk if ..
else atau elseif, tempat blok perintah yang harus dilakukan tanpa harus diperiksa lagi hasil
dari suatu ekspresi.
Sintaks:








Switch($var) {
Case nilai 1 :
Perintah_nilai 1;
Break;
Case nilai2:
Perintah_nilai2;
Break;
Case nilai3:
Perintah_nilai3;
Break;
[default:
Perintah_nilai_default;
]

]
While (ekspresi) {
Perintah_1;
Perintah_2;

}











e. While
While adalah salah satu bentuk pengulangan. Struktur kontrol ini memungkinkan seurutan
perintah untuk dieksekusi berulang-ulang. Jumlah pengulangan yang harus dilakukan
ditentukan oleh nilai dari suatu ekspresi.
Sintaks

Perintah-
perintah
dalam
while akan dikerjakan apabila nilai dari ekspresi dalam while bernilai benar. Dalam blok
perintah ini harus ada proses yang melakukan perubahan nilai agar ekspresi yang diperiksa
oleh while menjadi salah, apabila tidak ada perubahan nilai pada bagian ekspresi maka akan
terjadi pengulangan tidak henti (never ending loop atau loop forever). Hati-hati dengan
kondisi ini dapat menyebabkan komputer menjadi tidak dapat dikendalikan hanya karena
satu proses ini.
f. Do while
Do while berfungsi sama yaitu membuat suatu blok perintah di dalamnya untuk diulang-
ulang eksekusi perintahnya.
Perbedaannya adalah pada do while proses pemeriksaan ekspresi dilakukan pada bagian
akhir dari blok pengulangan. Perintah dalam blok akan dikerjakan selama kondisinya masih
benar.
Sintaks:




Perintah-perintah dalam blok do while akan dikerjakan paling sedikit satu kali,
karena proses pemeriksaan dari blok do while ini dilakukan pada akhir blok.
g. For
For merupakan struktur kontrol pengulangan dengan jumlah pengulangan dapat ditentukan
berapa kali harus dilakukan. Pengulangan dengan menggunakan bilangan sebagai
penghitung.
Sintak:




$c adalah variable penghitung
nilaiawal adalah bilangan nilai awal hitungan
batasakhir adalah angka hitungan terakhir
$c++ isi variabel penghitung ditambah satu apabila telah sampai akhir blok for, perintah
pada bagian ini tidak harus $c++ yang berarti ditambah satu, tetapi juga dapat menggunakan
$c+=n.

2.5. Fungsi
Do {
Perintah_1;
Perintah_2;
for ($c=nilaiawal ; $c<=batasakhir ; $c++) {
Perintah_1 ;
Perintah_2 ;
.
}
a. Pengertian
Fungsi merupakan serangkaian script/kode yang mempunyai kegunaan khusus dan tertentu;
merupakan seurutan atau serangkaian kode yang sering dipakai. Dengan adanya fungsi maka
pemrograman dapat dipermudah karena tidak harus menulis berulang-ulang rangkaian kode
script yang sama.
b. Fungsi Bulit-in
Fungsi built in adalah fungsi yang telah disediakan oleh PHP, pemrogram dapat langsung
memakainya. Macam-macam fungsi built I-in PHP dapat dikelompokan menjadi:
Fungsi untuk array
Fungsi untuk metematika
Fungsi untuk string dan pemrosesan file
Fungsi untuk tanggal
Fungsi untuk database
Fungsi untuk Web dan XML
Fungsi untuk file
c. User defined function (UDF)
UDF dibutuhkan untuk memudahkan proses pengembangan aplikasi. UDF dibuat untuk
menambah fungsi yang belum disediakan oleh PHP.
d. Deklarasi UDF
Function namafungsi([parameter])
{
statement;
statement;
}
e. Pemanggilan UDF
$varHasil=&namafungsi([parameter]); =>Hasil merupakan nilai yang dikembalikan
f. Fungsi External
Fungsi eksternal merupakan daftar fungsi yang belum diaktifkan(di-link) dalam modul PHP,
fungsinya diletakkan pada library atau file yang terpisah dari modul PHP. Function external
ini dapat diaktifkan secara otomatis dengan meregristrasi pada file PHP.INI. Pemanggilannya
dengan menggunakan perintah dl(nama library);
2.6. Modularisasi
Modularisasi adalah pemrograman umum dilakukan dan sangat diperlukan untuk
mempermudah debugging dan pengembangan program. Modularisasi berarti melakukan
pembuatan program berdasarkan modul-modul.
a. required()
Bentuk kontruksi yang digunakan untuk menggabungkan suatu script PHP atau text
dari file lain dengan script PHP yang memanggilnya.
Sintaks:
<?required(namafile.php)?>
b. include()
Include merupakan kontruksi yang digunakan untuk menggabungkan suatu script atau
file dengan script pemanggilnya.
<?include(namafile.php)?>
c. required_once()
Pada prinsipnya sama dengan required tapi dengan menggunakan required_once dapat
menghindari duplikasi pemanggilan suatu fungsi.
d. include_once()
Kontruksi include_once ini sama dengan required_once akan tetapi pada kontruksi
include_once() setiap kali selalu ada evaluasi ulang pada saat suatu perintah include
terjadi pada script yang dispesifikasikan dalam include_once().
e. dl(namamodul)
namamodul adalah nama modul yang berisi fungsi yang belum disediakan dalam
PHP, disimpan dalam file library eksternal. Konstruksi dl(namamodul)
memungkinkan fungsi-fungsi eksternal yang belum didukung oleh PHP yang dibuat
dan disimpan dalam file library tertentu yang dapat dipanggil pada saat dibutuhkan
saja.





BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
1. Perkembangan jumlah website semakin memberikan peluang kerja bagi para
programmer web. Namun demikian banyak hal yang perlu disiapkan oleh seorang
programmer web agar web yang dibangun dapat memenuhi standar. Banyak celah
yang akan muncul, sehingga pemrogram web harus lebih cermat.
2. Dengan menuliskan banyak kode di sisi client, maka pemrogram web harus
berhati-hati dalam mendesain kodenya. Karena proses terjadi di sisi client
sehingga attacker dapat dengan mudah melakukan manipulasi kodenya. Ini tentu
berbahaya, jika tidak ada filter yang baik.
3. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah konsistensi data pada aplikasi yang dibuat.
3.2 saran
Saran yang bisa penulis sampaikan kepada pembaca adalah apabila akan
membuat sebuah web hendaknya mempelajari dan mengetahui secara mendalam
tentang dasar-dasar pembuatan web dan telah mempelajari bahasa-bahasa
pemrograman agar tidak bingung dan mengalami kesulitan.
Demikian saran dan informasi yang dapat penulis sampaikan, semoga dapat
membantu dan dapat meningkatkan sistem yang ada sesuiai kebutuhan.

Anda mungkin juga menyukai