Anda di halaman 1dari 4

Penciptaan Adam menurut Islam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Artikel ini adalah bagian dari seri tentang:
Islam

Rukun Iman
Rukun Islam
Teks dan hukum
Sejarah dan pemimpin
Denominasi
Budaya dan masyarakat
Penciptaan Adam adalah kisah penciptaan manusia yang pertama. Adam diriwayatkan sebagai
satu daripada ciptaan Allah swt. yang paling kontroversi atau paling disebut-sebut oleh makhluk
Allah yang lain. Peristiwa tersebut disebut dalam al-Qur'an dan hadits Rasulullah Muhammad saw.
Ketika Allah berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di bumi. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): Adakah Engkau
(Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan
menumpahkan darah, padahal kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?.
Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya. (Surat
Al Baqarah: 30)
Daftar isi
1 Ciptaan dari tanah
2 Penyempurnaan
o 2.1 Masuknya roh
3 Kajian sains
4 Lihat pula
5 Rujukan
6 Pranala luar
Ciptaan dari tanah
Allah telah memerintahkan Malaikat Jibril turun ke bumi untuk mengambil sebahagian tanah
sebagai bahan untuk menjadikan Adam. Walau bagaimanapun, bumi enggan membenarkan
tanahnya diambil malah bersumpah dengan nama Allah bahwa dia tidak rela untuk
menyerahkannya kerana kebimbangannya seperti yang dibimbangkan oleh para malaikat.
Jibril kembali setelah mendengar sumpah tersebut lalu Allah mengutuskan pula Malaikat Mikail
dan kemudiannya Malaikat Israfil tetapi kedua-duanya juga tidak berdaya hendak berbuat apa-apa
akibat sumpah yang dibuat oleh bumi. Maka, Allah memerintahkan Malaikat Izrail untuk
melakukan tugas tersebut dan mendesak bumi agar tidak menolak walaupun bumi bersumpah
karena tugas tersebut dijalankan atas perintah dan nama Tuhan.
Maka, Izrail turun ke bumi dan mengatakan yang kedatangannya adalah atas perintah Allah dan
memberi amanat kepada bumi untuk tidak membantah yang memungkinkan bumi mendurhakai
Allah. Menurut Ibnu Abbas, tanah bumi dan syurga digunakan untuk dijadikan bahan mencipta
Adam. Tanah tersebut adalah:
Tanah Baitulmuqaddis (Palestin) - kepala sebagai tempat kemuliaan untuk diletakkan otak
dan akal.
Tanah Bukit Tursina (Mesir) - telinga sebagai tempat mendengar dan menerima nasihat.
Tanah Iraq - dahi sebagai tempat sujud kepada Allah.
Tanah Aden (Yaman) - muka sebagai tempat berhias dan kecantikan.
Tanah telaga Al-Kautsar - mata sebagai tempat menarik perhatian.
Tanah Al-Kautsar - gigi sebagai tempat memanis-manis.
Tanah Kaabah (Makkah) - tangan kanan sebagai tempat mencari nafkah dan bekerjasama.
Tanah Paris (Perancis) - tangan kiri sebagai anggota untuk melakukan istinjak.
Tanah Khurasan (Iran) - perut sebagai tempat berlapar.
Tanah Babilon (Iraq) - kelamin sebagai organ seks dan tempat bernafsu serta godaan
syaitan.
Tanah Tursina (Mesir) - tulang sebagai peneguh manusia.
Tanah India - kaki sebagai anggota berdiri dan berjalan.
Tanah Firdaus (Syurga) - hati sebagai tempat keyakinan, keimanan, dan kemahuan.
Tanah Taif (Arab Saudi) - lidah sebagai tempat untuk mengucapkan syahadah, syukur dan
do'a.
Penyempurnaan
Tubuh Adam mempunyai sembilan rongga atau liang. Tujuh liang di kepala dan dua di bawah
badan yaitu dua mata, dua telinga, dua hidung, satu mulut, satu dubur dan satu uretra. Lima panca
indera dilengkapi dengan anggota tertentu seperti mata untuk penglihatan, telinga untuk
pendengaran, hidung untuk pengesanan bauan, lidah untuk perasa seperti asam, asin, manis dan
pahit dan kulit untuk sentuhan bagi panas, dingin, tekanan, viskositas dan sakit.
Ketika Allah menjadikan tubuh Adam, tanah dicampurkan dengan air tawar, asin dan anyir beserta
api dan angin. Kemudian Allah resapkan Nur ke dalam tubuh Adam dengan pelbagai "sifat". Lalu
tubuh Adam digenggam dengan genggaman Jabarut dan diletakkan di dalam Alam Malakut. Tanah
itu dicampurkan lagi dengan istilah wewangian dan ramuan dari Nur-Sifat Allah dan dirasmi
dengan "Bahrul Uluhiyah". Kemudian, tubuh tersebut dibenamkan dalam "Kudral 'Izzah" iaitu sifat
"Jalan dan Jammal" lalu disempurnakan tubuh tersebut.
Waktu kejadian manusia tidak disebut berapa lama walaupun melalui apa cara perhitungan
sekalipun seperti dalam al-Quran: "Bukankah telah berlalu kepada manusia satu ketika dari masa
(yang beredar), sedang dia (masih belum wujud lagi dan) tidak menjadi sesuatu benda yang
disebut-sebut..." (Surat Al Insaan:1)
E- _O4 O>4N ^}=Oee"- -gO =}g)`
@Ou-O.- }74C 6*^OE- -OO7'OE`
^
1. Tafsir Al-Jalalain (Al-Insaan/76:ayat1). (Bukankah) artinya, sesungguhnya (telah datang atas manusia) Nabi
Adam (satu waktu dari masa) empat puluh tahun (sedangkan dia belum merupakan) ketika itu (sesuatu yang dapat
disebut) maksudnya, Nabi Adam selama empat puluh tahun masih tetap berbentuk tanah dan bukan berarti apa-
apa. Atau bila yang dimaksud dengan manusia adalah jenis manusia selain dia, maka yang dimaksud dengan lafal
Al-Hiin atau masa ialah masa mengandung, jadi bukan empat puluh tahun.
Menurut keterangan ulama, tubuh Adam diselubungi dalam tempo 120 tahun, 40 tahun di tanah
yang kering, 40 tahun di tanah yang basah dan 40 tahun di tanah yang hitam dan berbau. Dari situ,
Allah ubah tubuh Adam dengan rupa kemuliaan dan tertutuplah dari rupa hakikatnya. Karena proses
kejadian itu melalui peringkat yang "kotor", tidak heran Malaikat dan Iblis memandang rendah akan
kejadian manusia yang diciptakan dari tanah.
Masuknya roh
Roh diperintah Allah untuk memasuki jasad Adam tetapi seperti makhluk lain, roh juga enggan,
malas dan segan karena jasad yang seperti batu. Dikatakan ruh berlegar-legar mengelilingi jasad
Adam sambil disaksikan malaikat. Kemudian, Allah memerintahkan Malaikat Izrail memaksa ruh
memassuki tubuh tersebut masuk ke dalam tubuh Adam. Ia memasukkannya ke dalam tubuh dan
roh secara perlahan-lahan masuk hingga ke kepalanya yang mengambil masa 200 tahun. Setelah
meresapi ke kepala Adam, maka berfungsilah otak dan tersusunlah urat saraf dengan sempurna.
Lalu, terjadilah mata dan terus terbuka melihat tubuhnya yang masih keras dan malaikat di
sekelilingnya. Telinga mulai berfungsi dan didengarnya kalimah tasbih para malaikat. Apabila roh
tiba ke hidung, lalu ia bersin dan mulutnya juga terbuka. Allah mengajarkan kalimah
"Alhamdulillah" yang merupakan kalimah pertama diucapkan Adam dan Allah sendiri yang
membalasnya.
Kemudian, roh tiba ke dadanya lalu Adam berkeinginan untuk bangun padahal tubuhnya yang
bawah masih keras membatu. Ketika itu ditunjukkan sifat manusia yang terburu-buru. Ketika roh
sampai di perut, maka organ dalam dan perut tersusun sempurna dan saat itu Adam mula merasakan
lapar. Akhirnya, roh meresap ke seluruh tubuh Adam, tangan dan kaki dan berfungsilah dengan
sempurna segala darah daging, tulang, urat saraf dan kulit. Menurut riwayat, kulit Adam amat baik
ketika itu berbanding kulit manusia di kini dan warnanya masih dapat dilihat di kuku sebagai
peringatan kepada keturunan manusia.
Dengan itu, sempurnalah sudah kejadian manusia pertama dan Adam digelar sebagai "Abul Basyar"
yaitu Bapa Manusia. Walau bagaimanapun, hanya Nabi Muhammad s.a.w. mendapat gelaran "Abul
Ruh" atau "Abul Arwah" yaitu Bapak segala Roh.

Kajian sains
Kajian sains telah menunjukkan bahawa unsur kimia pada tubuh manusia terdiri daripada unsur
yang terdapat pada tanah. Nisbah unsur yang terdapat di dalam badan juga memberikan kesesuaian
dalam sifat dan fungsi anggota setiap bahagian manusian. Antaranya unsur yang didapati adalah:
Karbon
Oksigen
Hidrogen
Fosforus
Sulfur
Nitrogen
Kalsium
Kalium
Natrium
Klorat
Magnesium
Ferrum
Manganese
Cuprum
Iodin
Klorin
Kobalt
Zink
Silikon
Alumunium
Molibdenum
Boron
Vanadium
Selenium
Kromium

Anda mungkin juga menyukai