Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN SISTEM PENGAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Oleh: Arief Sunawan


Staf Pengajar STAI Al-haudl Ketapang
A. Pengertian Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam
Menurut Kamus Populer Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata rencana (planning) yang berarti
rancangan tentang gambaran apa yang akan dikerjakan. edangkan menurut !ar"anto (#$$%& ') bah(a perencanaan berkaitan
dengan apa yang akan dilakukan, perencanaan mendahului pelaksanaan, dan perencanaan merupakan suatu proses untuk
menentukan ke mana harus pergi dan mengidenti)ikasikan persyaratan yang diperlukan dengan cara yang paling e)ekti) dan
e)isien.
Kauman (dalam !ar"anto, #$$%& ') mengatakan, perencanaan adalah suatu proyeksi tentang apa yang diperlukan
dalam rangka mencapai tu"uan absah dan bernilai, yang di dalamnya mencakup elemen*elemen&
#. Mengidenti)ikasi dan mendokumentasikan kebutuhan.
'. Menentukan kebutuhan*kebutuhan yang perlu diprioritaskan.
+. pesi)ikasi rinci hasil yang dicapai dari tiap kebutuhan yang diprioritaskan.
,. Identi)ikasi persyaratan untuk mencapai tiap*tiap pilihan.
-. Konsekuensi hasil yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan.
.. Identi)ikasi strategi alternati) yang mungkin dan alat atau tools untuk melengkapi tiap persyaratan dalam mencapai
tiap kebutuhan, termasuk di dalamnya merinci keuntungan dan kerugian tiap strategi dan alat yang dipakai.
Perencanaan mengandung ! "#k#k "ikiran$ %aitu&
#. Perencanaan melibatkan proses penetapan keadaan masa depan yang diinginkan.
'. Keadaan masa depan yang diinginkan itu kemudian dibandingkan dengan keadaan sekarang, sehingga dapat dilihat
kesen"angannya.
+. /ntuk menutup kesen"angan itu perlu dilakukan usaha*usaha.
,. /saha yang dilakukan untuk menutup kesen"angan itu dapat beranekaragam dan merupakan alternati) yang mungkin
ditempuh.
-. Pemilihan alternati) yang paling baik, dalam arti yang mempunyai e)ekti0itas dan e)isiensi yang paling tinggi perlu
dilakukan.
.. 1lternati) yang dipilih harus diperinci sehingga dapat men"adi pedoman dalam pengambilan keputusan apabila akan
dilaksanakan.

Sistem adalah suatu gabungan dari komponen*komponen yang terorganisasi sebagai suatu kesatuan, dengan
maksud untuk mencapai tu"uan yang telah ditetapkan. edangkan Pengajaran menurut ikun Pribadi adalah suatu kegiatan
yang menyangkut pembinaan anak mengenai segi kogniti) dan psikomotor semata, yaitu supaya anak lebih banyak
pengetahuannya, lebih cakap berpikir kritis, sistematis, dan ob"ekti), serta terampil dalam menger"akan sesuatu, misalnya
terampil menulis, membaca, lari cepat, loncat tinggi, berenang, membuat pesa(at radio dsb. (Mimbar Pendidikan, 1974)
2engan demikian Pengajaran Pendidikan Agama Islam dapat berarti suatu kegiatan mentranspormasikan ilmu
pendidikan agama Islam dari seorang pendidik dalam rangka pembinaan anak dari segi kogniti), a)ekti) dan psikomotorik,
sehingga diharapkan mampu membentuk pribadi yang berakhlak mulia.
eringkali orang beranggapan bah(a penga"aran sama dengan pendidikan, pada hal sesungguhnya merupakan dua
istilah yang berbeda, tetapi memiliki hubungan yang saling melengkapi. Menurut K!. 2e(antara penga"aran merupakan
sebagian dari pendidikan, penga"aran tidak lain ialah pendidikan dengan cara memberi ilmu atau pengetahuan serta
kecakapan, 3 (Dewantara, 1962: 2)!
2ari kedua pendapat di atas dapat dipahami bah(a mendidik ialah melaksanakan berbagai usaha untuk menolong
anak didik menu"u kede(asaannya, dan salah satu usahanya adalah melalui menga"ar. edang usaha yang lainnya ialah dengan
memberikan ketauladanan, memberikan hadiah, pu"ian, hukuman, larangan, dsb. "i#at gambar berik$t ini%
1
4

1 5 B
2
6
(dik$ti& dalam b$k$ met'd'l'gi Pengajaran (gama )*lam, (#mad +a&*ir, 1999: ,)
2ari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bah(a perencanaan sistem pengajaran Pendidikan Agama
Islam adalah suatu racangan yang memberikan gambaran tentang proses penga"aran pendidikan agama Islam secara
teroganisir dan sistematis dengan mempertimbangkan dan memadukan semua komponen yang terkait, sehingga ber"alan
secara e)ekti) dan e)isien dalam mencapai tu"uan yang optimal.
'( )ungsi Perencanaan Sistem Pengajaran (menurut 7emar !amalik, '88#& #+-*#+.)&
#. 9uru memahami tentang tu"uan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan penga"aran yang dilaksanakan untuk
mencapai tu"uan itu.
'. 9uru memahami tentang sumbangan penga"aran terhadap pencapaian tu"uan pendidikan.
+. 9uru lebih yakin atas nilai*nilai penga"aran yang diberikan dan prosedur yang digunakan.
,. 9uru dapat mengenal kebutuhan*kebutuhan, minat, dan moti0asi bela"ar murid.
-. :idak bersi)at trial dan err'r dalam menga"ar.
.. Murid akan hormat kepada guru yang lebih siap dalam menga"ar.
%. 9uru lebih ma"u dan pro)essional.
;. 9uru lebih percaya diri.
$. 9uru lebih bergairah menga"ar dengan bahan*bahan yang $p t' date.
C( Tujuan *Pentingn%a Perencanaan Sistem Pengajaran&
#. ebagai alat yang dapat membantu para pengelola pendidikan untuk lebih berdaya guna dalam melaksanakan tugas
dan )ungsinya.
'. 2apat membantu dalam pencapaian suatu sasaran secara lebih ekonomis dan tepat (aktu (e)isien dan e)ekti))
+. Memberikan peluang untuk lebih mudah dikontrol dan dimonitor dalam pelaksanaannya.
ecara khusus tu"uan perencanan sistem penga"aran adalah&
#. /ntuk mencari aturan, cara, "alan, atau langkah*langkah yang lebih e)ekti) dan e)isien dalam proses pembela"aran
anak didik.
'. /ntuk memberikan arah yang "elas kepada guru mengenai aturan, cara, "alan, atau langkah*langkah yang lebih e)ekti)
dan e)isien yang harus dilakukan dalam proses pembela"aran anak didik dalam mencapai tu"uan yang diharapkan
secara optimal.
+. /ntuk mengukur tentang se"auhmana proses pembela"aran anak didik yang sedang atau telah berlangsung dapat
memcapai target atau tu"uan yang diinginkan, dan kemudian bagaimana pula tindak lan"utnya yang harus dilakukan.
D( Perencanaan Pengajaran +ang 'aik Perlu Memuat&
#. :u"uan atau apa yang diinginkan sebagai hasil proses pendidikan.
'. Program dan layanan, atau bagaimana cara mengorganisasi akti0itas bela"ar dan layanan*layanan pendukungnya.
+. :enaga manusia, yakni mencakup cara*cara mengembangkan prestasi , spesialisasi, perilaku, kompetensi, maupun
kepuasan mereka.
,. Bangunan )isik mencakup tentang cara*cara penggunaan pola distribusi dan kaitannya dengan bangunan )isik
lainnya.
-. Keuangan, meliputi rencana pengeluaran dan rencana penerimaan.
.. truktur organisasi, maksudnya bagaimana cara mengorganisasi dan memana"emen operasi dan penga(asan
program dan akti0itas kependidikan yang direncanakan.
%. Konteks sosial atau elemen*elemen lainnya perlu dipertimbangkan dalam perencanaan penga"aran.
2
1. <ingkungan daerah pendidikan
B. Penga"aran
6. Pemberian contoh
2. Pembiasaan
5. !adiah dan pu"ian
4. /saha lain*lain.
E( )akt#r Kelema,an Dalam Perencanaan Pengajaran&
#. Manusia atau instansi yang terlibat di dalamnya sering diabaikan. eringkali kita membuat suatu program atau proyek
secara terpadu namun dalam perencanaannya mereka tidak diikutsertakan.
'. Perencanaan yang terlalu berlebihan. =ika perencanaan terlalu padat, ketat, kaku, dan tidak manusia(i maka
akibatnya akan menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian dalam pelaksanaannya. 7leh karena itu, suatu rencana
yang baik senantiasa men"adi alat petun"uk arah dan sekaligus merupakan kiat yang lentur (&le-ible)!
ebagian guru berpandangan bah(a perencanaan penga"aran tidak penting, dengan alasan&
#. Perencanaan penga"aran hanya sebagai alat bagi para penga(as>super0isor untuk mengecek peker"aan guru.
'. :ugas guru terlalu berat sehingga tidak punya (aktu untuk membuat perencanaan.
+. 9uru ada yang berhasil tanpa perencanaan penga"aran.
,. 9uru ingin menga"ar dengan materi yang tetap tanpa perubahan.
)( Pr#ses Perencanaan &
#. :ahap pra*perencanaan (koordinasi, konsultasi, reaorganisasi, restrukturisasi)
'. :ahap perencanaan a(al (mengidenti)ikasi potensi)
+. :ahap )ormulasi rencana (rencana ditentukan bentuknya lebih konkrit)
,. :ahap elaborasi rencana (rencana dirinci lebih "elas)
-. :ahap implementasi rencana (pelaksanaan)
.. :ahap e0aluasi dan perencanaan ulang.
G( Jenis-Jenis Perencanaan &
#. Perencanaan permulaan (bagi guru yang baru bertugas)
'. Perencanaan tahunan
+. Perencanaan untuk hari pertama
,. Perencanaan terus*menerus
-. Perencanaan bersama
.. Mengikutsertakan murid dalam Perencanaan
%. Perencanaan "angka pan"ang
;. Perencanaan penga"aran unit
$. Perencanaan harian dan mingguan
#8. ?encana ker"a harian.
.( M#del Perencanaan Secara Sistematis
uatu perencanaan secara sistematis pada hakekatnya sama dengan proses pemecahan masalah secara umum (a
general pr'blem *'l.ing pr'ce**)! <angkah*langkah perencanaan yang sistematis menurut Kau)man (#$%$, p.#8) adalah
sebagai berikut&
#. Identi)ikasi masalah berdasarkan kebutuhan.
'. :entukan syarat*syarat dan alternati) pemecahannya.
+. Pilih strategi pemecahannya.
,. laksanakan strategi yang telah dipilih untuk mencapai hasil yang diharapkan.
-. :entukan e)ekti0itas hasilnya dengan "alan mengadakan e0aluasi.
.. 1dakan re0isi (perbaikan) bila perlu pada setiap langkah dari proses tersebut.
Keterangan& Meskipun banyak keuntungannya, planning tersebut "uga mempunyai banyak kelemahan, antara lain
menghabiskan banyak (aktu, tenaga, dan biaya. 2isamping itu "uga keadaan bisa berubah disaat proses sedang ber"alan.
I( Ruang Lingku" Pendidikan Agama Islam
#. 2itin"au dari as)ek tu"uan meliputi &
a. :u"uan @asional
b. :u"uan Institusional (lembaga)
3
c. :u"uan Kurikuler (kurikulum)
d. :u"uan Instruksional&
#) :u"uan Instruksional /mum (:I/>:P/)
') :u"uan Instruksional Khusus (:IK>:PK) yang meliputi as)ek kogniti) (pengetahuan),
psikomotor (skill, keterampilan, keahlian, atau pro)esionalisme), dan a)ekti) (sikap)
'. 2itin"au dari as)ek kelembagaan yang bertanggung "a(ab terhadap pendidikan agama Islam meliputi&
a. Keluarga (7rang tuaA saudaraA dan keluarga lainnya).
b. Masyarakat (2e(an PendidikanA Komite ekolahA <MA Media MassaA 7rmasA 7KPA dll.).
c. Pemerintah (MP?, 2P?>2P2 PresidenA MenteriA 9ubernur>2P?2A Bupati>2P?2A 2inas
Pendidikan>2epagA Penga(as>PenilikA Kepala sekolah>madrasahA Bali kelasA 9uru BKA 9uru P1I dan 9uru mata
pela"aran lainnya).
+. 2itin"au dari as)ek keterkaitan antara pendidikan agama Islam dengan mata pela"aran lainnya meliputi&
Pendidikan Pancasila dan Ke(arganegaraan (PPKn)A Bahasa IndonesiaA Bahasa IngrisA Bahasa 1rabA MatematikaA
4isikaA KimiaA BiologiA KesenianA 9iogra)iA e"arahA 7lahragaA osiologiA dan lain*lainnya.
emua mata pela"aran tersebut memiliki hubungan yang sangat erat antara satu dengan yang lainnya terhadap proses
pendidikan agama Islam dalam rangka pembentukan pribadi muslim yang se"ati. 7leh karena itu sekarang mulai
dikembangkan program mata pela"aran ber(a(asan keimanan dan ketaC(aan (IM:1D) terhadap :uhan Eang Maha 5sa
dan Pendidikan Karakter Bangsa.
,. 2itin"au dari as)ek komponen pendidikan secara operasional (tu"uanA tenaga pendidikA peserta didikA
alat>mediaA metodeA sumber>materiA danaA )asilitas pendukung seperti perpustakaanA laboraturiumA e0aluasiA dll.)
-. 2itin"au dari as)ek materi meliputi& akidah, ibadah, akhlak, muFamalah, dan tarikh tasyrik, 1l*DurFan.
J( Pengajaran Agama Islam Se/agai Suatu Sistem
Eang dimaksud dengan penga"aran agama Islam sebagai suatu sistem adalah penga"aran agama Islam dalam proses
pencapaian tu"uannya tidak bisa berdiri sendiri, melainkan terkait dengan berbagai komponen lainnya baik secara internal
maupun eksternal sebagai satu kesatuan yang utuh dan terpadu. Berbagai komponen dimaksud adalah sebagaimana ruang
lingkup pendidikan agama Islam yang di"elaskan di atas.
7leh karena itu, semua komponen terkait mempunyai peranan yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian
agar proses penga"aran agama Islam dapat ber"alan secara e)ekti) dan e)isien sehingga tu"uan yang diharapkan dapat berhasil
secara optimal.
K( Menilai Ke/utu,an Peserta Didik
/ntuk men"adi seorang pendidik yang ari) dan bi"ak, maka perlu mengetahui dan melakukan penilaian terhadap
kebutuhan peserta didik, sehingga dengan mengetahui kebutuhannya maka diharapkan pendidikan yang diberikan kepada
peserta didik akan diterima dengan baik, dan terhindar dari rasa ke"enuhan dan sikap prontal dari peserta didik. ecara
terperinci kebutuhan peserta didik adalah sebagai berikut&
a. Kebutuhan yang bersi)at "asmani meliputi&
#) kebutuhan akan kesehatan )isik
') kebutuhan untuk mendapatkan sandang, pangan, dan papan
+) kebutuhan biologis untuk memperoleh pasangan hidup
,) kebutuhan untuk memperoleh keturunan
-) kebutuhan untuk memperoleh harta
.) kebutuhan untuk memperoleh status (pangkat, kedudukan, "abatan, dan kehormatan)
%) kebutuhan untuk berperan dan berkarya dalam masyarakat
;) kebutuhan akan masa depan yang lebih baik
b. Kebutuhan yang bersi)at rohani meliputi&
#) kebutuhan untuk mengenal, dekat, dan dicintai oleh sang Penciptanya (1llah B:.)
') kebutuhan akan kasih sayang dari orang lain terutama dari orang tuanya.
+) kebutuhan untuk memperoleh keindahan, ketenangan, kedamaian, keadilan, dan
kebahagiaan
,) kebutuhan untuk mendapatkan perlindungan (rasa aman)
-) kebutuhan untuk memperoleh penghargaan dari orang lain.
.) kebutuhan untuk mengenal dan beradabtasi dengan lingkungannya.
4
2engan terpenuhinya kebutuhan*kebutuhan tersebut maka diharapkan peserta didik dapat memperoleh kehidupan
yang seimbang antara kebutuhan "asmani dan rohani, antara kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. ehingga tu"uan yang
diinginkan dari pendidikan agama Islam, yaitu terbentuknya pribadi muslim yang se"ati dapat tercapai dengan baik.
L( Merumuskan Tujuan Instruksi#nal
ebelum membicarakan bagaimana merumuskan tu"uan instruksional, terlabih dahulu perlu dipahami bah(a :u"uan
instruksional merupakan bagian dari !irarki :u"uan Pendidikan. ecara garis besar pada pembahasan terdahulu telah
disinggung bah(a herarki tu"uan pendidikan adalah suatu "en"ang pelaksanaan tu"uan pendidikan yang meliputi beberapa )ase
atau tahapan mulai dari tu"uan yang paling umum sampai kepada tu"uan yang paling operasional. !erarki dimaksud ialah tu"uan
nasional, tu"uan institusional, tu"uan kurikuler, tu"uan pembela"aran umum (tu"uan istruksional umum), dan tu"uan pembela"aran
khusus (tu"uan instruksional khusus).
a( Tujuan Nasi#nal
:u"uan @asional ini dapat dibaca dalam // @o.'8 tahun '88+ tentang istem Pendidikan @asional. :u"uan ini bersumber
dari )alsa)ah negara dan bangsa Indonesia, yaitu /Pendidikan na*i'nal bert$j$an mencerda*kan ke#id$pan bang*a dan
mengembangkan man$*ia )nd'ne*ia *e$t$#nya, yait$ man*$ia yang beriman dan bertakwa ter#adap +$#an yang Ma#a
0*a dan berb$di pekerti l$#$r, memiliki pengeta#$an dan keterampilan yang mantap dan mandiri *erta ra*a tangg$ng
jawab kema*yarakatan dan kebang*aan1!
:u"uan pendidikan dalam herarki yang paling tinggi memang harus bersi)at umum agar )leksibel dalam pelaksanaannya.
:u"uan tersebut men"adi acuan berbagai institusi dalam merumuskan tu"uannya sesuai dengan peran, )ungsi, dan cirri khas
masing*masing.
/( Tujuan Institusi#nal 0Tujuan Lem/aga1(
2alam //P@ dikenal ada dua "alur pendidikan, yaitu "alur pendidikan sekolah dan "alur pendidikan luar sekolah. Masing*
masing keduanya memiliki satuan*satuan pendidikan. =alur pendidikan sekolah mencakup :aman Kanak Kanak (pra*
sekolah) sampai dengan Perguruan :inggi. edangkan pendidikan luar sekolah mencakup pendidikan keluarga, kelompok
bermain, penitipan anak, kelompok bela"ar, kursus, dan lain*lain. etiap institusi pendidikan di atas memiliki tu"uan
pendidikan yang disebut tu"uan pendidikan institusional (tu"uan pendidikan kelembagaan).
c( Tujuan Kurikuler 0Tujuan Kurikulum1(
:u"uan ini berkenaan dengan tu"uan setiap bidang studi (untuk P1I, berkenaan dengan mata pela"aran) yang
menggambarkan bentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki oleh anak didik. /ntuk lebih "elasnya dapat
dibaca dalam kurikulum setiap bidang studi atau mata pela"aran sesuai dengan "en"ang pendidikan masing*masing.
d( Tujuan Instruksi#nal 0Tujuan Pem/elajaran1(
:u"uan yang menggambarkan bentuk tingkah laku atau kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik setelah
proses bela"ar*menga"ar. :u"uan instruksional dikelompokkan men"adi dua, yaitu tu"uan umum dan tu"uan khusus. Tujuan
umum merupakan tu"uan yang harus dicapai oleh anak didik setelah beberapa kali mengikuti proses bela"ar menga"ar,
atau setelah anak didik menguasai beberapa tu"uan khusus. 2alam 9BPP, tu"uan umum selalu dihubungkan dengan pokok
bahasan. 1rtinya, untuk satu pokok bahasan terdapat satu tu"uan umum. edangkan tujuan khusus bersi)at spisi)ik dan
"elas, artinya tu"uan khusus dirumuskan berdasarkan tingkah laku yang dapat diamati dan diukur. :u"uan khusus
dirumuskan oleh guru untuk keperluan satu kali kegiatan bela"ar menga"ar.
2alam menetapkan beberapa banyak tu"uan khusus untuk satu kali menga"ar, guru harus memperhatikan hal*hal
sebagai berikut, yaitu antara lain& l$a* dan dalamnya ba#an yang akan diajarkan2 wakt$ yang ter*edia2 *arana belajar yang
ter*edia2 *erta tingkat ke*$litan ba#an dan tingkat pema#aman pelajar!
Menurut !ar"anto (#$$%& #,.*#,%), bah(a sebelum guru menetapkan tu"uan pembela"aran sebaiknya terlebih
dahulu memperhatikan karakteristik sis(a (leaner characteristics) dengan tu"uan untuk mengukur apakah sis(a akan
mampu mencapai tu"uan bela"arnya atau tidak, dan sampai di mana minat sis(a terhadap pela"aran yang akan dipela"ari.
Bila sis(a mampu, lalu hal*hal apa sa"a yang harus diperkuat, dan bila tidak mampu hal*hal apa sa"a yang men"adi
penghambat. 1dapun karakteristik sis(a dimaksud meliputi dua )aktor, yaitu&
a. 4aktor*)aktor akademis& #) berapa "umlah sis(a dalam satu kelasA ') bagaimana nilai rata*rata yang dicapai
tiap*tiap sekolah sebelumnyaA +) apakah sis(a mempunyai kebiasaan beker"a sendiriA ,) bagaimana kebiasaan bela"ar
sis(aA -) apakah sis(a sudah mengetahui serba sedikit latar belakang pokok bahasan yang akan dipela"ariA .) apakah
tingkat intelegensi sis(a tinggi, sedang, atau rendahA %) apakah sis(a mempu membaca cepatA ;) apa sa"a yang
dikuasai oleh sis(a (student achie0ement)A $) apakah yang men"adi harapan sis(a setelah mempela"ari pokok
bahasan tersebutA #8) bagaimana aspirasi kebudayaan dan 0okasional sis(a.
5
b. 4aktor*)aktor sosial& #) umurA ') kematanganA +) perhatian (minat)A ,) apakah ada sis(a teladan dalam satu
kelasA -) apakah ada sis(a yang cacat pisikA .) bagaimana hubungan antar sis(aA dan %) bagaimana latar belakang
sosial*ekonominya.

6

Anda mungkin juga menyukai