Anda di halaman 1dari 55

M

a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
No.264/Pid.B/2011/PN.TRT.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
pidana dalam peradilan tingkat pertama dengan Acara Pemeriksaan Biasa, telah
menjatuhkan putusannya sebagai berikut atas nama Para terdakwa:
1. Nama lengkap : DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK MALA.
Tempat lahir : Aek Langge I.
Umur/tanggal lahir : 36 Tahun / 11 Oktober 1974.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Desa Aritonang Kec. Muara Kab. Tapanuli
Utara.
Agarna : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Petani.
Pendidikan : SLTA .
2. Nama lengkap : ERPIN SIANTURI.
Tempat lahir : Aritonang.
Umur/tanggal lahir : 37 Tahun / 03 Juli 1974.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Pangulungan Desa Aritonang Kec. Muara Kab.
Tapanuli Utara.
Agarna : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Petani.
Pandidikan : SMA.
1
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
3. Nama lengkap : KENNEDI OMPUSUNGGU.
Tempat lahir : Aritonang.
Umur/tanggal lahir : 45 Tahun / 25 Nopember 1965.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Ompusunggu Desa Aritonang Kec. Muara Kab.
Tapanuli Utara.
Agarna : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Petani.
Pandidikan : SMA.
4. Nama lengkap : DEMAK SIMAREMARE.
Tempat lahir : Aritonang.
Umur/tanggal lahir : 29 Tahun / 02 Mei 1982.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Sibuntuon II Desa Aritonang Kec. Muara Kab.
Tapanuli Utara.
Agarna : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Petani.
Pandidikan : SMA.
5. Nama lengkap : RENHARDI OMPUSUNGGU.
Tempat lahir : Aritonang.
Umur/tanggal lahir : 28 Tahun / 10 Januari 1983.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Desa Aritonang Kec. Muara Kab.Tapanuli Utara.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Agarna : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Petani.
Pandidikan : SMA.
6. Nama lengkap : SUDIARTO OMPUSUNGGU.
Tempat lahir : Aritonang.
Umur/tanggal lahir : 24 Tahun / 23 Maret 1987.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Desa Aritonang Kec. Muara Kab.Tapanuli Utara.
Agarna : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Petani.
Pandidikan : SMA.
Penahanan para terdakwa :
Penyidik : Tidak Dilakukan Penahanan.
Penuntut Umum : sejak tanggal 11 Juli 2011 s/ d tanggal 30 Juli 2011 (Penahanan
Rumah).
Majelis Hakim : sejak tanggal 06 September 2011 s/d tanggal 5 Oktober 2011
(Penahanan
Rutan);
Perpanjangan penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Tarutung, sejak tanggal
tanggal 06 Oktober 2011 s/d 04 Desember 2011 (Rutan).
Pengadilan Negeri tersebut ;
Telah membaca Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan ;
Telah membaca segala surat-surat yang berkaitan dengan berkas perkara ;
3
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan keterangan terdakwa
dipersidangan;
Telah pula mendengar pembacaan Surat Tuntutan Pidana (Requisitoir)
Penuntut Umum yang pada pokoknya :
1. Menyatakan Terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK MALA, Terdakwa 2.
ERPIN SIANTURI, Terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa 4. DEMAK
SIMARE-MARE, Terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan Terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain dengan maksud dimiliki secara melawan hukum yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih dengan bersekutu sebagaimana diatur dan diancam pidana
Pasal 363 Ayat (1) Ke-1 KUHP sebagaimana dalam dakwaan Kesatu kami.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK
MALA, Terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, Terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU,
Terdakwa 4. DEMAK SIMARE-MARE, Terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU
dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU masing-masing berupa pidana penjara
selama 2 (dua) bulan, dikurangkan selama terdakwa-terdakwa berada dalam
tahanan sementara dengan perintah agar terdakwa-terdakwa tetap ditahan.
3. Menetapkan barang bukti berupa :
1 (satu) bilah parang yang terbuat dari besi yang berukuran sekitar 70 (tujuh
puluh) Cm. Dipergunakan dalam berkas perkara An. Lungguk Rajagukguk.
4. Menghukum terdakwa-terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-masing
sebesar Rp. 1.000,- (seribu rupiah).
Telah pula mendengar pembelaan yang disampaikan oleh Penasehat Hukum
Terdakwa secara tertulis dipersidangan, yang pada pokoknya berkesimpulan :
Analisa Kasus
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Majelis Hakim yang mulia, perkenaankan kami menguraikan secara lugas peristiwa apa
yang sesungguhnya terjadi sehingga membawa Terdakwa-Terdakwa harus masuk dalam
tahanan.
1. Apakah Perbuatan Terdakwa-Terdakwa sebagai suatu Perbuatan Tindak Pidana.
1.1. Majelis Hakim yang mulia, kita mengenal adanya kearifan local, kearifan local dapat
kami artikan sebagai suatu kebiasaan yang berlaku disuatu daerah tertentu sehingga
kebiasaan itu bisa berjalan jika tetap diakui, diikuti dan dijalankan oleh masyarakat di
suatu daerah tersebut. Terdakwa-Terdakwa melakukan Perburuan hewan/ternak (kerbau)
(BUKAN PENCURIAN) dengan alasan ada dasar hukum "Patik" yang mereka akui dan
telah berlaku secara turun temurun. Terdakwa-Terdakwa melakukannya dengan alasan
ternak/kerbau telah berulang kali merusak tanaman padi milik Terdakwa-
TerdakwaPengrusakan tanaman padi yang dilakukan oleh kerbau tentunya harus diganti
rugi oleh pemiliki kerbau. Dalam persidangan telah terungkap bahwa tidak ada satu
saksipun melihat dan mengetahui bahwa saksi pelapor sebagai pemilik kerbau,
pertanyaannya siapakah pemilik kerbau tersebut?. Kalaupun diketahui secara pasti siapa
pemilik kerbau. tentunya kepadanya harus mempertanggungjawabkan perbuatan ternak
nya yang merusak tanaman rakyat dan membuat 2 - 3 kali gagal panen.
1.2. Dalam pemeriksaan di persidangan diketahui ada orang yang menyuruh saksi pelapor
untuk melaporkan peristiwa perburuan ternak tersebut kepada pihak Kepolisian
walaupun saksi pelapor tidak pernah berhasil didatangkan oleh Jaksa Penuntut Umum
didalam persidangan.
Seharusnya dan sepantasnya saksi pelapor menghadiri panggilan Jaksa Penuntut Umum
agar masalah ini terang benderang dan ada ditemukannya kebenaran materil. Jika
demikian tentunya saksi pelapor tidak menghormati pengadilan. Demikian juga orang
yang menyuruh melapor dalam hal ini yang merasa pemilik kerbau sepantasnya
5
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
bertanggungjawab socara moral atas gagal panen dan kerusakan tanaman padi milik
Terdakwa-Terdakwa.
1.3. Jika benar saksi pelapor (Hendri Siregar) selaku pemilik kerbau, kenapa Jaksa
Penuntut Umum tidak mampu menghadirkannya di persidangan yang mulia ini atau
orang yang menyuruh dia untuk melapor (saksi korban/pihak yang dirugikan),
tujuannya agar tercapai dan terungkap kebenaran materil dari perkara pidana ini.
1.4. Apakah dalam perkara ini Terdakwa-Terdakwa dapat dikategorikan sebagai pihak
yang melakukan Tindak Pidana Pencurian?. Jaksa Penuntut Umum telah menguraikan
unsur-unsur pasal Pencurian, akan tetapi unsur-unsur tersebut tidak dapat diterapkan
dalam perkara pidana ini. Argumentasi kami adalah :
a. Terdakwa-Terdakwa melakukan perburuan atas kerbau yang tidak ada pemiliknya,
yang dilakukan adalah perburuan bukan pencurian sebab kerbau yang diburu ada
ditengah sawah yang ada tanaman padi milik salah seorang Terdakwa.
b. Tidak ada pemilik kerbau, ini dapat dilihat dari seluruh keterangan saksi dan
Terdakwa-Terdakwa bahwa kerbau tidak memiliki tali, hidung kerbau tidak
dicucuk (sungil-sungil), pelapor yang "merasa kerbaunya hilang" tidak dihadirkan
dalam persidangan.
c. Saksi pelapor tidak bertempat tinggal di Desa Aritonang akan tetapi di Kecamatan
Siborong-borong, orang yang menyuruh untuk melapor (mengaku sebagai pemilik
kerbau) juga bukan masyarakat Desa Aritonang.
d. Ada kearifan local (kebiasaan yang berlaku secara turun temurun), jika ada kerbau
yang memasuki sawah/ladang yang sedang ada tanamannya dan merusak tanaman
tersebut, kerbau tersebut boleh dibunuh setelah ada pengumuman.
1.5. Bahwa peristiwa yang menimpa Terdakwa-Terdakwa bukanlah peristiwa Tindak
Pidana akan tetapi masuk dalam ranah hukum adat (sengketa adat). Oleh karenanya
pelapor dan atau orang yang dirugikan (kalau ada yang merasa dirugikan) seharusnya
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
membawa masalah ini menjadi sengketa adat, sebab bukankah daerah kita ini
Kabupaten Tapanuli Utara selain sebagai daerah religius juga sebagai daerah adat,
sebab agama dan adat masih melekat dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat
Tapanuli Utara. Dalam kesempatan ini izinkan kami mengutip pendapat Ketua
Mahkamah Konstitusi Mahfud, MD "Sengketa adat tidak perlu sampai ke Pengadilan,
permasalahan dan sengketa adat yang terjadi tidak perlu dicuatkan sampai ketingkat
pengadilan Negara, penyelesaiannya cukup pada tingkat masyarakat adat/kaum atau
nagari alias desa, sebagaimana ketentuan dalam pasal 28 1 ayat (3) UUD 1945
menegaskan bahwa identitas budaya dari hak masyarakat tradisional harus dihormati
sesuai dengan perkembangan zaman dan peradaban (Antara News, Minggu 11
September 2011)". Walaupun pemilik kerbau bukan penduduk Desa Aritonang,
tentunya pemilik kerbau dari Desa lain seyogianya meminta Kepala Desa Aritonang
untuk menyelesaikan masalh ini. Untuk itu mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim
mempertimbangkan ini secara sungguh-sungguh.
1.6. Majelis Hakim yang mulia dan Jaksa Penuntut Umum yang terhormat, kami selaku
Penasihat Hukum Terdakwa-Terdakwa disatu sisi menilai telah terjadi kekosongan
hukum formil jika ada peristiwa seperti ini, kalaupun ada Peraturan Daerah Tapanuli
Utara No. 20/1985 tentang ternak, bukankah dalam Perda tersebut secara tegas diatur
tentang kewajiban pemilik ternak? Apakah Perda tersebut bersifat deklaratoir atau
Kondemnatoir?, pernahkah Perda tersebut disosialisasikan ?, atau apakah Perda
tersebut masih berlaku sampai saat ini ?. Dan Jaksa Penuntut Umum tidak pernah
menyinggung tentang Perda dimaksud dalam Surat Tuntutannya.
2. Dengan uraian dan argumentasi hukum dalam point 1.1-1.6 tersebut diatas, apa yang
dilakukan oleh Terdakwa-Terdakwa bukanlah tindak pidana pencurian ternak, oleh
karenanya terhadap Terdakwa-Terdakwa tidak dapat dikenakan pasal pencurian dan
7
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
juga Terdakwa-Terdakwa tidak dapat dituntut karena melakukan suatu perbuatanl
tindak pidana.
3. Permohonan dan Penutup
Majelis Hakim yang mulia, apa yang sudah kami uraikan diatas adalah bagian penting dari
Nota Pembelaan ini, dengan ini izinkan kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa-
Terdakwa memohon kepada Yang mulia Majelis Hakim dalam perkara pidana ini untuk
memutus perkara pidana ini dengan ARIF DAN BIJAKSANA dengan putusan yang
Menyatakan Bahwa Perbuatan Terdakwa-Terdakwa hzkanlah Perbuatan/tindak
Pidan,Demikian Nota Pembelaan ini kami sampaikan dalam persidangan yang mulia ini
dengan harapan Majelis Hakim yang mulia berkenan untuk memutus perkara pidana ini
tanpa rasa beban yang berat demi tercapainya kepastian hukum yang didasarkan pada
tegaknya supremasi hukum dan rasa keadilan. Peradilan yang baik adalah Patut dan Adil
(Ex aequo et bono).
Dakwaan.
Kesatu : Pasal 363 Ayat (1) Ke-1 KUHP
Atau
Kedua : Pasal 406 Ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 Ayat 1 Ke 1 KUHP
Pertama.
Bahwa ia terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK MALA, Terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, Terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa 4. DEMAK SIMARE-
MARE, Terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan Terdakwa 6. SUDIARTO
OMPUSUNGGU, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI
OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK, (dilakukan penuntutan secara
terpisah), pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011 atau setidak-tidaknya di suatu waktu
di bulan Januari 2011 atau setidak-tidaknva pada suatu waktu pada tahun 2011 bertempat
di persawahan Tobas di Desa Aritonang Kec. Muara Kab. Tapanuli Utara atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri
Tarutung, mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain
dengan maksud dimiliki secara melawan hukum yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan bersekutu, yang dilakukan oleh terdakwa-terdakwa dengan cara-cara yang pada
pokoknya sebagai berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011 sekira pukul 19.00 Wib bertempat di
kedai kopi milik Berlan Sianturi, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES
OMPUSUNGGU Als. PAK MALA, Terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, Terdakwa 3.
KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa 4. DEMAK SIMARE-MARE, Terdakwa 5.
RENHARDI OMPUSUNGGU dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU
bertemu dengan ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU dimana ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU mengatakan "torus do masuk horboi to haumatta na di tobasi" yang
artinya "terus-terusan masuk kerbau kesawah kita yang di Tobas itu" yang dijawab
HARIS RAJAGUKGUK "sarupa ma haumakku pe nga habis disegai horbo, hape dang
binoto manang na horbo ni se" yang artinya "serupa sawahku juga habis dirusak
kerbau, tapi tidak tahu kerbau siapa" lalu terdakwa-terdakwa berkata "kalau begitu kita
buru saja sekarang" sehingga LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK,
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1.DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 4. DEMAK
9
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SIMARE-MARE dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU sepakat untuk
berburu kerbau di persawahan Tobas.
Bahwa selanjutnya sekira pukul 21.30 Wib, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1.DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
4. DEMAK SIMARE-MARE dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU
berangkat dari kedai kopi milik Berlan Sianturi menuju persawahan Tobas yang
dengan terlebih dahulu masing-masing terdakwa dan saksi singgah di rumah masing-
masing guna mengambil peralatan berburu.
Bahwa dalam perjalanan menuju persawahan Tobas, LUNGGUK RAJAGUKGUK,
HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, DANRES OPPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 1.DANRES
OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 4. DEMAK SIMARE-MARE dan
Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU bertemu dengan terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 5. RENHARDI
OMPUSUNGGU di kedai kopi milik terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU
dimana terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU mengatakan mau kemana kalian"
dan dijawab BALIKI OMPUSUNGGU dengan mengatakan "beta naeng marburu hami
to tobas i" yang artinya "ayo, mau berburu kerbau di Tobas", lalu terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OPPUSUNGGU dan terdakwa 5. RENHARDI
OMPUSUNGGU mengikuti LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK,
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1. DANRES OPPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 4. DEMAK
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SIMAREMARE dan terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU menuju persawahan
Tobas.
Bahwa sesampainya di persawahan Tobas, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU melihat 3 (tiga) ekor kerbau sedang berada di sawah
milik LUNGGUK RAJAGUKGUK. Selanjutnya LUNGGUK RAJAGUKGUK,
HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU mengepung dan mengejar 3 (tiga) ekor kerbau tersebut
namun 2 (dua) ekor berhasil lari dari kepungan sehingga LUNGGUK
RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA
OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN
RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU
Als. PAK MALA, terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI
OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI
OMPUSUNGGU dan terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU hanya mengejar 1
(satu) ekor kerbau yang tidak berhasil lari dari kepungan yang ketika kerbau tersebut
lari melewati sawah milik A. Tumindang Siregar, kerbau tersebut jatuh dan terperosok
kedalam lumpur lalu LUNGGUK RAJAGUKGUK langsung menombak punggung
11
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kerbau dengan menggunakan tombak yang di ikuti HARIS RAJAGUKGUK dengan
menombak mata bagian kiri kerbau tersebut dengan menggunakan tombak. Selanjutnya
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU dan SUDUNGAN RAJAGUKGUK membacok punggung kerbau
tersebut dengan menggunakan parang secara berulang-ulang yang di ikuti terdakwa 1.
DANRES OMPUSUNGGU ALS. PAK MALA dan terdakwa 3. KENNEDI
OMPUSUNGGU dengan memukul kepala dan punggung kerbau tersebut dengan
menggunakan kayu secara berulang-ulang dengan penerangan menggunakan senter
oleh terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU yang tetap dihalau oleh LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 4. DEMAK SIMARE-
MARE dan terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU agar kerbau tersebut tidak lari
dan mudah untuk ditombak dan dibacok oleh terdakwa-terdakwa dan saksi-saksi;
Bahwa setelah kerbau tersebut mati, LUNGGUK RAJAGUKGUK , HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAIAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU memotong kerbau tersebut dan membagi seluruh daging
kerbau kepada LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI
OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SUDIARTO OMPUSUNGGU. Selanjutnya LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU pulang ke rumah masing-masing dengan -membawa
daging kerbau yang telah dibagi dengan meninggalkan kepala kerbau tersebut di sawah
milik LUNGGUK RAJAGUKGUK.
Bahwa akibat perbuatan LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK,
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU, korban yakni Op. Sari Simatupang mengalami
kerugian sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;
Perbuatan terdakwa-terdakwa diatur dan diancam pidana menurut Pasal 363 Ayat 1
Ke-4 KUHP;
Atau Kedua.
Bahwa terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK MALA, Terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, Terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa 4. DEMAK SIMARE-
MARE, Terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan Terdakwa 6. SUDIARTO
OMPUSUNGGU, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI
OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU,
SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK, (dilakukan penuntutan secara
13
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
terpisah), pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011 atau setidak-tidaknya di suatu waktu
di bulan Januari 2011 atau setidak-tidaknva pada suatu waktu pada tahun 2011 bertempat
di persawahan Tobas di Desa Aritonang Kec. Muara Kab. Tapanuli Utara atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri
Tarutung, sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan, turut serta melakukan
dengan sengaja dan dengan melawan hukum membunuh, merusakkan, membuat sehingga
tidak dapat dipakai lagi atau menghilangkan hewan, yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain, yang dilakukan oleh terdakwa-terdakwa dengan cara-cara yang
pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011 sekira pukul 19.00 Wib bertempat di
kedai kopi milik Berlan Sianturi, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES
OMPUSUNGGU Als. PAK MALA, Terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, Terdakwa 3.
KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa 4. DEMAK SIMARE-MARE, Terdakwa 5.
RENHARDI OMPUSUNGGU dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU
bertemu dengan ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU dimana ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU mengatakan "torus do masuk horboi to haumatta na di tobasi" yang
artinya "terus-terusan masuk kerbau kesawah kita yang di Tobas itu" yang dijawab
HARIS RAJAGUKGUK "sarupa ma haumakku pe nga habis disegai horbo, hape dang
binoto manang na horbo ni se" yang artinya "serupa sawahku juga habis dirusak
kerbau, tapi tidak tahu kerbau siapa" lalu terdakwa-terdakwa berkata "kalau begitu kita
buru saja sekarang" sehingga LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK,
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1.DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 4. DEMAK
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SIMARE-MARE dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU sepakat untuk
berburu kerbau di persawahan Tobas.
Bahwa selanjutnya sekira pukul 21.30 Wib, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1.DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
4. DEMAK SIMARE-MARE dan Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU
berangkat dari kedai kopi milik Berlan Sianturi menuju persawahan Tobas yang
dengan terlebih dahulu masing-masing terdakwa dan saksi singgah di rumah masing-
masing guna mengambil peralatan berburu.
Bahwa dalam perjalanan menuju persawahan Tobas, LUNGGUK RAJAGUKGUK,
HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, DANRES OPPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 1.DANRES
OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 4. DEMAK SIMARE-MARE dan
Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU bertemu dengan terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 5. RENHARDI
OMPUSUNGGU di kedai kopi milik terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU
dimana terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU mengatakan mau kemana kalian"
dan dijawab BALIKI OMPUSUNGGU dengan mengatakan "beta naeng marburu hami
to tobas i" yang artinya "ayo, mau berburu kerbau di Tobas", lalu terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OPPUSUNGGU dan terdakwa 5. RENHARDI
OMPUSUNGGU mengikuti LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK,
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1. DANRES OPPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 4. DEMAK
15
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SIMAREMARE dan terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU menuju persawahan
Tobas.
Bahwa sesampainya di persawahan Tobas, LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU melihat 3 (tiga) ekor kerbau sedang berada di sawah
milik LUNGGUK RAJAGUKGUK. Selanjutnya LUNGGUK RAJAGUKGUK,
HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU mengepung dan mengejar 3 (tiga) ekor kerbau tersebut
namun 2 (dua) ekor berhasil lari dari kepungan sehingga LUNGGUK
RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA
OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN
RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU
Als. PAK MALA, terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI
OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI
OMPUSUNGGU dan terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU hanya mengejar 1
(satu) ekor kerbau yang tidak berhasil lari dari kepungan yang ketika kerbau tersebut
lari melewati sawah milik A. Tumindang Siregar, kerbau tersebut jatuh dan terperosok
kedalam lumpur lalu LUNGGUK RAJAGUKGUK langsung menombak punggung
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
kerbau dengan menggunakan tombak yang di ikuti HARIS RAJAGUKGUK dengan
menombak mata bagian kiri kerbau tersebut dengan menggunakan tombak. Selanjutnya
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU dan SUDUNGAN RAJAGUKGUK membacok punggung kerbau
tersebut dengan menggunakan parang secara berulang-ulang yang di ikuti terdakwa 1.
DANRES OMPUSUNGGU ALS. PAK MALA dan terdakwa 3. KENNEDI
OMPUSUNGGU dengan memukul kepala dan punggung kerbau tersebut dengan
menggunakan kayu secara berulang-ulang dengan penerangan menggunakan senter
oleh terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU yang tetap dihalau oleh LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 4. DEMAK SIMARE-
MARE dan terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU agar kerbau tersebut tidak lari
dan mudah untuk ditombak dan dibacok oleh terdakwa-terdakwa dan saksi-saksi;
Bahwa setelah kerbau tersebut mati, LUNGGUK RAJAGUKGUK , HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAIAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU memotong kerbau tersebut dan membagi seluruh daging
kerbau kepada LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI
OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
17
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
SUDIARTO OMPUSUNGGU. Selanjutnya LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS
RAJAGUKGUK, BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU,
ONGKER PUTRA OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU
RAJAGUKGUK, terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa
2. ERPIN SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU pulang ke rumah masing-masing dengan -membawa
daging kerbau yang telah dibagi dengan meninggalkan kepala kerbau tersebut di sawah
milik LUNGGUK RAJAGUKGUK.
Bahwa akibat perbuatan LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK,
BALIKI OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK, LUNDU RAJAGUKGUK,
terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MALA, terdakwa 2. ERPIN
SIANTURI, terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, terdakwa 4. DEMAK
SIMAREMARE, terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan terdakwa 6.
SUDIARTO OMPUSUNGGU, korban yakni Op. Sari Simatupang mengalami
kerugian sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;
Perbuatan terdakwa-terdakwa diatur dan diancam pidana menurut Pasal 406 Ayat 2
KUHP Jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP;
Menimbang, bahwa dalam menghadapi persidangan perkara ini, terdakwa
didampingi oleh Penasehat Hukumnya yang bernama : POLTAK GALINGGING, SH.,
PARMA BINTANG, SH., DODI CANDRA, SH.MH.,MARULI PURBA, SH., FATIMAH
SIREGAR, S.Ag., JOICE NOVELIN RANAPIDA, SH., masing-masing Advokat/
Penasihat Hukum pada Kantor Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia
(PBHI) Wilayah Sumatera Utara, beralamat di Jalan Brigjen Zein Hamid No.48,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 18
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Lingkungan V, Kelurahan Titi Kuning, Kec. Medan Johor, Kota Medan, Propinsi
Sumatera Utara, berdasarkan Surat Kuasa bertanggal 13 September 2011;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan Dakwaannya, Penuntut Umum telah
mengajukan saksi-saksi ke depan persidangan, yang disumpah menurut tata cara
agamanya, maupun saksi yang keterangannya pada Berita Acara Pendahuluan Penyidik
dibacakan, antara lain :
1. Saksi ASTON SIREGAR, berjanji dipersidangan yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa pada hari Senin tanggal 31 januari 2011 sekitar pukul 08.00 Wib ketika saksi
berada disebuah warung kopi milik A.Pilli Rajagukguk, saksi mendengar bahwa para
terdakwa telah memburu kerbau dipersawahan, karena kerbau tersebut telah merusak
tanaman padi milik warga;
Bahwa yang saksi dengar bahwa yang melakukan pemburuan dan penombakan terhadap
ekrbau milik Hendri Siregar adalah Lungguk Rajagukguk, Haris Rajagukguk, Baliki
Ompusunggu, Chandra Ompusunggu, Ongker Putra Ompusunggu, Sudungan Rajagukguk,
Lundu Rajagukguk, terdakwa Dames Ompusunggu, terdakwa Erpin Sianturi, terdakwa
Kennedi Ompusunggu, terdakwa Demak Simaremare, terdakwa Renhardi Ompusunggu
dan terdakwa Sudiarto Ompusunggu ;
Bahwa setelah kerbau diburu/dibunuh dengan cara menombak, dan setelah mati lalu
daging kerbau dibagi-bagi para terdakwa;
Bahwa para terdakwa dan teman-temannya melakukan pemburuan dan penombakan
terhadap kerbau tersebut karena ada aturan di Desa Aritonang apabila temak merusak
tanaman, dan menurut aturan Adat maka temak tersebut dapat diburu dan dimatikan ;
Bahwa peraturan tersebut adalah peraturan didesa Aritonang sejak dahulu kala dan tidak
ada tertulis, serta berlaku sudah sejak Nenek moyang warga Aritonang atas peraturan
tersebut ;
19
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa benar saksi mengetahui dan melihat sawah dan tanaman padi tempat kejadian
perkara sudah rusak karena dirusak oleh kerbau tersebut ;
2. Saksi MUIN OMPUSUNGGU, berjanji dipersidangan yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa pada hari Senin tanggal 31 januari 2011 sekitar pukul 06.55 Wib ketika
saksi hendak memeriksa air di sawah milik saksi di Tobas Desa Aritonang Kec.
Muara Kab. Tapanuli Utara dengan mengendarai sepeda motor, saksi mendengar
anjing berkelahi memperebutkan sesuatu lalu saksi mendatangi anjing tersebut dan
melihat anjing tersebut sedang memperebutkan kepala kerbau yang tergeletak
dijalan dekat sawah milik saksi yang didekat kepala tersebut terdapat isi perut
kerbau dan ceceran darah kerbau serta bekas potongan tulang kerbau.
Bahwa selanjutnya saksi melempar anjing tersebut lalu mengambil kepala kerbau,
lalu membawa kepala kerbau tersebut pulang.
Bahwa sekira pukul 16.00, saksi Hendri Siregar menemui saksi dengan mengatakan
"uda, adong dapotmu ulu ni horbo" yang artinya "uda ada dapatmu kepala kerbau"
lalu saksi menjawab "bah adong, alai berengma tujabu nami asa ditanda ho,
manang I horbom, dijabu do inang udam" yang artinya "ya ada, tapi lihatlah
kerumah kami, biar kamu kenal, apa itu kerbaumu, dirumah inang uda mu"
selanjutnya saksi Hendri Siregar ke rumah saksi, setelah Hendri Siregar kerumah
saksi dengan menyatakan kepada Wes Sihombing dan Wastin Siregar, bahwa
kepala kerbau dimaksud bukan milik Hendri Siregar ;
Bahwa saksi mendengar cerita sewaktu saksi sedang berada di sebuah warung,
bahwa para terdakwa telah melakukan perburuan, dan menombak seekor kerbau,
yang dagingnya dibagi-bagi;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa kerbau tersebut diburu dan ditombak para terdakwa karena telah merusak
sawah milik Lungguk Rajagukguk;
Bahwa benar saksi melihat kondisi sawah milik Lungguk Rajagukguk telah rusak
akibat dimasuki kerbau;
Bahwa benar kebiasaan di Desa Aritonang yang berlaku sejak Jaman dahulu
hingga sekarang masih berlaku menyatakan, apabila ada ternak termasuk kerbau
yang merusak ladang/sawah dapat diburu dan dibunuh;
Bahwa benar yang membuat peraturan tersebut adalah pada jaman Raja-Raja Bius;
3. Saksi RAMIDUN OMPUSUNGGU, berjanji yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
Bahwa saksi adalah Kepala Desa Aritonang sejak tahun 2001 sampai dengan
sekarang yang membenarkan para terdakwa adalah warga desa Aritonang dan
menerangkan Terdakwa DANRES OMPUSUNGGU Als. Pak MULA, dan
terdakwa lainnya ERPIN SIANTURI, KENNEDI OMPUSUNGGU, DEMAK
SIMAREMARE, RENHARDI OMPUSUNGGU, SUDIARTO OMPUSUNGGU,
LUNGGUK RAJAGUKGUK, HARIS RAJAGUKGUK, BALIKI
OMPUSUNGGU, CHANDRA OMPUSUNGGU, ONGKER PUTRA
OMPUSUNGGU, SUDUNGAN RAJAGUKGUK dan LUNDU RAJAGUKGUK
telah memburu, membunuh dan memotong seekor kerbau dan membagikan daging
kerbau tersebut pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011 bertempat di persawahan
Tobas di Desa Aritonang Kec. Muara Kab. Tapanuli Utara;
Bahwa pemburuan terhadap kerbau dilakukan karena kerbau tersebut telah merusak
sawah milik Lungguk Rajagukguk, lalu Lungguk Rajagukguk dan terdakwa lainnya
memburu dan menombak kerbau hingga mati dan dagingnya dibagi-bagikan
diantara para terdakwa;
21
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa selain sawah milik Lungguk Rajagukguk, juga sawah milik Ongker
Ompusunggu, sawah Haris Rajagukguk, sawah Danres Ompusunggu, dan sawah
Demak Simare-mare;
Bahwa benar setelah saksi mendapat laporan bahwa sawah warga dirusak kerbau,
lalu saksi membuat pengumuman melalui Penatua Gereja untuk diumumkan pada
acara Kebaktian Ibadah hari Minggu;
Bahwa setelah dibuat Pengumuman dan adanya aturan Adat, maka apabila ada
peristiwa/kejadian setelah dilakukannya Pengumuman tersebut, maka ternak
tersebut dapat dibunuh;
Bahwa benar orang-orang tua/leluhur terdahulu telah membuat peraturan Adat yang
menyatakan : bahwa apabila ada ternak termasuk kerbau yang merusak ladang/
sawah dapat diburu dan dibunuh dan dagingnya dibagi-bagi;
Bahwa sebelumnya telah banyak kerbau yang ditombak dan tidak ada pihak yang
keberatan;
Bahwa penombakan atau pembunuhan ternak, yang apabila merusak tanaman
warga adalah sah-sah saja;
Bahwa yang berhak menombak ternak tersebut adalah pemilik tanaman yang
dirusak dan dapat juga mengajak orang lain;
4. Saksi Drs.GIBSON SIREGAR, di bawah sumpah yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar pada saat kejadian yaitu tahun 2011 saksi menjabat Camat pada
Kecamatan Muara, dan membenarkan adanya peristiwa para terdakwa telah
menombak, dan membunuh kerbau lalu dagingnya dibagi oleh para terdakwa,
karena kerbau tersebut telah merusak sawah atau tanaman warga masyarakat;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa benar ada Peraturan Desa yang dibuat oleh para orangtua terdahulu/leluhur
yang tidak tertulis atau tradisi yang membenarkan perlakukan penombakan
terhadap ternak yang merusak sawah/tanaman masyarakat dan dagingnya dibagi-
bagi;
Bahwa atas kejadian tersebut para tokoh Adat di Desa tersebut tidak mau
mendamaikannya;
5. Saksi ERGOL RAJAGUKUGUK Als Op.ANGGA, berjanji yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi mengetahui adanya tindakan para terdakwa yang melakukan perburuan,
penombakan serta membagi-bagi daging kerbau di Desa Aritonang, Kec.Muara,
Kab.Tapanuli Utara tahun 2011, yang dikatahui saksi setelah adanya Laporan ke Polisi;
Bahwa adanya tindakan para terdakwa yang melakukan perburuan, penombakan serta
membagi-bagi daging kerbau di Desa Aritonang tersebut, karena kerbau tersebut telah
merusak tanaman padi masyarakat;
Bahwa di Desa Aritonang ada peraturan tidak tertulis namun tersirat yang dibuat oleh
Nenek Moyang warga setempat yang disebut PATIK yaitu Apabila ada ternak yang
merusak tanaman, sehingga tanaman tidak menghasilkan, maka ternak tersebut dapat
diburu dan dibunuh, dengan ketentuan apabila hal itu pengrusakan dilakukan pada
siang hari maka ternak hanya boleh dibunuh saja, namun apabila pengrusakan
dilakukan pada malam hari, maka ternak yang diburu/dibunuh tersebut dagingnya
dapat dibagi-bagikan diantara pemburu sementara kepala daripada ternak yang diburu/
dibunuh harus ditinggalkan ditempat pemburuan;
Bahwa benar sebelum para terdakwa melakukan pemburuandan penombakan kerbau
dimaksud, sebelumnya sudah ada Pengumuman melalui Berita Gereja dan di sekolah-
sekolah, yang menyatakan supaya ternak yang mengganggu tanaman jangan
23
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
berkeliaran, dan apabila tidak diindahkan maka akan dilakukan perburuan dan ternak
akan dibunuh;
Bahwa saksi tidak tahu ternak siapa yang telah merusak tanaman milik saksi dan milik
warga;
6. Saksi SOMAL SIMARE-MARE, berjanji yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
Bahwa benar saksi mengetahui masalah terdakwa adalah karena perburuan kerbau dan
pembunuhan kerbau yang katanya milik Hendri Siregar, akan tetapi saksi tidak
mengenal warga yang bernama Hendri Siregar;
Bahwa benar para terdakwa melakukan perburuan ternak kerbau karena kerbau
tersebut telah merusak tanaman/sawah sehingga mengakibatkan gagal panen;
Bahwa perburuan kerbau dilakukan para terdakwa di sawah milik terdakwa Lungguk
Rajagukguk;
Bahwa setahu saksi prosedur untuk melakukan perburuan ternak yang merusak
tanaman/sawah adalah merupakan sebuah Pesan atau Tona dari nenek moyang yang
membuat peraturan tidak tertulis yaitu : Apabila ada ternak yang merusak tanaman
dapat diburu, dan kalau pengrusakan pada siang hari dapat dimatikan dan apabila
pengrusakan pada malam hari, maka ternak setelah diburu/dibunuh dagingnya dapat
dibagi-bagikan oleh para pemburu ;
Bahwa benar sawah milik saksi yang dirusak ternak telah 2 (dua) kali gagal panen;
7. Saksi JAMULIA MIRSAN SIREGAR Als.Pak TULUS, berjanji yang pada
pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar para terdakwa melakukan perburuan/penombakan ternak kerbau dan telah
membagi-bagi daging kerbau tersebut dengan alasan karena kerbau tersebut telah
merusak tanaman/sawah sehingga mengakibatkan gagal panen;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dasar tindakan para terdakwa karena adanya peraturan atau PATIK (dalam
bahasa Batak) yang dibuat oleh Nenek Moyang Desa Aritonang sejak dahulu kala yang
menyatakan : Apabila ada ternak yang merusak tanaman dapat diburu, dan kalau
pengrusakan pada siang hari dapat dimatikan dan apabila pengrusakan pada malam
hari, maka ternak setelah diburu/dibunuh dagingnya dapat dibagi-bagikan oleh para
pemburu ;
Bahwa sebelum para terdakwa melakukan perburuan kerbau tersebut, sebelumnya telah
ada Pengumuman 2 (dua) kali melalui Ibadah Berita Gereja, agar warga menertibkan
ternak miliknya ;
Bahwa saksi tidak mengetahui siapa pemilik kerbau yang diburu/dibunuh para
terdakwa;
Bahwa benar saksi yang merupakan Anggota BPD di Desa Aritonang pernah
membicarakannya dengan Kepala Desa Aritonang, dan kemudian dilakukan
Pengumuman tersebut;
8. Saksi NEKRON OMPUSUNGGU Als Pak JULI, berjanji yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011 / malam hari di Saba Tobas,
para terdakwa melakukan perburuan/penombakan ternak kerbau dan telah membagi-
bagi daging kerbau tersebut dengan alasan karena kerbau tersebut telah merusak
tanaman/sawah sehingga mengakibatkan gagal panen;
Bahwa dasar tindakan para terdakwa karena adanya peraturan atau PATIK (dalam
bahasa Batak) yang dibuat oleh Nenek Moyang Desa Aritonang sejak dahulu kala yang
menyatakan : Apabila ada ternak yang merusak tanaman dapat diburu, dan kalau
pengrusakan pada siang hari dapat dimatikan dan apabila pengrusakan pada malam
25
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
hari, maka ternak setelah diburu/dibunuh dagingnya dapat dibagi-bagikan oleh para
pemburu ;
Bahwa benar sebelum para terdakwa melakukan perburuan kerbau tersebut,
sebelumnya telah ada Pengumuman 2 (dua) kali melalui Ibadah Berita Gereja, agar
warga menertibkan ternak miliknya dan tidak merusak tanaman masyarakat;
Bahwa saksi tidak mengetahui keberadaan Perda yang mengatur tentang ternak;
9. Saksi BENGET OMPUSUNGGU Als Bapak ANA, berjanji yang pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar terdakwa membenarkan keterangannya di penyidikan, yaitu para
terdakwa melakukan perburuan/penombakan ternak kerbau dan telah membagi-bagi
daging kerbau tersebut dengan alasan karena kerbau tersebut telah merusak tanaman/
sawah sehingga mengakibatkan gagal panen;
Bahwa saksi tidak melihat tindakan para terdakwa, akan tetapi saksi mengetahuinya
sewaktu saksi berada disebuah warung dan mendengar cerita dari warga masyarakat;
Bahwa saksi tidak mengetahui pemilik kerbau yang diburu/dibunuh dan saksi tidak
mengenal orang yang bernama Hendri Siregar;
Bahwa benar sebelum para terdakwa melakukan perburuan kerbau tersebut,
sebelumnya telah ada Pengumuman 2 (dua) kali melalui Ibadah Berita Gereja, agar
warga menertibkan ternak miliknya dan tidak merusak tanaman masyarakat;
Bahwa saksi tidak mengetahui keberadaan Perda yang mengatur tentang ternak;
Bahwa benar saksi yang merupakan Anggota BPD di Desa Aritonang pernah
membicarakannya dengan Kepala Desa Aritonang, dan kemudian dilakukan
Pengumuman tersebut di Gereja;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bhawa perbuatan para terdakwa tersebut adalah sudah adil sehingga para pemilik
ternak menjaga ternaknya dan tidak merusak tanaman masyarakat lagi;
10. Saksi HENDRI SIREGAR, keterangannya pada BAP Penyidik dibacakan
dipersidangan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa benar telah terjadi tindak pidana pencurian yang diketahui pada hari Senin
tanggal 31 Januari 2011 sekitar pukul 09.00 Wib bertempat di Desa Aritonang Kec.
Muara Kab. Tapanuli Utara berdasarkan keterangan saksi Lungguk Rajagukguk
dimana saksi Lungguk Rajagukguk pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011
sekira pukul 23.00 Wib saksi Lungguk Rajagukguk membunuh kerbau tersebut lalu
membagi-bagikan daging kerbau tersebut ;
Bahwa pada hari Senin tanggal 31 Januari 2011 sekitar pukul 05.30 Wib ketika
saksi hendak hendak memberi makan kerbau milik saksi, saksi melihat satu dari
tiga ekor kerbau milik saksi korban tidak berada dikandang, dimana pada hari
Minggu tanggal 30 Januari 2010 sekitar pukul 18.00 Wib saksi korban mengikat
kedua ekor induk kerbau dikandang, kecuali anak kerbau tidak diikat oleh saksi
korban.
Bahwa selanjutnya saksi korban mencari anak kerbau tersebut disekitar rumah
saksi korban namun tidak menemukannya. Kemudian saksi korban mencari kerbau
tersebut di Desa Aritonang Kec. Muara Kab. Tapanuli Utara dan bertemu dengan
saksi Jamlan Simaremare dimana saksi bertanya apakah saksi melihat kerbau milik
saksi korban dan dijawab saksi "saya tidak tahu, tapi semalam ada orang memburu
kerbau disana, coba tanya Lungguk, dia semalam saya lihat ikut memburu kerbau
tersebut" lalu saksi korban menemui terdakwa Lungguk Rajagukguk yang ketika
bertemu saksi korban bertanya "ada berburu kerbau kalian semalam" lalu Lungguk
Rajagukguk menjawab "ada, rupanya hilang kerbaumu?" lalu saksi korban
27
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
menjawab "ada" lalu saksi Lungguk Rajagukguk mengatakan "memang benar tadi
malam kami ada berburu kerbau, ada kami matikan satu pada hari minggu malam
itu, ada sekitar tiga puluh orang kami yang mengambil hewan kerbau itu" lalu saksi
korban pularrg kerumah
Bahwa akibat perbuatan terdakwa-terdakwa, saksi korban mengalami kerugian
dengan nilai kerugian kurang lebih Rp 5.000.000,- (lima juta rupiah) ;
Menimbang, bahwa dipersidangan telah pula didengar keterangan masing-
masing terdakwa yaitu :
Terdakwa I, DANRES OMPUSUNGGU, yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekira pukul 22.00 Wib di
persawahan Tobas Desa Aritonang, Kecamatan Muara, kabupaten Tapanuli Utara
terdakwa bersama dengan teman-teman terdakwa bernama : Erpin Sianturi, ,
Demak Simarmata, Lungguk Rajagukguk, Ongker Ompusunggu, Lundu
Rajagukguk, Baliki Ompusunggu, Candra Ompusunggu, Demak Simaremare dan
Sudung Rajagukguk melakukan pemburuan, penombakan serta membagi-bagi
daging kerbau tersebut, adapun terdakwa bersama teman-teman terdakwa
melakukan pemburuan terhadap seekor ternak kerbau, karena kerbau tersebut
merusak tanaman padi di sawah milik warga Desa Aritonang, sehingga kami
melakukan pemburuan terhadap ternak kerbau tersebut dan sesuai dengan Hukum
Adat yang berlaku di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli
Utara yang dibuat oleh Nenek moyang kami sejak dahulu kala yang mengatakan
bahwa apabila ada ternak yang merusak tanaman masyarakat kalau siang hari dapat
diburu dan dimatikan dan apabila pada malam hari dapat diburu dimatikan dan
dagingnya dapat dibagi-bagikan para pemburu, sehingga terdakwa bersama teman-
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
teman terdakwa melakukan hal tersebut karena sudah tradisi di Desa kami, namun
kami diadukan dan diperiksa Polisi hingga sampai ke Pengadilan ini atas
pengaduan dari Henri Siregar ;
Bahwa benar terdakwa yang pertama sekali mengajak teman-teman terdakwa
melakukan pemburuan terhadap ternak kerbau tersebut, karena sawah terdakwa
sudah dirusak ternak;
Bahwa terdakwa bersama teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap
ternak tersebut adalah sebahagian ada yang mengejar dari sebelah Timur, ada yang
mengejar dari sebelah Barat dan ada dari sebelah Selatan serta ada dari sebelah
Utara, setelah kerbau tersebut dikepung lalu ada yang menombak bagian kepala,
bagian perut beberapa kali sehingga kerbau tersebut tidak dapat berlari lagi lalu
kami memotonginya dan membagi-bagikan dagingnya kepada para pemburu dan
kepalanya ditinggalkan di sawah tersebut ;
Bahwa tempat pemburuan terdakwa adalah di sawah milik Lungguk Rajagukguk ;
Bahwa benar kerbau yang terdakwa buru sedang berada di sawah milik Lungguk
Rajagukguk sedang merusak tanaman padi sehingga terdakwa memburunya ;
Bahwa saat itu kerbau yang berada disawah Lungguk Rajagukguk sedang berada 3
(tiga) ekor dan yang dapat terdakwa buru hanya 1(satu) ;
Bahwa pada saat pemburuan terdakwa mengejar dari arah sebelah Timur dengan
memegang tongkat kayu serta senter ;
Bahwa benar terdakwa ada mendapatkan daging kerbau yang terdakwa buru
tersebut ;
Bahwa benar terdakwa merasa bersalah atas pemburuan temak kerbau tersebut dan
menyesalinya ;
29
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sebelum kami melakukan pemburuan, terdakwa tidak ada melaporkan
rencara pemburuan tersebut kepada Kepala Desa Aritonang ;
Bahwa benar terdakwa ada membawa senter untuk penerangan waktu mengejar
kerbau dan memotongi kerbau tersebut ;
Bahwa terdakwa tidak tahu kerbau yang kami buru milik siapa ;
Bahwa kerbau yang terdakwa buru dan matikan tidak ada talinya, demikian juga
kerbau yang 2 (dua) lagi yang tidak ada mempunyai tali ;
Bahwa umur tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut sudah 3 (tiga) bulan ;
Bahwa akibat pengrusakan tanaman padi tersebut, membuat gagal panen ;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara ini, sudah pernah ada kejadian yang sama,
dan tidak pernah ada dilaporkan ke Polisi ;
Bahwa benar terdakwa dan teman-teman terdakwa ada mempunyai sawah di Desa
Aritonang ;
Bahwa terdakwa dan teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap
ternak kerbau tersebut karena sebelumnya sudah banyak sawah yang dirusak oleh
temak kerbau, tetapi tidak tahu apakah kerbau tersebut yang melakukan
pengrusakan pada sawah-sawah lainnya terdakwa tidak tahu;
Terdakwa II, ERPIN SIANTURI, yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekira pukul 22.00 Wib di
persawahan Tobas Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara
terdakwa bersama dengan teman-teman terdakwa bernama : Danres Rajagukguk,
Demak Simarmata, Lungguk Rajagukguk, Ongker Ompusunggu, Lundu Rajagukguk,
Baliki Ompusunggu, Candra Ompusunggu, Demak Simaremare dan Sudung
Rajagukguk melakukan pemburuan, penombakan serta membagi-bagi daging kerbau
tersebut, adapun terdakwa bersama teman-teman terdakwa melakukan pemburuan
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 30
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
terhadap ternak kerbau tersebut karena kerbau tersebut merusak tanaman padi di sawah
milik warga Desa Aritonang, sehingga kami melakukan pemburuan terhadap ternak
kerbau tersebut dan sesuai dengan Hukum Adat yang berlaku di Desa Aritonang,
Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara yang dibuat oleh Nenek moyang kami
sejak dahulu kala yang mengatakan bahwa apabila ada ternak yang merusak tanaman
masyarakat kalau siang hari dapat diburu dan dimatikan dan apabila pada malam hari
dapat diburu dimatikan dan dagingnya dapat dibagi-bagikan para pemburu, sehingga
terdakwa bersama teman-teman terdakwa melakukan hal tersebut karena sudah tradisi
di Desa kami, namun kami diadukan dan diperiksa Polisi hingga sampai ke Pengadilan
ini atas pengaduan dari Henri Siregar ;
Bahwa benar yang pertama sekali mengajak pemburuan tersebut adalah Lungguk
Rajagukguk
Bahwa terdakwa mau melakukan pemburuan tersebut karena sudah tradisi di Desa
Aritonang, apabila ada ternak yang merusak tanaman/sawah milik warga, atas
permintaan dari pemilik sawah untuk melakukan pemburuan terhadap temak yang
merusak tersebut;
Bahwa sebelum kejadian sudah pernah ternak terdakwa diburu dan dimatikan dan
dimakan dan terdakwa tidak keberatan karena sudah tradisi ;
Bahwa sebelum kami melakukan pemburuan terdakwa bersama Kennedi Ompusunggu,
Demak Simaremare berada di warung dan mendengar mau melakukan pemburuan atas
ajakan Lungguk Rajagukguk, terdakwa bersama Kennedi Ompusunggu, Demak
Simaremare pergi ke sawah milik Lungguk Rajagukguk melihat apakah ada ternak
kerbau yang merusak sawahnya dan setelah disana kami melihat kerbau tersebut telah
merusak tanaman/sawah tersebut ;
31
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 31
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada waktu terdakwa bersama teman-teman terdakwa Kennedi Ompusunggu,
Demak Simaremare pergi ke sawah Lungguk Rajagukguk ada membawa senter
mancis;
Bahwa terdakwa membawa senter mancis untuk menyuluh jalan dan membatu
penerangan saat memotongi kerbau tersebut ;
Bahwa benar terdakwa ada mendapatkan daging kerbau tersebut ;
Bahwa sampai sekarang kerbau tersebut tidak tahu milik siapa ;
Bahwa benar terdakwa dan teman-teman terdakwa ada mempunyai sawah di Desa
Aritonang ;
Bahwa terdakwa tidak tahu kerbau yang kami buru milik siapa, dan kerbau yang kami
burn dan matikan tidak ada talinya, demikian juga Kerbau yang 2 (dua) lagi yang tidak
dapat diburu tidak ada mempunyai tali ;
Bahwa setelah terdakwa dan teman terdakwa Kennedi Ompusunggu, Demak
Simaremare kami melihat kerbau telah mati ;
Bahwa adapun alasan kami melakukan pemburuan terhadap kerbau tersebut karena
merusak tanaman/sawah ;
Bahwa umur tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut 3 (tiga) bulan, dan akibat
pengrusakan tanaman padi tersebut, membuat gagal panen ;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara ini, sudah pernah ada kejadian yang sama ;
Bahwa terdakwa dan teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap ternak
kerbau tersebut karena sebelumnya sudah banyak sawah yang dirusak oleh temak
kerbau, tetapi tidak tahu apakah kewrbau tersebut yang melakukan pengrusakan pada
sawah-sawah lainnya terdakwa tidak tahu;
Terdakwa III, KENNEDI OMPUSUNGGU, yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekira pukul 22_00 Wib di
persawahan Tobas Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara
teman-teman terdakwa bemama : Danres Rajagukguk, Erpin Sianturi, Demak
Simarmata, Lungguk Rajagukguk, Ongker Ompusunggu, Lundu Rajagukguk, Baliki
Ompusunggu, Candra Ompusunggu, Demak Simaremare dan Sudung Rajagukguk
melakukan pemburuan, penombakan serta membagi-bagi daging kerbau tersebut,
adapun teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap ternak kerbau tersebut
karena kerbau tersebut merusak tanaman padi di sawah milik warga Desa Aritonang,
sehingga dilakukan pemburuan terhadap temak kerbau tersebut dan sesuai dengan
Hukum Adat yang berlaku di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli
Utara yang dibuat oleh Nenek moyang kami sejak dahulu kala yang mengatakan bahwa
apabila ada ternak yang merusak tanaman masyarakat kalau siang hari dapat diburu
dan dimatikan dan apabila pada malam hari dapat diburu dimatikan dan dagingnya
dapat dibagi-bagikan para pemburu, sehingga teman-teman terdakwa melakukan hal
tersebut karena sudah tradisi di Desa kami, namun kami diadukan dan diperiksa Polisi
hingga sampai ke Pengadilan ini atas pengaduan dari Henri Siregar ;
Bahwa adapun teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap ternak kerbau
tersebut atas ajakan Lungguk Rajagukguk, karena sawahnya telah dirusak kerbau ;
Bahwa terdakwa tidak ikut melakukan pemburuan, namun terdakwa bersama Erpin
Sianturi dan Demak Simaremare pergi ke tempat dimana kerbau tersebut diburu yaitu
ke Topas Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara dan setelah
tiba disana, terdakwa melihat bahwa kerbau tersebut telah mati dan langsung di
potongi lalu dagingnya dibagi-bagikan ;
Bahwa pada waktu terdakwa dan teman-teman terdakwa pergi ke tempat tersebut
terdakwa tidak ada membawa apa-apa ;
33
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa terdakwa tidak tahu bagaimana cara teman-teman terdakwa melakukan
pemburuan terhadap kerbau tersebut, karena terdakwa tidak ditempat tersebut
kerbaunya telah mati dan dagingnya lagi dipotong-potong ;
Bahwa benar terdakwa ada mendapatkan dagingnya ;
Bahwa saat ada ajakan untuk berburu ternak kerbau terdakwa bersama Demak
Simaremare dan Erpin Sianturi, terdakwa sedang berada di warung marga
Ompusunggu ;
Bahwa kami yang membagi daging kerbau tersebut ada 13 (tiga belas) orang, yaitu
terdakwa, Lungguk Rajagukguk, Lundu Rajagukguk, Ongker Ompusunggu, Sudung
Rajagukguk, Haris Rajagukguk, Danres Ompusunggu, Ervin Sianturi Renhard
Ompusunggu, Andon Ompusunggu, Demak Simaremare, Candra Ompusunggu, dan
Baliki Ompusunggu
Bahwa terdakwa merasa bersalah ada memakan daging kerbau atas kerbau yang diburu
tersebut ;
Bahwa terdakwa tidak tahu kerbau yang diburu milik siapa, dan kerbau yang kami
buru/matikan tidak ada talinya, demikian juga kerbau yang 2 (dua) lagi yang tidak
dapat diburu/lari tidak ada talinya;
Bahwa alasan dilakukan pemburuan terhadap kerbau tersebut karena merusak tanaman/
sawah ;
Bahwa umur tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut adalah 3 (tiga) bulan, dan
akibat pengrusakan tanaman padi tersebut, membuat gagal panen ;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara ini, sudah pernah ada kejadian yang sama,
akan tetapi tidak pemah ada dilaporkan ke Polisi ;
Bahwa benar terdakwa dan teman-teman terdakwa ada mempunyai sawah di Desa
Aritonang ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap ternak kerbau tersebut
karena sebelumnya sudah banyak sawah yang dirusak oleh ternak kerbau, tetapi tidak
tahu apakah kerbau tersebut yang melakukan pengrusakan pada sawah-sawah lainnya
terdakwa tidak tahu;
Terdakwa IV, DEMAK SIMARE-MARE, yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekira pukul 22.00 Wib di
persawahan Tobas Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara
terdakwa bersama dengan teman-teman terdakwa bemama : Danres Rajagukguk, Erpin
Sianturi, Demak Simarmata, Lungguk Rajagukguk, Ongker Ompusunggu, Lundu
Rajagukguk, Baliki Ompusunggu, Candra Ompusunggu, Demak Simaremare dan
Sudung Rajagukguk melakukan pemburuan, penombakan serta membagi-bagi daging
kerbau tersebut, adapun terdakwa bersama teman-teman terdakwa melakukan
pemburuan terhadap ternak kerbau tersebut karena kerbau tersebut merusak tanaman
padi di sawah milik warga Desa Aritonang, sehingga kami melakukan pemburuan
terhadap ternak kerbau tersebut dan sesuai dengan Hukum Adat yang berlaku di Desa
Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara yang dibuat oleh Nenek
moyang kami sejak dahulu kala yang mengatakan bahwa apabila ada temak yang
merusak tanaman masyarakat kalau siang hari dapat diburu dan dimatikan dan apabila
pads malam hari dapat diburu dimatikan dan dagingnya dapat dibagibagikan para
pemburu, sehingga terdakwa bersama teman-teman terdakwa melakukan hal tersebut
karena sudah tradisi di Desa kami, namun kami diadukan dan diperiksa Polisi hingga
sampai ke Pengadilan ini atas pengaduan dari Henri Siregar ;
35
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa kami yang berburu dan membagi-bagi daging kerbau tersebut ada 13 (tiga
belas) orang yaitu : terdakwa, Lungguk Rajagukgu, Lundu Rajagukguk, Ongker
Ompusunggu, Sudung Rajagukguk, Haris Rajagukguk, Danres Ompusunggu, Ervin
Sianturi, Renhardi Ompusunggu, Andon Ompusunggu, Kennedi Ompusunggu, Candra
Ompusunggu dan Baliki Ompusunggu ;
Bahwa yang mengajak terdakwa untuk berburu ternak kerbau tersebut tidak ada akan
tetapi karena ada Ongker Ompusunggu mengatakan "torus do masuk horboi to
haumatta na di tobasi" mendengar perkataan tersebut lalu terdakwa dan teman-teman
terdakwa mengatakan "sarupa ma haumakku pe nga habis disegai horbo, hape dang
binoto manang na horbo nise" lalu kami menyepakati untuk memburunya dan sekitar
pukul 21.30 Wib terdakwa dan teman-teman terdakwa pergi ke tobas dan setelah kami
berjalan kami bertemu di waning milik Reinhard Ompusunggu yaitu Ervin Sianturi,
Renhardi Ompusunggu dan Kennedi Ompusunggu, lalu kami mengatakan "ayo kita
berburu kerbau ke Tobas, dan setelah sampai di persawahan Tobas kami melihat ada 3
(tiga) ekor kerbau sedang memakan tanaman padi sawah milik Lungguk Rajagukguk,
lalu kami mengejar kerbau tersebut dan 2(dua) kerbau dan satu ekor kerbau terperojok
didalam lumpur, lalu Lungguk Rajagukguk menombak punggung kerbau tersebut dan
kami memukul dan menombaknya lagi hingga kerbau tersebut mati, lalu daging kerbau
tersebut kami bagi-bagikan dan kepalanya kami tinggalkan di jalan ;
Bahwa dasar kami melakukan pemburuan dan mematikan serta membagi-bagi daging
kerbau tersebut adalah karena kerbau tersebut merusakan tanaman dari masyarakat dan
juga sesuai dengan kebiaaan di Desa Aritonang yang dibuat oleh n enek moyang kami
bahwa apabila ada temak yang merusak tanaman masyarakat dapat diburu, dimatikan
apabila pemburuan dilakukan pada siang hari, dan apabila pemburuan dilakukan pada
malam hari ternak tersebut daging ternak tersebut dapat dibagikan para pemburu,
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
namun kepalanya ditinggalkan, sehingga kami melakukan pemburuan tersebut dan
telah sering terjadi ;
Bahwa benar sebelumnya telah pernah terjadi dan tidak ada yang keberatan ;
Bahwa benar terdakwa ikut melakukan pemburuan, dimana terdakwa ada memukul
dengan menggunakan kayu dan terdakwa mendapatkan daging kerbau tersebut ;
Bahwa terdakwa merasa bersalah karena melakukan tindakan tersebut dan tidak
mengetahui aturan yang sebenarnya ;
Bahwa sebelum dilakukan pemburuan tidak ada diberitahukan kepada Kepala Desa
Aritonang untuk melakukan pemburuan terhadap kerbau tersebut ;
Bahwa terdakwa tidak tahu kerbau yang diburu milik siapa, dimana kerbau yang kami
buru/matikan tidak ada talinya ;
Bahwa benar umur tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut 3 (tiga) bulan, dan
akibatnya tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut membuat gagal panen ;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara ini, sudah pernah ada kejadian yang sama, dan
tidak pernah ada dilaporkan ke Polisi ;
Bahwa terdakwa dan teman-teman terdakwa ada mempunyai sawah di Desa
Aritonang ;
Bahwa terdakwa dan teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap ternak
kerbau tersebut karena sebelumnya sudah banyak sawah yang dirusak oleh ternak
kerbau, tetapi tidak tahu apakah kerbau tersebut yang melakukan pengrusakan pada
sawah-sawah lainnya terdakwa tidak tahu;
Terdakwa V, RENHARDI OMPUSUNGGU, yang pada pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekira pukul 22.00 Wib teman-
teman terdakwa Lungguk Rajagukguk, Lundu Rajagukguk, Ongker Ompusunggu,
37
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Sudung Rajagukguk, Haris Rajagukguk, Danres Ompusunggu, Ervin Sianturi, Demak
Simaremare, Candra Ompusunggu dan Baliki Ompusunggu melakukan pemburuan
terhadap kerbau di sawah milik A. Tumindang Siregar yang sedang merusak tanaman
padi kerbau tersebut ada 3 (tiga) ekor, karena melihat kerbau tersebut merusak
tanaman/sawah milik A. Rumintang Siregar tersebut lalu kerbau diburu dengan cara
mengejarnya lalu satu ekor kerbau tersebut terperogok dan tidak dapat lari lagi dan 2
(dua) ekor lepas setelah itu ditombak lalu memotonginya dan membagi-bagi daging ;
Bahwa adapun terdakwa mengetahui ada pemburuan terhadap kerbau karena Lungguk
Rajagukguk melintas dari depan warung terdakwa sehingga terdakwa mengetahuinya;
Bahwa terdakwa datang ketempat pemburuan kerbau tersebut untuk melihat kerbau
milik terdakwa, namun ditempat tersebut kerbau yang terdakwa lihat bukan milik
terdakwa ;
Bahwa dasar dilakukan pemburuan terhadap temak kerbau tersebut karena kerbau
tersebut merusak tanaman/sawah masyarakat, bahwa selama ini di Desa Aritonang
telah sering melaksanakan pemburuan terhadap ternah yang merusak tanaman
masyarakat karena sudah tradisi di Desa Aritonang ada perkataan Patik atau Peraturan
yang tidak tertulis yang dibuat oleh para Nenek Moyang kami yang mengatakan
apabila ada temak yang merusak tanaman/sawah dapat diburu dan dimatikan dan
apabila kejadian pada siang hari diburu dan dimatikan dan kalau kejadian pada malam
hari diburu, dimatikan dan dagingnya dapat dibagibagi para pemburu dan kepalanya
ditinggal di buat di jalan yang dapat dilalui masyarakat supaya pemilik kerbau dapat
mengetahuinya;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara sudah pernah ada kejadian yang sama, dan
tidak ada yang keberatan atas perbuatan tersebut ;
Bahwa terdakwa tidak tahu mengapa ada yang keberatan ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 38
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sudah banyak sawah yang rusak dibuat oleh ternak dan telah dibuat
pengumuman melalui Berita Gereja supaya menjaga atau ternak supaya tidak
berkeliaran karena merusak tanaman/sawah, namun terdakwa tidak tahu ternak yang
kami buru tersebut yang merusak semua tanaman/sawah masyarakat tidak tahu ;
Bahwa benar terdakwa tidak ada melakukan apa-apa akan tetapi terdakwa benar ada
mendapatkan daging kerbau yang diburu tersebut;
Bahwa kerbau yang kami buru/matikan tidak ada talinya, demikian juga kerbau yang 2
(dua) lagi yang lari tidak dapat diburu tidak ada talinya ;
Bahwa alasan dilakukan pemburuan terhadap kerbau tersebut karena merusak tanaman/
sawah ;
Bahwa umur tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut 3 (tiga) bulan, akibat tanaman
padi yang dirusak kerbau tersebut tanaman padi menjadi gagal panen ;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara ini, sudah pernah ada kejadian yang sama,
akan tetapi tidak pernah ada dilaporkan ke Polisi ;
Bahwa teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap temak kerbau tersebut
karena sebelumnya sudah banyak sawah yang dirusak oleh ternak kerbau, tetapi tidak
tahu apakah kerbau tersebut yang melakukan pengrusakan pada sawah-sawah lainnya
terdakwa tidak tahu;
Terdakwa VI SUDIARTO OMPUSUNGGU, yang pada pokoknya menerangkan
sebagai berikut :
Bahwa pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekira pukul 22.00 Wib teman-
teman terdakwa Lungguk Rajagukguk, Lundu Rajagukguk, Ongker Ompusunggu,
Sudung Rajagukguk, Haris Rajagukguk, Danres Ompusunggu, Ervin Sianturi,
Demak Simaremare, Candra Ompusunggu dan Baliki Ompusunggu telah
melakukan pemburuan terhadap kerbau di sawah milik A. Tumindang Siregar yang
39
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 39
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
sedang merusak tanaman padi kerbau tersebut ada 3 (tiga) ekor, karena melihat
kerbau tersebut merusak tanaman/sawah milik A. Rumintang Siregar tersebut lalu
kerbau diburu dengan cara mengejarnya lalu satu ekor kerbau tersebut terperogok
dan tidak dapat lari lagi dan 2 (dua) ekor lepas setelah itu ditombak dan
memotonginya serta membagi-bagi dagingnya ;
Bahwa yang terdakwa lakukan adalah hanya membawa senter untuk penerangan
jalan dan menerangi pemotongan kerbau tersebut ;
Bahwa terdakwa ikut dan datang ke tempat kejadian tersebut dan datang sendiri
atas pemberitahuan dari Baliki Ompusunggu melalui telepon/handphone, agar
membawa senter;
Bahwa benar terdakwa ada mendapatkan daging kerbau tersebut ;
Bahwa kami yang mebagi daging kerbau tersebut ada 13 (tiga belas) orang ;
Bahwa terdakwa tidak melihat teman-teman terdakwa melakukan pemburuan
kerbau tersebut, terdakwa sampai ditempat tersebut kerbaunya sudah dipotong-
potong ;
Bahwa terdakwa bersalah dan menyesali perbuatan tersebut ;
Bahwa terdakwa tidak tahu kerbau yang diburu milik siapa, dan kerbau yang
diburu/matikan tidak ada talinya, demikian juga kerbau yang 2 (dua) lagi yang
berhasil lari tidak dapat diburu tidak ada talinya;
Bahwa alasan dilakukan pemburuan terhadap kerbau tersebut karena merusak
tanaman/sawah ;
Bahwa umur tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut 3 (tiga) bulan, dan
akibatnya tanaman padi yang dirusak kerbau tersebut, menjadikan gagal panen ;
Bahwa sebelum kejadian dalam perkara ini, sudah pernah ada kejadian yang sama,
akan tetapi tidak pernah ada melaporkan ke Polisi ;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa benar terdakwa dan teman-teman terdakwa ada mempunyai sawah di Desa
Aritonang ;
Bahwa teman-teman terdakwa melakukan pemburuan terhadap temak kerbau
tersebut karena sebelumnya sudah banyak sawah yang dirusak oleh ternak kerbau,
tetapi tidak tahu apakah kewrbau tersebut yang melakukan pengrusakan pada
sawah-sawah lainnya terdakwa tidak tahu;
Menimbang, bahwa dengan keberadaan saksi-saksi diatas yang telah
memberikan keterangannya dengan janji sesuai agamanya maupun atas keterangan saksi
tanpa sumpah/janji, selanjutnya Penuntut Umum menyatakan pembuktian dengan alat
bukti saksi telah cukup, serta tidak akan mengajukan saksi-saksi yang masih terdapat
dalam BAP perkara ini ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para saksi yaitu saksi Aston Siregar
Als.A.Tumindang, saksi Muin Ompusunggu Als.Bapak Masniari, saksi Ramidun
Ompusunggu, saksi Drs.Gibson Siregar, saksi Ergol Rajagukguk Als.Oppung Angga, saksi
Somal Simare-mare, saksi Jamulia Mirsan Siregar Als.pak Tulus, saksi Nekron
Ompusungg Als Pak Juli, saksi Benget Ompusunggu Als Bapak Ana, saksi Hendri Siregar
(keterangannya dibacakan dipersidangan) maupun keterangan para terdakwa dipersidangan
telah diperoleh fakta-fakta/resume hukum sebagai berikut :
Bahwa saksi pelapor dalam perkara ini adalah bernama Hendri Siregar, akan tetapi
Jaksa/Penuntut Umum tidak berhasil untuk menghadirkan saksi pelapor kedepan
persidangan;
Bahwa atas keterangan saksi Muin Ompusunggu dan terdakwa Lungguk Rajagukguk
menyatakan saksi pelapor yang bernama Hendri Siregar setelah melihat bagian kepala
kerbau yang diburu/dibunuh tersebut, telah menyangkal kalau kerbau yang diburu/
41
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dibunuh adalah kerbau miliknya setelah saksi Hendri Siregar melihat ciri-ciri dari
tanduk kerbau tersebut, yang berarti saksi Hendri Siregar hanya berkapasitas sekedar
pihak yang melaporkan kepada pihak Kepolisian, bahwa kerbau miliknya telah hilang,
akan tetapi tidak diketahui rimbanya;
Bahwa selanjutnya menurut surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum yang menjadi
korban dalam perkara ini adalah yang bernama : Op. Sari Simatupang yang
disebutkan telah mengalami kerugian sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah);
Bahwa ternyata Jaksa/Penuntut Umum sama sekali tidak mengajukan orang yang
bernama Op. Sari Simatupang didepan persidangan, sehingga Majelis Hakim
maupun persidangan yang terbuka untuk umum tidak mengetahui siapakah orang yang
bernama Op. Sari Simatupang apakah benar kapasitasnya adalah sebagai saksi
korban;
Bahwa benar saksi Ramidun Ompusunggu (Kepala Desa Aritonang sejak tahun
2001 sampai dengan sekarang) mendapat laporan dari warga bahwa sawah
terdakwa Lungguk Rajagukguk, juga sawah milik Ongker Ompusunggu, sawah
Haris Rajagukguk, sawah Danres Ompusunggu, dan sawah Demak Simare-mare,
telah dirusak oleh ternak kerbau yang tidak diketahui siapa pemiliknya;
Bahwa benar setelah saksi Ramidun Ompusunggu/Kepala Desa Aritonang
mendapat laporan bahwa sawah warga dirusak kerbau, lalu saksi membuat
pengumuman melalui Penatua Gereja untuk diumumkan pada acara Kebaktian
Ibadah hari Minggu;
Bahwa setelah dibuat Pengumuman dan adanya aturan Adat, maka apabila ada
peristiwa/kejadian setelah dilakukannya Pengumuman tersebut, maka ternak
tersebut dapat dibunuh;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 42
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa benar orang-orang tua/leluhur terdahulu telah membuat peraturan Adat yang
menyatakan : bahwa apabila ada ternak termasuk kerbau yang merusak ladang/
sawah dapat diburu dan dibunuh dan dagingnya dibagi-bagi;
Bahwa saksi Drs Gibson Siregar (saksi menjabat Camat pada Kecamatan Muara
pada tahun 2011) membenarkan adaya ketentuan Adat : yaitu Peraturan Desa yang
dibuat oleh para orangtua terdahulu/leluhur yang tidak tertulis atau tradisi yang
membenarkan perlakuan penombakan terhadap ternak yang merusak sawah/
tanaman masyarakat dan dagingnya dibagi-bagi;
Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekitar pukul 23.00 wib,
bertempat di sawah milik Aston Siregar (A.Tumindang Siregar) di Tobas, Desa
Aritonang, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara, para terdakwa telah memburu dan
membunuh temak kerbau yang besarnya seperti anak kerbau, kemudian setelah
ternak kerbau mati lalu teman-teman terdakwa langsung memotong dan membagi-
bagikan daging ternak kerbau kepada kami yang ikut berburu ternak kerbau,
kemudian kepala ternak kerbau ditinggalkan dipinggir jalan;
Bahwa peran para terdakwa saat berburu temak kerbau adalah terdakwa Lungguk
Rajagukguk menombak punggung ternak kerbau, lalu terdakwa Harris menombak
kepala dan mata temak kerbau, terdakwa Lundu Rajagukguk berperan menghalau
ternak kerbau, terdakwa Ongker Ompusunggu mengejar dan menghalau temak
kerbau, terdakwa Sudung Rajagukguk berperan mengejar dan menghalau ternak
kerbau, terdakwa Demak Simaremare berperan menghalau ternak kerbau, terdakwa
Dandres Ompusunggu berperan menghalau ternak kerbau, terdakwa Ervin Sianturi
berperan menghalau ternak kerbau, terdakwa Candra Ompusunggu berperan
menghalau ternak kerbau dan terdakwa Baliki Ompusunggu berperan menghalau
ternak kerbau,dan kesemua terdakwa ada mendapat bagian daging dan hati kerbau
yang dibunuh tersebut;
43
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 43
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa temak kerbau yang dibunuh tidak ada memiliki tanda-tanda pada tubuhnya,
sementara di Desa terdakwa setiap ekor ternak kerbau ada memiliki tanda-tanda
pada tubuhnya ;.
Menimbang, bahwa dalam persidangan ini Penuntut Umum telah mengajukan
barang bukti berupa : 1 (satu) bilah parang yang terbuat dari besi yang berukuran sekitar 70
(tujuh puluh) Cm.;
Menimbang, bahwa untuk menyatakan terbukti tidaknya para terdakwa bersalah
atas dakwaan Penuntut Umum, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan
Penuntut Umum atas diri para terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa sebelumnya lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi
beberapa hal yang dikemukakan oleh Penuntut Umum dalam tuntutannya dengan
mengemukakan pendapat sebagai berikut :
Bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Penuntut Umum berkaitan dengan
pembuktian unsur kesalahan tindak pidananya sebagaimana yang diuraikan oleh Penuntut
Umum dalam tuntutannya dan akan membuktikan sendiri tentang terbuktinya unsur
kesalahan tindak pidana, demikian pula mengenai permohonan pemidanaannya Majelis
Hakim akan mempertimbangkan sendiri dalam putusannya;
Menimbang, bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Penuntut Umum dalam
dakwaan yang disusun secara alternatif sebagai berikut :
Alternatif Pertama, sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 363 ayat (1) ke-4
KUHPidana;
Alternatif Kedua, sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 406 ayat (2)KUHP
Jo.Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana;
Menimbang, bahwa adapun dakwaan Alternatif Pertama, sebagaimana diatur
dan diancam pidana Pasal 363 ayat (1) ke-4 KUHPidana yang unsur-unsurnya sebagai
berikut :
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 44
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
1. Barangsiapa.
2. Dengan sengaja mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain.
3. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum.
4. Yang melakukan, menyuruh melakukan, dan yang turut melakukan.
Unsur Barangsiapa.
Menimbang, bahwa unsur " Barangsiapa " adalah setiap orang (natuurlijke
person) menjadi subyek hukum atau pelaku tidak pidana, unsur ini senantiasa di kaitkan
dengan perbuatan orang atau manusia sebagai pendukung hak dan kewajiban yang dapat
dimintakan pertanggungjawaban pidana kepadanya yaitu : Terdakwa 1. LUNGGUK
RAJAGUKGUK, Terdakwa 2. HARIS RAJAGUKGUK, Terdakwa 3. BALIKI
OMPUSUNGGU, Terdakwa 4. CHANDRA OMPUSUNGGU, Terdakwa 5. ONGKER
PUTRA OMPUSUNGGU, Terdakwa 6. SUDUNGAN RAJAGUKGUK, dan terdakwa 7.
LUNDU RAJAGUKGUK, dan mereka dapat bertanggung jawab atas perbuatannya serta
tidak terdapat hal-hal yang menghapuskan kesalahannya, dan selama dipersidangan ini
para terdakwa terlihat sehat jasmani maupun rohani, bahwa para terdakwa tidak berada
dalam keadaan sakit jiwa atau mengidap sakit ingatan, oleh karena itu mereka terdakwa
dapat bertanggung jawab atas perbuatannya. Demikian pula tidak terdapat bahwa para
terdakwa dalam keadaan pengaruh daya paksa yang luar biasa (overmacht) baik yang
datang dari orang lain maupun dari suatu keadaan tertentu yang tidak dapat dielakkannya,
dalam hal mana para terdakwa tidak berada dalam keadaan pembelaan darurat (Noodwear)
yang terpaksa, artinya dia manusia yang waras dan dewasa.
Menimbang, bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, maka unsur " Barangsiapa "
haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
45
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Unsur Dengan sengaja mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain.
Menimbang, bahwa unsur dengan sengaja menurut penerapan pasal ini
adalah adalah merupakan kehendak yang didasari dan ditujukan untuk melakukan
kejahatan tersebut, dengan kata lain bahwa sengaja adalah menghendaki dan menginsyafi
terjadinya sesuatu tindak pidana beserta akibatnya, yang artinya seseorang yang
melakukan suatu tindakan dengan sengaja harus menghendaki serta menginsyafi tindakan
atau akibatnya;
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan mengambil sesuatu barang
adalah sikap dan tindakan pelaku yang dengan sengaja dan dengan maksud untuk
dimilikinya, dan perbuatan itu dapat dikatakan selesai, apabila barang tersebut sudah
berpindah tempat dari tempatnya semula ;
Menimbang, bahwa dalam perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa tersebut,
maka pengertian barang dalam hal ini dapatlah dianalogikan dengan sesuatu barang yang
memiliki nilai ekonomis, sebagaimana yang telah diterangkan oleh saksi-saksi dan juga
keterangan terdakwa dalam persidangan ini ;
Menimbang, bahwa barang tersebut haruslah sebagian atau seluruhnya
kepunyaan orang lain ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh
dipersidangan seperti tersebut diatas, yaitu :
Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekitar pukul 23.00 wib,
bertempat di sawah milik Aston Siregar (A.Tumindang Siregar) di Tobas, Desa
Aritonang, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara, para terdakwa telah memburu dan
membunuh temak kerbau yang besarnya seperti anak kerbau, kemudian setelah
ternak kerbau mati lalu teman-teman terdakwa langsung memotong dan membagi-
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 46
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
bagikan daging ternak kerbau kepada para terdakwa yang ikut berburu ternak
kerbau, kemudian kepala ternak kerbau ditinggalkan dipinggir jalan;
Bahwa peran para terdakwa saat berburu temak kerbau adalah : terdakwa Lungguk
Rajagukguk menombak punggung ternak kerbau, lalu terdakwa Harris menombak
kepala dan mata temak kerbau, terdakwa Lundu Rajagukguk berperan menghalau
ternak kerbau, terdakwa Ongker Ompusunggu mengejar dan menghalau temak
kerbau, terdakwa Sudungan Rajagukguk berperan mengejar dan menghalau ternak
kerbau, terdakwa Ervin Sianturi berperan menghalau ternak kerbau, terdakwa
Candra Ompusunggu berperan menghalau ternak kerbau dan kesemua terdakwa
ada mendapat bagian daging dan hati kerbau yang dibunuh tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum diatas tindakan para
terdakwa sebagaimana dimaksud dengan sengaja mengambil barang sesuatu jelas
terlihat dari adanya sikap dan tindakan para terdakwa yang dengan sengaja dan dengan
maksud untuk dimilikinya, yaitu seekor ternak kerbau yang terlebih dahulu dilakukan
perburuan dan kemudian dibunuh setelah itu kesemua terdakwa telah mendapat/
memperoleh bagian daging dan hati kerbau yang dibunuh tersebut ;
Menimbang, bahwa barang tersebut haruslah sebagian atau seluruhnya
kepunyaan orang lain, dalam hal ini Majelis Hakim akan memperhatikan keterangan para
terdakwa dan ternyata tidak seorangpun dari antara para terdakwa mengakui bahwa seekor
kerbau yang telah diburu / dibunuh para terdakwa tersebut sebagai miliknya, demikian
pula halnya Penuntut Umum dalam persidangan ini sama sekali tidak dapat
membuktikannya tentang siapa yang sebenarnya orang yang menjadi pemilik seekor
kerbau dimaksud, sementara saksi Hendri Siregar telah menyangkal kepemilikan atas
kerbau tersebut, dilain pihak keberadaan orang yang bernama : Op. Sari Simatupang
(orang misterius) yang disebut-sebut oleh Penuntut Umum dalam surat dakwaannya telah
mengalami kerugian sebesar Rp.5.000.000.-(lima juta rupiah) juga tidak pernah menjadi
47
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
saksi oleh BAP Penyidik, konon bagaimana pula untuk diajukan/dihadirkan sebagai saksi
korban dalam persidangan ini;
Menimbang, bahwa oleh karena ketentuan hukum sekedar menghendaki bahwa
adalah suatu keharusan bahwa sebagian atau seluruhnya dari barang dimaksud kepunyaan
orang lain, sehingga dengan demikian unsur kedua dalam dakwaan ini telah telah terbukti
dan terpenuhi;
Unsur Dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Dengan maksud untuk dimiliki
dengan melawan hak adalah pemegang barang yang menguasai atau bertindak sebagai
pemilik barang itu berlawanan/bertentangan dengan hukum yang mengikat padanya
sebagai pemegang barang tersebut, yang berarti telah bertindak seakan-akan pemilik atau
bertindak sebagai pemilik, sedangkan ianya bukan pemilik atau ianya tidak mempunyai
hak milik atas barang itu ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum yang diperoleh
dipersidangan terbukti bahwa kesemua terdakwa telah mendapat bagian daging dan hati
kerbau yang dibunuh tersebut untuk dimiliki oleh masing-masing terdakwa;
Menimbang, bahwa apakah pemilikan yang dilakukan oleh para terdakwa atas
pemilikan bagian daging dan hati kerbau yang dibunuh tersebut, adalah dilakukan dengan
melawan hak ;
Menimbang, bahwa secara formil tindakan para terdakwa adalah merupakan
suatu perbuatan yang telah memenuhi semua unsur yang terdapat dalam rumusan suatu
delik menurut undang-undang, maka termasuk sebagai perbuatan melawan hukum;
Menimbang, bahwa dengan demikian unsure ketiga dalam dakwaan ini juga
telah terbukti dan terpenuhi;
Unsur yang melakukan, menyuruh melakukan, dan yang turut melakukan.
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa adapun unsur yang melakukan, menyuruh melakukan, dan
yang turut melakukan atau penyertaan adalah adanya dua orang atau lebih yang melakukan
suatu tindak pidana atau 2 (dua) orang atau lebih mengambil bagian untuk melakukan
(mewujudkan) suatu tindak pidana, dan yang menjadi syarat dan atau turut serta
melakukan (medepleger) yaitu :
1. Harus ada kerja sama secara sadar (bewuste samenwerking), adanya kerjasama ini tidak
berarti ada permufakatan terlebih dahulu, cukup apabila ada pengertian antara peserta
pada saat perbuatan dilakukan dengan tujuan mencapai hasil yang sama. Yang penting
adalah harus ada kesengajaan ;
- Untuk bekerjasama (yang sempurna dan erat), dan
- Ditujukan kepada hal yang dilarang oleh undang-undang ;
2. Ada pelaksanaan bersama secara fisik, berarti adanya perbuatan yang langsung dapat
menimbulkan selesainya delik yang bersangkutan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta dipersidangan adapun peran para
terdakwa saat berburu temak kerbau adalah sebagai berikut : terdakwa Lungguk
Rajagukguk menombak punggung ternak kerbau, lalu terdakwa Harris menombak kepala
dan mata temak kerbau, terdakwa Lundu Rajagukguk berperan menghalau ternak kerbau,
terdakwa Ongker Ompusunggu mengejar dan menghalau temak kerbau, terdakwa
Sudungan Rajagukguk berperan mengejar dan menghalau ternak kerbau, terdakwa Ervin
Sianturi berperan menghalau ternak kerbau, terdakwa Candra Ompusunggu berperan
menghalau ternak kerbau, kemudian setelah ternak kerbau mati lalu teman-teman terdakwa
langsung memotong dan membagi-bagikan daging ternak kerbau tersebut, sehingga
terdapat adanya kerja sama secara sadar serta pelaksanaan bersama secara fisik diantara
para terdakwa, oleh karenanya unsur ke-empat ini pun telah terbukti dan terpenuhi;
49
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 49
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan unsur-unsur dakwaan
alternatif Pertama diatas, yang secara keseluruhan telah terbukti dan terpenuhi secara
formil;
Menimbang, bahwa dengan telah dinyatakannya seluruh unsur dakwaan
alternatif Pertama terbukti dan terpenuhi, akan dipertimbangkan apakah para terdakwa
dapat dipersalahkan atas perbuatannya, tentunya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
adakah terdapat alasan yang dapat menghapuskan pidana (alasan pembenar/alasan yang
menghapuskan kesalahan terdakwa maupun alasan pemaaf/alasan yang menghapuskan
tercelanya perbuatan terdakwa);
Menimbang, bahwa apakah orang yang melakukan perbuatan kemudian harus
dijatuhi pidana, sebagaimana yang telah diancamkan, ini tergantung dari soal apakah
dalam melakukan perbuatan pidana ini dia mempunyai kesalahan, sebab asas dalam
pertanggungjawaban dalam hukum pidana ialah : Tidak dipidana jika tidak ada kesalahan
(Geen straf zonder schuld ; Actus non facit reum nisi mens sit rea);
Menimbang, bahwa selain itu perlu dikaji apa yang menjadi tujuan Hukum dalam
hal mana dapatlah dilihat melalui tiga sudut pandang, yang masing-masing :
1. Dari sudut pandang ilmu hukum positif-normatif atau yuridis dogmatik, dimana
tujuan hukum dititik beratkan pada segi kepastian hukumnya.
2. Dari sudut pandang filsafat hukum, dimana tujuan hukum dititikberatkan pada segi
keadilan.
3. Dari sudut pandang sosiologi hukum, tujuan hukum dititik beratkan pada segi
kemanfaatannya.
Menimbang, bahwa untuk menyatakan adanya "kesalahan pada diri seseorang,
maka haruslah dinilai adanya keadaan psikis yang tertentu pada orang yang melakukan
perbuatan pidana dan hubungan antara keadaan tersebut dengan perbuatan yang dilakukan
yang sedemikian rupa hingga orang itu dapat dicela karena melakukan perbuatan tadi;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 50
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang, bahwa dengan demikian maka Majelis Hakim akan merujuk pada
bahagian fakta-fakta sebagai berikut :
Bahwa benar pada hari Minggu tanggal 30 Januari 2011, sekitar pukul 23.00 wib,
bertempat di sawah milik Aston Siregar (A.Tumindang Siregar) di Tobas, Desa
Aritonang, Kec. Muara, Kab. Tapanuli Utara, para terdakwa telah memburu dan
membunuh temak kerbau, kemudian kepala ternak kerbau ditinggalkan dipinggir
jalan;
Bahwa saksi Ramidun Ompusunggu (Kepala Desa Aritonang sejak tahun 2001
sampai dengan sekarang) membenarkan mendapat laporan dari warga bahwa sawah
beberapa warga telah dirusak oleh ternak kerbau yang tidak diketahui siapa
pemiliknya, dan setelah mendapat laporan, lalu saksi membuat pengumuman
melalui Penatua Gereja untuk diumumkan pada acara Kebaktian Ibadah hari
Minggu, selain itu membenarkan adanya aturan Adat, berasal dari orang-orang tua/
leluhur terdahulu yang telah membuat peraturan Adat yang menyatakan : bahwa
apabila ada ternak termasuk kerbau yang merusak ladang/sawah dapat diburu dan
dibunuh dan dagingnya dibagi-bagi, demikian juga kesaksian Drs Gibson Siregar
(saksi menjabat Camat pada Kecamatan Muara pada tahun 2011) membenarkan
adaya ketentuan Adat dimaksud;
Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis Hakim juga harus mencermati
beberapa ketentuan sebagai berikut :
Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 menentukan bahwa, "Hakim
dan Hakim Konstitusi wajib menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat";
Pasal 10 ayat (1) menyebutkan bahwa, "Pengadilan dilarang menolak untuk
memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang diajukan dengan dalih bahwa
51
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 51
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
hukum tidak ada atau kurang jelas, melainkan wajib untuk memeriksa dan
mengadilinya";
Pasal 50 ayat (1) menentukan, "Putusan pengadilan selain harus memuat alasan dan
dasar putusan, juga memuat pasal tertentu dari peraturan perundang-undangan yang
bersangkutan atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili";
Pasal 5 ayat (3) sub b Undang-Undang Nomor 1 Drt tahun 1951 disebutkan, bahwa:
"Hukum materiil sipil dan untuk sementara waktupun hukum materiil pidana sipil yang
sampai kini berlaku untuk kaula-kaula daerah Swapraja dan orang-orang yang dahulu
diadili oleh Pengadilan Adat, ada tetap berlaku untuk kaula-kaula dan orang itu;
Terminologi hukum adat, dikaji dari perspektif asas, norma teoritis dan praktek dikenal
dengan istilah, hukum yang hidup dalam masyarakat, living law, nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat , hukum tidak tertulis, hukum
kebiasaan;
Menimbang, bahwa dengan keberadaan/adanya hukum yang hidup
dimasyarakat Desa Aritonang Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, yang berasal/
diturunkan dari Nenek Moyang/leluhur warga setempat yang disebut PATIK yaitu
Apabila ada ternak yang merusak tanaman, sehingga tanaman tidak menghasilkan, maka
ternak tersebut dapat diburu dan dibunuh, dengan ketentuan apabila hal itu pengrusakan
dilakukan pada siang hari maka ternak hanya boleh dibunuh saja, namun apabila
pengrusakan dilakukan pada malam hari, maka ternak yang diburu/dibunuh tersebut
dagingnya dapat dibagi-bagikan diantara pemburu sementara kepala daripada ternak yang
diburu/dibunuh harus ditinggalkan ditempat pemburuan;
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kondisi sedemikian maka tindakan/
perbuatan para terdakwa bukanlah merupakan suatu perbuatan pidana, apalagi perbuatan
para terdakwa tersebut justeru dilakukan setelah terlebih dahulu dilakukan pengumuman
melalui Penatua Gereja atas usul Kepala Desa setempat yang diumumkan pada acara
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 52
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Kebaktian Ibadah hari Minggu, yang seharusnya menjadi perhatian bagi semua orang/
warga desa, sehingga apabila ada peristiwa/kejadian setelah dilakukannya Pengumuman
tersebut, maka ternak yang dimaksudkan dapat dibunuh dan harus dipandang sebagai suatu
tindakan yang sah/legal;
Menimbang, bahwa dengan uraian-uraian pertimbangan hukum diatas
selanjutnya Majelis Hakim berpendapat bahwa tindakan para terdakwa telah terpenuhi dan
terbukti sebagaimana dakwaan alternatif Pertama, akan tetapi perbuatan para terdakwa
bukanlah merupakan suatu tindak pidana, oleh karenanya para terdakwa harus dinyatakan
lepas dari segala tuntutan hukum (Ontslag van rechtsvervolging) ;
Menimbang, bahwa dengan dinyatakannya para terdakwa lepas dari segala
tuntutan hukum (Ontslag van rechtsvervolging), maka para terdakwa haruslah
diperintahkan untuk dikeluarkan dari rumah tahanan negara, dan membebankan biaya
perkara ini kepada Negara;
Menimbang, bahwa selanjutnya perlu ditetapkan agar kepada Para Terdakwa
dipulihkan haknya dalam kemampuan, kedudukan, harkat dan martabatnya;
Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009,
Undang-Undang Nomor 1 Drt tahun 1951, Undang-Undang No.8 Tahun 1981, serta
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I :
1. Menyatakan Para Terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK MALA,
Terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, Terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa
4. DEMAK SIMARE-MARE, Terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan
Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU terbukti melakukan perbuatan
sebagaimana dalam dakwaan alternatif Pertama, akan tetapi bukan merupakan tindak
pidana;
53
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 53
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Menyatakan Para Terdakwa 1. DANRES OMPUSUNGGU Als. PAK MALA,
Terdakwa 2. ERPIN SIANTURI, Terdakwa 3. KENNEDI OMPUSUNGGU, Terdakwa
4. DEMAK SIMARE-MARE, Terdakwa 5. RENHARDI OMPUSUNGGU dan
Terdakwa 6. SUDIARTO OMPUSUNGGU lepas dari tuntutan hukum (onslag van
recht vervolging);
3. Memerintahkan agar Para Terdakwa dikeluarkan dari tahanan;
4. Menetapkan agar Para Terdakwa dipulihkan haknya dalam kemampuan, kedudukan,
harkat dan martabatnya;
5. Menetapkan barang bukti berupa :
1 (satu) bilah parang yang terbuat dari besi yang berukuran sekitar 70 (tujuh
puluh) Cm, dipergunakan dalam berkas perkara No.263/Pid.B/2011/PN.TRT.
6. Membebankan biaya perkara ini kepada Negara ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Tarutung pada hari : Rabu tanggal 19 Oktober 2011, oleh kami DOMINGGUS
SILABAN, SH. MH sebagai Hakim Ketua, PAUL BELMANDO PANE, SH dan FRANS
EFFENDI MANURUNG, SH masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana
diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Hakim Ketua
Majelis, dihadiri oleh Hakim Hakim Anggota tersebut, dibantu MARULAM
PANGGABEAN, Panitera Pengganti, VERNANDO A. HAKIM. SH, Penuntut Umum
serta dihadapan Para Terdakwa, dan tanpa dihadiri oleh Penasehat Hukum Para Terdakwa ;
Hakim-Hakim Anggota; Hakim Ketua Majelis ;
1. PAUL BELMANDO PANE, SH. DOMINGGUS SILABAN, SH.MH.
2. FRANS E. MANURUNG, SH.
Panitera Pengganti;
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 54
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
M
a
h
k
a
m
a
h

A
g
u
n
g

R
e
p
u
b
l
i
k

I
n
d
o
n
e
s
i
a
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
MARULAM PANGGABEAN
55
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id
Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 55

Anda mungkin juga menyukai