Anda di halaman 1dari 15

IV-I

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penyelidikan Tanah
Untuk pengambilan data penyelidikan tanah menggunakan Standart
Penetration Test. Penyelidikan SPT di lokasi penyelidikan tanah dilakukan pada
tanggal 7 Agustus - 19 November 2008 atas pengawasan pihak pemberi
pekerjaan. Sedangkan pengambilan data yaitu pada bulan Maret Mei 2013.
Pada waktu dilaksanakan penyelidikan bor inti dan SPT ini, kondisi cuaca
cukup baik (tidak hujan). Hasil penyelidikan lapangan berupa table Boring Log
dan SPT Test Result ditunjukkan pada Lampiran, karakteristik data tersebut
dijelaskan berikut ini :
4.1.1 Penyelidikan SPT untuk DH-1
Pada penyelidikan SPT untuk DH-1 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 0.00-11.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 5, 3, 9, 11, 20
dan 26.
b. Pada kedalaman 11.50-17.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 30,36 dan 41.
c. Pada kedalaman 17.50-35.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu >60.
4.1.2 Penyelidikan SPT untuk DH-2
Pada penyelidikan SPT untuk DH-2 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 0.00-3.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 1 dan 2. Pada
kedalaman 3.50-9.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 5, 14 dan 21.


IV-II

b. Pada kedalaman 9.50-11.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 33. Pada
kedalaman 11.50-13.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 40.
c. Pada kedalaman 13.50-15.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 41.
Sedangkan pada kedalamana 15.50- 23.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu
>60.
4.1.3 Penyelidikan SPT untuk DH-3
Pada penyelidikan SPT untuk DH-3 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 1.00-3.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 2.
b. Pada kedalaman 3.00-5.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 16.
c. Pada kedalaman 5.00-6.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 12. Sedangkan
pada kedalamana 7.00- 15.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu >60.
4.1.4 Penyelidikan SPT untuk DH-4
Pada penyelidikan SPT untuk DH-4 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah, nilai SPT.
a. Pada kedalaman 0.00-5.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 2 dan 6.
b. Pada kedalaman 5.00-10.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 12, 22 dan 32.
Sedangkan pada kedalaman 10.00- 35.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu
>60.
4.1.5 Penyelidikan SPT untuk DH-5
Pada penyelidikan SPT untuk DH-5 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 0.00-5.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 2, 3 dan 13.


IV-III

b. Pada kedalaman 6.40-7.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu > 60. Juga pada
kedalaman 9.00- 10.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu >60.
4.1.6 Penyelidikan SPT untuk DH-6
Pada penyelidikan SPT untuk DH-6 terdapat perbedaan kedalaman,
kondisi fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 5.00-10.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu 12, 16 dan 24.
b. Pada kedalaman 11.00-12.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 34.
Sedangkan pada kedalaman 12.00- 35.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu
>60.
4.1.7 Penyelidikan SPT untuk DH-7
Pada penyelidikan SPT untuk DH-7 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 0.00-15.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 3, 4, 7,10, 14,
20 dan 21.
b. Pada kedalaman 15.00-25.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 20, 25, 34, 40
dan 46.
c. pada kedalaman 25.00- 40.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 50, 55, 60
dan >60.
4.1.8 Penyelidikan SPT untuk DH-8
Pada penyelidikan SPT untuk DH-8 terdapat perbedaan kedalaman, kondisi
fisik dan mekanik tanah dan nilai SPT.
a. Pada kedalaman 0.00-7.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 10, 8 dan 14.


IV-IV

b. Pada kedalaman 7.00-19.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 4, 8 15, 18, 16
dan 17.
c. Pada kedalaman 19.00-24.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 27 dan 32.
d. Pada kedalaman 24.00-25.00 nilai SPT yang didapatkan yaitu 48.
e. Pada kedalamana 25.00- 47.50 nilai SPT yang didapatkan yaitu48, 53 dan
>60.
4.2 Denah Pemancangan Tiang
Pada gambar 4.1 menjelaskan tentang denah pemancangan tiang pada
dermaga di Pelabuhan Batu Bara PT. Semen Tonasa Biringkassi. Perencanaan
pondasi yang digunakan pada dermaga sendiri menggunakan tiang pancang
berdiameter 700 mm. Tiang pancang tersebut terbagi dua, yaitu tiang tegak dan
tiang miring. Tiang tegak berjumlah 144 tiang dan tiang miring sebanyak 62 tiang.
Sedangkan pada pembangunan Mooring Dolphin dan Catwalk digunakan jenis
tiang pancang berdiameter 700 mm juga, di mana tiang tegak sebanyak 3 tiang
dan tiang miring sebanyak 22 tiang.
Pada gambar 4.2 menjelaskan tentang denah pemancangan tiang pada trestel
di Pelabuhan Batu Bara PT. Semen Tonasa Biringkassi. Perencanaan pondasi
yang digunakan pada trestle sendiri menggunakan tiang pancang berdiameter 600
mm.





IV-5
























Gambar 4.1 Denah Pemancangan Tiang pada dermaga


IV-6

























Gambar 4.2 Denah pemancangan tiang pada trestel


IV-7

4.3 Perhitungan Daya Dukung Tiang
Perhitungan daya dukung tiang bisa didapat dengan cara statis yaitu
menggunakan hasil dari data penyelidikan tanah (SPT) dan dengan cara dinamis
yaitu dari hasil dari kalendering, sebagai berikut :
4.3.1 Perhitungan daya dukung tiang dengan cara metode statis
a. Perhitungan daya dukung tiang tunggal
1. Menurut Luciano Dacourt
Banyak metode untuk perhitungan daya dukung pondasi tersebut, namun
salah satunya yang representatif dan dapat berlaku umum untuk jenis tanah
apapun adalah Luciano Decourt (1982). Besarnya daya dukung tiang ultimet (Qu)
adalah :
Qu = QP + QS = (qP . AP) + (qS . AS)
= (NP . K . AP) + [ (NS/3 + 1) . AS ]
dengan :
NP = harga rata-rata SPT di sekitar 4B di atas hingga 4B dibawah dasar tiang
pondasi
B = Diameter pondasi = 600 mm ( trestle ) dan 700 mm ( jetty dan MD)
K = koefisien karakteristik tanah untuk :
a. Lempung, K = 12 t/m2
b. Lanau berlempung, K = 20 t/m2
c. Lanau berpasir, K = 25 t/m2
d. Pasir, K = 40 t/m2
AP = luas penampang dasar tiang (m2)


IV-8

NS = harga rata-rata SPT sepanjang tiang yang tertanam (D), dengan batasan
3 N 50
AS = luas selimut tertanam = keliling x panjang tiang yang terbenam (m2)
Melalui data Boring Log dan SPT kita dapat menghitung daya dukung tanah
tersebut, dengan cara :
a) Menghitung NP
NP adalah nilai rata-rata SPT di sekitar 4B di atas dan 4B di bawah dasar
tiang pondasi, di mana B adalah diameter pondasi, yaitu 600 mm. Nilai SPT yang
dirata-ratakan adalah nilai SPT yang telah di design dengan persamaan 2.2
N1 = 15 + 0,5 ( 3 15 ) = 9 SPT; dst (Data SPT DH1)
Jadi NP = ( 0 + 9 + 10 ) / 3 = 6,333 SPT ; dst
b) Menghitung qP
qP adalah tegangan ultimate ujung tiang. Di mana qP bias didapat dengan
mengalikan nilai NP dan K, di mana K adalah koefisien karakteristik tanah.
Karena karateristik tanah yang didapat lempung maka nilai K = 12 t/m2
Jadi qP = 6,333 x 12 = 158,33 t/m2 ; dst.
c) Menghitung AP
AP adalah luas penampang dasar tiang. Penampang tiang berbentuk
lingkaran. Jadi AP = x 3,14 x B
2
= 0,283 m2 ; dst.
d) Menghitung Qp
QP adalah daya dukung ujung tiang. QP bias didapat dengan cara
mengalikan qP dengan AP, seperti :
Qp = qP x AP = 158,33 x 0,283 = 21,488 ton.


IV-9

e) Menghitung NS
NS adalah harga rata-rata sepanjang tiang yang tertanam dengan batasan 3
N 50. Jika N lebih kecil dari 50 maka nilai NS = N1 yang dipakai dan jika N
lebih besar dari 50 maka NS = 50.
f) Menghitung AS
AS adalah luas permukaan tiang atau luas selimut tertanam =keliling x
panjang tiang yang terbenam (m2).
Didapat AS = 3,14 x 600 x 1 = 1,88 m2
g) Menghitung Qs
Qs adalah daya dukung akibat gesekan tiang. QS dapat dihitung dengan cara
Qs = (NS/3 + 1) x AS. Didapat di titik DH-1 adalah :
Qs = ( 5 / 3 + 1 ) x 1,88 = 4,712 ton.
h) Menghitung Qu
Qu adalah daya dukung tanah maksimum. Di mana Qu = (QP + QS). Jadi,
Qu = (21,488 + 4,712)= 26,2 ton.
Qu(izin) = Qu / sf = 26,2 / 3 = 8,734 ton
Tabel 4.1 Rekapitulasi Daya Dukung Tiang Per Titik Diameter 0.60 m






TITIK
KEDALAMAN Qp Qs Qu Qu(Izin)
Meter (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
DH-1 23 127,235 452,507 579,742
193,247
DH-2 21 127,235 409,860 537,095
179,031
DH-3 11 127,235 193,522 320,757
106,919
DH-4 15 127,235 248,579 375,813
125,271
DH-5 11 127,235 186,611 313,845
104,615
DH-6 17 127,235 291,069 418,303
139,434
DH-7 36 127,235 846,816 974,051
324,684
DH-8 34 127,235 741,023 868,258
289,419


IV-10

Tabel 4.2 Rekapitulasi Daya Dukung Tiang Per Titik Diameter 0.70 m
TITIK
KEDALAMAN Qp Qs Qu Qu(Izin)
Meter (Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
DH-1 23 173,180 527,925 701,105
233701
DH-2 21 173,180 478,170 651,350
217,117
DH-3 11 173,180 225,776 398,956
132,985
DH-4 15 173,180 290,008 463,189
154,396
DH-5 11 173,180 217,712 390,893
130,297
DH-6 17 173,180 339,580 512,760
170,920
DH-7 36 173,180 987,952 1161,133
387,044
DH-8 34 173,180 864,527 1037,707
345,902
b. Daya Dukung Tiang Pancang Kelompok
Daya dukung tiang pancang kelompok yang dihitung berdasarkan data SPT
dan diambil kelompok tiang berjumlah 2 (dua) tiang. Awalnya kita mencari jarak
dari as ke as antar tiang dalam satu grup. Jarak dari as ke as antar tiang pancang
direncanakan seperti pada perhitungan di bawah ini :
Untuk jarak antar tiang pancang :
2.5 D S 3 D di mana :
2.5( 60.0) S 3( 60.0 ) D = Diameter tiang = 600 mm = 60.0 cm
150 S 180 S = jarak antar tiang pancang
S1 = jarak tiang pancang ke tepi
Untuk jarak tepi tiang pancang :
1,5 D S1 2 D Dipakai : (S) = 180 cm
1,5( 60.0) S1 2( 60.0 ) (S1) = 120 cm
90 S1 120

Gambar 4.3 Konfigurasi Rencana Tiang
180


IV-11

Setelah itu kita bisa menghitung daya dukung tiang kelompok dengan rumus :

Eg= 1




Dimana : D = diameter tiang pancang
S = jarak antar tiang pancang
m = jumlah tiang pancang dalam 1 baris = 2
n = jumlah baris tiang pancang = 1
n = jumlah tiang dalam kelompok
= tan
-1
D / S
Efisiensi tiang pancang kelompok :
Eg = 1 tan
-1
( 60/180)


= 0.894
Qg (group) = 579.742 x 2 x 0.894= 1036.471 ton
Qg (group) ijin = 1/SF x 1036.471 = 1/3 x 1036.471 = 345.49 ton
Tabel 4.3 Rekapitulasi Daya Dukung Tiang Kelompok pada diameter 0.60 dari
data SPT
TITIK Q
L

Eg Qg
DH-1 579.742
0.894 518.289
DH-2 537.095
0.894 480.1625
DH-3 320.757
0.894 286.7564
DH-4 375.813
0.894 335.9768
DH-5 313.845
0.894 280.5775
DH-6 418.303
0.894 373.9629
DH-7 974.051
0.894 870.8014
DH-8 591.876
0.894 529.1372

QL (group) = QL (1 tiang) x n x Eg


IV-12

Tabel 4.4 Rekapitulasi Daya Dukung Tiang Kelompok pada diameter 0.70 dari
data SPT
TITIK Q
L

Eg Qg
DH-1 701.105
0.876 614.16825
DH-2 651.350
0.876 570.58289
DH-3 398.956
0.876 349.48553
DH-4 463.189
0.876 405.75318
DH-5 390.893
0.876 342.42198
DH-6 512.760
0.876 449.17801
DH-7 1161.133
0.876 1017.1522
DH-8 715.262
0.876 626.56961
4.3.2 Perhitungan Daya Dukung Tiang Menggunakan Hasil Dari Kalendering.
Dalam perhitungan daya dukung tiang menggunakan hasil dari kalendering
kebanyakan menggunakan rumus Hilley :



Di mana : R = daya dukung tiang ijin
eh = efisien hammer
Wr = berat ram (ton)
H = tinggi jatuh ram (cm)
S = final set (cm)
K = rebound (cm)
n = koefisien restitusi, diambil = 0.40
Wp = berat tiang pancang (ton)
SF = safety factor, diambil = 3
Dari data yang didapatkan di lapangan salah satu tiang pada mooring dolphin,
diketahui :


IV-13

eh = 0.85
Wr = 4.5 ton
S = 0.08 cm
H = 210 cm
K = 1.10 cm
Wp = (0.2407 x 17.90) = 4.309 ton
Maka, R

= 267. 35 ton




IV-14

4.5 Rekapitulasi Perhitungan Tiang Pancang Menggunakan Hasil Kalendering.
Panjang
Berat
Tiang
Pancang
(ton/m')
Final Set
Rebound
k (cm)
Efisiensi
Hammer
(eff)
Berat
RAM
(Ton)
Tinggi
Jatuh
Hammer
(cm)
Koefisien
Restitusi
( n )
Daya
Dukung
Pancang
(ton)
Area
Brutto Netto
C
(cm)
S
(cm)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
25.00 17.90 0.2407 0.80 0.08 1.10 0.85 4.5 210 0.40 267.35 Mooring Dolphine
25.00 16.90 0.2407 1.10 0.11 1.10 0.85 4.5 210 0.40 266.06 Mooring Dolphine
25.00 17.90 0.2407 0.60 0.06 1.00 0.85 4.5 210 0.40 297.62 Mooring Dolphine
25.00 16.60 0.2407 0.60 0.06 0.80 0.85 4.5 210 0.40 376.68 Mooring Dolphine
25.00 17.15 0.2407 0.30 0.03 1.00 0.85 4.5 210 0.40 310.96 Mooring Dolphine
25.00 17.60 0.2407 0.40 0.04 1.10 0.85 4.5 210 0.40 278.40 Mooring Dolphine
25.00 17.40 0.2407 0.60 0.06 1.00 0.85 4.5 210 0.40 300.62 Mooring Dolphine
25.00 16.70 0.2407 0.30 0.03 1.00 0.85 4.5 210 0.40 313.85 Mooring Dolphine
25.00 17.15 0.2407 0.20 0.02 1.10 0.85 4.5 210 0.40 285.97 Mooring Dolphine
25.00 16.90 0.2407 0.10 0.01 1.20 0.85 4.5 210 0.40 266.06 Mooring Dolphine
25.00 21.10 0.2407 0.60 0.06 1.00 0.85 4.5 210 0.40 280.19 Mooring Dolphine
25.00 18.00 0.2407 0.50 0.05 1.20 0.85 4.5 210 0.40 251.88 Dermaga
25.00 18.50 0.2407 0.30 0.03 1.20 0.85 4.5 210 0.40 253.47 Dermaga
25.00 18.00 0.2407 0.30 0.03 1.20 0.85 4.5 210 0.40 255.98 Dermaga
25.00 18.50 0.2407 0.40 0.04 1.20 0.85 4.5 210 0.40 251.43 Dermaga
25.00 19.50 0.2407 0.20 0.02 1.20 0.85 4.5 230 0.40 274.57 Dermaga




IV-15

Anda mungkin juga menyukai