Anda di halaman 1dari 27

dr.

PUTRA HARAPAN ANATOMI 2


ANATOMI 2
Regio Perinealis :
Batas daerah ini sesuai dengan batas-batas Apertura
pelvis inferior, yaitu :
- Symphisis ossium pubis
- Ramus inferior ossis pubis kiri dan kanan
- Ramus inferior ossis ischii kiri dan kanan
- Kedua Ligamenta sacrotuberosa dan
- Os coccygis

Regio perinealis ini dibagi dalam 2 bagian oleh garis yang
menghubungkan ke dua Tubera isciadica menjadi :
- Regio analis disebelah belakang dan
- Regio urogenitalis disebelah depan
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Pada regio analis terdapat Anus sedangkan pada Regio
urogenitalis terdapat Perineum (Kerampang) dibidang
tengah dan regio pudendalis pada bagian depannya. Regio
pudendalis ini meliputi organa genitalia externa.

Fascia perinealis superficialis merupakan lanjutan dari
Fascia abdominalis superficialis.
Fascia inipun dapat dibedakan menjadi 2 lapis :
Lapis permukaan : Mengandung banyak lemak, merupakan
lanjutan dari Fascia CAMPERI.
Ke arah medialis lapis ini bergabung
dengan lapis dalam untuk membentuk
Tunica dartos pada Scetum dan lapis
jaringan lemak pada Labia majora
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Kearah lateralis lapis permukaan
Berhubungan dengan lapis permukaan pada
paha. Ke arah dorsalis lapis ini beralih ke
dalam lapisan permukaan pada regio analis.
Di Regio analis ini jaringan lemak di dalam
Fossa ischiorectalis.

Lapis dalam : Merupakan lanjutan Fascia SCARPAE dan
dinamakan Fascia COLLESI.
Ke arah lateralis Fascia ini berhubungan erat
dengan Ramus inferior ossis pubis dan
Ramus inferior ossis ischii.
Ke arah muka dilanjutkan pada Radix penis.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Ke arah medialis lapis yang kuat ini melekat
erat pada Raphe dan ikut membentuk
Tunica dartos dan ke arah depan mem-
bentuk Septum Scroti.

Ke arah belakang Fascia COLLESI mem-
belok di belakang Diaphragma urogenitale.

Dengan melihat hubungan seperti diuraikan di atas terben-
tuklah suatu celah antara Fascia diaphragmatis urogenitalis
inferior dengan Fascia COLLESI. Celah tersebut dinama-
kan Spatium interfasciale yang di dalamnya terdapat:
- Crura corporis cavernosi penis dengan Mm.ischiocave-
rnosi.
- Corpus cavernosum urethrae dengan M.bulbocavernosus
serta.
- A.V dan perinealis.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Oleh karena Spatium ini hanya terbuka ke depan maka
proses yang berlangsung di dalamnya misalnya pernana-
han atau infiltrasi air kemih pada luka yang mengenai
Urethra hanya dapat meluas ke muka melalui Radix penis
ke penis atau ke dinding perut depan dan tidak akan
meluas ke belakang ke dalam Fossa ischiorectalis.
Pada Regio analis terdapat rongga pada kedua sisi Rec-
tum di bawah M. Levator ani. Rongga ini dinamakan Fossa
ischiorectalis yang berisi banyak jaringan lemak dan jari-
ngan ikat dan juga berjalan beberapa saraf dan pembuluh
darah.
Batas-batas Fossa ischiorectalis adalah:
1. Di Carnialis : Pinggir tajam yang dibentuk oleh Arcus
tendineus m. Levator ani.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
2. Di Lateralis : Fascia obturatoria di bawah Arcus
tendinenus m. Levator ani.
3. Di Medialis : Fascia diaphragmatis pelvis inferior yang
melapisi M. Levator ani.
4. Di Dorsalis : M. Gluteus maximus serta Lig. Sacrotu-
berosum.
5. Di Caudalis : Bagian depan : Diaphragma urogenitale
Bagian belakang : Lapis permukaan Fascia
perinealis superficialis.

Berhubungan dengan batas caudalisnya itu fossa ischio-
rectalis dapat dibagi dalam :
- Pars interdiapragmatica ialah bagian muka yang terletak
diantara Pras muscularis dan Pars membranacea
diaphragmatis pelvis.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
- Pars subfacialis yang terdapat diantara M. Levator
dengan lapis permukaan Fascia perinealis superficialis.

Pembuluh Darah dan Saraf Regio Perinealis
Nadi :
Pembuluh nadi yang mengurus Regio perinealis adalah
A. Pudenda interna yang merupakan cabang A. Hypogas-
trica nadi bersama-sama dengan V. Pudenda interna dan
N. Pudendus keluar dari rongga panggul melalui Foramen
infrapiriformis untuk kemudian membelok sekeliling Spina
ischiadica dan masuk kedalam Fossa ischiorectalis.

Di tempat ini nadi tersebut terdapat pada sisi medialis
Tuba. Ischiadium kira-kira 3-4 cm di bawah kulit, didalam
sebuah alur yang dibentuk oleh bagian medialis Lig.
Sacrotuberosun yang melekat pada Tuber ischiadicum.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Alur ini terjadi oleh karena bagian medialis ikat ini
mempunyai suatu pelebaran yang disebut Processus
falciformis. Pada prosessus falciformis ini melekat suatu
duplikatur pascia obtoratoria.

Saluran yang dibentuk dupilaktur ini dinamakan Canalis
ALCOCK dan di dalamnya berjalan A. Dan V. Pudenda
interna serta pudendus.

A. Pudenda interna mempercabangkan A. Haemorrhoidalis
inferior ke Anus dan sesudah keluar dari Canalis ALCOCK
pada pinggir belakang diaphragma urogenitalis, nadi ini
akan bercabang dua menjadi :
1. A. perinei
Pembuluh ini akan berjalan di dalam Spatium interfaciale
menuju ke daerah perineum dan berakhir sebagai
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Aa. Scrotales (tabiales) posterior pada Scrotum (Labia
majora dan minora).

2 A. Penis (clitoridis) :
Pembuluh ini akan masuk diantara ke dua lembar Fascia
yang membentuk Diaphragma urogenitale dan berjalan ke
arah venteralis untuk kemudian menembus Fascia diaph-
ragmatis urogenitalis inferior dan akhirnya bercabang
menjadi :
- A. Penis (clitoridis) yang measuk kedalam Crus corporis
cavernosi penis (clitoridis).
- A. Dorsalis penis (clitoridis) yang berjalan pada Dorsum
penis (clitoridis).
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Sebelum membentuk kedua cabangnya yang terakhir itu
penis (clitoridis) masih mempercabangkan A. Bulbi
uretherae vestibuli yang pergi ke Sulbus uretherae
(vestibuli).



Pembuluh Balik :
Untuk regio perinealis pembuluh balik berjalan bersama-
sama dengan nadi. Yang terpenting ialah V. Pudenda
interna yang berjalan bersama dengan A. Pudenda interna
dan yang bermuara ke dalam A. Hypogastrica.
Tetapi tidak semua darah yang berasal dari daerah yang
A.pudenda interna dialirkan melalui vena yang senama.

dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Pada laki-laki yang terutama darah dari Corpus
cavernosum penis, Corpus cavernosum urethrae dan
Glans penis darah balik akan dialirkan melalui V.dorsalis
penis ke plexus vesicalis sedangkan pada wanita darah
dari corpus clitoridis dan Glans clitoridis mengalir melalui
V.dorsalis clitoridis ke plexus vesikalis.


S A R A F :
Untuk regio perinealis ialah N.pendendus yang berisi
serabut-serabut somato motoris dan yang berjalan
bersama-sama dengan A. Dan V.pudenda interna.
Di dalam Canalis ALCOCK saraf ini memperjabangkan :
- Nn.haemorrhoidales inferiores yang mempersarafi kulit
sekitar Anus dan M.sphincter ani externa.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
- Kemudian saraf ini bercabang dua menjadi :

1. N.perinei yang akan mengurus kulit daerah perineum,
M.transversum pronei super ficialis, M.bulbocavernosus
dan M.ischiovernosus. Akhirnya saraf ini bercabang
menjadi Nn.scrotales / labiales posteriores yang akan
mempersarafi bagian belakang kulit Scrotum serta Labia
dan minora.


2. N.dorsalis penis (clitoridis) berjalan di dalam Diaph-
ragma urogenitale di sebelah lateralis A. penis.
(clitoridis). Saraf ini mengurus M.transversus parinei
profundus, M.sphincter urethrae membranacaae dan
kulit penis / Clitoris.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Selain Npudendus terdapat saraf lain yang ikut mengurus
kulit Regio perinealis yaitu :

1. Nn.anococcycai mengurus daerah sekitar Os coccygis
sampai ke Anus dan berasal dari N.coccygicus.

2. Nn.clunium medii mengurus daerah sebelah lateralis
yang diurus oleh Nn.anococcygei. Saraf ini berasal dari
Rr.posteriores saraf kalangkang.

3. Nn.clunium inferiores dan Rr. Perinealis n.cutanei
femoris posterior yang mengurus daerah Tuber
ischiadicum.


dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
R E C T U M :

Alat lain yang terdapat di dalam rongga panggul ialah
Rectum (Usus poros).
Rectum ini merupakan lanjutan dari colon sigmo ideum dan
mulai setinggi vertebra sacralis III. Panjang 12-15 cm.
Sungguhpun namanya Rectum tetapi Usus poros ini
melengkung baik dalam bidang sagittalis maupun dalam
bidang frontalis.

Lengkung di dalam bidang sagitalis :
- Pada bagian atas :
Terdapat suatu lengkung yang cembung ke belakang
yaitu flexura sacradis yang terletak di dalam lengkung Os
sacrum dan pada levator ani.

dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
- Pada bagian bawah :
Terdapat suatu lengkungan yang cembung ke depan yaitu
flexura perinealis yang terletak 2,5 cm di muka dan sedikit
di bawah Os coccygis.
Lengkung di dalam bidang frontalis :
- Sebuah lengkung yang cembung ke kanan setinggi batas
antara Vertebrae sacralia III dan IV dan
- Sebuah lengkung yang cembung ke kiri setinggi
Articulatio sacrooccygea.

Menurut bentuknya Rectum dapat dibagi dalam :
- Pars ampularis, ialah bagian yang terdapat di dalam
lengkung Os sacrum di bawah Excavatio rectovesicalis
- Pars analis, hanya pendek saja dan mulai pada Flexura
perinealis untuk berakhir pada anus.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Sepertiga bagian atas Rectum tertutup oleh Peritoneum di
sebelah muka dan sampingnya, sepertiga bagian tengah
hanya sebelah dapannya sedangkan sepertiga bagian
bawah sama sekali tidak tertutup oleh Peritoneum.
Pars analis Recti berkewajiban untuk tinggal tertutup
menahan isi Rectum kecuali jika ini Rectum itu hendaknya
dikeluarkan. Untuk kepentingan tersebut Pars analis
dikeliling oleh 2 buah Mn.sphincteres yaitu M.sphincter ani
externus dan M.sphincter ani internus.

M.Sphincter ani externus :
Adalah suatu otot sadar yang terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- M.sphincter ani subcutaneus
- M.sphincter ani superficialis
- M.sphincter ani profundus
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Dari ketiga bagian otot ini, hanya yang subcuttaneus yang
melingkari liang dubur sedangkan ke dua bagian lainnya
melingkari Pars analis Recti.

M.Sphincter ani internus :
Adalah suatu otot tak sadar dan merupakan ujung distalis
lapis otot-otot circularis Rectum yang menebal. Otot-otot
longitudinalis yang pada colon merupakan 3 buah Taeniae,
pada Rectum bersatu membentuk satu lapis yang menye-
lubunginya, tebal dibagian muka dan tipis pada kedua
sisinya. Jadi batas antara Rectum dan colon sigmoideum
dapat ditetapkan dengan mudah oleh karena pada Rectum
tidak ada lagi Taeniae, Haustrae dan Appendices epip-
loicae lagi pula Rectum tidak terletak interperitonalis seperti
colon sigmoideum.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Otot-totot longitudinalis itu diperkuat oleh serabut-serabut
m.levator ani yang berjalan diantara M.sphincter ani
externus dengan M.sphincter ani internus untuk kemudian
berurai menjadi Septa fibroelastica yang menembus
M.sphincter ani externus untuk melekat pada kulit.

Serabut-serabut yang melekat pada kulit sekitar liang
dubur itu dikenal sebagai M.corrugator culls ani. Salah satu
septum berjalan di bawah / distal dari M.sphincter ani
ienternus dan di atas / oral dari M.sphincter ani externus
dan melekat pada selaput lendir Pars analis Recti. Septum
ini dinamakan septum intexmusculare dan mengakibatkan
timbulnya suatu alur pada selaput lendir. Alur ini dikenal
sebagai liner intersphincterica (HILTON)
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Selaput lendir Rectum mempunyai lipat-lipat transversalis
yang juga dibentuk oleh otot-otot ciccularis, yaitu Plica
transversa atau valvulac Houston yang biasanya ada tiga
buah. Yang terbesar dan paling tetap adanya ialah yang
ditengah letaknya sebelah kanan dan dinamakan lipat
KAOULRAUSCH. Ke dua lipat yang lain, terdapat
disebelah kiri, satu di atas dan satu lagi dibawah lipat
KOHLRAUSCH tersebut. Adanya Plicae transversae ini
harus diingat jika kita memeriksa Rectum dengan memakai
alat supaya Plicae ini tidak terluka.
Pada selaput lendir Pars analis recti terdapat lipat-lipat
yang memanjang dan tidak rata yang disebut Columnae
rectales MORGAGNI. Lekuk yang terletak di antara
Columnae tersebut dinamakan Sinus rectales.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Ke arah distalis Sinus rectales dibatasi oleh lipat-lipat yang
menyerupai valvulae senilunares disebut Valvulae
MORGAGNI. Lanjutan sinus dibelakang valvulai tersebut
dikenal sebagai crypti MORGAGNI. Lanjutan Columnae
rectales ke arah distalis ialah Columnae anales. Columnae
analis ini mempunyai puncak yang sering menjulang ke
atas sampai pinggir bawah Columnae rectales dan
bentuknya seperti papil disebut Papillae anales. Bersama-
sama dengan tepi atas Valvulae, Papillae ini membentuk
suatu garis yang bergerigi disebut Linea pectinea atau
Liner dentata. Selaput lendir di atas linea ini terdiri dari
Epithelium cylindris sedangkan dibawahnya adalah
Epithelium gepeng. Daerah yang terletak di antara Linea
dentata disebelah atas dan Linea intersphincterica di
sebelah bawah dinamakan Pecten yang mempunyai arti
sangat penting dalam klinis.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Daerah yang ini penting sekali karena :
1. Pada tempat ini Pars analis recti itu tersempit, sehingga
sering terjadi Stenosis atau Strictura.
2. Pada tempat ini terdapat pertemuan antara saraf
sympathis dan saraf spinalis.
Selaput lendir di proximalis daerah ini di urus oleh saraf-
saraf sympathis yang tidak mengandung serabut-serabut
nyeri sedangkan kulit di distalisnya diurus oleh saraf
spinalis yang mengandung serabut-serabut nyeri
akibatnya adalah Carcinoma recti tidak pemberi rasa
nyeri sedangkan Fissurs ani akan menimbulkan rasa
sangat nyeri.
3. Pada tempat ini terdapat anastomosis antara Plexus
haemorrhoidalis (rectales) superior. Inferior dan sedikit
dengan media.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Dengan demikian darah dari daerah Pecten mengalir
baik ke dalam susunan V.porta melalaui
Vv.haemorrhoidalis (rectales) superior dan media
maupun ke dalam sususnan V.cava inferior melalui
V.haemorrhoidalis (rectalis) inferior. Pembesaran
pembuluh pada Plexus haemorrhoidalis (rectales)
menimbulkan keadaan yang dikenal sebagai Varices
haemorrhoidales (Bawasir).
4. Pada tempat ini terdapat batas antara aliran getah
bening somatis dan visceralis.
Bagian rectum di bawah Linea ini mengaliskan getah
beningnya ke kelenjar-kelenjar getah bening yang
dangkal di permukaan pada Regio inguinalis sedangkan
bagian yang di atasnya mengalirkan getah beningnya ke
kelenjar-kelenjar getah bening di dalam panggul.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
5. Pada tempat ini sering timbul peradangan.
6. Pada tempat ini mungkin terdapat kelainan-kelainan
bawaan hal ini disebabkan karena saluran analis ini
terbentuk dari penyatuan antara Proctodeum dari bawah
dan Hindgut dari atas. Membrana analis yang meru-
pakan batas antara Proctodeum dengan Hindgut
biasanya menghilang dan hanya tersisa sebagai Linea
pectinea yang telah diterangkan sebelumnya. Jika
membrana analis tidak menghilang akan terjadi apa
yang dinamakan Atresia atau Anus imperforatus.

Kita dapat membedakan beberapa macam Atresia ani,
yaitu:
a. Atresia ani uretharalis :
apabila terdapat sesuatu Fistula antara Atresin
dan Urethra di samping adanya Atresia ani
tersebut.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
b. Atresia ani vesicalis :
Apabila Atresia ini disertai adanya Fistula antara rectum
dengan Vesica urinaria.
c. Anus imperforatus dengan Uretara kembar :
Apabila Fistula recti bermuara ke dalam Penis.
d. Atresia ani cum Fistula rectovagiralis :
terdapat pada wanita dimana di samping Atresia ani
terdapat pula suatu hubungan antara Rectum dengan
Vagina.

Terdapat pula Linea anocutanea ialah garis yang sesuai
dengan birai yang terdapat di sekeliling liang dubur. Kulit
disini biasanya berlipat-lipat disamping pekerjaan
M.corrugator cutis ani.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Hubungan Peritoneum Dengan Alat-alat Panggul :
Alat-alat panggul akan menonjolkan Peritoneum ke arah
rongga perut sehingga terbentuklah tempat-tempat cekung
yang dilipat oleh Peritoneum. Disebelah samping Rectum
terdapat Foveae pararectales dan di samping Vesica
urinaria terdapat Fovea paravesicalis. Dimuka terdapat
Fovea supravesicalis yang terletak antara Plicae umbilicalis
media dan lateralis. Ke bawah Fovea supravesicalis ini
berhubungan dengan Fovea paravesicalis. Pada
penampang tengah tampak bahwa Peritoneum dari dinding
dengan rongga perut turun ke bawah menutupi permukaan
atas kandung kemih kemudian menutupi ujung atas
Vesicula seminalis lalu membentuk dasar dari Excavatio
rectovesicalis untuk kemudian melapisi Rectum ke arah
atas.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Excavatio rectovesicalis tersebut kedalamnya bermacam-
macam, jarak antara tempat terdalam dengan anus rata-
rata antara 5-11 cm.bagian-bagian usus mungkin melalui
Excavatio ani turun ke bawah, menembus diapragma
pelvis dan menonjol di daerah Perineum di dekat
Anus.keadaan semacam ini dinamakan haemorrhoidalis.
Pada janin Excavatio rectovesicalis mkerupakan sebuah
kantong yang meluas sampai dibelakang Prostata tetapi
biasanya kantong ini kemudian terpisah dari rongga
peritoneum dan tinggal sebagai dua lembar Fascia dengan
suatu rongga potensiil di antaranya. Fascia itu akan
memisahkan Prostata dan Vesiculae seminales dari
Rectum dan dinamakan septum rectogenitale atau disebut
juga Fascia Denonvillier.
dr. PUTRA HARAPAN ANATOMI 2
Pada laki-laki septum rectogenitael kuat dan jelas. Di
cranialis ke dua lembar itu melekat pada pinggir atas lebus
posterior prostata. Lembar muka berhubungan erat dengan
prostata tetapi lembar belakang berhubungan longgar
dengan Fascia panggul yang menyelubungi rectum dan
caudalis lembar ini melekat pada Fascia diaphragmatis
urogenitalis superior, di tempat mana Pars prostatica
bersatu dengan Fascia ini. Rongga diantara ke dua lembar
septum rectogenitale itu dikenal sebagai Spatium
rectoproitalic (Proust) dan merupakan tempat yang terbaik
untuk memisahkan Prostata dari Rectum pada
Prostatectomi melalui Perineum. Pada wanita Fascia
DENONVILINER akan memisahkan vagina dari Rectum
dan dinamakan Septum rectovagenitale. Tetapi biasanya
Septum rectovaginale ini tidak begitu nyata.

Anda mungkin juga menyukai