TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI KELAPA SAWIT DENGAN REAKTOR HYBRID ANAEROBIK Di Kalimantan Selatan luas perkebunan kelapa sawit 2.437 Ha. Jumlah industri minyak kelapa sawit 14 perusahaan dengan produksi 249.329, 12 ton per tahun. Produk minyak kelapa sawit digunakan untuk bahan baku industri : minyak goreng, makanan, kosmetika, dll. Limbah cair setiap ton produksi minyak kelapa sawit sebanyak 2,5 m 3. Limbah cair mengandung BOD, COD, TSS, Amoniak dan minyak lemak melebihi baku mutu yang telah ditetapkan oleh MENLH. Pengolahan limbah cair memerlukan lahan seluas 7 Ha untuk kapasitas 30 ton. Waktu tinggal limbah cair pada kolam mencapai 40-50 hari.
LATAR BELAKANG 1
PERMASALAHAN 2
Lahan yang diperlukan untuk pengolahan air limbah cukup luas, dapat mengurangi lahan untuk kebun kelapa sawit.
Pengolahan limbah cair kelapa sawit secara konvesional / sederhana.
Waktu proses pengolahan limbah cair dalam kolam cukup lama.
Baku mutu hasil pengolahan limbah cair belum semuanya memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan MENLH.
METODOLOGI 3
Ruang lingkup kegiatan ; Pengadan Bahan, pembuatan prototipe peralatan, sampling, analisa, dan uji coba peralatan. Fokus Kegiatan ; Pengolahan air limbah kelapa sawit dengan prototipe peralatan reaktor hybrid anaerob. Desain Penelitian ; Analisa air limbah, proses aklimatisasi dan uji coba peralatan proses pengolahan air limbah kelapa sawit. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan - Analisa air limbah industri kelapa sawit dari kolam 2 (bak penampungan). - Proses koagulasi dengan PAC. - Proses aklimatisasi selama 30 hari pada reaktor UAF dan UASB. - Analisa air limbah hasil proses aklimatisasi pada reaktor UAF dan UASB. - Proses uji coba pengolahan air limbah pada reaktor UAF dan UASB selama 24 jam. - Analisa air limbah hasil proses pengolahan reaktor UAF dan UASB selama 24 jam.
HASIL KEGIATAN
Hasil Analisa Uji Operasional Reaktor UAF dan UASB selama 24 Jam No. Parameter Uji Satuan Kode Sampel Air Limbah sebelum pengolahan 1. pH - 7,36 2. BOD mg/L 980 3. COD mg/L 1.960,6 4. TSS mg/L 5.089 5. Minyak dan lemak mg/L 43 6. NH 3 -N mg/L 2,80 7. N-Total mg/L 246,64 UAF UASB Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Minyak sawit Kep- 51/MENLH/10/1995 chamber 1 chamber 2 6,5 6,64 6,54 6-9 31,2 28,8 24,60 250 65,772 56,938 55,874 500 57 48 42 300 <1 <1 <1 30 0,082 0,082 0,072 20 11,46 11,31 11,29 45 Hasil Analisa Bahan Baku Air Limbah Sebelum Pengolahan SINERGI KOORDINASI 4
Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Pengambilan sampel, pengujian air limbah dan rapat dengan Balitbangda. Nama lembaga yang diajak koordinasi Balitbangda provinsi Kalimantan Selatan. PT. Smart Tbk. Kabupaten Tanah Laut di Jorong (Industri Kelapa Sawit) Laboratorium Pengujian Air dan Air Limbah ( Baristand Industri Banjarbaru). Strategi pelaksanaan koordinasi Komunikasi melalui surat dinas dan mengunjungi ke perusahaan. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Telah dilakukan semuanya.
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN 5
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Koordinasi dengan perusahaan dan instansi yang terkait. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Masih dalam proses. Belum sosialisasi pada pengguna. Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Diperkirakan Perusahaan Kelapa Sawit di daerah Kabupaten Tanah Laut. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Belum ada.
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN 6 Rancangan Pengembangan ke depan Bahan kajian untuk penerapan dalam skala industri dalam penanggulangan pencemaran air limbah pabrik kelapa sawit. Strategi Pengembangan ke depan Promosi hasil litbang melalui pameran pembangunan di daerah. Tahapan Pengembangan ke depan Pembuatan brosur atau leaflet Penulisan jurnal ilmiah.
FOTO KEGIATAN 7 Foto Koordinasi dengan pihak terkait