Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Router

Router merupakan suatu alat ataupun software dalam suatu komputer yang
menghubungkan dua buah jaringan atau lebih yang memiliki alamat jaringan yang
berbeda. Router menentukan akan diarahkan ke titik jaringan yang mana paket yang
ditujukan ke suatu alamat tujuan. Router biasanya berfungsi sebagai gateway, yaitu jalan
keluar utama dari suatu jaringan untuk menuju jaringan lainnya baik LAN ke LAN atau
LAN ke WAN, sehingga host-host yang ada pada sebuah jaringan local bisa
berkomunikasi dengan host-host yang ada pada satu jaringan atau pada jaringan lain
melalui internet.

Selain itu router juga berfungsi sebagai alat menghubungkan antara media jaringan
yang berbeda, meningkatkan performance jaringan LAN dengtan memanfaatkan sifat
dasar router yang mampu memisahkan brodacast domain dengan collision domain, di
samping meningkatkan keamanan jaringan dengan memanfaatkan failitas accsess-list.

Router memiliki kemampuan melewatkan paket data dari satu jaringan ke jaringan
lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya,dengan memeriksa Header
IP yang ada pada paket data. Disinilah peran dari sebuah router dibutuhkan. Router-router
yang saling terhubung dalam jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing
terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari system ke system
lain.,melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing.

Routing yaitu sebuah proses untuk meneruskan paket data dari satu jaringan ke
jaringan lainnya melalui sebuah internetwork. Tujuan dari routing adalah agar paket-
paket IP yang kita kirim sampai pada target, paket nya pun dalam keadaan yang baik atau
tidak corrupt, begitu juga paket IP yang ditujukan untuk kita. Target atau destination ini
bisa berada dalam satu jaringan atau pun berbeda jaringan baik secara topologis maupun
geografis. Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Sebuah
komputer atau paket software yang dikhususkan untuk menangani koneksi antara dua
atau lebih network yang terhubung melalui packet switching. Router bekerja dengan
melihat alamat tujuan dan alamat asal dari paket data yang melewatinya dan memutuskan
rute mana yang harus digunakan dan yang terbaik oleh paket data tersebut untuk sampai
ke tujuan.
Pada saat router menerima sebuah paket,maka pada saat proses routing router
membutuhkan beberapa informasi dalam melakukan suatu fungsi routing, yaitu sebagai
berikut :
a. Destination Address
Tujuan atau alamat IP yang akan dirouting
b. Mengenal sumber informasi
Dari mana sumber (router lain) yang dapat dipelajari oleh router dan memberikan
jalur sampai ke tujuan.
c. Menemukan rute
Rute atau jalur mana yang mungkin diambil sampai ke tujuan.
d. Pemilihan rute
Rute yang terbaik yang diambil untuk sampai ke tujuan.
e. Menjaga informasi routing
Suatu cara untuk menjaga jalur sampai ke tujuan yang sudah diketahui dan paling sering
dilalui

Ada dua metode yang dimiliki router dalam melakukan proses routing untuk
menentukan sebuah rute yang tepat dalam pengiriman paket data,yaitu :

1. Default Routing, adalah konfigurasi yang paling sederhana tapi mutlak diperlukan.
Biasanya minimal routing dipasang pada network yang terisolasi dari network lain
atau dengan kata lain hanya pemakaian lokal saja

2. Rute STATIC, adalah rute yang dipelajari oleh seorang administrator jaringan,dimana
rute ditentukan secara manual,maka jika terdapat perubahan topologi jaringan,
administrator jaringan harus meng-update rute yang ditentukan sebelumnya.
3. Rute Dinamic, dimana rute yang dipelajari router setelah seorang administrator
jaringan mengkonfigurasi sebuah protocol routing dalam menentukan rute terbaik.
Jadi ,sekali seorang administrator jaringan mengaktifkan rute Dinamik, maka rute
akan diketahui dan diupdate secara otomatis oleh sebuah proses routing ketika terjadi
perubahan topologi jaringan.

Routing Protocol
Protokol routing merupakan aturan yang mempertukarkan informasi routing yang
nantinya akan membentuk tabel routing sedangkan routing adalah aksi pengiriman-
pengiriman paket data berdasarkan tabel routing tadi. Semua routing protokol bertujuan
mencari rute tersingkat untuk mencapai tujuan. Dan masing-masing protokol mempunyai
cara dan metodenya sendiri-sendiri. Secara garis besar, routing protokol dibagi menjadi
Interior Routing Protocol dan Exterior Routing Protocol.
A. Interior Routing Protocol
Sesuai namanya, interior berarti bagian dalam. Dan interior routing protocol
digunakan didalam sebuah network yang dinamakan autonomus systems (AS).
Autonomus systems dapat diartikan sebagai sebuah network (bisa besar atau pun kecil)
yang berada dalam satu kendali teknik. Autonomus systems bisa terdiri dari beberapa sub
network yang masing-masingnya mempunyai gateway untuk saling berhubungan. Interior
routing protocol mempunyai beberapa macam implemantasi protokol, yaitu :
1. RIP (Routing Information Protocol)
Merupakan protokol routing yang paling umum dijumpai karena biasanya
sudah included dalam sebuah sistem operasi, biasanya unix atau novell. RIP
memakai metode distance-vector algoritma. Algoritma ini bekerja dengan
menambahkan satu angka metrik kepada ruting apabila melewati satu gateway.
Satu kali data melewati satu gateway maka angka metriknya bertambah satu ( atau
dengan kata lain naik satu hop ). RIP hanya bisa menangani 15 hop, jika lebih
maka host tujuan dianggap tidak dapat dijangkau. Oleh karena alasan tadi maka
RIP tidak mungkin untuk diterapkan di sebuah AS yang besar. Selain itu RIP juga
mempunyai kekurangan dalam hal network masking. Namun kabar baiknya,
implementasi RIP tidak terlalu sulit ika dibandingkan dengan OSPF.
2. OSPF (Open Shortest Path First)
Merupakan protokol routing yang kompleks dan memakan resource
komputer. Dengan protokol ini, route dapat dapat dibagi menjadi beberapa jalan.
Maksudnya untuk mencapai host tujuan dimungkinkan untuk mecapainya melalui
dua atau lebih rute secara paralel.

B. Exterior Protocol
AS merupakan sebuah network dengan sistem policy yang pegang dalam satu pusat
kendali. Internet terdiri dari ribuan AS yang saling terhubung. Untuk bisa saling
berhubungan antara AS, maka tiap-tiap AS menggunakan exterior protocol untuk
pertukaran informasi routingnya. Informasi routing yang dipertukarkan bernama
reachability information (informasi keterjangkauan). Tidak banyak router yang
menjalankan routing protokol ini. Hanya router utama dari sebuah AS yang
menjalankannya. Dan untuk terhubung ke internet setaip AS harus mempunyai nomor
sendiri. Protokol yang mengimplementasikan exterior :
1. EGP (Exterior Gateway Protocol)
Protokol ini mengumumkan ke AS lainnya tentang network yang berada di
bawahnya. Pengumumannya kira-kira berbunyi : " Kalau hendak pergi ke AS
nomor sekian dengan nomor network sekian, maka silahkan melewati saya" .
Router utama menerima routing dari router-router AS yang lain tanpa
mengevaluasinya. Maksudnya, rute untuk ke sebuah AS bisa jadi lebih dari satu
rute dan EGP menerima semuanya tanpa mempertimbangkan rute terbaik.
2. BGP (Border Gateway Protocol)
BGP sudah mempertimbangkan rute terbaik untuk dipilih. Seperti EGP, BGP juga
mepertukarkan reachability information.
Keterangan :
1a. Sebelum jaringan 1 putus, semua router memiliki table routing yang benar. Dalam
hal ini jaringan dikatakan konvergen. Untuk router C, menuju ke jaringan 1 melalui
router B dan jarak dari router C ke jaringan 1 adalah 3.
2b. Ketika jaringan 1 putus, router E mengirimkan update ke router A. router A
menghentikan routing paket ke jaringan 1, tapi router B, C dan D tetap meneruskan
routing karena mereka tidak diberi informasi bahwa jaringan 1 putus. Ketika router A
mengirimkan update, router B dan D menghentikan routing ke jaringan 1. Router C
masih belum menerima update. Untuk router C, jaringan 1 masih dapat dicapai
melalui router B.
1c. Sekarang router C mengirimkan update secara periodic ke router D, yang
menunjukkan jalur ke jaringan 1 lewat router B. Router D mengubah isi table
routingnya dan mengirimkan informasi ke router A. Router A mengirimkan informasi
ke router B dan E dan proses berlangsung terus. Paket-paket yang ditujukan ke
jaringan 1 sekarang akan mengalami loop dari router C ke B ke A ke D dan kembali
lagi ke C.
2.2. Pengertian System Operasi

Sistem operasi Komputer adalah perangkat lunak komputer atau software yang
bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras dan juga operasi-
operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-
program pengolah data yang bisa digunakan untuk mempermudah kegiatan user.

Sistem Operasi berfungsi sebagai penghubung antara lapisan hardware dan


lapisan software. Selain itu, Sistem Operasi komputer juga melakukan semua
perintah-perintah penting dalam komputer, serta menjamin aplikasi-aplikasi yang
berbeda fungsinya dapat berjalan lancar secara bersamaan tanpa hambatan. Sistem
Operasi Komputer menjamin aplikasi perangkat lunak lainnya bisa memakai memori,
melakukan input serta output terhadap peralatan lain, dan mempunya akses kepada
sistem file. Jika beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka Sistem Operasi
Komputer akan mengatur jadwal yang tepat, sehingga sebisa mungkin semua proses
pada komputer yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan
CPU dan tidak saling mengganggu dengan perangkat yang lain.

Sistem Operasi komputer merupakan software pada lapisan pertama yang


diletakkan pada memori komputer, (memori komputer dalam hal ini adalah Hardisk,
bukan memory ram) pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software
lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi Komputer berjalan, dan Sistem Operasi
akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum
tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, sceduling task, dan user interface.
Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum
tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang
melakukan tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan kernel suatu
Sistem Operasi. Kernel adalah sebuah aplikasi dari sistem operasi yang tugasnya
melayani bermacam program aplikasi untuk mengakses perangkat keras komputer. hal
tersebut disebabkan karena akses terhadap perangkat keras yang sangat terbatas
sedangkan ada aplikasi yang musti dilayani dalam waktu yang bersamaan, maka
disitulah letak tugas kernel mengatur kapan dan berapa lama suatu program atau
aplikasi dapat menggunakan suatu perangkat keras tersebut.

2.3. Pengertian Jaringan Komputer


2.4. Mikrotik Router OS
Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras
(Router Board) dan perangkat lunak ( Router OS ). Dalam bentuk perangkat keras
atau yang dinamakan RouterBoard, fitur-fitur yang ada pada Mikrotik sudah
diinstalasi/include pada RouterBoard tersebut, sedangkan dalam bentuk perangkat
lunak, berupa Operating System yang berfungsi sebagai Router.
a. Mikrotik RouterBoard

( Gambar 1.0. RouterBoard RB1000 Sumber : www.mikrotik.co.id )


RB1000 adalah salah satu routerboard buatan Mikrotik dengan processor
tercepat dari seluruh produk yang pernah dibuat. Dilengkapi dengan 4 buah
Gigabit Ethernet. Sudah termasuk lisensi Mikrotik RouterOS Level 6!
Spesifikasi :
1. CPU: PPC8547 1333MHz network processor
2. Memory: SODIMM DDR Slot, 512MB installed
3. Boot loader: RouterBOOT, 1Mbit Flash chip
4. Data storage: Onboard NAND memory chip
5. Ethernet: Four 10/100/1000 Mbit/s Gigabit Ethernet with Auto-MDI/X
6. MiniPCI: none
7. Compact Flash: Two CompactFlash slot TrueIDE MicrodriveSupported
8. Serial port: One DB9 RS232C asynchronous serial port
9. Beeper: Present
10. Power options: Power jack: 12V DC (includes power supply)
11. Fan: Dual fan with failover support
12. Case: Desktop case included
13. Operating System: MikroTik RouterOS v3, Level6 license

b. Mikrotik Router OS
Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang
berbasis Linux yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa atau
PC menjadi router network yang handal,mencakup berbagai fitur yang
dibuat untuk ip network dan jaringan wireless.
( Gambar 1.1, Terminal atau Console Mikrotik )

2.4.1 Sejarah Mikrotik Router OS


MikroTik adalah sebuah perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia,
bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan
Arnis Riekstins. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang
berimigrasi ke Latvia. Di Latvia ia bejumpa dengan Arnis, Seorang sarjana
Fisika dan Mekanik sekitar tahun 1995. John dan Arnis mulai me-routing dunia
pada tahun 1996 (misi MikroTik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan
sistem Linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-
LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga
Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya di Latvia. Prinsip dasar
mereka bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router
yang handal dan dapat dijalankan diseluruh dunia. Latvia hanya merupakan
tempat eksperimen John dan Arnis, karena saat ini mereka sudah membantu
negara-negara lain termasuk Srilanka yang melayani sekitar 400 pengguna.
Linux yang pertama kali digunakan adalah Kernel 2.2 yang dikembangkan
secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang staff Research and
Development (R&D) MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di
negara-negara berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik,
mereka juga merekrut tenega-tenaga lepas dan pihak ketiga yang dengan intensif
mengembangkan MikroTik secara marathon.

2.4.2 Fitur – Fitur Mikrotik Router OS


Adapun beberapa fitur pada Mikrotik antara lain :
1 . Address List : Pengelompokan IP Address berdasarkan nama, satu nama
mewakili range IP tertentu.
2 . Asynchronous : Mendukung serial PPP dial-in / dial-out, dengan otentikasi
CHAP, PAP, MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius, dial on demand,
modem pool hingga 128 ports.
3 . Bonding : Mendukung dalam pengkombinasian beberapa antarmuka ethernet
ke dalam 1 pipa pada koneksi cepat.
4 . Bridge : Mendukung fungsi bridge spinning tree, multiple bridge interface,
bridging firewalling.
5 . Data Rate Management : QoS berbasis HTB dengan penggunaan burst,
PCQ, RED, SFQ, FIFO queue, CIR, MIR, limit antar peer to peer

6 . DHCP : Mendukung DHCP tiap antarmuka; DHCP Relay; DHCP Client,


multiple network DHCP; static and dynamic DHCP leases.
7 . Firewall dan NAT : Mendukung pemfilteran koneksi peer to peer, source
NAT dan destination NAT. Mampu memfilter berdasarkan MAC, IP
address, range port, protokol IP, pemilihan opsi protokol seperti ICMP, TCP
Flags dan MSS.
8 . Hotspot : Hotspot gateway dengan otentikasi RADIUS. Mendukung limit
data rate, SSL , HTTPS.
9 . IPSec : Protokol AH dan ESP untuk IPSec; MODP Diffie-Hellmann groups
1, 2, 5; MD5 dan algoritma SHA1 hashing; algoritma enkirpsi menggunakan
DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256; Perfect Forwarding Secresy
(PFS) MODP groups 1, 2,5
10. ISDN : mendukung ISDN dial-in/dial-out. Dengan otentikasi PAP, CHAP,
MSCHAPv1 dan MSCHAPv2, Radius. Mendukung 128K bundle, Cisco
HDLC, x751, x75ui, x75bui line protokol.
11. M3P : MikroTik Protokol Paket Packer untuk wireless links dan ethernet.
12. MNDP : MikroTik Discovery Neighbour Protokol, juga mendukung Cisco
Discovery Protokol (CDP).
13. Monitoring / Accounting : Laporan Traffic IP, log, statistik graph yang
dapat diakses melalui HTTP.
14. NTP : Network Time Protokol untuk server dan clients; sinkronisasi
menggunakan system GPS.
15. Poin to Point Tunneling Protocol : PPTP, PPPoE dan L2TP Access
Consentrator; protokol otentikasi menggunakan PAP, CHAP, MSCHAPv1,
MSCHAPv2; otentikasi dan laporan Radius; enkripsi MPPE; kompresi
untuk PPoE; limit data rate.
16. Proxy : Cache untuk FTP dan HTTP proxy server, HTTPS proxy;
transparent proxy untuk DNS dan HTTP; mendukung protokol SOCKS;
mendukung parent proxy; static DNS.
17. Routing : Routing statik dan dinamik; RIP v1/v2, OSPF v2, BGP v4.
18. SDSL : Mendukung Single Line DSL; mode pemutusan jalur koneksi dan
jaringan.
19. Simple Tunnel : Tunnel IPIP dan EoIP (Ethernet over IP).
20. SNMP : Simple Network Monitoring Protocol mode akses read-only.
21. Synchronous : V.35, V.24, E1/T1, X21, DS3 (T3) media ttypes; sync-PPP,
Cisco HDLC; Frame Relay line protokol; ANSI-617d (ANDI atau annex D)
dan Q933a (CCITT atau annexA) ; Frame Relay jenis LMI.
22. Tool : Ping, Traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet
sniffer; Dinamik DNS update.
23. UPnP : Mendukung antarmuka Universal Plug and Play.
24. VLAN : Mendukung Virtual LAN IEEE 802.1q untuk jaringan ethernet dan
wireless; multiple VLAN; VLAN bridging.
25. VoIP : Mendukung aplikasi voice over IP.
26. VRRP : Mendukung Virtual Router Redudant Protocol.
27. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS.

2.4.3 Firewall
Firewall adalah suatu perangkat yang bisa mengatur lalu lintas data
dalam jaringan. Ia bisa menyaring data sehingga hanya data yang dianggap
aman yang boleh masuk ke dalam suatu komputer atau jaringan. “Benteng api”
itu biasa berfungsi untuk mencegah “serangan” atau “penyusup” dari internet
atau dari dalam jaringan yang sama.
Suatu keamanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam dunia
internet baik keamanan komputer maupun keamanan jaringan yang banyak
dipenuhi dengan berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar, dan
firewall merupakan solusi untuk dapat mengatasi keamanan tersebut. Dengan
suatu konfigurasi yang tepat pada firewall maka kemungkinan untuk
mengamankan suatu data atau komputer pada jaringan menjadi jauh lebih aman.
Suatu konfigurasi firewall yang baik dan optimal dapat mengurangi
ancaman-ancaman tersebut. Konfigurasi firewall terdapat 3 jenis diantaranya
adalah screened host firewall system (single-homed bastion), screened host
firewall system (Dual-homed bastion), dan screened subnet firewall. Dan juga
mengkonfigurasikan firewall dengan membuka port yang tepat untuk melakukan
hubungan koneksi ke internet, karena dengan mengkonfigurasi port tersebut
suatu firewall dapat menyaring semua paket data yang masuk yang sesuai
dengan policy atau kebijakannya. Arsitektur firewall ini yang akan digunakan
untuk mengoptimalkan suatu firewall pada jaringan.

2.4.3.1. NAT ( Network Address Translation )

Network Address Translation atau yang lebih biasa disebut


dengan NAT adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu
komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP.
Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan
alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan
kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan.
Penggunaan NAT diperlukan pada saat komputer melakukan
koneksi ke Internet dan hosts/komputer-komputer anda tidak mempunyai
alamat IP global, dan juga pada saat berganti ke ISP baru dan anda
diharuskan menggunakan alamat IP dari ISP baru tersebut untuk jaringan
anda.
NAT akan mentranslasikan/mengubah alamat lokal/internal
menjadi alamat IP global yang unik sebelum mengirimkan paket ke
jaringan luar / Internet.
Dalam menentukan konfigurasi NAT pada mikrotik diperlukan
beberapa parameter,yaitu
- Action = Masqurade
- Chain = Srcnat
- Out Interface = satu untuk ke Modem dan satu lagi ke interface Local
2.4.4 Gateway
2.4.5 Proxy Server
2.4.6 Bandwidth Management

Anda mungkin juga menyukai