Anda di halaman 1dari 11

U S U L A N P E N E L I T I A N M A N D I R I

DISAIN PENAPIS GAS KIMIA YANG TIDAK DIKEHENDAKI PADA


PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP DI KAMOJANG








Drs H aswad H Saad MS
Drs Cukup Mulyana MS


J U R U S A N F I S I K A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
U N I V E R S I T A S P A D J A D J A R A N
2010
I.PENDAHULUAN.
Latar Belakang.
Pembangkit listrik tenaga uap yang dihasilkan oleh panas bumi merupakan salah satu
energy alternatif yang sangat potensial untuk menggantikan sumber energi konvesional yang
selama ini menggandalkan bahan bakar fosil, seperti minyak dan batu bara. Persediaan bahan
bakar fosil ini sangat terbatas salain itu tidak bias diperbaharui. Indonesia yang berada
dilempeng tektonik memiliki potensi gas bumi yang sangat kaya dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Dalam perencanaannya sampai dengan tahun 2015 persediaan cadangan energi
30% akan dihandel oleh tenaga panas bumi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut berbagai
upaya telah dilakukan baik oleh Pertamina maupun pihak swasta untuk membuat pembangkit
tenaga uap yang baru.
Kualitas gas bumi yang dihasilkan oleh sumur dapat dibagi menjadi tiga; yaitu gas yang
dominasi air, gas yang komposisi air dan uapnya seimbang, gas dominasi uap. PLTP Kamojang
memiliki sumur yang dominasi uap sehingga kualitas uap relatif berkualitas tinggi dengan
kandungan air yang sangat sedikit. Beserta dengan uap air yang keluar dari sumur muncul juga
gas-gas lainnya seperti, nitrogen(N
2
), karbon dioksida (CO
2
), hidrogen sulfide (H
2
S), serta gas
sulfat lainnya. Permasalahan yang muncul adalah selain kandungan air berupa kabut yang harus
selalu dipisahkan dari uapnya gas kimia lain ternyata tidak dapat diekstrak atau dipisahkan dari
uap yang keluar dari sumur.
Demister dan separator berfungsi untuk membersihkan dan memisahkan uap, air serta
zat-zat penyerta yang keluar dari sumur. Didalam demister dan separator tersebut gas-gas
kimia tidak dapat terpisahkan dari uap air, sehingga masuk kedalam turbin akan menggerakkan
turbin akan menghasilkan energi listrik. Keberadaan gas-gas kimia tersebut memiliki efek yang
negatip/merugikan, berdampak pada korosi baik di demister atau separator atau turbin dan
bersifat polutif dan bersifat toksin walaupun dalam jumlah yang masih dapat ditolerir.
Khususnya gas sulfat dan CO
2
merupakan gas yang dikenal bersifat korosif, yang menyebabkan
terjadinya korosi sehingga umur dari demister, separator dan turbin menjadi lebih pendek dari
perkiraan awalnya.
Di PLTP Kamojang khususnya di demister dan separator belum terpasang alat penapis
yang berfungsi menangkap gas-gas kimia yang tidak dikehendaki sehingga keberadaan gas kimia
ini menjadi sesuatu yang mengganggu terutama setelah PLTU beroperasi dalam jangka waktu
tertentu. Ada keinginan dari pihak pengelola PLTU Kamojang untuk mulai mengkaji
kemungkinan memasang peralatan yang dapat menangkap gas-gas yang tidak dikehendaki
tersebut. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk dikerjakan oleh peneliti di perguruan
tinggi yang terkait.
II.Tujuan dan Sistematika Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendisain peralatan yang dapat menangkap
gas-gas kimia khususnya gas sulfat, CO
2
yang ikut serta masuk kedalam separator dan demister.
Untuk mencapai tujuan ini selain dilakukan kajian teoritis sebelum dan selama penelitian akan
dibuat peralatan yang kemudian akan diuji cobakan diskala lab, selanjutnya akan dicobakan di
PLTU Kamojang .
Adapun sistematika penelitian mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Mendapatkan data gas-gas kimia yang tidak dikehendaki masuk bersama air dan uap air
kedalam demister dan separator.
2. Melakukan kajian teoritis dilihat dari aspek fisika (fluida dinamik dan termodinamika)
mengingat aliran uap memiliki debit yang tinggi serta temperatur dan tekanan yang
relatif tinggi. Segi kimia dicarikan bahan kimia yang dapat mengikat gas-gas kimia yang
tidak dikehendaki disesuaikan dengan kondisi fisik yang dilapangan.
3. Dirancang peralatan.
4. Menguji peralatan didalam lab disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
5. Menguji cobakan peralatan di PLTU Kamojang.
III.Kebaruan Penetitian.
Secara khusus dengan penelitian ini dapat mengungkapkan fenomena fundamental
yang berperan dalam proses penangkapan gas-gas kimia yang tidak dikehendaki. Selain kondisi
yang dinamis (debit aliran fluida yang tinggi serta tekanan dan temperatur yang relatif besar)
menjadikan proses penelitian menjadi berbeda dengan kajian reaksi kimia biasa yang terjadi di
lab yang umumnya pada tekanan dan temperatur kamar.
Sedangkan secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada
PLTU untuk memperoleh alat yang dapat menangkap gas-gas kimia yang tidak dikehendaki yang
dipasangkan pada demister dan separator.
IV.Luaran/Manfaat Kegiatan.
Target dari kegiatan ini dihasilkannya model alat yang dapat menangkap gas sulfat dan
CO
2
yang keluar dari pipa induk ketika masuk di demister dan separator.
Terpasangnya alat tersebut akan mereduksi laju korosi baik di demister separator atau
pada turbin sehingga umur pemakaiannya menjadi lebih lama dan secara ekonomis akan
menghemat sejumlah biaya.
V. Jadwal Kegiatan.

No Kegiatan B u l a n
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengambilan sampel awal
3 Kajian Teoritis
4 Disain
5 Uji Coba skala lab
6. Uji Coba skala lapangan

















U S U L A N P E N E L I T I A N M A N D I R I
PEMILIHAN MATERIAL UNTUK DEMISTER DAN SEPARATOR
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP DI KAMOJANG







Drs Cukup Mulyana MS
Drs Nendi Suhendi MS


J U R U S A N F I S I K A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
U N I V E R S I T A S P A D J A D J A R A N
2010

I.PENDAHULUAN.
Latar Belakang.
Pembangkit listrik tenaga uap yang dihasilkan oleh panas bumi merupakan salah satu
energy alternatif yang sangat potensial untuk menggantikan sumber energi konvesional yang
selama ini menggandalkan bahan bakar fosil, seperti minyak dan batu bara. Persediaan bahan
bakar fosil ini sangat terbatas salain itu tidak bias diperbaharui. Indonesia yang berada
dilempeng tektonik memiliki potensi gas bumi yang sangat kaya dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Dalam perencanaannya sampai dengan tahun 2015 persediaan cadangan energi
30% akan dihandel oleh tenaga panas bumi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut berbagai
upaya telah dilakukan baik oleh Pertamina maupun pihak swasta untuk membuat pembangkit
tenaga uap yang baru.
Kualitas gas bumi yang dihasilkan oleh sumur dapat dibagi menjadi tiga; yaitu gas yang
dominasi air, gas yang komposisi air dan uapnya seimbang, gas dominasi uap. PLTP Kamojang
memiliki sumur yang dominasi uap sehingga kualitas uap relatif berkualitas tinggi dengan
kandungan air yang sangat sedikit. Beserta dengan uap air yang keluar dari sumur muncul juga
gas-gas lainnya seperti, nitrogen(N
2
), karbon dioksida (CO
2
), hidrogen sulfide (H
2
S), serta gas
sulfat lainnya. Permasalahan yang muncul adalah selain kandungan air berupa kabut yang harus
selalu dipisahkan dari uapnya gas kimia lain ternyata tidak dapat diekstrak atau dipisahkan dari
uap yang keluar dari sumur.
Demister dan separator berfungsi untuk membersihkan dan memisahkan uap, air serta
zat-zat penyerta yang keluar dari sumur. Didalam demister dan separator tersebut gas-gas
kimia tidak dapat terpisahkan dari uap air, sehingga masuk kedalam turbin akan menggerakkan
turbin akan menghasilkan energi listrik. Keberadaan gas-gas kimia tersebut memiliki efek yang
negatip/merugikan, berdampak pada korosi baik di demister atau separator atau turbin dan
bersifat polutif dan bersifat toksin walaupun dalam jumlah yang masih dapat ditolerir.
Khususnya gas sulfat dan CO
2
merupakan gas yang dikenal bersifat korosif, yang menyebabkan
terjadinya korosi sehingga umur dari demister, separator dan turbin menjadi lebih pendek dari
perkiraan awalnya.
Demister dan separator yang dipasang di PLTU memiliki kekhasan tersendiri dimana
temperatur uap yang tinggi, tekanan gas yang besar selain zat kimia penyerta yang korosif
menjadikan material yang diperlukan berbeda dengan demister dan separator yang biasa
dipasang pada proses produksi minyak dan gas. Di PLTP Kamojang pada awal pendiriannya pada
tahun 2007 bahan yang dipilih untuk membuat demister dan separator diharuskan
menggunakan bahan yang tersedia dan diproduksi didalam negeri. Setelah beroperasi ternyata
bahan-bahan local yang dipilih tersebut tidak mampu menahan tekanan dan temperature yang
besar dari aliran uap yang masuk, sehingga terjadi kerusakan besar di demister dan separator
dan bahkan beberapa komponen logam membentur turbin. Untuk mengatasi hal ini pada saat
itu dibuat demister dan separator dengan bahan yang baru dimana sepenuhnya diambil dari
luar. Permasalah di demister dan separator pada saat ini masih diperlukan kajian secara ilmiah
jenis material logam jenis apa yang tepat untuk digunakan sebagai bahan demister dan
separator. Tidak menutup kemungkinan dijumpai bahan produk lokal yang sesuai atau
dihasilkan bahan logam baru yang dapat diproduksi didalam negeri. Pihak PLTU Kamojang
berkeinginan untuk melalukan kajian dibidang pemilihan material yang tepat untuk demister
dan separator. Kesempatan ini merupakan sebuah tantangan untuk dikerjakan oleh peneliti di
perguruan tinggi yang terkait.
II.Tujuan dan Sistematika Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menseleksi material yang cocok untuk
digunakan pada demister dan separator di PLTU Kamojang. Material yang dipilih selain mampu
mengatasi tekanan yang besar dan temperatur yang tinggi dapat pula menahan laju korosi yang
dihasilkan oleh gas-gas kimia yang tidak dikehendaki. Untuk mencapai tujuan ini selain
dilakukan kajian teoritis sebelum dan selama penelitian akan dirancang material yang tepat dan
disesuaikan dengan kondisi yang ada, dan jika memungkinkan dibuat prototipenya. Selanjutnya
bahan tersebut akan digunakan sebagai bahan untuk membuat demister dan separator untuk
skala kecil.
Adapun sistematika penelitian mempunyai tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Mendapatkan data material local yang pernah dipakai untuk demister dan separator di
PLTU Kamojang kemudian melakukan karakterisasi terhadap sifat-sifat mekaniknya.
Selanjutnya mendapatkan data-data material yang saat ini digunakan pada demister dan
separator di PLTU Kamojang serta mendapatkan sifat karakteristiknya.
2. Melakukan kajian teoritis terhadap beberapa bahan material logam yang diperkirakan
cocok dengan kondisi fisik yang sesuai keadaan di Kamojang mengingat aliran uap
memiliki debit yang tinggi serta temperatur dan tekanan yang relatif tinggi.
3. Merancang material logam yang tepat untuk dibuat prototipenya.
4. Menguji cobakan bahan yang sudah dibuat dengan cara mengunakananya pada
demister dan separator pada skala lab.
III.Kebaruan Penetitian.
Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh bahan material yang tepat untuk
sebuah separator dan demister pada pembangkit listrik tenaga uap di PLTU Kamojang.
Diharapkan bahan yang sudah didisain tersebut dapat diproduksi didalam negeri
IV.Luaran/Manfaat Kegiatan.
Target dari kegiatan ini dihasilkannya material logam yang cocok untuk demister dan
separator di PLTU Kamojang, dan manfaat lebih lanjut diharapkan bahan material logam ini
dapat diproduksi didalam negeri.
V. Jadwal Kegiatan.

No Kegiatan B u l a n
1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengambilan sampel awal
3 Kajian Teoritis
4 Rancangan dan pembuatan
material logam

5 Karakterisasi Mekanik
6. Membuat demister,
separator skala lab














U S U L A N P E N E L I T I A N M A N D I R I
MANAJEMEN ENERGI PADA SUMUR GEOTHERMAL UNTUK
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP DI KAMOJANG







Drs Nendi Suhendi MS
Drs Cukup Mulyana MS
Kusnahadi SSi. MSi


J U R U S A N F I S I K A
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
U N I V E R S I T A S P A D J A D J A R A N
2010

I.PENDAHULUAN.
Latar Belakang.
Pembangkit listrik tenaga uap yang dihasilkan oleh panas bumi merupakan salah satu
energy alternatif yang sangat potensial untuk menggantikan sumber energi konvesional yang
selama ini menggandalkan bahan bakar fosil, seperti minyak dan batu bara. Persediaan bahan
bakar fosil ini sangat terbatas salain itu tidak bias diperbaharui. Indonesia yang berada
dilempeng tektonik memiliki potensi gas bumi yang sangat kaya dan belum dimanfaatkan
secara optimal. Dalam perencanaannya sampai dengan tahun 2015 persediaan cadangan energi
30% akan dihandel oleh tenaga panas bumi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut berbagai
upaya telah dilakukan baik oleh Pertamina maupun pihak swasta untuk membuat pembangkit
tenaga uap yang baru.
PLTU Kamojang memiliki sejumlah sumur yang mengeluarkan tenaga uap debit, tekanan
yang berbeda, dan uap yang keluar dari sumur tersebut dilewatkan pipa-pipa yang berdiameter
kecil dan kemudian digabungkanpada satu pipa induk yaitu dipersiapkan masuk kedalam turbin.
Untuk menghasilkan tenaga listrik yang konstan diperlukan debit aliran uap yang konstan, dan
permasalah yang terjadi adalah setiap sumur tidak selalu menghasilkan debit yang konstan
bergantung pada kondisi air yang masuk kedalam sumur tersebut (dimusi kemarau debit air
menurun sedangkan dimusim penghujan debit air naik). Untuk mendapat debit uap yang tetap
ketika masuk pada turbin diperlukan manejemen energi dimasing- masing mulut sumur,dan
tindikan penijeksian air di sumur-sumur tertentu kadang dilakukan untuk mendapat debit yang
diinginkan.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap debit uap yang keluar dari mulut sumur
adalah :
1. Jumlah air tanah yang tersedia disekitar sumur.
2. Kedalaman sumur.
3. Tekanan uap dan temperatur.
Kandungan air tanah disekitar sumur sulit untuk dikendalikan tergantung dari faktor
alam sedangkan temperetur dan tekanan adalah faktor yang bergantung pada kandungan air
tanah tersebut. Dan upaya untuk mendapatkan debit air yang tetap ketika masik pada turbir
yaitu dengan cara membuka dan menutup mulut sumur dengan cara melihat debit sesaat pada
setiap sumur. Tehnik manejemen ini masih merupakan kendala di PLTU Kamojang, dan
diperlukan kajian lebih jauh yang memudahan operator dilapangan untuk mengatur debit air di
lapangan.
II.Tujuan dan Sistematika Penelitian.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan manejemen energi yang lebih baik
dalam upaya meminimasi tenaga uap yang terbuang.
Selanjutnya untuk mendapatkan pola manajemen energi yang tepat dilakukan
sistematika penelitian dengan tahapan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi tentang kajian terhadap pola sistem manajemen yang
telah ada, mengetahui potensi dari masing-masing sumur yang digunakan, pola
penyuntikan air di sumur-sumur tertentu, serta fluktuasi tenaga listrik yang
diperlukan oleh konsumen.
2. Melakukan kajian teoritis tentang manajemen energi.
3. Mendisain pola manajemen energi dengan memanfaatkan data pada point (1).
4. Menguji cobakan pola manajemen energy yang diusulkan di PLTU Kamojang.

III.Kebaruan Penetitian.
Dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh pola manajemen energi yang tepat
untuk mengatur sumur-sumur yang ada di Kamojang.
IV.Luaran/Manfaat Kegiatan.
Target dari kegiatan ini dihasilkannya pola manajemen energi. yang baik. Dan
manfaatnya dapat mengurangi kehilangan energi yang tidak digunakan dari sumur-sumur
ketika pengaturan debit, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomis bagi PLTU Kamojang.

No Kegiatan B u l a n
1 2 3 4
1 Kajian Teoritis
2 Pengambilan data
lapangan

3 Rancangan Pola
manajemen energi

4 Uji Coba di Lapangan

Anda mungkin juga menyukai