Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disebut daur biogeokimia karena melibatkan komponen kimia, fisika, dan biologi
Daur Air / Hidrologi/ H
2
O
Meliputi proses evaporasi (penguapan yang terjadi selain pada makhluk hidup), transpirasi
(penguapan yang terjadi pada makhluk hidup), kondensasi ( terbentuknya awan dan mendung),
dan presipitasi (proses kembalinya air ke bumi berwujud air maupun salju),
Daur Nitrogen (N)
Atmosfer mengandung 79% gas Nitrogen bebas. Nitrogen digunakan untuk membentuk asam
amino dan protein. Hanya saja tidak setiap makhluk hidup dapat mengambil nitrogen bebas,
hanya beberapa organisme yang dapat mengikat/ menfiksasi gas N
2
(Nitrogen bebas) yang di
atmosfer diantaranya adalah bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan ,
ganggang biru seperti Anabaena yang bersimbiosis dengan paku air Azolla pinata dan dengan
pakis hajiCycas rumpii. Oleh karenanya banyak organisme tergantung makhluk hidup lain untuk
mendapatkan nitrogen. Organisme heterotrof mengambil nitrogen dalam bentuk makanan yang
mengandung protein sementara tumbuhan hijau mengambil nitrogen dalam bentuk nitrat. Protein
terbentuk melalui proses fotosintesis.
Daur Belerang / Sulfur (S)
Sulfur terdapat di kerak bumi dan diambil oleh tumbuhan dalam bentuk sulfat. Sulfur merupakan
bahan penting untuk membentuk protein. Hewan dan manusia tergantung pada organisme lain
untuk mendapatkan sulfur dalam makanan yang mengandung protein.
Daur Posfor/P
Posfor merupakan unsur yang penting untuk membentuk asam nukleat, protein, ATP(Adenosin Tri
Posfat). Tanaman mengambil posfor dalam bentuk posfat sedangkan hewan dan manusia
mengambil posfor dalam bentuk makanan yang mengandung protein. Daur posfor adalah satu-
satunya daur unsur yang tidak melewati udara, atau tidak dalam bentuk gas.
Daur Karbon (C) dan daur Oksigen (O)
Dua unsur yang berada dalam satu siklus adalah karbon dan oksigen. Oksigen merupakan gas
yang penting sebagai bahan untuk respirasi. Sementara karbondioksida merupakan gas yang
penting untuk fotosintesis dan merupakan hasil respirasi. Tanaman mengambil karbon dalam
bentuk gas karbondioksida, sedangkan hewan dan manusia mengambil karbon dalam bentuk
makanan yang mengandung Karbohidrat, Lemak, dan Protein.
siklus oksigen , siklus fosfor , siklus nitrogen ,
siklus karbon
Siklus oksigen
Tumbuhan dan binatang menghirup oksigen dari udara, yang lalu dimanfaatkan dalam proses
kehidupannya. Tentu saja oksigen itu perlu diganti dengan yang baru, kalau tidak, kehidupan di
bumi akan berhenti. Binatang menghirup oksigen (O2) dan menghembuskan karbondioksida
(CO2). Di siang hari, pepohonan mengubah CO2 menjadi oksigen (O2) selama proses
fotosintesis berlangsung, tumbuhan melepaskan oksigen ke atmosfir melalui daun mereka.
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai
lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan
mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada
Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa
gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen
merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling
melimpah di kerak Bumi.Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi..
Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat
ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan
beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen
dengan bantuan kilat/ petir.Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia
(NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar
tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat
mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium
sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu
menambat nitrogen. Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia. Amonia diperoleh dari
hasil penguraian jaringan yang mati oleh bakteri. Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit,
yaitu Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan nitrat yang akan diserap oleh
akar tumbuhan. Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah menjadi amonia kembali, dan
amonia diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang dalam ekosistem.
Siklus Fosfor
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh dekomposer (pengurai)
menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis
dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan fosil.
Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut.
Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus. Lihat Gamba
Siklus Karbon
Siklus karbon adalah siklus biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer Bumi (objek astronomis lainnya bisa jadi memiliki siklus karbon yang
hampir sama meskipun hingga kini belum diketahui).
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk
pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)),
lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen
(termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir,
terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam
bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Dalam siklus ini terdapat empat reservoir karbon utama yang dihubungkan oleh jalur
pertukaran. Reservoir-reservoir tersebut adalah atmosfer, biosfer teresterial (biasanya termasuk
pula freshwater system dan material non-hayati organik seperti karbon tanah (soil carbon)),
lautan (termasuk karbon anorganik terlarut dan biota laut hayati dan non-hayati), dan sedimen
(termasuk bahan bakar fosil). Pergerakan tahuan karbon, pertukaran karbon antar reservoir,
terjadi karena proses-proses kimia, fisika, geologi, dan biologi yang bermaca-macam. Lautan
mengadung kolam aktif karbon terbesar dekat permukaan Bumi, namun demikian laut dalam
bagian dari kolam ini mengalami pertukaran yang lambat dengan atmosfer.
Neraca karbon global adalah kesetimbangan pertukaran karbon (antara yang masuk dan
keluar) antar reservoir karbon atau antara satu putaran (loop) spesifik siklus karbon (misalnya
atmosfer - biosfer). Analisis neraca karbon dari sebuah kolam atau reservoir dapat memberikan
informasi tentang apakah kolam atau reservoir berfungsi sebagai sumber (source) atau lubuk
(sink) karbon dioksida.
KARBON DI ATMOSFER
Bagian terbesar dari karbon yang berada di atmosfer Bumi adalah gas karbon dioksida (CO2).
Meskipun jumlah gas ini merupakan bagian yang sangat kecil dari seluruh gas yang ada di
atmosfer (hanya sekitar 0,04% dalam basis molar, meskipun sedang mengalami kenaikan),
namun ia memiliki peran yang penting dalam menyokong kehidupan. Gas-gas lain yang
mengandung karbon di atmosfer adalah metan dan kloroflorokarbon atau CFC (CFC ini
merupakan gas artifisial atau buatan). Gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca yang
konsentrasinya di atmosfer telah bertambah dalam dekade terakhir ini, dan berperan dalam
pemanasan global.
Karbon diambil dari atmosfer dengan berbagai cara:
Ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesa untuk mengubah karbon dioksida
menjadi karbohidrat, dan melepaskan oksigen ke atmosfer. Proses ini akan lebih banyak
menyerap karbon pada hutan dengan tumbuhan yang baru saja tumbuh atau hutan yang
sedang mengalami pertumbuhan yang cepat.
Pada permukaan laut ke arah kutub, air laut menjadi lebih dingin dan CO2 akan lebih mudah
larut. Selanjutnya CO2 yang larut tersebut akan terbawa oleh sirkulasi termohalin yang
membawa massa air di permukaan yang lebih berat ke kedalaman laut atau interior laut (lihat
bagian solubility pump).
Di laut bagian atas (upper ocean), pada daerah dengan produktivitas yang tinggi, organisme
membentuk jaringan yang mengandung karbon, beberapa organisme juga membentuk cangkang
karbonat dan bagian-bagian tubuh lainnya yang keras. Proses ini akan menyebabkan aliran
karbon ke bawah (lihat bagian biological pump).
Pelapukan batuan silikat. Tidak seperti dua proses sebelumnya, proses ini tidak memindahkan
karbon ke dalam reservoir yang siap untuk kembali ke atmosfer. Pelapukan batuan karbonat
tidak memiliki efek netto terhadap CO2 atmosferik karena ion bikarbonat yang terbentuk terbawa
ke laut dimana selanjutnya dipakai untuk membuat karbonat laut dengan reaksi yang sebaliknya
(reverse reaction).
Karbon dapat kembali ke atmosfer dengan berbagai cara pula, yaitu:
Melalui pernafasan (respirasi) oleh tumbuhan dan binatang. Hal ini merupakan reaksi
eksotermik dan termasuk juga di dalamnya penguraian glukosa (atau molekul organik lainnya)
menjadi karbon dioksida dan air.
Melalui pembusukan binatang dan tumbuhan. Fungi atau jamur dan bakteri mengurai senyawa
karbon pada binatang dan tumbuhan yang mati dan mengubah karbon menjadi karbon dioksida
jika tersedia oksigen, atau menjadi metana jika tidak tersedia oksigen.
Melalui pembakaran material organik yang mengoksidasi karbon yang terkandung
menghasilkan karbon dioksida (juga yang lainnya seperti asap). Pembakaran bahan bakar fosil
seperti batu bara, produk dari industri perminyakan (petroleum), dan gas alam akan melepaskan
karbon yang sudah tersimpan selama jutaan tahun di dalam geosfer. Hal inilah yang merupakan
penyebab utama naiknya jumlah karbon dioksida di atmosfer.
Produksi semen. Salah satu komponennya, yaitu kapur atau gamping atau kalsium oksida,
dihasilkan dengan cara memanaskan batu kapur atau batu gamping yang akan menghasilkan
juga karbon dioksida dalam jumlah yang banyak.
Di permukaan laut dimana air menjadi lebih hangat, karbon dioksida terlarut dilepas kembali ke
atmosfer.
Erupsi vulkanik atau ledakan gunung berapi akan melepaskan gas ke atmosfer. Gas-gas
tersebut termasuk uap air, karbon dioksida, dan belerang. Jumlah karbon dioksida yang dilepas
ke atmosfer secara kasar hampir sama dengan jumlah karbon dioksida yang hilang dari atmosfer
akibat pelapukan silikat; Kedua proses kimia ini yang saling berkebalikan ini akan memberikan
hasil penjumlahan yang sama dengan nol dan tidak berpengaruh terhadap jumlah karbon
dioksida di atmosfer dalam skala waktu yang kurang dari 100.000 tahun.
KARBON DI BIOSFER
Sekitar 1900 gigaton karbon ada di dalam biosfer. Karbon adalah bagian yang penting dalam
kehidupan di Bumi. Ia memiliki peran yang penting dalam struktur, biokimia, dan nutrisi pada
semua sel makhluk hidup. Dan kehidupan memiliki peranan yang penting dalam siklus karbon:
Autotroph adalah organisme yang menghasilkan senyawa organiknya sendiri dengan
menggunakan karbon dioksida yang berasal dari udara dan air di sekitar tempat mereka hidup.
Untuk menghasilkan senyawa organik tersebut mereka membutuhkan sumber energi dari luar.
Hampir sebagian besar autotroph menggunakan radiasi matahari untuk memenuhi kebutuhan
energi tersebut, dan proses produksi ini disebut sebagai fotosintesis. Sebagian kecil autotroph
memanfaatkan sumber energi kimia, dan disebut kemosintesis. Autotroph yang terpenting dalam
siklus karbon adalah pohon-pohonan di hutan dan daratan dan fitoplankton di laut. Fotosintesis
memiliki reaksi 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Karbon dipindahkan di dalam biosfer sebagai makanan heterotrop pada organisme lain atau
bagiannya (seperti buah-buahan). Termasuk di dalamnya pemanfaatan material organik yang
mati (detritus) oleh jamur dan bakteri untuk fermentasi atau penguraian.
Sebagian besar karbon meninggalkan biosfer melalui pernafasan atau respirasi. Ketika tersedia
oksigen, respirasi aerobik terjadi, yang melepaskan karbon dioksida ke udara atau air di
sekitarnya dengan reaksi C6H12O6 + 6O2 6CO2 + 6H2O. Pada keadaan tanpa oksigen,
respirasi anaerobik lah yang terjadi, yang melepaskan metan ke lingkungan sekitarnya yang
akhirnya berpindah ke atmosfer atau hidrosfer.
Pembakaran biomassa (seperti kebakaran hutan, kayu yang digunakan untuk tungku
penghangat atau kayu bakar, dll.) dapat juga memindahkan karbon ke atmosfer dalam jumlah
yang banyak.
Karbon juga dapat berpindah dari bisofer ketika bahan organik yang mati menyatu dengan
geosfer (seperti gambut). Cangkang binatang dari kalsium karbonat yang menjadi batu gamping
melalui proses sedimentasi.
Sisanya, yaitu siklus karbon di laut dalam, masih dipelajari. Sebagai contoh, penemuan terbaru
bahwa rumah larvacean mucus (biasa dikenal sebagai "sinkers") dibuat dalam jumlah besar
yang mana mampu membawa banyak karbon ke laut dalam seperti yang terdeteksi oleh
perangkap sedimen [1]. Karena ukuran dan kompisisinya, rumah ini jarang terbawa dalam
perangkap sedimen, sehingga sebagian besar analisis biokimia melakukan kesalahan dengan
mengabaikannya.
Penyimpanan karbon di biosfer dipengaruhi oleh sejumlah proses dalam skala waktu yang
berbeda: sementara produktivitas primer netto mengikuti siklus harian dan musiman, karbon
dapat disimpan hingga beberapa ratus tahun dalam pohon dan hingga ribuan tahun dalam
tanah. Perubahan jangka panjang pada kolam karbon (misalnya melalui de- atau afforestation)
atau melalui perubahan temperatur yang berhubungan dengan respirasi tanah) akan secara
langsung mempengaruhi pemanasan global.
KARBON DI LAUT
Laut mengandung sekitar 36.000 gigaton karbon, dimana sebagian besar dalam bentuk ion
bikarbonat. Karbon anorganik, yaitu senyawa karbon tanpa ikatan karbon-karbon atau karbon-
hidrogen, adalah penting dalam reaksinya di dalam air. Pertukaran karbon ini menjadi penting
dalam mengontrol pH di laut dan juga dapat berubah sebagai sumber (source) atau lubuk (sink)
karbon. Karbon siap untuk saling dipertukarkan antara atmosfer dan lautan. Pada daerah
upwelling, karbon dilepaskan ke atmosfer. Sebaliknya, pada daerah downwelling karbon (CO2)
berpindah dari atmosfer ke lautan. Pada saat CO2 memasuki lautan, asam karbonat terbentuk:
CO2 + H2O H2CO3
Reaksi ini memiliki sifat dua arah, mencapai sebuah kesetimbangan kimia. Reaksi lainnya
yang penting dalam mengontrol nilai pH lautan adalah pelepasan ion hidrogen dan bikarbonat.
Reaksi ini mengontrol perubahan yang besar pada pH:
H2CO3 H+ + HCO3
MODEL SIKLUS KARBON
Model siklus karbon dapat digabungkan ke dalam model iklim global, sehingga reaksi interaktif
dari lautan dan biosfer terhadap nilai CO2 di masa depan dapat dimodelkan. Ada ketidakpastian
yang besar dalam model ini, baik dalam sub model fisika maupun biokimia (khususnya pada sub
model terakhir). Model-model seperti itu biasanya menunjukkan bahwa ada timbal balik yang
positif antara temperatur dan CO2. Sebagai contoh, Zeng dkk. (GRL, 2004 [2]) menemukan
dalam model mereka bahwa terdapat pemanasan ekstra sebesar 0,6C (yang sebaliknya dapat
menambah jumlah CO2 atmosferik yang lebih besar).
DAUR NITROGEN
Nitrogen suatu gas inert yang sangat sulit diikat langsung
oleh mahkluk hidup tingkat tinggi , di udara Nitrogen
sepertinya tak terbatas jumlahnya karena jumlahnya 78 %
paling besar diatara gas gas lainnya seperti oksigen , sulfur ,
carbon dan lainnya .
Jumlahnya nitrogen yang 78 % itu dalam bentuk unsur
bukan dalam senyawa.
padahal mahkluk hidup memerlukan niterogen dalam
suatu persenyawaan misalnya nitrat , asam amino , protein
dan sangat penting untuk pertumbuhan .
Jadi Nitrogen udara itu harus di proses sehingga bisa
membentuk senyawa yang penting untuk dapat memenuhi
kebutuhan mahkluk hidup.
Proses itulah yang nanti kita pelajari dalam Daur
BIOGEOKIMIA khususnya daur Nitrogen .
apa sih BIOGEOKIMIA , Bio = Mahkluk hidup , Geo =
Bumi/Lingk, Kimia = zat /unsur kimia , jadi siklus zat kimia
dari bio ke geo atau dari Geo ke bio ( memutar membentuk
daur ) OK itu konsepnya
Misal siklus karbon gas CO2 ada di udara (Geo ) gas
CO2 itu diperlukan oleh Mahkluk hidup ( bio) untuk apa ?
tentu gas itu diikat hanya bisa untuk fotosintesis . OK
Di tubuh Mahkluk hidup CO2 sangat banyak akibat
respirasi , gas itu akan dikembalikan ke udara ( Geo) pada
peristiwa Respirasi
Jadi karena siklus itulah Zat kimia CO2 dan O2 itu selalu
ada .
OK
SIKLUS NITROGEN
Nitrogen dalam bentuk senyawa terdapat pada Nitrat ,
Protein , Asam amino , Lipoprotein dll yang semua itu
penting dala metabolisme
untuk apa nitrogen
1. pembentukan membran sel
2. pembentukan enzim
3. pertumbuhan
4. regenerasi sel
5. antibody
6. dll.
Dengan melihat kepentingannya itu , berarti tidak ada
satupun mahkluk hidup yang tubuhnya tanpa kandungan
unsur Nitrogen ini
Terbukti selalu mahkluk hidup setelah di lakukan analisa
Abu oleh Sachs , selalu ditemukan Nitrogen dalam skala
besar ( sebagai unsur Makro)
Nitrogen berfungsi sebagai pembentuk asam amino
(NH2) merupakan persenyawaan pembentuk molekul
protein. (yang tersusun atas unsur CHON yang membedakan
dengan lemak dan karbohidrat kan hanya Nitrogennya)
Selanjutnya protein sebagai faktor penting dalam
pertumbuhan dll .
Nitrogen dialam diudara sekitar 78 % itu bagaimana bisa
berada di daratan , perairan sehingga bisa digunakan
mahkluk hidup ?
Secara mudah kami berikan terlebih dahulu uraian
bagaimana saja Senyawa nitrogen itu bisa berada di daratan
/ tanah sehingga bisa digunakan oleh mahklluk hidup
Ketika petir terbentuk diatmosfer menyebabkan
nitrogen bersenyawa jadi nitrat.
Nitrat itu disentuhkan ke bumi , sehingga semakin
daerah itu banyak petir tentu banyak nitrat terbentuk disana
Nitrat yang terbentuk di atmosfer tentu akan terbawa
hujan sehingga terjadi perpindahan nitrat dari udara ke
daratan yang menjadikan nitrogen dalam bentuk nitrat itu
menjadi berguna
Tumbuhan menyerap nitrat dari tanah untuk dijadikan
protein lalu tumbuhan dimakan oleh kosumer senyawa
nitrogen pindah ke tubuh hewan dan manusia
Urin dan faeces sebagai Ekresta , bangkai hewan, dan
tumbuhan mati , sisa kehidupan (ranting , daun tua) yang
disebut Egesta akan diuraikan oleh pengurai jadi ammonium
dan ammoniak.
Amoniak hasil pembusukan itu oleh bakteri Nitrifikans
akan dirombak jadi Nitrat melalui Nitrifikasi OK
Nitrifikasi adala proses biokimia yang tergolong
anabolisme mengubah senyawa sederhana anorganik berupa
amoniak NH3 menjadi senyawa organik nitrat HNO3 dengan
energi berasal dari energi hasil reaksi kimia / khemosintesis
yang dipunyai bakteri
Nitrifikasi diperlukan bakteri ( NS,NC dan NB) Bakteri
Nitrosomonas dan Nitrococcus Nitrobacter mengubah
amoniak jadi nitrat yang berjalan secara aerob ( butuh aerasi
ditanah oleh karenanya tanah harus digemburkan agar
terbentuk banyak nitrat)
proses berjalan dua kali yaitu nitritasi membentuk
nitrit dan nitratasimembentuk nitrat
Nitrifikasi : nitritasi dan nitratasi
Amoniak NH3 dirubah menjadi nitrit HNO2 oleh NS dan
NC disebut nitritasi lalu Nitrit diubah lagi Nitrat HNO3 oleh
bakteri NB (Nitrobacter) Nitratasi
Kemudian nitrat diserap oleh tumbuhan. karena
Nitrogen ditanah hanya bisa diserap dalam bentuk nitrat
(Amoniak , Nitrit tidak bisa diserap )
Selain melalui petir juga melalui Fikasasi , Fikasasi itu
berbeda dengan Nitrifikasi
Fikasasi itu pengikatan langsung Nitrogen di udara oleh
mikroorganisme Fiksasi ( Rhizobium, Azotobacter ,
Clostridium pasteurianum , Nostoc , Anabaena )
Rhizobium bersimbiosis dengan kacang kacangan
membentuk bintil akar yang sebenarnya bintil itu karena
infeksi bakteri Rhizobium leguminosorum , yang berguna
bagi kacang karena punya kemampuan membFIKSASI
Nitrogen dari udara untuk dipersembahkan ke kacang dalam
pertumbuhannya , sehingga petani nggak perlu lagi memberi
pupuk (Urea atau NPK) karena ada free download
nitrogendari udara hehe
Anabaena bersimbiosis dengan Paku air Azolla dan Pakis
haji Cycas rumpii.
azotobacter, Clostridium dan Nostoc soliter hidupnya
Nitrogen juga bisa dari Air hujan , hujan asam ( Acid
rain) , dari pupuk buatan Urea yang dilepaskan ke tanah
Nitrogen Tanah
Nitrogen adalah unsur hara yang paling dinamis di alam.
Keberadaannya di tanah sangat dipengaruhi oleh
keseimbangan antara input dan outputnya dalam sistem
tanah.
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa
organik seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai
senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit, dan nitra
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke
dalam tanah.
Selain air hujan yang membawa sejumlah nitrogen,
penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi melalui proses
fiksasi nitrogen.
Fiksasi nitrogen secara biologis dapat dilakukan oleh
bakteri Rhizobium yang bersimbiosis dengan polong-
polongan, bakteri Azotobacter dan Clostridium.
Selain itu ganggang hijau biru dalam air juga memiliki
kemampuan memfiksasi nitrogen.
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan
oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan yang
mengandung protein itu mati, mikroorganisme pengurai akan
merombak protein itu menjadi menjadi gas amoniak (NH3)
dan garam ammonium yang larut dalam air (NH4+) (
Demineralisasi )Proses ini disebut dengan amonifikasi.
kemudian diteruskan ke proses Nitrifikasi oleh bakteri
Nitrifikasn
Bakteri Nitrosomonas mengubah amoniak dan senyawa
ammonium menjadi nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen
dalam tanah terbatas, nitrat dengan cepat ditransformasikan
menjadi gas nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses yang
disebut denitrifikasi.
Keseimbangan Nitrogen ini digambarkan pada Gambar
Jika kita kaitkan dengan kondisi musim penghujan ,
maka sebenarnya masih tersedia cukup Nitrogen bagi
perkembangan tanaman karena Nitrogen yang telah terlepas
atau mengalami volatilisasi (hilang di udara bebas) kembali
terikat oleh adanya petir / kilat dan akan kembali ke tanah
melalui pertolongan air hujan yang turun.
Meskipun Nitrogen seringkali mengalami perubahan
bentuk, tetapi sangatlah mudah bagi tanaman untuk
menyerap unsur ini akibat adanya keseimbangan siklus
Nitrogen tadi.
Tanaman menyerap unsur Nitrogen dalam bentuk
Ammonium (NH4+) dan Nitrat (NO3-).
Keberadaan NH4+ ini sangat relatif bagi tanaman
karena mudah mengalami perubahan bentuk menjadi Nitrat
Nitrogen (NO3-) akibat proses nitrifikasi
Nitrifikasi adalah perubahan Ammonium / Amoniak
menjadi Nitrat oleh organisme tanah berupa bakteri
nitrifikans
Sayangnya bentuk Nitrat ini mudah hilang akibat
pencucian dalam tanah karena aliran air / terikat oleh
mineral-mineral liat tanah yang bisa berpindah saat adanya
perkolasi dalam tanah.
Alternatif pemecahan masalah hilangnya unsur hara
akibat pencucian ini adalah dengan memberikan pupuk yang
berimbang
namun ada juga yang tanpa diberikan unsur hara makro
maupun mikro lewat pupuk melalui slow release
(penguraiannya dalam tanah lambat) tetap tersedia nutrisi
tanaman tetap terjaga. Selain itu juga perlu diperhatikan
keseimbangan siklus unsur hara di alam agar tetap terjaga
kestabilannya sehingga mampu meningkatkan produksi
tanaman.
Jadi sebelum dipahami gambar Daur nitrogen itu perlu
pemahaman Dari mana saja Nitrogen ditanah ? OK
1. lewat hujan yang membawa material N dari udara
*(NOx , HNO3 karena petir)
2. lewat sentuhan petir dari udara ( meskipun banyak
orang yang mati kesamber petir tetapi daerahnya
subur)
3. dari demineralisasi / penguraian oleh dekomposer
bahan mati yang mengandung protein (CHON)
4. dari Proses pengendapan akibat suatu tempat
terkena erosi / pencucian
5. pemberian pupuk buatan atau alami
6. proses Fiksasi oleh organisme mikro yang handal
punya kemampuan mengikat gas Inert N22 udara yang
tidak dipunyai oleh organisme tumbuhan tingkat tinggi
7. Nitrifikasi oleh bakteri nitrifikans yang luar biasa (
kalau Denitrifikasi justru mengembalikaan Nitrogen ke
udara )
Review
Sekali lagi saya ingatkan bahwa bakteri fiksasi nitrogen
ini berbeda sekali dengan bakteri Nitrifikasi , kalau bakteri
fiksasi ini punya keahlian memfiksasi / mengikat nitrogen
dari udara bebas, yang tidak bisa dilakukan oleh mahkluk
hidup tingkat tiinggi jenis apapun.
sedang bakteri Nitrifikasi ini keahliannya mengubah
bahan anorganik amoniak hasil penguraian sisa organisme
yang ada dilingkungan disulap menjadi bahan organik nitrat
yang akar tanaman mampu menyerapnya sehingga jadi
subur sehingga ia bersifat autotrop yaitu Khemoautotrop
karena kemampuan khemosintesisnya.
Nitrat yang di hasilkan oleh proses biologis digunakan
oleh produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk
pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan
garam ammonium yang larut dalam air (NH4+). Proses ini
disebut dengan amonifikasi.
BakteriNitrosomonas/Nitrocoocus mengubah amoniak
dan senyawa ammonium menjadi nitrat
oleh Nitrobacter Kedua proses yang berturutan itu disebut
dengan Nitrifikasi Apabila oksigen dalam tanah terbatas,
nitrat dengan cepat ditransformasikan menjadi gas nitrogen
atau oksida nitrogen oleh proses yang disebut Denitrifikasi.
Denitrifikasi menyebabkan tanah jadi tidak subur karena
nitrat yang diperlukan oleh tumbuhan terurai kembali .
Bakteri yang melakukannya disebut bakteri Denitrifikans
contoh : Bakteri Pseudomonas denitrifikans
Berikut reaksi Jelasnya proses khemosintesa - Nitrifikasi oleh
bakteri NS,NC dan NB bekerja
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu yang
mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang
berlangsung secara aerob di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri
atas dua tahap yaitu:
Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri nitrit.
Proses ini dinamakan nitritasi.
Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh bakteri
nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Reaksi nitratasi
Dalam bidang pertanian, nitrifikasi sangat
menguntungkan karena menghasilkansenyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat.
Tetapi sebaliknya di dalam air yang disediakan untuk
sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena
akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan
air menjadi berlimpah dan terjadi Eutrofikasi karena Oksigen
diperlukan oleh bakteri diair untuk pembentukan nitratnya so
Oksigen air berkurang ( DO ) turun ikan pada mati
Siklus Nitrogen (N2)
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80%
dari udara.
Nitrogen bebas dapat ditambat/difiksasi terutama oleh
tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan
beberapa jenis ganggang.
Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen
atau oksigen dengan bantuan kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah
berupa amonia (NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03-
).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen
terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain,
misalnya Marsiella crenata.
Selain itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat
mengikat nitrogen secara langsung, yakni Azotobacter sp.
yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat
anaerob. Nostoc sp. dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga
mampu menambat nitrogen.
Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk amonia.
Amonia diperoleh dari hasil penguraian jaringan yang
mati oleh bakteri.
Amonia ini akan dinitrifikasi oleh bakteri nitrit, yaitu
Nitrosomonas dan Nitrosococcus sehingga menghasilkan
nitrat yang akan diserap oleh akar tumbuhan.
Selanjutnya oleh bakteri denitrifikan, nitrat diubah
menjadi amonia kembali, dan amonia diubah menjadi
nitrogen yang dilepaskan ke udara.
Dengan cara ini siklus nitrogen akan berulang dalam
ekosistem.
JADI
Gas nitrogen ikatannya stabil dan sulit bereaksi,
sehingga tidak bisa dimanfaatkan secara langsung oleh
makhluk hidup.
Nitrogen dalam tubuh makhluk hidup merupakan
komponen penyusun asam amino yang akan membentuk
protein.
Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen
atau oksigen dengan bantuan kilat atau petir membentuk
nitrat (NO).
Tumbuhan menyerap nitrogen dalam bentuk nitrit
ataupun nitrat dari dalam tanah untuk menyusun protein
dalam tubuhnya.
Ketika tumbuhan dimakan oleh herbivora, nitrogen yang
ada akan berpindah ke tubuh hewan tersebut bersama
makanan.
Ketika tumbuhan dan hewan mati ataupun sisa hasil
ekskresi hewan (urine) akan diuraikan oleh dekomposer
menjadi amonium dan amonia.
Oleh bakteri nitrit (contohnya Nitrosomonas), amonia
akan diubah menjadi nitrit, proses ini disebut sebagai
nitritasi.
Kemudian, nitrit dengan bantuan bakteri nitrat
(contohnya Nitrobacter) akan diubah menjadi nitrat, proses
ini disebut sebagai proses nitratasi.
Peristiwa proses perubahan amonia menjadi nitrit dan
nitrat dengan bantuan bakteri disebut sebagai proses
nitrifikasi.
Adapula bakteri yang mampu mengubah nitrit atau
nitrat menjadi nitrogen bebas di udara, proses ini disebut
sebagai denitrifikasi.