Anda di halaman 1dari 23

PEMBIMBING:

dr. Ridwan S.,SpJP


DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITRAAN KLINIK
BAGIAN INTERNA
RSUD. Dr SLAMET GARUT
Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
2014

Jantung merupakan salah satu organ vital
yang sangat penting bagi tubuh. Jantung
berfungsi memompa darah ke seluruh
tubuh.
Endokarditis infektif adalah penyakit infeksi
mikroba pada permukaan endotel jantung.
Infeksi biasnya paling banyak mengenai
katup jantung, namun dapat juga terjadi
pada lokasi defek septal atau korda
tendinea atau endokardium mural.
endokarditis
rematik
endokarditis
infeksi
disebabkan langsung oleh demam
rematik yang merupakan penyakit
sistemik karena infeksi streptokokus
infeksi yang disebabkan oleh invasi
langsung oleh bakteri atau organisme
lain, sehingga menyebabkan deformitas
bilah katup
Insidens di negara maju berkisar antara
5,9 sampai 11,6 episode per 100.000
populasi. Endokarditis biasanya lebih
sering terjadi pada pria dibandingkan
perempuan dengan rasio 1,6 sampai 2,5.
Di negara berkembang, insiden dari
endokardiis bervariasi dari 1.5 hingga 6.2
kasus per 100,000 populasi per tahun
Menurut situs infeksi dan ada
tidaknya material asing
intrakardiak
Infektif endokarditis sisi kiri
katup asli
Infektif endokarditis sisi kiri
katup prostetik
Infektif endokarditis sisi
kanan
Infektif endokarditis terkait
perangkat
Menurut cara terkenanya
Infektif endokarditis terkait
perawatan kesehatan
(nosokomial dan non-
nosokomial)
Infektif endokarditis
diperoleh dari masyarakat,
perawatan kesehatan
terkait IE
Infektif endokarditis pada
penyalahguna narkoba
intravena (PNIV)
Staphylococcus
koagulase-negatif
(CoNS)
Staphylococcus
aureus
Streptococcus bovis
HACEK
Staphylococcus
Streptococcus viridans

Kerusakan
endotel katup
Pembentukan
trombus fibrin-
trombosit
Perlekatan
bakteri pada
plak trombus-
trombosit
Proliferasi
bakteri lokal
dengan
penyebaran
hematogen
Patologi katup asli dapat lokal (kardiak)
mencakup valvular dan perivalvular
atau distal (nonkardiak) karena
perlekatan vegetasi septic dengan
emboli, infeksi metastatik dan septikemia
Endokarditis subakut
Setelah 2 minguu inkubasi,
keluhan seperti infeksi umum
( panas tidak terlalu tinggi,
sakit kepala, nafsu makan
kurang, lemas, berat badan
turun).
Timbulnya gejala komplikasi
seperti gagal jantung, gejala
emboli pada organ,
misalnya gejala neurologis,
sakit dada, sakit perut kiri
atas, hematuria, tanda
iskemia di ektremitas dsb.
Endokarditis akut
Gejala timbul lebih berat
dalam waktu singkat. Pasien
terlihat sakit, biasanya
anemis, kurus pucat
Tanda karena kelainan
vaskuler seperti petekie,
splinter haemorrhage, osler
node, dan janeway lesion.
Tanda pada mata berupa
ptekie pada konjungtiva,
pendarahan retina,
kebutaan, dll.
Infeksi endokarditis harus dicurigai pada keadaan berikut:
Murmur regurgitasi yang baru
Fenomena emboli tanpa sebab yang jelas
Sepsis tanpa penyebab yang jelas (terutama yang berhubungan dengan organisme
penyebab infeksi endokarditis)
Demam (Gejala infeksi endokarditis yang paling umum*)
Infeksi endokarditis harus dicurigai bila demam berhubungan dengan;
Material prostetik intrakardiak (seperti katup prostetik, pacemaker, implan defibrillator)
Riwayat infeksi endokarditis sebelumnya
Riwayat penyakit katup atau penyakit jantung kongenital sebelumnya
Faktor predisposisi untuk terjadinya infeksi endokarditis (immunocompromised, PNIV)
Faktor predisposisi dan adanya intervensi yang berhubungan dengan bakteriemia
Tanda-tanda gagal jantung kongestif
Gangguan konduksi jantung yang baru
Kultur darah positif dengan bakteri tipikal penyebab infeksi endokarditis atau serologi
positif untuk demam Q kronik
Fenomena vaskular atau imunologis: fenomena emboli, splinter haemorrages, Roth spots,
Janeway lession, Oslers nodes.
Tanda dan gejala neurologis non spesifik atau fokal
Tanda tanda adanya emboli paru
Abses perifer tanpa sebab yang jelas
*demam mungkin tidak ditemukan pada lansia, setelah antibiotik pre terapi, pasien
immunocompromised, infeksi endokarditis yang disebabkan organisme atipikal atau
virulensi rendah.
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN
FISIK
demam (80-85%),
kemudian keluhan
lainnya yang muncul
seperti menggigil, sesak
napas, batuk, nyeri
dada, mual, muntah,
penurunan berat
badan dan nyeri otot
atau sendi
ditemukannya
murmur pada katup
yang terlibat (80-
85%).
hemoglobin rendah,
lekositosis, laju endap
darah (LED) meningkat,
analisis urin
menunjukkan hematuria
dengan proteinuria.
Pemeriksaan kultur
darah untuk kuman baik
aerob maupun anaerob
Kultur darah yang
positif merupakan
kriteria diagnostik
utama dan
memberikan
petunjuk sensitivitas
antimikroba
Ekokardiografi
transtorakal dan
transoesofageal
(TTE / TEE)
Kriteria Duke Modifikasi
Kriteria Mayor
Kultur darah positif untuk infeksi endokarditis
Mikroorganisme tipikal konsisten untuk infeksi endokarditis dari 2 kultur darah yang
terpisah, seperti dibawah ini
Streptococcus viridans, Streptococcus bovis, HACEK group, Staphylococcus
aureus, Community accuired enterococci, tanpa adanya fokus primer
Atau
Mikroorganisme konsisten dengan infeksi endokarditis dengan kultur darah yang
positif secara persisten
Sekurang kurangnya terdapat 2 kultur darah positif dari 2 sampel darah yang
diambil terpisah dengan jarak >12 jam atau semua dari 3 kultur darah positif atau
mayoritas dari 4 sampel darah yang diambil terpisah (dengan sampel darah
pertama dan terakhir terpisah 1 jam)
Atau
Kultur darah positif tunggal untuk Coxiella burnetii atau fase 1 IgG titer antibodi >
1:800
Kriteria Minor
Predisposisi: Predisposisi kondisi jantung, pengguna obat intravena
Demam, suhu >38
o
C
Fenomena vaskular: Emboli arteri besar, infark pulmonal septik, aneurisma mikotik,
perdarahan intrakranial, perdarahan konjungtiva, lesi Janeway
Fenomena imunologis: glomerulonefritis, Oslers nodes, Roths spots, faktor
reumatoid
Pemeriksaan mikrobiologi: Kultur darah positif namun tidak memenuhi kriteria
mayor atau pada pemeriksaan serologis di dapatkan infeksi aktif oleh
mikroorganisme konsisten dengan infeksi endokarditis.
Diagnosis infeksi endokarditis definite
bila ditemukan:
2 kriteria mayor, atau
1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor, atau
5 kriteria minor
Diagnosis infeksi endokarditis possible
bila ditemukan:
1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor, atau
3 kriteria minor
Penatalaksanaan kasus infeksi endokarditis
biasanya berdasarkan terapi empiris,
sementara menunggu hasil kultur
Pada keadaan infeksi endokarditis akut,
antibiotika yang dipilih haruslah yang
mempunyai spektrum luas yang dapat
mencakup S. Aureus, Streptokokus dan basil
gram negatif. Sedangkan pada keadaan
infeksi endokarditis subakut regimen terapi
yang dipilih harus dapat membasmi
streptokokus termasuk E.faecalis

Jantung : katup jantung: regurgitasi,
gagal jantung (tersering, 55%), abses
Paru : emboli paru, pneumonia,
pneumothoraks, empiema, abses
Ginjal : glomerulonefritis
Otak : perdarahan subarachnoid,
strok emboli, infark serebral
neurologis berupa kejang-kejang
psikiatri dan aneurisma mikotik (bila ada
kerusakan dinding pembuluh darah karena
proses peradangan)
Prognosis pada infeksi endokarditis
dipengaruhi oleh empat faktor utama:
karakteristik pasien, ada atau tidak
adanya komplikasi jantung dan non-
jantung, organisme penginfeksi, dan
temuan ekokardiografi
Majid, Abdul. Anatomi Jantung dan pembuluh darah,
Sistem Kardiovaskuler secara umum, Denyut Jantung dan
Aktifitas Listrik Jantung, dan Jantung sebagai Pompa.
Fisiologi Kardiovaskular. Medan; Bagian Fisiologi Fakultas
Kedokteran USU : 2005; 7-16.
Sherwood, L. Human Physiology: From Cells to Systems. 5
th

ed. Jakarta: ECG; 2007
The Task Force on the Prevention, Diagnosis, and Treatment
of Infective Endocarditis of the European Society of
Cardiology (ESC). Guidelines on the prevention, diagnosis,
and treatment of infective endocarditis (new version 2012)
Alwi, Idrus. Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi,
Idrus.Simadibrata K,Marcellus. Setiati, Siti. Endokarditis. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi 5. Jakarta:
InternalPublishing: 2009; 1702-1710
Fauci, A.S. Braunwald, E. Kasper, D.L. Hauser, S.L. Longo,et al.
Harrisons Internal Medicine. 17
th
ed. New York : McGraw Hill;
2008. Endocarditis Infective: 789-797
http://eurheartj.oxfordjournals.org/content/30/19/2369.full
WASSALAMUALAIKUM, WR.WB

Anda mungkin juga menyukai