Anda di halaman 1dari 20

A.

Aset
1. Pengertian Aset
Menurut Wikipedia, aset adalah sumber daya ekonomi yang diharapkan dapat
memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Sedangkan menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, aset didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai tukar, atau
bisa uga diartikan sebagai modal atau kekayaan.
!alu menurut PSAK 1", aset didefinisikan sebagai sumber daya yang#
a. $ikendalikan oleh entitas sebagai akibat peristi%a masa lalu& dan
b. Manfaat ekonomis di masa depan dari aset tersebut diharapkan dapat diperoleh
oleh entitas.
'ASB Statement of Concepts No. 6 mendefinisikan aset sebagai nilai manfaat
masa depan yang mungkin didapatkan atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai
akibat dari transaksi atau periti%a masa lalu. Sebuah aset memiliki ( karakteristik
utama, yaitu# )1* berupa manfaat dikemudian hari yang mungkin didapatkan, meliputi
kapasitas yang mengkontribusikan pemasukan kas dikemudian hari baik se+ara
langsung maupun tidak langsung& ),* perusahaan tertentu dapat meraih manfaat dan
membatasi pihak lain untuk mengaksesnya& dan )(* transaksi atau peristi%a
sebelumnya menimbulkan hak bagi perusahaan untuk memiliki dan mengendalikan
manfaat yang timbul )-i+hard .. S+hroeder& Myrtle W. /lark& dan 0a+k M. /athey,
,111*.
Atau sebagai referensi lain, Accounting Principles Board )APB* dalam
Statement No. 4 menyatakan aset sebagai sumber daya ekonomi dari perusahaan yang
diakui dan diukur berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku 2mum )GAAP*,
termasuk biaya3biaya tertentu yang ditangguhkan yang bukan termasuk sumber daya.
1
0adi berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bah%a aset
adalah sumber daya perusahaan yang bersifat ekonomis, manfaatnya dapat dirasakan
dikemudian hari oleh sebab dari transaksi yang kita4entitas lakukan hari ini. 5ntitas
tertentu yang se+ara hukum sah memiliki aset ini berhak membatasi pihak lain untuk
menggunakan4mengaksesnya, serta berhak mengendalikan penggunaan atas aset
tersebut guna memaksimalkan manfaat dikemudian hari yang diharapkan.
,. Pengakuan Aset
1
Richard G. Schroeder; Myrtle W. Clark; dan Jack M. Cathey, Financial Accounting Theory
and Analysis: Text and Cases 10th edition, United States of America: John Wiley and
Sons, !11, hal. 1".
1 | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
Mendefinisikan aset hanyalah tahap a%al dalam mengidentifikasi aset di dunia
sebenarnya, dan pada akhirnya men+atatnya di pembukuan. 6amun, yang menadi
permasalahan adalah tidak semua aset bisa di+atat ketika diakui sebagai aset )7ernom
Kam, 1""1*. Misalkan adalah sumber daya manusia atau pega%ai, mereka diakui
sebagai aset yang bisa diharapkan manfaatnya dikemudian hari, namun pega%ai tidak
di+atat dalam pembukuan. Maka yang perlu dilakukan sebagai akuntan dan akademisi
adalah membangun kriteria pengakuan aset.
Ada beberapa referensi yang menelaskan tentang pengakuan aset. Salah
satunya adalah definisi dari 7ernom Kam )1""1#118* dalam bukunya Accounting
Theory, menurutnya saat pengakuan aset adalah ketika diumpai empat kriteria
sebagaimana berikut, yaitu#
a. $apat diandalkan berdasarkan hukum, mengindikasikan bah%a akti9itas atau
peristi%a ekonomi hari ini menimbulkan hak milik yang sah berdasarkan hukum
kepada perusahaan atas aset yang dibeli atau aset yang timbul karena adanya
penualan. Misal, mobil yang dibeli oleh perusahaan atau piutang yang timbul
karena perusahaan melakukan penualan.
b. Menggunakan prinsip konser9atif, yang mana prinsip ini menyatakan bah%a aset
yang diakui tidak menentukan bah%a aset itu uga akan di+atat saat itu uga
sampai aset itu ter%uud4sampai proyek yang dikerakan selesai.
+. Mengandung unsur ekonomis dalam transaksi, artinya akti9itas ekonomi diakui
sebagai aset ika mengandung unsur ekonomis bagi perusahaan, yang mana
ekonomis ini mengarah pada dua makna, yakni bernilai langka dan memiliki nilai
manfaat bagi perusahaan dikemudian hari.
d. Bisa diukur nilainya, artinya suatu aset yang dimiliki perusahaan :meskipun tidak
dapat di+atat dipembukuan, dapat diukur nilainya baik dalam satuan mata uang
ataupun manfaat yang bisa didapatkan darinya. Misalnya adalah sumber daya
manusia4pega%ai.
IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan ),11;#1<* dan Wiley37/= dalam
International inancial Accounting Standards )I'-S* ),111#(1*, menyatakan hal
yang berbeda lagi dalam hal pengakuan aset. $alam buku IAI dan I'-S menyatakan
bah%a pengakuan aset teradi ketika memenuhi , kriteria, yaitu#
a. Aset diakui dalam nera+a saldo ketika nilai manfaat yang diharapkan dapat
mengalir ke perusahaan di kemudian hari dan aset memiliki biaya4nilai yang dapat
diukur se+ara handal& dan
| A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
b. Aset diakui dalam nera+a saldo ketika beban3beban sudah dikeluarkan yang mana
membuat aset tidak akan mengalirkan manfaat lagi kepada perusahaan ketika
sudah mele%ati masa manfaatnya.
Sedangkan -oman !. Weil, Katherine S+hipper dan 0ennifer 'ran+is dalam
bukunya inancial Accounting! An Introduction to Concepts" #ethods and $ses
),11>*, mengatakan pengakuan aset setidaknya memuat ( kriteria, yaitu#
a. Perusahaan memiliki dan mengendalikan hak pakai atas aset&
b. =ak tersebut mun+ul karena sebab pertukaran atau transaksi di masa lalu& dan
+. Manfaatnya bisa diukur dengan atribut pengukuran yang rele9an dan bisa dihitung
se+ara handal.
0adi, berdasarkan pengertian3pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan
bah%a pengakuan aset memiliki beberapa kriteria yang se+ara garis besar adalah
sebagai berikut#
a. Aset diakui karena adanya pertukaran atau transaksi di masa lalu&
b. Aset didapatkan dengan mengeluarkan biaya tertentu, termasuk didalamnya biaya
untuk mendapatkan dan biaya untuk memelihara aset tersebut&
+. Pengakuan aset menyebabkan kita4entitas sah se+ara hukum untuk memiliki,
mengendalikan aset dan membatasi pihak lain untuk menggunakannya& dan
d. 6ilai aset dapat diukur dengan atribut pengukuran yang rele9an dan dapat
dihitung se+ara handal.
(. Pengukuran dalam Aset
Salah satu kriteria pengakuan aset adalah keterukuran %measurea&ility'
manfaat ekonomi yang akan datang. ?ang dimaksud pengukuran di sini adalah
penentuan umlah moneter dimana elemen3elemen dalam laporan keuangan harus
diakui dan di+atat )IAS 1@*.

a. Pengukuran Akti9a Ber%uud
1* Pengukuran a%al aset
Menurut PSAK 1@ mengenai Akti9a Aetap B Akti9a !ain3!ain, sebuah
aset tetap yang memenuhi kualifikasi untuk diakui sebagai aset tetap pada
a%alnya harus diukur sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan adalah umlah
kas atau setara kas yang dibayarkan atau nilai %aar imbalan lain yang
$ | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
diberikan untuk memperoleh suatu akti9a pada saat perolehan atau konstruksi
sampai dengan akti9a tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk
dipergunakan. Biaya perolehan aset tetap terdiri dari#
a% =arga perolehan )purchase price'
=arga perolehan, termasuk bea impor dan paak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan
lain.
#% Biaya3biaya diatribusikan langsung )directly attri&uta&le cost'
Biaya3biaya yang dapat diatribusikan se+ara langsung untuk
memba%a aset ke lokasi dan kondisi diinginkan agar aset siap digunakan
sesuai dengan keinginan dan maksud manaemen. /ontoh biaya yang
dapat diatribusikan se+ara langsung adalah#
Biaya imbalan kera yang timbul se+ara langsung dari pembangunan
atau akuisisi fi( asset&
Biaya penyiapan lahan untuk pabrik&
Biaya handling dan penyerahan a%al& dan
Biaya perakitan dan instalasi.
c% Biaya pembongkaran dan pemindahan aset %dismantling cost'
5stimasi a%al biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan
restorasi lokasi aset. Ke%aiban atas biaya tersebut timbul#
Ketika aset tersebut diperoleh, atau
Karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu
untuk tuuan selain untuk menghasilkan persediaan.
,* Pengukuran setelah pengakuan a%al
5ntitas memilih model biaya atau model re9aluasi sebagai kebiakan
akuntansinya dan menerapkan kebiakan tersebut terhadap seluruh aset tetap
dalam kelompok yang sama.
a% Model Biaya %cost model'
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap disaikan berdasarkan nilai
perolehan akti9a tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.
#% Model -e9aluasi %re)aluation model'
Setelah diakui sebagai aset, aset tetap yang nilai %aarnya dapat
diukur se+ara andal harus di+atat pada umlah re9aluasian, yaitu nilai %aar
pada tanggal re9aluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai yang teradi setelah tanggal re9aluasi. -e9aluasi harus
dilakukan dengan keteraturan yang +ukup reguler untuk memastikan
umlah ter+atat tidak berbeda se+ara material dari umlah yang ditentukan
dengan menggunakan nilai %aar pada akhir periode pelaporan.
(* Penentuan 6ilai Waar
" | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
6ilai %aar tanah dan bangunan biasanya ditentukan melalui penilaian
yang dilakukan oleh penilai yang memiliki kualifikasi profesional berdasarkan
bukti pasar. 6ilai %aar pabrik dan peralatan biasanya mengunakan nilai pasar
yang ditentukan penilai. 0ika tidak ada pasar yang dapat diadikan dasar
penentuan nilai %aar karena sifat aset tetap yang khusus dan arang diperual3
belikan, ke+uali sebagai bagian dari bisnis yang berkelanutan, maka entitas
mungkin perlu mengestimasi nilai %aar menggunakan pendekatan
penghasilan atau biaya pengganti yang telah disusutkan %depreciated
replacement cost approach'.
Perbedaan pengukuran antara 'ASB dan I'-S adalah 'ASB mengukur aset
berdasarkan histori+al +ost yang kita akui sesuai saat transaksi pemilikan aset tersebut,
sementara I'-S, selain histori+al +ost, uga memakai nilai sekarang ) tidak harus nilai
%aar *. 0adi, ada penilaian kembali dan memperhatikan kemungkinan adanya gain
dan loses.
b. Pengukuran Akti9a Aidak Ber%uud
Aset tak ber%uud merupakan aset non moneter yang teridentifikasi tanpa
%uud fisik. 5ntitas sering kali mengeluarkan sumber daya maupun men+iptakan
liabilitas dalam perolehan, pengembangan, pemeliharaan dan peningkatan sumber
daya tak ber%uud. 2nsur3unsur yang memenuhi definisi aset tak ber%uud yaitu
keteridentifikasian, pengendalian atas sumber daya, dan adanya manfaat ekonomi
masa depan. Aset tak ber%uud diakui ika dan hanya ika#
Kemungkinan besar entitas akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan
dari aset tersebut.
Biaya perolehan aset tersebut dapat diukur se+ara andal.
$alam menilai kemungkinan adanya manfaat masa depan, entitas
menggunakan asumsi rasional dan dapat dipertanggunga%abkan yang merupakan
estimasi terbaik manaemen atas kondisi ekonomi yang berlaku sepanang umur
manfaat aset tersebut. Asumsi3asumsi tersebut antara lain#
1* Perolehan terpisah
Aset tak ber%uud pada a%alnya diakui sebesar biaya perolehan. Biaya
perolehan aset tak ber%uud terdiri dari #
=arga beli, termasuk bea masuk dan paak pembelian yang tidak dapat
direstitusi, setelah dikurangi diskon dan rabat.
& | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
Semua biaya yang dapat diatribusikan se+ara langsung dalam
mempersiapkan aset tersebut sehingga siap untuk digunakan.
,* Perolehan sebagai Bagian dari Kombinasi Bisnis
Sesuai dengan PSAK ,, )re9isi ,111*# Kombinasi Bisnis, ika aset
tidak ber%uud diperoleh dalam kombinasi bisnis, maka biaya perolehan aset
tak ber%uud adalah nilai %aar aset pada tanggal akuisisi.
(* Mengukur nilai %aar aset tak ber%uud yang diperoleh dalam kombinasi
bisnis
0ika aset tak ber%uud berasal bukan dari kombinasi bisnis melainkan
dari hak kontraktual atau hak legal lainnya, maka tersedia informasi memadai
untuk mengukur aset tersebut se+ara %aar. Kuotasi harga pasar di pasar aktif
memberikan estimasi nilai %aar yang paling andal untuk aset tak ber%uud.
=arga pasar yang tepat biasanya adalah harga pena%aran saat ini. 0ika tidak
tersedia, maka harga terkini dari transaksi serupa dapat menadi dasar untuk
mengestimasi nilai %aar aset sepanang tidak terdapat perubahan keadaan
ekonomi yang signifikan antara tanggal transaksi dan tanggal ketika nilai
%aar aset diestimasi.
>* $an lain sebagainya.
>. Aantangan Bagi Penyusun Standar
Pembuatan kerangka konseptual mempengaruhi penyusunan standar untuk
mengingat model pengukurannya. Pengkritik mengklaim standar IASB yang
memperkenalkan penggunaan pengukuran nilai %aar, meskipun /airns bersikukuh
menolak klaim tersebut. /airns mengatakan bah%a I'-S yang memperkenalkan
pengukuran 6ilai %aar pada beberapa tanggal nera+a dan beberapa aset dan liabilitas
keuangan. /airns mengingatkan ada kesalahpahaman tentang penggunaan nilai %aar
pada I'-S.
Pengukuran selanutnya dengan nilai %aar sangat arang ini merupakan
perintah dalam beberapa aset keuangan dalam IAS (" dan untuk aset dan liabilitas
yang tidak lagi digunakan dalam IAS 1". $alam beberapa standar, pengukuran
dengan nilai %aar bukan merupakan perintah tetapi +ukup diadikan pilihan. /airns
berpendapat bah%a tersebar luasnya penggunaan pengukuran dengan nilai %aar
dalam I'-S banyak persepsinya dalam kenyataan. Aapi dukungan untuk IASB dan
'ASB untuk mengutamakan menggunakan pengukuran dengan 6ilai %aar,
+ontohnya untuk semua instrumen keuangan.
' | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
B. Konsep Aeoritis dari Akuntansi
1. Aeori Kepemilikan %proprietary theory'
$alam teori ini menyebutkan bah%a entitas adalah Cagen, per%akilan, arau
pengaturan di mana %irausaha%an indi9idual atau pemegang saham beroperasi.D
Sudut pandang dari kelompok pemilik sebagai pusat kepentingan di+erminkan dalam
+ara3+ara di mana +araran akuntansi disimpan dan laporan keuangan disusun. Auuan
utama dari teori kepemilikan adalah penentuan dan analisis dari kakayaan bersih )net
*orth' pemilik. Eleh karena itu persamaan akuntansi adalah#
Akti9a : Ke%aiban F 5kuitas Pemilik
$engan kata lain, pemilik mempunyai akti9a dan ke%aiban. 0ika ke%aiban
dapat dianggap akti9a negati9e, teori kepemilikan dapat dikatakan sebagai Cberpusat
padaD akti9a dan, sebagai akibatnya berorientasi pada nera+a. Akti9a dinilai dan
nera+a disusun untuk mengukur perubahan dalam kepentingan atau kekayaan si
pemilik. Pendapatan dan beban, masing3masing dianggap sebagai kenaikan atau
penurunan dalam kepemilikan yang tidak berasal dari in9estasi atau penarikan modal
oleh pemilik. $engan demikian, laba bersih atas utang dan paak penghasilan
perusahaan adalah beban& di9iden adalah penarikan modal.
Meskipun teori kepemilikan pada umumnya dipandanh sesuai terutama untuk
korporasi yang kepemilikannya bersifat tertutup seperti perusahaan perseorangan dan
firma, pengaruh dari teori kepemilikan dapat ditemukan dalam beberapa teknik dan
terminology akuntansi yang digunakan oleh korporasi yang kepemilikannya bersifat
terbuka. Misalnya saa, konsep laba perusahaa, yang diperoleh setelah
memperlakukan bunga paak penghasilan sebagai beban, me%akili Claba bersih bagi
pemegang sahamD dan bukannya sebagai laba bersih untuk seluruh penyedia modal.
Se+ara serupa, istilah3istilah seperti Claba per sahamD dan Cdi9iden per sahamD
memiliki penekanan pada kepemilikan. Metode ekuitas akuntansi untuk in9estasi pada
anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan merekomendasikan bah%a bagian
perusahaan tersebut atas laba bersih anak perusahaan yang tidak dikonsolidasikan
dimasukkan dalam laba bersih. $engan demikian, praktik uga menggunakan konsep
kepemilikan.
Aeori kepemilikan dapat memiliki paling tidak dua bentuk yang berbeda dalam
hal siapa yang dimasukkan dalam kelompok pemilik. $alam bentuk pertama, hanya
( | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
pemegang saham biasa yang menadi bagian dari kelompok pemilik sementara
pemegang saham preferen dikeluarkan. $engan demikian, di9iden saham preferen
dikurangkan ketika menghitung laba pemilik. Bentuk sempit dari teori kepemilikan
ini identi+ dengan +onsep e+uitas sisa yang diaukan oleh Staubus. Konsisten dengan
bentuk teori kepemilikan ini, laba bersih dikurangkan lebih lanut dengan di9iden
saham preferen untuk memperoleh laba bersih bagi ekuitas residual atas perhitungan
laba per saham akan didasarkan. $alam bentuk kedua dari teori kepemilikan, baik
saham biasa maupun saham preferen dimasukkan dalam ekuitas pemilik. Pandangan
lebih luas dari teori ini memfokuskan perhatian pada bagian ekuitas pemegang saham
di nera+a dan umlah yang akan dikreditkan kepada semua pemegang saham di
laporan laba rugi.
,. Aeori 5ntitas
Aeori entitas %entity theory' memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah
dan berbeda dari mereka yang menyediakan modal bagi entitas tersebut.
Sederhananya, unit bisnis, dan bukannya pemiik yang menadi pusat kepentingan
akuntansi. 2nit bisnis memiliki sumber daya perusahaan dan bertanggung a%ab baik
atas klaim pemilik maupun klaim kreditor. Eleh karena itu, persamaan akuntansinya
adalah#
Akti9a F 5kuitas
Akti9a F Ke%aiban G 5kuitas Pemegang Saham
Akti9a adalah hak yang menadi milik enitas tersebut& ekuitas men+erminkan
sumber daya dari akti9a dan terdiri atas ke%aiban dan ekuitas pemegang saham. baik
kreditor maupun pemegang saham adalah pemilik ekuitas, meskipun mereka memiliki
hak yang berbeda dalam hal laba, pengendalian risiko dan likuidasi. $engan
demikian, laba yang diperoleh adalah milik dari entitas tersebut sampai laba tersebut
didistribusikan sebagai de9iden kepada pemegang saham. Karena unit bisnis tersebut
dianggap bertanggung a%ab untuk memenuhi klaim dari pemegang ekuitas, maka
teori entitas dikatakan sebagai Cberpusat pada labaD dan konsekuensinya berrientasi
pada laporan laba rugi. Akuntabilitas kepada pemegang ekuitas di+apai dengan +ara
mengukur kinera operasi dan keuangan dari perusahaan tersebut. Eleh karena itu,
laba adalah peningkatan dalam ekuitas pemegang saham setelah klaim dari pemilik
ekuitas lainnya )misalnya, bunga atas pinaman angka panang dan paak
) | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
penghasilan* dipenuhi. Peningkatan dalam ekuitas pemegag saham dianggap laba bagi
pemegang saham hanya ika di9iden diumumkan. Berdasarkan hal itu, laba tersebut
men+erminkan Cekuitas kepada pemilik korporasi itu sendiri.D Perhatikan bah%a
ketaatan penuh terhadap teori entitas mengharuskan agar paak penghasilan dan bunga
atas pinaman dianggap sebagai distribusi laba dan bukannya sebagai beban. 6amun,
keyakinan umum dan interpretasi dari teori entitas adalah bah%a bunga dan paak
penghasilan adalah beban.
Aeori entitas paling sesuai bagi bentuk perusahaan dari usaha bisnis, yang
terpisah dan berbeda dari pemiliknya. $ampak dari teori entitas dapat ditemukan
dalam beberapa teknik akuntansi dan terminology yang digunakan dalam praktik.
Pertama, teori entitas lebih memiih penggunaan penilaian persediaan dengan !I'E
dan bukannya dengan 'I'E, karena penilaian !I'E menghasilkan penentuan laba
yang lebih baik, akibat penerapannyadalam teori kepemilikan. Kedua, definisi umum
dari pendapatan sebagai produk dari perusahaan dan beban sebagai barang dan asa
yang dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan ini adalah konsisten dengan
pandangan teori entitas dengan indeks kinera dan akuntabilitas terhadap pemegang
ekuitas. Ketiga, penyusunan laporan konsolidasi dan pengakuan atas kelas
kepemilikan minoritas sebagai tambahan pemegang ekuitas adalah uga konsisten
dengan teori entitas. Aerakhir, baik teori entitas dengan penekanannya ada penentuan
laba yang sesuai bagi pemegang saham maupun teori kepemilikan dengan
penekanannya pada penilaian akti9a yang tepat, dapat dipandang sebagai memihak
penggunaan nilai sekarang atau dasar penilaian selain biaya historis.
(. Aeori dana
$alam teori dana %fund theory'" dasar akuntansi bukanlah pemilik maupun
entitas, melainkan sekelompok akti9a dan ke%aiban serta pembatasan terkait yang
disebut dana, yang mengatur penggunaan akti9a tersebut. $engan demikian, teori
dana memandang unit bisnis sebagai unit yang terdiri atas sumber daya )dana*
ekonomi dan ke%aiban serta pembatasan yang terkait dengan penggunaan sumber
daya ini. Persamaan akuntansinya adalah#
Akti9a F Pembatasan Akti9a
2nit akuntansi didefinisikan sebagai akti9a dan penggunaan untuk mana
akti9a tersebut dikomitmenkan. Ke%aiban me%akili serangkaian pembatasan hokum
* | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
maupun ekonomi terhadap penggunaan akti9a tersebut. Eleh karena itu, teori dana
adalah Cberpusat pada akti9aD dalam hal bah%a fokus utamanya adalah pada
administrasi dan penggunaan yang sesuai atas akti9a. Bukannya nera+a atau laporan
keuangan, melainkan laporan sumber dan penggunaan danalah yang merupakan
tuuan utama dari pelaporan keuangan. !aporan ini men+erminkan pelaksanaan
operasi perusahaan dalam hal sember dan penggunaan dana.
Aeori dana terutama berguna bagi pemerintah dan organisasi nirlaba. -umah
sakit, uni9ersitas, kota dan unit pemerintahan, +ontohnya, terlibat dalam operasi
multisi yang mengharuskan adanya dana yang terpisah. Setiap dana yang berimbang
menghasilkan laporan yang terpisah melalui sistem akuntansi yang terpisah dan
sekelompok akun yang sesuai. Suatu dana dapat didefinisikan sebagai#
H entitas fiskal dan akuntansi yang independen dengan sekelompok akun
Cyang berimbangD )self,&alancing*, yang men+atat kas dan atau sumber daya
lain bersama3sama dengan seluruh ke%aiban, +adangan, dan ekuitas terkait
yang dipisahkan dengan tuuan untuk melaksanakan akti9itas tertentu atau
men+apai tuuan tertentu sesuai dengan regulasi, restriksi, atau pembatasan
khusus.
0umlah dana yang digunakan oleh institusi nirlaba mana pun bergantung pada umlah
dan enis akti9itas atas mana restriksi hukum diberlakukan mengenai penggunaan
akti9a yang diper+ayakan kepada organisasi tersebut.
,
/. !iabilitas
1. Pengertian liabilitas
'ASB mendefinisikan ke%aiban dalam kerangka konseptualnya sebagai
berikut )S'A/ 6o. @, prg. (<*#
-.ia&ilities are pro&a&le future sacrifices of economic &enefits arising from present
o&ligations of a particular entity to transfer assets or pro)ide ser)ices to other
entities in the future as a result of past transactions or e)ents./
Ke%aiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa datang yang +ukup
pasti timbul dari keharusan sekarang suatu kesatuan usaha untuk mentransfer asset

Ahmed Riahi+,elkao-i, Accounting Theory, 5th edition, Jakarta: Salem#a .m/at, !!',
hal. ("+('.
1! | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
atau menyediakan4menyerahkan asa kepada kesatuan lain di masa datang sebagai
akibat transaksi atau keadian masa lalu.
$engan makna yang sama, International Accounting Standards Committee
)IAS/* mendefinisikan ke%aiban sebagai berikut#
-A lia&ility is a present o&ligation of the enterprise arising from past e)ents" the
settlement of *hich is e(cepted to result in an outflo* from the enterprise resource
em&odying economic &enefit./
$alam Statement of Accounting Concepts 6o. >, Australian Accounting
Standards Board )AASB* mendefinisikan ke%aiban sebagai berikut )prg. 1,* #
.ia&ilities are the future sacrifices of ser)ices potential or future economic &enefits
that the entity is presently o&liged to ma+e to other entities as a result of past
transaction or other past e)ents.
$efinisi3definisi diatas memisahkan antara makna atau pengertian dan
pengukuran serta pengakuan sehingga definisi tersebut lebih bersifat semantik
daripada struktural. $efinisi IAS/ dan AASB menanggalkan kata pro&a&le karena
dianggap bah%a tiap kriteria pengakuan bukan sifat dari pengakuan.
$efinisi3definisi ke%aiban diatas sangat menekankan konsep kesatuan usaha
dengan dinyatakan se+ara eksplisit ungkapan kesatuan usaha )entitas4entity atau
perusahaan4enterprise* di dalamnya untuk menunukkan pihak yang mempunyai
keharusan untuk melakukan pengorbanan ekonomi. Selain definisi Accounting
Principles Board )APB*, definisi ke%aiban selalu memuat pula ungkapan manfaat
ekonomi, sumber ekonomi, atau potensi asa. Ini berarti bah%a pengertian ke%aiban
tidak dapat dipisahkan dengan pengertian asset. Asset dapat menimbulkan ke%aiban
dan sebaliknya timbulnya ke%aiban dapat dibarengi dengan pengakuan asset.
$engan berbagai 9ariasi diatas, se+ara umum dapat dikatakan bah%a
ke%aiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu#
a. Pengorbanan manfaat ekonomi masa datang
b. Keharusan sekarang untuk mentransfer asset
+. Aimbul akibat transaksi masa lalu
Pengorbanan Manfaat 5konomi
2ntuk dapat disebut sebagai ke%aiban, suatu obek harus memuat suatu tugas
atau tanggung a%ab kepada pihak lain yang mengharuskan suatu kesatuan usaha
untuk melunasi, menunaikan, atau melaksanakannya dengan +ara mengorbankan
11 | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
manfaat ekonomi yang +ukup pasti di masa datang. Pengorbanan manfaat ekonomi
di%uudkan dalam bentuk transfer atau penggunaan asset kesatuan usaha. /ukup pasti
di masa datang mengandung makna bah%a umlah rupiah pengorbanan dapat
ditentukan dengan layak. $emikian uga, saat pengorbanan manfaat ekonomi dapat
ditentukan atas dasar keadian tertentu atau atas permintaan pihak.
Aransfer manfaat ekonomi kepada pemilik )pemegang saham* tidak termasuk
dalam pengertian pengorbanan sumber ekonomi masa datang yang membentuk
ke%aiban karena untuk menadi ke%aiban pengorbanan tersebut harus bersifat
memaksa dan bukan atas dasar kebiakan atau keleluasaan manaemen untuk
memutuskan baik dalam hal umlah rupiah maupun dalam saat transfer. Se+ara umum,
keharusan mengorbankan sumber ekonomi masa datang tidak dapat menadi
ke%aiban kalau keharusan tersebut bersifat terbuka atau tidak pasti. Kesatuan usaha
tidak mempunyai keharusan untuk mentransfer asset ke pemilik ke+uali dalam hal
kesatuan usaha dilikuidasi. Walaupun se+ara konseptual )dari sudut konsep dasar
kesatuan usaha* ekuitas uga merupakan ke%aiban bagi perusahaan, pengorbanan
sumber ekonominya tidak +ukup pasti baik dalam umlah maupun saat sehingga
ke%aiban harus dibedakan dan dilaporkan se+ara terpisah dengan ekuitas.
Pengorbanan ekonomi harus dikaitkan dengan pihak lain, berarti bah%a
ke%aiban hanya dapat teradi antar kesatuan usaha atau paling tidak melibatkan
kesatuan usaha yang lain. Ke%aiban tidak timbul dari keadian internal misalnya
adanya keharusan membentuk dana asuransi sendiri guna mengantisipasi pengorbanan
sumber ekonomi untuk mengganti fasilitas fisik yang se%aktu3%aktu rusak atau
menutup rugi akibat musibah.
Keharusan Sekarang
2ntuk dapat disebut sebagai ke%aiban, sutau pengorbanan ekonomi masa
datang harus timbul akibat sekarang. Pengertian CsekarangD %present' dalam hal ini
menga+u pada dua hal yaitu %aktu dan adanya. Waktu yang dimaksud adalah tanggal
pelaporan )nera+a*, artinya pada tanggal nera+a kalau perlu atau kalau dipaksakan
)se+ara yuridis, etis, atau rasional* pengorbanan sumber ekonomi harus dipenuhi
karena keharusan untuk itu telah ada. Aentu saa umlah rupiah pengorbanan yang
dipaksakan pada tanggal nera+a tidak akan sebesar umlah rupiah yang akan dibayar
dimasa datang )setelah tanggal nera+a*. Perbedaan ini teradi akibat sifat yang melekat
1 | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
pada ke%aiban yaitu bunga yang bermakna sebagai nilai %aktu uang atau harga
penundaan.
Menurut Kam )1""1. =lm. 111311,*, pendefinisian ke%aiban sebagai
pengorbanan sumber ekonomi masa datang tidak menunuk pada sesuatu yang belum
teradi. $engan kata lain, pengorbanan tersebut tidak nyata pada saat sekarang. Ebek
yang nyata sebenarnya adalah keharusan yang sekarang ada. 0adi, keharusan
sekarang seharusnya menadi fokus atau kata kun+i definisi. !ebih dari itu,
pengorbanan sumber ekonomi masa datang sebenarnya sama maknanya dengan
transfer asset atau penyerahan asa di masa datang sehingga definisi 'ASB berlebihan.
Eleh karena itu, Kam mengusulkan pemfrasaan kembali definisi ke%aiban sebagai
berikut #
.ia&ilities are o&ligations of a particular entity *hich necessitate the entity to
transfer assets or render ser)ices to other entities in the future" and are the results of
past transactions or e)ents.
Keharusan mengorbankan sumber ekonomi dapat timbul akibat peranian
)kontrak* antara dua kesatuan usaha, pengenaan4pemaksaan pada entitas oleh
pemerintah atau pengadilan, atau kondisi lingkungan bisnis )sosial, politik, dan
ekonomi*. Pengertian ke%aiban men+akupi keharusan kontraktual %contractual atau
legally enforcea&le o&ligations*, keharusan konstruktif atau bentukkan %constructi)e
o&ligations', dan keharusan demi keadilan %contingent o&ligations'. Walaupun se+ara
definisional keharusan3keharusan tersebut menimbulkan ke%aiban, tidak semua
ke%aiban harus diakui dalam akuntansi.
0eharusan +ontra+tual adalah keharusan yang timbul akibat peranian atau
peraturan hukum yang di dalamnya ke%aiban bagi suatu kesatuan usaha dinyatakan
se+ara eksplisit atau implisit dan mengikat. Ke%aiban ini mun+ul karena aspek
hukum sebagai lingkungan eksternal yang tidak dapat dihindari dan yang dapat
memaksa se+ara hukum untuk memenuhinya. Penghindaran ke%aiban dari keharusan
kontraktual menimbulkan sanksi atau hukuman. Pihak yang harus dilunasi pada
umumnya sudah elas dan bukti tentang adanya keharusan ini biasanya didukung oleh
dokumen tertulis sehingga keter9erifikasiannya tinggi. 2tang paak, utang bunga,
utang usaha, utang %esel, dan utang obligasi merupakan ke%aiban yang berkaitan
dengan keharusan kontraktual.
0eharusan +onsru+tif adalah keharusan yang timbul akibat kebiakan kesatuan
usaha dalam rangka menalankan dan memaukan usahanya untuk memenuhi praktik
1$ | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
usaha yang baik atau etika bisnis dan bukan untuk memenuhi ke%aiban yuridis.
Kebiakan tersebut menimbulkan ke%aiban karena kesatuan usaha sengaa memberi,
mengonstruksi, atau membentuk hak bagi pihak lain )misalnya, pelanggan, pemasok,
pega%ai, atau perusahaan lain* tanpa harus melalui peranian tertulis yang disepakati
kedua belah pihak. /ontoh ke%aiban yang masuk dalam kategori ini antara lain
adalah kebersediaan perusahaan untuk untuk membayar atau membeli kembali botol
gelas minuman dengan harga yang ditentukan )misalnya botol /o+a3+ola*, ser9is
gratis yang dianikan oleh dealer sepeda motor, pengembalian uang untuk barang
yang ternyata +a+at atau rusak, pengantian harga film oleh toko +u+i3+etak bila film
hilang atau rusak, dan tunangan hari raya untuk karya%an.
0eharusan demi +eadilan adalah keharusan yang ada sekarang yang
menimbulkan ke%aiban bagi perusahaan semata3mata karena panggilan etis atau
moral daripada karena peraturan hukum atau praktik bisnis yang sehat. Keharusan ini
mun+ul dari tugas kepada pihak lain untuk melaksanakan sesuatu yang dipandang
%aar, adil, dan benar menurut hati nurani dan rasa keadilan. Aidak ada sanksi hukum
untuk tidak memenuhi keharusan ini tetapi ke%aiban ini mengikat lantaran sanksi
sosial atau moral. Ke%aiban ini memberi donasi untuk badan amal tiap akhir tahun
dan ke%aiban memberi hadiah kepada penduduk yang tinggal di sekitar pabrik
karena ketidaknyamanan yang ditimbulkannya merupakan +ontoh ke%aiban yang
dilandasi oleh keharusan demi keadilan ini. Keharusan konstruktif dan demi keadilan
merupakan keharusan karena kehendak sendiri atau pertimbangan internal %alaupun
bentuk konsekuensi keuangannya sama seperti keharusan kontraktual.
0eharusan &ergantung atau &ersyarat adalah keharusan yang pemenuhannya
)umlah rupiahnya atau adi tidaknya dipenuhi* tidak pasti karena bergantung pada
keadian masa datang atau terpenuhinya syarat3syarat tertentu di masa datang.
Kebergantungan adalah suatu kondisi, situasi, atau serangkaian keadaan yang
melibatkan ketidakpastian yang menyangkut laba atau rugi yang mungkin teradi.
Kemun+ulan yang harus dikonfirmasi dengan keadian atau syarat masa datang untuk
kedua kebergantungan tersebut adalah #
a. ?ang berkaitan dengan kebergantungan laba# perusahaan mungkin memperoleh
asset atau tidak tergantung pada keadian masa datang.
b. ?ang berkaitan dengan kebergantungan rugi# hilangnya atau turunnya nilai suatu
asset atau tidak atau timbulnya suatu ke%aiban atau tidak.
1" | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
Keharusan bergantung merupakan salah satu bentuk kebergantungan yang
berkaitan dengan rugi, selanutnya 'ASB menelaskan bah%a bila terdapat
kebergantungan rugi, kemungkinan atau kebolehadian bah%a suatu atau beberapa
keadian masa datang akan akan memastikan kemun+ulan di atas dapat berkisar dari
+ukup pasti sampai auh dari pasti dengan agak pasti diantara keduanya didefinisikan
sebagai berikut#
a. /ukup pasti# Suatu atau beberapa keadian masa datang boleh adi teradi.
b. Agak pasti# Kemungkinan bah%a suatu atau beberapa keadian masa datang
teradilah adalah lebih dari auh dari pasti tetapi kurang dadi +ukup pasti.
+. 0auh dari pasti# Kemungkinan bah%a suatu atau beberapa keadian masa datang
teradi adalah ke+il atau tipis.
Keharusan sekarang merupakan karakteristik dari ke%aiban. Keempat
keharusan diatas merupakan keharusan sekarang yang memenuhi kritaria ke%aiban.
2ntuk keharusan kontraktual, konstruktif, dan demi keadilan pengorbanan sumber
ekonomi masa datang pada umumnya dianggap +ukup pasti karena kesepakatan telah
di+apai atau kebiakan telah diputuskan sehingga sudah +ukup elas umlah dan %aktu
pengorbanannya. 2ntuk keharusan bergantung, pengorbanan sumber ekonomi masa
datang belum pasti baik umlah rupiah maupun keteradiannya. Eleh karena itu, tidak
semua ke%aiban yang timbul akibat keharusan sekarang tersebut dapat diakui sebagai
ke%aiban.
Akibat transaksi atau keadian masa lalu
Aransaksi atau keadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi
tetapi bukan kriteria untuk pengakuan. 0adi, adanya pengorbanan manfaat ekonomi
masa datang tidak +ukup untuk mengakui suatu obek ke dalam ke%aiban kesatuan
usaha untuk dilaporkan melalui laporan keuangan.
Aransaksi masa lalu di sini adalah transaksi yang menimbulkan keharusan
sekarang telah teradi. Sebagai +ontoh, karena perusahaan mendapat pinaman bank
)dengan kontrak*, keharusan sekarang berupa keharusan kontraktual timbul pada akhir
periode akuntansi. $alam hal ini penandatanganan kontrak merupakan peristi%a yang
yang telah teradi dan menimbulkan keharusan. Akan tetapi tidak semua
penandatanganan kontrak dengan sendirinya menimbulkan keharusan. Sebelum salah
satu pihak melaksanakan apa yang diperanikan, kontrak akan bersifat eksekutori.
1& | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
Auntutan ganti rugi resmi dari pihak lain atas tuduhan pelanggaran hak paten
yang diaukan ke pengadilan dalam suatu tahun menimbulkan keharusan sekarang
bagi perusahaan di akhir tahun meskipun pengorbanan suatu ekonomi yang masa
datangnya masih bergantung pada keputusan pegadilan. Auntutan yang diaukan
merupakan peristi%a yang telah teradi yang menimbulkan keharusan sekarang
sehingga keharusan tersebut memenuhi kriteria ke%aiban meskipun sifatnya
bergantung. 0adi untuk memenuhi ke%aiban, keharusan sekarang didahului atas
transaksi atau keadian masa lalu.
Kebanyakan ke%aiban teradi karena adanya transaksi pertukaran antara
kesatuan usaha dan kesatuan usaha lainnya. Anggaran pembelian suatu mesin yang
telah disetuui, disertai ad%al pembelian dan pembayaran mempunyai implikasi
pengorbanan sumber ekonomi di masa depan. Akan tetapi, anggaran tidak
menimbulkan keharusan sekarang atau ke%aiban meskipun persetuuan anggaran
dapat dipandang sebagai keadian masa lalu. Alasannya adalah belum teradi transaksi
atau keadian yang memberi kesatuan usaha penguasaan atau pengendalian terhadap
manfaat ekonomi masa datang atau yang mengharuskan kesatuan usaha mentranser
asset atau menyediakan asa kepada kesatuan usaha lain.
,. Pengukuran liabilitas
a. Pengukuran a%al liabilitas keuangan
Pada saat pengakuan a%al liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai
%aarnya. Apabila liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai %aar melalui laba
rugi, nilai %aar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan se+ara
langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut.
b. Pengukuran liabilitas keuangan setelah pengakuan a%al
Setelah pengakuan a%al, entitas mengukur seluruh liabilitas keuangan
pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif, ke+uali untuk#
1* !iabilitas keuangan yang diukur pada nilai %aar melalui laba rugi.
!iabilitas tersebut, termasuk deri9atif yang diakui sebagai liabilitas,
diukur pada nilai %aarnya, ke+uali untuk deri9atif liabilitas yang terkait
dengan dan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga di pasar aktif seperti di atas dan nilai %aarnya tidak
dapat diukur se+ara andal, diukut pada biaya perolehan.
1' | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
,* !iabilitas keuangan yang timbul ketika sebuah transfer aset keuangan tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan atau transfer yang di+atat
menggunakan pendekatan keterlibatan berkelanutan.
(* Kontrak aminan keuangan seperti yang didefinisikan pada paragraf 18.
Setelah pengakuan a%al, penerbit kontrak tersebut harus mengukur pada mana
yang lebih tinggi antara#
a* 0umlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK <; )re9isi ,11"*# Pro9isi,
!iabilitas Kontinensi, dan Aset Kontinensi& dan
b* 0umlah pada saat pengakuan a%al dikurangi, apabila sesuai, amortisasi
kumulatif yang diakui sesuai PSAK ,( )re9isi ,111*# Pendapatan.
>* Komitmen untuk menyediakan pinaman di ba%ah suku bunga pasar. Setelah
pengakuan a%al, penerbit komitmen tersebut harus )ke+uali paragraf >;)a*
berlaku* mengukur pada mana yang lebih tinggi antara#
a* 0umlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK <; )re9isi ,11"*# Pro9isi,
!iabilitas Kontinensi, dan Aset Kontinensi& dan
b* 0umlah pada saat pengakuan a%al dikurangi, apabila sesuai, amortisasi
kumulatif yang diakui sesuai PSAK ,(.
!iabilitas keuangan yang ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai
menggunakan pengukuran berdasarkan ketentuan akuntansi lindung nilai dalam
PSAK << paragraf ";3111.
+. Pertimbangan dalam pengukuran nilai %aar
Bukti terbaik dari nilai %aar adalah harga kuotasi di pasar yang aktif.
Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, entitas menetapkan
nilai %aar dengan menggunakan teknik penilaian. Auuan penggunaan teknik
penilaian adalah untuk menetapkan berapa sesungguhnya harga transaksi pada
tanggal pengukuran dalam suatu pertukaran yang %aar yang dimoti9asi oleh
pertimbangan3pertimbangan bisnis yang normal. Aeknik penilaian meliputi
penggunaan transaksi3transaksi pasar %aar yang terkini antara pihak3pihak yang
mengerti, berkeinginan, ika tersedia, referensi atas nilai %aar terkini dari
instrumen lain yang se+ara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan
model penetapan harga opsi )option pri+ing model*. Apabila terdapat teknik
penilaian yang biasa digunakan pelaku pasar untuk menilai harga instrumen dan
bah%a teknik tersebut telah terui untuk memberikan estimasi yang andal atas
harga yang diperoleh pada transaksi pasar yang aktual, entitas menggunakan
teknik tersebut. Aeknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input
1( | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
pasar, dan meminimalkan penggunaan input yang bersifat spesifikd ari entitas.
Aeknik tersebut menyatukan semua faktor yang akan dipertimbangkan pelaku
pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi
yang diterima untuk menilai harga instrumen keuangan. Se+ara periodik, entitas
menyesuaikan teknik penilaian dan mengui 9aliditasnya menggunakan harga3
harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobser9asi atas instrumen yang sama
)yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang* atau berdasarkan data pasar yang
tersedia yang dapat diobser9asi.
6ilai %aar liabilitas keuangan dengan fitur dapat ditarik kembali se%aktu3
%aktu )misalnya tabungan* adalah minimal sama dengan umlah yang terutang
pada saat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertama umlah tersebut dapat
diminta untuk dibayar
d. -eklasifikasi
Menurut PSAK << paragraf <1, entitas tidak diperkenankan
mereklasifikasi setiap instrumen keuangan ke dalam kategori nilai %aar melalui
laba rugi setelah pengakuan a%al.
e. Keuntungan dan kerugian
$alam men+atat keuntungan dan kerugian yang timbul dari sistem
pen+atatan dengan nilai %aar, terdapat beberapa kategori akti9itas yang
mempengaruhi pen+atatan tersebut, yaitu#
1* Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai %aar liabilitas
keuangan yang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai diakui
sebagai keuntungan atau kerugian atas liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan sebagai instrumen yang diukur pada nilai %aar melalui laba
rugi diakui pada laba rugi
,* 2ntuk liabilitas keuangan yang di+atat pada biaya perolehan diamortisasi,
keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika liabilitas
tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai dan
melalui proses amortisasi.
(. Aantangan bagi pembuat standar
$engan adanya sifat3sifat dan risiko inheren dalam pengakuan, pengukuran,
dan pen+atatan ke%aiban keuangan dalam entitas, maka timbul tantangan3tantangan
bagi pihak3pihak pembuat standar dalam men+iptakan standar akuntansi yang dapat
meminimalkan +elah yang dapat dimanfaatkan entitas dalam menghindari ke%aiban
terhadap stakeholder. Aantangan3tantangan tersebut antara lain#
1) | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
a.
$A'AA- P2SAAKA
Ikatan Akuntan Indonesia. ,11;. Standar A+untansi 0euangan. 0akarta# Salemba 5mpat.
Kam, 7ernom. 1""1. Accounting Theory 1nd editon. /anada# 0ohn Wiley and Sons.
S+hroeder, -i+hard .., Myrtle W. /lark, dan 0a+k M. /athey. ,111. inancial Accounting
Theory and Analysis! Te(t and Cases 23th edition. 2nited States of Ameri+a# 0ohn
Wiley and Sons.
1* | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s
Weil, -oman !., Katherine S+hipper dan 0ennifer 'ran+is. ,11>. inancial Accounting! An
Introduction to Concepts" #ethods and $ses. 2nited States of Ameri+a# South3Western
/engage !earning.
Wiley37/=. ,111. International inancial 4eporting Standards %I4S' 1322. Weinheim,
0erman# 0ohn Wiley and Sons.
Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam 5efinisi Aset, diakses melalui# http#44kbbi.%eb.id4aset,
pada 1; April ,11>.
Wikipedia dalam 5efinisi Aset, diakses melalui# http#44id.%ikipedia.org4%iki4Aset, pada 1;
April ,11>.
Ahmed -iahi3Belkaoui. ,11@. Accounting Theory" 6th edition. 0akarta# Salemba 5mpat.
! | A s s e t s a n d l i a # i l i t i e s

Anda mungkin juga menyukai