pembuangan air limbah, yang khususnya menyangkut pembuangan air kotor dari rumah tangga. suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar rumah selalu bersih dan sehat SANITASI Air Limbah air buangan berdampak negative terhadap lingkungan tertutama kesehatan manusia Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat Menurut PP 82 tahun 2001: 1. Air adalah semua air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, kecuali air laut dan fosil. 2. Sumber air adalah wadah air yang terdapat diatas dan dibawah permukaan tanah, seperti, mata air, sungai, rawa, danau, waduk, dan muara. 3. Pengelolaan kualitas air adalah upaya pemeliharaan 4. Pengendalian pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran air serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar sesuai dengan baku mutu air. 5. Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. 6. Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau kegiatan yang berwujud cair. 7. Baku mutu limbah cair adalah, ukuran batas atau kadar unsure pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam limbah cair yang akan dibuang atau dilepas kedalam sumber air dari suatu usaha atau kegiatan.
Jamban atau kakus merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pembuatan jamban merupakan usaha manusia untuk memelihara kesehatan dengan membuat lingkungan tempat hidup yang sehat. Dalam pembuatan jamban sedapat mungkin harus diusahakan agar jemban tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. Selain itu, kontruksi yang kokoh dan biaya yang terjangkau perlu dipikirkan dalam membuat jamban. Tinja (kotoran manusia) Penelitian : tinja rata-rata sehari orang normal = 330 gr. a. berbau b. tidak sedap dipandang mata c. mengandung bermacam-macam zat organik yang berbahaya bagi kesehatan manusia Limbah tinja (kotoran manusia): Pengelolaan limbah tinja Agar limbah tersebut tidak membahayakan, perlu adanya pengolahan dengan baik
Membuang tinja di jamban sehat
Kotoran manusia sumber penyebaran penyakit, lewat berbagai macam cara: tinja air lalat tangan tanah Makanan, minuman, sayuran, dsb sakit mati Manusia Tipus / Demam Tifoid Diare, Disentri Kolera Cacingan (gelang, kremi, tambang, pita) TUJUAN JAMBAN SEHAT
1. Mencegah terjadinya penyebaran langsung bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia.
2. Mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit pada pemakai dan lingkungan sekitarnya
JENIS JAMBAN YANG BIASA DIGUNAKAN Jamban cemplung Jamban cemplung berventilasi Jamban empang Jamban pupuk septik tank/ leher angsa Cara memilih jenis jamban Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk
7 SYARAT JAMBAN SEHAT 1. Tidak mencemari air 2. Tidak mencemari tanah permukaan 3. Bebas dari serangga 4. Tidak menimbulkan bau dan nyaman digunakan 5. Aman digunakan oleh pemakainya 6. Mudah dibersihkan dan tak menimbulkan gangguan bagi pemakainya 7. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan Hal-hal yang perlu diperhatikan Sebaiknya jamban tersebut tertutup Penggunaan jamban harus memiliki lantai yang kuat Penggunaan jamban sedapat mungkin ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pandangan Sedapat mungkin sediakan alat pembersih Bangunan jamban dibagi menjadi 3 bagian utama:
1. bangunan bagian atas (Rumah Jamban) 2. bangunan bagian tengah (slab/dudukan jamban) 3. bangunan bagian bawah (penampung tinja). Rumah Jamban (Bangunan bagian atas) Bangunan terdiri dari atap, rangka dan dinding. Syarat: - Sirkulasi udara yang cukup - Bangunan mampu menghindarkan pengguna terlihat dari luar - Bangunan dapat meminimalkan gangguan cuaca (baik musim panas maupun musim hujan) - Kemudahan akses di malam hari - Disarankan untuk menggunakan bahan lokal - Ketersediaan fasilitas penampungan air dan tempat sabun untuk cuci tangan
Bangunan bagian tengah (slab/dudukan jamban)
fungsi sebagai penutup sumur tinja (pit) dan dilengkapi dengan tempat berpijak. Pada jamban cemplung slab dilengkapi dengan penutup pada jamban leher angsa fungsi penutup ini digantikan oleh keberadaan air yang secara otomatis tertinggal di didalamnya. Pertimbangan untuk bangunan bagian tengah. 1. Terdapat penutup pada lubang sebagi pelindung terhadap gangguan serangga atau binatang lain. 2. Dudukan jamban dibuat harus mempertimbangkan faktor keamanan (menghindari licin, runtuh, atau terperosok). 3. Bangunan dapat menghindarkan/melindungi dari kemungkinan timbulnya bau. 4. Mudah dibersihkan dan tersedia ventilasi udara yang cukup.
Penampung Tinja (Bangunan bagian bawah) Penampung tinja adalah lubang di bawah tanah dapat berbentuk persegi, lingkaran, bundar atau yang lainnya. Kedalaman tergantung pada kondisi tanah dan permukaan air tanah di musim hujan. Pada tanah yang kurang stabil, penampung tinja harus dilapisi seluruhnya atau sebagian dengan bahan penguatseperti anyaman bambu, batu bata, ring beton, dan lain lain. Pertimbangan untuk bangunan bagian bawah antara lain : 1. Daya resap tanah (jenis tanah) 2. Kepadatan penduduk (ketersediaan lahan) 3. Ketinggian muka air tanah 4. Jenis bangunan, jarak bangunan dan kemiringan letak bangunan terhadap sumber air minum (lebih baik diatas 10 m) 5. Umur pakai (kemungkinan pengurasan, kedalaman lubang/kapasitas) 6. Diutamakan dapat menggunakan bahan lokal 7. Bangunan yang permanen dilengkapi dengan manhole
JAMBAN LEHER ANGSA tinja tidak langsung jatuh ke lubang penampungan kotoran Lubang pembuangan kotoran dilengkapi dengan mangkokan seprti leher angsa. Bila pada mangkokan tersebut dituangi air, pada bagian leher angsa akan tertinggal air yang menggenang yang berfungsi sebagai penutup lubang. 1. Bak penampungan kotoran langsung di bawah lubang pembuangan. 2. Bak penampungan kotoran di samping bawah lubang pembuangan dengan penghubung pipa saluran dan bak resapan. 3. Seperti 2 dimana bak resapan sebagai penyaring.
Bentuk kloset yang dipakai dapat dipilih sistem jongkok atau sistem duduk.
Kontruksi kakus sistem leher angsa ada 3 macam : Pilih satu model bak penampung Tentukan jarak dari sumber air menurut kondisi tanah (>10m) Bangunlah konstruksi Isilah sekeliling bak dengan bahan porous (kerikil, ijuk, batu, dll) Buat penutup bak dan letakkan di atas bak Jamban siap dipakai, apabila sudah penuh arah pembuangan kotoran diubah melalui bak kontrol 1 2 3 4 5 6 7
1. Siramkan air pada mangkokan leher angsa supaya tidak lengket 2. Jongkok atau duduk diatas kloset untuk melaksanakan hajat. 3. Setelah selesai guyur dengan air secukupnya sampai kotoran bersih
PENGGUNAAN 1. Pakailah karbol pada saat membersihkan lantai agar bebas penyakit. 2. Hindarkan menyiram air sabun ke dalam bak pembuangan/atau ke dalam kloset agar bakteri pembusuk tetap berperan aktif. 3. Lantai, kloset jamban harus selalu dalam keadaan bersih. 4. Jangan membuang kotoran yang tidak mudah larut ke dalam air misal : kertas, kain bekas, dll PEMELIHARAAN 1. Lebih sehat, bersih dan punya nilai keleluasaan pribadi yang tinggi. 2. Karena proses pembusukan dan sistem resapan, bak tidak cepat penuh. 3. Timbulnya bau dapat dicegah oleh genangan air dalam leher angsa. 4. Dapat dipasang di luar atau di dalam rumah 5. Dapat dipakai secara aman bagi anak-anak. 6. Bila penuh dapat dikuras/dikosongkan
KEUNTUNGAN Selalu menguras bila bak penampung penuh lumpur. Biayanya cukup mahal dan perlu keahlian teknis. Bagi masyarakat yang belum biasa menggunakan perlu bimbingan. KERUGIAN Matur Suwun...