Anda di halaman 1dari 24

TRAUMA KIMIA PADA MATA

Pembimbing :

dr.Etty Budiasni Sp.M
dr.Agus Kusumoaji Sp.M
dr. Irma Andriany Sp.M
dr. AA Ayu Ratnawati Sp.M
Disusun oleh :

Nova Pattikawa (11-2012-004)
Andrew Kencana (11-2013-131)
PENGERTIAN
Trauma kimia pada mata merupakan salah satu
keadaan kedaruratan oftalmologi cedera pada
mata, baik ringan, berat bahkan sampai kehilangan
penglihatan.
Trauma kimia pada mata merupakan trauma yang
mengenai bola mata bahan kimia baik yang
bersifat asam atau basa yang dapat merusak struktur
bola mata tersebut.
Trauma kimia diakibatkan oleh zat asam dengan pH
< 7 ataupun zat basa pH > 7
EPIDEMIOLOGI
Kebutaan Unilateral (19 juta orang)

Kebutaan Bilateral (1,6 juta orang)

Penurunan Visus Bilateral (2,3 juta orang)


Rasio Frekuensi trauma asam ; basa = 1:1 sampai 1:4
Trauma Okuler
( WHO 1998 )
ANATOMI MATA
Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang
berwarna putih dan relatif kuat.

Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak
mata dan bagian luar sklera.


Kornea :
struktur transparan yang
menyerupai kubah,
merupakan pembungkus
dari iris, pupil dan bilik
anterior serta membantu
memfokuskan cahaya.
Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris.

Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di
belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah
cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.

Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor
aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke
retina.

Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian
belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui
saraf optikus ke otak.
Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa
pesan visuil dari retina ke otak.

Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara
lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta
merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan
oleh prosesus siliaris.

Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa
dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata).



TRAUMA ASAM PADA MATA
Bahan kimia asam

Asam cenderung berikatan dengan protein

Menyebabkan koagulasi protein plasma

Koagulasi protein ini, sebagai barrier yang membatasi penetrasi dan kerusakan
lebih lanjut

Luka hanya terbatas pada permukaan luar saja.




Asam masuk ke bilik mata depan menimbulkan iritis dan katarak.


Gangguan persepsi penglihatan

Etiologi Trauma asam :
asam sulfat
air accu
asam sulfit
asam hidroklorida
zat pemutih
asam asetat
asam nitrat
asam kromat
asam hidroflorida
ledakan baterai mobil
Penatalaksanaan
Irigasi jaringan yang terkena.
Anestesi topikal (blefarospasme berat)
Penetralisir natrium bikarbonat 3%.
Antibiotik bila perlu

Biasanya trauma akibat asam akan normal
kembali, sehingga tajam penglihatan tidak
banyak terganggu.
TRAUMA KIMIA BASA

Trauma akibat bahan kimia basa akan
memberikan akibat yang sangat gawat pada
mata.

Alkali akan menembus dengan cepat kornea,
bilik mata depan, dan sampai pada jaringan
retina.
Etiologi
Semen
Soda kuat
Amonia
NaOH
CaOH
Cairan pembersih dalam rumah tangga

Patofisiologi
Bahan kimia alkali

Pecah atau rusaknya sel jaringan dan Persabunan disertai disosiasi asam lemak
membran sel penetrasi lebih lanjut

Mukopolisakarida jaringan menghilang & terjadi penggumpalan sel kornea

Serat kolagen kornea akan membengkak & kornea akan mati

Edema terdapat serbukan sel polimorfonuklear ke dalam stroma, cenderung
disertai masuknya pemb.darah (Neovaskularisasi)

Dilepaskan plasminogen aktivator & kolagenase (merusak kolagen kornea)

Terjadi gangguan penyembuhan epitel

Berkelanjutan menjadi ulkus kornea atau perforasi ke lapisan yang lebih dalam
Klasifikasi Huges Klasifikasi Thoft
1. Ringan :
Prognosis baik
Terdapat erosi epitel kornea
Pada kornea terdapat kekeruhan yang
ringan
Tidak ada iskemia dan nekrosis kornea
ataupun konjungtiva
2. Sedang :
Prognosis baik
Kekeruhan kornea sehingga sulit melihat
iris & pupil secara jelas
Terdapat iskemia & nekrosis ringan
kornea dan konjungtiva
3. Sangat berat :
Prognosis buruk
Kekeruhan kornea pupil tidak dapat
dilihat
Konjungtiva dan sclera pucat


Derajat 1 : hiperemi
konjungtiva disertai dengan
keratitis pungtata.
Derajat 2 : hiperemi
konjungtiva disertai dengan hilang
epitel kornea.
Derajat 3 : hiperemi disertai
dengan nekrosis konjungtiva dan
lepasnya epitel kornea.
Derajat 4 : konjungtiva
perilimal nekrosis sebanyak 50%.
Klasifikasi
Penatalaksanaan
1. Irigasi dengan garam fisiologik selama mngkn (2000 ml selama
30 menit)
2. Pemeriksaan kertas lakmus.
3. Bila penyebab CaOH diberi EDTA (bereaksi dengan basa pada
jaringan)
4. Antibiotik mencegah infeksi.
5. Siklopegi mengistirahatkan irir, mengatasi iritis.
6. Anti glaukoma mencegah glaukoma sekunder.
7. Steroid (7 hari pertama) anti inflmasi.
8. Kolagenase inhibitor (sistein, 1 minggu) menghilangi efek
kolagenase.
9. Vitamin C membentuk jaringan kolagen.
10. Bebat (perban) pada mata, lensa kontak lembek dan tetes air mata
buatan.
11. Operasi keratoplasti bila kekeruhan kornea sangat mengganggu
penglihatan.


Komplikasi
1. Simblefaron, perlengketan antara konjungtiva palpebra
dan kornea.
2. Kornea keruh, edema, neovaskuler
3. Katarak traumatik, merupakan katarak yang muncul
sebagai akibat cedera pada mata yang dapat merupakan
trauma perforasi ataupun tumpul yang terlihat sesudah
beberapa hari ataupun beberapa tahun. Katarak traumatik
ini dapat muncul akut, subakut, atau pun gejala sisa dari
trauma mata.
4. Trauma basa pada permukaan mata sering menyebabkan
katarak, selain menyebabkan kerusakan kornea,
konjungtiva, dan iris.
5. Phtisis bulbi, bola mata mengecil.

DIAGNOSIS TRAUMA KIMIA
ANAMNESA
Tersiram cairan atau tersemprot gas.
Penurunan visus? Onset?
Nyeri, lakrimasi, pandangankabur?

PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan setelah irigasi atau bisa juga diberikan obat anestesi.
Kekeruhan kornea, konjungtivalisasi pada kornea, neovaskularisasi,
peradangan kronik dan defek epitel yang menetap dan berulang serta
perforasi kornea, tanda komplikasi ?

PEMERIKSAAN PENUNJANG
PH bola mata secara berkala.
Tonometri
PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMA KIMIA PADA MATA
Tujuan utama dalam mengatasi trauma pada
mata :
1. Memperbaiki penglihatan.
2. Mencegah terjadinya infeksi.
3. Mempertahankan arsitektur mata.
4. Mencegah sekuele jangka panjang.

PENATALAKSANAAN UMUM TRAUMA KIMIA
PADA MATA
1. Irigasi (30 menit) & periksa PH dengan kertas lakmus.
2. Diberi pembilas : idealnya dengan larutan steril
dengan osmolaritas tinggi seperti larutan amphoter
(Diphoterine) atau larutan buffer (BSS atau Ringer
Laktat) . Larutan garam isotonis
3. Irigasi sampai 30 menit atau PH normal. Bila bahan
mengandung CaOH berikan EDTA.
4. Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh.
5. Cederanya ringan, pasien dapat dipulangkan dengan
diberikan antibiotik tetes mata, analgesic oral, dan
perban mata
6. Luka sedang diberi siklopegi.
7. Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang.
8. Vitamin C oral




PROGNOSIS
Derajat iskemia konjungtiva dan pembuluh
darah daerah limbus adalah indikator tingkat
keparahan cedera dan prognosis
penyembuhannya.
Makin besar iskemia dari konjungtiva dan
pembuluh darah limbus, luka yang terjadi akan
makin parah.
Trauma basa prognosisnya biasanya lebih
buruk dari trauma asam.

SARAN
1. Menghindari perkelahian
2. Memakai alat pelindung saat bekerja
3. Setiap pekerja yang berhubungan dengan
bahan kimia, mengerti bahan apa yang ada di
tempat kerjanya.
4. Pada pekerja las, memakai kaca mata
5. Awasi anak yang sedang bermain.

TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai