Anda di halaman 1dari 5

IBADAH MENURUT KONSEPSI ISLAM Hadirin kaum Muslimin rohimakumullah,

(6-02-2009)
Mengawali khutbah jum’at kali ini, marilah kita
simak firman Allah SWT. dalam Al-qur’an surat
Albaqoroh ayat 208, untuk kita jadikan sebagai
pedoman dalam ikhtiar kita, dalam rangka
meningkatkan kualitas iman dan takwa kepada-Nya.

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke


dalam Islam seluruhnya, dan janganlah kamu
menuruti langkah-langkah setan. Sesungguhnya
setan itu musuh yang nyata bagimu”.
Ayat tersebut menegaskan bahwa kita semua
diperintah oleh Allah SWT untuk menjadi orang-orang
muslim yang kaffah, yakni bersedia menerima agama
Islam secara menyeluruh dan sesempurna mungkin,
di dalam memahami, mengikuti dan mengamalkan
ajaran-ajarannya. Sebagai upaya untuk menjadikan
ke-islaman kita bisa mencapai ke tingkat muslim yang

Supriatna/DKM Al-Istiqomah
kaffah, kiranya terlebih dahulu kita perlu SWT. Mereka akan memperlakukan dirinya semata-
memahami secara benar tentang pengertian mata sebagai hamba Allah yang ikhlas untuk
ibadah sesuai yang digariskan oleh Islam. beribadah kepadaNya.
Hadirin sidang jum’ah rohimakumullah, Dengan demikian ibadah secara keseluruhan berarti
Marilah kita mengingat kembali tentang pengertiannya bukan hanya sekedar mengamalkan
sesungguhnya pemahaman apa itu ibadah, syiar-syiar ubudiyah ritual saja hablum-minallah,
sebagaimana kita ketahui bersama bahwa ibadah seperti salat, puasa, haji dan sebagainya, tetapi kita
kepada Allah SWT adalah merupakan tujuan hidup harus menunaikan tuntutan-tuntutan ibadah lainnya
seluruh umat manusia, sebagaimana firmanNya yang berorientasi kepada hablum-minannas.
dalam Al-qur’an surat Adz Dzariat ayat 56 : Sehingga kewajiban menjalin hubungan sosial dalam
rangka mewujudkan hablumminannas melalui amal-
amal sosial dan upaya-upaya pembangunan fi
“Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia sabilillah bisa diperlakukan sama dengan kewajiban
melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku”. seperti mendirikan salat, puasa dan sebagainya,
Dari ayat ini jelas, bahwa tujuan hidup manusia artinya, sama-sama diakui sebagai ibadah berjihad di
hanyalah untuk beribadah, sama sekali tidak ada jalan Allah SWT, demikian pula perjalanan hidup
tujuan lain, dalam arti manusia diwajibkan seorang muslim dalam bekerja, mencari rizki, mencari
mengamalkan ibadah secara keseluruhan dan ilmu, menghidupi keluarga, membangun masyarakat,
setiap langkah perbuatan di dunia ini harus bangsa dan negara, juga setiap usaha, semuanya
senantiasa dalam koridor yang di ridhoi oleh Allah harus diniati ibadah karena Allah yang dilaksanakan

Supriatna/DKM Al-Istiqomah
dengan keikhlasan sama halnya ketika kita ibadah sebagai tujuan hidup manusia akan bisa
menunaikan ibadah salat harus penuh dengan diwujudkan sesuai dengan tuntutan untuk memenuhi
keikhlasan. Apabila demikian ummat islam akan perintah Allah SWT.
mampu merealisasikan program-program dalam Marilah kita introspeksi, adakah kerugian
setiap aspek kehidupan dan pembangunan untuk ummat islam bila pengertian ibadah dipahami secara
memakmurkan bumi ini sebagai pengamalan sempit ?... jelas membawa kerugian yang besar.
perintah Allah SWT, yang telah memilih manusia Sebab ketika manusia di dunia ini dalam
menjadi khalifahNya. melaksanakan aktivitas keseharian, baik dibidang
Sebaliknya, bila ummat islam beranggapan bahwa politik, kemasyarakatan, ataupun perekonomian
ibadah itu terbatas hanya pada ibadah ritual saja, apabila jauh dan tidak disertai dengan nilai-nilai
niscaya akan menimbulkan berbagai akibat yang ibadah, maka kehidupannya yang berhubungan
menyebabkan kehidupan ummat islam menjadi dengan aktivitas keduniaan menjadi lepas dari ikatan
lumpuh, disamping itu gerakan-gerakan jihad fi moral agama dan jauh dari tuntutan-tuntutan ibadah.
sabilillah pun akan ter abaikan, jika dalam jiwa Akibatnya, terjadi banyak penyimpangan akhlak,
mereka tidak tertanam keyakinan bahwa kemaksiatan, kedurhakaan, dan macam-macam
melakukan itu semua tidak disertai nilai ibadah. kedoliman dalam perilaku kehidupan baik individu
Hadirin sidang jum’ah rohimakumullah, maupun kelompok.
Hanya dengan cara ini, dengan Untuk itu perlu kita melihat kebelakang, sejarah telah
melaksanakan ibadah secara universal, yang mencatat kemajuan yang dicapai ummat islam ketika
meliputi seluruh waktu sepanjang hidup, niscaya pengertian ibadah diterapkan sebagaimana mestinya.

Supriatna/DKM Al-Istiqomah
Misalnya, pada waktu ajaran islam tentang Demikianlah konsepsi islam tentang ibadah
perekonomian dan etos kerja mencari pencaharian yang telah membawa ummat islam generasi
diyakini sebagai ibadah dan pada pelaksanaannya terdahulu ke puncak kejayaan dan kesuksessannya
senantiasa mengikuti aturan dan ketentuan ajaran sebagai ummat terbaik, yang dilahirkan untuk seluruh
agama, maka masyarakat islam pada waktu itu ummat manusia sedunia, akhirnya, marilah kita
dipercaturan perekonomian dunia mampu sama-sama camkan dibenak kita bahwa beribadah
mnguasai arus perdagangan internasional dan apapun bentuknya, harus selalu kita dasari dengan
dikenal sebagai pelaku ekonomi yang ulung, serta ikrar bahwa tiada Tuhan selain Allah, di mana hanya
berperan sebagai saudagar-saudagar yang kaya dengan niat karena Allah lah semua langkah dan
raya dan memiliki pengaruh besar. Begitu pula perilaku kita semata-mata untuk beribadah.
tentang kepemimpinan dan urusan
kemasyarakatan dipahami sebagai ibadah, dan
para pemimpin merasa bahwa ia akan dimintai
pertanggungjawaban atas kepemimpinannya,
maka rakyat kecil pada waktu itu yang fakir dan
miskin tidak menghadapi dan merasakan
kesengsaraan karena keberkahan yang diberikan
Allah SWT kepada pemimpin yang mempunyai
perilaku jujur, adil dan tanggungjawab.
Hadirin sidang jum’ah rohimakumullah,

Supriatna/DKM Al-Istiqomah
Supriatna/DKM Al-Istiqomah

Anda mungkin juga menyukai