Anda di halaman 1dari 3

Makalah

Bukti Pembentukan Dana Kas Kecil







Disusun oleh:
Adilah Alfiana
Asmunawati
Maria Ulpah
Nanda Herlanda
Rismawati
Siti Aliyah
Siti Juarsih

XI AP 2



Smk mandiri 02 balaraja
Tahun ajaran 2014-2015

Pembentukan Dana Kas Kecil
Hal yang paling penting dalam pembentukan kas kecil adalah penunjukan
petugas sebagai pemegang kas kecil. Selain itu, perusahaan juga harus
menetapkan jumlah dana kas kecil. Biasanya jumlah dana kas kecil ditaksir
dengan memperhitungkan kebutuhan dana untuk tiga atau empat minggu. Jika
jumlah dana tetap telah ditetapkan, maka bendahara perusahaan menarik cek
untuk diserahkan kepada pemegang kas kecil. Cek kemudian diuangkan ke bank
oleh pemegang kas kecil dan uangnya disimpan dalam tempat penyimpanan
yang terkunci.
Selama perusahaan tidak mengubah jumlah dana kas kecil, maka tidak ada
jurnal lain yang berhubungan dengan rekening Kas Kecil. Dan pada saat kas
kecil hampir habis kasir kas kecil membuat laporan penggunaan dana untuk
keperluan pengisian kembali dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu
sebesar pengeluaran yang telah dilakukan. Jadi besarnya dana kas kecil selalu
sama/tetap.

Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Prosedur Pembentukan dana kas kecil dimulai dengan terbitnya surat keputusan
Pimpinan perusahaan/manajer Keuangan yang menentukan jumlah atau metode
yang digunakan dalam pencatatan dana kas kecil. Kemudian pemegang dana
kas kecil
1. Menerima cek dan bukti kas keluar dari bagian kasir
2. Menguangkan cek ke bank
3. Menyimpan uang tunai yag diambil dari bank
4. Menyimpan bukti kas keluar dan diarsipkan menurut tanggal

Proses Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana kas kecil pertama kali dibentuk dengan cara mengestimasi terlebih dahulu
jumlah kas yang dibutuhkan untuk melakukan pembayaran-pembayaran
sepanjang interval periode tertentu, bisa mingguan atau bulanan. Setelah
estimasi kebutuhan kas disetujui oleh pejabat yang berwenang (biasanya oleh
manajer atau direktur keuangan), cek lalu akan dibuat dan dicairkan sebesar
jumlah estimasi yang telah disetujui tadi. Ayat jurnal atas pembentukan dana
kas kecil ini dibuat dengan cara mendebit akun kas kecil dan mengkredit akun
kas (cash in bank).
Uang hasil pencairan cek tersebut lalu disimpan oleh seorang karyawan yang
memang secara khusus ditunjuk dan diberi wewenang atas nama organisasi
untuk membayarkan kas dari dana kas kecil tadi. Untuk tujuan pengendalian,
organisasi biasanya akan membatasi jumlah maksimum tertentu dan jenis-jenis
pembayaran yang boleh dilakukan atas dana kas kecil. Kebanyakan dana kas
kecil dibentuk atas dasar jumlah yang tetap, yang dinamakan sebagai sistem
dana tetap (imprest fund system). Dengan menggunakan sistem ini, tidak ada
ayat jurnal tambahan yang diperlukan atas akun kas kecil, kecuali manajemen
organisasi memang bermaksud untuk mengubahnya (menambah atau
mengurangi) jumlah kas kecil yang sudah dibentuk.
Setiap kali kas kecil dibayarkan, karyawan yang menangani dana kas kecil tadi
akan mencatat setiap rincian pembayaran dalam masing-masing formulir
penerimaan kas kecil (petty cash receipt atau petty cash voucher) yang
bernomor urut tercetak dan ditandatangani baik oleh karyawan yang
bersangkutan (karyawan yang membayarkan/menangani kas kecil) maupun oleh
pihak yang menerima pembayaran atas kas kecil. Formulir yang ditandatangani
oleh kedua belah pihak ini berisi mengenai tanggal dan jumlah pembayaran,
nama identitas penerima pembayaran, jenis atau tujuan pembayaran, dan nama
akun yang akan dibebankan (misalnya saja bahwa kas kecil yang dibayarkan
untuk membeli vas bunga akan dibebankan ke dalam akun beban lainnya;
demikian juga misalnya kas kecil yang dikeluarkan untuk membayar ongkos
angkut pembelian barang dagangan akan dibebankan ke dalam akun freight-
in/ongkos angkut masuk; dan seterusnya).
Seluruh dokumen pendukung (seperti faktur tagihan) harus dilampirkan
bersama dengan formulir penerimaan kas kecil. Sepanjang waktu, besarnya
penggunaan dana kas kecil. Sepanjang waktu, besarnya penggunaan dana kas
kecil (seperti yang tercantum dalam petty cash receipt) ditambah dengan sisa
kas yang masih ada dalam dana kas kecil, jumlahnya harus sama dengan total
dana kas kecil yang pertama kali dibentuk. Untuk menjamin pengendalian
internal atas jumlah dana kas kecil ini, perlu adanya pemeriksaan secara tiba-
tiba yang dilakukan oleh orang yang independen (auditor internal) untuk
memastikan bahwa dana kas kecil telah dikelola dengan baik (tidak
dimanipulasi atau diselewengkan).

Anda mungkin juga menyukai