Anda di halaman 1dari 22

1

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perilaku
1. Definisi
Perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas
organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung
maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah
suatu respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan, minuman dan serta lingkungan (Notoatmodjo, 2!).
2. "arakteristik perilaku
"arakteristik perilaku menurut Pur#anto (1$$$) dibedakan menjadi 2
yaitu perilaku tertutup (covert behavior) dan perilaku terbuka (overt
behavior). Perilaku tertutup adalah perilaku yang hanya dapat dimengerti
dengan menggunakan alat atau metode tertentu misalnya berpikir,
berkhayal, sedih, bermimipi, dan takut. %edangkan perilaku terbuka (overt
behavior) adalah perilaku yang dapat diketahui oleh orang lain tanpa
menggunakan alat bantu misalnya seorang ibu memeriksakan
kehamilannya atau memba#a anaknya kepuskesmas untuk diimunisasi.
"arakteristik perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2!)
dibedakan menjadi ! kelompok yaitu perilaku pemeliharaan kesehatan
(health maintenance), perilaku peren&anaan dan penggunaan system atau
fasilitas, dan perilaku kesehatan lingkungan. Perilaku pemeliharaa
kesehatan adalah perilaku atau usaha'usaha seseorang untuk memelihara
atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan
bilamana sakit oleh karena sebab itu perilaku pemeliharaan kesehataan ini
terdiri dari ! aspek yaitu perilaku pen&egahan penyakit, dan penyembuhan
(
2
penyakit bila sakit, serta pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari
penyakit, perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam
keadaan sehat, dan perilaku gi)i (makanan) dan minuman.
Perilaku peren&anaan dan penggunaan system atau fasilitas
pelayanan kesehatan atau sering disebut perilaku pen&arian pengobatan
(health seeking behavior) adalah menyangkut upaya atau tindakan
seseorang pada saat menderita penyakit dan atau ke&elakaan. %edangkan
perilaku kesehatan lingkungan adalah bagaimana seseorang merespon
lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya.
a. Domain perilaku
*eskipun perilaku adalah bentuk respon atau reaksi terhadap
stimulus atau rangsangan dari luar organisme (orang), namun dalam
memberikan respon sangat tergantung pada karakteristik atau fa&tor'
faktor lain dari orang yang bersangkutan, fa&tor'faktoryang
membedakan respon terhadap stimulus yang berbeda disebut
determinan perilaku. Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi 2
ma&am yakni+
1) Determinan atau fa&tor internal, yakni karakteristik orang yang
bersangkutan yang bersifat given atau ba#aan, misalnya tingkat
ke&erdasan, tingkat emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.
2) Determinan atau faktor eksternal yakni lingkungan, baik
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat dirumuskan bah#a perilaku adalah
merupakan totalitas penghayatan dan aktifitas seseorang, yang
merupakan hasil bersama atau resultante antara berbagagai fa&tor,
baik faktor internal maupun eksternal.
,loom (1$-) sebagaimana dikutip oleh Notoatmodjo (2!)
seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia itu
!
kedalam ! domain, ranah atau ka#asan yakni kognitif, afektif, dan
psikomotor.
b. *a&am perilaku manusia
Perilaku manusia menurut Pur#anto (1$$$) terdapat banyak
ma&amnya yaitu+
1) Perilaku refleks
.dalah perilaku yang dilakukan manusia se&ara otomatik
&ontohnya + menge&ilkan kelopak mata
2) Perilaku refleks bersyarat
.dalah merupakan perilaku yang mun&ul karena adanya
perangsang tertentu
!) Perilaku yang mempunyai tujuan
Disebut juga perilaku naluri
&. /ubungan perilaku dan kebiasaan
"eluarga men&erminkan pengaruh norma yang terdapat dalam
lingkungan sosiokultural yang lebih luas. Norma itu menjadi kebiasaan
dari tiap individu belajar sesuai dengan &ara'&ara dan norma
lingkungan seperti melalui proses meniru dan sistem ganjaran dan
hukuman. Proses meniru terjadi bila anak melihat dan mengikuti apa
yang dilaksanakan oleh orangtuanya. "ebiasaan mun&ul didasarkan
pada norma'norma yang ada didalam masyarakat. Norma sosial
merupakan kebiasaan yang la)im dipergunakan oleh setiap anggota
kelompok untuk berperilaku.
d. 0saha memperbaiki perilaku negatif
0saha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi perilaku
negatip seseorang terutama bagi yang masih anak'anak dapat
dilakukan dengan +
1
1) Peningkatan peranan keluarga terhadap perkembangan dari ke&il
hingga de#asa.
2) Peningkatan status sosial ekonomi keluarga.
!) *enjaga keutuhan keluarga
1) *empertahankan sikap dan kebiasaan orang tua sesuai dengan
norma yang disepakati.
() Pendidikan keluarga yang disesuaikan dengan status anak + anak
tunggal, anak tiri, dll.
B. Perilaku Mengkonsumsi Makanan Manis dan Menggosok Gigi di
Kalangan Anak
1. Perilaku mengkonsumsi makanan manis.
Di usia 1 tahunan anak mulai mengembangkan kebiasaan
makannya sebagai konsumen aktif. 2a bisa memilih sendiri makanan yang
ingin dimakannya dan tidak lagi sebagai konsumen pasif yang sepenuhnya
bergantung pada orang de#asa disekitarnya. Di kurun #aktu inilah
orangtua memiliki peran penting untuk mengarahkan anaknya. 3rang tua
merupakan modal utama bagi anak (%utanto, 2$).
,udaya makan telah mengalami perubahan. *akanan siap saji
menjadi sangat populer bagi orang'orang dari semua usia terutama anak'
anak. .nak yang menonton televisi berjam'jam mudah terpengaruh oleh
a&ara'a&ara komersial yang mena#arkan berbagai produk makanan
termasuk makanan manis seperti berbagai ma&am merk &oklat, permen
dan manisan (%rigupta, 21).
Produsen se&ara langsung atau tidak berpengaruh mendorong
perilaku komsumtif dikalangan anak'anak agar produknya digemari dan
banyak terjual. Pengaruh'pengaruh tersebut disadari atau tidak sudah ada
disekitar anak'anak. Pengaruh tersebut berasal dari berbagai hal yaitu
keluarga, pergaulan teman sekolah, teman bermain dan lingkungan
tetangga ataupun promosi dan iklan (%ugiyantoro, 2$).
(
Perilaku anak dalam mengkonsumsi makanan manis dipengaruhi
oleh pengetahuan tentang makanan jajanan manis anak, pilihan jajanan
anak, kebiasaan jajan anak, pemanfaatan uang untuk jajan, faktor'faktor
yang mempengaruhi perilaku konsumsi manis jajan anak yaitu orang tua
dan keluarga, teman, lingkungan, media, tempat jajan, dan pedagang.
0ntuk itu bagi orang tua dan guru perlu memberikan keteladanan,
pendampingan, pemantauan dan tindakan yang nyata kepada
anak.,erdasarkan penelitian yang dilakukan di%urakarta jenis makanan
yang disukai anak pra sekolah adalah makanan yang ber#arna men&olok,
rasanya manis, dikemas menarik dan terdapat hadiah didalamya
(%ugiyantoro, 2$).
.nak usia pra sekolah biasanya sudah memba#a bekal makanan
untuk diba#a ke kelompok bermainnya. 0ntuk mengurangi
ketergantungan pada makanan yang manis, sebaiknya jangan bekali anak
dengan setangkap roti manis, bro#nies atau &amilan apapun yang
mengandung gula &ukup tinggi (%utanto, 2$).
"ebiasaan makanan yang salah juga mempengaruhi susunan gigi.
4oklat sering dipilih dan dianggap sebagai makanan yang menyebabkan
pembentukan lubang gigi. 5ula dibagi atas gula monosakarida (glukosa,
fluktosa, dan galaktosa) glukosa ini bisa didapatkan dari buah'buahan,
sayuran dan madu. 6luktosa bisa didapatkan dari buah'buahan dan madu
sedangkan sukrosa ini adalah berasal dari gula pasir dan pemanis (untuk
&oklat, pemen, kue, dll) dari seluruh jenis gula sukrosa yang paling
berbahaya. %ukrosa ini adalah golongan glukosa yang paling &epat diubah
menjadi asam oleh mikroba mulut (7rri, 2$).
8enis makanan yang mengandung glukosa atau manis sangat
berbahaya bagi kesehatan gigi anak. 0mumnya sisa makanan dan susu
juga sering lama mengendap berada didalam mulut sampai tanpa sempat
terbersihkan selain itu anak'anak sering mengalami kesulitan dalam
9
menyikat gigi. "arena itu dibutuhkan kesabaran dan perhatian orang tua
dalam menyikapi hal ini, mengingat pentingnya pertahanan gigi susu
sampai masanya ia harus tanggal (Prati#i, 2$).
2. Perilaku menggosok gigi di kalangan anak
5igi adalah jaringan tubuh yang paling keras dibanding yang
lainnya. %truktur berlapis'lapis mulai dari email yang amat keras dentin
didalam pulpa yang berisi pembuluh darah pembuluh saraf dan bagian lain
yang memperkokoh gigi. Namun demikian gigi merupakan jaringan tubuh
yang mudah sekali mengalami kerusakan. 2ni terjadi ketika gigi tidak
memperoleh para#atan semestinya (%arah, 2$).
%alah satu &ara untuk menjaga kesehatan 5igi adalah dengan
menggosok gigi. Dengan menggosok, kebersihan gigi dan mulut pun akan
terjaga, selain itu dapat menghindari terbenturnya lubang'lubang gigi dan
penyakit gigi dan gusi (%oebroto, 2$).
Pada anak prasekolah biasanya menggosok gigi tidak dilakukan
dengan efisien. Dalam mengajar anak untuk menggosok gigi'gigi mereka,
tujuannya haruslah memberi intruksi dan mendorong semangat mereka
untuk mengeluarkan semua debris dan plak dari semua permukaan gigi
yang dapat dijangkau. :idak mudah untuk menguasai teknik menggosok
gigi dan sejumlah anak tidak mempunyai ketrampilan untuk itu.
"hususnya terjadi pada anak ke&il diba#ah 9 tahun (.ndla# ; <o&k,
1$$2).
/al ini harus dilatih sejak dini, namun jika anak belum bisa
menggosok giginya dengan baik, maka orangtua harus membantunya
untuk menggosok giginya dengan menggunakan sikat gigi yang berbulu
lembut dan pasta giginya yang mengandung fluoride sebanyak ukuran
ka&ang polong sampai selesai se&ara sempurna (<atih, 2-).
Dengan melihat efisiensi #aktu dan saat makannya serta hasilnya,
frek#ensi sikat gigi yang baik bagi anak adalah dua kali sehari. =aktu
>
yang baik yaitu pagi hari sesudah makan dan malam sebelum tidur malam.
:eknik menyikat gigi hendaklah yang sederhana dan mudah dimengerti
(%u#elo, 1$$2).
C. Karies Gigi
1. Definisi
"aries gigi adalah kerusakan yang terbatas pada jaringan gigi
mulai dari email gigi, hingga menjalar kedentin (tulang gigi) struktur
email sangat menentukan proses terjadinya karies (%oebroto, 2$).
"aries gigi adalah suatu proses kronis, regresif yang dimulai
dengan larutan email, sebagai akibat terganggunya keseimbangan antara
email dan sekelilingnya yang disebabkan oleh pembentukan asam
mikrobal dari substrat (medium makanan bagi bakteri) yang dilanjutkan
dengan timbulnya distruksi komponen'komponen organik yang akhirnya
terjadi kavitasi (pembentukan lubang) (%&huurs, *oorer, .nderson,
?el)en, ; ?isser, 1$$2).
"aries gigi disebabkan oleh bakteri strepto&o&&us mutans dan
la&toba&ili bakteri spesifik inilah yang mengubah glukosa dan karbohidrat
pada makanan menjadi asam melalui proses fermentasi (Prati#i, 2$).
2. Proses terjadinya karies gigi
Proses terjadinya karies gigi menurut %rigupta (21) adalah sebagai
berikut+
a. ,erbagai bakteri yang ada dalam mulut membentuk asam, dari gula
yang terkandung dalam makanan, yang melekat pada permukaan gigi
(plak)
b. .sam ini dilarutkan @emailA pelapis gigi ber#arna putih, yang
menghan&urkan susunan gigi. Proses ini dikenal dengan karies gigi dan
menyebabkan gigi berlubang
&. Bebih jauh lagi asam tersebut menyebabkan penetrasi karies dari email
ke gigi bagian dalam diba#ah gigi kepala.
-
!. letak karies
.da empat daerah yang sering terkena karies gigi yaitu+
a. Permukaan email berfisur
6isur sering menjadi karies dalam beberapa #aktu setelah erupsi. 6isur
merupakan saran plak yang baik dan akan susah membuang plak itu
dari tempat ini (Pitford, 1$$!).
b. Permukaan email halus
:erjadi pada permukaan yang telah dilekati plak yang luas beberapa
#aktu lamanya.
&. Permukaan akar
,anyak terjadi pada orang tua yang ginggilovanya telah mengalami
resesi dan dapat terjadi pada akar gigi yang emailnya tidak terkena
karies.
d. %ekitar tumpatan
1. "e&epatan proses karies
.kumulasi plak pada permukaan gigi utuh dalam dua sampai tiga minggu
menyebabkan terjadinya ber&ak putih. =aktu terjadinya ber&ak putih
menjadi kavitasi tergantung pada umur, pada anak'anak satu setengah
tahun, dengan kisaran 9 bulan ke atas dan ke ba#ah. Pada anak'anak,
kemunduran berjalan lebih &epat dibanding orang tua, hal ini menurut
%&huurs et.al. (1$$2) disebabkan +
a. 7mail gigi yang baru erupsi lebih mudah diserang selama belum
selesai marturasi setelah erupsi yang berlangsung terutama satu tahun
setelah erupsi.
b. <emineralisasi yang tidak memadai bagi anak bukan karena perubahan
fisiologis tetapi sebagai akibat pola makanannya.
&. Bebar tumbuh pada anak Canak mungkin menyokong terjadinya
sklerotisasi yang tidak memadai
d. Diet yang buruk
$
(. :ipe karies pada anak
.da dua tipe karies yang sering dijumpai pada anak'anak menurut
%igar (21), yaitu +
a. Nursing bottle &aries
:erjadi pada anak yang kebiasaan menghisap dot botol berisi susu atau
&airan manis lainnya, terutama pada saat ia berbaring hinggs tertidur.
b. <ampat karies
"aries ini mun&ul tiba'tiba, menyebar dan berkembang dengan &epat
melubangi gigi hingga ruang saraf terbuka.
9. ,entuk'bentuk "aries 5igi
*enurut :arigan (1$$2) bentuk'bentuk karies gigi dibagi menjadi +
a. ,erdasarkan &ara meluasnya karies gigi
1) Penetrierende karies gigi
"aries gigi yg keluar dari email ke dentin dalam bentuk keru&ut.
2) 0ntermirende karies
"aries yang meluas dari email ke dentin dengan jalan meluas ke
arah samping.
b. ,erdasarkan stadium karies
1) "aries %uperfikilies
"aries baru enamel saja,sedang dentin belum terkena.
2) "aries *editi
"aries sudah mengenai dentin,tapi belum melebihi setengah
dentin.
!) "aries Profunda
"aries sudah mengenai lebih dari setengah dentin dan kadang
sudah nengenai pulpa.
1
"aries Profunda dibagi atas ! stadium +
a) "aries Profunda stadium 2
karies telah mele#ati setengah dentin,biasanya radang pulpa
belum dijumpai.
b) "aries Profunda stadium 22
masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi karies dengan
pulpa.
&) "aries Profunda stadium 222
pulpa telah dibuka, dijumpai berma&am'ma&am radang pulpa.
>. Penegakkan Diagnosis "aries 5igi
"aries dapat diidentifikasi sebagai ber&ak putih dan &oklat serta
kavitas pada permukaan bukal dan lingual dapat dilihat jelas denga mata
telanjang atau le#at ka&a mulut (%&huurs et.al., 1$$2).
*enurut Pitford (1$$!) diagnosa karies gigi dapat ditegakkan
dengan dua &ara +
a. Pemeriksaan %ubyektif
yaitu dengan melakukan anomnesa pada pasien.
b. Pemeriksaan 3byektif
yaitu dengan &ara klinik,yaitu terbagi atas +
1) Pemeriksaan ?isual Bangsung
%etelah gigi dibersihkan dan dikeringkan dari plak,dapat dilihat
tanda karies antara lain +
a. ber&ak putih diemail
b. hilangnya kontur permukaan gigi
&. dentin karies biasanya ber#arna kuning atau &oklat
2) :ransluminasi
8ika gigi disinari, lesi karies akan terlihat sebagai bayangan hitam.
11
!) Penggunaan %onde
%onde dapat digunakan untuk menelusuri permukaan gigi dan
mendeteksi pit dan flour yang melunak karena karies.
1) Pemakaian ,enang 5igi
,enang gigi dapat dile#atkan diantara permukaan Proksimal dan
jika benang gigi menjadi rusak ini menandakan adanya tepi email
yang kasar dari suatu kavitas karies.
() <adiografi
%inar D akan diserap oleh jaringan keras, sehingga jika sinar D
diarahkan ke gigi akan terbentuk suatu gambaran pada film yang
ditempatkan di belakangnya.
D. Faktor ang Ber!u"ungan dengan Karies
6aktor yang mempengaruhi terjadinya karies gigi adalah +
1. 6aktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan proses
terjadinya karies antara lain +
a. .danya mikroorganisme strepto&o&&us mutans atau kuman yang
mengeluarkan toEin yg tidak dapat dilihat oleh mata biasa.
%trepto&o&&us berperan dalam proses a#al karies yaitu lebih dulu
masuk lapisan luar email. %elanjutnya la&toba&ilus mengambil
alih peranan pada karies yang lebih merusak gigi.
*ikroorganisme menempel di gigi bersama plak. Plak terdiri dari
mikroorganisme dan bahan antar sel. Plak akan tumbuh bila ada
karbohidrat (%u#elo, 1$$2).
b. :erdapatnya sisa'sisa makanan yang terselip pada gigi dan gusi
terutama makanan yang mengandung karbohidrat dan makanan
yang lengket seperti permen, &oklat, biskuit, dan lain'lain.
&. Permukaan gigi dan bentuk gigi.
12
"omposisi gigi sulung terdiri dari email dan dentin. Dentin
adalah lapisan di ba#ah email. Permukaan email lebih banyak
mengandung mineral dan bahan organik dengan air yang relatif
lebih sedikit. Permukaan email terluar lebih tahan karies
dibanding lapisan ba#ahnya, karena lebih keras dan lebih padat.
%truktur email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies
(%u#elo, 1$$2).
?ariasi morfologi gigi juga mempengaruhi resisten gigi terhadap
karies. *orfologi gigi sulung dapat ditinjau dari 2 permukaan
untuk membersihkan sendiri (self &leaning), yaitu +
1) Permukaan 3klusal
Permukaan 3klusal gigi tetap memiliki 6isune
(lekukan) yang berma&am'ma&am dengan kedalaman
beragam. Bekukan gigi sulung yang dalam lebih mudah
terkena karies gigi (%u#elo, 1$$2).
2) Permukaan /alus
Permukaan fasilat dan permukaan lingual gigi sulung
mempunyai bentuk khas yang berbeda dengan gigi tetap.
Permukaan tersebut di daerah tengah panjang gigi lebih
menonjol dan daerah servikal relatif lebih masuk ke dalam.
/al demikian memudahkan terjadinya deposisi makanan di
daerah itu yang sulit dibersihkan.
5igi geligi berjejal (maloklusi) dan saling tumpang
tindih (over lapping) akan mendukung terjadinya karies,
karena daerah tersebut sulit di bersihkan. "arena anak yang
mengalami maloklusi memiliki gigi atau rahang yg tidak
teratur ("arel, 2().
1!
d. Derajat "easaman %aliva
%aliva berperan dalam menjaga gigi. "arena %aliva
merupakan pertahanan pertama terhadap karies, ini terbukti pada
penderita Eerostomia (produksi ludah yang kurang) dimana akan
timbul kerusakan gigi menyeluruh dalam #aktu singkat (%u#elo,
1$$2).
%aliva berfungsi sebagai peli&in, pelindung, penyangga,
pembersih, pelarut dan anti bakteri. %aliva memegang peranan
lain yaitu dalam proses terbentuknya plak gigi,saliva juga
merupakan media yang baik untuk kehidupan mikro organisme
tertentu yang berhubungan dengan karies gigi (%u#elo, 1$$2).
Pit %aliva normal, sedikit asam yaitu 9,(. %e&ara mekanis
saliva berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan makanan
yang di kunyah. 7n)im'en)im mu&ine,)idine dan lyso)yme yang
terdapat dalam saliva,mempunyai sifat bakteriostatis yang dapat
membuat bkteri mulut menjadi berbahaya (:arigan, 1$$2).
e. "ebersihan mulut
"ebersihan mulut yang buruk akan mengakibatkan
prosentase karies lebih tinggi (:arigan, 1$$2). 0ntuk mengukur
indeks status kebersihan mulut digunakan 3ral /ygiene 2ndeE
%implifed (3/2'%) dari 5reen dan ?ermilon. 2ndeks ini
merupakan gabungan yang menentukan skor debris dan deposit
kalkulus untuk permukaan gigi yang terpilih saja. Debris rongga
mulut dan kalkulus dapat diberi skor se&ara terpisah.
%kor debris rongga mulut dibedakan atas skor F :idak
ada debris sama, skor 1 F Debris ada disepertiga servikal
permukaan gigi, skor 2 F Debris sampai men&apai daerah
pertengahan oklusal, dan skor ! F Debris sampai men&apai
daerah sepertiga oklusal (%u#elo, 1$$1)
11
f. Plak
Plak merupakan lapisan lunak yang tidak ber#arna,melekat
dengan erat pada permukaan gigi,tambalan atau karang gigi. Plak
ini berisikan air, bakteri, lekosit, bahan kimia yang berasal dari
ludah dan sisa'sisa makanan (2r&ham, *., 7diati, %., ; %idarto,
%., 1$$!).
g. 6rekuensi makan makanan manis
6rekuensi makan dan minum tidak hanya menimbulkan
erosi, tetapi juga kerusakan gigi atau karies gigi. "onsumsi
makanan manis pada #aktu senggang jam makan akan lebih
berbahaya dari pada saat #aktu makan utama (%u#elo, 1$$2).
6ungsi mekanis dari makanan yang dimakan yang bersifat
membersihkan gigi merupakan gosok gigi alami dan akan
mengurangi kerusakan gigi. *akanan yang bersifat
membersihkan ini antara lain apel, jambu air, bengkuang, sayur'
sayuran, dan lain sebagainya. %ebaliknya makanan lunak dan
lengket seperti &oklat, permen, biskuit, dan lainnya akan mudah
merusak gigi (:arigan, 1$$2).
h. 6rekuensi menggosok gigi
*enggosok gigi adalah &ara yang umum dianjurkan untuk
membersihkan deposit lunak pada permukaan gigi dan gusi. /al'
hal yang harus di perhatikan untuk menggosok gigi adalah +
1) ,ulu %ikat gigi
.da 2 ma&am bulu yang digunakan untuk sikat gigi, yaitu
bulu asli rambut he#an dan bahan sintesis seperti nilon.
:etapi kini,sikat gigi umumnya dibuat dengan bahan sintetik.
,ahan sintetik lebih unggul dalam keseragaman ukuran,
elastisitas, daya tahan terhadap kepatahan dan dorongan air.
Dalam hal ini, bulu sikat yang lembut telah dianjurkan
pemakaiannya karena fleksibel dan efektif membersihkan
lekukan dan daerah yang sulit terjangkau (Prati#i, 2$).
2) %ikat gigi
%ikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang
berbentuk sikat ke&il dengan pegangan. ,anyak jenis dan
ragam sikat gigi yang di jual di pasaran, dari yang manual
maupun yang elektrik. %ikat gigi tersebut dianjurkan bagi
orang lanjut usia, anak'anak, keterbelakangan mental, &a&at
fisik dan seseorang yang menggunakan alat gigi (%rigupta,
21). Namun penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
bah#a sebagian besar sikat gigi elektrik tidak lebih efektif
dari pada yang manual (Prati#i, 2$).
Dalam memilih sikat gigi yang tepat sebaiknya dan
yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat
supaya dapat menjangkau daerah'daerah gigi bagian
belakang. "epala sikat &ukup ke&il sehingga dapat di
gunakan dengan baik dalam rongga mulut. ,agi orang
de#asa,panjang kepala sikat 2,(&m sedangkan anak 1,(&m.
panjang bulu sikat hendaknya sama. :ekstur pun hendaknya
memungkinkan digunakan dengan efektif, tanpa merusak
jaringan. 5agang sikat harus &ukup lebar dan tebal agar dapat
di pegang kuat dan di kontrol dengan baik (%oebroto, 2$).
!) Pasta gigi
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk
membersihkan gigi. Pilih pasta gigi yang mengandung
flouride yang dapat berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak
berlubang.
1) *etode menggosok gigi
a) %&rub
*emperkenalkan &ara sikat gigi dengan
menggerakkan sikat gigi se&ara horisontal. 0jung bulu
sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi, kemudian
digerakkan maju dan mundur berulang'ulang.
b) <oll
*emperkenalkan &ara menyikat gigi dengan
gerakan memutar mulai dari permukaan kunyah gigi
belakang, gusi dan seluruh permukaan gigi sisanya. ,ulu
sikat diletakkan pada area batas gusi dan gigi dengan
posisi paralel dengan sumbu tegaknya gigi.
&) ,ass
*eletakkan bulu sikatnya pada area batas gusi dan
gigi sambil membentuk sudut 1( derajat dengan sumbu
tegak gigi. %ikat gigi di gerakkan di tempat tanpa
mengubah'ubah posisi bulu sikat.
d) %tillman
*engaplikasikan metode dengan menekan bulu
sikat dari arah gusi ke gigi se&ara berulang. %etelah
sampai di permukaan kunyah, bulu sikat digerakkan
memutar, bulu sikat diletakkan pada area batas gusi dan
gigi sambil membentuk sudut 1( derajat dengan sumbu
tegak gigi seperti pada metode bass.
e) 6ones
*etode gerakan sikat se&ara horisontal, sementara
gigi ditahan pada posisi mengigit dan okulasi. 5erakan
dilakukan memutar dan mengenai seluruh permukaan gigi
atas dan ba#ah.
f) 4harter
*eletakan bulu sikat menekan gigi dengan arah
bulu sikat menghadap permukaan kunyah G oklusal gigi.
.rahkan 1( derajat pada leher gigi. :ekan pada daerah
leher gigi dan sela'sela gigi kemudian getarkan minimal
1 kali pada tiap'tiap area didalam mulut.
g) 6lossing (benang gigi)
*elingkarkan benang gigi di sekeliling gigi
berbentuk huruf 4 dan menggeserkannya pada permukaan
gigi dari arah garis gusi keluar sampai tiga kali per gigi
ulang pada gigi sebelahnya (Prati#i, 2$).
h) /al penting dalam menggosok gigi
*enurut %oebroto (2$) #aktu gosok gigi yang benar
adalah menyikat gigi sebelum tidur sangat dianjurkan, hal
ini di karenakan pada #aktu tidur, air ludah berkurang,
sehingga asam yang dihasailkan oleh plak akan menjadi
lemah pekat dan kemampuanya untuk merusak gigi lebih
besar. 5igi juga harus disikat pada #aktu pagi hari, boleh
sebelum atau sesudah sarapan pagi.
5osok gigi anda dengan kelembutan jangan menyikat
gigi yang terlalu keras menyebabkan resesi gusi yang
mengakibatkan terbukanya permukaan akar gigi dan
gosok gigi anda minilmal 2 menit dikarenakan
membersihkan gigi yang terlalu &epat tidak akan efektif
membersihkan plak. *enyikat gigi yang tepat paling
tidak membutuhkan #aktu minimal 2 menit.
5osok gigi anda dengan urutan yang sama setiap
harinya..nda bebas mulai gigi bagian mana aja yang
ingin pertama kali disikat. /anya saja pastikan bah#a
seluruh bagian gigi didalam mulut anda tidak ada yang
tertinggal. <utinlah mengganti gosok gigi anda apabila
bulu sikat sudah mekar, rusak ataupun sudah berusia
sebulan, maka sikat gigi tersebut akan kehilangan
kemampuan untuk membersihkan gigi dengan
baik.*enjaga kebersihan gosok gigi sangat penting.%ikat
gigi bisa jadi tempat berkembang'biaknya kuman dan
jamur. %etia selesai menyikat gigi hendaknya dibilas diair
yang mengalir, kemudian kemudian keringkan lalu
ditaruh dalam keadaan berdiri.
8angan takut gusi berdarah dalam menggosok gigi.5usi
berdarah merupakan suatu tanda adanya peradangan gusi.
namun, jangan lantas takut berdarah anda tidak menyikat
bagian gigi tersebut, tetap lah menyikat gigi tersebut
dengan teknik yang benar, dan tekanannya yang
lembut.5unakan juga pasta gigi yang mengandung
flourida."arena 6louride berperan untuk melindungi
kerusakan gigi. ,ahkan flouridedapat memperbaiki
kerusakan gigi sampai batas'batas tertentu dengan &ara
mengganti mineral C mineral gigi yang hilang akibat erosi
dari asam.
2. 6aktor luar sebagai faktor predisposisi dan penghambat yang
berhubungan tidak langsung dengan peroses tarjadinya karies, antara
lain+
a. 0sia
%ejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah
kariespun akan bertambah. /al ini jelas, karena faktor resiko
terjadinya karies akan lebih lama berpengaruh terhadap gigi.
.nak yang pengaruh resiko terjadinya karies ke&il akan
menunjukkan jumlah karies lebih besar dibanding yang kuat
pengaruhnya (%u#elo, 1$$2).
b. Betak geogerafis
Perbedaan prevensi karies ditemukan pada penduduk yng
geogerafis letak kediamannya berbeda seperti suhu, &ua&a , air,
keadaan, tanah, dan jarak dari laut (%u#elo, 1$$2).
&. Pengetahuan, sikap dan perilaku
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek terbantu,
(Notoatmodjo, 2!).
d. 8enis kelamin
"aris gigi tetap #anita lebih tinggi dibandingkan dengan
peria demikian juga halnya anak, prevalensinya karies gigi pada
anak perempuan sedikit lebih tinggi dibanding anak laki'laki. /al
ini di sebabkan gigi anak anak perempuan lebih &epat dibanding
dibanding anak laki'laki (%u#elo, 1$$2).
e. %uku bangsa
,eberapa penelitian menunjukkan ada hubungannya suku
bangsa dengan prevasi karles, hal ini disebabkan oleh faktor
pendidikan, konsumsi makanan, jangkauan pelayanan kesehatan
gigi yang berbeda disetiap suku bangsa.
f. "ultur sosial penduduk
6aktor yang mempengaruhi perbedaan ini adalah
pendidikan dan penghasilan yang berhubungan dengan diet
(%u#elo, 1$$2).
!. 6aktor yang menaikan karies
a. Diabetes melitus
Diabetes melitus menaikkan terjadinya dan jumlah karies. :etapi
bila seorang penderita telah menyadari keadaanya dan
menjalankan diet, karies akan terjadi lebih sedikit dibandingkan
rata'rata (%&huurs et.al., 1$$2).
b. "erostomia
"erostomia merupakan penyakit kurang produksi ludah (%&huurs
et.al., 1$$2)
&. "aries susu botol
"aries disebabkan karena minum susu botol yang kurang benar
yaitu &ara menentukan penyediaan botol pada saat menjelang
tidur (%&huurs et.al., 1$$2).
1. 6aktor'faktor pen&egah karies
a. 0sahakan anak mendapat &ukup makanan bergi)i
b. Bakukan tindakan pembersihan gigi anak sedini mungkin, paling
sedikit dua kali sehari, pagi setelah makan, malam sebelum tidur
&. 8angan membiasakan anak minum susu ataupun &airan manis
lainnya menjelang tidur (%igar, 21).
d. :inkatkan daya tahan gigi anak dengan flour karena sebagai
salah satu komponen yang dapat memperkuat email gigi
(*aulani, 2().
e. ,iasakan memberikan air putih atau berkumus jika sesudah
minum atau memakan manis
f. ,a#alah anak anda kedokter gigi untuk mendapatkan pera#atan
dini terhadap karies.
g. Banjutkan konterol yang teratur kedokter gigi setiap !'9 bulan
sekali ("arel, 2()
#. Kerangka teori
Faktor eksternal:
a. 0sia
b. Betak geogerafis
&. Pengetahuan, sikap dan perilaku
d. %uku bangsa
e. "ultur sosial penduduk
"aries gigi
Faktor internal:
a. *okroorganisme
b. %isa makanan
&. Pemukaan dan bentuk gigi
d. "easaman salvia
e. "ebersihan mulut
f. Plak
g. "onsumsi makanan manis
h. 6rekuensi menggosok gigi
Skema $. Kerangka Teori Penelitian
%umber+ 2r&ham (1$$!), Notoatmodjo (2!), %u#elo (1$$2), :arigan (1$$!)
F. Kerangka konse%
Perilaku konsumsi
*akanan manis
Perilaku menggosok
gigi
"aries gigi
Skema &. Kerangka Konse% Penelitian
G. 'aria"el %enelitian
?ariabel dalam penelitian ini terdiri atas+
1. ?ariabel bebas (?ariabel independen), yaitu variabel yang mempengaruhi
perubahan pada variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menajdi
variabel bebas adalah perilaku (praktik) menkonsumsi makanan manis dan
perilaku (praktik) menggosok gigi
2. ?ariabel terikat (?ariabel dependen), yaitu variabel yang mengalami
perubahan oleh pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang
menajdi variabel terikat adalah kejadian karies gigi.
(. (i%otesis
/ipotesis dalam penelitian ini terdiri atas+
/ipotesis alternatife (/a) yaitu+
1. .da hubungan antara perilaku konsumen makanan manis dengan kejadian
kariesgigi pada anak :" perti#i !> 5unung Pati.
2. .da hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian karies
pada anak:" perti#i !> 5unung Pati.
/ipotesis nol (/o) yaitu+
1. :idak ada hubungan antara perilaku mengkonsumsi makanan manis
dengan kejadian kariesgigi pada anak :" perti#i !> 5unung Pati.
2. :idak ada hubungan antara perilaku menggosok gigi dengan kejadian
kariesgigi pada anak :" perti#i !> 5unung Pati.

Anda mungkin juga menyukai