Anda di halaman 1dari 15

3.1.

Skizofrenia
3.1.1 Definisi
Skizofrenia berasal dari bahasa Yunani, schizeinyang berarti
terpisahatau pecah, dan phren yang artinya jia. Skizofrenia adalah
gangguan psikotik yang bersifat kronis atau ka!buh di tandai dengan
terdapatnya perpecahan "schism# antara pikiran, e!osi dan perilaku pasien
yang terkena. $erpecahan pada pasien diga!barkan dengan adanya gejala
funda!ental "atau pri!er# spesifik, yaitu gangguan pikiran yang di tandai
dengan gangguan asosiasi, khususnya kelonggaran asosiasi. %ejala
funda!ental lainnya adalah gangguan afektif, autis!e dan a!bi&alensi.
Sedangkan gejala sekunder adalah aha! dan halusinasi.
'erdasarkan DS()*+, skizofrenia !erupakan gangguan yang terjadi
dala! durasi paling sedikit sela!a ena! bulan, dengan satu bulan fase aktif
gejala "atau lebih# yang di ikuti !unculnya delusi, halusinasi, pe!bicaraan
yang tidak terorganisir dan adanya perilaku yang katatonik serta adanya gejala
negatif.
3.1., -pide!iologi
Sekitar satu persen penduduk dunia akan !engidap skizofrenia pada
suatu aktu dala! hidupnya. Di *ndonesia diperkirakan satu sa!pai dua
persen penduduk atau sekitar dua sa!pai e!pat juta jia akan terkena
penyakit ini. 'ahkan sekitar sepertiga dari sekitar satu sa!pai dua juta yang
terjangkit penyakit skizofrenia ini atau sekitar .// ribu hingga 1,0 juta jia
kini sedang !engidap skizofrenia.
1iga per e!pat dari ju!lah pasien skizofrenia u!u!nya di!ulai pada
usia 12 sa!pai ,3 tahun pada laki)laki. $ada kau! pere!puan, skizofrenia
biasanya !ulai diidap pada usia ,3 hingga 3/ tahun. $enyakit yang satu ini
cenderung !enyebar di antara anggota keluarga sedarah.
3.1.3 -tiologi
-tiologi atau penyebab skizofrenia yang lebih rinci dijelaskan oleh
4aplan dan Sadock "155.# sebagai berikut6
a. (odel diatesis)stress
Suatu !odel untuk integrasi faktor biologis dan faktor psikososial dan
lingkungan adalah !odel diatesis)stress. (odel ini !eru!uskan baha
seseorang !ungkin !e!iliki suatu kerentanan spesifik "diatesis# yang jika
dikenai oleh suatu pengaruh lingkungan yang !eni!bulkan stress akan
!e!ungkinkan perke!bangan gejala skizofrenia.
b. 7aktor biologis
Se!akin banyak penelitian telah !elibatkan peranan patofiologis untuk
daerah tertentu di otak ter!asuk siste! li!bik, korteks frontalis dan ganglia
basalis. 4etiga daerah tersebut saling berhubungan sehingga disfungsi pada
salah satu daerah tersebut !ungkin !elibatkan patologi pri!er di daerah
lainnya sehingga !enjadi suatu te!pat potensial untuk patologi pri!er
pasien skizofrenik.
c. %enetika
$enelitian klasik aal tentang genetika dari skizofrenia dilakukan di tahun
153/)an yang !ene!ukan baha seseorang ke!ungkinan !enderita
skizofrenia jika anggota keluarga lainnya juga !enderita skizofrenia adalah
berhubungan dengan dekatnya hubungan persaudaraan tersebut. $opulasi
$re&alensi dala! populasi u!u! 18, saudara kandung pasien skizofren
98, anak dengan salah satu orangtua skizofren 1,8, ke!bar dua telur dari
pasien skizofren 1,8, anak dengan kedua orangtua skizofren 0/8, ke!bar
satu telur dari pasien skizofren 0. 8.
d. 7aktor psikososial
4linisi harus !e!perti!bangkan faktor psikologis yang dapat
!e!pengaruhi skizofrenia karena para ahli telah !e!buktikan baha
terapi obat saja tidak cukup untuk !endapatkan perbaikan klinis yang
!aksi!al. Secara historis telah diperdebatkan baha suatu faktor
psikososial secara langsung dan secara kausatif berhubungan dengan
perke!bangan skizofrenia.
:ipotesis dopa!in !enyatakan baha skizofrenia disebabkan oleh terlalu
banyaknya akti&itas dopa!inergik. 1eori tersebut !uncul dari dua
penga!atan. $erta!a, kecuali untuk klozapin, khasiat dan potensi
antipsikotik berhubungan dengan ke!a!puannya untuk bertindak sebagai
antagonis reseptor dopa!inergik tipe ,. 4edua, obat)obatan yang
!eningkatkan akti&itas dopa!inergik "seperti a!feta!in# !erupakan salah
satu psikoto!i!etik. ;a!un belu! jelas apakah hiperakti&itas dopa!in ini
karena terlalu banyaknya pelepasan dopa!in atau terlalu banyaknya
reseptor dopa!in atau ko!binasi kedua !ekanis!e tersebut. ;a!un ada
dua !asalah !engenai hipotesa ini, di!ana hiperakti&itas dopa!in adalah
tidak khas untuk skizofrenia karena antagonis dopa!in efektif dala!
!engobati ha!pir se!ua pasien psikotik dan pasien teragitasi berat. 4edua,
beberapa data elektrofisiologis !enyatakan baha neuron dopa!inergik
!ungkin !eningkatkan kecepatan pe!bakarannya sebagai respon dari
pe!aparan jangka panjang dengan obat antipsikotik. Data tersebut
!enyatakan baha abnor!alitas aal pada pasien skizofrenia !ungkin
!elibatkan keadaan hipodopa!inergik.
Skizofrenia berdasarkan teori dopa!in terdiri dari e!pat jalur dopa!in yaitu6
1. (esoli!bik dopa!in pathways6 !erupakan hipotesis terjadinya gejala
positif pada penderita skizofrenia. (esoli!bik dopa!in pathways
!e!proyeksikan badan sel dopa!inergik ke bagian ventral tegmentum
area "+1<# di batang otak ke!udian ke nukleus aku!bens di daerah
li!bik. =alur ini berperan penting pada e!osional, perilaku khususnya
halusinasi pendengaran, aha! dan gangguan pikiran. <ntipsikotik bekerja
!elalui blokade reseptor dopa!in ksususnya reseptor dopa!in D
,
.
:ipotesis hiperaktif !esoli!bik dopa!in pathways !enyebabkan gejala
positif !eningkat.
,. (esokortikal dopa!in pathways6 jalur ini di!ulai dari daerah +1< ke
daerah serebral korteks khususnya korteks li!bik. $eranan !esokortikal
dopa!in pathways adalah sebagai !ediasi dari gejala negatif dan kognitif
pada penderita skizofrenia. %ejala negatif dan kognitif disebabkan
terjadinya penurunan dopa!in di jalur !esokortikal teruta!a pada daerah
dorsolateral prefrontal korteks. $enurunan dopa!in di !esokortikal
dopa!in pathways dapat terjadi secara pri!er dan sekunder. $enurunan
sekunder terjadi !elalui inhibisi dopa!in yang berlebihan pada jalur ini
atau !elalui blokade antipsikotik terhadap reseptor D
,
. $eningkatan
dopa!in pada !esokortikal dapat !e!perbaiki gejala negatif atau !ungkin
gejala kognitif.
3. ;igostriatal dopa!in pathways6 berjalan dari daerah substansia nigra
pada batang otak ke daerah basal ganglia atau striatu!. =alur ini !erupakan
bagian dari siste! saraf ekstrapira!idal. $enurunan dopa!in di nigostriatal
dopa!in pathways dapat !enyebabkan gangguan pergerakan seperti yang
dite!ukan pada penyakit parkinson yaitu rigiditas, bradikinesia dan tre!or.
;a!un hiperaktif atau peningkatan dopa!in di jalur ini yang !endasari
terjadinya gangguan pergerakan hiperkinetik seperti korea, diskinesia.
0. 1uberoinfundibular dopa!in pathways6 jalur ini di!ulai dari daerah
hipotala!us ke hipofisis anterior. Dala! keadaan nor!al
tuberoinfundibular dopa!in pathways !e!pengaruhi oleh inhibisi dan
penglepasan aktif prolaktin, di!ana dopa!in berfungsi !elepaskan
inhibitor pelepasan prolaktin. Sehingga jika ada gangguan dari jalur ini
akibat lesi atau penggunaan obat antipsikotik, !aka akan terjadi
peningkatan prolaktin yang dilepas sehingga !eni!bulkan galaktorea,
a!enorea atau disfungsi seksual.
Selain dopa!in, neurotrans!iter lainnya juga tidak ketinggalan diteliti
!engenai hubungannya dengan skizofrenia. Serotonin contohnya, karena obat
antipsikotik atipikal !e!punyai akti&itas dengan serotonin. Selain itu,
beberapa peneliti !elaporkan pe!berian antipsikotik jangka panjang
!enurunkan akti&itas noradrenergik
3.1.0 1ipe)1ipe Skizofrenia dan 4riteria Diagnostiknya
%ejala klinis skizofrenia secara u!u! dan !enyeluruh telah diuraikan
di !uka, dala! $$D%= *** skizofrenia dibagi lagi dala! 5 tipe atau kelo!pok
yang !e!punyai spesifikasi !asing)!asing, yang kriterianya di do!inasi
dengan hal)hal sebagai berikut 6
a. Skizofrenia $aranoid
) (e!enuhi kriteria diagnostik skizofrenia
) %angguan afektif, dorongan kehendak dan pe!bicaraan, serta
gejala katatonik secara relatif tidak nyata > !enonjol
) Sebagai ta!bahan 6
:alusinasi dan atau aha! harus !enonjol 6
"a# Suara)suara halusinasi yang !enganca! pasien atau !e!beri
perintah, atau halusinasi auditorik tanpa bentuk &erbal berupa
bunyi pluit, !endengung, atau bunyi taa.
"b# :alusinasi pe!bauan atau pengecapan rasa, atau bersifat
seksual, atau lain)lain perasaan tubuh halusinasi &isual !ungkin
ada tetapi jarang !enonjol.
"c# ?aha! dapat berupa ha!pir setiap jenis, tetapi aha!
dikendalikan "delusion of control#, dipengaruhi "delusion of
influence#, atau $assi&ity "delusion of passi&ity#, dan
keyakinan dikejar)kejar yang beraneka raga!, adalah yang
paling khas.
$asien skizofrenik paranoid biasanya beru!ur lebih tua daripada pasien
skizofrenik terdisorganisasi atau katatonik jika !ereka !engala!i episode
perta!a penyakitnya. =uga, kekuatan ego paranoid cenderung lebih besar
dari pasien katatonik dan terdisorganisasi. $asien skizofrenik paranoid
!enunjukkan regresi yang la!bat dari ke!a!puan!entalnya, respon
e!osional, dan perilakunya dibandingkan tipe lain pasien skizofrenik.
$asien skizofrenik paranoid tipikal adalah tegang, pencuriga, berhati)hati,
dan tak ra!ah. (ereka juga dapat bersifat ber!usuhan atau agresif.
b. Skizofrenia :ebefrenik
) (e!enuhi kriteria u!u! diagnosis skizofrenia
) Diagnosis hebefrenia untuk perta!a kali hanya ditegakkan pada
usia re!aja atau deasa !uda "onset biasanya !ulai 13),3 tahun#.
) 4epribadian pre!orbid !enunjukkan ciri khas 6 pe!alu dan
senang !enyendiri "solitary#, na!un tidak harus de!ikian untuk
!enentukan diagnosis.
) @ntuk diagnosis hebefrenia yang !enyakinkan u!u!nya
diperlukan penga!atan kontinu sela!a , atau 3 bulan la!anya,
untuk !e!astikan baha ga!baran yang khas berikut ini !e!ang
benar bertahan.
) $erilaku yang tidak bertanggung jaab dan tak dapat dira!alkan,
serta !anneris!eA ada kecenderungan untuk selalu !enyendiri
"solitary#, dan perilaku !enunjukkan ha!pa tujuan dan ha!pa
perasaan.
) <fek pasien dangkal "shallo# dan tidak ajar "inappropriate#,
sering disertai oleh cekikikan "giggling# atau perasaan puas diri
"self)satisfied#, senyu! sendirir "self)absorbed s!iling#, atau oleh
sikap, tinggi hati "lofty !anner#, tertaa !enyeringai "gri!aces#,
!anneris!e, !engibuli secara bersenda gurau "pranks#, keluhan
hipokondrial, dan ungkapan kata yang diulang)ulang "reiterated
phrases#
) $roses pikir !engala!i disorganisasi dan pe!bicaraan tak
!enentu "ra!bling# serta inkoheren.
) %angguan afektif dan dorongan kehendak, serta gangguan proses
pikir u!u!nya !enonjol. :alusinasi dan aha! !ungkin ada
tetapi biasanya tidak !enonjol "fleeting and frag!entary delusions
and hallucinations#. Dorongan kehendak "dri&e# dan yang bertujuan
"deter!ination# hilang serta sasaran ditinggalkan, sehingga
perilaku penderita !e!perlihatkan ciri khas, yaitu perilaku tanpa
tujuan "ai!less# dan tanpa !aksud "e!pty of purpose#. <danya
suatu preokupasi yang dangkal dan bersifat dibuat)buat terhadap
aga!a, filsafat dan te!a abstrak lainnya, !akin !e!persukar
orang !e!aha!i jalan pikiran pasien.
(enurut DS()*+ skizofrenia disebut sebagai skizofrenia tipe
terdisorganisasi.
c. Skizofrenia 4atatonik
) (e!enuhi kriteria u!u! untuk diagnosis skizofrenia
) Satu atau lebih dari perilaku berikut ini harus !endo!inasi ga!baran
klinisnya6
"a# stupor "a!at berkurangnya dala! reakti&itas terhadap lingkungan
dan dala! gerakan serta akti&itas spontan# atau !utis!e "tidak
berbicara#6
"b# %aduh gelisah "ta!pak jelas akti&itas !otorik yang tak bertujuan,
yang tidak dipengaruhi oleh sti!uli eksternal#
"c# (ena!pilkan posisi tubuh tertentu "secara sukarela !enga!bil
dan !e!pertahankan posisi tubuh tertentu yang tidak ajar atau
aneh#A
"d# ;egati&is!e "ta!pak jelas perlaanan yang tidak ber!otif
terhadap se!ua perintah atau upaya untuk !enggerakkan, atau
pergerakkan kearah yang berlaanan#A
"e# Bigiditas "!e!pertahankan posisi tubuh yang kaku untuk !elaan
upaya !enggerakkan dirinya#A
"f# 7leksibilitas cerea > aCy fleCibility "!e!pertahankan anggota
gerak dan tubuh dala! posisi yang dapat dibentuk dari luar#A dan
"g# %ejala)gejala lain seperti co!!and auto!atis! "kepatuhan
secara oto!atis terhadap perintah#, dan pengulangan kata)kata
serta kali!at)kali!at.
) $ada pasien yang tidak ko!unikatif dengan !anifestasi perilaku dari
gangguan katatonik, diagnosis skizofrenia !ungkin harus ditunda
sa!pai diperoleh bukti yang !e!adai tentang adanya gejala)gejala
lain.
) $enting untuk diperhatikan baha gejala)gejala katatonik bukan
petunjuk diagnostik untuk skizofrenia. %ejala katatonik dapat
dicetuskan oleh penyakit otak, gangguan !etabolik, atau alkohol dan
obat)obatan, serta dapat juga terjadi pada gangguan afektif.
Sela!a stupor atau kege!biraan katatonik, pasien skizofrenik !e!erlukan
pengaasan yang ketat untuk !enghindari pasien !elukai dirinya sendiri
atau orang lain. $eraatan !edis !ungkin ddiperlukan karena adanya
!alnutrisi, kelelahan, hiperpireksia, atau cedera yang disebabkan oleh
dirinya sendiri.
d. Skizofrenia tak terinci "@ndifferentiated#
Seringkali. $asien yang jelas skizofrenik tidak dapat dengan !udah
di!asukkan kedala! salah satu tipe. $$D%= !engklasifikasikan pasien
tersebut sebagai tipe tidak terinci. 4riteria diagnostic !enurut $$D%= ***
yaitu6
) (e!enuhi kriteria u!u! diagnosis skizofrenia
) 1idak !e!enuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia paranoid,
hebefrenik, atau katatonik.
) 1idak !e!enuhi kriteria untuk skizofrenia residual atau depresi pasca
skizofrenia.
e. Depresi $asca)Skizofrenia
Diagnosis harus ditegakkan hanya kalau 6
"a# $asien telah !enderita skizofrenia "yang !e!enuhi kriteria diagnosis
u!u! skizzofrenia# sela!a 1, bulan terakhir iniA
"b# 'eberapa gejala skizofrenia !asih tetap ada "tetapi tidak lagi
!endo!inasi ga!baran klinisnya#A dan
"c# %ejala)gejala depresif !enonjol dan !enganggu, !e!enuhi paling
sedikit kriteria untuk episode depresif, dan telah ada dala! kurun
aktu paling sedikit , !inggu.
<pabila pasien tidak lagi !enunjukkan gejala skizofrenia diagnosis
!enjadi episode depresif. 'ila gejala skizofrenia diagnosis !asih jelas
dan !enonjol, diagnosis harus tetap salah satu dari subtipe skizofrenia
yang sesuai.
f. Skizofrenia Besidual
@ntuk suatu diagnosis yang !eyakinkan, persyaratan berikut ini harus
dipenuhi se!ua 6
"a# %ejala negati&e dari skizofrenia yang !enonjol !isalnya
perla!batan psiko!otorik, akti&itas !enurun, afek yang !enu!pul,
sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, ke!iskinan dala! kuantitas atau
isi pe!bicaraan, ko!unikasi non)&erbal yang buruk seperti dala!
ekspresi !uka, kontak !ata, !odulasi suara, dan posisi tubuh,
peraatan diri dan kinerja sosial yang burukA
"b# Sedikitnya ada riayat satu episode psikotik yang jelas di !asa
la!pau yang !e!enuhi kriteria untuk diagnosis skizofeniaA
"c# Sedikitnya sudah !ela!paui kurun aktu satu tahun di!ana intensitas
dan frekuensi gejala yang nyata seperti aha! dan halusinasi telah
sangat berkurang "!ini!al# dan telah ti!bul sindro! negati&e dari
skizofreniaA
"d# 1idak terdapat de!entia atau penyakit > gangguan otak organik lain,
depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat !enjelaskan
disabilitas negati&e tersebut.
(enurut DS( *+, tipe residual ditandai oleh bukti)bukti yang terus
!enerus adanya gangguan skizofrenik, tanpa adanya ku!pulan lengkap
gejala aktif atau gejala yang cukup untuk !e!enuhi tipe lain skizofrenia.
$enu!pulan e!osional, penarikan social, perilaku eksentrik, pikiran yang
tidak logis, dan pengenduran asosiasi ringan adalah sering dite!ukan pada
tipe residual. =ika aha! atau halusinasi dite!ukan !aka hal tersebut
tidak !enonjol dan tidak disertai afek yang kuat.
g. Skizofrenia Si!pleks
Diagnosis skizofrenia si!pleks sulit dibuat secara !eyakinkan karena
tergantung pada pe!antapan perke!bangan yang berjalan perlahan dan
progresif dari 6
) %ejala negati&e yang khas dari skizofrenia residual tanpa didahului
riayat halusinasi, aha!, atau !anifestasi lain dari episode psikotik,
dan
) Disertai dengan perubahan)perubahan perilaku pribadi yang ber!akna,
ber!anifestasi sebagai kehilangan !inat yang !encolok, tidak berbuat
sesuatu, tanpa tujuan hidup, dan penarikan diri secara sosial.
) %angguan ini kurang jelas gejala psikotiknya dibandingkan subtipe
skizofrenia lainnya.
Skizofrenia si!pleks sering ti!bul perta!a kali pada !asa pubertas.
%ejala uta!a pada jenis si!pleks adalah kedangkalan e!osi dan
ke!unduran ke!auan. %angguan proses berpikir biasanya sukar
dite!ukan. ?aha! dan halusinasi jarang sekali terdapat. =enis ini
ti!bulnya perlahan)lahan sekali. $ada per!ulaan !ungkin penderita
!ulai kurang !e!perhatikan keluarganya atau !ulai !enarik diri dari
pergaulan. (akin la!a ia !akin !undur dala! pekerjaan atau pelajaran
dan akhirnya !enjadi pengangguran, dan bila tidak ada orang yang
!enolongnya ia !ungkin akan !enjadi penge!is, pelacur, atau penjahat.
h. Skizofrenia Dainnya
i. Skizofrenia Y11
3.1.2 %ejala dan %a!baran 4linis Skizofrenia
%ejala)gejala skizofrenia dapat dibagi !enjadi dua kelo!pok !enurut 'leuler,
yaitu pri!er dan sekunder.
%ejala)gejala pri!er 6
1. %angguan proses pikiran "bentuk, langkah, isi pikiran#.
$ada skizofrenia inti gangguan !e!ang terdapat pada proses pikiran.
Yang terganggu teruta!a ialah asosiasi. 4adang)kadang satu ide belu!
selesai diutarakan, sudah ti!bul ide lain. <tau terdapat pe!indahan
!aksud, u!pa!anya !aksudnya tani tetapi dikatakan saah. :al ini
dina!akan inkoherensi. =alan pikiran !udah dibelokkan dan hal ini
!ena!bah inkoherensinya. 4adang)kadang pikiran seakan berhenti, tidak
ti!bul ide lagi. 4eadaan ini dina!akan blocking, biasanya berlangsung
beberapa detik saja, tetapi kadang)kadang sa!pai beberapa hari.
<da penderita yang !engatakan baha seperti ada sesuatu yang lain
didala!nya yang berpikir, ti!bul ide)ide yang tidak dikehendaki6 tekanan
pikiran atau pressure of thoughts. 'ila suatu ide berulang)ulang ti!bul
dan diutarakan olehnya dina!akan prese&erasi atau stereotipi pikiran.
$ikiran !elayang "flight of ideas# lebih sering inkoherensi. $ada
inkoherensi sering tidak ada hubungan antara e!osi dan pikiran, pada
pikiran !elayang selalu ada efori. $ada inkoherensi biasanya jalan pikiran
tidak dapat diikuti sa!a sekali, pada pikiran !elayang ide ti!bul sangat
cepat, tetapi !asih dapat diikuti, !asih bertujuan.
,. %angguan afek dan e!osi
%angguan ini pada skizofrenia !ungkin berupa 6
) 4edangkalan afek dan e!osi "e!otional blunting#, !isalnya
penderita !enjadi acuh tak acuh terhadap hal)hal penting untuk dirinya
sendiri seperti keadaan keluarganya dan !asa depannya. $erasaan
halus sudah hilang.
) $arathi!i 6 apa yang seharusnya !eni!bulkan rasa senang dan
ge!bira, pada penderita ti!bul rasa sedih atau !arah.
) $ara!i!i 6 penderita !erasa senang dan ge!bira, akan tetapi ia
!enangis. $arathi!i dan para!i!i bersa!a)sa!a dala! bahasa
*nggris dina!akan incongruity of affect dala! bahasa 'elanda hal
ini dina!akan inadeEuat.
) 4adang)kadang e!osi dan afek serta ekspresinya tidak !e!punyai
kesatuan, u!pa!anya sesudah !e!bunuh anaknya penderita
!enangis berhari)hari, tetapi !ulutnya tertaa. Se!ua ini !erupakan
gangguan afek dan e!osi yang khas untuk skizofrenia. %angguan afek
dan e!osi lain adalah e!osi yang berlebihan, sehingga kelihatan
seperti dibuat)buat, seperti penderita yang sedang ber!ain sandiara.
Yang penting juga pada skizofrenia adalah hilangnya ke!a!puan untuk
!elakukan hubungan e!osi yang baik "e!otional rapport#. 4arena itu
sering kita tidak dapat !erasakan perasaan penderita.
4arena terpecah belahnya kepribadian, !aka dua hal yang berlaanan
!ungkin terdapat bersa!a)sa!a, u!pa!anya !encintai dan !e!benci
satu orang yang sa!a A atau !enangis dan tertaa tentang satu hal yang
sa!a. *ni dina!akan a!bi&alensi pada afek.
3. %angguan ke!auan
'anyak penderita dengan skizofrenia !e!punyai kele!ahan ke!auan.
(ereka tidak dapat !enga!bil keputusan., tidak dapat bertindak dala!
suatu keadaan. (ereka selalu !e!berikan alasan, !eskipun alasan itu
tidak jelas atau tepat, u!pa!anya bila ditanyai !engapa tidak !aju
dengan pekerjaan atau !engapa tiduran terus. <tau !ereka !enganggap
hal itu biasa saja dan tidak perlu diterangkan. 4adang)kadang penderita
!ela!un berhari)hari la!anya bahkan berbulan)bulan. $erilaku de!ikian
erat hubungannya dengan otis!e dan stupor katatonik.
<!bi&alensi ke!auan 6 !enghendaki dua hal yang berlaanan pada
aktu yang sa!a, u!pa!anya !au !akan dan tidak !au !akanA atau
tangan diulurkan untuk berjabat tangan, tetapi belu! sa!pai tangannya
sudah ditarik ke!baliA hendak !asuk kedala! ruangan, tetapi seaktu
!eleati pintu ia !undur, !aju !undur. =adi sebelu! suatu perbuatan
selesai sudah ti!bul dorongan yang berlaanan.
Fto!atis!e 6 penderita !erasa ke!auannya dipengaruhi oleh orang lain
atau tenaga dari luar, sehingga ia !elakukan sesuatu secara oto!atis.
0. %ejala psiko!otor
=uga dina!akan gejala)gejala katatonik atau gangguan perbuatan.
4elo!pok gejala ini oleh 'leuler di!asukkan dala! kelo!pok gejala
skizofrenia yang sekunder sebab didapati juga pada penyakit lain.
Sebetulnya gejala katatonik sering !encer!inkan gangguan ke!auan. 'ila
gangguan hanya ringan saja, !aka dapat dilihat gerakan)gerakan yang
kurang lues atau yang agak kaku. $enderita dal!a keadaan stupor tidak
!enunjukkan pergerakan sa!a sekali. Stupor ini dapat berlangsung
berhari)hari, berbulan)bulan dan kadang)kadang bertahun)tahun la!anya
pada skizofrenia yang !enahun. (ungkin penderita !utistik. (utis!e
dapat disebabkan oleh aha!, ada sesuatu yang !elarang ia bicara.
(ungkin juga oleh karena sikapnya yang negati&istik atau karena
hubungan penderita dengan dunia luar sudah hilang sa!a sekali hingga ia
tidak ingin !engatakan apa)apa lagi.
Sebaliknya tidak jarang penderita dala! keadaan katatonik !enunjukkan
hiperkinesa, ia terus bergerak saja, !aka keadaan ini dina!akan logorea.
4adang)kadang penderita !enggunakan atau !e!buat kata)kata yang
baru6 neologis!e.
%ejala)gejala sekunder 6
1. ?aha!
$ada skizofrenia, aha! sering tidak logis sa!a sekali dan sangat bizarre.
1etapi penderita tidak !enginsafi hal ini dan untuk dia aha!nya adalah
fakta dan tidak dapat diubah oleh siapapun. Sebaliknya ia tidak !engubah
sikapnya yang bertentangan. ?aha! pri!er ti!bul secara tidak logis
sa!a sekali, tanpa penyebab apa)apa dari luar sedangkan aha! sekunder
biasanya logis kedengarannya dapat diikuti dan !erupakan cara bagi
penderita untuk !enerangkan gejala)gejala skizofrenia lain.
,. :alusinasi
$ada skizofrenia, halusinasi ti!bul tanpa penurunan kesadaran dan hal ini
!erupakan gejala yang ha!pir tidak diju!pai dala! keadaan lain. $aling
sering pada keadaan sskizofrenia ialah halusinasi "oditif atau akustik#
dala! bentuk suara !anusia, bunyi barang)barang atau siulan. 4adang)
kadang terdapat halusinasi penciu!an "olfaktorik#, halusinasi citrarasa
"gustatorik# atau halusinasi singgungan "taktil#.
3.1.. $erjalanan %angguan dan $rognosis Skizofrenia
$erjalanan perke!bangan skizofrenia sangat beraga! pada setiap kasus.
;a!un, secara u!u! !eleati tiga fase uta!a, yaitu
a. 7ase prodro!al
7ase prodor!al ditandai dengan deteriorasi yang jelas dala! fase
kehidupan, sebelu! fase aktif gejala gangguan dan tidak disebabkan oleh
gangguan afek atau akibat gangguan penggunaan zat, serta !encakup
paling sedikit dua gejala dari kriteria < pada criteria diagnosis skizofrenia.
<al !unculnya skizofrenia dapat terjadi setelah !eleati suatu periode
yang sangat panjang, yaitu ketika seorang indi&idu !ulai !enarik diri
secara social dari lingkungan.
*ndi&idu yang !engala!i fase prodro!al dapat berlangsung sela!a
beberapa !inggu hingga bertahun)tahun, sebelu! gejala lain yang
!e!enuhi kriteria untuk !enegakkan diagnosis skizofrenia !uncul.
*ndi&idu dengan fase prodor!al singkat, perke!bangan gejala
gangguannya lebih jelas terlihat daripada indi&idu yang !engala!i fase
prodor!al panjang
b. 7ase aktif gejala
7ase aktif gejala ditandai dengan !unculnya gejala)gejala skizofrenia
secara jelas. Sebagian besar penderita gangguan skizofrenia !e!iliki
kelainan pada ke!a!puannya untuk !elihat realitas dan kesulitan
!encapai insight. Sebagai akibatnya episode psikosis dapat ditandai oleh
adanya kesenjangan yang se!akin besar antara indi&idu dengan
lingkungan sosialnya.
c. 7ase residual
7ase residual terjadi setelah fase aktif gejala paling sedikit terdapat dua
gejala dari kriteria < pada criteria diagnosis skizofrenia yang bersifat
!enetap dan tidak disebabkan oleh gangguan afek atau gangguan
penggunaan zat. Dala! perjalanan gangguannya, beberapa pasien
skizofrenia !engala!i keka!buhan hingga lebih dari li!a kali. Fleh
karena itu, tantangan terapi saat ini adalah untuk !engurangi dan
!encegah terjadinya keka!buhan.
$enegakan diagnosis dapat !enghasilkan dua ke!ungkinan, yaitu
prognosis positif apabila di dukung oleh beberapa aspek berikut, seperti
onset terjadi pada usia yag lanjut, faktor pencetusnya jelas, adanya
kehidupan yang relatif baik sebelu! terjadinya gangguan dala! bidang
social, pekerjaan dan seksual, fase prodro!al terjadi secara singkat,
!unculnya gejala gangguan !ood, adanya gejala positif, sudah !enikah
dan adanya syste! pendukung yang baik.
Sedangkan prognosis negatif dapat ditegakkan apabila !uncul
beberapa keadaan seperti berikut6 onset gangguan lebih aal, faktor
pencetus tidak jelas, riayat kehidupan sebelu! terjadi gangguan kurang
baik, fase prodro!al terjadi cukup la!a, adanya perilaku yang autistik,
!elakukan perlarian diri, statusnya lajang, bercerai atau pasangan
!eninggal, adanya riayat keluarga yang !engidap skizofrenia,
!unculnya gejala negatif, sering ka!buh secara berulang dan tidak
adanya syste! pendukung yang baik
3.1.9 1erapi

Anda mungkin juga menyukai