)
dengan
= gaya tarik antara dengan (Newton)
menuju
Tanda negatif berarti bahwa gaya bekerja pada arah berlawanan terhadap gaya tarik
kedua massa
Gambar . Gaya gravitasi antara dua buah benda
F merupakan gaya yang selalu tarik menarik.
Percepatan m2 karena kehadiran m1 didapatkan dengan membagi F dengan m2:
Percepatan merupakan gaya gravitasi per satuan massa terhadap m1. Jika m1
adalah massa Bumi ,
dan 1
Dalam koordinat bola (gambar a.4b) menjadi
Penyelesaian dari persamaan diatas untuk potensial gravitasi adalah:
Gambar. Potensial massa 3D
(Telford et al.,1990)
Usaha dilakukan dalam satuan massa dari jarak infinit sampai jarak r dari titik
massa penghasil medan gravitasi. Anggap sebuah massa 3D dari bentuk tak beraturan pada
gambar diatas, potensial dan percepatan gravitasinya pada titik diluar massa dapat
ditemukan dengan membagi massa menjadi elemen-elemen kecil dan mengintregalkan
untuk mendapatkan efeknya. Dari persamaan 2.5 potensial untuk sebuah elemen massa
pada titik (x, y, z) dengan jarak dari adalah:
dimana adalah densitas dan
)
Karena adalah percepatan gravitasi pada arah (positif) dan diasumsikan konstan,
(
)
(
)
Terkadang lebih sesuai bila menggunakan koordinat silinder. Karena
dan
, potensial menjadi:
Dan percepatan pada arah z adalah:
Dalam koordinat bola ,
Sementara
Dengan mengambil z sebagai sumbu z sepanjang sumbu polar
Karena
dimana
Dimana adalah lintang.
(c) Geoid. Artinya ketinggian benua yaitu sekitar 500m, dan maksimal
ketinggian daratan dan penurunan samudera yaitu 9000m dari permukaan laut. Permukaan
laut dipengaruhi beberapa variasi dan perubahan densitas secara lateral. Definisi mean sea
level, disebut geoid, sebagai rata2 ketinggian laut diatas samudera dan permukaan air laut
yang menerus sampai daratan.
Menyederhanakan model Bumi sesuai dalam kenaikan densitas terhadap
kedalaman, tapi tidak untuk variasi lateral, dimana merupakan sasaran eksplorasi gravitasi.
Karena variasi lateral makan geoid dan referensi spheroid tidak serupa. Anomaly massa
local lengkungan geoid :
Kita boleh mengecualikan geoid menjadi lengkungan keatas dibawah benua karena
tarik menarik material diatasnya, dan yang melengkung kebawah diatas dasar samudera
karena densitas rendah air (gambar 2.2b). akan tetapi, selisih/penyimpangan dari spheroid
tidak nyambung dengan benua ataupun dengan lempeng litosfer, dengan menganggap
bahwa perbedaan densitas ada dibawah litosfer slisih antara 2 permukaan sebanyak 100m.
3.4.2 Reduksi Gravitasi
(a) Umum. Pembacaan gravtasi secara umum dipengaruhi oleh 5 faktor
sebagaimana yang telah disenutkan diatas, oleh karena itu kita harus membuat koreksi
untuk menurunkan pembacaan gravitasi terhadap nilai-nilai mereka pada data permukaan
ekuipotensial serupa dengan geoid( atau permukaan manapun yang sejajar dengannya).
(b) Koreksi lintang.
Gambar. Pengaruh bentuk bumi terhadap percepatan gravitasi
Gambar. Pengaruh rotasi Bumi menyebabkan gaya sentrifugal yang berpengaruh terhadap
percepatan gravitasi
Rotasi bumi dan pembesaran ekuator menghasilkan peningkatan gravitasi terhadap
lintangnya. Percepatan sentrifugal rotasi Buni maksimal pada equator dan nol pada kutub-
kutubnya., Hal ini berkebalikan dengan percepatan gravitasinya, dimana penipisan kutup
meningkatkan gravitasi pada kutubnya dengan membuat geoid lebih dekat kepada ousat
massa Bumi. Efek akhirnya yaitu meniadakan sebagiannya dengan meningkatnya tarik
menariknya massa pada ekuator. Koreksi lintang
mGal/km
mGal/mil
Dimana
jarak horizontal
dan
mGal//m
mGal/ft
Pada lintang 45 derajat. Koreksi udara bebas bertambah terhadap bacaan medan
saat stasiun diatas bidang datum dan berkurang saat dibawahnya.
Untuk membuat koreksi lintang dan udara bebas,, posisi stasiun harus diketahui
secara tepat. 0.01 mGal basanya merupakan ketelitian dari gravitimeter, lokasi N-S (pada
latitude 45 derajat) harus diketahui tidak lebih dari 13m (40ft) dan ketinggian 3m (1in).
(d) Koreksi Bouguer.
Adanya koreksi ini untuk material yang saling menarik antara stasiun dan bidang
datum yang diabaikan pada hitungan free-air(udara bebas). Jika stasiun ditengah dataran
tinggi atau lebih lebar dan ketebalan dan densitasnya sama(gambar 2.3a), bacaan gravitasi
akan bertambah dengan tarik menariknya sleb antaran stasiun dan datum. Koreksi Bouguer
diberikan :
mGal/m mGal/ft
Dimana adalah densitas slab dalam gr/cm
3
(lih pers 2.57). jika asumsi suatu rata-
rata densitas untuk batuan dikerak adalah 2.67 g/cm
3
, nilai nya menjadi:
Koreksi bouguer diaplikasikan pada penggunaan yang berkebalikan dari free air,
yaitu dikurangkan saar stasiun diatas datum.
Ketika pengukuran gravitasi dibuat staiun2 bawah tanah, sebagaimana gambar 2.3b,
sleb antara sta kedalaman z1 dan z2 menggunakan downward pada sta 1 dan upward pada
sta 2. Makanya perbedaan pada gravitasi antara mereka adalah mGal,
sehingga koreksi bouguer menjadi dobel.
Koreksi bouguer dan free air sering dikombinasikan sebagai koreksi ketinggian.
Dari pers 2.22 dan 2.23 hasilnya adalah
Koreksi ketinggian dilakukan pda arah yang sama sebagaimana koreksi free air. Dua
asumsi yang dibuat dalammemperolah koreksi: (1) densitas sleb sama dan (2) panjang
horozontalnya tidak berbatas. Untuk merubah yang pertama, satu yang diperlukan
pengetahuan yang sungguh-sungguh terhadap tipe batuan dan densitas sekitar. Yang kedua
adalah memperhatikan reduksi selanjutnya.
(e) Koreksi Terrain. Koreksi ini diberikan untuk permukaan yang tidak rata
pada disekitar sta. perbukitan diatas stasiun gravitasi menggunakan upward pada
gravitimeter. Sedangkan lembah (kekosongan material/massa) dibawahnya menjadikannya
di downward. Kedua tipe itu berefek untuk pengukuran gravitasi pada topografi
bergelombang pada hal yang sama dan kreksi terrain ditambah ke pembacaan sta.
Ada beberapa metode untuk menghitung koreksi terrain, semuanya membutuhkan
pengetahuan secara rini terhadap relief yang berdekatan dengan sta dan sebuah peta
topografi yang baik (kontur interval 10m atau 50 ft atau lebih kecil)secra luas menyeluruh
area survey. Langah-langkah biasanya adalah untuk membagi area ke ruang-ruang dan
membandingkan ketinggian dengan bagian-bagian ruang tersebut masing-masing dengan
ketinggian stasiun. Ini dapat diselesaikan dengan sketsa bagian ruang diatas kertas kerja
transparan dioverley dengan peta topografi. Template yang paling umum digunakan adalah
lingkaran konsentris dan garis radial, membuat bidang2 yang area2 ditambahkan dengan
jarak dari sta. efek gravutasi dari bidang tunggal dihitung dengan mengikuti rumus 2.58:
Dimana adalah sudut bidang (radians), |
adalah ketinggian, z0
adalah rata-rata ketinggian pada bidang, dan r0 adalah jari2 bidang bagian luar dan dalam.
Koreksi terrain
Penggunaan diagram terrain jenis ini ditunjukan pada gambar 2.4. template yang
transparan diletakan diatas map topografi dengan bagian tengahnya adalah sta graitasi.
Rata2 ketinggian disetiap bagian ruang diestimasi dari kontur2nya dan dikurangkan dari
ketinggian yang diketahui di stasiun. Perbedaan pada pers 2.26 dari yang terkontribusi
terhadap
dihitung untuk bagian ruang. Table koreksi terrain 2.1 melengkapi langkah2
ini. Catat bahwa ketinggian diibawah 2m dianggap datar dari stasiun.
(f) Koreksi pasang surut Bumi. Alat pengukuran gravitasi cukup sensitive untuk
merekam perubahan g yang disebabkan pergerakan Matahari dan Bulan, perubahan yang
berhubungan dengan lintang dan waktu. Nilainya sekitar 0.3mGal. gambar 2.6 menunjukan
perhitungan dan pengukuran variasi gelombang laut untuk stationary gravitimeter.
Koreksi dapa dihitung dengan mengetahui lokasi Matahari dan Bulan.
Bagaimanapun, karena variasinya kecil dan relative lambat, biasanya dilibatkan dalam
koreksi drift.