Anda di halaman 1dari 5

Trombosit : Pengertian dan Fungsi.

Trombosit (juga disebut Platelet atau keping darah) adalah


sel-sel berbentuk oval kecil yang dibuat di sumsum tulang. Trombosit membantu dalam proses
pembekuan. Ketika pembuluh darah pecah, trombosit berkumpul di daerah dan membantu
menutup kebocoran. Trombosit bertahan hidup hanya sekitar 9 hari dalam aliran darah dan
secara konstan akan digantikan oleh sel-sel baru.

Trombosit : Pengertian dan Fungsi
Protein penting yang disebut faktor pembekuan sangat penting untuk proses pembekuan. Kendati trombosit sendiri
bisa menutup kebocoran pembuluh darah kecil dan untuk sementara menghentikan atau memperlambat pendarahan,
dengan adanya faktor pembekuan darah menghasilkan penggumpalan yang kuat dan stabil. Trombosit dan faktor
pembekuan bekerja sama untuk membentuk benjolan padat (disebut bekuan darah) untuk menutup kebocoran,
luka-luka, atau goresan dan untuk mencegah pendarahan di dalam dan pada permukaan tubuh kita.
Ketika pembuluh darah besar yang terputus (atau dipotong), tubuh mungkin tidak dapat memperbaiki dirinya
melalui pembekuan saja. Dalam kasus ini, perban atau jahitan digunakan untuk membantu mengontrol perdarahan.
Jika jumlah trombosit terlalu rendah, perdarahan yang berlebihan dapat terjadi. Namun, jika jumlah trombosit terlalu
tinggi, dapat terbentuk pembekuan darah (trombosis), yang dapat menghambat pembuluh darah dan mengakibatkan
peristiwa seperti stroke, infark miokard, emboli paru atau penyumbatan pembuluh darah ke bagian lain dari tubuh ,
seperti ujung-ujung lengan atau kaki. Suatu kelainan atau penyakit dari trombosit disebut thrombocytopathy. Ada
gangguan yang mengurangi jumlah trombosit, seperti heparin-induced trombositopenia (HIT) atau Thrombotic
Thrombocytopenic Purpura (TTP) yang biasanya menyebabkan trombosis, atau bekuan, bukannya pendarahan.
Ketika pendarahan dari luka tiba-tiba terjadi, trombosit berkumpul di luka dan berusaha untuk memblokir aliran
darah. Mineral kalsium, vitamin K, dan protein yang disebut fibrinogen membantu trombosit membentuk gumpalan.
trombosit
Bekuan mulai terbentuk ketika darah terkena udara. Trombosit merasakan kehadiran udara dan mulai pecah. Mereka
bereaksi dengan fibrinogen untuk mulai membentuk fibrin, yang menyerupai benang kecil. Benang fibrin kemudian
mulai membentuk mesh web seperti itu perangkap sel-sel darah di dalamnya. Ini lubang sel darah mengeras karena
mengering, membentuk bekuan, atau Keropeng.
Kalsium dan vitamin K harus hadir dalam darah untuk mendukung pembentukan bekuan. Jika darah yang kurang
gizi ini, maka akan memakan waktu lebih lama dari biasanya untuk darah untuk membeku. Jika nutrisi ini hilang,
Anda bisa mati kehabisan darah. Diet sehat harus menyediakan sebagian besar orang dengan cukup vitamin dan
mineral, tetapi suplemen vitamin terkadang diperlukan.
Keropeng adalah suatu bekuan darah eksternal yang kita bisa melihat dengan mudah, tetapi ada juga pembekuan
darah internal. Sebuah memar, atau tanda hitam dan biru, adalah hasil dari gumpalan darah. Kedua keropeng dan
memar adalah gumpalan yang menyebabkan penyembuhan. Beberapa gumpalan bisa sangat berbahaya. Bekuan
darah yang terbentuk di dalam pembuluh darah dapat mematikan karena menghambat aliran darah, memotong
pasokan oksigen. Stroke adalah hasil dari gumpalan dalam arteri otak. Tanpa pasokan oksigen, otak tidak dapat
berfungsi normal. Jika aliran oksigen rusak, kelumpuhan, kerusakan otak, hilangnya persepsi sensorik, atau bahkan
kematian dapat terjadi.
Saat kamu atau temanmu terkena demam berdarah, salah satu hal yang banyak dibicarakan adalah bagaimana kadar
trombosit dalam darahnya. Mungkin kamu juga sering mendengar istilah trombosit di waktu yang lain. Sebenarnya
apakah trombosit itu? Apakah trombosit merupakan sel darah seperti sel darah merah atau sel darah putih?
Ya, trombosit termasuk dalam sel darah, sama seperti sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit).
Trombosit memiliki nama lain keping darah atau platelet. Trombosit berbentuk tidak beraturan dan tidak memiliki
inti sel. Trombosit ini berasal dari sel yang bernama megakariosit yang terletak di sumsum tulang belakang.
Pembuatan trombosit sendiri dikendalikan oleh hormon trombopoietin yang ada di hati. Hormon ini dapat memicu
pembuatan megakariosit di sumsum tulang belakang yang nantinya akan pecah menjadi trombosit saat tubuh kita
memerlukan lebih banyak trombosit.
Lalu apakah fungsi utama trombosit dalam darah? Ternyata, trombosit inilah yang sangat berjasa dalam menutup
luka. Saat ada jaringan pembuluh darah yang rusak, baik itu di bagian dalam maupun luar tubuh, trombosit akan
menggumpal dan saling melekat satu sama lain. Dalam trombosit juga terdapat enzim yang berpengaruh dalam
pembuatan benang-benang fibrin, benang yang juga menjadi salah satu bahan untuk pembekuan darah.
Kadar normal trombosit dalam darah kita adalah 150.000 sampai 400.000 butir per millimeter kubik darah.
Kekurangan trombosit ternyata cukup berbahaya bagi tubuh kita, lho. Sebab, hal itu dapat menyebabkan darah susah
membeku. Imbasnya, luka kecil saja dapat menyebabkan pendarahan yang hebat karena tidak kunjung membeku.
Kekurangan trombosit ini bisa saja terjadi karena penyakit atau virus tertentu seperti demam berdarah.


ENTOMOLOGI
Nyamuk Culex sp
Culex adalah genus nyamuk yang berperan sebagai vector pada beberapa penyakit. Nyamuk ni termasuk
ordo dipteral, family culicidae dan sub family culicinae. Nyamuk Culex sp terdapat pada daerah tropis dan sub tropis
di seluruh dunia dalam garis lintang 35
o
LU dan 35
o
LS, dengan ketinggian wilayah kurang dari 1000m diatas
permukaan laut.
1.1 Taksonomi
Kingdom : Animal
Phylum : Arthropoda
Family : Culicidae
Kelas :Insecta
Ordo : Dipthera
Sub family : Culicini
Genus : Culex
Species : Culex sp
Sub species :
o Culex annulirostris
o Culex antennatus
o Culex jenseni
o Culex pipiens
o Culex pusillus
o Culex guinguefasciatus
o Culex rajah
o Culex restuans
o Culex salinarius
o Culex tersalis
o Culex territans
o Culex theileri
o Culex tritaeniorhynchus


1.2 Morfologi nyamuk Culex sp
1.2.1 Telur Culex sp
Telur berwarna coklat, panjang dan silinder, vertical pada permukaan air, tersementasi pada susunan 300
telur. Panjangnya biasanya 3-4mm dan lebarnya 2-3mm. telur-telur Culex sp diletakkan secara berderet-deret rapi
seprti kait tanpa pelampung yang berbentuk menyerupai peluru senapan

1.2.2 Larva nyamuk Culex sp
Pada larva nyamuk culex sp mempunyai siphon yang mengandung bulu-bulu siphon (siphonal tuft) dan
pekten, sisir atau comb dengan gigi-gigi sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana tertutup dan tampak
tergantung pada permukaan air.
Nyamuk Culex mempunyai 4 tingkatan atau instar sesuai dengan pertumbuhan larva tersebut, yaitu :
1. Larva instar I, berukuran paling kecil yaitu 1 2 mm atau 1 2 hari setelah menetas. Duri-duri (spinae) pada dada
belum jelas dan corong pernafasan pada siphon belum jelas.
2. Larva instar II, berukuran 2,5 3,5 mm atau 2 3 hari setelah telur menetas. Duri-duri belum jelas, corong kepala
mulai menghitam.
3. Larva instar III, berukuran 4 5 mm atau 3 4 hari setelah telur menetas. Duri-duri dada mulai jelas dan corong
pernafasan berwarna coklat kehitaman.
4. Larva IV, berukuran paling besar yaitu 5 6 mm atau 4 6 hari setelah telur menetas, dengan warna kepala.



1.2.3 Pupa nyamuk Culex sp
Tubuh pupa berbentuk bengkok dan kepalanya besar. Pupa membutuhkan waktu 2-5 hari. Pupa tidak makan
apapun. Sebagian kecil tubuh pupa kontak dengan permukaan air, berbentuk terompet panjang dan ramping, setelah
1 2 hari akan menjadi nyamuk Culex.

1.2.4 Nyamuk dewasa
Ciri-ciri nyamuk Culex dewasa adalah berwarna hitam belang-belang putih, kepala berwarna hitam dengan
putih pada ujungnya. Pada bagian thorak terdapat 2 garis putih berbentuk kurva. Palpus nyamuk betina lebih pendek
dari proboscis, sedagkan pada nyamuk jantan palpus dan proboscis sama panjang. Pada sayap mempunyai bulu yang
simetris dan tanpa costa. Sisik sayap membentuk kelompok sisik berwarna putih dan kuning atau putih dan coklat
juga putih dan hitam. Ujung abdomen nyamuk culex selalu menumpul.

1.3 Siklus hidup Culex sp
a. Telur

Seekor nyamuk betina mampu meletakan 100-400 butir telur. Setiap spesies nyamuk mempunyai kebiasaan
yang berbeda-beda. Nyamuk Culex sp meletakan telurnya diatas permukaan air secara bergelombolan dan bersatu
membentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung.
b. Larva
Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari. Pertumbuhan dan perkembangan larva
dipengaruhi oleh faktor temperature, tempat perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum
waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih 5 hari.
c. Pupa
Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada stadium ini tidak
memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu
lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan selama
fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar
dari air.

d. Dewasa
Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan nyamuk betina yang sudah dibuahi akan
menghisap darah waktu 24-36 jam.

1.4 Penyakit yang ditimbulkan nyamuk Culex sp
1. Filariasis
Filariasis atau penyakit kaki gajah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing Filaria yang
ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk seperti Anopheles, Culex, Mansonia, Aedes dan Armigeres. Penyakit ini
bersifat menahun (kronis) dan bila tak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap berupa
pembesaran kaki, lengan, dan alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Cara penularan
Penderita awalnya digigit nyamuk yang sudah "terkontaminasi" larva stadium III. Siklus penularan penyakit kaki
gajah melalui dua tahap. Pertama, tahap perkembangan dalam tubuh nyamuk. Kedua, tahap perkembangan dalam
tubuh manusia.
Gejala
Demam selama 3 5 hari, pembengkakan kelenjar getah bening, panas dan sakit terasa menjalar dari pangkal kaki
atau pangkal lengan.
Pengobatan
Dititik beratkan untuk mencegah kecacatan dan mengurangi sakit.
2. West Nile Virus
Virus Nil Barat (west nile virus/WNV) termasuk arbovirus yang ditularkan nyamuk. Tiga faktor utama
kemunculan WNV adalah perubahan iklim, populasi burung yang terinfeksi dan penyebaran populasi nyamuk,
khususnya nyamuk culex.
Cara penularan
Pada awalnya virus tersebut hidup pada tubuh burung. Dari burung lalu "disebarluaskan" oleh nyamuk. Virus ini
dapat menimbulkan penyakit bagi manusia dan sejumlah mamalia.
Gejala
Saat terinfeksi WNV tidak terlihat gejala-gejala tertentu kecuali seperti orang terkena flu. Namun akibatnya bisa
sangat serius termasuk encephalitis (radang otak).
Pengobatan
Sejauh ini belum ada pengobatan khusus atau vaksin untuk mengatasi infeksi WNV.
3. Japanese Encephalitis
Japanese Encephalitis adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Virus ini disebarkan melalui gigitan nyamuk
Culex.
Cara penularan
Awalnya virus Japanese Encephalitis berkembang biak dalam tubuh babi. Lalu, nyamuk betina Culex mengisap
darah babi dan menularkan virus ini saat menggigit manusia.
Gejala
Demam, sakit kepala, lemah, mengingau, mengantuk, lumpuh, bahkan pingsan

1.4 Pengendalian nyamuk Culex sp
Secara garis besar ada 2 cara pengendalian vector, yaitu :
1. Pengendalian secara kimiawi biasanya digunakan insektisida dari golongan orghanochlorine, organophosphor,
carbamate dan pyrethoid. Bahan-bahan tersebut dapat diaplikasikan dalam bentuk penyemprotan terhadap
rumahrumah penduduk.
2. Pengendalian lingkungan digunakan beberapa cara antara lain dengan mencegah nyamuk kontak dengan manusia
yaitu dengan memasang kawat kasa pada lubang ventilasi, jendela dan pintu. Cara yang lain yaitu dengan gerakan
3M Plus yaitu:
a. Menguras tempat-tempat penampungan air,
b. menutup rapat tempat penampungan air,
c. menimbun barang-barang bekas atau sampah yang dapat menampung air hujan dalam tanah.
d. Plus menabur bubuk pembasmi jentik (larvasida), memelihara ikan pemakan jentik di tempat penampungan air
dan pemasangan kelambu.

1.5 Distribusi geografik
Nyamuk Culex sp terdapat pada daerah tropis dan sub tropis di seluruh dunia dalam garis lintang 35
o
LU
dan 35
o
LS, dengan ketinggian wilayah kurang dari 1000m diatas permukaan laut. Nyamuk dewasa merupakan
ukuran paling tepat untuk memprediksi potensi penularan arbovirus. Larva dapat di temukan dalam air yang
mengandung tinggi pencemaran organik dan dekat dengan tempat tinggal manusia. Betina siap memasuki rumah-
rumah di malam hari dan menggigit manusia dalam preferensi untuk mamalia lain.

Anda mungkin juga menyukai