Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

M (38 thn)
DENGAN POST OP SALPINGO OOVOREKTOMI SINITRA
e.c KISTA OVARII
DI RUANG GYNEKOLOGI RSUD KOTA SEMARANG









Disusun oleh
DINA SULISTYOWATI
22020112210018


PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG, 2012
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. M (38 thn) G
0
P
0
A
0

DI RUANG GYNEKOLOGI RSUD KOTA SEMARANG
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada 20 November 2012 pukul 11.15 WIB
Ruang : Gynekologi RSUD Kota Semarang
Cara pengkajian : Observasi, interview, pemeriksaan fisik
A. IDENTITAS
No. CM : 23.65.64
Inisial klien : Nn. M
Alamat : Karang Loto, Semarang
Umur : 38 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Diagnosis medik : Kistoma ovarii

B. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri seperti berputar-putas di perut bagian bawah.

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Nn. M datang ke RSUD Kota Semarang pada tanggal 13 November
2012 dengan keluhan nyeri di perut bagian bawah dan terdapat
benjolan yang semakin membesar di perut bagian kanan bawah. Klien
pergi ke RS berencana untuk operasi kista ovarii yang dialaminya.
Hasil pengkajian menunjukkan keadaan klien composmentis, tekanan
darah 100/60 mmHg, nadi 88 x/menit, RR 22 kali/ menit dan suhu
37,1
o
C. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan terdapat massa di
abdomen bagian kanan bawah dan nyeri tekan saat dipalpasi.
2. Riwayat Kesehatan terdahulu
Klien mengaku sudah ada benjolan di perutnya sejak 5 tahun yang
lalu, namun karena tidak terasa sakit sehingga klien membiarkan saja
dan lama-lama benjolan semakin membesar. Klien juga mengaku
pernah dioperasi di RSI Sultan Agung Semarang karena ada benjolan
di payudara sebelah kanan.
3. Riwayat Kehamilan
-
4. Riwayat Ginekologi
Riwayat menarche pada umur 13 tahun, lama menstruasi 4-5 hari,
siklus menstruasi 28 hari, teratur, dismenorhea (-), keputihan (+),
warna putih susu, bau (+) dan gatal. Klien mengaku tidak ada riwayat
masalah seksual. Klien belum menikah.
5. Riwayat Kontrasepsi
-
6. Riwayat Pengobatan Sekarang
Klien mengatakan tidak ada alergi obat. Klien mengatakan dirinya
tidak memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol maupun merokok.
7. Riwayat Medis
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit jantung,
hipertensi, diabetes melitus, maupun asma. 7 tahun yang lalu, klien
pernah dioperasi karena ada benjolan di payudara sebelah kanan di
RSI Sultan Agung Semarang.
8. Riwayat Medis Keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit
jantung, diabetes mellitus, maupun asma, serta tidak memiliki riwayat
kehamilan yang abnormal dan persalinan yang sulit. Klien
mengatakan ibu klien memiliki riwayat hipertensi.



Genogram:












Keterangan:
: Laki-laki / : Meninggal

: Perempuan : Klien

: Menikah : Tinggal satu rumah

: Bercerai
9. Riwayat Pekerjaan
Klien mengatakan sehari-hari bekerja di pabrik dari jam 07.00-15.00
WIB.

D. PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE
1. Keadaan umum
a. Kesadaran : Composmentis
b. TTV : TD:100/60 mmHg, HR: 88 kali/menit, RR: 22
kali/menit, T 37,1
o
C

Nn. M (38
th
)
2. Kepala
Bentuk mesochepal, tidak ada lesi, jejas, maupun nyeri, rambut
lembab, bersih, penyebaran rambut merata, rambut hitam dan lurus.
3. Mata
Simetris, pupil isokor, reflek terhadap cahaya (+/+), sklera tidak
ikterik, konjungtiva tidak anemis.
4. Hidung
Simetris, bersih, tidak terdapat penumpukan sekret.
5. Mulut
Keadaan mulut bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada sariawan.
6. Telinga
Bersih, tidak ada serumen.
7. Leher
Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada distensi vena jugularis.
8. Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
Pa : massa (-), ictus cordis teraba pada ics ke-5
Pe : redup
Au : lub-dub
9. Paru-paru
I : bentuk simetris, pengembangan dada kanan=kiri
Pa : massa (-),traktil fremitus kanan kiri sama.
Pe : sonor
Au : wheezing (-), tidak ada bunyi nafas tambahan.
10. Abdomen
I : tampak ada massa di abdomen bagian bawah ukuran
Au : bising usus 4 kali/menit
Pa : massa (+), nyeri tekan (+)
Pe : pekak

11. Ekstremitas
Atas: Baal (-/-), edema (-/-), nyeri (-/-), kesemutan (-/-), varises (-/-)
Bawah: Baal (-/-),edema(-/-), nyeri (-/-), kesemutan (-/-), varises (-/-)
12. Pengkajian urogenital
Klien mengatakan tidak keluar darah dari jalan lahir. Klien
mengatakan tidak ada benjolan di sekitar vagina.
13. Rektum/anus
Klien mengatakan tidak ada hemoroid.

E. PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR HANDERSON
1. Kebutuhan Oksigenasi
TD 100/60 mmHg
T 37,1
o
C
RR 22 kali/menit, regular
HR 88 kali/menit, regular, pulsasi kuat
2. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
BB 44 Kg
Sebelum masuk RS, klien mengatakan makan teratur 3 kali/ hari dan
minum + 1,5 liter/ hari. Selama di RS, klien mengatakan nafsu makan
menurun, makan 3 kali/ hari namun tidak pernah habis 1 porsi, hanya
5 sendok dan minumnya menjadi berkurang karena rasa tidak
enak/pahit di lidah dan rasa nyeri yang membuat klien malas banyak
bergerak.
3. Kebutuhan Eliminasi
Klien mengatakan sebelumnya rutin BAB 1 kali/ hari, dan tidak ada
keluhan. Setelah dilakukan operasi klien belum BAB.
Klien juga mengatakan tidak ada keluhan dengan BAK, setiap hari
klien BAK 7-10 kali/ hari.



4. Kebutuhan Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan biasa tidur dari jam 22.00 WIB dan terbangun di
waktu subuh, yaitu 6-7 jam/ hari. Klien mengaku tidak terbiasa tidur
siang karena bekerja.
5. Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Klien mengatakan sehari-hari bekerja di pabrik dari pukul 07.00-
15.00 WIB. Setelah sampai di rumah, klien biasanya membantu
mengerjakan tugas di rumah. Klien mengaku hampir tidak pernah
berolahraga.
Selama di RS, sebelum dilakukan tindakan operasi klien mampu
berjalan-jalan dan melakukan aktivitas mandiri. Setelah dilakukan
operasi klien hanya terbaring di tempat tidur dan dalam melaksanakan
aktivitas dibantu oleh keluarga.
6. Kebutuhan Rekreasi
Klien mengatakan tidak pernah mengagendakan waktu untuk rekreasi.
Klien mengaku hiburan di keluarga adalah dengan menonton TV.
7. Kebutuhan Kenyamanan
Klien mengeluh nyeri di perut bagian bawah sehingga klien merasa
kurang nyaman.
8. Kebutuhan Personal Hygiene
Klien mengatakan mandi 2 kali/ hari, menggosok gigi setiap kali
mandi, dan keramas 1 kali/3 hari. Klien mengaku tidak pernah
menggunakan sabun antiseptic atau sabun sirih untuk membersihkan
daerah kewanitaannya.
9. Kebutuhan Spiritual
Klien dan keluarga beragama Islam. Klien mengatakan tidak pernah
mengerjakan sholat 5 waktu.




F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan X Foto Thorax tanggal 17 November 2012:
COR : CTR < 50%, konfigurasi normal
Pulmo : Corakan bronkovaskuler normal
Tak tampak bercak
Diafragma dan sinus costophrenicus kanan-kiri normal.
KESAN :
COR : tak tampak kelainan
Pulmo : tak tampak kelainan

G. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 20 November 2012
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Juml. Lekosit
Juml. Trombosit

11.4
34.00
6.3
239

g/dL
%
/uL
10^3/ul

12.0-16.0
37-47
4.8-10.8
150-400

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 17 November 2012
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Juml. Lekosit
Juml. Trombosit

13.7
40.80
5.5
266

g/dL
%
/uL
10^3/ul

12.0-16.0
37-47
4.8-10.8
150-400

Hasil pemeriksaan laboratorim tanggal 13 November 2012
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Hematologi
Hemoglobin
Hematokrit
Juml. Lekosit
Juml. Trombosit
Masa Pendarahan/BT
Masa Pembekuan/CT



13.2
41.70
4.6
241
02 min, 00 sec
05 min, 40 sec



g/dL
%
/uL
10^3/ul





12.0-16.0
37-47
4.8-10.8
150-400
1-3
5-15


Kimia Klinik
Glukosa Darah Sewaktu
Globulin
Ureum
Kreatinin
Asam urat
Kolesterol total

Trigliserida

SGOT
SGPT
Protein total
Albumin
Natrium
Kalium
Kalsium

Imunologi

HBsAg

102
3.5
11.6
0.7
4.0
215
Borderline High
120
Normal
18
17
8.7
5.2
142.0
3.80
1.18



Negatif

mg/dL
g/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL
mg/dL

mg/dL

u/L
u/L
g/dL
g/dL
mmol/L
mmol/L
mmol/L

70-115
1.8-3.2
15.0-43.0
0.6-0.9
2.3-6.1
<200

50-200

<31
<31
6.4-8.2
3.5-5.2
134.0-147.0
3.50-5.20
1.12-1.32



Negatif


H. TERAPI YANG DIBERIKAN
1. Infuse RL 20 tpm
2. Injeksi Cefotaxime 2x1 gr
3. Injeksi ketorolac 3x1 amp
4. Alinamin F 2x1 amp
II. ANALISA DATA
Nama : Nn. M Ruang : Gynekologi
Umur : 38 tahun No.RM: 23.65.64
No
.
Data Fokus Etilogi Masalah
1. DS:
a. Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah..
b. P : Post salpingo oovorektomi sinistra e.c Kista ovarii
Q: Nyeri seperti muter-muter di area yang telah dioperasi
R: Abdomen bagian bawah
S: Nyeri skala 7
T: Saat bergerak semakin nyeri, nyeri menetap
DO:
a. Klien tampak kesakitan.
b. Klien tampak melokalisasi nyeri.
c. TTV:
TD:100/60 mmHg, HR: 88 kali/menit, RR: 22 kali/menit, T 37,1
o
C.
d. Keluarga klien mengatakan klien tidak nafsu makan, hanya makan 5 sendok.

Trauma
jaringan:
post
salpingo
oovorektomi
sinistra e.c
kista ovarii

Nyeri akut
(00132)
2. DS:
a. Klien mengeluh badan terasa tidak enak.
b. Klien mengatakan nyeri pada bagian luka post operasi.
DO:
a. KU klien cukup, kesadaran composmentis.
b. TTV:
TD:100/60 mmHg, HR: 88 kali/menit, RR: 22 kali/menit, T 37,1
o
C.
c. Kulit teraba hangat, turgor kulit elastis.
d. Terdapat luka post salpingo oovorektomi sinistra e.c kista ovarii.

Invasi
kuman
sekunder
terhadap
pembedahan
Resiko Infeksi
(00004)
3. DS :
a. Klien mengeluh makin terasa nyeri daripada sebelum dilakukan operasi.
b. Klien mengatakan ada perasaan khawatir terjadi apa-apa.

Perubahan
status
kesehatan
Ansietas
(00146)
DO :
a. Klien tampak gelisah.
b. TTV:
TD:100/60 mmHg, HR: 88 kali/menit, RR: 22 kali/menit, T 37,1
o
C.
c. Keluarga klien mengatakan klien tidak nafsu makan, hanya makan 5 sendok.

III. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan: post salpingo oovorektomi sinistra e.c kista ovarii.
2. Resiko infeksi berhubungan dengan invasi kuman sekunder terhadap pembedahan.
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.

IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Nn. M Ruang : Gynekologi
Umur : 38 tahun No.RM: 23.65.64
TANGGAL
/ JAM
NO.
DX
TUJUAN DAN
KRITERIA HASIL
KODE
NIC
INTERVENSI KEPERAWATAN (NIC)
20 Nov 2012
11.15 WIB
1 Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,
nyeri pada klien berkurang atau
hilang dengan kriteria hasil:
a. Klien melaporkan nyeri
berkurang atau hilang.
b. Skala nyeri turun menjadi
nyeri ringan (1-3) atau hilang
(0).
c. Klien mendemonstrasikan
teknik relaksasi nafas dalam
dengan benar.
d. Klien tidak tampak menahan
nyeri.

6040






2210
Relaxation Therapy
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman.
2. Demonstrasikan dan ajarkan teknik relaksasi dengan
pasien.
3. Dorong pasien untuk mendemonstrasikan kembali
secara mandiri.
4. Evaluasi dan dokumentasikan respon terapi relaksasi.
Analgesic Administration
5. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan
nyeri sebelum mengobati pasien.
6. Cek saran medis (advise) untuk obat, dosis dan
frekuensi pemberian analgetik.
7. Tentukan jenis analgesic, rute pemberian, dan dosis.
8. Evaluasi keefektifan pemberian analgesic secara teratur.
9. Dokumentasikan respon pemberian analgetik dan
beberapa efek samping pada pasien.
20 Nov 2012
11.15 WIB
2 Setelah dilakukan perawatan
selama 3 x 24 jam kerusakan
integritas kulit dapat
diminimalisir dengan kriteria
hasil :
a. Pus hilang/ berkurang < 5 cc
b. Warna dasar luka merah
segar
c. Bau (-)
d. Nilai Albumin : 3,8-5,5
3660






6540


Wound Care
1. Observasi dan catat karakteristik luka.
2. Bersihkan luka dengan sabun antibakteri.
3. Massase area sekitar luka untuk menstimulasi sirkulasi.
4. Balut luka sesuai kebutuhan.
5. Jaga kesterilan teknik ganti balut saat merawat luka.
6. Pantau perubahan balutan luka.
Infection Control
7. Ciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.
8. Batasi jumlah pengunjung sewajarnya.
e. Tidak ditemukan tanda-
tanda infeksi seperti rubor,
color, dolor, tumor dan
fungsiolesia.






9. Anjurkan kepada pemberi asuhan keperawatan untuk
melakukan cuci tangan sebelum melakukan tindakan.
10. Ajarkan klien teknik cuci tangan.
11. Anjurkan keluarga dan pengunjung untuk cuci tangan
sebelum masuk ruangan.
12. Berikan terapi antibiotik sesuai resep dokter.














V. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Nn. M Ruang : Gynekologi
Umur : 38 tahun No.RM: 23.65.64
TANGGAL/
JAM (WIB)
NO.
DX
IMPLEMENTASI RESPON KLIEN TTD
20 Nov 2012
13.15
1, 2 Mengkaji KU dan TTV

DS: Klien mengatakan nyeri di perut bagian bawah.
DO: KU baik, sadar, TD 100/70 mmHg, HR 82
x/menit, RR 20 x/menit, T 36,8
o
C
Dina
13.25 1 Mengkaji lokasi, karakteristik, dan
keparahan nyeri pada pasien.
DS:
P: Post salpingo oovorektomi sinistra e.c kista ovarii
Q: Nyeri seperti berputar di area post operasi
R: Abdomen bagian bawah
S: Nyeri skala 7 (nyeri berat)
T: Saat beraktivitas semakin nyeri, nyeri menetap

DO:
Klien tampak kesakitan.
Klien tampak melokalisasi nyeri.
Dina
13.30 1 Mendemonstrasikan dan mengajarkan
teknik relaksasi pada pasien.
DS: Pasien mengatakan bersedia berlatih teknik
relaksasi nafas dalam.
DO: Pasien koperatif.
Dina
13.35 1 Mendorong pasien untuk
mendemonstrasikan ulang secara
mandiri.
DS: Pasien mengatakan bisa dan mudah untuk
melakukan relaksasi.
DO: Teknik relaksasi pasien sudah benar.
Dina
13.45 2 Pantau perubahan balutan luka. DS: Klien mengatakan balutan luka tidak bau.
DO : Balutan luka masih bersih, tak tampak ada
rembesan.
Dina
13.50 2 Mengajarkan klien dan keluarga cuci
tangan yang benar.
DS: Klien mengatakan cara mencuci tangan yang
benar agak ribet.
DO: Klien dan keluarga kooperatif.
Dina
13.50 2 Menganjurkan klien dan keluarga untuk
selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah mengobservasi luka dan
perawatan vulva hygiene.
DS: Klien dan keluarga mengatakan tidak pernah
cuci tangan sebelum dan sesudah mengobservasi
luka. Klien dan keluarga mengatakan selalu
melakukan cuci tangan setelah melakukan perawatan
vulva hygiene menggunakan air bersih.
Dina
21 Nov 2012
15.20
1, 2 Memonitor vital sign dan tanda-tanda
infeksi.
DS: klien mengatakan masih nyeri perut bawah.
DO: KU sedang, sadar, TD 90/60 mmHg, HR 80
x/menit, RR 23 x/menit, T 36,6
o
C, tidak ada
kemerahan pada area sekitar luka.
Dina
17.05 1 Mengkaji lokasi, karakteristik, dan
keparahan nyeri pada pasien.
DS:
P: Post salpingo oovorektomi sinistra e.c kista ovarii
Q: Nyeri seperti berputar di area post operasi
R: Abdomen bagian bawah
S: Nyeri skala 4 (nyeri sedang)
T: Saat beraktivitas semakin nyeri, nyeri menetap

DO:
Klien tampak kesakitan.
Klien tampak melokalisasi nyeri.
Dina
17.10 1 Mengevaluasi respon terapi relaksasi. DS: Pasien melaporkan skala nyeri menjadi 4.
DO: Pasien tidak tampak gelisah.
Dina
18.05 1, 2 Memberikan terapi injeksi:
Cefotaxime 1 gr
Alinamin F 1 amp
DS: -
DO : Klien kooperatif
Dina
18.05 1, 2 Menganjurkan klien untuk banyak
istirahat
DS: klien mengatakan akan istirahat
DO : klien menganggukkan kepala
Dina
18.10 2 Memantau perubahan balutan luka. DS : Klien mengatakan balutan luka tidak bau.
DO : Tak tampak ada rembesan pada balutan luka.
Tak ada tanda-tanda infeksi.
Dina
18.10 2 Mengingatkan klien dan keluarga untuk
selalu mencuci tangan dengan teknik cuci
tangan yang benar.
DS: Klien dan keluarga mengatakan lupa urutan
teknik cuci tangan yang benar. Keluarga klien
mengatakan sudah melakukan cuci tangan sebelum
Dina
dan sesudah melakukan perawatan vulva hygiene
pada klien.
DO: Klien dan keluarga kooperatif.
22 Nov 2012
21.00
1, 2 Mengkaji KU DS: Klien mengatakan nyeri di perut bagian bawah
berkurang.
DO: KU baik, composmentis.
Dina
05.35 1,2 Mengkaji TTV DS : -
DO : TD 100/60 mmHg, HR 82 x/menit, RR 18
x/menit, Suhu 36,4
o
C
Dina
05.45 1 Mengkaji lokasi, karakteristik, dan
keparahan nyeri pada pasien.
DS:
P: Post salpingo oovorektomi sinistra e.c kista ovarii
Q: Nyeri seperti berputar di area post operasi
R: Abdomen bagian bawah
S: Nyeri skala 3 (nyeri ringan)
T: Saat bersin dan batuk, hilang timbul.

DO:
Klien tampak lebih ceria.
Klien tak tampak melokalisasi nyeri.
Dina
06.00 1 Mengevaluasi teknik relaksasi. DS: Pasien mengatakan apabila terasa nyari, pasien
melakukan teknik relaksasi nafas dalam.
DO: Pasien koperatif.
Dina
06.05 2 Menganjurkan pasien untuk selalu
mencuci tangan sebelum dan sesudah
membersihkan area genetalia dan area
sekitar luka.
DS: Pasien mengatakan telah mencuci tangan
ssebelum dan setelah membersihkan area genetalia.
Pasien mengatakan tidak pernah membersihkan area
genetalia dengan sabun sirih maupun sabun
antiseptic.
DO: Pasien kooperatif.
Dina
06.10 2 Memonitor perubahan balutan luka. DS: -
DO: tak tampak ada rembesan pada balutan luka, tak
tampak ada tanda-tanda infeksi.
Dina
06.15 1, 2 Memberikan hidrasi yang adekuat sesuai
dengan kebutuhan tubuh.
DS : Klien mengatakan sehari minum + 5-6 gelas Dina
belimbing.
DO : Infus aff.










VI. EVALUASI
Nama : Nn. M Ruang : Gynekologi
Umur : 38 tahun No.RM: 23.65.64
TANGGAL/
JAM (WIB)
NO.
DX CATATAN PERKEMBANGAN TTD
23 Nov 2012
06.45 WIB
1 S: Nn. M melaporkan perut terasa kaku dan nyeri berkurang.
P: Post salpingo oovorektomi sinistra e.c kista ovarii
Q: Nyeri seperti berputar di area post operasi
R: Abdomen bagian bawah
S: Nyeri skala 3 (nyeri ringan)
T: Nyeri saat bersin dan batuk, nyeri hilang timbul
O:
a. Nn. M terlihat lebih ceria
b. Nyeri tekan (+)
c. TTV : T 36,4
o
C, HR 82 x/mnt, RR 18 x/mnt TD 100/60 mmHg
A: Masalah Nn. M teratasi.
P: Pertahankan intervensi:
1. Relaxation therapy
a. Demonstrasikan dan ajarkan teknik relaksasi dengan pasien.
b. Dorong pasien untuk mendemonstrasikan kembali secara mandiri.
c. Evaluasi dan dokumentasikan respon terapi relaksasi.
2. Analgesic administration
a. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan keparahan nyeri sebelum mengobati
pasien.
b. Tentukan jenis analgesic, rute pemberian, dan dosis.

Dina
23 Nov 2012
06.45 WIB
2 S: - Pasien mengatakan balutan luka tidak bau.
- Pasien mengatakan nyeri pada area luka berkurang.
- Pasien mengatakan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan
genetalia.
O: - TTV : T 36,4
o
C, HR 82 x/mnt, RR 18 x/mnt TD 100/60 mmHg
Dina
- KU klien baik, kesadaran composmentis.
- Tidak ada tanda-tanda infeksi. Tidak tampak ada rembesan pada balutan luka.
A: Masalah Nn. M teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi:
1. Wound Care
a. Observasi dan catat karakteristik luka.
b. Bersihkan luka dengan sabun antibakteri.
c. Massase area sekitar luka untuk menstimulasi sirkulasi.
d. Balut luka sesuai kebutuhan.
e. Jaga kesterilan teknik ganti balut saat merawat luka.
f. Pantau perubahan balutan luka.
2. Infection Control
a. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi, dan kondisi yang
mengharuskan mereka lapor ke petugas kesehatan.
b. Ajarkan pasien dan keluarga cara mencegah infeksi
c. Kolaborasi : berikan terapi antibiotic

Anda mungkin juga menyukai