Anda di halaman 1dari 10

DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST

II (DDST II)

A. PENGERTIAN
DDST atau Denver Developmental Screening Test adalah sebuah
metode pengkajian yang digunakan secara luas untuk menilai kemajuan
perkembangan anak usia 0-6 tahun. DDST digunakan untuk mendetaksi
adanya masalah dalam perkembangan anak yang berat dan sebagai metode
yang cepat untuk mengidentifikasi anak yang memerlukan evaluasi lebih
lanjut.
Denver II merupakan revisi dari Denver Developmental Screening Test
( DDST) dengan tujuan untuk menemukan secara dini masalah penyimpangan
perkembangan potensial anak berumur kurang dari 6 tahun. Denver II berisi
125 items yg disusun dalam formulir menjadi 4 sektor dan berisi tes prilaku
untuk menilai tindak tanduk anak secara menyeluruh dan memperoleh
taksiran kasar bagaimana anak menggunakan kemampuannya.

B. TUJUAN
1. Menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan usia
2. Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia 0-6 tahun
3. Monitor anak dengan resiko perkembangan
4. Menjaring anak tanpa gejala terhadap kemungkinan adanya kelainan
perkembangan
5. Memastikan apakah anak dengan persangkaan adanya kelainan, benar-
benar ada kelainan

C. FUNGSI-FUNGSI YANG DIDETEKSI DALAM DENVER II
Ada 4 sektor perkembangan yang dinilai:
1. Personal Social (perilaku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan
berinteraksi dengan lingkungannya.
2. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati
sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti
perintah dan berbicara spontan
4. Gross motor (gerakan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

D. CARA PEMERIKSAAN DENVER II
1. Dilakukan secara kontinyu
2. Dengan ibu atau pengasuh anak didekatnya
3. Anak dan ibu dalam keadaan santai
4. Satu formulir dapat digunakan beberapa kali pada satu pasien
5. Bayi ditempatkan diatas tempat tidur dan anak duduk dikursi dengan
lengan di atas meja

E. ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN
Alat peraga yang bisa digunakan antara lain :
Benang wol merah
Kismis/ manik-manik
Peralatan makan
Peralatan gosok gigi
Kartu/ permainan ular tangga
Pakaian
Buku gambar/ kertas
Pensil
Kubus warna merah-kuning-hijau-biru
Kertas warna (tergantung usia kronologis anak saat diperiksa)

F. PENILAIAN
Interpretasi penilaian tiap item/gugus tugas
1. F = O = fail / gagal
2. R = refusal / menolak
3. P = pass / lewat
4. No = no oportunity

G. PROSEDUR KERJA PEMERIKSAAN DDST
Prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan saat pemeriksaan DDST
antara lain :
1. Memperkenalkan Diri
Dalam melakukan setiap kegiatan sebaiknya kita memperkenalkan diri
untuk menjalin hubungan saling percaya pada orang tua dan anak. Dalam
perkenalan diri ini kita juga harus menanyakan nama anak dan
pendamping yang akan mendampinginya saat penilaian.
2. Kontrak Waktu
Sebelum melakukan pemeriksaan perkembangan pada anak, kita harus
melakukan kontrak waktu terlebih dahulu kepada orang tua anak sebagai
pendamping.
3. Menjelaskan Tujuan dan Langkah Prosedur
Menjelaskan tujuan dan langkah prosedur yang akan dilakukan kepada
orang tua adalah hal penting yang harus diperhatikan untuk mencegah
terjadinya kebingungan dan agar orang tua dapat mengerti dan percaya
pada apa yang akan kita lakukan.
4. Mempersiapkan Lingkungan
Sebelum masuk ke dalam pemeriksaan perkembangan ini, persiapan
lingkungan sangat diperlukan. Persiapan lingkungan yang diperlukan
untuk menunjang adalah suasana menyenangkan dan interaktif untuk
kenyamanan anak. Pendampingan orang tua juga sangat penting untuk
membangun kepercayaan anak terhadap setiap prosedur yang akan kita
lakukan.

5. Menentukan Usia Anak
Penentuan usia anak adalah langkah pertama dalam menentukan
kemampuan perkembangan anak yang harus dicapai anak tersebut.
Penentuan usia anak dilakukan dengan cara pengurangan antara tanggal
bulan dan tahun pemeriksaan dengan tanggal bulan dan tahun lahir anak
tersebut. Contoh :
Anak A lahir pada tanggal 9 Oktober 2009, dan anak tersebut melakukan
tes Denver II pada tanggal 25 Desember 2011, maka usia anak tersebut
adalah
2011 12 25
2009 10 9 -
2 2 16
Dalam penentuan umur di system Denver II atau DDST, jika dalam
penghitungan umur anak kurang dari 15 hari dibulatkan kebawah dan
jika umur anak lebih dari 15 hari maka dibulatkan ke atas.
Contoh kasus diatas dapat dilihat bahwa umur anak tersebut 2 tahun 2
bulan 16 hari, setelah dibulatkan keatas maka umur anak tersebut adalah
2 tahun 3 bulan.
6. Menentukan Tingkat Perkembangan
Setelah menentukan umur anak, langkah selanjutnya adalah menentukan
tingkat perkembangan yang harus dicapai anak tersebut dengan cara
menarik garis lurus dari atas ke bawah pada umur yang telah terdapat
pada blanko Denver II. Perkembangan yang diujikan pada anak adalah
kotak perkembangan yang terkena garis lurus yang telah kita tentukan.
7. Mempersiapkan Alat Bantu
Dalam pemeriksaan Denver II ini kita harus mempersiapkan alat yang
menunjang pemeriksaan perkembangan yang akan kita ujiakan pada
anak. Misalnya pada pemeriksaan Denver II anak usia 2 tahun pada
sector personal sosial anak tersebit akan dites apakah anak tersebut bisa
menyuapi boneka jadi alat yang harus dipersiapkan adalah boneka dan
set makan untuk permainan. Begitu pula pada sector yang lainnya, kita
harus sesuaikan dengan tes apa yang akan kita lakukan pada anak
tersebut. Letakkan alat bantu uji di atas meja saat pemeriksaan.
8. Melakukan Uji Perkembangan
Lakukan uji perkembangan yang kurang aktif atau yang mudah terlebih
dahulu. Misalnya uji perkembangan pada anak usia 2 tahun dilakukan uji
dari hal yang dianggap mudah oleh anak tersebut. Contoh pada sector
bahasa terlebih dahulu dilakukan yaitu uji untuk menyebutkan gambar
yang kita tunjuk. Kemudian sector kedua yang diuji adalah sector
personal sosial dengan menguji apakah anak mampu menyuapi boneka
atau melepas pakaian sendiri tanpa bantuan. Kemudian dilanjutkan ke
sector yang ketiga adalah sector motorik kasar dengan menguji apakah
anak bisa menendang bola lurus kedepan. Dan sector terakhir adalah
motorik halus dimana anak diminta untuk menyusun menara 4 kubus
tanpa dibantu. Dalam uji perkembangan ini penggunaan alat bantu
digunakan secara berurutan.
9. Melakukan Penilaian
Setelah melakukan uji perkembangan nilai kemampuan perkembangan
anak. Jika ada risiko gangguan perkembangan pada sector-sektor yang
diujikan, lakukan sedikitnya 3 uji coba pada setiap sector yang berada
pada kiri garis umur. Jika anak gagal, menolak, atau non opportunity
lakukan uji coba tambahan kesebelah kiri pada garis sector yang sama
sampai anak dapat melewati 3 uji perkembangan. Lakukanlah interupsi
atau penilaian hasil uji perkembangan yang didapat, apakah anak
tersebut:
a. Advance (apabila anak dapat melakukan item disebelah kanan garis
umur)
b. Normal (apabila anak lulus uji perkembangan item yang sejajar
garis atau anak menolak melakukan item di sebelah kanan garis
umur)
c. Caution (apabila anak gagal/menolak tugas pada item di mana garis
umur berada di antara 75%-90% (warna hijau)
d. Delay (apabila anak gagal/menolak tugas pada item yang berada di
sebelah kiri garis umur)


FORMAT PENILAIAN
DEVELOPMENTAL SCREENING TEST (DDST) II


Nama Mahasiswa : Sang Ayu Putu Widya Wistarani
NIM : P07120012055
Kelas : 2.2 Reguler

1. IDENTITAS ANAK
Nama : I Putu Dika Pradita
Tanggal lahir : 2 Desember 2010
Umur : 3 Tahun 4 Bulan
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Hindu
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Tampaksiring, Gianyar

2. IDENTITAS ORANG TUA
Nama : Ni Made Duerni
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Hindu
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Tampaksiring, Gianyar

3. RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
a. Pesonal sosial (Perilaku sosial)
Orang tua (Ibu) mengatakan bahwa anak sudah mampu bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Anak juga sudah
mengenal semua anak yang ada di lingkungan rumahnya dan bahkan
sering bermain dengan anak-anak disekitar rumah.
b. Fine Motor Adaptive (Motorik halus)
Orang tua (ibu) mengatakan bahwa anak sudah mampu menggambar
bentuk-bentuk seperti lingkaran namun bentuknya belum lingkaran
sempurna.
c. Language (Bahasa)
Orang tua (ibu) mengatakan bahwa anak dapat berkomunikasi dengan
baik dan dan jelas. Orang tua juga mengatakan bahwa anak biasanya
menggunakan bahasa bali dalam keseharian dan anak tidak terlalu bisa
dalam berbahasa Indonesia.
d. Gross Motor (Motorik Kasar)
Orang tua (ibu) mengatakan bahwa anak ini merupakan anak yang
sangat aktif dan lincah dalam dalam kesehariannya dan sangat aktif
dalam bermain.

4. PENGHITUNGAN UMUR
Tanggal test : 2014 03 29
Tanggal lahir : 2010 12 02 -
3 3 27
Umur anak : 3 tahun 3 bulan 27 hari 3 tahun 4 bulan

5. PELAKSANAAN TEST DDST II
Sektor Respon Anak Simpulan
Personal Sosial
(Perilaku Sosial)
1. Anak mampu
menggosok gigi
tanpa bantuan
2. Anak mampu
memakai T-skirt
tanpa bantuan
Anak berada dalam
batas normal dan anak
tidak mengalami
keterlambatan pada
aspek personal sosial.


Fine Motor Adaptive 1. Anak mampu Anak berada dalam
(Motorik Halus) memilih garis yang
lebih panjang
2. Anak mampu
mencontoh bentuk
O
3. Anak mampu
menggoyangkan ibu
jari
batas normal dan anak
tidak mengalami
keterlambatan pada
aspek motorik halus.
Language (Bahasa)

1. Anak mampu
menyebutkan warna
2. Anak mampu
menghitung kubus
Anak berada dalam
batas normal dan anak
tidak mengalami
keterlambatan dalam
aspek bahasanya.
Gross motor (Motorik
Kasar)

1. Anak mampu
berdiri pada satu
kaki dalam 2 detik
2. Anak mampu
melompat dengan
satu kaki
Anak berada dalam
batas normal dan anak
tidak mengalami
keterlambatan dalam
aspek motorik kasar.

6. INTERPRETASI HASIL TEST DDST II
Anak dapat melakukan semua item yang di minta dengan baik sehingga
anak dinyatakan lulus (P). Anak bahkan mampu melakukan sebagian besar
items yang berada disebelah kanan garis dan mendapatkan skor A (Advance)
yang menunjukkan anak mengalami perkembangan lebih.

7. KESIMPULAN DARI KEEMPAT SEKTOR
Anak dapat melakukan semua item yang ditunjukan. Dapat disimpulkan
bahwa anak mengalami perkembangan personal sosial, motorik halus,
bahasa dan motorik kasar dengan baik dan advance atau perkembangannya
melebihi anak yang sesuai dengan umurnya.

8. HAMBATAN YANG DITEMUKAN DALAM TEST DDST II
Hambatan yang saya temukan dalam penilaian perkembangan yang saya
lakukan antara lain :
a. Anak sangat aktif
Anak sangat aktif dan sangat suka bermain sehingga saya agak
kesulitan dalam memberi intruksi untuk melakukan tes perkembangan.
Disini saya memerlukan peran ibu si anak dalam menenangkan dan
memberi pengarahan pada anak untuk menuruti serangkaian test yang
saya berikan.
b. Kendala bahasa
Dalam kehidupan sehari-hari anak biasanya menggunakan bahasa bali
sehingga dalam melakukan tes perkembangan ini saya harus
menerjemahkan maksud tes yang akan saya lakukan sebelumnya
kepada anak.
c. Membangun rasa kepercaya
Hambatan yang cukup sulit saya temui adalah membangun rasa
kepercayaan dengan si anak. Pada awalnya si anak malu-malu ketika
bertemu dengan saya karena memang kami tidak saling mengenal
pada awalnya, hal ini mengakibatkan anak merasa asing dan malu-
malu pada awalnya kepada saya, sehingga saya harus mendekatinya
dan mulai menjalin pertemanan secara perlahan-lahan dengan si anak
agar anak tidak takut dan anak dapat merasa tenang saat saya
melakukan tes perkembangan ini.

Anda mungkin juga menyukai