50%(2)50% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
17K tayangan5 halaman
1. Sidang BPUPKI kedua berlangsung dari 10-16 Juli 1945 untuk membahas rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia merdeka dan membentuk panitia-panitia kecil.
2. Pada tanggal 14 Juli 1945, hasil kerja panitia kecil seperti Pernyataan Kemerdekaan Indonesia, Pembukaan UUD, dan batang tubuh UUD disampaikan.
3. Setelah tugasnya selesai, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan digant
1. Sidang BPUPKI kedua berlangsung dari 10-16 Juli 1945 untuk membahas rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia merdeka dan membentuk panitia-panitia kecil.
2. Pada tanggal 14 Juli 1945, hasil kerja panitia kecil seperti Pernyataan Kemerdekaan Indonesia, Pembukaan UUD, dan batang tubuh UUD disampaikan.
3. Setelah tugasnya selesai, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan digant
1. Sidang BPUPKI kedua berlangsung dari 10-16 Juli 1945 untuk membahas rancangan Undang-Undang Dasar Negara Indonesia merdeka dan membentuk panitia-panitia kecil.
2. Pada tanggal 14 Juli 1945, hasil kerja panitia kecil seperti Pernyataan Kemerdekaan Indonesia, Pembukaan UUD, dan batang tubuh UUD disampaikan.
3. Setelah tugasnya selesai, BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945 dan digant
Sidang BPUPKI II dllaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945.
Dalam sidang ini dibicarakan
mengenai penyusunan Rencana Pembukaan Undang-undang Dasar dan rencana Undang-undang Dasar serta rencana lain yang berhubungan dengan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Dalam rapat tanggal 11 3uli 1945 dibentuk Panitia Perancang Undang-undang Dasar dengan susunan sebagai berikut: 1. In Soekarno; 2. R. Otto Iskandardinata; 3. BPH Purbaya; 4. K.H. Agus Salim; 5. Mr. Achmad Subarjo; 6. Mr. R. Soepomo; 7. Mr. Maria Ulfah Santosa; 8. K.H. Wahid Hasyim; 9. Parada Harahap; 10. Mr. J. Latuharhary; 11. Mr. R. Soetanto Tirtoprojo; 12. Mr. Sartono; 13. Mr. KPRT Wongso Negoro; 14. KRTH Wuryaningrat; 15. Mr. R.P. Singgih; 16. Mr. Tan Eng Hoa; 17. Dr. P.A. Husein Jayadiningrat; 18. Dr. Sukirman Wiryosanjoyo; 19. Mr. A.A. Maramis; 20. Miyano (utusan Jepang).
Atas usul dari Husein Jayadiningrat dan Mr. Muh. Yamin, maka dalam Panitia Perancang Undang-undang Dasar dibentuk Panitia Kecil dengan susunan sebagai berikut: 1. Panitia Kecil Declaration of Rights, dengan susunan anggota Mr. Achmad Subardjo (Ketua), Parada Harahap, dan Mr. Sukirman Wityosanjoyo. 2. Panitia Kecil Perancang Undang-undang Dasar dengan susunan Mr. Soepomo (Ketua), Mr. Achmad Soebardjo, KPRT Wongsonegoro, Mr. A.A. Maramis, Mr. R.P. Singgih, K.H. Agus Salim, dr. Sukirman wiryosanjoyo. 3. Untuk Preambul tidak dibentuk panitia kecil karena hasil Panitia Sembilan tangga122 Juni 1945 telah diterirna. Dalam rapat yang memakan waktu selama 7 hari itu, dihasilkan Rancangan Undangundang Dasar untuk Indonesia Merdeka. Usaha-usaha mempersiapkan kemerdekaan Indonesia melalui BPUPKT hanya sampai di sini. karena selanjutnya pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan dan sebagai gantinya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 9 Agustus 1945. Ketua PPKI ialah In Soekarno dan wakilnya Drs. Muh. Hatta.
Perbedaan Sidang BPUPKI I dan BPUPKI II PERBEDAAN SIDANG BPUPKI I & SIDANG BPUPKI II
No Sidang BPUPKI I Sidang BPUPKI II 1. Pelaksanaan Sidang BPUPKI I dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 1 Juni 1945 Sidang BPUPKI II dilaksanakan pada tanggal 10 sampai dengan 16 Juli 1945 2. Ketua Radjiman Wedyodiningrat Ir. Soekarno 3. Masalah yang dibahas Dasar Negara: Pada tanggal 29 Mei 1994, Mr. Muhammad Yamin dalam pidato singkatnya mengemukakan lima asas yaitu: 1. peri kebangsaan 2. peri kemanusiaan 3. peri ke Tuhanan 4. peri kerakyatan 5. kesejahteraan rakyat Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo mengusulkan lima asas yaitu: 1. persatuan 2. keseimbangan lahir dan batin 3. kekeluargaan 4. keadilan rakyat 5. musyawarah Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mengusulkan lima asas pula yang disebut Pancasila yaitu: a. nasionalisme dan kebangsaan Indonesia b. internasionalisme dan peri kemanusiaan c. mufakat atau demokrasi d. kesejahteraan sosial e. Ketuhanan yang Rancangan UUD:
Husein Jayadiningrat dan Mr. Muh. Yamin, maka panitia perancang Undang- undang dasar dibentuk panitia kecil dengan susuna sebagai berikut: Panitia Kecil Declaration of Rights, dengan susunan anggota Mr. Achmad Subardjo (ketua), Parada Harapah, dan Mr. Sukirman Wityosanjoyo Panitia Kecil Perancang Undang- undang Dasar dengan susunan Mr. Soepomo (ketua), Mr. Achmad Subardjo, KPRT Wongsonegoro, Mr. A.A Maramis, Mr. R.P. Singgih, K.H. Agus Salim, Dr. Sukirman Wiryosanjoyo. Untuk preambul tidak dibentuk panitia sembilan tanggal 22 juni 1945 telah diterima. Maha Esa
4. Hasil Sidang Dasar Negara Pancasila diambil dari piagam Jakarta: Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Tapi pada sila pertama diubah menjadi: Ketuhanan Yang Maha Esa Mengingat Negara Indonesia adalah Negara yang beragama majemuk.
Rancangan UUD: Pernyataan indonesia merdeka Pembukaan UUD UUD (batang tubuh )
Rumusan Dasar Negara menurut Jakarta Charter (22 Juni 1945) : 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya. 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. c. Sidang BPUPKI yang kedua tanggal 10 s/d 16 Juli 1945. Pada sidang pleno kedua BPUPKI membicarakan tentang rancangan undang-undang dasar Negara Indonesia merdeka dan berhasil membentuk panitia kecil. Panitia Kecil yang dipimpin oleh Ir. Soekarno, bertugas merumuskan rancangan Pembukaan undang-undang dasar yang berisi tujuan dan asas Negara Indonesia merdeka. Panitia Kecil yang dipimpin oleh Prof.Dr.Mr.R.Soepomo, bertugas merumuskan rancangan batang tubuh undang-undang dasar dan rancangan naskah proklamasi. Pada hari kelima sidang ini, yakni tanggal 14 Juli 1945 telah diterima rancangan dasar Negara sebagaimana tersebut dalam Piagam Jakarta yang dicantumkan dalam Pembukaan dari rencana UUD yang sedang disiapkan.
Sidang BPUPKI II (Kedua) s h a r e a n d s h o w l o v e by jeremiah kwon Setelah melakukan Sidang BPUPKI I (Pertama), dilanjutkan dengan Sidang BPUPKI II. Waktu Sidang BPUPKI II adalah : Tanggal 10 16 Juli 1945.
Sidang BPUPKI Sidang BPUPKI I (Pertama) belum mendapatkan kesimpulan, sehingga sebelum dilakukan Sidang BPUPKI II dibentuklah Panitia Sembilan. Anggota Panitia Sembilan adalah : 1. Ir. Soekarno sebagai ketua 2. Drs. Moh. Hatta 3. A.A. Maramis, SH 4. Abikusno Cokrosuyoso 5. Abdul Kahar Muzakkir 6. Haji Agus Salim 7. K.H. Wahid Hasyim 8. Achmad Soebardjo, SH 9. Mohammad Yamin Panitia Sembilan berhasil membuat keputusan yaitu : 1. Menggolongkan usul-usul yang masuk. 2. Usul prosedur yang harus dilakukan, yaitu prosedur agar lekas tercapai Indonesia merdeka. 3. Menyusun usul rencana pembukaan hukum dasar yang disebut Piagam Jakarta oleh Mohammad Yamin. Selanjutnya pada Sidang BPUPKI II membahas tentang : 1. Penyusunan Rencana Pembukaan Undang-Undang Dasar. 2. Penyusunan Rencana Undang-Undang Dasar. 3. Rencana terkait kemerdekaan Indonesia. Setelah bersidang selama tujuh hari tersebut akhirnya dapat dihasilkan dan disusun rancangan Undang-Undang Dasar Indonesia merdeka. Demikianlah penjelasan singkat tentang Sidang BPUPKI II (Kedua), semoga bermanfaat dan terima kasih. 1>Pada sidang pertama BPUPKI pada tanggal 29 Mei 1 Juni 1945 hasilnya: Dasar Negara ---> Pancasila Oleh karena itu setiap tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila
2>Pada sidang kedua BPUPKI pada tanggal 10 16 Juli 1945 Berikut ini hasil kerja panitia kecil yang dilaporkan tanggal 14 Juli 1945. a. Pernyataan Indonesia Merdeka. b. Pembukaan Undang-Undang Dasar (Preambul). c. Undang-Undang Dasar (Batang Tubuh).
Setelah tugas BPUPKI dipandang selesai, BPUPKI dibubarkan. Sebagai gantinya pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Dokuritsu Junbi Inkai atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).