Anda di halaman 1dari 3

IX.

PEMBAHASAN
Asam polibasis dapat didefinisikan sebagai asam yang di dalam larutan
akan mengalami lebih dari satu tingkat ionisasi dengan masing-masing tetapan-
tetapan ionisasi. Titrasi asam polibasis melibatkan larutan standar sekunder ntrium
hidroksida dan larutan standar primer asam phospat. Di dalam larutan asam
phospat terionisasi sebanyak tiga tingkat karena asam phospat memiliki tiga buah
ion hidrogen yang harus dilepaskan.
Dalam percobaan terdapat dua macam titrasi yang digunakan, antara lain
titrasi potensiometri dan titrasi konduktometri. Titrasi konduktometri dilakukan
terhadap dua indikator antara lain metil merah dan fenolptalein. Perubahan warna
metil merah dari berwarna merah berubah menjadi berwarna kuning setelah
penambahan natrium hidroksida sebanyak 1 mL dan pH yang diperoleh 7,41.
Perubahan warna fenolptalein dari berwarna bening menjadi merah muda atau
pink stelah penambahan natrium hidroksida sebanyak 1,95 mL dan pH yang
diperoleh 8,33. Dari kedua indikator tersebut dapat ditentukan indikator yang
paling cepat mencapai titik ekivalennya. Indikator metil merah lebih cepat
mencapai titik ekivalennya dibandingkan dengan indikator fenolptalein, sebab
range pH dari metil merah berada pada 4,4 6,2 sedangkan range pH fenolptalein
berada pada 8,3 10,5.
Sebelum dilakukan pengukuran terhadap pH dengan menggunakan
pHmeter, alat yang digunakan tersebut harus dikalibrasiterlebih dahulu. Kalibrasi
dilakukan untuk memperkecil kesalahan dalam pengukuran serta untuk
mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Titrasi potensiometri dalam
percobaan ini dilakukan terhadap asam phospat yang ditetsi dengan natrium
hidroksida dan diukur nilai pHnya. Dalam pengukurannya diperoleh hasil pada
volume mencapi 0,9 mL pH larutan tersebut 9,19. Titrsi ini dilakukan dengan
bantuan indikator fenoltalein, sehingga pH yang diperoleh berada antara range pH
indikator fenolptalein (8,3 10,5).
Titrasi yang digunakan dalam percobaan ini memliki kelebihannya
masing-masing, dintaranya kelebihan titrasi konduktometri antara lain dapat
dilakukan tanpa menggunakan indikator, titrasi ini juga dapat digunakan untuk
titrasi yang berwarna dan lebih praktis. Sedangkan kelebihan dari titrasi
potensiometri antara lain dapat mengukur potensial larutan dengan menggunakan
elektroda pembanding atau potensiometer.




























X. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan diperoleh metil merah dengan range pH 4,4 6,2
lebih cepat mencapai titik ekivalen dibndingkan dengan fenolptalein.
2. Kalibrasi alat dilakukan sebelum memulai pengukuran untuk memperkecil
kesalahan dalam pengukuran.
3. Dari hasil pengukuran pH yang diperoleh pH fenolptalein lebih besar
dibandingkan dengan pH metil merah.
4. Pada titrasi potensiometri diperoleh hasil pH 9,09 setelah penambahan
natrium hidroksida sebanyak 0,9 mL.
5. Dalam percobaan ini pengamatan terhadap perubahan warna dilakukan
pada titrasi konduktometri sementara pengukuran terhadap pH dilakukan
pada titrasi potensiometri.

Anda mungkin juga menyukai