Anda di halaman 1dari 8

SURYA 63 Vol.01, No.

XIV, April 2013



HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL
DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING
KABUPATEN LAMONGAN

Ismaul Lichayati*, Ratih Indah Kartikasari**


....... . ..ABSTRAK ....... . ..

Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi
pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa kehamilan hingga periode pasca natal.
Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil.
Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik
sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel yang diambil adalah sebagian
ibu hamil trimester II dan III di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan sebanyak 33 responden dari populasi sebanyak 36 responden. Data diambil dengan
menggunakan kuesioner tertutup, setelah itu ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan
uji koefisien kontingensi dengan tingkat signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (75%) ibu hamil yang tidak pernah
melakukan senam hamil mengalami nyeri punggung dan seluruh (100%) ibu hamil yang sering
melakukan senam hamil tidak mengalami nyeri punggung. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai
r = 0,544 dan p = 0,001 (p < 0,05) sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan
antara senam hamil dengan nyeri punggung. Dengan demikian ibu hamil yang melakukan senam
hamil secara teratur maka semakin kecil keyakinan mengalami keluhan nyeri punggung.
Melihat hasil penelitian diatas maka perlu bagi petugas kesehatan terutama bidan secara intensif
memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat senam hamil, agar ibu hamil
melakukan senam secara teratur untuk mencegah keluhan nyeri punggung.

Kata Kunci : Senam Hamil, Nyeri Punggung

PENDAHULUAN. . .
Kehamilan membawa begitu banyak
perubahan pada tubuh seorang wanita
sehingga tidak mengejutkan bila timbul
beberapa rasa sakit dan nyeri. Meskipun
tenaga kesehatan sering menyebutnya
sebagai gangguan kecil semasa kehamilan,
keadaan ini jelas tidak dianggap ringan oleh
si wanita yang telah mengalaminya (Nolan,
2003). Para wanita mengalami berbagai
macam ketidaknyamanan selama kehamilan,
kebanyakan dari ketidaknyamanan ini
berhubungan dengan perubahan anatomi dan
fisiologis yang terjadi dan yang lainnya
berhubungan dengan aspek-aspek emosi
dalam kehamilan. (Walsh, 2007)
Salah satu ketidaknyamanan yang
sering timbul adalah nyeri punggung. Nyeri
punggung merupakan gangguan yang banyak
dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya
terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat
dialami sepanjang masa-masa kehamilan
hingga periode pasca natal. Wanita yang
pernah mengalami nyeri punggung sebelum
kehamilan beresiko tinggi mengalami hal
yang sama ketika hamil, oleh karena itu
penting sekali untuk dapat membedakan
nyeri punggung terjadi akibat kehamilan
dengan nyeri punggung yang terjadi akibat
penyebab lain. (Fraser, 2009)
Nyeri punggung bawah lazim terjadi
pada kehamilan dengan insiden yang
dilaporkan bervariasi dari kira-kira 50% di
Inggris dan Skandinavia sampai mendekati
70% di Australia. Mantle melaporkan bahwa
16% wanita yang diteliti mengeluh nyeri
punggung hebat dan 36% dalam kajian
Ostgaard et al. tahun 1991 melaporkan nyeri
punggung yang signifikan (Eileen, 2007).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Siti
Mudayyah tahun 2010 di Bidan Praktik
Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 64 Vol.01, No.XIV, April 2013

Swasta (BPS) Siti Halimah Desa Surabayan,
Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan
dari 12 responden ibu hamil ditemukan 10
responden (83 %) ibu hamil yang mengalami
nyeri punggung dan 2 responden (17%) ibu
hamil yang tidak mengalami nyeri punggung.
(Mudayyah, 2010)
Hasil survey awal pada ibu hamil
TM II di POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan, yang dilakukan tanggal 26
Oktober 2011 didapatkan dari 6 ibu hamil
ditemukan 4 orang (66,67%) mengalami
nyeri punggung, dan 2 orang (33,33%) tidak
mengalami nyeri punggung. Berdasarkan
uraian diatas menunjukkan bahwa masih
tingginya angka kejadian nyeri punggung
pada ibu hamil.
Faktor predisposisi nyeri punggung
meliputi pertumbuhan uterus yang
menyebabkan perubahan postur, penambahan
berat badan, pengaruh hormon relaksin
terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung
terdahulu, paritas dan aktivitas. Pertumbuhan
uterus yang sejalan dengan perkembangan
kehamilan mengakibatkan teregangnya
ligamen penopang yang biasanya dirasakan
ibu sebagai spasme menusuk yang sangat
nyeri yang disebut dengan nyeri ligamen. Hal
inilah yang menyebabkan nyeri punggung.
Sejalan dengan bertambahnya berat badan
secara bertahap selama kehamilan mengubah
postur tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh
bergeser ke depan. Ada kecenderungan bagi
otot punggung untuk memendek jika otot
abdomen meregang sehingga dapat
menyebabkan ketidakseimbangan otot
disekitar pelvis dan tegangan tambahan dapat
dirasakan diatas ligamen tersebut. Oleh sebab
itu perlunya latihan otot abdomen yaitu
melalui senam hamil. Dengan senam hamil
terutama pada gerakan latihan otot
transversus sehingga dapat melatih tonus otot
abdomen transversal bagian dalam yang
merupakan penopang postural utama dari
tulang belakang. Begitu juga latihan dasar
pelvis, dengan gerakan ini dapat
mempertahankan tonus otot sehingga dapat
tetap berfungsi dengan baik dan latihan ini
akan meningkatkan ketahanan serat otot
postural yang berkedut dengan lambat yang
berada di dasar pelvis. Oleh karena itu latihan
otot abdomen perlu diajarkan pada masa
antenatal untuk memastikan kembalinya
bentuk otot ke bentuk normal pascanatal
dengan cepat, kemampuan mengejan yang
efektif saat persalinan dan mengurangi nyeri
punggung selama kehamilan. (Fraser, 2009)
Kadar relaksin awal yang tinggi juga
dapat menyebabkan nyeri punggung.
Keadaan ini dapat menjelaskan mengapa
beberapa wanita mengalami nyeri punggung
dan pelvis yang terjadi pada trimester
pertama. Faktor yang lain adalah riwayat
nyeri punggung. McEvog et al. (2001)
menemukan bahwa nyeri punggung terdahulu
pada kehamilan merupakan prediktor nyeri
punggung pada kehamilan berikutnya
(Eileen, 2007). Faktor yang terakhir adalah
paritas dan aktivitas. Wanita grandemultipara
yang tidak pernah melakukan latihan tiap kali
selesai melahirkan cenderung mengalami
kelemahan otot abdomen. Sedangkan wanita
primigravida biasanya memiliki otot
abdomen yang sangat baik karena otot
tersebut belum pernah mengalami
peregangan sebelumnya. Dengan demikian,
keparahan nyeri punggung bagian bawah
biasanya meningkat seiring paritas. Nyeri
punggung juga dapat merupakan akibat
membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa
istirahat dan angkat beban, terutama bila
salah satu atau semua kegiatan ini dilakukan
saat wanita tersebut sedang lelah. (Varney,
2006)
Jika nyeri punggung tidak segera
diatasi, ini bisa mengakibatkan nyeri
punggung jangka panjang, meningkatkan
kecenderungan nyeri punggung pascapartum
dan nyeri punggung kronis yang akan lebih
sulit untuk diobati atau disembuhkan. Pada
kondisi ini, sebaiknya ibu dirujuk pada
seorang ahli fisioterapi kesehatan wanita
untuk mendapatkan pengkajian individu,
yang mungkin perlu dilakukannya
rehabilitasi yang tepat untuk melatih otot
postural dan mengembalikan kemantapan
pelvis. (Eileen, 2007)
Upaya yang dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan adalah memberikan
pendidikan kesehatan tentang pencegahan
atau penanganan nyeri punggung pada ibu
Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 65 Vol.01, No.XIV, April 2013

hamil yaitu ; 1) Olahraga senam hamil
meliputi latihan transversus, latihan dasar
pelvis dan peregangan umumnya Latihan ini
melatih tonus otot abdomen transversal
bagian dalam yang merupakan penopang
postural utama dari tulang belakang selama
kehamilan (Fraser, 2009), 2) menggunakan
sepatu yang nyaman, bertumit rendah, karena
sepatu tumit tinggi dapat membuat lordosis
bertambah parah, 3) mandi air hangat
terutama sebelum tidur, 4) menggunakan
bantal penyangga di antara kaki dan di bawah
abdomen ketika dalam posisi berbaring
miring, 5) apabila bangun dari posisi
terlentang harus dilakukan dengan memutar
tubuh kearah samping dan bangun sendiri
perlahan menggunakan lengan untuk
peyangga, 6) masase untuk memulihkan
tegangan pada otot, penggunaan minyak
khusus seperti lavender dapat digunakan
untuk lebih meningkatkan relaksasi dan
mengurangi rasa nyeri pada trimester 3, 7)
jika lordosis berhubungan dengan kurangnya
tonus otot abdomen, pengikat abdomen atau
korset juga dapat digunakan termasuk
penyokong abdomen, 8) memastikan agar ibu
mempraktikkan postur tubuh yang tepat
ketika bekerja dan posisi istirahat yang tepat
pula (Walsh, 2007), 9) memastikan agar
permukaan dan ruang bekerja memiliki
ketinggian yang mudah digapai untuk
mencegah badan terlalu membungkuk , 10)
menghindari sit-up, 11) menghindari
aktivitas terlalu lama serta lakukan istirahat
secara sering. (Eileen, 2007)
Mengingat banyaknya faktor yang
menjadi penyebab nyeri punggung, maka
peneliti tertarik melakukan penelitian
tentang: Hubungan senam hamil dengan
nyeri punggung pada ibu hamil di
POLINDES Desa Tlanak Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan.

METODE PENELITIAN. .
Desain penelitian menggunakan
metode analitik korelasi dengan dengan
pendekatan cross sectional, teknik sampling
yang digunakan adalah simple random
sampling. Sampel diambil sebanyak 33
responden yaitu sebagian ibu hamil trimester
(TM) II dan III yang periksa di POLINDES
Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten. Data penelitian diambil
menggunakan koesioner tertutup.

HASIL PENELITIAN
A. Data Umum
Karakteristik responden
(1) Pendidikan
Tabel 1 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan
Pendidikan di POLINDES Desa
Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No Pendidikan Frekuensi (%)
1 SD 2 6,1
2 SMP 11 33,3
3 SMA 17 51,5
4 PT 3 9,1
Total 33 100
Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
bahwa lebih dari sebagian (51,5%) responden
berpendidikan SMA dan sebagian kecil
(9,1%) responden berpendidikan perguruan
tinggi.
(2) Umur
Tabel 2 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Umur di
POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No Umur Frekuensi (%)
1 < 20 Th 3 9,1
2 21-30 Th 26 78,8
3 >30 Th 4 12,1
Total 33 100
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
bahwa hampir seluruhnya (78,8%) responden
berumur 21-35 tahun dan sebagian kecil
(9,1%) responden berumur < 20 tahun.








Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 66 Vol.01, No.XIV, April 2013

(3) Usia Kehamilan
Tabel 3 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Usia
Kehamilan di POLINDES Desa
Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No Usia
Kehamilan
Frekuensi (%)
1
2
4-6 bulan
7-10 bulan
19
14
57,6
42,4
Total 33 100
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
bahwa lebih dari sebagian (57,6%) responden
usia kehamilan 4-6 bulan.
(4) Paritas
Tabel 4 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Paritas
di POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No Hamil
ke
Frekuensi (%)
1
2
3
1
2
3
14
16
3
42,4
48,5
9,1
Total 33 100
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan
bahwa hampir sebagian (48,5%) responden
kehamilan kedua dan sebagian kecil (9,1%)
responden kehamilan ke 3.
(5) Kenaikan BB per bulan
Tabel 5 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan
Kenaikan BB per Bulan di
POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No Kenaikan
BB per
bulan
Frekuensi (%)
1
2
1
1,5
19
14
57,6
42,4
Total 33 100
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
bahwa lebih dari sebagian (57,6%) responden
kenaikan BB per bulan 1 kg.
(6) Pekerjaaan
Tabel 6 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan
Pekerjaan di POLINDES Desa
Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No Pekerjaan Frekuensi (%)
1

2
3

4
Tidak Bekerja
atau IRT
Petani
Swasta atau
Wiraswasta
PNS
2

8
20

3
6,1

24,2
60,6

9,1
Total 33 100
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
bahwa lebih dari sebagian (60,6%) responden
bekerja swasta atau wiraswasta dan sebagian
kecil (6,1%) responden tidak bekerja atau ibu
rumah tangga.

B. Data Khusus
1) Senam Hamil
Tabel 7 Distribusi Karakteristik Responden
Berdasarkan Senam Hamil di
POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan Maret
- Mei 2012.
No Senam
Hamil
Frekuensi (%)
1
2
3
Tidak Pernah
2x/minggu
3x/minggu
8
11
14
24,2
33,3
42,4
Total 33 100
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
bahwa hampir sebagian (42,4%) responden
melakukan senam hamil 3x/minggu dan
sebagian kecil (24,2%) responden tidak
melakukan senam hamil.









Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 67 Vol.01, No.XIV, April 2013

2) Nyeri Punggung
Tabel 8 Distribusi Karakteristik
Responden Berdasarkan Nyeri
Punggung di POLINDES Desa
Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret - Mei 2012.
No

Nyeri
Punggung
Frekuensi Prosentase
(%)
1
2
Ya
Tidak
10
23
30,3
69,7
Total 33 100
Berdasarkan tabel 8 menunjukkan
bahwa lebih dari sebagian (69,7%) responden
tidak mengalami nyeri punggung.

3) Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri
Punggung Pada Responden
Tabel 9 Tabulasi Silang Hubungan
Senam Hamil Dengan Nyeri
Punggung di POLINDES Desa
Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan Bulan
Maret sampai dengan Mei 2012.
No Senam
Hamil
Nyeri Punggung Jumlah %
Ya Tidak
% %
1 Tdk
pernah
6 75 2 25 8 100
2 Jarang 4 36,4 7 63,6 11 100
3 Sering 0 0 14 100 14 100
Jumlah 10 30,3 23 69,7 33 100
Dari hasil tabulasi silang pada tabel 9
dapat ditunjukkan bahwa responden yang
tidak pernah melakukan senam hamil
mengalami nyeri punggung sebagian (75%),
sedangkan yang sering melakukan senam
hamil seluruhnya (100%) tidak mengalami
nyeri punggung.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan
uji koefisien kontingensi yang dianalisis
dengan menggunakan program SPSS versi
16.0 didapatkan nilai r = 0,544 dan nilai p =
0,001 Dimana p < 0,05 maka H
1
diterima
artinya terdapat hubungan yang sedang
antara senam hamil dengan nyeri punggung
pada ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan. Dengan demikian ibu hamil yang
melakukan senam hamil secara teratur maka
keluhan nyeri punggung pada masa
kehamilan jarang dialami pada ibu hamil.

PEMBAHASAN . .
1. Senam Hamil
Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan
bahwa hampir sebagian ibu hamil di
POLINDES Desa Tlanak Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan sering
melakukan senam hamil (3x/minggu).
Artinya bahwa, hampir sebagian ibu hamil
telah melakukan senam hamil, hal ini
merupakan suatu perilaku ibu hamilyang
bernilai positif, karena dapat mengurangi
terjadinya nyeri punggung, memperkuat otot
persalinan, membantu menata letak janin
sehinggasangat baik dalam
upayamemperlancar proses persalinan
kedepan. Senam hamil dapat dipengaruhi
oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan
dan umur.
Pendidikan merupakan faktor yang
mempengaruhi senam hamil selama
kehamilan. Berdasarkan tabel 1 diatas dapat
dijelaskan bahwa ibu hamil di POLINDES
Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan lebih dari sebagian
berpendidikan SMA, dimana pendidikan
SMA merupakan pendidikan menengah, cara
berfikirnya sudah mulai matang dan mampu
mengaplikasikan informasi yang diterima
khususnya tentang senam hamil
(Notoatmodjo. 2003). Pendidikan merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukan
pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap
pentingnya sesuatu hal, termasuk pentingnya
melakukan senam hamil selama kehamilan.
Ini disebabkan seseorang yang berpendidikan
tinggi akan lebih luas pandangannya dan
lebih mudah menerima ide dan tata cara
kehidupan baru. Jadi, secara umum semakin
tinggi tingkat pendidikan wanita, semakin
besar kemungkinannya melakukan senam
hamil.
Selain pendidikan, senam hamil juga
dipengaruhi oleh faktor umur. Berdasarkan
tabel 2 diatas dapat dijelaskan bahwa ibu
hamil di POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan hampir seluruhnya berumur 21-
Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 68 Vol.01, No.XIV, April 2013

30 tahun. Menurut Notoatmodjo (2007), pada
usia 21- 30 tahun merupakan usia produktif
dimana seorang wanita aktif dalam menerima
informasi. Pada masa ini merupakan usia
dewasa muda, dimana daya ingat terhadap
informasi yang diterima baik langsung
maupun tidak langsung akan lebih mudah
diingat dan dipahami, sehingga ibu akan
mempunyai pengetahuan cukup khususnya
pengetahuan tentang pentingnya melakukan
senam hamil selama kehamilannya.

2. Nyeri Punggung
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat
dijelaskan bahwa lebih dari sebagian ibu
Hamil di POLINDES Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten
Lamongan tidak mengalami nyeri punggung.
Artinya lebih dari sebagian ibu hamil tidak
mengalami nyeri punggung, ketidaknyerian
yang dialami ibu hamil akan membantu
untuk beraktivitas dengan baik walaupun
sedang hamil, disisi yang lain ibu hamil akan
lebih percaya diri dalam menghadapi proses
persalinan kedepan. Nyeri punggung pada
ibu hamil dapat dipengaruhi oleh senam
hamil dan faktor lain yang mendukung
adalah usia kehamilan dan kenaikan berat
badan.
Usia kehamilan merupakan faktor
yang mempengaruhi nyeri punggung.
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa
lebih dari sebagian ibu hamil usia kehamilan
4-6 bulan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Varney (2006) bahwa nyeri punggung akan
meningkat intensitasnya seiring pertumbuhan
uterus yang sejalan dengan pertambahan usia
kehamilan sehingga mengakibatkan
teregangnya ligamen penopang, pergeseran
pusat gravitasi dan postur tubuh semakin
lordosis. Hal inilah yang biasanya dirasakan
ibu sebagai spasme menusuk yang sangat
nyeri yang disebut dengan nyeri punggung.
Faktor lain yang mempengaruhi nyeri
punggung yaitu kenaikan berat badan.
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa
lebih dari sebagian ibu hamil kenaikan berat
badan per bulan 1 kg. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Bobak (2004) bahwa kenaikan
berat untuk ibu hamil trimester II dan III
yang normal yaitu 1 kg. Jika kenaikan berat
badan melebihi normal dapat menyebabkan
perubahan postur tubuh yang berlebihan
sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke
depan yang mengakibatkan otot disekitar
pelvis tidak seimbang sehingga mengalami
nyeri punggung (Fraser. 2009).
Nyeri punggung adalah salah satu rasa
tidak nyaman yang paling umum selama
kehamilan. Nyeri punggung dapat terjadi
karena adanya tekanan pada otot punggung
ataupun pergeseran pada tulang punggung
sehingga menyebabkan sendi tertekan
(Fraser. 2009). Selama hamil nyeri punggung
dapat dialami ibu hamil, ini merupakan hal
yang fisiologis yang bisa saja terjadi pada
trimester tertentu selama periode kehamilan.
Ibu yang merasakan nyeri punggung
biasanya ditandai dengan gejala utama yaitu
nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di
daerah tulang punggung sehingga dapat
mengganggu ibu hamil dalam aktivitas. Rasa
sakit tersebut jika tidak segera diatasi tentu
akan sangat membebani dan menyakitkan.
Nyeri punggung pada ibu hamil dapat diatasi,
salah satunya dengan melakukan senam
hamil.

3. Hubungan Senam Hamil dengan Nyeri
Punggung
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui
bahwa ibu hamil yang melakukan senam
hamil secara teratur seluruhnya tidak
mengalami nyeri punggung dan ibu hamil
yang tidak melakukan senam hamil lebih dari
sebagian mengalami nyeri punggung. Hal ini
sesuai dengan hasil uji koefisien kontingensi
perhitungan menggunakan SPSS 16.0 tentang
hubungan senam hamil dengan nyeri
punggung pada ibu hamil didapatkan nilai r =
0,544 dan nilai p = 0,001 dimana p < 0,05
maka H
1
diterima artinya terdapat hubungan
yang sedang antara senam hamil dengan
nyeri punggung pada ibu hamil di
POLINDES Desa Tlanak Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan.
Menurut Mandriwati (2007), senam
hamil adalah latihan fisik berupa beberapa
gerakan tertentu yang dilakukan khusus
untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil.
Yang mana senam hamil dilakukan dengan
tujuan membuat elastis otot dan ligamen
Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 69 Vol.01, No.XIV, April 2013

yang ada di panggul, memperbaiki sikap
tubuh mengatur kontraksi dan relaksasi serta
mengatur teknik pernapasan. Dengan senam
hamil terutama pada gerakan latihan otot
transversus sehingga dapat melatih tonus otot
abdomen transversal bagian dalam yang
merupakan penopang postural utama dari
tulang belakang. Begitu juga latihan dasar
pelvis, dengan gerakan ini dapat
mempertahankan tonus otot sehingga dapat
tetap berfungsi dengan baik dan latihan ini
akan meningkatkan ketahanan serat otot
postural yang berkedut dengan lambat yang
berada di dasar pelvis. Menurut Eileen
(2007), melakukan senam hamil secara
teratur dipercayai dapat menurunkan nyeri
punggung, salah satunya dengan latihan
transversus, latihan dasar pelvis dan
peregangan umumnya.
Oleh karena itu latihan senam hamil perlu
diajarkan pada masa antenatal untuk
memastikan kembalinya bentuk otot ke
bentuk normal pascanatal dengan cepat,
kemampuan mengejan yang efektif saat
persalinan, terutama mengurangi nyeri
punggung selama kehamilan. Sebagian besar
masyarakat yang berpendidikan tinggi dan
berusia reproduktif mempunyai minat tinggi
dalam melakukan senam hamil secara teratur
sehingga keluhan nyeri punggung pada masa
kehamilan jarang dialami pada ibu hamil.

KESIMPULAN DAN SARAN.
1. Kesimpulan
1) Hampir sebagian ibu hamil di
POLINDES Desa Tlanak Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan
melakukan senam hamil secara teratur.
2) Lebih dari sebagian ibu hamil di
POLINDES Desa Tlanak Kecamatan
Kedungpring Kabupaten Lamongan
tidak mengalami nyeri punggung.
3) Ada hubungan yang signifikan antara
senam hamil dengan nyeri punggung
pada ibu hamil di POLINDES Desa
Tlanak Kecamatan Kedungpring
Kabupaten Lamongan.

2. Saran
Diharapkan agar hasil penelitian ini
dapat dijadikan teori pendukung dalam
memberikan materi pembelajaran tentang
senam hamil.
Diharapkan agar tenaga kesehatan
meningkatkan pelayanan dan lebih intensif
baik kualitas maupun kuantitas dalam
memberikan penyuluhan kepada ibu hamil
tentang manfaat senam hamil untuk
mencegah keluhan nyeri punggung.
Perlunya tindak lanjut dalam
peningkatan pemberian informasi dan
motivasi dengan memberikan penyuluhan
tentang manfaat senam hamil, gerakan senam
hamil yang baik dan benar pada saat ibu
hamil berkunjung ke POLINDES.

. . .DAFTAR PUSTAKA . . .
Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen
Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta

Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Jakarta : EGC

Eileen, Brayshaw. (2007). Senam Hamil dan
Nifas. Jakarta : EGC

Fraser, Diane M. (2009). Buku Ajar Bidan
Myles. Jakarta : EGC

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Riset
Keperawatan dan Teknik Penulisan
Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika

Mandriwati, G.A. (2007). Penuntun Belajar
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. (2002). Kapita Selekta
Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius.

Mudiyah, Siti. (2010). Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester
III Tentang Nyeri Punggung
Dengan Perilaku Ibu Dalam
Mengatasi Nyeri Punggung di BPS
Siti Halimah, Amd Keb Ds.
Surabayan Sukodadi Lamongan.
Lamongan: Jurnal Surya

Nolan, Mary. (2003). Kehamilan dan
Melahirkan. Jakarta : Arcan

Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak
Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan

SURYA 70 Vol.01, No.XIV, April 2013

Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT
Rineka Cipta

Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan
Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika

Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal Dan Neonatal. Jakarta :
JNPKKR-POGI

Salmah. (2006). Asuhan Kebidanan
Antenatal. Jakarta : EGC

Saminem, Hajjah. (2008). Kehamilan Normal.
Jakarta : EGC

Soekidjo Notoatmodjo, (2003). Ilmu
Kesehatan Masyarakat (Prinsip-
Prinsip Dasar). Jakarta : Rineka
Cipta

Varney, Helen. (2006). Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Vol.1. Jakarta : EGC

Walsh, Linda V. (2007). Buku Ajar
Kebidanan Komunitas. Jakarta :
EGC

Wiknjosastro, Hanifa. (2002). Ilmu
Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Anda mungkin juga menyukai