Anda di halaman 1dari 129

i

PENYESUAIAN DIRI WANITA SEBAGAI PACAR ANGGOTA


POLRI DITINJAU DARI KEMATANGAN EMOSI



SKRIPSI


Diajukan Kepada Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi




ANASTASIA INDAH WULANDARI
04.40.0094












FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2009

Perpustakaan Unika
ii
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi
Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang
dan Diterima untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna
Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi


Pada Tanggal :

10 Juni 2009




Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan,



(Th. Dewi Setyorini, S Psi, MSi)

Dewan Penguji : Tanda Tangan


1. Drs. George Hardjanta, M.Si
2. Esthi Rahayu, S.Psi., M.Si
3. Drs. Haryo Goeritno, M.Si

Perpustakaan Unika
iii
PERSEMBAHAN
































Karya sederhana ini kupersembahkan untuk,
Yang terutama dan terkasih : Tuhan Yesus Kristus
Keluargaku tercinta : bapak, Ibu, Kakak-kakakku,
adikku dan eyangku


Perpustakaan Unika
iv
MOTTO



Memahami dan Mengenal Diri Sendiri
Adalah Awal Langkah Menuju Kebijaksanaan.
Tentukan Jalan Yang Kau Tuju Dalam Hidup
Dan Berusahalah Terus Sampai Kau Tiba Disana.
( John C. Marwell)


Setiap kali ada hal sulit dan menantang menimpaku,
itu menandai awal era baru dalam hidupku
(Kimberly Kirberger)



(dikutip dari : Chicken Soup for the College Soul)




Perpustakaan Unika
v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
anugerah, rahmat dan berkat-Nya membuat peneliti mampu menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan lancar dari awal hingga akhir.
Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini, peneliti mengalami cukup
banyak kesulitan, akan tetapi karena bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak maka kesulitan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu, peneliti pada
kesempatan kali ini ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Th. Dewi Setyorini, S Psi, MSi selaku Dekan Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang telah memberikan
ijin atas surat-surat penelitian yang diajukan.
2. Bapak Drs. Haryo Goeritno, Msi selaku Dosen Pembimbing Utama yang
dengan penuh ketulusan, kesabaran, dan perhatian telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.
3. Bapak Drs. Sumbodo Prabowo, MSi selaku Dosen Wali yang telah
mendampingi selama menyelesaikan masa studi di Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
4. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi UNIKA Soegijapranata Semarang
yang telah memberikan pengajaran selama peneliti menjalani masa studi.
5. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik
Soegijapranata Semarang yang telah membantu dalam segala urusan
administrasi dan surat ijin penelitian.
6. Bapak J oko Priyadi selaku Ketua RT 08 Perum Polri Durenan Indah
Semarang yang telah membantu peneliti dalam memberikan ijin untuk
penelitian.
Perpustakaan Unika
vi
7. Bapak dan Ibu tersayang yang senantiasa telah memberikan waktu,
doa, dukungan, perhatian, semangat, materi, fasilitas, kasih sayang,
serta nasihat yang sangat berharga bagi peneliti.
8. Mas Eko, Mas Heru dan Adikki Tia yang telah memberikan doa,
semangat dan dukungannya.
9. Sahabat-sahabatku plus teman seperjuangan, Maya, Ardine, Galuh,
Meydi, Aline, yang selalu berbagi dalam suka dan duka, serta saling
memberikan semangat, kasih sayang, perhatian, kerjasama dan
bantuan selama masa perkuliahan.
10. Sahabatku Wiwid, terimakasih tetap memberikan semangat dan doa.
11. Hendra, terimakasih buat cinta, doa, dorongan dan semangatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih telah
memberi warna dalam kehidupanku.
12. Sahabat-sahabatku yang jauh disana, terimakasih telah memberikan
doa dan semangat kepada peneliti.
13. Teman-teman diperpustakaan, terimakasih telah memberikan
semangat kepada penulis.
14. Seluruh subyek penelitian ini yang telah meluangkan waktu untuk
mengisi skala penelitian.
15. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan karya
ilmiah ini, yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-persatu.
Peneliti telah berusaha menyusun karya ilmiah ini dengan sebaik
mungkin, tetapi peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh
dari sempurna. Akhir kata, peneliti berharap semoga karya tulis ilmiah
ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Semarang, 27 Mei 2009


Peneliti

Perpustakaan Unika
vii
PENYESUAIAN DIRI WANITA SEBAGAI PACAR ANGGOTA
POLRI DITINJAU DARI KEMATANGAN EMOSI

Oleh :
Anastasia Indah Wulandari


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJ APRANATA
SEMARANG

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
kematangan emosi dengan penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota
Polri. Subjek penelitian berjumlah 40 orang wanita yang sedang atau sudah
pernah berpacaran dengan anggota Polri dan bertempat tinggal di Perum
Polri Durenan Indah RT 08 Mangunharjo dengan pendidikan minimal SMA
dan sudah berpacaran minimal 1 tahun. Data dikumpulkan dengan
menggunakan Skala Penyesuaian diri wanita sebagai pacar Anggota Polri
dan Kematangan emosi. Penelitian ini menggunakan Incidental Sampling.
Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis dengan menggunakan Korelasi
Product Moment, hasilnya diperoleh r
xy
=0,651 dengan p <0,01 yang
berarti ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kematangan
emosi dengan penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri.
Semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi pula penyesuaian
diri wanita sebagi pacar anggota Polri. Sebaliknya, semakin rendah
kematangan emosi maka semakin rendah pula penyesuaian diri wanita
sebagai pacar anggota Polri. Sehingga hipotesis dalam penelitian ini
diterima.


Kata kunci : Penyesuaian diri, kematangan emosi, wanita yang menjadi
pacar anggota Polri.

Perpustakaan Unika
viii

DAFTAR ISI

HALAMAN J UDUL......i
HALAMAN PENGESAHAN.......ii
HALAMAN PERSEMBAHAN...... iii
HALAMAN MOTTO.......iv
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH...........v
ABSTRAKSI..............................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................viii
DAFTAR TABEL.........................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..........................................................1
B. Tujuan Penelitian...................................................................15
C. Manfaat Penelitian.................................................................15
1. Manfaat Teoritis.................................................................15
2. Manfaat Praktis..................................................................15
BAB II TINJ AUAN KEPUSTAKAAN..................................................16
A. Penyesuaian Diri Wanita
Sebagai Pacar Anggota Polri.................................................16
1. Pengertian Penyesuaian Diri Wanita sebagai
Pacar Anggota Polri.........................................................16
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri .....23
3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri..........................................28
Perpustakaan Unika
ix
B. Kematangan Emosi.............. .................................................31
1. Pengertian Kematangan Emosi.............. ...........................31
2. Ciri-ciri Kematangan Emosi...................... ...............................32
C. Hubungan Antara Penyesuain Diri Wanita sebagai Pacar
Anggota Polri dengan Kematangan Emosi ...........................34
D. Hipotesis................................................................................39
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................41
A. Identifikasi Variabel Penelitian..............................................41
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian...............................41
1. Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri ...41
2. Kematangan Emosi.............. .............................................42
C. Populasi dan Teknik Sampling.............................................43
1. Populasi.............................................................................43
2. Metode Pengambilan Sampel............................................43
D. Metode Pengumpulan Data....................................................44
1. Skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota
Polri ...................................................................................45
2. Skala Kematangan Emosi..................................................46
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur......................................48
1. Validitas Alat Ukur............................................................48
2. Reliabilitas Alat Ukur........................................................48
F. Metode Analisis Data.............................................................49
BAB IV LAPORAN PENELITIAN........................................................50
A. Orientasi dan Kancah Penelitian............................................50
B. Persiapan Penelitian...............................................................52
Perpustakaan Unika
x
1. Penyusunan Alat Uur.........................................................52
2. Perijinan Penelitian............................................................54
C. Pelaksanaan Pengumpulan Data............................................55
D. Validitas dan Reliabilitas.......................................................56
1. Validitas dan Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri Wanita
sebagai Pacar Anggota Polri .............................................57
2. Validitas dan Reliabilitas Skala Kematangan Emosi.........58
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................61
A. Uji Asumsi.............................................................................61
1. Uji Normalitas Distribusi...................................................61
2. Uji Linieritas......................................................................62
B. Uji Hipotesis..........................................................................62
C. Pembahasan............................................................................63
BAB VI PENUTUP...................................................................................67
A. Kesimpulan............................................................................67
B. Saran......................................................................................67
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................69
LAMPIRAN.................................................................................................72









Perpustakaan Unika
xi


DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Blueprint Skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota
Polri ............................................................................................46
Tabel 2 : Blue Print Skala Kematangan Emosi...........................................47
Tabel 3 : Sebaran Item Skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar
Anggota Polri..............................................................................53
Tabel 4 : Sebaran Item Skala Kematangan Emosi......................................54
Tabel 5 : Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Penyesuaian Diri Wanita
Sebagai Pacar Anggota Polri.......................................................57
Tabel 6 : Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Kematangan Emosi...........59















Perpustakaan Unika
xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Skala Penelitian.....................................................................73
A-1 : Skala Penyesuain Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri......75
A-2 : Skala Kematangan Emosi............................................................78
Lampiran B : Data Penelitian.......................................................................81
B-1 : Skala Penyesuain Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri .....82
B-2 : Skala Kematangan Emosi............................................................85
Lampiran C : Data Item Valid.....................................................................88
C-1 : Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri..............89
C-2 : Kematangan Emosi......................................................................91
Lampiran D : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas.......................................93
D-1 : Validitas dan Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri Wanita
Sebagai Pacar Anggota Polri.......................................................94
D-2 : Validitas dan Reliabilitas Skala Kematangan Emosi.................101
Lampiran E: Uji Normalitas.......................................................................108
Lampiran F : Uji Linieritas........................................................................111
Lampiran G : Uji Hipotesis........................................................................113
Lampiran F : Surat-surat Penelitian...........................................................115
H-1 : Surat Ijin Penelitian...................................................................116
H-2 : Surat Keterangan Bukti Penelitian.............................................118



Perpustakaan Unika
1

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Di masa sekarang ini pacaran merupakan hal yang biasa.
Bahkan pacaran merupakan hal yang umum, dari anak kecil sampai
orang tua mengenal pacaran, karena manusia selalu membutuhkan
sesamanya. Sejak manusia dalam kandungan sampai dewasa bahkan
sampai mati nantinya pasti akan membutuhkan orang lain dalam
hidupnya. Di Indonesia, masyarakat masih menjunjung tinggi nilai-
nilai perkawinan dan keluarga, sehingga status single dirasakan tidak
nyaman. Sorotan dari masyarakat, keluarga dan orang-orang terdekat
tentang status single seseorang sangat membuat seseorang itu
menjadi kurang nyaman. Bagi wanita yang masih single, hal ini
dapat menjadi beban tersendiri dalam hidupnya. Hal ini membuat
wanita untuk segera mencari pasangan atau lebih dikenal dengan
sebutan mencari pacar.
Menurut Harjana (2006, h.12) pacar adalah seorang laki-laki
dan seorang perempuan yang menjalin hubungan khusus dan
berkomitmen menjadi sepasang kekasih. Bagi seorang perempuan
pacar adalah seorang laki-laki entah muda maupun tua, namun bagi
seorang laki-laki pacar adalah seorang perempuan entah muda atau
tua. Pacaran merupakan pertemuan antara pria dan wanita yang
diawali dengan perkenalan, pendekatan kemudian berpacaran. Setiap
Perpustakaan Unika
2

orang bebas menentukan siapa yang akan menjadi pacarnya. Dalam
berpacaran tidak hanya sekedar berhubungan, saling berinteraksi,
saling berbagi rasa dan pemikiran, atau saling mendukung dan
membantu biasa. Dalam berpacaran juga harus bisa untuk saling
menerima kekurangan dan kelebihan dari pasangan, agar terjadi
kesesuaian, kecocokan, keterpaduan hati, pikiran, kehendak, dan
cita-cita. Modal saling sesuai dan saling cocok itu, sepasang kekasih
dapat saling memahami, mendukung dan membantu dalam mencapai
kebahagiaan bersama serta mengatasi kesulitan-kesulitan dan
masalah-masalah yang mereka jumpai saat berpacaran. Oleh karena
itu dalam berpacaran, penyesuaian diri sangat diperlukan. Karena
dalam berpacaran adalah memadukan dua pribadi yang berbeda,
maka satu sama lain harus bisa menyesuaikan diri dengan
pasangannya.
Penyesuaian diri adalah proses yang meliputi respon mental
dan tingkah laku, dimana individu berusaha keras agar mampu
mengatasi konflik dan frustrasi karena terhambatnya kebutuhan
dalam diri sehingga tercapai keselarasan dan keharmonisan antara
tuntutan dalam diri dan tuntutan diluar dirinya ( Fahmi, 1982, h.14).
Selama masa berpacaran pasti akan menemukan berbagai masalah
dari masalah yang terkecil sampai masalah yang terbesar sekalipun.
Setelah memutuskan untuk memiliki pacar, maka akan masuk
kedalam kehidupan pacar dan pacar akan masuk kedalam kehidupan.
Agar bisa diterima dalam kehidupan pacar, maka harus melakukan
penyesuaian diri dan harus saling mengerti terhadap pasangannya.
Perpustakaan Unika
3

Pada umumnya seorang wanita dalam berpacaran selalu ingin
diperhatikan dalam segala hal. Padahal yang ingin diperhatikan
bukan hanya wanita tetapi pria pun ingin diperhatikan oleh
pasangannya. Kebanyakan wanita tidak mau tahu situasi dan kondisi
dari pacarnya. Sebagian besar wanita selalu menuntut agar
keinginannya dituruti oleh pacarnya. Berpacaran merupakan hal
yang sangat indah, dengan pacar bisa bercerita, jalan-jalan, bersenda
gurau, mengungkapkan keluh kesah pada pacar sehingga beban
dalam diri bisa berkurang. Setiap orang bebas menentukan siapa
yang akan menjadi pacarnya, mereka bisa memilih pacar dari teman
sebaya, teman sekolah, teman kuliah bahkan yang sudah bekerja dari
pegawai negeri, pegawai swata, wiraswasta sampai Polisi.
J ika seorang wanita memilih pacar dari kalangan sipil, mereka
bisa bertemu sewaktu-waktu tanpa mengganggu tugas utama.
Mereka mempunyai cukup banyak waktu sebab jam kerja mereka
bisa dikatakan tetap dari pagi hingga sore dari pukul 07.00 sampai
dengan pukul 17.00 dari hari senin hingga jumat atau sabtu.
Sehingga pada malam hari bisa digunakan untuk bertemu, melepas
rindu, jalan-jalan, bercerita dan lain-lain. Maka segala keinginan
wanita itu dapat terpenuhi. Selain itu dalam berpacaran tidak terikat
oleh aturan-aturan dari pekerjaan . Maka dalam hal ini wanita tetap
perlu melakukan penyesuaian diri, namun penyesuaian diri yang
dilakukan wanita tersebut tidak terlalu berat. Wanita tersebut harus
melakukan penyesuaian diri antar individu, yaitu antara wanita dan
pacarnya.
Perpustakaan Unika
4

Peneliti juga melakukan wawancara awal pada wanita yang
memiliki pacar dari kalangan sipil, yang dilaksanakan pada tanggal
27 Mei 2008. Wanita tersebut bernama Dewi (nama samaran),
mereka sudah berpacaran selama 3 tahun. Selama 3 tahun tersebut,
pacarnya sudah memberitahukan tentang pekerjaannya. Pacarnya
bekerja sebagai pegawai Negeri, yang jam kerjanya dari pukul 07.00
sampai pukul 15.00 dari hari Senin hingga Jumat. Selama 3 tahun,
wanita tersebut tidak pernah mengeluh tentang pekerjaan pacarnya.
Karena wanita tersebut hampir setiap hari bisa bertemu dengan
pacarnya untuk melepas rasa rindu diantara mereka. Mereka
menjalani pacaran seperti layaknya orang berpacaran pada
umumnya. Setiap wanita tersebut meminta pacarnya untuk
mengantar kesuatu tempat, pacarnya selalu bisa mengantarnya.
Dalam berpacaranpun pernah terjadi perselisihan diantara mereka,
namun perselisihan itu cepat selesai karena mereka bisa langsung
bertemu untuk membicarakan perselisihan itu sehingga perselisihan
itu cepat selesai. Wanita tersebut tidak mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan dirinya dengan pekerjaan pacarnya, karena bagi
wanita tersebut jam kerja pacarnya tidak mengganggu mereka dalam
menjalin hubungan tersebut. Sebab mereka mempunyai cukup
banyak waktu untuk bersama, selain itu mereka bisa melakukan
malam mingguan seperti yang dilakukan sebagian besar orang
dalam berpacaran. Bagi wanita tersebut yang terpenting adalah
menyesuaikan dirinya dengan pribadi pacarnya agar dapat terjalin
hubungan yang selaras.
Perpustakaan Unika
5

J ika seorang wanita memilih pacar seorang anggota Polri,
mereka tidak bisa bertemu setiap saat dan memenuhi keinginan dari
pacarnya. Apabila saat itu mereka sedang bersama dan saat itu pula
seorang anggota Polri tersebut mendapat perintah untuk
melaksanakan tugas, maka saat itu juga seorang anggota Polri harus
meninggalkan pacarnya dan menjalankan tugas yang telah
diperintahkan oleh komandannya. Selain itu wanita yang memiliki
pacar seorang anggota Polri, tidak memiliki banyak waktu untuk bisa
bertemu dengan pacarnya. Bahkan wanita yang memiliki pacar
seorang anggota Polri tidak mengenal istilah malam mingguan
karena hampir seluruh waktunya hanya untuk pekerjaannya. Mereka
harus bisa memanfaatkan sedikit waktu yang mereka punya untuk
melepas rasa rindu. Bisa dikatakan anggota Polri bekerja selama 24
jam, dan tidak mempunyai banyak waktu untuk hal lainnya. Oleh
karena itu wanita yang memiliki pacar seorang anggota Polri harus
mau mengerti tugas seorang anggota Polri dan harus mendukung
pacarnya untuk melaksanakan tugas yang harus dikerjakannya saat
dibutuhkan.
Wanita yang memiliki pacar anggota Polri harus mau
menerima konsekuensi, dan wanita tersebut harus menghilangkan
rasa cemburu, curiga, marah, dan prasangka negatif pada pacarnya.
Bagi seorang anggota Polri bisa dikatakan bahwa pekerjaan adalah
nomor satu dibandingkan dengan apapun. Karena pekerjaan anggota
polri berbeda dengan pegawai atau karyawan lainnya. Adapun tugas
dan peran anggota Polri adalah sebagai pelindung, penganyom dan
Perpustakaan Unika
6

pelayan masyarakat yang mana sewaktu-waktu harus siap melayani
atau menjalankan tugas dan perintah atasan yang dibebankan
kepadanya tidak dapat ditolak. Karena sebagai anggota Polri harus
siap setiap saat dan setiap waktu jika dibutuhkan untuk
melaksanakan tugasnya ( Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Bintara
Polri Di lapangan, 2002, h. 7).
Dalam hal ini, penyesuaian diri merupakan modal utama yang
harus dimiliki wanita yang memiliki pacar seorang anggota Polri.
Dengan adanya penyesuaian diri tersebut, maka akan jarang terjadi
perselisihan diantara mereka dan mereka akan saling percaya satu
sama lain. Sebab seorang wanita yang mampu melakukan
penyesuaian diri dengan baik, dia akan mengerti tentang tugas dari
anggota Polri dan tahu apa saja yang dikerjakan oleh pacarnya jika
mereka tidak bisa bertemu. J ika selama masa berpacaran seorang
wanita tidak mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik, ini
akan menyusahkan dirinya apalagi jika dia telah menjadi istri
seorang anggota Polri. Sebelum menjadi istri seorang anggota Polri,
maka masa pacaran ini harus benar-benar digunakan untuk
memahami kondisi, tugas dan peran dari anggota Polri.
Gerungan (2004, h.58-60) berpendapat bahwa manusia itu
senantiasa berusaha untuk menyesuaikan dirinya dengan
lingkungannya. Ia biasanya mengubah dirinya agar sesuai dengan
keadaan-keadaan baru di lingkungannya yang disebut penyesuaian
diri autoplastis. Sedangkan dimana lingkungannya itu diubah oleh
dirinya itu disebut penyesuaian diri aloplastis. Dalam hal ini,
Perpustakaan Unika
7

wanitalah yang harus mengubah dirinya agar sesuai dengan
lingkungan anggota Polri. Karena lingkungan anggota Polri tidak
dapat diubah oleh siapapun dan seorang anggota Polri tidak dapat
mengubah lingkungannya untuk disesuaikan dengan lingkungan
seorang wanita yang menjadi pacarnya.
Anggota polri merupakan aparat negara yang harus mengabdi
kepada negara, sehingga wanitalah yang harus menyesuaikan dirinya
sebagai pacar anggota Polri. Wanita yang menjadi pacar anggota
polri harus mampu mengendalikan keinginannya untuk selalu
bersama, sekalipun hal itu sangat sulit untuk dilakukan tetapi mau
tidak mau seorang wanita harus merelakan pacarnya untuk
menjalankan tugas sebagai anggota polri. Selain tugas anggota Polri
yang begitu banyak, dalam berpacaran seorang anggota Polri tidak
boleh berpegangan tangan saat mereka sedang menggunakan pakaian
dinas.
Pada kenyataannya wanita yang memiliki pacar seorang
anggota Polri ada yang bisa menyesuaikan diri dengan baik, tetapi
ada pula yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan baik. Hubungan
berpacarannya pun berbeda antara wanita yang bisa menyesuaikan
diri dengan wanita yang tidak bisa menyesuaikan diri.
Berdasarkan data yang peniliti dapat, pada tanggal 24 Mei
2008 peneliti melakukan wawancara awal pada seorang wanita yang
menjadi pacar seorang anggota Polri tetapi wanita tersebut tidak bisa
melakukan penyesuaian diri dengan baik. Peneliti melakukan
wawancara pada seorang wanita bernama X yang memiliki pacar
Perpustakaan Unika
8

seorang anggota Polri. Mereka sudah cukup lama berpacaran.
Mereka sudah berpacaran selama 4 tahun dan sampai sekarang pun
mereka masih berpacaran, tetapi selama 4 tahun wanita tersebut
tidak bisa menyesuaikan dirinya dengan lingkungan pacarnya yang
sebagai anggota Polri, padahal sebelumnya pacarnya sudah
memberikan pengertian tentang tugasnya sebagai anggota Polri.
Selama berpacaran awalnya tidak ada masalah diantara mereka, tapi
lama-kelamaan timbulah berbagai macam masalah diantara mereka.
Sering wanita tersebut meminta pacarnya untuk datang ke rumahnya,
padahal hari itu pacarnya sedang melaksanakan tugas yang tidak bisa
ditinggal sampai akhirnya pacarnya tidak bisa datang lalu wanita
tersebut marah-marah kepada pacarnya. Pacarnya pun berusaha
untuk menjelaskan bahwa tugasnya tidak bisa ditinggalkan. Wanita
tersebut meminta agar pacarnya harus datang sekarang juga dan
tidak mau tahu bagaimana caranya, pacarnya harus datang menemui
dia. Pacarnya akhirnya menolak untuk datang kerumah wanita
tersebut karena pekerjaannya sangat penting.
Wanita tersebut menuduh bahwa pacarnya tidak sayang
padanya, sebenarnya pacarnya sangat sayang tetapi karena tugas, dia
tidak bisa memenuhi semua keinginannya. Setiap keinginan wanita
tersebut tidak dipenuhi, wanita tersebut selalu menuduh bahwa
pacarnya memiliki pacar lain, tidak sayang, tidak perhatian, selalu
mementingkan pekerjaannya dari pada dirinya. Sering terucap kata
putus dari wanita tersebut karena pacarnya tidak bisa menyesuaikan
dirinya dengan lingkungan wanita tersebut. Pacarnya pun selalu
Perpustakaan Unika
9

berusaha mempertahankan hubungan tersebut, dan berjanji akan
menyempatkan waktu buat wanita tersebut.
Tugas seorang anggota Polri yang tidak bisa diubah,
perselisihan seperti ini sering terjadi. Saat ini pacarnya mendapat
tugas yang benar-benar sibuk dan padat, bahkan waktu untuk
bertemu wanita tersebut menjadi sulit. Wanita tersebut tidak bisa
menyesuaikan dirinya dengan keadaan pacarnya, wanita tersebut
sampai meminta sang pacar untuk pindah dari tugas tersebut dan
setiap pacarnya lepas dinas harus datang menemui wanita tersebut,
kalau hal ini tidak dilakukan oleh pacarnya, maka wanita tersebut
akan marah. Pacarnya harus menuruti semua kemauan wanita
tersebut. Bahkan sempat terucap kata putus dari pacarnya, tetapi
wanita tersebut tidak mau. Wanita tersebut berjanji akan
menyesuaikan dirinya dengan pacarnya, namun pada kenyataannya
sampai sekarang pun perselisihan itu masih terjadi karena wanita
tersebut masih selalu menuntut pacarnya untuk memenuhi
keinginannya.
Peneliti juga melakukan wawancara pada seorang wanita
yang mampu menyesuaikan dirinya sebagai pacar seorang anggota
Polri, yang dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2008. Wanita tersebut
berinisial N, dia sudah berpacaran selama 3 tahun dengan seorang
anggota Polri. Selama 3 tahun itu, awalnya seorang wanita tersebut
juga kurang memahami pekerjaan dari pacarnya yang menjadi
anggota Polri. Pernah terjadi perselisihan diantara mereka, karena
mereka jarang sekali bertemu sebab pacarnya sedang menjalankan
Perpustakaan Unika
10

tugas. Pacarnya pun memberi pengertian kepada wanita tersebut
tentang tugas anggota Polri. Awalnya wanita tersebut kurang bisa
menerima hal itu, karena dia tidak bisa merasakan pacaran seperti
pacaran orang pada umumnya. Seiring berjalannya waktu wanita
tersebut dapat menerima hal itu dan wanita tersebut menyadari
bahwa ini konsekuensi yang harus dia terima sebagai pacar seorang
anggota Polri. Akhirnya wanita tersebut mengerti dan wanita
tersebut mulai menyesuaikan dirinya dengan pacarnya.
Selama berpacaran pun mereka juga pernah mengalami
sedikit perselisihan, namun mereka mempunyai dasar saling percaya
dan mengerti akan tugas anggota Polri, maka perselisihan itu pun
dapat diselesaikan saat itu juga. Selain itu sering pula terjadi pada
saat itu mereka sedang berdua dan tiba-tiba pacarnya mendapat
perintah untuk melaksanakan tugas, awalnya wanita tersebut sempat
merasa kecewa dan marah tetapi karena itu adalah tugas yang harus
dilakukan oleh pacarnya sebagai anggota Polri lama-kelamaan
wanita tersebut dapat mengerti dan merelakan pacarnya untuk
melaksanakan tugasnya. Karena sebelumnya pacarnya sudah
memberikan pengertian tentang tugas yang harus dilakukan sebagai
anggota Polri dan wanita tersebut mampu untuk menyesuaikan
dirinya dengan baik, maka jika terjadi hal seperti itu sudah dianggap
hal yang biasa oleh wanita tersebut. Wanita tersebut tidak merasa
kecewa dan marah, saat pacarnya pergi untuk menjalankan tuganya
sebagai anggota Polri.
Perpustakaan Unika
11

Berdasarkan wawancara awal yang telah peneliti lakukan,
wanita yang memiliki pacar seorang anggota Polri tidak bisa
melakukan penyesuaian diri dengan baik. walaupun wanita tersebut
sudah diberi pengertian oleh pacarnya tentang tugas-tugas seorang
anggota Polri. Wanita tersebut kurang bisa menerima dan mengerti
tentang tugas anggota Polri, sehingga wanita tersebut tidak bisa
menyesuaikan dirinya dengan baik. Wanita tersebut selalu menuntut
keinginannya, seperti bertemu dan mengantarkan ke suatu tempat.
Apabila pacarnya tidak bisa memenuhi keinginannya karena sedang
menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri yang tidak bisa
ditinggalkan, maka wanita tersebut selalu marah dan menuduh
pacarnya mempunyai kekasih lain dan wanita tersebut cemburu jika
keinginannya tidak dipenuhi. Padahal pacarnya saat itu benar-benar
sedang bertugas dan tidak bisa ditinggalkan, pacarnya menjelaskan
pada wanita tersebut tentang tugas yang sedang dilakukan tetapi
wanita tersebut tidak mau mengerti dan sering terjadi salah paham.
Walaupun demikian ada pula wanita yang dapat
menyesuaikan dirinya sebagai pacar anggota Polri, karena pacarnya
sudah memberi tahu tentang tugas-tugas yang harus dilakukan
seorang anggota Polri dan wanita tersebut mau mengerti akan tugas-
tugas seorang anggota Polri, dan wanita tersebut mampu melakukan
penyesuaian diri dengan baik. Sehingga wanita tersebut biasa
menjalani pacaran itu tanpa ada rasa kecewa ataupun marah karena
waktu untuk mereka bertemu hanya sedikit sebab pacarnya memiliki
banyak tugas yang harus dikerjakannya.
Perpustakaan Unika
12

Dari permasalahan yang ada dan berdasarkan wawancara
awal yang telah peneliti lakukan, terdapat perbedaan antara wanita
yang memiliki pacar dari kalangan sipil dan wanita yang memiliki
pacar anggota Polri. Dari perbedaan tersebut maka peneliti tertarik
pada wanita yang memiliki pacar anggota Polri. Sebab wanita yang
memiliki pacar anggota Polri, penyesuaian diri benar-benar
diperlukan. Wanita yang memiliki pacar anggota Polri tidak hanya
melakukan penyesuaian diri antar individu saja, namun wanita
tersebut harus mampu menyesuaikan dirinya dengan pekerjaan
pacarnya sebagai anggota Polri. Sebab anggota Polri jam kerjanya
selama 24 jam dan tidak ada hari libur. Sehingga selama berpacaran
pasti akan jarang sekali bertemu dan wanita yang memiliki pacar
seorang anggota Polri tidak mengenal istilah malam mingguan.
Dimana ada waktu luang disitu akan digunakan untuk bertemu
pacarnya walaupun hanya sebentar. Dari permasalahan itu maka
dapat dilihat proses penyesuaian diri wanita tersebut.
Pada penelitian ini wanita yang menjadi pacar anggota Polri
masih dalam kategori remaja, dimana usia mereka antara 18-21
tahun. Secara global usia remaja berlangsung antara 12 sampai 21
tahun (Monks dkk, 1998, h.262). Masa remaja sebagai periode yang
penting, yaitu masa yang paling labil dari pada masa yang lain, mulai
membentuk karakteristik yang menetap atau permanen, mulai
mengalami kematangan sebelum menuju ke masa dewasa. Oleh
sebab itu dalam berpacaran, selain harus dapat melakukan
penyesuaian diri dengan pasangan juga diperlukan kematangan
Perpustakaan Unika
13

emosi agar tercapai keselarasan, keharmonisan dan kelanggengan
sehingga dapat menyatukan dua pribadi yang berbeda.
Seseorang dapat dikatakan matang atau dewasa secara penuh
apabila menunjukkan kematangan psikologis secara umum yaitu
kematangan moral, intelektual, kestabilan emosi dan mempunyai
cita-cita yang realistis sebagai arah perilaku (Cole dikutip
Widhihatmanto, 2001, h. 19). Menurut Chaplin ( 1995, h. 291)
kematangan adalah keadaan telah mencapai suatu bentuk
kematangan atau kedewasaan atau merupakan kematangan
psikologis, perkembangan penuh dari inteligensi, proses-proses
emosional dan sebagainya. Bila seseorang telah matang emosinya
dan dapat mengendalikan emosinya, maka individu akan dapat
berpikir secara matang, baik dan obyektif.
Kematangan emosi menurut Chaplin (2006, h.165) adalah
kecenderungan untuk mengadalkan tanggapan emosional yang
matang sesuai dengan usia seseorang dan lingkungan
masyarakatnya. Tanggapan emosional yang matang yaitu reaksi
individu dalam menghadapi suatu rangsangan dari luar dan mampu
mengantisipasi secara kritis situasi yang dihadapi. Individu dengan
kematangan emosi yang tinggi menyadari bahwa sebagai makhluk
sosial yang memiliki ketergantungan pada orang lain, ia tidak harus
takut bahwa ketergantungan itu akan menyebabkan berbagai
tantangan hidup ke depan.
Pada wanita yang memiliki kematangan emosi yang baik,
maka dirinya dapat menyesuaikan diri sebagai pacar anggota Polri
Perpustakaan Unika
14

apa adanya tanpa ragu-ragu. Hal ini menjadi dilema pada wanita
sebagai pacar anggota Polri, di satu sisi wanita tersebut harus bisa
mengendalikan emosinya saat menghadapi berbagai masalah dalam
berpacaran tetapi di satu sisi wanita tersebut harus menerima
konsekuensi menjadi pacar anggota Polri dikarenakan tugas anggota
Polri yang padat, maka wanita tersebut jarang sekali bertemu dengan
pacarnya yaitu anggota Polri.
Berdasarkan uraian di atas kematangan emosi adalah
kemampuan individu dalam menggunakan emosinya dengan baik
untuk menghadapi rangsangan dari luar dan mampu mengantisipasi
situasi secara kritis.
Wanita yang memiliki kematangan emosi yang baik, maka
wanita tersebut dapat mengatasi masalahnya dengan baik serta dapat
berfikir obyektif terhadap masalah yang dihadapinya. Hal tersebut
berakibat pada dirinya bahwa wanita tersebut mampu untuk
melakukan penyesuaian diri sebagai pacar anggota Polri dengan baik
dan mereka dapat mencapai keselarasan dan keharmonisan dalam
hubungan yang dijalani.
Bertitik tolak dari fenomena tersebut muncul pertanyaan dari
peneliti, apakah ada hubungan antara kematangan emosi dengan
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri?




Perpustakaan Unika
15

B. Tujuan Penelitian
Pada penelitian ini tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk
mengetahui hubungan antara kematangan emosi dengan penyesuaian
diri wanita sebagai pacar anggota Polri.

C. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini dapat
dibedakan menjadi manfaat teoritis dan praktis :
1. Manfaat Teoritis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
perkembangan psikologi kesehatan mental, khususnya yang
berkenaan dengan proses penyesuaian diri wanita dalam
berpacaran dengan anggota Polri.
2. Manfaat Praktis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
acuan untuk memperbaiki penyesuaian diri wanita sebagai
pacar anggota Polri dalam kaitannya dengan kematangan
emosi.







Perpustakaan Unika
16


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyesuaian Diri Wanita sebagai Pacar Anggota Polri
1. Pengertian Penyesuaian Diri Wanita sebagai Pacar Anggota Polri
Kehidupan merupakan proses penyesuaian diri yang
berkesinambungan. Setiap hari individu selalu melakukan
penyesuaian diri. Penyesuaian diri adalah interaksi yang
berkelanjutan dengan diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Dari
diri sendiri maksudnya adalah total kesiapan tubuh, tingkah laku,
pikiran dan perasaan untuk menghadapi segala sesuatu setiap saat.
Oranglain maksudnya adalah bahwa secara nyata mereka memiliki
pengaruh terhadap mereka, sedangkan lingkungan adalah tanda-
tanda, bau-bauan dan suara disekitar individu yang dijalani sebagai
urusan individu.(Calhoun & Acocella, 1990, h. 13)
Davidoff (1991, h. 176) mengatakan bahwa penyesuaian diri
sebagai usaha untuk mempertemukan tuntutan diri sendiri dengan
lingkungan. Sedangkan Gerungan (1991, h. 54) mendefinisikan
penyesuaian diri dalam arti luas yaitu bersifat pasif, yaitu saat
kegiatan individu ditentukan oleh lingkungan dan ada yang bersifat
aktif, yaitu saat individu mempengaruhi lingkungan sesuai dengan
keadaan dirinya.
Pendapat Gerungan tidak jauh beda dengan pendapat Walgito
(1991, h.57), penyesuaian diri adalah kemampuan individu untuk
Perpustakaan Unika
17

dapat meleburkan diri dengan keadaan sekitarnya atau sebaliknya
yaitu individu dapat mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan
dalam diri individu agar sesuai dengan keinginan individu
bersangkutan.
Penyesuaian diri merupakan proses dinamika yang bertujuan
mengubah kelakuan individu agar terjadi hubungan yang lebih
sesuai antara dirinya dengan lingkungannya.(Fahmi, 1982, h. 14).
Schneiders (dalam Pramadi dan Tyas, 1996, h. 334)
mengartikan penyesuaian diri adalah proses yang meliputi respon
mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha keras agar
mampu mengatasi konflik dan frustrasi karena terhambatnya
kebutuhan dalam diri sehingga tercapai keselarasan dan
keharmonisan antara tuntutan dalam diri dan luar dirinya.
Manusia itu senantiasa berusaha untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Dalam usaha penyesuaian dirinya dengan
suatu lingkungan hidup yang asing baginya. Ia biasanya mengubah
dirinya sesuai dengan keadaan-keadan baru dilingkungannya yang
disebut penyesuaian diri autoplastis. Sedangkan dimana
lingkungannya itu diubah oleh dirinya itu disebut penyesuaian diri
aloplastis.(Gerungan, 2004, h.58-60)
Chaplin (1999, h.11) mengatakan bahwa penyesuaian diri
adalah variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi suatu
hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan serta menegakkan
hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial.
Perpustakaan Unika
18

Berdasarkan uraian diatas, penyesuaian diri adalah suatu
interaksi yang dilakukan antara satu individu dengan individu yang
lain untuk mengatasi konflik dan frustrasi sehingga dapat
mempertemukan tuntutan diri sendiri dengan lingkungan serta
mampu mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan atau
sebaliknya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), wanita adalah
perempuan dewasa kaum putri (dewasa). Wanita adalah sosok
manusia ciptaan Tuhan yang merupakan bagian dari tubuh seorang
pria. Wanita merupakan seorang perempuan.Wanita remaja
berumur 12 tahun hingga 20 tahun, sedangkan wanita dewasa
adalah wanita yang berumur 21 tahun sampai dengan 60 tahun.
Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks
dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka
akan memasuki kehidupan pernikahan, untuk memebentuk
keluarga baru ( Agoes Dariyo, 2003, h.105). Sebelum memasuki
kehidupan pernikahan, dewasa muda harus mencari dan
menemukan calon pasangan hidup yang tepat untuk dijadikan
pasangan dalam pernikahan. Sebelum mereka menentukan
pasangan hidupnya, terlebih dahulu mereka akan menentukan
kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu
sebagai prasyarat pasangan hidupnya.
Setiap orang mempunyai kriteria berbeda dalam menentukan
calon pasangan hidupnya. Terlebih pada wanita, mereka akan lebih
selektif dalam menentukan calon pasangan hidupnya terutama
Perpustakaan Unika
19

dalam hal pekerjaan. Wanita dewasa pasti akan memilih calon
pasangan hidupnya yang sudah bekerja, karena pekerjaan
merupakan sikap awal yang akan dijadikan sebagai persiapan
memasuki kehidupan rumah tangga yang baru. Ada wanita yang
memilih pacar untuk dijadikan pasangan hidupnya bekerja sebagai
pegawai negeri, pegawai swasta, wiraswasata, pengusaha, anggota
Polri.
Menurut Harjana (2006, h.21) pengertian pacar adalah
seorang perempuan dan laki-laki yang memiliki hubungan khusus
dengan komitmen sebagai sepasang kekasih. Dengan pacar tidak
hanya sekedar saling berhubungan, saling berinteraksi, saling
berbagi rasa dan pemikiran, atau saling mendukung dan saling
membantu biasa.
Berpacaran merupakan hal yang sangat indah, dengan pacar
bisa bercerita, jalan-jalan, bersenda gurau, mengungkapkan keluh
kesah pada pacar sehingga beban dalam diri bisa berkurang. Selain
itu, setiap orang yang memiliki pacar harus mampu untuk
menyesuaikan diri karena mereka berasal dari dua pribadi yang
berbeda. Ada wanita yang memilih pacar dari kalangan anggota
Polri.
Anggota POLRI merupakan alat Negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan
hukum, memberikan pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat.( Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Bintara Polri Di
Lapangan, 2002, h. 13). Polisi yang setiap hari dihadapkan pada
Perpustakaan Unika
20

tugas yang tidak menentu dan berhadapan langsung dengan
masyarakat sangat mutlak memiliki kestabilan emosi yang baik
(Tabah, 1991, h. 23). Menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas
Bintara POLRI Di Lapangan (2002, h. 13) Peran yang diberikan
pada Polri didasarkan pada legalitas Undang-Undang, yang
karenanya merupakan kewajiban untuk dijalankan oleh seluruh
anggota Polri disatu sisi dan ada pula kewajiban untuk dipatuhi
oleh masyarakat disisi yang lain.
Agar peran tersebut dapat dijalankan dengan benar, maka
anggota Polri memiliki tugas dan peran, yaitu :
a. Pelindung adalah anggota Polri yang memiliki kemampuan
memberikan perlindungan bagi warga masyarakat sehingga
terbebas dari rasa takut, bebas dari ancaman atau budaya,
serta merasa tenteram dan damai.
b. Pengayom adalah anggota Polri yang memiliki kemampuan
memberikan bimbingan, petunjuk, arahan, dorongan, ajakan,
pesan dan nasehat yang dirasakan bermanfaat bagi warga
masyarakat guna terciptanya rasa aman dan tenteram.
c. Pelayan adalah anggota Polri yang dalam setiap langkah
pengabdiannya dilakukan secara bermoral, beretika, sopan
ramah dan proporsional.
Pemaknaan dari peran pelindung, pengayom dan pelayan
seyogyanya tidak hanya tampil dalam setiap langkah kegiatan
apapun yang dilakukan oleh personil Polri berkaitan dengan
tugasnya, melainkan juga dalam setiap perilaku kehidupannya
Perpustakaan Unika
21

sehari-hari. Tampilan perilaku dimaksud akan tergantung pula
kepada integritas pribadi masing-masing anggota Polri, untuk bisa
dilaksanakan secara sadar, baik dan tulus. Pada intinya perilaku
yang ditampilkan dapat berwujud sebagai:
a. Pelindung :berikan bantuan kepada warga masyarakat yang
merasa terancam dari gangguan fisik atau psikis tanpa
perbedaan perlakuan.
b. Pengayom :dalam setiap kiprahnya, mengutamakan tindakan
yang bersifat persuasive dan edukatif.
c. Pelayan :layani masyarakat dengan kemudahan cepat,
simpatik, ramah dan sopan, serta tanpa pembebanan biaya
yang tidak semestinya.
Menurut Tabah (1991, h. 26) mengatakan bahwa untuk
menjadi polisi yang baik harus memenuhi minimal lima syarat,
yaitu:
a. Memiliki motivasi yang baik.
b. Memiliki latar belakang pendidikan yang baik.
c. Memiliki pengalaman lapangan yang baik.
d. Memiliki stabilitas emosional yang baik.
e. Memiliki kesejahteraan hidup yang baik.
Dalam Polri terdapat berbagai macam fungsi teknis,
diantaranya sabhara, lalu lintas, reserse, intelijen keamanan, bina
mitra dan bimbingan masyarakat. Anggota Polri harus selalu siaga
jika sewaktu-waktu diperlukan untuk melaksanakan tugasnya.
Perpustakaan Unika
22

Wanita yang memilih pacar dari anggota tidak hanya
melakukan penyesuaian diri dengan pribadi pacarnya saja, tetapi
juga wanita tersebut juga harus melakukan penyesuaian diri dengan
pekerjaannya pacarnya sebagai seorang anggota Polri. Wanita yang
memiliki pacar seorang anggota Polri siap melakukan segala
sesuatunya sendiri, karena tugas anggota Polri hampir selama 24
jam. Seorang wanita yang berpacaran dengan seorang anggota
Polri, awalnya mereka menjalani pacaran dengan penuh
kebahagiaan tanpa hambatan tetapi setelah berjalan selama 1 bulan
maka akan muncul permasalahan-permasalahan yang mereka
alami.
Wanita yang memiliki pacar seorang anggota Polri tidak bisa
berpacaran seperti pada umumnya orang berpacaran. Wanita yang
memiliki pacar seorang anggota Polri tidak mengenal istilah malam
mingguan, karena jam kerja seorang anggota Polri hampir setiap
jam tugas tersebut selalu menunggu karena tugas anggota Polri
sebagai pelayan masyarakat dalam segala bidang, baik keamanan
maupun lalu lintas.. Apabila wanita tersebut pada saat itu ingin
bertemu tetapi pacarnya tidak bisa bertemu karena ada tugas yang
harus dikerjakannya, maka mau tidak mau wanita tersebut harus
menerima keadaan tersebut.
J adi dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri wanita
sebagai pacar anggota Polri adalah upaya yang dilakukan oleh
seorang wanita yang memiliki hubungan khusus dengan seorang
aparat negara agar dapat mencapai keselarasan dan keharmonisan
Perpustakaan Unika
23

diantara mereka berdua sehingga tidak terjadi kesalahpahaman
diantara mereka.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri menurut
Chauhan (dalam Anggraini, 2002, h. 24) adalah sebagai berikut :
a. Keadaan fisik
Keadaan fisik individu merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri, karena keadaan sistem-sistem
tubuh yang baik merupakan syarat bagi penyesuaian diri yang
baik.
b. J enis kelamin
Lingkungan memberikan perbedaan perlakuan terhadap pria
dan wanita. Pria mendapat kebebasan yang lebih aktif,
cenderung lebih bebas menentang peraturan dan norma dalam
masyarakat, sedangkan wanita lebih banyak mengikuti
kebiasaan yang berlaku.
c. Lingkungan
Keadaan lingkungan sosial dan lingkungan keluarga yang
baik, damai, tenteram, penuh penerimaan dan mampu
memberikan perlindungan kepada anggota-anggotanya akan
melancarkan proses-proses penyesuaian diri.
d. Pendidikan
Tingkat pendidikan dan inteligensi individu mempengaruhi
penyesuaian diri. Individu yang memiliki tingkat pendidikan
Perpustakaan Unika
24

yang tinggi dan memiliki inteligensi yang tinggi cenderung
dapat melaksanakan proses penyesuaian diri dengan lancar
dibandingkan dengan individu dengan tingkat pendidikan dan
inteligensi rendah.
e. Kebudayaan
Kebudayaan merupakan faktor yang membentuk watak dan
tingkah laku individu supaya dapat menyesuaikan diri dengan
baik atau justru akan membentuk individu yang sulit untuk
menyesuaikan diri.
f. Agama
Faktor agama akan mempengaruhi kelancaran proses
penyesuaian diri, sebab agama akan memberi suasana yang
tenteram secara psikologis bagi individu, sehingga dapat
digunakan untuk mengurangi konflik, frustasi dan ketegangan
psikis lainnya.
g. Psikologis
Faktor psikologis merupakan faktor yang mempengaruhi
dalam penyesuaian diri, sebab keadaan mental yang sehat
merupakan syarat untuk tercapainya penyesuaian diri yang
baik. Kelancaran dalam proses perkembangan individu akan
menyebabkan adanya kematangan individu yang
bersangkutan, karena dengan adanya kematangan tersebut
menunjukkan bahwa individu yang bersangkutan sudah
mampu menyelaraskan dorongan-dorongan internalnya
dengan tuntutan lingkungan.
Perpustakaan Unika
25

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri menurut
Kartono (1989, h.29) adalah :
a. Kondisi dan konstitusi fisik.
Keadaan fisik dan system tubuh ikut mempengaruhi diri
sebab sistem tubuh yang baik merupakan syarat terwujudnya
penyesuaian diri yang sehat.
b. Kematangan intelektual, sosial, moral dan emosi.
Kematangan intelektual, sosial, moral dan emosi merupakan
keadaan yang akan membantu penyesuaian diri, karena
dengan adanya kematangan diri tersebut menunjukkan bahwa
individu sudah mampu menyelaraskan tuntutan dalam dan
luar dirinya.
c. Determinan psikologis.
Keadaan psikologis yang berupa pengalaman, trauma, emosi,
dan kesukaran belajar, kebiasaan, penentuan diri, frustasi,
konflik dan saat-saat kritis akan mempengaruhi penyesuaian
diri seseorang.
d. Kondisi lingkungan dan keluarga.
Keadaan lingkungan yang damai, tenteram, penuh
penerimaan, pengertian dan mampu memberikan
perlindungan kepada anggota-anggotanya merupakan
lingkungan yang akan memperlancar proses penyesuaian diri
tersebut tidak hanya meliputi lingkungan sosial saja,
melainkan juga lingkungan keluarga. Keadaan keluarga yang
harmonis memegang peranan yang penting bagi individu
Perpustakaan Unika
26

dalam melakukan penyesuaian diri, karena apabila hubungan
individu dengan anggota-anggota keluarga tidak harmonis
maka usaha untuk melakukan penyesuaian diri mengalami
hambatan.
e. Tingkat religiusitas dan kebudayaan.
Tingkat religiusitas dan kebudayaan mempengaruhi
kelancaran proses penyesuaian diri individu. Sebab tingkat
religiusitas merupakan faktor yang akan memberikan suasana
psikologik yang dapat digunakan untuk mengurangi konflik,
frustasi dan ketegangan psikis lainnya. Dengan kata lain
religiusitas dapat membantu individu dalam mengatasi
ketegangan-ketegangan sehingga individu dapat melakukan
penyesuaian diri dengan baik, sedangkan kebudayaan suatu
masyarakat merupakan faktor yang membentuk watak dan
tingkah laku individu yang sulit menyesuaikan diri.
Fahmi (1997, h.27) menyebutkan faktor-faktor pokok dalam
penyesuaian diri adalah:
a. Pemuasan kebutuhan pokok dan kebutuhan pribadi.
Apabila kebutuhan-kebutuhan pokok tidak terpenuhi maka
akan terjadi ketegangan yang akan mendorong untuk berusaha
memenuhinya. Semakin lama suatu kebutuhan tidak terpenuhi
semakin bertambah ketegangan dalam diri individu. Keadaan
ini akan berakhir apabila kebutuhan terpenuhi jika suasana
lingkungan dan sosial tidak memungkinkan terpenuhinya
kebutuhan individu akan mencari jalan untuk memenuhinya,
Perpustakaan Unika
27

bahkan mungkin dengan jalan yang tidak wajar atau tidak
dapat diterima masyarakat. Ketika individu berbuat
menyimpang maka dengan sendirinya terganggulah proses
penyesuaian diri manusia, yang berhasil memenuhi
kebutuhannya dengan baik disebut manusia yang
berkepribadian tidak sombong atau bermental sehat.
b. Kebiasaan dan keterampilan.
Kecakapan dan kepribadian terbentuk pada tahap-tahap
pertama dari kehidupan. Oleh karena itu dapat dikatakan
penyesuaian diri sebenarnya adalah hasil dari semua
pengalaman dan pencocokan yang dilalui individu yang
mempengaruhi cara mempelajari berbagai jalan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan bergaul dengan
orang lain dalam kehidupannya.
c. Pengenalan diri.
Pengenalan orang akan dirinya merupakan salah satu syarat
pokok dalam penyesuaian diri dengan baik. Pengenalan orang
akan dirinya mengandung dua segi, yaitu :
1. Penerimaan diri.
Penerimaan diri yang baik akan mendorong seseorang
untuk melakukan penyesuaian diri dengan anggota
masyarakat dan akan membawa pada kesuksesan yang
sesuai dengan kemampuannya orang yang tidak
menerima dirinya akan berhadapan dengan keadaan
Perpustakaan Unika
28

frustasi yang menjadikannya tidak berdaya dan gagal,
atau dengan kata lain penyesuaian dirinya buruk.
2. Kelincahan .
Kelincahan adalah kecepatan orang dalam bereaksi
terhadap perasang baru dengan cara yang sesuai. Orang
yang kaku, tidak lincah dan tidak dapat menerima
perubahan yang terjadi atas dirinya.
Berdasarkan pendapat tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah kondisi
dan konstitusi fisik, kematangan intelektual, sosial, moral dan
emosi, determinan psikologis, kondisi lingkungan dan keluarga,
tingkat religius dan kebudayaan.

3. Aspek-aspek Penyesuaian Diri
Menurut Schneiders (dalam Pramadi dan Tyas, 2004, h.27)
aspek-aspek penyesuaian diri yang sehat yaitu :
a. Absence of excessive emotionality
Terhindar dari ekspresi emosi yang berlebih-lebihan,
merugikan, atau kurang mampu mengontrol diri.
b. Absence of psychological menchanisme
Terhindar dari mekanisme-mekanisme psikologis, seperti
rasionalisasi, agresi, kompensasi dan sebagainya.
c. Absence of the sense of personal frustration
Terhindar dari perasaan frustrasi atau perasaan kecewa karena
tidak terpenuhi kebutuhannya.
Perpustakaan Unika
29

d. Rational deliberatioan and self-direction
Memiliki pertimbangan dan pengarahan diri yang rasional,
yaitu mampu memecahkan masalah berdasarkan alternatif-
alternatif yang telah dipertimbangkan secara matang dan
mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang diambil.
e. Ability to learn
Mampu belajar, mampu mengembangkan kualitas dirinya,
khususnya yang berkaitan dengan upaya untuk memenuhi
kebutuhan atau mengatasi masalah sehari-hari.
f. Utilizatioan of past experience
Mampu memanfaatkan pengalaman masa lalu, bercermin ke
masa lalu, baik yang terkait dengan keberhasilan maupun
kegagalan untuk mengembangkan kualitas hidup yang lebih
baik.
g. Realistic, objective attitude
Bersikap objektf dan realistik, mampu menerima kenyataan
hidup yang dihadapi secara wajar, mampu menghindari,
merespon situasi atau masalah secara rasional, tidak disadari
oleh prasangka buruk atau negatif.
Aspek-aspek penyesuaian diri menurut Darlega (1978,h. 61)
adalah sebagai berikut :
a. Kemampuan untuk menerima kenyataan yang ada.
b. Kemampuan untuk tidak mengulangi kesalahan pada masa
lalunya.
Perpustakaan Unika
30

c. Kemampuan untuk memilih pekerjaan yang dapat memuaskan
dirinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat yang
dimilikinya.
d. Kemampuan untuk bekerjasama dan hidup bersama dengan
individu lain dalam suasana menyenangkan.
e. Kemampuan untuk dapat mengendalikan luapan emosinya
sehingga tidak mudah marah, tidak mudah iri, tidak mudah
mengalami ketakutan dan kecemasan dan mempunyai
toleransi yang tinggi terhadap konflik.
f. Kemampuan untuk menerima diri sendiri apa adanya.
g. Kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain.
Aspek-aspek kemampuan penyesuaian diri menurut
Schneiders ( dalam Pramadi dan Tyas, 1996, h. 240) meliputi:
a. Aspek Self Knowledge dan Self Insight, yaitu kemampuan
mengenal kelebihan dan kekurangan.
b. Aspek Self Objective dan Self Acceptance, yang mengarah
pada objektivas diri dan penerimaan diri.
c. Aspek Self Developmental dan Self Control, yang mendasari
pengembangan diri dengan mengarah diri pada pemikiran,
kebiasaan, emosi, sikap dan tingkah laku yang sesuai.
d. Aspek Satisfaction in Work, menunjukkan aktivitas kerja
merupakan pengalaman yang memuaskan.
Dari beberapa urian diatas dapat disimpulkan bahwa aspek-
aspek penyesuaian diri wanita adalah Absence of excessive
emotionality, Absence of psychological menchanisme, Absence of
Perpustakaan Unika
31

the sense of personal frustration, Rational deliberatioan and self-
direction, Ability to learn, Utilizatioan of past experience,
Realistic, objective attitude.

B. Kematangan Emosi
1. Pengertian Kematangan Emosi
Menurut Hurlock (1994, h. 213) kematangan emosi dapat
diartikan sebagai tingkah laku yang dimiliki oleh individu sesuai
dengan taraf perkembangan emosinya. Seseorang dianggap telah
mencapai kematangan emosi bila mampu mengontrol dan
mengendalikan emosinya sesuai dengan taraf emsoinya. Pendapat
ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Walgito (1984,
h. 42) yang mengatakan bahwa seseorang yang telah mencapai
kematangan emosi dapat mengendalikan emosinya dan diharapkan
individu berpikir secara baik dan melihat persoalan secara
obyektif.
Meichati (1983, h. 8) mengatakan bahwa kematangan emosi
merupakan kesanggupan untuk menghadapi tekanan hidup baik
yang berat maupun yang ringan. Dalam keadaan emosi yang baik,
individu yang stabil emosinya menunnjukkan sikap yang positif
dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Kematangan emosi
dapat diperoleh dengan dua cara yaitu pertama dengan
mengendalikan lingkungan dengan tujuan supaya emosi yang tidak
menyenangkan dapat cepat dimbangi dengan emosi yang
menyenangkan, dan yang kedua adalah dengan membantu individu
Perpustakaan Unika
32

mengembangkan toleransi terhadap emosinya. Individu yang stabil
dapat memberikan reaksi yang stabil pula, tidak berubah dari emosi
yang satu ke emosi yang lain (Hurlock, 1994, h. 230).
Menurut Davidoff (1991, h. 49) kematangan emosi
merupakan kemampuan individu untuk dapat menggunakan
emosinya dengan baik, menyalurkan emosinya pada hal-hal yang
bermanfaat dan bukan menghilangkan emosi yang ada dalam
dirinya.
Seseorang yang telah mencapai kematangan emosi dapat
mengendalikan emosinya dan diharapkan individu tersebut akan
mampu berpikir secara baik dan melihat persoalan-persoalan yang
ada secara obyektif (Walgito, 1984, h.42). sedangkan menurut
Maslow (dalam Bischat, 1969, h. 37) kematangan emosi adalah
kemampuan individu dalam mengatasi masalah-masalah yang
timbul dan dapat menyebabkan kecemasan.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
kematangan emosi adalah merupakan kemampuan individu dalam
menggunakan emosinya dengan baik dan dapat menyalurkan
emosinya pada hal-hal yang bermanfaat dalam menghadapi
tekanan hidup baik yang berat maupun yang ringan.
2. Ciri-ciri Kematangan Emosi
Maslow (dalam Bischot, 1969, h. 127) menyebutkan beberapa
ciri dari kematangan emosi, yaitu:
a. Bersikap realistis, mampu mengambil sikap dan keputusan akan
suatu hal dengan tepat.
Perpustakaan Unika
33

b. Menerima diri sendiri dan orang lain seperti apa adanya.
c. Mempunyai spontanitas, mampu bertingkah laku yang wajar
dan mudah menyesuaikan diri dengan keadaan berlangsung.
d. Tidak tergantung pada orang lain dan mementingkan privacy
serta mampu menyelesaikan pekerjaan tanpa harus tergantung
pada orang lain.
e. Menyadari adanya perbedaan pendapat dalam mencapai tujuan
dan mementingkan nilai-nilai etik dan moral dalam mencapai
tujuan hidup.
f. Kreatifitas tinggi, mampu berinovasi dan berimprovisasi.
g. Memikirkan kesejahteraan orang banyak, mampu berempati
dengan sesamanya dan mampu bergaul denga orang lain dari
kelas sosial yang lebih rendah.
h. Mempunyai rasa humor yang baik, tetapi tetap serius, mudah
bercanda dan tetap menjaga nilai-nilai kesopanan dalam
bercanda.
i. Senang tantangan dan petualangan baru.
Sedangkan menurut Walgito (1984, h. 43), ada beberapa ciri
dari individu yang matang emosinya, diantaranya yaitu :
a. Menerima keadaan dirinya maupun keadaan orang lain sesuai
dengan keadaan obyeknya.
b. Pada umumnya tidak tergesa-gesa dalam menghadapi sesuatu
dan dapat mengatur jalan pikirannya, dapat memberikan
tanggapan stimulus yang mengenainya.
Perpustakaan Unika
34

c. Dapat mengendalikan emosinya dan ekspresi emosinya dengan
baik.
d. Dapat berpikir secara obyektif sehingga akan bersikap sabar,
penuh pengertian dan cukup mempunyai toleransi yang baik.
e. Mempunyai tanggung jawab yang baik, dapat berdiri sendiri,
tidak mudah putus asa dan mampu menghadapi masalah dengan
penuh pengertian.
Dari berbagai uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
ciri-ciri dari kematangan emosi yaitu :
a. Mampu menerima keadaan dirinya sendiri dan keadaan orang
lain apa adanya.
b. Mampu mengendalikan emosinya dan ekspresi emosinya
dengan baik
c. Mampu berpikir obyektif dan realistis, penuh pengertian dan
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap akan suatu hal.
d. Memikirkan kesejahteraan orang banyak, mampu berempati
dengan sesamanya dan mampu bergaul dengan orang lain.
e. Mempunyai tanggung jawab yang baik, tidak mudah putus asa
dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian.

C. Hubungan Antara Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar
Anggota Polri Dengan Kematangan Emosi
Memutuskan untuk menjalin hubungan khusus dan
berkomitmen menjadi sepasang kekasih merupakan hal yang harus
dilakukan oleh setiap orang. Sebab masyarakat Indonesia masih
Perpustakaan Unika
35

menjunjung tinggi nilai-nilai perkawinan dan keluarga, sehingga status
single dirasakan tidak nyaman. Terlebih pada wanita yang masih
single, hal ini dapat menjadi beban tersendiri dalam hidupnya. Hal ini
membuat wanita untuk segera mencari pasangan. Dalam berpacaran
terdapat dua individu yang berbeda laki-laki dan perempuan yang
memiliki sifat, kebudayaan, pendidikan, latar belakang bahkan minat
yang berbeda pula. Dan dalam berpacaran perbedaan-perbedaan yang
ada disatukan. Apabila dalam berpacaran pria dan wanita tersebut
tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap perbedaan-
perbedaan yang ada maka akan timbul berbagai masalah dalam
berpacaran.
Menurut Harjana (2006, h.12) pacar adalah seorang laki-laki
dan seorang perempuan yang menjalin hubungan khusus dan
berkomitmen menjadi kekasih. Pacaran merupakan pertemuan antara
pria dan wanita yang diawali dengan perkenalan, pendekatan
kemudian berpacaran. Sehingga dalam berpacaran sangat diperlukan
penyesuaian diri. Penyesuaian diri adalah proses yang meliputi respon
mental dan tingkah laku, dimana individu berusaha keras agar mampu
mengatasi konflik dan frustasi karena terhambatnya kebutuhan dalam
diri sehingga tercapai keselarasan dan keharmonisan antara tuntutan
dalam diri dan tuntutan diluar dirinya ( Fahmi, 1982, h.14).
Dalam Dariyo (2003, h. 176-177) menyesuaikan diri dengan
pasangan bukanlah masalah yang mudah, seringkali mereka
menemukan berbagai hambatan karena sebelumnya mereka memiliki
latar belakang yang berbeda. Namun dengan mereka memiliki
Perpustakaan Unika
36

kesamaan dalam hal hobi, asal daerah atau agama, diperkirakan
mengurangi sedikit hambatan-hambatan, sehingga akan
mempermudah mereka untuk melakukan penyesuaian diri. Maka
komunikasi yang efektif dan efisien dengan pacar sangatlah diperlukan
agar tercipta hubungan yang rukun, damai dan langgeng sampai
melangkah ke pernikahan.
Dalam berpacaran, masing-masing individu harus mempunyai
sikap rendah diri, mau mengalah, jujur, terbuka, menerima perbedaan,
saling mengerti dan mau memaafkan apabila terjadi kesalahan dalam
hubungan yang mereka jalani. Oleh sebab itu penyesuaian diri
sangatlah diperlukan dalam setiap hubungan pacaran. Terlebih pada
wanita yang memiliki pacar seorang anggota Polri, penyesuaian diri
merupakan modal utama yang dimiliki oleh setiap wanita. Disamping
menyesuaikan diri dengan pribadi pacarnya, wanita tersebut juga harus
menyesuaikan diri dengan pekerjaan pacarnya.
Seorang wanita yang memiliki hubungan khusus dengan
seorang aparat negara memiliki upaya agar dapat mencapai
keselarasan dan keharmonisan diantara mereka berdua sehingga tidak
terjadi kesalahpahaman diantara mereka. Seorang wanita yang
memiliki pacar anggota Polri harus dapat melakukan penyesuaian diri
dengan baik. Sebab tugas seorang anggota Polri adalah sebagai
pelindung, pengayom dan pelayan masyarat, sehingga sebagian besar
waktunya hanya untuk melaksanakan tugas.
Suatu kemampuan yang dimiliki setiap wanita yang menjadi
pacar anggota Polri untuk dapat melakukan penyesuaian diri seperti
Perpustakaan Unika
37

dapat mengerti tugas dari seorang anggota Polri, mampu berfikir
positif akan semua yang dilakukan pacarnya sebagai anggota Polri,
mampu memahami kondisi fisik pacarnya, tidak boleh ada rasa curiga
dan yang terpenting harus mampu menempatkan dirinya sebagai pacar
anggota Polri.
Wanita yang memiliki pacar anggota POLRI dapat
menyesuaikan dirinya terhadap situasi dan kondisi serta tugas anggota
POLRI. Karena tugas anggota POLRI berbeda dengan pegawai atau
karyawan lainnya. Seorang anggota Polri harus siap melayani atau
menjalankan tugas dan perintah atasan dan tugas yang dibebankan
kepadanya tidak dapat ditolak. Sebagai anggota POLRI harus siap
setiap saat dan setiap waktu jika dibutuhkan untuk melaksanakan
tugasnya. Dalam berpacaran anggota POLRI tidak bisa setiap saat
bertemu dan memenuhi keinginan pasangannya. Oleh karena itu
wanita tersebut harus mau mengerti tugas seorang anggota POLRI dan
merelakan pacarnya untuk melaksanakan tugasnya.
Selama masa berpacaran pasti akan menemukan berbagai
masalah dari masalah yang terkecil sampai masalah yang terbesar
sekalipun. Setelah memutuskan untuk memiliki pacar, maka akan
masuk kedalam kehidupan pacar dan pacar akan masuk kedalam
kehidupan individu tersebut. Agar bisa diterima dalam kehidupan
pacar, maka individu harus melakukan penyesuaian diri dan harus
saling mengerti terhadap pasangannya. Dan permasalahan tersebut
tidak jarang mengganggu bahkan mempengeruhi emosi dari wanita
tersebut. Ada yang dapat menyelesaikan masalah dengan pemikiran
Perpustakaan Unika
38

yang matang dan mampu mengontrol emosinya dengan baik, namun
ada juga yang tidak mampu berpikir dengan baik dan obyektif dan
lebih dipengaruhi oleh emosi.
Menurut Kartono (1992, h. 182) wanita lebih cepat bereaksi
dengan penuh ketegangan, lebih cepat berkecil hati, bingung, takut dan
cemas. Hal ini disebabkan karena emosinya. Akan tetapi jika
menghadapi bahaya yang benar-benar laten, apalagi jika bahaya
tersebut mengancam keselamatan pacarnya atau orang yang
dicintainya, dalam menghadapi bahaya tersebut biasanya wanita
bersikap tabah dan kuat. Sehubungan dengan hal ini, tampaknya
seperti terdapat kontradiksi-kontradiksi pada kehidupan perasaan
wanita, yaitu ada kalanya bersikap mudah tegang dan cemas, akan
tetapi juga bisa tabah, berani dan keras.
Dalam hal ini, kematangan emosi wanita tersebut sangat
diperlukan. Bila wanita tersebut telah matang emosinya dan dapat
mengendalikan emosinya dengan baik maka diharapkan dapat
menyelesaikan segala permasalahan dalam hidupnya dengan baik,
dengan berpikir secara obyektif.
Untuk mencapai kematangan emosi, individu harus belajar
memperoleh gambaran tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan
reaksi emosi. Adapun salah satu caranya adalah dengan membicarakan
masalah pribadinya dengan orang lain (Hurlock, 1993, h. 213). Emosi
memainkan peranan yang sangat penting dalam kehidupan, karena
emosi sendiri mempengaruhi penyesuaian diri dan sosial (Gunarsa,
1986, h. 105).
Perpustakaan Unika
39

Dalam kehidupan sehari-hari emosi memegang peranan yang
sangat besar dan terkadang lebih berpengaruh daripada pikiran,
sehingga segala bentuk perilaku menjadi tidak terkontrol dan sering
mendatangkan berbagai permasalahan. Karena terkadang emosi lebih
berpengaruh dari pikiran, maka dengan keadaan yang demikian ini
akan memungkinkan emosi menjadi tidak stabil dan terkadang juga
menjadi tidak terkendali. Hal ini akan berpengaruh terhadap
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri. Seseorang yang
memiliki kematangan emosi yang tinggi, maka seseorang tersebut
dapat melakukan penyesuaian diri dengan baik pula.
Wanita yang sedang menghadapi masalah yang terjadi dalam
hidupnya, terutama saat wanita tersebut sedang mengahadapi
permasalahan dalam hubungan dengan pacarnya dan wanita tersebut
dapat mengatasi permasalahannya dan mampu berpikir obyektif, maka
wanita tersebut memiliki kematangan emosi yang baik sehingga
wanita tersebut mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik.
Wanita tersebut dapat menempatkan posisinya dalam menghadapi
permasalahan sehingga wanita tersebut mampu menerima kekurangan
yang ada pada diri pacarnya.
Nampak bahwa kematangan emosi sangatlah diperlukan oleh
seorang wanita yang menjadi pacar anggota Polri dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan dalam berpacaran sehingga nantinya
wanita tersebut mampu menyesuaikan diri dengan pacarnya dan
pekerjaan pacaranya sebagai anggota Polri dengan baik.

Perpustakaan Unika
40

D. Hipotesis
Berdasarkan uraian diatas peneliti mengajukan hipotesa yaitu :
Ada hubungan yang positif antara kematangan emosi dengan
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri. Artinya bahwa
semakin tinggi kematangan emosi maka akan semakin tinggi pula
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri, dan sebaliknya .



















Perpustakaan Unika
41


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian
Untuk menguji hipotesis penelitian sebelumnya akan
dilakukan identifikasi variabel-variabel yang akan diperlukan dalam
penelitian. Variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Variabel tergantung : Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar
Anggota Polri.
2. Variabel bebas : Kematangan Emosi.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Salah satu langkah yang harus dilakukan dalam penelitian
untuk menghindari salah pengertian mengenai data yang dikumpulkan
serta menghindari kesesatan dalam menentukan alat pengumpulan
data, maka batasan operasional variabel penelitian perlu dikemukakan.
Penelitian ini menggunakan batasan operasional sebagai berikut :
1. Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri
Penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri adalah
upaya yang dilakukan oleh seorang wanita yang memiliki
hubungan khusus dengan seorang aparat negara agar dapat
mencapai keselarasan dan keharmonisan diantara mereka berdua
sehingga tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka dan dalam
Perpustakaan Unika
42

menyatukan perbedaan pandangan, pendapat dan kebiasaan. Untuk
mengukur penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri
digunakan skala yang disusun untuk dapat mengungkap
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri berdasarkan
Absence of excessive emotionality, Absence of psychological
menchanisme, Absence of the sense of personal frustration,
Rational deliberatioan and self-direction, Ability to learn,
Utilizatioan of past experience, Realistic, objective attitude. Skor
penyesuaian diri dapat dilihat dari jumlah skor total skala, yaitu
bahwa semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin
baik kemampuan wanita untuk menyesuaikan diri sebagai pacar
anggota Polri, sedangkan semakin rendah skor yang diperoleh
menunjukkan semakin tidak mampu untuk menyesuaikan diri
dalam perkawinan.
2. Kematangan Emosi
Kematangan emosi merupakan kemampuan individu dalam
menggunakan emosinya dengan baik dan dapat menyalurkan
emosinya pada hal-hal yang bermanfaat dalam menghadapi
tekanan hidup baik yang berat maupun yang ringan. Tinggi
rendahnya kematangan emosi pada wanita yang menjadi pacar
anggota Polri tercermin melalui skor skala yang diperoleh individu
dari skala kematangan emosi yang disusun berdasarkan ciri-ciri
kematangan emosi yaitu a).mampu menerima keadaan dirinya
sendiri dan keadaan orang lain apa adanya, b).mampu
mengendalikan emosinya dan ekspresi emosinya dengan baik,
c).mampu berpikir obyektif dan realistis, penuh pengertian dan
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap akan suatu hal,
Perpustakaan Unika
43

d).memikirkan kesejahteraan orang banyak, mampu berempati
dengan sesamanya dan mampu bergaul dengan orang lain,
e).mempunyai tanggung jawab yang baik, tidak mudah putus asa
dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian.
Semakin tinggi skor kematangan emosi maka semakin baik
kematangan emosinya. Sedangkan semakin rendah skor
kematangan emosi maka semakin buruk kematangan emosinya.

C. Populasi Dan Metode Pengambilan Sampel
1. Populasi
Salah satu langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan
sebuah penelitian adalah menentukan populasi. Hadi (1995, h. 70)
mengatakan bahwa populasi merupakan sejumlah individu yang
paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Ciri-ciri populasi
dalam penelitian ini adalah wanita,sudah pernah dan sedang
berpacaran dengan anggota Polri, pendidikan minimal SMA, usia
18- 21 tahun, minimal sudah berpacaran selama 1 tahun.
2. Metode Pengambilan Sampel
Sampel penelitian adalah sejumlah individu dari populasi
yang hendak diteliti (Hadi, 1995, h. 70). Pada penelitian ini sampel
yang akan diambil menggunakan teknik incidental sampling.
Dalam teknik sampling ini yang dijadikan anggota sampel adalah
individu yang kebetulan dijumpai di tempat-tempat tertentu dan
memiliki ciri-ciri populasi yang sama. Anggota populasi yang
kebetulan tidak dijumpai sama sekali tidak diperhatikan dan tidak
diperhitungkan kedalam sampel (Hadi, 1987, h. 227)
Perpustakaan Unika
44


D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode skala. Skala adalah usaha mengumpulkan informasi
dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab
secara tertulis oleh subyek penelitian. Metode ini berdasarkan pada
laporan diri sendiri atau self report atau setidaknya pada pengetahuan
dan keyakinan pribadi individu.
Sebagaimana yang telah diungkapkan diatas, maka skala yang
digunakan dalam penelitian ini bersifat langsung, yaitu daftar
pertanyaan langsung diberikan pada responden. Adapun skala pertama
yang disebut dalam penelitian ini adalah skala untuk mengungkap
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri dan skala kedua
adalah skala yang digunakan untuk mengungkap kematangan emosi.
Alternatif pilihan jawaban dalam skala penyesuaian diri
wanita sebagai pacar anggota Polri dan kematangan emosi yang
digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi empat yaitu :
SS : J awaban yang menyatakan bahwa pernyataan yang diajukan
sangat sesuai dengan keadaan subyek.
S : J awaban yang menyatakan bahwa pernyataan yang diajukan
sesuai dengan keadaan subyek.
TS : J awaban yang menyatakan bahwa pernyataan yang diajukan
tidak sesuai dengan keadaan subyek.
STS : J awaban yang menyatakan bahwa pernyataan yang diajukan
sangat tidak sesuai dengan keadaan subyek.
Perpustakaan Unika
45

Sistem penilaian skala penyesuaian diri wanita sebagai pacar
anggota Polri dan skala kematangan emosi bergerak dari satu sampai
empat. Pernyataan yang tergolong favourable, subyek akan
memperoleh skor 4 jika menjawab sangat sesuai (SS), nilai 3 jika
menjawab sesuai (S), nilai 2 jika menjawab tidak sesuai (TS), dan nilai
1 jika menjawab sangat tidak sesuai (STS). Pernyataan yang tergolong
unfavourable, subyek akan memperoleh skor 4 jika menjawab sangat
tidak sesuai (STS), nilai 3 jika menjawab tidak sesuai (TS), nilai 2 jika
menjawab sesuai (S), dan nilai 1 jika menjawab sangat sesuai (SS).
1. Skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri
Skala penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri
disusun berdasarkan aspek-aspek penyesuaian diri yaitu :
a. Absence of excessive emotionality
b. Absence of psychological mechanisme
c. Absence of the sense of personal frustration
d. Rational deliberatioan and self-direction
e. Ability to learn
f. Utilizatioan of past experience
g. Realistic, objective attitude






Perpustakaan Unika
46

Tabel 1. Blueprint Skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai
Pacar Anggota Polri
Ciri-ciri Favourable Unfavourable Total
Absence of excessive
emotionality
2 2 4
Absence of psychological
mechanisme
2 2 4
Absence of the sense of
personal frustration
2 2 4
Rational deliberatioan
and self-direction
2 2 4
Ability to learn 2 2 4
Utilizatioan of past
experience
2 2 4
Realistic, objective
attitude
2 2 4
J umlah 14 14 28

2. Skala Kematangan Emosi
Skala kematangan emosi disususn berdasarkan aspek-aspek
kematangan emosi yaitu :
a. Mampu menerima keadaan dirinya sendiri dan keadaan orang
lain apa adanya.
b. Mampu mengendalikan emosinya dan ekspresi emosinya
dengan baik.
c. Mampu berpikir obyektif dan realistis, penuh pengertian dan
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap akan suatu hal
dengan tepat.
d. Memikirkan kesejahteraan orang banyak, mampu berempati
dengan sesamanya dan mampu bergaul dengan orang lain.
Perpustakaan Unika
47

e. Mempunyai tanggung jawab yang baik, tidak mudah putus asa
dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian.
Skala yang akan disajikan tersebut dibedakan menjadi dua
kelompok item (pernyataan), yaitu item favourable dan item
unfavourable. Item favourable yaitu item yang sesuai dengan
pernyataan, sedangkan item yang unfavourable yaitu item yang
bertentangan dengan pernyataan yang sebenarnya.
Tabel 2. Blueprint Skala Kematangan Emosi
Ciri-ciri Favourable Unfavourable Total
Mampu menerima keadaan
dirinya sendiri dan keadaan
orang lain apa adanya
3 3 6
Mampu mengendalikan
emosinya dan ekspresi
emosinya dengan baik
3 3 6
Mampu berpikir berpikir
obyektif dan realistis, penuh
pengertian dan memiliki
kemampuan untuk
mengambil sikap akan suatu
hal
3 3 6
Memikirkan kesejahteraan
orang banyak, mampu
berempati dengan
sesamanya dan mampu
bergaul dengan orang lain
3 3 6
Mempunyai tanggung jawab
yang baik, tidak mudah
putus asa dan mampu
menghadapi masalah dengan
penuh pengertian
3 3 6
J umlah 15 15 30


Perpustakaan Unika
48

E. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas Alat Ukur
Anastasi dan Urbina (1997, h. 85) menyatakan bahwa
validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa
baik tes itu bisa mengukur. Validitas alat ukur pada penelitian ini
menggunakan validitas item. Suryabrata (2000, h. 41) mengartikan
validitas item adalah derajat kesesuaian antara sesuatu soal dengan
perangkat soal-soal lain, ukuran validitas soal adalah korelasi
antara skor pada soal itu dengan skor pada perangkat soal (item
total correlation). Upaya untuk memperoleh koefisien korelasi
antara skor item dengan skor totalnya pada skala kematangan
emosi dan penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri
digunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson dengan
program Statistical Packages for Social Science (SPSS) Release
13.0.
Upaya untuk menghindari over estimate (angka korelasi yang
kelebihan bobot), rumus korelasi tersebut perlu di koreksi dengan
menggunakan teknik korelasi part whole dengan menggunakan alat
bantu komputer dengan program Statistical Packages for Social
Science (SPSS) Release 13.0.
2. Reliabilitas Alat Ukur
Reliabilitas sering diartikan kepercayaan, keterandalan dan
keajegan. Meskipun reliabilitas sering diartikan dalam bermacam-
macam konsep, akan tetapi ide dasar yang terdapat pada konsep
Perpustakaan Unika
49

reliabilitas adalah tingkat kepercayaan dari hasil pengukuran
(Azwar, 2006, h.63).
Pengujian terhadap reliabilitas alat ukur dengan menggunakan
koefisien alpha yang dikemukakan oleh Cronbach dengan
menggunakan alat Bantu computer dengan program Statistical
Packages for Social Science (SPSS) Release 13.0. Alasan
digunakan formulasi Alpha Cronbath adalah karena hasil
reliabilitas yang diperoleh dapat lebih cermat dan mendekati hasil
sebenarnya (Azwar, 1986, h. 28).

F. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara
kematangan emosi dengan penyesuaian diri wanita sebagai pacar
anggota Polri digunakan teknik analisis korelasi korelasi Product
Moment dari Pearson dengan program Statistical Packages for Social
Science (SPSS) Release 13.0.









Perpustakaan Unika
50

BAB IV
LAPORAN PENELITIAN

A. Orientasi dan Kancah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kota Semarang. Semarang
adalah ibukota Provinsi J awa Tengah yang terletak di pesisir pantai
utara pulau J awa dengan posisi 110 derajat 235779 BT dan 110
derajat 2770 BT. Lintang 6 derajat 556 LS dan 6 derajat 5818
LS. Kota ini terletak sekitar 485 km sebelah timur J akarta, atau 308
km sebelah barat Surabaya. Semarang berbatasan dengan Laut J awa di
utara, Kabupaten Demak di Timur, Kabupaten Semarang di selatan,
dan Kabupaten kendal di barat.
Kota Semarang secara administratif terdiri atas 16 kecamatan
yang terbagi dalam sejumlah kelurahan dan desa. Kecamatan yang ada
yaitu Banyumanik, Candisari, Gajahmungkur, Gayamsari, Genuk,
Gunung Pati, Mijen, Ngalian, Pedurungan, Semarang Barat, Semarang
Selatan, Semarang Tengah, Semarang Timur, Semarang Utara,
Tembalang dan Tugu. Di kecamatan Tembalang terdapat sejumlah
kelurahan, salah satunya Kelurahan Mangunharjo. Kelurahan
Mangunharjo terletak diantara kelurahan Sambiroto dan kelurahan
Bukit Kencana J aya.
Di kelurahan Mangunharjo terdapat 6 RW dan masing-masing
RW terdiri dari 10 RT. Peneliti melakukan penelitian di Perum Polri
Durenan Indah RT 08 RW VI kelurahan Mangunharjo. Di RT 08
terdapat 45 Kepala Keluarga, yang rata-rata bekerja sebagai anggota
Perpustakaan Unika
51

Polri dan PNS Polri. Menurut data dari ketua Rt 08 ada sebanyak 35
orang kepala keluarga yang bekerja sebagai anggota Polri dan 10
orang kepala keluarga bekerja sebagai PNS Polri. Di RT 08 ini setiap
satu bulan sekali selalu ada pertemuan bapak-bapak, ibu-ibu dan
remaja. Status sosial ekonomi di Perum Polri Rt 08 ini termasuk dalam
keluarga sederhana dan menengah dan orang-orang dilingkungan
Perum Polri Durenan Indah ini sangat ramah.
Penelitian ini menggunakan subyek yaitu wanita yang sedang
atau sudah pernah berpacaran dengan seorang anggota Polri,
pendidikan minimal SMA dan sudah berpacaran minimal 1 tahun
dengan pertimbangan bahwa pada masa ini merupakan masa untuk
melakukan penyesuaian diri. Selain ciri-ciri diatas, ada pula ciri-ciri
lain yang digunakan yaitu wanita yang berdomisili di Perum Polri
Durenan Indah RT 08 RW VI Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang, dengan pertimbangan :
1. Belum pernah diadakan penelitian sebelumnya di Perum Polri
Durenan Indah RT 08 mengenai penyesuaian diri wanita sebagai
pacar anggota Polri ditinjau dari kematangan emosi.
2. Lokasi penelitian mudah dijangkau, sehingga memudahkan
pelaksanaan penelitian serta menghemat waktu dan tenaga.
3. Subyek dengan ciri-ciri yang dibutuhkan untuk penelitian dapat
ditemukan pada perum Polri tersebut.



Perpustakaan Unika
52

B. Persiapan Penelitian
Hal-hal yang dipersiapkan oleh penulis untuk melaksanakan
penelitian adalah :
1. Penyusunan Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri yang memuat
aspek-aspek penyesuaian diri yaitu Absence of excessive
emotionality, Absence of psychological menchanisme, Absence of
the sense of personal frustration, Rational deliberatioan and self-
direction, Ability to learn, Utilizatioan of past experience,
Realistic, objective attitude. Setiap bentuk penyesuaian diri wanita
sebagai pacar anggota Polri dalam skala ini mempunyai item-item
yang berupa pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable.
Tiap item mempunyai 4 pilihan jawaban, yaitu sangat sesuai (SS),
sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS).
Sebaran item skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar
Anggota Polri dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :








Perpustakaan Unika
53

Tabel 3. Sebaran Item Skala Penyesuaian Diri Wanita
sebagai Pacar Anggota Polri.

Aspek-aspek Nomor Item Total
Favourable Unfavourable
Absence of excessive
emotionality
1,15 8,22 4
Absence of psychological
mechanisme
2,16 9,23 4
Absence of the sense of
personal frustration
3,17 10,24 4
Rational deliberatioan
and self-direction
4,18 11,25 4
Ability to learn 5,19 12,26 4
Utilizatioan of past
experience
6,20 13,27 4
Realistic, objective
attitude
7,21 14,28 4
J UMLAH 14 14 28


Alat ukur yang kedua adala skala kematangan emosi yang
memuat ciri-ciri, yaitu mampu menerima keadaan dirinya sendiri
dan keadaan orang lain apa adanya, mampu mengendalikan
emosinya dan ekspresi emosinya dengan baik, mampu berpikir
obyektif dan realistis, penuh pengertian dan memiliki kemampuan
untuk mengambil sikap akan suatu hal dengan tepat, memikirkan
kesejahteraan orang banyak, mampu berempati dengan sesamanya
dan mampu bergaul dengan orang lain, mempunyai tanggung
jawab yang baik, tidak mudah putus asa dan mampu menghadapi
masalah dengan penuh pengertian. Tiap item mempunyai 4 pilihan
jawaban, yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS),
dan Sangat Tidak Sesuai (STS).
Perpustakaan Unika
54

Sebaran item skala Kematangan Emosi dapat dilihat pada
tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4. Sebaran Item Kematangan Emosi
Ciri-ciri Nomor Item Total
Favourable Unfavourable
Mampu menerima keadaan
dirinya sendiri dan keadaan
orang lain apa adanya
1,11,21 6,16,26 6
Dapat mengendalikan
emosinya dan ekspresikan
emosinya dengan baik
2,12,22 7,17,27 6
Mampu berpikir obyektif
dan realistis, penuh
pengertian dan memiliki
kemampuan untuk
mengambil sikap akan suatu
hal dengan tepat

3,13,23

8,18,28

6
Memikirkan kesejahteraan
orang banyak, mampu
berempati dengan
sesamanya dan mampu
bergaul dengan sesamanya

4,14,24

9,19,29

6
Mempunyai tanggung jawab
yang baik, tidak mudah
putus asa dan mampu
menghadapi masalah dengan
penuh pengertian

5,15,25

10,20,30

6
J UMLAH 15 15 30

2. Perijinan Penelitian
Salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melakukan
penelitian adalah mendapat ijin dari pihak-pihak atau instansi-
instansi terkait. Sehubungan dengan surat tersebut diatas dan sesuai
dengan prosedur yang ada maka sebelum melakukan penelitian
penulis mengajukan permohonan kepada Dekan Fakultas Psikologi
Unika Soegijapranata. Surat pengantar ijin penelitian yang
Perpustakaan Unika
55

dikeluarkan Dekan Fakultas Psikologi dengan nomor
658/B.7.3/FP/IV/2009, tanggal 29 April 2009 ditujukan kepada
ketua RT 08 Perum Polri Durenan Indah Mangunharjo Tembalang
Semarang.
Setelah mendapat surat penelitian dari Dekan Fakultas
Psikologi dan mendapat ijin dari ketua Rt 08, penelitian dapat
dilakukan pada tanggal 1-8 Mei 2009. setelah melakukan
penelitian, ketua Rt 08 mengeluarkan surat keterangan bahwa
peneliti telah melakukan penelitian tentang Penyesuaian Diri
Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri ditinjau dari Kematangan
Emosi.

C. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan sistem try out terpakai dalam
penelitian, yaitu pengambilan data hanya dilakukan sekali dan
digunakan untuk uji coba skala sekaligus sebagai data penelitian. Dari
hasil data yang diperoleh, digunakan untuk mencari validitas dan
kemudian item-item yang valid digunakan untuk uji reliabilitas.
Alasan menggunakan sistem skala try out terpakai adalah sulitnya
mencari subyek yang bersedia dan waktu.
Penelitian dilakukan pada tanggal 1-8 mei 2009 di RT 08
Perum Polri Durenan Indah, dengan dilakukan pada 40 wanita yang
sudah pernah atau sedang berpacaran dengan seorang anggota polri
sebagai subyek penelitian. Metode yang digunakan dalam
pengambilan subyek penelitian ini adalah dengan metode incidental
Perpustakaan Unika
56

sampling. Anggota sampel adalah individu yang kebetulan dijumpai
peneliti saat mengadakan penelitian, asalkan ada hubungannya dengan
tema penelitiannya ( Winarsunu, 2002, h.15).
Dalam penelitian ini penyebaran skala dilakukan oleh peneliti
sendiri. Pelaksanaan pengumpulan data (pembagian skala) dilakukan
dengan cara mengunjungi setiap rumah yang dijumpai oleh peneliti di
RT 08. pada saat penyebaran skala, ada beberapa wanita yang menolak
untuk mengisi skala tersebut dengan alasan malu dan ada beberapa
yang bersedia mengisi skala yang diberikan pengertian tentang
jaminan akan kerahasiaan data.
Pengambilan skala yang sudah diisi pada hari yang sama
dilakukanya penelitian dan ada beberapa skala yang diambil pada
keesokan harinya. Alasan skala tersebut ditinggal karena subyek malu
untuk mengisi dihadapan peneliti. Dari 40 eksemplar skala
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri dan 40 skala
kematangan emosi yang disebar, semua skala kembali dalam keadaan
yang baik, sehingga skala tersebut dapat diskor.

D. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
Perhitungan validitas dan reliabilitas dilakukan dengan korelasi
Product Moment dari Pearson yang kemudian di korelasi dengan
rumus Part Whole dan reliabilitas alat ukur dengan menggunakan
rumus Alpha Cronbach yang diolah dengan menggunakan bantuan
komputer program Statistical Packages For Social Sciences (SPSS)
versi 13.0.
Perpustakaan Unika
57

1. Validitas Dan Reliabilitas Skala Penyesuaian Diri Wanita
sebagai Pacar Anggota Polri
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap skala
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri, diperoleh
hasil bahwa dari 28 item yang ada, terdapat 21 item valid dan 7
item gugur dengan taraf signifikasi 5 % dengan koefisien validitas
item yang valid bergerak antara 0,309 sampai dengan 0,598. Hasil
uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D-1.
Koefisien korelasi alpha skala penyesuaian diri wanita
sebagai pacar anggota Polri sebesar 0,845.

Tabel 5.
Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Penyesuaian Diri Wanita
Sebagai Pacar Anggota Polri
Aspek-aspek Nomor Item Total
Favourable Unfavourable Valid Gugur
Absence of
excessive
emotionality
1,15 8*,22 3 1
Absence of
psychological
mechanisme
2,16 9,23 4 -
Absence of the
sense of personal
frustration
3,17* 10,24* 2 2
Rational
deliberatioan and
self-direction
4,18 11*,25* 2 2
Ability to learn 5*,19 12,26 3 1
Utilizatioan of past
experience
6,20* 13,27 3 1
Realistic, objective
attitude
7,21 14,28 4 -
J UMLAH 14 14 21 7
Perpustakaan Unika
58


Keterangan :
Nomor dengan tanda * : Item yang gugur

2. Validitas Dan Reliabilitas Skala Kematangan Emosi
Berdasarkan hasil perhitungan terhadap skala kematangan
emosi, diperoleh hasil bahwa dari 30 item terdapat 22 item yang
valid dan 8 item yang gugur dengan taraf signifikasi 5 % dengan
koefisien yang berkisar antara 0,312 sampai dengan 0,607. hasil uji
validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D-2.
Koefisien korelasi alpha skala kematangan emosi sebesar
0,831.















Perpustakaan Unika
59

Tabel 6.
Sebaran Item Valid dan Gugur Skala Kematangan Emosi
Ciri-ciri Nomor Item Total
Favourable Unfavourable Valid Gugur
Mampu menerima
keadaan dirinya
sendiri dan keadaan
orang lain apa
adanya
1,11*,21* 6*,16,26* 2 4
Dapat
mengendalikan
emosinya dan
mengekspresikan
emosinya dengan
baik
2,12,22 7,17,27 6 -
Dapat berpikir
obyektif dan
realistis, penuh
pengertian dan
memiliki
kemampuan untuk
mengambil sikap
akan suatu hal
dengan tepat
3*,13,23 8,18,28 5 1
Memikirkan
kesejahteraan orang
banyak, mampu
berempati dengan
sesamanya dan
mampu bergaul
dengan orang lain
4,14*,24* 9,19,29 4 2
Mempunyai
tanggung jawab
yang baik, tidak
mudah putus asa
dan mampu
menghadapi
masalah dengan
penuh pengertian
5,15,25 10*,20,30 5 1
J UMLAH 15 15 22 8

Perpustakaan Unika
60

Keterangan :
Nomor dengan tanda * : Item yang gugur
Setelah dilakukan uji coba dan uji validitas serta uji
reliabilitas diperoleh alat ukur dengan skor yang dipergunakan
untuk analisis data pengujian hipotesis dan ditabulasikan seperti
yang ada pada lampiran D.



















Perpustakaan Unika
61

BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Asumsi
Uji asumsi ini meliputi uji normalitas berfungsi untuk
mengetahui normal atau tidaknya sebaran item. Sedangkan, uji
linieritas yang berfungsi untuk mengetahui linier atau tidaknya
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung.
1. Uji Normalitas Distribusi
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik One
Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan bantuan program Statistical Packages for Social
Science (SPSS) Windows Release 13.0. Hasil pengujian
diperoleh :
1. Pengujian data variable penyesuaian diri wanita sebagai pacar
anggota Polri diperoleh nilai uji Kolmogorov-Smirnov Z
sebesar 0,609 (p > 0,05). Hal ini berarti bahwa variabel
Penyesuaian Diri Wanita sebagai Pacar Anggota Polri
tersebut berdistribusi normal. Perhitungan dari uji normalitas
ini dapat dilihat pada lampiran E.
2. Pengujian data variabel kematangan emosi diperoleh nilai uji
Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,648 (p > 0,05). Hal ini
berarti bahwa variabel kematangan emosi tersebut
berdistribusi normal. Perhitungan dari uji normalitas ini dapat
dilihat pada lampiran E.
Perpustakaan Unika
62

2. Uji Linieritas
Pengujian linieritas hubungan diuji dengan menggunakan
prosedur Curve Estimation pada program Statistical Packages
for Social Science (SPSS) windows release 13.0. menunjukkan
bahwa hubungan antara data variabel kematangan emosi dan data
variabel penyesuaian diri wanita sebgai pacar anggota Polri
membentuk garis linier dengan nilai F
Linier
=28,001 dengan p <
0,05. perhitungan uji linieritas ini dapat dilihat pada Lampiran F.

B. Uji Hipotesis
Setelah diketahui bahwa data yang diperoleh memenuhi syarat
uji asumsi, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan teknik Analisis Korelasi Product Moment. Uji hipotesis
dilakukan dengan program Statistical Packages for Social Sciences
(SPSS).
Hasil analisis menunjukkan koefisien korelasi antara
kematangan emosi dan penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota
Polri didapatkan r
xy
=0,651 dengan p <0,01 yang berarti ada hubungan
positif yang sangat signifikan antara kematangan emosi dengan
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri. Sumbangan efektif
kematangan emosi terhadap penyesuaian diri wanita sebagai pacar
anggota Polri adalah sebesar 42, 38 %. Hasil perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran G.


Perpustakaan Unika
63

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang diajukan, diperoleh
bahwa hipotesis diterima, yaitu ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara kematangan emosi dengan penyesuaian diri wanita
sebagai pacar anggota Polri. Hal ini dapat dilihat dari nilai r Product
Moment Pearson sebesar 0,651 (p<0.01). hasil ini menunjukan bahwa
semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi juga
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri dan sebaliknya,
semakin rendah kematngan emosi maka semakin rendah juga
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri. Dengan demikian
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Penelitian ini menunjukkan bahwa wanita sebagai pacar
anggota Polri yang memiliki kematangan emosi yang tinggi akan
memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Sebaliknya wanita sebagai pacar
anggota Polri yang memiliki kematangan emosi yang rendah akan
memiliki penyesuaian diri yang rendah pula. Kematangan emosi yang
dimiliki pada wanita yang menjadi pacar anggota Polri akan memiliki
penyesuaian diri.
Ciri-ciri kematangan emosi yang dimiliki individu dapat berupa
mampu menerima keadaan diri sendiri dan orang lain, dapat
mengendalikan dan mengekspresikan emosi dengan baik, dapat
mengambil sikap, berpikir obyektif dan realistis, mampu berempati
dengan sesamanya, mempunyai tanggung jawab yang baik. Individu
yang memiliki kematangan emosi yang tinggi mengalami hal yang
positif dalam kehidupannya, dapat berpikir secara baik dan obyektif dan
Perpustakaan Unika
64

mampu mengendalikan emosinya dengan baik dalam kehidupannya
dibandingkan dengan individu yang memiliki kematangan emosi yang
rendah. Kematangan emosi memiliki peranan yang sangat besar dan
terkadang lebih berpengaruh daripada pikiran, dalam menghadapi suatu
permasalahan. Kematangan emosi yang dimiliki dapat menunjukkan
kedewasaan seseorang.
Sejalan dengan pendapat Walgito (1984, h.41) salah satu ciri
kedewasaan seseorang dilihat dari segi psikologik yaitu apabila
seseorang telah dapat mengendalikan emosinya, dan dengan demikian
dapat berpikir secara baik, dan dapat menempatkan persoalan sesuai
dengan keadaan yang seobyektif-obyektifnya. Ditambahkan menurut
Hurlock (1994, h. 42) yang mengatakan bahwa kematangan emosi
seseorang dapat terlihat apabila individu dapat menilai secara kritis
terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi
tanpa berpikir sebelumnya.
Kematangan emosi yang dimiliki dapat membuat seseoarang
mampu mengendalikan emosinya dengan baik, berpikir secara matang,
secara baik dan obyektif. Hal ini dapat membantu seorang wanita untuk
mampu menyesuaikan dirinya sebagai pacar anggota Polri.
Kematangan emosi ternyata memberikan sumbangan efektif
terhadap penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri sebesar
42,38%. Keadaan ini menunjukkan bahwa penyesuaian diri wanita
sebagai pacar anggota Polri dipengaruhi oleh kematangan emosi sebesar
42.38%. Sedangkan 57,62% yang lain dipengaruhi oleh faktor lain.
Perpustakaan Unika
65

Mean empirik untuk variable penyesuaian diri wanita sebagai
pacar anggota Polri sebesar 65,83 dan mean hipotetik sebesar 52,5
dengan SD hipotetik 10,5 maka ME terletak antara Mh +1 SD dan Mh
+2SD. Hasil ini menunjukkan bahwa wanita sebagai pacar anggota
Polri memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Hal ini mengindikasikan
bahwa subyek penelitian mampu melakukan penyesuaian diri sebagai
pacar anggota Polri dengan sangat baik. Kemudian diperoleh hasil mean
empirik untuk kematangan emosi sebesar 69,55 dan mean hipotetik
sebesar 55 dengan SD hipotetik 11 berarti ME berada diantara Mh +1
SD dan Mh +2SD. Hal ini menunjukkan bahwa kematangan emosi yang
dimiliki wanita sebagai pacar anggota Polri berada pada taraf tinggi. Hal
ini menunjukkan bahwa subyek penelitian memiliki kematangan emosi
yang tinggi.
Berdasarkan wawancara awal yang telah peneliti lakukan,
terdapat subyek yang mampu menyesuaikan diri dengan baik dan apa
pula yang tidak mampu melakukan penyesuaian diri dengan baik.
Namun berdasarkan hasil penyebaran skala dan hasil penghitungan
skala, ternyata subyek mampu melakukan penyesuaian diri dengan
sangat baik dan memiliki kematangan emosi yang baik pula. Sehingga
dapat diartikan bahwa semakin tinggi kematangan emosi subyek maka
akan semakin tinggi pula penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota
Polri.
Penelitian ini tidak lepas dari beberapa kelemahan. Walaupun
hipotesis penelitian ini terbukti namun penelitian ini masih
Perpustakaan Unika
66

membutuhkan banyak perbaikan. Adapun kelemahan-kelemahan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Peneliti menggunakan metode try out terpakai sehingga
memungkinkan adanya hal-hal yang mencemari atau mengotori hasil
penelitian ini. Hal ini disebabkan subyek masih dihadapkan pada
skala yang belum dibersihkan dari item-item yang gugur.
b. Tempat tinggal subyek merupakan asrama Polisi, selain itu sebagian
besar orang tua subyek juga seorang anggota Polri sehingga subyek
sudah mengetahui konsekuensi yang harus dihadapi sebagai pacar
anggota Polri.
c. Adanya kesamaan aspek pada skala penyesuaian diri dengan skala
kematangan emosi, sehingga menjadi ada tumpang tindih
akibatnya korelasi yang diperoleh tinggi.












Perpustakaan Unika
67



BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ada hubungan yang positif antara kematangan emosi dengan
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri. Hal ini berarti
semakin tinggi kematangan emosi maka semakin tinggi pula
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri dan sebaliknya
semakin rendah kematangan emosi maka semakin rendah pula
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri. Dengan demikian
hipotesis diterima. Sumbangan efektif kematangan emosi terhadap
penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota Polri sebesar 42,38%.

B. Saran
1. Bagi wanita yang menjadi Pacar anggota Polri
Bagi wanita yang menjadi pacar anggota Polri dan memiliki
kematangan emosi yang tinggi maka harus tetap dipertahankan, agar
penyesuaian dirinya pun tetap tinggi sehingga hubungan yang
mereka jalani tetap berjalan dengan baik.
Perpustakaan Unika
68

Untuk mempertahankan hubungan tersebut, ada beberapa cara
yang dapat digunakan untuk mempertahankan suatu hubungan,
yaitu:
a. Mampu menerima keadaan dirinya sendiri dan keadaan orang
lain apa adanya.
b. Dapat mengendalikan emosinya dan mengekspresikan emosinya
dengan baik
c. Dapat berpikir obyektif dan realistis, penuh pengertian dan
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap akan suatu hal
dengan tepat.
d. Memikirkan kesejahteraan orang banyak, mampu berempati
dengan sesamanya dan mampu bergaul dengan orang lain.
e. Mempunyai tanggung jawab yang baik, tidak mudah putus asa
dan mampu menghadapi masalah dengan penuh pengertian.
2. Bagi peneliti lain
Bagi peneliti lain dapat meneliti topik yang sama dengan
situasi dan kondisi yang berbeda. Dan disarankan agar peneliti
mengkaji lebih dalam faktor-faktor lebih banyak lagi yang dapat
mempengaruhi penyesuaian diri wanita sebagai pacar anggota
Polri, seperti kondisi dan konstitusi fisik, kematangan intelektual,
sosial, moral dan emosi, determinan psikologis, kondisi lingkungan
dan keluarga, tingkat religius dan kebudayaan.

Perpustakaan Unika
69




DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, W.A. 2002. Penyesuaian Diri dalam Perkawinan Ditinjau Dari
Kematangan Emosi. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang: Fakultas
Psikologi UNIKA Soegijapranata.

Azwar, S. H. 1997. Reliabilitas Dan Validitas : Interpretasi dan Komputasi.
Yogyakarta : Liberty.

Bischot, L. J . 1969. Adult Psychology of Adjustment and Human
Effectiveness. Tokyo. McGraw- Hill Kogakuba Ltd.

Bruno, F. J . 1989. Kamus Kunci Istilah Psikologi. Yogyakarta : Kanisius.

Chaplin. 1999. Kamus Lengkap Psikologi. Alih bahasa : Kartono. K. J akarta
: Raja Grafindo Persada.

Dariyo, Agoes. 2003. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. J akarta: PT.
Grasindo Anggota Ikapi.

Darlega, V.I, J anda, L.H. 1978. Personal Adjustment The Psychology Of
Every day Live. New J ersey: General Leaning Press.

Davidoff, L. 1991. Psikologi suatu Pengantar : Jilid 2. Alih bahasa : Mari
J aniayi. J akarta : Erlangga.

Perpustakaan Unika
70

Fahmi, M. 1997. Kesehatan Jiwa Dalam Keluarga, Sekolah, dan
Masyarakat. Diterjemahkan oleh Zakinan Drajat. J akarta: Bulan
Bintang.

Gerungan W.A. 2004. Psikologi Sosial. Bandung: PT Refika Aditama.

Gunarsa, S. 1986. Psikologi Remaja. J akarta. BPK Gunung Mulia.
Hadi, S. 1990. Statistik 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

______. 1995. Metodologi Research 1. Cetakan Keduapuluhdelapan.
Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

______. 1995. Metodologi Research 2. Cetakan Keduapuluhempat.
Yogyakarta : Penerbit Andi Offset.

Hardjana, A.M. 2006. Kiat Berpacaran. Yogyakarta : Kanisius.

Helmi, A.F. 1994. HIDUP DI KOTA SEMAKIN SULIT: Bagaimana
strategi adaptasi dalam situasi kepadatan social?. Buletin Psikologi.
Yogyakarta. Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Tahun II,
Nomor 2. (h.2)

Hurlock, E. B. 1994. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Alih Bahasa : Istiwidayanti dan
Soejarwo. J akarta : Erlangga.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1988. J akarta: Balai Pustaka.

Kartono, K. Andari, J . 1989. Hygiene Mental dan Kesehatan Mental Dalam
Islam, Cetakan 6. Bandung: CV Mandar Maju.

Meichati, S. 1983. Kesehatan Mental. Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi UGM Yogyakarta.

Monks, F.J . Knoers, A.M.P. Haditono, Siti Rahayu. 1998. Psikologi
Perkembangan: Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Perpustakaan Unika
71


Pgs. Deputi Pendidikan dan Latihan Kapolri. 2002. Buku Pedoman
Pelaksanaan Tugas BINTARA Polri Di Lapangan. J akarta

Pramadi, A., Ratnaningtyas, J ohannita. 1996. Hubungan Pola Relasi
Remaja dan Orangtua dengan Kemampuan Penyesuaian diri di
Lingkungan Sosial pada Mahasiswa Semester II. Anima. Surabaya:
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. Vol XI, No.13 (h.329-343).

Sterly, E. 2004. Penyesuaian Diri Remaja Putri Terhadap Lawan J enis
Ditinjau dari Keharmonisan dengan Ayah. Skripsi (Tidak Diterbitkan)
Semarang: Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata.

Tabah, A. 1991. Menatap Dengan Mata Hati Polisi Indonesia. J akarta:
CV.Sahabat.

Walgito, B. 1991. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Cetakan Kedua.
Yogyakarta: Andi Offset.

Winarsunu, T. 2002. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan.
Malang: UMM











Perpustakaan Unika
72






LAMPIRAN







Perpustakaan Unika
73














LAMPIRAN A
SKALA PENELITIAN






Perpustakaan Unika
74

Pendidikan :
Usia :
Berpacaran dengan anggota Polri : ( sudah pernah / sedang *)
Lama berpacaran : tahun.

Keterangan : (*) coret yang tidak sesuai

PETUNJUK PENGISIAN
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dengan seksama
2. Pilihlah pernyataan yang sesuai dengan apa yang anda pikirkan.
3. Berilah tanda silang ( ) pada kolom jawaban yang tersedia.
4. Kriteria jawaban terdiri dari:
SS : J ika pernyataan tersebut Sangat Sesuai dengan keadaan anda
S : J ika pernyataan tersebut Sesuai dengan keadaan anda
TS : J ika pernyataan tersebut Tidak Sesuai dengan keadaan anda
STS : J Ika pernyataan tersebut Sangat Tidak Sesuai dengan keadaan
anda
5. Semua jawaban dianggap benar
6. Kerahasiaan jawaban dijamin sepenuhnya oleh peneliti
7. Apabila Anda telah selesai mengerjakan, periksa kembali jawaban Anda dan
jangan sampai ada pernyataan yang terlewat
8. Bila Anda melakukan kesalahan dalam memilih jawaban, Anda cukup
memberikan tanda sama dengan (=) pada pilihan jawaban yang salah,
kemudian memberikan tanda silang ( ) pada pilihan jawaban yang benar.


~ Terima Kasih dan Selamat Mengerjakan ~

Perpustakaan Unika
75





LAMPIRAN A-1
SKALA PENYESUAIAN DIRI
WANITA SEBAGAI PACAR
ANGGOTA POLRI





Perpustakaan Unika
76

SKALA 1
No. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mampu mengontrol diri saat sedang berjalan
dengan pacar saya yang berstatus anggota Polri.

2. Saya mampu menerima konsekuensi sebagai pacar
anggota Polri.

3. Saya tidak akan kecewa apabila pacar saya tidak
datang kerumah karena dia harus bertugas.

4. Bila saya dengan pacar saya sedang ada masalah,
saya langsung menyelesaikannya berdua.

5. Saya mendukung pacar saya di dalam melaksanakan
tugas sebagai anggota Polri.

6. Dalam berpacaran saya selalu melihat pengalaman-
pengalaman yang pernah terjadi.

7. Saya mampu menerima kesibukan pacar saya
sebagai anggota POLRI.

8. Biarpun pacar saya menggunakan pakaian dinas
Polri, saya tetap memeluk pada waktu berjalan di
depan umum.

9. Saya selalu berpikiran negatif tentang pacar saya jika
pacar saya tidak datang kerumah.

10. Saya akan frustasi apabila pacar saya selalu
mementingkan pekerjaannya.

11. Saya dan pacar senantiasa melanggar apa yang sudah
menjadi kesepakatan.

12. Saya tidak akan merubah sikap saya sekalipun pacar
saya tidak menyukaianya.

13. Saya tidak akan bercermin pada masa lalu bila
terjadi permasalahan dengan pacar saya.

14. Saya selalu curiga pada pacar saya jika alasannya
selalu melaksanakan tugas.

15. Saya dapat mengendalikan diri dalam menjalin
hubungan dengan pacar saya yang anggota Polri.

16. Walaupun pacar saya sibuk menjalankan tugasnya
sebagai anggota Polri, saya selalu berusaha untuk
mengerti pekerjaannya.

17. Saya tidak akan menuntut pacar saya untuk
memenuhi keinginan saya.

Perpustakaan Unika
77

18. Apabila terdapat ada perbedaan pendapat dengan
pacar saya, saya berusaha agar tidak terjadi
pertengkaran.

19. Saya mampu memahami tugas-tugas pacar saya
sebagai anggota Polri.

20. Saya dan pacar saya selalu berusaha untuk tidak
mengalami kegagalan.

21. Saya bisa menerima bila pacar saya tiba-tiba
membatalkan janji dengan saya, karena
kesibukannya sebagai anggota POLRI.

22. Saya akan tetap marah jika pacar mengecewakan
saya, meskipun dia masih berpakaian dinas.

23. Saya selalu marah jika dalam 1 minggu pacar saya
tidak menemui saya karena menjalankan tugas
sebagai anggota Polri.

24. Saya benci pada pacar saya apabila pacar saya
menolak keinginan saya.

25. Apabila saya sedang ada masalah dengan pacar, saya
selalu membiarkan masalah ini selesai dengan
sendirinya.

26. Saya tidak bisa menerima kebiasaan pacar saya yang
tidak menepati janji, sekalipun alasannya sedang
melaksanakan tugas.

27. Kalau tidak ada keharmonisan dengan pacar saya,
lebih baik putus.

28. Saya tidak bisa menerima konsekuensi saya sebagai
pacar anggota Polri.





Perpustakaan Unika
78






LAMPIRAN A-2
SKALA KEMATANGAN EMOSI





Perpustakaan Unika
79

SKALA 2

No. PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya mampu menerima kekurangan orang lain.
2. Saya selalu sabar dalam menghadapi permasalahan
yang terjadi dalam hidup saya.

3. Dalam menyelesaikan suatu masalah, saya selalu
melihat pendapat dari beberapa sudut pandang orang
lain.

4. Saya dapat bergaul dengan siapa saja di lingkungan
tempat tinggal saya.

5. Saya tidak mudah putus asa saat menghadapi suatu
permasalahan yang sulit.

6. Saya tidak suka dengan kekurangan yang ada pada
diri saya.

7. Saya akan langsung memarahi orang yang telah
menyinggung perasaan saya.

8. Saya selalu ragu-ragu dalam bertindak.
9. Saya termasuk orang yang kurang bisa berempati
terhadap orang lain.

10. Saya selalu mengabaikan tugas yang telah diberikan
kepada saya.

11. Saya tidak mempermasalahkan baik-buruknya orang
lain.

12. Saya adalah orang yang mampu mengendalikan
emosi dengan baik.

13. Saya mampu menerima masukan dari orang lain.
14. Saya suka menolong orang yang sedang kesusahan.
15. Saya dapat menyelesaikan tanggung jawab yang
diberikan kepada saya dengan baik.

16. Saya tidak bisa menerima orang yang tidak baik
kepada saya.

17. Saya selalu menunjukkan ekspresi yang tidak
menyenangkan, jika sedang ada masalah.

18. Saya selalu bimbang terhadap keputusan yang telah
saya buat.

19. Saya selalu bertindak sesuka hati tanpa memikirkan
perasaan orang lain.

20. Saya tidak bisa menyelesaikan permasalahan dengan
kepala dingin.

Perpustakaan Unika
80

21. Saya mampu menerima keadaan diri saya apa
adanya.

22. Saya selalu berusaha untuk bersikap wajar saat
sedang ada masalah.

23. Saya mampu mengambil sikap tegas terhadap suatu
permasalahan.

24. Dalam bertindak saya selalu memikirkan perasaan
orang lain.

25. Apabila saya sedang ada masalah, saya berusaha
untuk menghadapi masalah tersebut dengan hati
yang tenang.

26. Saya selalu menilai orang dari status ekonominya.
27. Saya akan marah tanpa harus ditunda-tunda, jika ada
orang yang mengkritik pendapat saya.

28. Dalam menghadapi masalah, saya tidak bisa berpikir
obyektif.

29. Saya sulit akrab saat dengan orang lain.
30. Saya selalu cepat menyerah saat menghadapi suatu
masalah.








Perpustakaan Unika
81







LAMPIRAN B
DATA PENELITIAN





Perpustakaan Unika
82






LAMPIRAN B-1
SKALA PENYESUAIAN DIRI
WANITA SEBAGAI PACAR
ANGGOTA POLRI





Perpustakaan Unika
83

PENYESUAIAN DIRI WANITA SEBAGAI PACAR ANGGOTA POLRI
Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
1 4 3 2 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 2 4 3
2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3
4 3 3 2 2 4 2 3 4 3 3 2 4 2 2 4 3
5 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3
6 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
7 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3
8 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3 3
9 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3
10 1 3 4 4 3 3 1 4 3 4 4 3 2 1 1 3
11 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3
12 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
14 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 1 3 4 3
15 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3
16 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
17 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4
18 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3
19 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4
20 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
21 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
22 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
24 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3
25 4 3 1 3 3 4 2 4 1 1 4 4 4 1 3 3
26 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4
27 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3
28 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3
29 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3
30 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4
31 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3
32 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4
33 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4
34 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3
35 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3
36 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4
37 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4
38 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4
40 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4


Perpustakaan Unika
84

PENYESUAIAN DIRI WANITA SEBAGAI PACAR ANGGOTA POLRI



Subyek
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1
3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3
2
2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
3
3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 1 3
4
3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 4 3
5
1 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3
6
4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
7
3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3
8
3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3
9
2 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3
10
4 4 3 4 2 1 1 3 3 2 1 3
11
4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
12
3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2
13
3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3
14
2 3 3 3 2 1 2 2 2 1 1 4
15
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2
16
3 4 4 3 2 3 4 3 3 2 2 3
17
3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 3 4
18
3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 4
19
3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3
20
4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3
21
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
22
3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 1 4
23
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3
24
3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
25
4 4 3 4 2 3 1 4 4 1 4 1
26
3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4
27
4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4
28
3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3
29
3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3
30
3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4
31
3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3
32
4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4
33
3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3
34
3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3
35
3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3
36
3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4
37
3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3
38
3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 2 4
39
3 4 4 3 4 3 3 2 4 1 3 3
40
2 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 3
Perpustakaan Unika
85







LAMPIRAN B-2
SKALA KEMATANGAN EMOSI





Perpustakaan Unika
86

KEMATANGAN EMOSI
Subyek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 4 3 3 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3
4 3 3 4 3 2 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3
5 3 2 4 4 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3
6 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4
7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3
8 4 4 2 3 3 4 1 2 4 3 3 2 4 3 3
9 3 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3
10 3 4 3 2 3 3 2 2 4 4 3 4 3 4 3
11 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2
12 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
13 3 4 3 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3
14 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4
16 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
17 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3
18 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3
19 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3
20 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4
21 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
22 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3
23 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
24 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
25 4 4 2 4 4 4 1 2 4 4 3 3 3 4 4
26 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3
27 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4
28 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3
29 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3
30 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4
31 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3
32 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
33 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3
34 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
35 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4
36 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
37 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
38 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3
39 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4
40 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4


Perpustakaan Unika
87

KEMATANGAN EMOSI
Subyek
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
3 4 1 4 2 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2
2
2 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 2 3 3
3
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
4
2 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3
5
2 3 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 2
6
3 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
7
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8
2 2 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4
9
3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3
10
1 1 2 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3
11
3 3 3 2 1 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3
12
3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3
13
2 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3
14
1 2 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4
15
3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3
16
3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3
17
3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
18
3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3
19
2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3
20
3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3
21
3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
22
2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
23
3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
24
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
25
3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3
26
3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3
27
2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4
28
2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2
29
3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4
30
2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3
31
3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
32
3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4
33
3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4
34
3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
35
3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4
36
3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3
37
3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3
38
2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
39
3 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4
40
3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3
Perpustakaan Unika
88






LAMPIRAN C
DATA ITEM VALID





Perpustakaan Unika
89





LAMPIRAN C-1
PENYESUAIAN DIRI WANITA
SEBAGAI PACAR ANGGOTA POLRI






Perpustakaan Unika
90


PENYESUAIAN DIRI WANITA SEBAGAI PACAR ANGGOTA POLRI-
DATA VALID
Subyek 1 2 3 4 6 7 9 10 12 13 14 15 16 18 19 21 22 23 26 27 28
1 4 3 2 4 4 2 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 1 3
4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3
5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3
6 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3
7 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 3
8 3 3 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3
9 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
10 1 3 4 4 3 1 3 4 3 2 1 1 3 4 3 2 1 1 2 1 3
11 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3
12 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2
13 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
14 4 4 3 3 2 3 4 4 3 1 3 4 3 3 3 2 1 2 1 1 4
15 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2
16 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 2 2 3
17 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4
18 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4
19 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3
20 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3
21 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3
22 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 1 4
23 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3
24 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
25 4 3 1 3 4 2 1 1 4 4 1 3 3 4 3 2 3 1 1 4 1
26 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4
27 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4
28 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 2 3
29 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3
30 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4
31 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3
32 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4
33 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3
34 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3
35 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3
36 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4
37 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3
38 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 2 3 4 3 2 4
39 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 1 3 3
40 4 3 3 3
3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3

Perpustakaan Unika
91






LAMPIRAN C-2
KEMATANGAN EMOSI














Perpustakaan Unika
92

KEMATANGAN EMOSI-DATA VALID

Subyek 1 2 4 5 7 8 9 12 13 15 16 17 18 19 20 22 23 25 27 28 29 30
1 3 4 3 3 4 1 2 3 3 3 3 4 1 4 2 4 3 4 3 2 2 2
2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3
5 3 2 4 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2
6 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 1 4 3 3 3 4 4 4 3 3
7 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 4 4 3 3 1 2 4 2 4 3 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 4 4
9 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3
10 3 4 2 3 2 2 4 4 3 3 1 1 2 4 4 4 3 4 2 3 2 3
11 3 3 3 3 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 1 3 4 4 4 4 3 3
12 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
13 3 4 1 3 2 3 4 3 2 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
14 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4
15 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3
16 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3
17 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4
18 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3
19 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3
20 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3
21 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3
22 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
23 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
24 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4
25 4 4 4 4 1 2 4 3 3 4 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3
26 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3
27 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4
28 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
29 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
30 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3
31 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
32 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4
33 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4
34 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3
35 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4
36 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3
37 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3
38 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3
39 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4
40 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3





Perpustakaan Unika
93









LAMPIRAN D
HASIL UJI VALIDITAS DAN
RELIABILITAS










Perpustakaan Unika
94




LAMPIRAN D-1
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
SKALA PENYESUAIAN DIRI
WANITA SEBAGAI PACAR
ANGGOTA POLRI




Perpustakaan Unika
95


Skala Penyesuaian Diri Wanita Sebagai Pacar Anggota Polri

Putaran 1

Reliability

Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.

Reliability Statistics
.821 28
Cronbach's
Alpha N of Items


Scale Statistics
88.58 56.866 7.541 28
Mean Variance Std. Deviation N of Items

Perpustakaan Unika
96

Item-Total Statistics
85.08 53.148 .329 .817
85.33 53.712 .359 .816
85.45 52.921 .326 .817
85.18 53.276 .376 .815
85.20 56.215 .056 .825
85.50 52.974 .363 .815
85.50 52.974 .428 .813
85.23 57.769 -.155 .830
85.43 52.610 .429 .813
85.38 52.651 .376 .815
85.15 56.028 .046 .827
85.23 53.820 .353 .816
85.58 51.174 .430 .812
85.83 51.738 .429 .812
85.25 53.269 .308 .817
85.23 53.615 .427 .814
85.53 53.538 .313 .817
85.03 53.307 .449 .813
85.38 54.446 .322 .817
85.28 56.051 .086 .823
85.63 51.061 .591 .806
85.63 52.035 .519 .810
85.45 51.228 .421 .813
85.60 56.349 .021 .827
85.30 53.651 .326 .817
85.75 49.115 .528 .807
86.03 48.179 .564 .805
85.45 53.485 .312 .817
Y1
Y2
Y3
Y4
Y5
Y6
Y7
Y8
Y9
Y10
Y11
Y12
Y13
Y14
Y15
Y16
Y17
Y18
Y19
Y20
Y21
Y22
Y23
Y24
Y25
Y26
Y27
Y28
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item tidak valid : cetak tebal dan garis bawah
r 5% =0,30

Perpustakaan Unika
97

Putaran 2
Reliability

Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.

Reliability Statistics
.848 23
Cronbach's
Alpha N of Items


Scale Statistics
72.15 54.900 7.409 23
Mean Variance Std. Deviation N of Items

Perpustakaan Unika
98

Item-Total Statistics
68.65 51.054 .349 .844
68.90 51.785 .361 .843
69.03 50.794 .348 .844
68.75 51.423 .369 .843
69.08 51.302 .337 .844
69.08 50.892 .451 .840
69.00 50.462 .458 .840
68.95 50.562 .396 .842
68.80 51.703 .380 .843
69.15 49.926 .373 .843
69.40 49.221 .492 .838
68.83 51.174 .327 .845
68.80 51.703 .427 .842
69.10 52.041 .266 .847
68.60 51.426 .446 .841
68.95 52.510 .323 .845
69.20 49.036 .610 .834
69.20 50.164 .518 .838
69.03 48.999 .454 .840
68.88 52.061 .287 .846
69.33 46.994 .552 .835
69.60 46.913 .520 .837
69.03 51.153 .359 .843
Y1
Y2
Y3
Y4
Y6
Y7
Y9
Y10
Y12
Y13
Y14
Y15
Y16
Y17
Y18
Y19
Y21
Y22
Y23
Y25
Y26
Y27
Y28
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item tidak valid : cetak tebal dan garis bawah
r 5% =0,30

Perpustakaan Unika
99

Putaran 3
Reliability

Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.

Reliability Statistics
.845 21
Cronbach's
Alpha N of Items


Scale Statistics
65.83 49.430 7.031 21
Mean Variance Std. Deviation N of Items

Perpustakaan Unika
100

Item-Total Statistics
62.33 45.610 .366 .841
62.58 46.456 .362 .841
62.70 45.446 .355 .842
62.43 46.353 .339 .842
62.75 46.244 .309 .843
62.75 45.423 .477 .837
62.68 44.892 .498 .836
62.63 45.061 .423 .839
62.48 46.461 .369 .841
62.83 45.174 .327 .844
63.08 43.507 .548 .833
62.50 45.692 .347 .842
62.48 46.461 .415 .840
62.28 46.410 .403 .840
62.63 47.266 .305 .843
62.88 43.958 .598 .832
62.88 44.933 .517 .835
62.70 43.600 .475 .836
63.00 41.949 .549 .833
63.28 42.204 .488 .837
62.70 45.703 .378 .841
Y1
Y2
Y3
Y4
Y6
Y7
Y9
Y10
Y12
Y13
Y14
Y15
Y16
Y18
Y19
Y21
Y22
Y23
Y26
Y27
Y28
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item tidak valid : cetak tebal dan garis bawah
r 5% =0,30





Perpustakaan Unika
101





LAMPIRAN D-2
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
SKALA KEMATANGAN EMOSI





Perpustakaan Unika
102

Skala Kematangan Emosi

Putaran 1

Reliability

Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.

Reliability Statistics
.818 30
Cronbach's
Alpha N of Items


Scale Statistics
96.00 52.872 7.271 30
Mean Variance Std. Deviation N of Items

Perpustakaan Unika
103

Item-Total Statistics
92.68 49.661 .357 .812
92.65 49.669 .321 .813
92.60 52.400 .014 .824
92.70 48.985 .312 .814
92.93 47.969 .577 .804
92.88 52.163 .093 .819
92.88 48.010 .387 .811
93.13 49.138 .395 .810
92.70 49.190 .333 .813
92.73 50.358 .315 .813
92.93 50.994 .170 .819
92.93 48.020 .524 .805
92.75 50.295 .333 .813
92.70 51.241 .185 .817
92.75 50.192 .348 .812
93.43 49.122 .408 .810
92.98 48.538 .331 .813
93.15 47.721 .407 .810
92.65 49.156 .353 .812
92.85 48.849 .339 .813
92.63 49.779 .333 .813
92.70 50.215 .327 .813
92.93 48.789 .372 .811
92.73 53.487 -.124 .825
92.58 50.046 .364 .812
92.38 51.215 .177 .818
92.68 49.712 .389 .811
92.85 47.823 .542 .804
92.80 50.010 .355 .812
92.80 48.728 .486 .807
X1
X2
X3
X4
X5
X6
X7
X8
X9
X10
X11
X12
X13
X14
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X24
X25
X26
X27
X28
X29
X30
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item tidak valid : cetak tebal dan garis bawah
r 5% =0,30

Perpustakaan Unika
104

Putaran 2

Reliability

Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.

Reliability Statistics
.835 24
Cronbach's
Alpha N of Items


Scale Statistics
76.20 47.138 6.866 24
Mean Variance Std. Deviation N of Items

Perpustakaan Unika
105

Item-Total Statistics
72.88 44.215 .341 .831
72.85 43.874 .349 .830
72.90 43.221 .336 .832
73.13 42.317 .603 .821
73.08 42.584 .381 .830
73.33 43.456 .414 .828
72.90 43.528 .346 .831
72.93 45.097 .263 .833
73.13 42.574 .521 .824
72.95 44.562 .354 .830
72.95 44.305 .394 .829
73.63 43.728 .389 .829
73.18 42.969 .336 .832
73.35 41.977 .435 .827
72.85 43.567 .358 .830
73.05 43.485 .321 .832
72.83 44.610 .279 .833
72.90 44.503 .344 .831
73.13 43.343 .363 .830
72.78 44.538 .352 .830
72.88 43.958 .417 .828
73.05 42.151 .569 .822
73.00 44.564 .335 .831
73.00 43.333 .470 .826
X1
X2
X4
X5
X7
X8
X9
X10
X12
X13
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X21
X22
X23
X25
X27
X28
X29
X30
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item tidak valid : cetak tebal dan garis bawah
r 5% =0,30

Perpustakaan Unika
106

Putaran 3

Reliability

Case Processing Summary
40 100.0
0 .0
40 100.0
Valid
Excluded
a
Total
Cases
N %
Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
a.

Reliability Statistics
.831 22
Cronbach's
Alpha N of Items


Scale Statistics
69.55 42.613 6.528 22
Mean Variance Std. Deviation N of Items

Perpustakaan Unika
107

Item-Total Statistics
66.23 40.025 .312 .827
66.20 39.651 .329 .827
66.25 39.013 .320 .828
66.48 37.999 .607 .816
66.43 38.046 .404 .824
66.68 39.199 .401 .824
66.25 39.115 .352 .826
66.48 38.410 .501 .819
66.30 40.062 .369 .825
66.30 39.908 .395 .825
66.98 39.307 .396 .824
66.53 38.512 .348 .827
66.70 37.292 .477 .820
66.20 39.241 .354 .826
66.40 39.272 .304 .829
66.25 40.090 .345 .826
66.48 39.025 .358 .826
66.13 40.317 .322 .827
66.23 39.563 .419 .823
66.40 37.733 .588 .816
66.35 40.233 .323 .827
66.35 39.054 .460 .822
X1
X2
X4
X5
X7
X8
X9
X12
X13
X15
X16
X17
X18
X19
X20
X22
X23
X25
X27
X28
X29
X30
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

item tidak valid : cetak tebal dan garis bawah
r 5% =0,30




Perpustakaan Unika
108






LAMPIRAN E
UJI NORMALITAS





Perpustakaan Unika
109

NPar Tests

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
40 40
69.55 65.83
6.528 7.031
.102 .096
.102 .082
-.098 -.096
.648 .609
.796 .852
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parameters
a,b
Absolute
Positive
Negative
Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Kematangan
Emosi
Penyesuaian
Diri
Test distribution is Normal.
a.
Calculated from data.
b.

Graph
80 75 70 65 60 55
Kematangan Emosi
7
6
5
4
3
2
1
0
F
r
e
q
u
e
n
c
y
5
7
2
6
5
3
6
3
2
1
Mean =69.55
Std. Dev. =6.528
N =40


Perpustakaan Unika
110

Graph
80 75 70 65 60 55 50
Penyesuaian Diri
7
6
5
4
3
2
1
0
F
r
e
q
u
e
n
c
y
5 5
4 4
5
2
7
3
2 2
1
Mean =65.82
Std. Dev. =7.031
N =40






Perpustakaan Unika
111





LAMPIRAN F
UJI LINIERITAS






Perpustakaan Unika
112

Curve Fit

Variable Processing Summary
40 40
0 0
0 0
0 0
0 0
Number of Positive Values
Number of Zeros
Number of Negative Values
User-Missing
System-Missing
Number of Missing
Values
Penyesuaian
Diri
Dependent
Kematangan
Emosi
Independent
Variables

Model Summary and Parameter Estimates
Dependent Variable: Penyesuaian Diri
.424 28.001 1 38 .000 17.035 .702
.452 15.269 2 37 .000 151.099 -3.242 .029
.450 15.147 2 37 .000 104.671 -1.235 .000 .000
Equation
Linear
Quadratic
Cubic
R Square F df1 df2 Sig.
Model Summary
Constant b1 b2 b3
Parameter Estimates
The independent variable is Kematangan Emosi.


80
75
70
65
60
55
50
80 75 70 65 60 55
Kematangan Emosi
Cubic
Quadratic
Linear
Observed
Penyesuaian Diri

Perpustakaan Unika
113





LAMPIRAN G
UJI HIPOTESIS






Perpustakaan Unika
114

Correlations

Descriptive Statistics
69.55 6.528 40
65.83 7.031 40
Kematangan Emosi
Penyesuaian Diri
Mean Std. Deviation N

Correlations
1 .651**
.000
40 40
.651** 1
.000
40 40
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (1-tailed)
N
Kematangan Emosi
Penyesuaian Diri
Kematangan
Emosi
Penyesuaian
Diri
Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
**.







Perpustakaan Unika
115





LAMPIRAN H
SURAT IJIN PENELITIAN






Perpustakaan Unika
116






LAMPIRAN H-1
SURAT IJIN PENELITIAN






Perpustakaan Unika
118






LAMPIRAN H-2
SURAT KETERANGAN
BUKTI PENELITIAN




Perpustakaan Unika

Anda mungkin juga menyukai