Disusun oleh : 1 Nu!"# Susil#$#%i (&'111'&'1'()) & Nu!ul R#*h"#ni# (&'111'&'1'(() ) P#"+u,i S#s"i%# (&'111'&'1'(-) ( Reni D$i Wul#n,#!i (&'111'&'1'(.) - Res%i Les%#!i (&'111'&'1'(/) . Ri!in D$i Se0%i#ni (&'111'&'1'(1) / Ri23i Pus0i%# S#!i (&'111'&'1'(4) PRO5RAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TIN55I ILMU KESEHATAN 6AIS7I7AH 7O57AKARTA &'1)8&'1( KATA PEN5ANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dan diajukan untuk memenuhi standar proses pembelajaran kelas besar. alam penyusunan makalah ini! penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada " #. $bu %usi &adijah!%.'. selaku dosen yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. (. Teman-teman no.absen )*-)+ yang telah meluangkan ,aktu untuk membantu dalam menyusunan makalah ini. Meskipun telah berusaha segenap kemampuan! namun penulis menyadari bah,a makalah ini masih belum sempurna. -leh karena itu! penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi perbaikan di hari kemudian. Akhir kata! penulis berharap semoga makalah ini dapat berman.aat dalam proses pembelajaran di /akultas $lmu &epera,atan. Wassalamu'alaikum Wr. Wb Yogyakarta! 0* esember (0#* Penulis 1A1 $ PENA'232AN A. 3ATA4 1E3A&AN5 Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang benar. Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan ke,ajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tindakan yang mempunyai prinsip benar dan salah! serta prinsip moralitas karena etika mempunyai tangguang ja,ab moral! menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki perilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik. Etika bisa diartikan juga sebagai! yang berhubungan dengan pertimbangan keputusan! benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan. Etika berbagai pro.esi ners digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia 6 yang memiliki sikap menerima7 dan keper8ayaan dari pro.esi pera,at. Pro.esi ners 6pera,at7 menyusun kode etik berdasarkan penghormatan atas nilai-nilai dan situasi indi9idu yang dilayani. &adang-kadang pera,at dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan. Pera,at memberi asuahan kepada klien! keluarga dan masyarakat menerima tanggung ja,ab untuk membuat keadaan lingkungan .isik! sosial dan spiritual yang mungkin untuk penyembuhan dan menekan pen8egahan penyakit serta menigkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan. &arena beberapa .enomena di atas sebagai seorang ners 6pera,at7 yang pro.esional ,ajib mengetahui apa itu nilai-nila pro.esional ners yang berkesinambungan dengan kode etik. 1A1 $$ PEM1A'A%AN A. PEN5E4T$AN Nilai-nilai 69alues7 adalah suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah pada sikap:perilaku seseorang. %istem nilai dalam suatu organisasi adalah rentang nilai-nilai yang dianggap penting dan sering diartikan sebagai perilaku personal. %etiap pera,at memiliki nilai dan perilaku pribadi masing-masing. &ode etik pro.esi memba,a perubahan perilaku personal kepada perilaku pro.essional dan menjadi pedoman bagi tanggung ja,ab perorangan sebagai anggota pro.esi dan tanggung ja,ab sebagai ,arga Negara. %etiap pera,at harus bertanggungja,ab kepada seseorang yang sakit maupun sehat! keluarganya! dan masyarakat. Tanggung ja,ab ini memerlukan pelaksanaan etika yang berkaitan dengan peraturan yang rele9an dengan kepera,atan. Tanggung ja,ab ini antara lain" #. Pera,at melaksanakan pelayanan dengan menghargai derajat manusia! tidak membedakan kebangsaan. (. Pera,at melindungi hak pasien:klien! kerahasiaan pasien! melibatkan diri hanya terhadap hal yang rele9an dengan askep. *. Pera,at mempertahankan kompetensinya dalam praktik kepera,atan! mengenal dan menerima tanggungja,ab untuk kegiatan dan keputusan yang akan di ambil. ). Pera,at melindungi pasien:klien bila kepera,atan dan keselamatannya diganggu oleh orang-orang yang tidak ber,enang! tidak etis! atau tidak legal. ;. Pera,at mempertimbangkan orang lain dengan kriteria tertentu apabila akan mendelegasikan tugas atau menunjuk seseorang untuk melakukan kegiatan kepera,atan. <. Pera,at berpartisipasi dalam kegiatan riset bila hak indi9idu yang menjadi subjek dilindungi. =. Pera,at berpartisipasi dalam usaha pro.esi untuk meningkatkan standar taktik dan pendidikan kepera,atan. >. Pera,at bertindak melalui organisasi pro.esi! berperan serta dalam mengadakan dan mempertahankan kondisi pekerjaan yang memungkinkan kualitas asuhan kepera,atan yang tinggi. +. Pera,at bekerjasama dengan anggota pro.esi kesehatan dan orang lain dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat. #0. Pera,at menolak ta,aran untuk subjek ad9ertensi atau promosi komersial. &ode etik kepera,atan ditanamkan kepada para pera,at sejak dalam pendidikan kepera,atan. %ekolah kepera,atan bertanggung ja,ab atas pemilihan 8alon-8alon pera,at yang mampu melaksanakan kode etik. Tanggung ja,ab lain sekolah kepera,atan adalah membuatkondisi yang memungkinkan bagi peserta didik untuk mengaplikasikan kode etik. Pengajar dan sta. sekolah membantu peserta didik untuk mengetahui perilaku yang dapat diterima dan dikembangkan sebagai perilaku pera,at. 1. ?A4A PEM1ENT2&AN N$3A$-N$3A$ a. Memberi 8ontoh teladan tingkah laku yang dapat diterima orang lain. b. Meyakinkan dengan membujuk atau memberi moti9asi. 8. Pendidikan budaya kultural dan agama. d. Memberikan kesempatan atau memilih se8ara bertanggung ja,ab. e. Menetapkan peraturan .. Memberikan ganjaran hal yang baik: benar dan hukum untuk hal yang tidak baik: salah. Ciri-ciri nilai adalah sebagai berikut : a. Nilai bersi.at pribadi dan berkembang dari pengalaman. b. Nilai-nilai membentuk dasar perilaku seseorang. 8. Nilai-nilai nyata dari seseorang diperlihatkan melalui pola perilaku yang konsisten. d. Nilai-nilai menjadi kontrol internal untuk perilaku seseorang. e. Nilai-nilai mempunyai komponen intelektual dan emosional. ?. MA?AM-MA?AM N$3A$ a. Nilai Personal " adalah nilai-nilai yang dimiliki oleh masing-masing indi9iduyang merupakan internalisasi dari beberapa atau semua nilai-nilai yangdipelajari dan diterima dari nilai-nilai yang ada. Nilai-nilai tersebut dipelajari di rumah sejak ke8il oleh anak-anak serta berkembang sepanjang kehidupannya. ?ontoh "&ejujuran! &eterbukaan! &emandirian! Menghargai orang lain! 4asa humor! Waktu senggang! Teliti! Perhatian! 4eligius! ?inta! amai! &eindahan! Tanggung ja,ab. b. Nilai %osial 1udaya " adalah nilai-nilai yang dimiliki dan diterima oleh sebagian terbesar masyarakat dan berlaku dimasyarakat yang bersangkutan. ?ontoh" &ehidupan! hak-hak indi9idu! -tonomi! &ebebasan! &ekuasaan! &esehatan! &ekayaan! Pendidikan! &enyamanan! 1elas kasih! &eadilan! &esopanan! 4amah. 8. Nilai Pro.esional " adalah nilai-nilai yang seharusnya dimiliki dan diterima oleh semua anggota pro.esi yang bersangkutan. ?ontoh " untuk pro.esi kepera,atan nilai yang mendasar:pokok:utama adalah @?aringA. &urtB dan Warry 6#++#7 mengemukakan bah,a @8aringA dapat merupakan pengobatan: penyembuhan. Nilai pro.esional sering merupakan 8erminan dan pengembangan dari nilai- nilai personal. Pera,at memperoleh nilai-nilai pro.esional ketika ia bersosialisasi dalam kepera,atan dari 6kode etik! pengalaman mera,at! pendidik:pembimbing! dan sesama pera,at7. %e8ara garis besar @WatsonA mengemukakan empat nilai penting yang perlu dalam pera,atan yaitu " #. &omitmen yang kuat terhadap pelayanan. (. Meyakini dan menghargai martabat setiap pribadi. *. &omitmen terhadap pendidikan. ). -tonomi . N$3A$-N$3A$ E%EN%$A3 P4-/E%$-NA3 NE4% 6PE4AWAT7 5ambaran nilai-nilai kepera,atan adalah bagaimana pengetahuan! pro.esional! pemahaman! pemberian makna serta sikap pera,at mengenai nilai-nilai kepera,atan yang tersebar dalam beberapa pernyataan! yakni " 1 Al%!uis"e Merupakan perilaku yang menggambarkan kepedulian dan kesejahteraan orang lain. %ikap dari nilai altruisme yang ditampilkan pera,at meliputi pemberian perhatian! komitmen atau prinsip yang dipegang teguh oleh pera,at untuk mempertahankan janji! rasa iba! kemurahan hati! serta ketekunan. Pada altruisme salah satu yang penting adalah si.at empati atau merasakan perasaan orang lain di sekitar kita. 'anya altruisme timbal balik yang mempunyai dasar biologis. &erugian potensial dari altruisme yang dialami indi9idu diimbangi dengan kemungkinan menerima pertolongan dari indi9idu lain. 1eberapa ahli mengatakan bah,a altruisme merupakan bagian @si.at manusiaA yang ditentukan se8ara genetika! karena keputusan untuk memberikan pertolongan melibatkan proses kongnisi sosial komplek dalam mengambil keputusan yang rasional 63ataneCarley! %8h,artB! dalam %ears! #++#7. Pera,at yang memiliki nilai yang baik pasti akan menggali metode dan keterampilan yang diperlukan untuk memberdayakan asuhan yang e.ekti. 61isho. C %8udder! #++07. Mereka menunjukkan kepedulian terhadap klien dengan mendukung dan menguatkan klien! sehingga klien dapat sembuh dari sakitnya! dapat mengatasi kelemahannya! dan hidup lebih sehat. Mereka peduli dengan kesejahteraan klien. &ehadiran kepedulian seringkali membantu proses penyembuhan 61isho. C %8udder! #++07. & Pe!s#"##n Persamaan adalah mempunyai hak dan status yang sama! sikap yang dapat ditunjukkan pera,at yaitu menerima! adil atau tidak diskrinati.. ) E"0#%i 1erusaha menempatkan diri pada seseorang yang bersangkutan sehingga dapat merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang besangkutan tersebut. Empati berbeda dengan simpati! sikap melibatkan perasaan terhadap sesuatu hal! sehingga tidak dapat lagi ber.ikir objekti. merupakan sikap simpati yang tidak seharusnya dimiliki oleh pera,at. %enyum dan rasa empati yang ditimbulkan setidaknya akan menjadi multi9itamin dosage tinggi yang tanpa antibiotik atau obat yang super keras akan menyembuhkan rasa terpelentirnya hati seorang pasien yang sedang menderita penyakit sekeras apapun. Ada hal yang tidak bisa di teliti se8ara ilmiah dan juga tidak harus dengan per8obaan yang mahal! ada yang timbul dari hati yaitu keikhlasan untuk menolong sesama. ( Ke+e+#s#n &ebebasan adalah memiliki kapasitas untuk memilih kegiatan termasuk per8aya diri! harapan! disiplin! serta kebebasan. ;. Ke#,il#n Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral! legal dan kemanusiaan. Nilai ini dire.leksikan dalam prkatek pro.esional ketika pera,at bekerja untuk terapi yang benar sesuai hukum! standar praktek dan keyakinan yang benar untuk memperoleh kualitas pelayanan kesehatan. . O%ono"i -tonomi adalah kemampuan untuk menentukan sendiri atau mengatur diri sendiri. Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bah,a indi9idu mampu berpikir logis dan memutuskan. -rang de,asa dianggap kompeten dan memiliki kekuatan membuat keputusan sendiri! memilih dan memiliki berbagai keputusan atau pilihan yang dihargai. Prinsip otonomi ini adalah bentuk respek terhadap seseorang! juga dipandang sebagai persetujuan tidak memaksa dan bertindak se8ara rasional. -tonomi merupakan hak kemandirian dan kebebasan indi9idu yang menuntut pembedaan diri. Praktek pro.esioanal mere.leksikan otonomi saat pera,at menghargai hak hak pasien dalam membuat keputusan tentang pera,atan dirinya. / Non- M#le9ien*e Non Dmale.ien8e adalah tidak melukai atau tindak menimbulkan bahaya atau 8idera bagi orang lain. 1 :ene9ien*e 1ene.ien8e adalah hanya melakukan suatu yang baik! kebaikan! memerlukan penegakan dari kesalahan atau kejahatan orang lain. 1ene.isiensi berarti hanya mengerjakan sesuatu yang baik. &ebaikan juga memerlukan pen8egahan dari kesalahan atau kejahatan! penghapusan kesalahan atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. &adang-kadang dalam situasi pelayanan kesehatan kebaikan menjadi kon.lik dengan otonomi. +. Ke;u;u!#n &ejujuran adalah berarti dengan penuh dengan kebenaran nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bah,a klien sangat mengerti. Prinsip 9era8ity berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien dan untuk meyakinkan bah,a klien sangat mengerti. Prinsip 9era8ity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. $n.ormasi harus ada agar menjadi akurat! komprensensi.! dan objekti. untuk mem.asilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada! dan mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani pera,atan. Walaupun demikian! terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk kejujuran seperti jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bah,a Ado8tors kno,s bestA sebab indi9idu memiliki otonomi! mereka memiliki hak untuk mendapatkan in.ormasi penuh tentang kondisinya. &ebenaran merupakan dasar dalam membangun hubungan saling per8aya. 1' Fi,eli%< Prinsip .idelity dibutuhkan untuk kebutuhan indi9idu mengharigai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Prinsip .idelity dibutuhkan indi9idu untuk menghargai janji dan komitmennya terhadap orang lain. Pera,at setia pada komitmennya dan menepati janji serta menyimpan rahasia klien. &etaatan! kesetiaan! adalah ke,ajiban seseorang untuk mempertahankan komitmen yang dibuatnya. &esetiaan! menggambarkan kepatuhan pera,at terhadap kode etik yang menyatakan bah,a tanggung ja,ab dasar dari pera,at adalah untuk meningkatkan kesehatan! men8egah penyakit! memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan. Essensial Of college and University Education For professional Nursing (1!"#$ %ashington &C' ()erican (ssosiation Of College Of Nursing mengemukakan nilai-nilai pro.esional sebagai berikut" #. (esthetics " Men8iptakan sesuatu yang indah:menarik yang dapat memuaskan dan menyenangkan klien:orang lain. %ikap:&ualitas kepribadian " Appre8iation " menghargai orang lain dengan keindahan: hal-hal yang menarik:menyenangkan. ?ontoh " Menyesuaikan lingkungan sehingga menyenangkan klien. %ikap:&ualitas kepribadian " ?reati9ity " kreati.itas men8iptakan suatu hal yang menarik:menyenangkan. ?ontoh " Men8iptakan lingkungan kerja yang menyenangkan bagi diri sendiri dan bagi orang lain. (. (ltruis) " &epedulian terhadap kesejahteraan atau keselamatan orang lain. %ikap:kualitas pribadi " ?aring " semangat untuk membantu: menolong orang lain dengan penuh kasih saying. ?ontoh " Memberikan perhatian penuh kepada klien saat mermberikan pelayanan kepera,atan. *. E*uality " memperlakukan klien tanpa diskriminasi 6sama hak! sama kehormatan ataupun tidak membedakan status indi9idu7. %ikap: kualitas pribadi " A88eptan8e " menerima orang lain apa adanya. ?ontoh " Memberikan pelayanan kepera,atan berdasarkan pada kebutuhan klien tanpamempedulikan karakteristikindi9idu. ). Freedo) " &emampuan dan kebebasan untuk melakukan pilihan %ikap:kualitas pribadi " $ndependen8e " memiliki kemandirian untuk memutuskan hal yang baik untuk orang lain. ?ontoh " Mendukung diadakannya diskusi terbuka tentang masalah-masalah yang kontro9ersial dalam pro.esi. ;. +u)an &ignity " menghormati: menghargai martabat dan hak klien sebagai indi9idu yang unik. %ikap:kualitas pribadi " ?onsideration " perhatian terhadap kebutuhan orang lain. ?ontoh " Melindungi hak indi9idu untuk mendapatkan pri9asi. Nilai etis yang mendasari praktek kepera,atan tidak selalu merupakan bagian dari sistem nilai personal pera,at.-leh karena itu pera,at perlu terus belajar untuk menjadi peka terhadap perasaan dan kebutuhan pasien. E. PEN5EM1AN5AN AN T4AN%M$%$ N$3A$-N$3A$ $ndi9idu tidak lahir dengan memba,a nilai-nilai 69alues7. Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui in.ormasi! lingkungan keluarga! serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya. Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah. 2ntuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang. Nilai-nilai tersebut diambil dengan berbagai 8ara antara lain" 1. Model atau 8ontoh! dimana indi9idu belajar tentang nilai-nilai yang baik atau buruk melalui obser9asi perilaku keluarga! sahabat! teman seja,at dan masyarakat lingkungannya dimana dia bergaul. (. Moralitas diperoleh dari keluarga! ajaran agama! sekolah! dan institusi tempatnya bekerja dan memberikan ruang dan ,aktu atau kesempatan kepada indi9idu untuk mempertimbangkan nilai-nilai yang berbeda 3. %esuka hati adalah proses dimana adaptasi nilai-nilai ini kurang terarah dan sangat tergantung kepada nilai-nilai yang ada di dalam diri seseorang dan memilih serta mengembangkan sistem nilai-nilai tersebut menurut kemauan mereka sendiri. 'al ini lebih sering disebabkan karena kurangnya pendekatan! atau tidak adanya bimbingan atau pembinaan sehingga dapat menimbulkan kebingungan! dan kon.lik internal bagi indi9idu tersebut. 4. Penghargaan dan %anksiE Perlakuan yang biasa diterima seperti" mendapatkan penghargaan bila menunjukkan perilaku yang baik! dan sebaliknya akan mendapat sanksi atau hukuman bila menunjukkan perilaku yang tidak baik. ;. Tanggung ja,ab untuk memilihE adanya dorongan internal untuk menggali nilai-nilai tertentu dan mempertimbangkan konsekuensinya untuk diadaptasi. isamping itu! adanya dukungan dan bimbingan dari seseorang yang akan menyempurnakan perkembangan sistem nilai dirinya sendiri. /. &3A4$/$&A%$ N$3A$-N$3A$ 6FA32E%7 &lari.ikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana seseorang dapat mengerti sistem nilai-nilai yang melekat pada dirinya sendiri. 'al ini merupakan proses yang memungkinkan seseorang menemukan sistem perilakunya sendiri melalui perasaan dan analisis yang dipilihnya dan mun8ul alternati.-alternati.! apakah pilihanD pilihan ini yang sudah dianalisis se8ara rasional atau merupakan hasil dari suatu kondisi sebelumnya 6%teeleC'armon! #+>*7. &lari.ikasi nilai adalah " proses dimana indi9idu mengidenti.ikasi! menguji dan mengembangkan nilai indi9idu mereka sendiri. engan klari.ikasi nilai! seseorang dapat meningkatkan pertumbuhan pribadi melalui perkembangan kesadaran! empati dan ,a,asan.Teori klari.ikasi dikembangkan oleh 64aths! 'armin dan %imon pada tahun #+=>7. Proses klari.ikasi nilai meliputi komponen " kogniti.! a.ekti. dan perilaku yang ditunjukkan dengan tiga kegiatan utama yaitu " #. Memilih a. &ebebasan memilih keper8ayaan serta menghargai keunikan bagi setiap indi9idu b. Perbedaan dalam kenyataan hidup selalu ada perbedaan-perbedaan! asuhan yang diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi hendaknya perlakuan yang diberikan mempertimbangkan sebagaimana kita ingin diperlakukan. 8. &eyakinan bah,a penghormatan terhadap martabat seseorang akan merupakan konsekuensi terbaik bagi semua masyarakat. (. Menghargai a. Merasa bangga dan bahagia dengan pilihannya sendiri 6anda akan merasa senang bila mengetahui bah,a asuhan yang anda berikan dihargai pasen atau klien serta seja,at7 atau super9isor memberikan pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang dilakukan. b. apat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat manusia sebagaimana mestinya. *. Tindakan a. 5abungkan nilai-nilai tersebut kedalam kehidupan atau pekerjaan sehari- hari. b. 2payakan selalu konsisten untuk menghargai martabat manusia dalam kehidupan pribadi dan pro.esional! sehingga timbul rasa sensiti. atas tindakan yang dilakukan. %emakin disadari nilai-nilai pro.esional maka semakin timbul nilai- nilai moral yang dilakukan serta selalu konsisten untuk mempertahankannya. 1ila dibi8arakan dengan seja,at atau pasen dan ternyata tidak sejalan! maka seseorang merasa terjadi sesuatu yang kontradikti. dengan prinsip-prinsip yang dianutnya yaituE penghargaan terhadap martabat manusia yang tidak terakomodasi dan sangat mungkin kita tidak lagi merasa nyaman. -leh karena itu! klari.ikasi nilai-nilai merupakan suatu proses dimana kita perlu meningkatkan serta konsisten bah,a keputusan yang diambil se8ara khusus dalam kehidupan ini untuk menghormati martabat manusia. 'al ini merupakan nilai-nilai positi. yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari dan dalam masyarakat luas. 5. PE3A&%ANAAN ET$& AN M-4A3 A3AM PE3AYANAN &3$N$% &EPE4AWATAN Aplikasi dalam praktek klinis bagi pera,at diperlukan untuk menempatkan nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya. Pera,at bisa menjadi sangat .rustrasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasen yang mempunyai nilai- nilai dan perilaku kesehatan yang sangat rendah. 'al ini disebabkan karena pasen kurang memperhatikan status kesehatannya. Pertama-tama yang dilakukan oleh pera,at adalah berusaha membantu pasen untuk mengidenti.ikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri. 1erikut ini adalah 8ara membantu klien dalam mengidenti.ikasi nilai-nilai " #. 1uat da.tar alternati. tindakan dan segala konsekuensinya. Tanyakan pada pasien apakah pasien sudah mempertimbangkan 8ara tindakan lainnya G (. Periksa konsekuensi-konsekuensi yang mungkin terjadi dari pilihan tersebut. Tanyakan keuntungan apa yang diperoleh dengan pilihan tersebut.. *. Pilihlah se8ara bebas. Tanyakan " Apakah ada yang ingin anda katakana sehubungan dengan pilihan tersebut G apakah anda sudah punya pilihan G ). Merasa baik! tenang! mantap dengan pilihannya. Tanyakan bagaimana perasaan pasien setelah menentukan pilihannya! apakah ia merasa pilihannya baik! tenang! dan mantapG ;. Tegaskan pilihan tersebut. Tanyakan! apa yang akan dikatakan kepada orang lain 6keluarga! teman7 tentang pilihannya itu. <. 1ertindaklah atas dasar pilihan itu. 2ntuk menguji apakah klien sudah siap bertindak dengan keputusannya itu! tanyakan " Apakah keputusannya itu sulit dikatakan kepada isterinya: suaminya: orang tuanya G =. 1ertindak dengan suatu pola dan konsisten. 2ntuk mengetahui apakah klien bertindak se8ara konsisten atau tidak! tanyakan " 1erapa kali pasien telah melakukan! dan bagaimana tindakan selanjutnya G %ebagai ilustrasi dapat di8ontohkan kasus sebagai berikut" %eorang pengusaha yang sangat sukses dan mempunyai akses di luar dan dalam negeri sehingga dia menjadi sibuk sekali dalam mengelola usahanya. Akibat kesibukannya dia sering lupa makan sehingga terjadi perdarahan lambung yang menyebabkan dia perlu dira,at di rumah sakit. %elain itu dia juga perokok berat sebelumnya. &etika kondisinya telah mulai pulih pera,at berusaha mengadakan pendekatan untuk mempersiapkannya untuk pulang. Namun pera,at menjadi ke8e,a! karena pembi8araan akhirnya mengarah pada keberhasilan serta kesuksesannya dalam bisnis. &endati demikian upaya tersebut harus selalu dilakukan dan kali ini pera,at menyusun list pertanyaan dan mengajukannya kepada pasen tersebut. Pertanyaannya! @Apakah tiga hal yang paling penting dalam kehidupan bapak dari da.tar diba,ah ini GA Pasen diminta untuk memilih atas pertanyaan berikut" #. 1ersenang-senang dalam kesendirian 6berpikir! mendengarkan musik atau memba8a7. (. Meluangkan ,aktu bersama keluarga. *. Melakukan akti.itas seperti" mendaki gunung! main bola atau berenang. ). Menonton tele9isi. ;. Membantu dengan sukarela untuk kepentingan orang lain. <. Menggunakan ,aktunya untuk bekerja. 3angkah berikutnya adalah mengajaknya untuk mendiskusikan prioritas yang dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianutnya! dengan mengikuti klari.ikasi nilai-nilai sebagai berikut" #. Memilih" %etelah menggali aspek-aspek berdampak terhadap kesehatan pasen! misalnya stress yang berkepanjangan dapat mengganggu kesehatan dan mengganggu akti.itasnya! maka sarankan kepadanya memilih se8ara bebas nilai-nilai kun8i yang dianutnya. 1ila dia memilih masalah kesehatannya! maka hal ini menunjukkan tanda positi.. (. Penghargaan" 1erikan dukungan untuk memperkuat keinginan pasen dan promosikan nilai-nilai tersebut dan bila memungkinkan dapatkan dukungan dari keluarganya. ?ontoh" istri dan anak anda pasti akan merasa senang bila anda memutuskan untuk berhenti merokok serta mengurangi kegiatan bisnis anda! karena dia sangat menghargai kesehatan anda. *. Tindakan" 1erikan bantuan kepada pasen untuk meren8anakan kebiasaan baru yang konsisten setelah memahami nilai-nilai pilihannya. Minta kepada pasen untuk memikirkan suatu 8ara bagaimana nilai tersebut dapat masuk dalam kehidupan sehari-hari. &ata- kata yang perlu diu8apkan pera,at:bidan kepada pasennya" @1ila anda pulang! anda akan menemukan 8ara kehidupan yang berbeda! dan anda menyatakan ingin mulai menggunakan ,aktu demi kesehatan andaA. '. PE4$3A&2 ET$% P4-/E%$-NA3 Pera,at memiliki komitmen yang tinggi untuk memberikan asuhan yang berkualitas berdasarkan standar perilaku yang etis dalam praktek asuhan pro.esional. Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan pera,at! dan berlanjut pada diskusi .ormal maupun in.ormal dengan seja,at atau teman. Perilaku yang etis men8apai pun8aknya bila pera,at men8oba dan men8ontoh perilaku pengambilan keputusan yang etis untuk membantu meme8ahkan masalah etika. alam hal ini! pera,at atau bidan seringkali menggunakan dua pendekatan! yaitu " pendekatan berdasarkan prinsip dan pendekatan berdasarkan asuhan kepera,atan #. Pendekatan 1erdasarkan Prinsip Pendekatan berdasarkan prinsip! sering dilakukan dalam bio etika untuk mena,arkan bimbingan untuk tindakan khusus. 1eau8hamp ?hildress 6#++)7 menyatakan empat pendekatan prinsip dalam etika biomedik antara lain " #7 %ebaiknya mengarah langsung untuk bertindak sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonomi setiap orang. (7 Menghindarkan berbuat suatu kesalahan. *7 1ersedia dengan murah hati memberikan sesuatu yang berman.aat dengan segala konsekuensinya. )7 &eadilan menjelaskan tentang man.aat dan resiko yang dihadapi. ilema etik mun8ul ketika ketaatan terhadap prinsip menimbulkan penyebab kon.lik dalam bertindak. ?ontoh " %eorang ibu yang memerlukan biaya untuk pengobatan progresi. bagi bayinya yang lahir tanpa otak dan se8ara medis dinyatakan tidak akan pernah menikmati kehidupan bahagia yang paling sederhana sekalipun. i sini terlihat adanya kebutuhan untuk tetap menghargai otonomi si ibu akan pilihan pengobatan bayinya! tetapi dilain pihak masyarakat berpendapat akan lebih adil bila pengobatan diberikan kepada bayi yang masih memungkinkan mempunyai harapan hidup yang besar. 'al ini tentu sangat menge8e,akan karena tidak ada satu metoda pun yang mudah dan aman untuk menetapkan prinsip-prinsip mana yang lebih penting! bila terjadi kon.lik diantara kedua prinsip yang berla,anan. 2mumnya! pendekatan berdasarkan prinsip dalam bioetik! hasilnya terkadang lebih membingungkan. 'al ini dapat mengurangi perhatian pera,at atau bidan terhadap sesuatu yang penting dalam etika. (. Pendekatan 1erdasarkan Asuhan &etidak puasan yang timbul dalam pendekatan berdasarkan prinsip dalam bioetik mengarahkan banyak pera,at atau bidan untuk memandang @8areA atau asuhan sebagai .ondasi dan ke,ajiban moral. 'ubungan pera,at dengan pasen merupakan pusat pendekatan berdasarkan asuhan! dimana memberikan langsung perhatian khusus kepada pas$en! sebagaimana dilakukan sepanjang kehidupannya sebagai pera,at. Perspekti. asuhan memberikan arah dengan 8ara bagaimana pera,at dapat membagi ,aktu untuk dapat duduk bersama dengan pasen atau seja,at! merupakan suatu ke,ajaran yang dapat membahagiakan bila diterapkan berdasarkan etika. &arakteristik perspekti. dari asuhan meliputi " 1) 1erpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan. 2) Meningkatkan penghormatan dan penghargaan terhadap martabat klien atau pasen sebagai manusia. 3) Mau mendengarkan dan mengolah saran-saran dari orang lain sebagai dasar yang mengarah pada tanggung-ja,ab pro.esional. 4) Mengingat kembali arti tanggung-ja,ab moral yang meliputi kebajikan seperti" kebaikan! kepedulian! empati! perasaan kasih-sayang! dan menerima kenyataan. 6Taylor!#++*7. Asuhan juga memiliki tradisi memberikan komitmen utamanya terhadap pasen dan belakangan ini mengklaim bah,a ad9okasi terhadap pasen merupakan salah satu peran yang sudah dilegimitasi sebagai peran dalam memberikan asuhan kepera,atan. Ad9okasi adalah memberikan saran dalam upaya melindungi dan mendukung hak-hak pasen. 'al tersebut merupakan suatu ke,ajiban moral bagi pera,at atau bidan! dalam menemukan kepastian tentang dua sistem pendekatan etika yang dilakukan yaitu pendekatan berdasarkan prinsip dan asuhan. Pera,at yang memiliki komitmen tinggi dalam mempraktekkan kepera,atan pro.esional dan tradisi tersebut perlu mengingat hal-hal sbb" #7 Pastikan bah,a loyalitas sta. atau kolega agar tetap memegang teguh komitmen utamanya terhadap pasien. (7 1erikan prioritas utama terhadap pasen dan masyarakat pada umumnya. *7 &epedulian menge9aluasi terhadap kemungkinan adanya klaim otonomi dalam kesembuhan pasien. 1ila menghargai otonomi! pera,at atau bidan harus memberikan in.ormasi yang akurat! menghormati dan mendukung hak pasien dalam mengambil keputusan. $. '212N5AN %-%$A3 12AYA EN5AN ET$&A P4-/E%$ %alah satu bentuk kongkrit dari sistem nilai yang dijadikan norma bagi masyarakat pro.esi adalah @&ode Etik Pro.esiA. &ode Etik Pro.esi! merupakan pedoman dalam melaksanakan asuhan kepera,atan. 1anyak nilai-nilai yang terkandung dalam &ode Etik merupakan bagian dari nilai-nilai sosial budaya yang ada di masyarakat. Nilai-nilai so8ial budaya yang sesuai dan perlu untuk tetap dilaksanakan antara " ramah! baik hati! dapat diper8aya! tanggung ja,ab! 8akap dan terampil! gotong royong:kerjasama! saling menghormati terutama kepada yang lebih tua! baik dalam usia! pengalaman! pendidikan maupun kedudukan dalam masyarakat. Penghormatan kepada orang lain dengan sopan santun misalnya dengan " mendahulukan mereka untuk le,at! memberi tempat duduk! memberi kesempatan berbi8ara lebih dahulu! mengu8apkan salam! dan u8apan terima kasih pada setiap jasa seke8il apapun. &ebiasaan-kebiasaan tersebut berlaku tidak hanya di $ndonesia! tetapi juga di Negara lain seperti Asia! Eropa! dan Amerika.Nilai-nilai sosial budaya yang sesuai dengan etika Pro.esi tersebut diharapkan oleh masyarakat untuk tetap dimiliki! di,ujudkan dalam perilaku para pera,at pro.esional dalam melaksanakan tugasnya.imanapun pera,at pro.esional tersebut bertugas melaksanakan asuhan kepera,atan! disitu pulalah pera,at juga perlu menjunjung dan menghormati nilai- nilai sosial budaya yang ada di masyarakat setempat. 1A1 $$ PEN2T2P A. &E%$MP23AN alam upaya mendorong pro.esi kepera,atan agar dapat diterima dan dihargai oleh pasien! masyarakat atau pro.esi lain! maka mereka harus meman.aatkan nilai-nilai kepera,atan dalam menerapkan etika dan moral disertai komitmen yang kuat dalam mengemban peran pro.esionalnya. engan demikian pera,at yang menerima tanggung ja,ab! dapat melaksanakan asuhan kepera,atan atau kebidanan se8ara etis pro.esional. %ikap etis pro.esional berarti bekerja sesuai dengan standar! melaksanakan ad9okasi! keadaan tersebut akan dapat memberi jaminan bagi keselamatan pasien! penghormatan terhadap hak-hak pasien! akan berdampak terhadap peningkatan kualitas asuhan kepera,atan. Nilai-nilai yang di milik pera,at pro.esional harus di ketahui oleh kita sebagai 8alon pera,at masa depan. ilihat dari pengertiannya pro.esiaonal adalah orang yang memiliki kopetensi dalam suatu pekerjaan tertentu. Hadi dari pembahasan ini dapat di tarik kesimpulan bah,a gambaran nilai-nilai kepera,atan adalah bagaimana pengetahuan! pro.esional! pemahaman! pemberian makna serta sikap pera,at mengenai nilai-nilai kepera,atan. A/TA4 P2%TA&A Potter dan perry. (00; Fun,#"en%#l Ke0e!#$#%#n. Hakarta" Wikipedia. 1ioshop dan s8udder!(00#.e%i3#3e0e!#$#%#n.jakarta"E?5 Putri Trikaloka '! /anani A8hmad.(0#0.etika pro.esi kepera,atan.Yogyakarta"?itra Pustaka