Anda di halaman 1dari 17

KAMIS, 03 JULI 2014

MK Putuskan Pilpres 2014 Satu


Putaran
Putusan ini bisa menjawab kebuntuan yang timbul dalam
konstitusi. Dua hakim mengajukan dissenting opinion.
Akhirnya, majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan
permohonan uji materi Pasal 159 ayat (1) UU No !" #ahun "$$% tentang
Pemilihan Presi&en &an 'akil Presi&en (UU Pilpres) terkait syarat sebaran
pemenangan pilpres yang &iajukan (orum Penga)ara Konstitusi
Mahkamah menyatakan Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres inkonstitusional
bersyarat sepanjang pilpres hanya &iikuti &ua pasangan )alon (paslon)
presi&en &an *akil presi&en

+engan begitu, pelaksanaan Pilpres "$1! yang hanya &iikuti &ua
pasangan )alon &ipastikan bakal berlangsung satu putaran &engan
mekanisme suara terbanyak ,yarat sebaran "$ persen telah &inyatakan
ti&ak berlaku

-Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres bertentangan &engan UU+ 19!5 &an ti&ak
mempunyai kekuatan hukum mengiat sepanjang ti&ak &imaknai ti&ak
berlaku untuk pasangan )alon presi&en &an *akil presi&en yang hanya
ter&iri &ari &ua pasangan )alon,. tutur Ketua Majelis MK, /am&an 0oel1a
saat memba)akan putusan bernomor 5$2PUU34552"$1! &i ruang si&ang
MK, Kamis ($627)

Uji materi UU Pilpres itu &iajukan tigapemohon yakni (orum Penga)ara
Konstitusi, Perkumpulan untuk Pemilu &an +emokrasi (Perlu&em), &an &ua
orang a&1okat atas nama ,unggul /amonangan ,irait &an /aposan
,itumorang Ketiga pemohon meminta ta8sir atas syarat sebaran
perolehan suara "$9 &alam Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres &ihubungkan
&engan Pasal :A ayat (6) &an (!) UU+ 19!5 &emi kepastian hukum
Namun, putusan permohonan Perlu&em &an &ua a&1okat itu
&inyatakan nebis in idem

Pasal 159 ayat (1) tak merin)i jumlah paslon karena pengertian paslon
terpilih melekat syarat limitati8 Pasangan )alon harus memperoleh suara
lebih 5$ persen &an se&ikitnya "$ persen suara &i setiap pro1insi yang
tersebar &i setengah jumlah pro1insi &i 5n&onesia Persoalannya, jika
syarat limitati8 itu tak terpenuhi sangat mungkin pilpres terja&i &ua
putaran sekalipun pilpres hanya &iikuti &ua paslon seperti Pilpres tahun
ini

+engan terja&inya &ua putaran &engan pasangan )alon presi&en yang
sama mengakibatkan pemborosan keuangan negara &an menimbulkan
keti&akstabilan politik Karena itu, Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres
&inyatakan bertentangan &engan UU+ 19!5 &an ti&ak memiliki hukum
mengikat sepanjang ti&ak &imaknai bah*a pasangan )alon &imaksu& lebih
&ari &ua pasangan )alon

+alam pertimbangannnya, Mahkamah mengakui risalah pembahasan
Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 ti&ak membi)arakan se)ara ekspresis
verbis apabila pasangan )alon presi&en &an *akil presi&en ter&iri &ari &ua
paslon /anya saja, saat perubahan ketiga, mun)ul persoalan yang belum
terselesaikan bagaimana solusinya jika pasangan )alon presi&en ti&ak a&a
yang memenuhi syarat Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 ;agaimana kalau
terja&i pasangan )alon hanya ter&iri &ari &ua pasangan )alon<

A&a &ua pilihan Pertama, &ua pasangan yang memperoleh suara
terbanyak pertama, ataukedua &ipilih kembali oleh rakyat atau &ipilih oleh
MP= -Pa&a perubahan keempat UU+ 19!5 &iputuskan untuk &ipilih
langsung oleh rakyat tanpa memperhatikan persyaratan yang &itentukan
Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5,. kata /akim Konstitusi Muhamma& Alim
Meski ti&ak a&a penegasan Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 &ikaitkan konteks
lahirnya Pasal :A UU+ 19!5, &apat &itarik kesimpulan pembahasan saat
itu terkait &engan asumsi pasangan )alon presi&en &an *akil presi&en
lebih &ari &ua pasangan )alon ,elain itu, atas &asar pena8siran gramatikal
&an sistematis makna keseluruhan pasal :A UU+ 19!5 menyiratkan
pasangan )alon lebih &ari &ua pasangan )alon
Menurut Mahkamah jika sejak semula hanya a&a &ua pasangan )alon,
ti&ak perlu a&a penegasan kalimat -&ua pasangan )alon yang
memperoleh suara terbanyak pertama &an ke&ua. &alam Pasal :A ayat
(!) UU+ 19!5 ,ebab, &engan &ua pasangan tentulah salah satu &iantara
ke&uanya memperoleh suara terbanyak pertama atau ke&ua -Prinsip
paling penting a&alah ke&aulatan rakyat, sehingga presi&en terpilih
memperoleh legitimasi kuat &ari rakyat.
#erkait Pilpres "$1! yang hanya &iikuti &ua pasangan )alon, Mahkamah
berpen&apat tahap pen)alonan pasangan )alon presi&en &an *akil
presi&en telah memenuhi prinsip representasi keter*akilan 5n&onesia
karena )alon presi&en su&ah &i&ukung oleh gabungan partai politik
nasional yang merepresentasikan keter*akilan seluruh *ilayah 5n&onesia
-+engan &emikian tujuan kebijakan pemilihan presi&en yang
mepresentasikan seluruh rakyat &an &aerah &i 5n&onesia su&ah
terpenuhi,. kata Alim
Karena itu, Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres harus &imaknai apabila ter&apat
lebih &ari &ua pasangan )alon presi&en &an *akil presi&en Artinya, jika
hanya a&a &ua pasangan )alon presi&en &an *akil presi&en, pasangan
)alon yang memperoleh suara terbanyak seperti &imaksu& Pasal :A ayat
(!) UU+ 19!5 ti&ak perlu &ilakukan pemilihan langsung oleh rakyat pa&a
pemilihan ke&ua

Dissenting
Putusan ini &i*arnai perbe&aan pen&apat (dissenting opinion) &ari &ua
hakim konstitusi yakni Patrialis Akbar &an 'ahi&u&&in A&ams Patrialis
Akbar sepakat jika pilpres &ilakukan satu putaran &engan tetap
memberlakukan Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres Ketika hanya a&a &ua
pasangan )apres &an )a*apres, pasal itu &iberlakukan se)ara
konstitusional bersyarat &engan melakukan tahapan perhitungan
perolehan suara

Misalnya, perhitungan tahap pertama untuk menentukan )apres &an
)a*apres terpilih ber&asarkan Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 &engan
se&ikitnya "$ persen suara &i setiap pro1insi yang tersebar lebih &ari
setengah jumlah pro1insi &i 5n&onesia Apabila, perhitungan tahap
pertama ti&ak terpenuhi baru &ilakukan tahap ke&ua &engan hanya
menggunakan suara terbanyak tanpa mempertimbangkan sebaran
pemilih

-Apabila ketentuan Pasal 159 ayat (1) &imaknai bertentangan &engan UU+
19!5 jika )apres3)a*apres hanya &iikuti &ua pasangan )alon maka telah
terja&i pengabaian terha&ap Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5,. tan&as
Patrialis

'ahi&u&&in A&ams menyatakan persebaran suara yang &iperoleh )apres
)a*apres se)ara nasional ti&ak bisa &iabaikan ,ebab, langkah ini untuk
menghin&ari terja&inya 8enomena )apres3)a*apres yang hanya 8okus
berkampanye &i &aerah3&aerah yang pa&at pemilihnya

+ia kha*atir jika kon&isi hanya ter&apat &ua pasangan )apres3)a*apres,
Pasal 159 ayat (1) ti&ak &iberlakukan, ti&ak menutup kemungkinan akan
lahir presi&en yang hanya me*akili &aerah strategis saja -=epresentasi
suara &i &aerah yang kurang strategis akan hilang begitu saja,. katanya

,elain itu, Pilpres "$1! yang &ilaksanakan )ukup satu putaran pun akan
menimbulkan permasalahan hukum karena pelaksanaannya ti&ak sesuai
&engan Pasal :A UU+ 19!5

Usai persi&angan, ,ekjen (orum Penga)ara Konstitusi, /eru 'i&o&o
menegaskan putusan MK menunjukkan bah*a UU+ 19!5 memang ti&ak
memberi ja*aban atau jalan keluar jika pasangan )apres &an )a*apres
hanya &ua pasangan )alon -Perubahan UU+ 19!5 ti&ak pernah terpikir
hanya &ua pasangan )alon jika &ihubungkan &engan kon&isi saat ini,. kata
/eru

Menurut &ia, MK telah memberikan ta8sir yang jelas terha&ap kon&isi
pilpres yang hanya &iikuti &ua pasangan )alon +engan &emikian,
pihaknya berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera menyesuaikan
peraturannya sesuai &engan putusan MK ini -Peraturan KPU itu ti&ak
berlaku &an harus menyesuaikan &engan putusan MK ini,. harapnya
KAMIS, 26 JUNI 2014
Pilpres Satu Putaran emat !riliunan
"upiah
!etap menunggu putusan Mahkamah Konstitusi.
Menteri +alam Negeri (Men&agri) >ama*an (au?i berharap pemilihan
presi&en (Pilpres) berlangsung satu putaran Menurutnya, Pilpres satu
putaran &apat menghemat anggaran biaya negara sebesar =p6," triliun

-Kita berharap satu putaran &apat selesai Pilpres ini,. ujarnya &i >e&ung
+P=, Kamis (":2:)

>ama*an berpa&angan Pilpres yang akan &igelar pa&a 9 @uli men&atang
i&ealnya )ukup satu putaran Pasalnya, Aapres &an Aa*apres hanya
berjumlah &ua pasangan ,elain lebih e8isien, ia berpen&apat anggaran
bisa &ihemat sebesar =p6," triliunan

-Angka tersebut amatlah besar Apalagi AP;N yang &i&apat pemerintah
ti&ak sesuai &engan target yang &iharapkan,katanya

>ama*an berasumsi &ua pasangan Aapres yakni Prabo*o ,ubianto3/atta
=ajasa &an @oko 'i&o&o3@usu8 Kalla, berpeluang ke)il terja&i &ua putaran
Menurutnya, ke&ua pasangan Aapres &imungkinkan &apat meraih "$
persen suara &i minimal setengah pro1insi yang a&a Bagi pula,
persaingan antara pasangan Aapres Prabo*o3/atta &an @oko*i3@usu8 Kalla
)ukup ketat

/al ini merujuk &ari berbagai hasil sur1ei yang menunjukan betapa ketat
&an tingginya partisipasi masyarakat &alam Pilpres "$1! men&atang Atas
&asar itu, ia berpan&angan kemungkinan Pilpres berlangsung &ua putaran
ke)il -Kita melihat hasil sur1ei yang sangat ketat &an kemungkinan &ua
putaran ke)il,. ujarnya

Merujuk pa&a Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 menyatakan, Pasangan Calon
Presiden dan Wakil Presiden yang mendataptkan suara lebih dari lima
puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya
dua puluh persen suara di setiap provinsi yang tersebar di lebih dari
setengah jumlah provinsi di Indonesia dilantik menjadi Presiden dan Wakil
Presiden.

,e&angkan &alam Pasal 159 ayat (1) UU No!" #ahun "$$% tentang
Pilpres menyebutkan,Pasangan calon terpilih adalah pasangan calon yang
memperoleh suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dengan sedikitnya dua puluh persen
suara disetiap provinsi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah
provinsi di Indonesia.

Ayat (") menyebutkan, Dalam hal tidak ada pasangan calon terpilih
sebagaimana dimaksud pada ayat !" dua pasangan calon yang
memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dipilih kembali oleh
rakyat secara langsung dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden#.

'akil ketua Komisi 55 Ab&ul /akam Naja mengamini pan&angan >ama*an
(au?i Menurutnya, meski masih menunggu putusan Mahkamah Konstitusi
atas uji materi Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres, namun ia berharap Pilpres
&apat berlangsung )ukup satu putaran

5a berpen&apat satu putaran Pilpres &apat menghin&ari hal3hal yang ti&ak
&iinginkan ,oalnya, eskalasi Pilpres &i tengah masyarakat )ukup
memanas Ken&ati &emikian, apapun putusan MK nantinya harus
&ihormati #erlebih, putusan MK menja&i rujukan &alam penyelenggaraan
Pilpres nantinya

-Kalau pan&angan priba&i saya satu ron&e saja ,aya berharap (putusan,
re&) MK satu ron&e saja,. ujarnya

Politisi Partai Amanat Nasional itu mengatakan, telah melakukan
kunjungan ke berbagai tempat Mulai Bampung ,umatera ,elatan, &an
@a*a #engah 5a mengatakan kunjungan tersebut &alam rangka koor&inasi
terkait &engan persiapan Pilpres &i &aerah ,ejauh pemetaan /akam,
kemungkinan &istribusi logistik penyelenggaraan Pilpres lebih rumit

-=a*annya terha&ap politik uang,. katanya

5a berharap ;a*aslu, Kepolisian &an aparat penegak hukum lainnya &apat
bekerja maksimal terha&ap penegakan hukum &alam Pilpres 9 @uli
men&atang 5a juga meminta pemetaan sejumlah &aerah yang terin&ikasi
ra*an terja&inya pelanggaran masi8 &alam Pilpres men&atang

-5tu &ipetakan, &iantisipasi, ja&i &ari *aktu ke *aktu a&a penyempurnaan,
titik lemah mana yang &ii&enti8ikasi &an &ilakukan pen)egahan,. ujarnya
,ebagaimana &iketahui se&ang &iajukan uji materi Pasal 159 ayat (1) UU
Pilpres ke Mahkamah Konstitusi Pihak yang mengajukan a&alah (orum
Penga)ara Konstitusi, Perkumpulan untuk Pemilu &an +emokrasi
(Perlu&em) &an &ua a&1okat atas nama ,unggul /amonangan &an
/aposan ,itumorang

Mereka meminta ta8sir atas syarat sebaran perolehan suara &ua puluh
persen &ari setengah jumlah pro1insi &i 5n&onesia &alam Pasal 159 ayat
(1) UU Pilpres &emi kepastian hukum Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres
&inyatakan bertentangan &engan UU+ 19!5 &an ti&ak memiliki hukum
mengikat sepanjang ti&ak &imaknai bah*a pasangan )alon &imaksu& lebih
&ari &ua pasangan )alon
SENIN, 23 JUNI 2014
Pemerintah Dukung Pilpres 2014 Satu
Putaran
Penerapan Pasal #$ ayat %&'( %4' ))D 1*4+ belum pernah
disimulasikan sebelumnya.
,i&ang pengujian konstitusionlaitas Pasal 159 ayat (1) UU No !" #ahun
"$$% tentang Pemilihan Presi&en &an 'akil Presi&en (UU Pilpres) terkait
syarat sebaran pemenangan pilpres kembali &igelar &i MK Agen&a si&ang
kali ini men&engarkan keterangan2tanggapan pemerintah &an sejumlah
ahli yang &iha&irkan pemohon yaitu mantan hakim MK, /arjono &an Pro8
/A, Natabaya serta +osen (/ Unan& Pro8 ,al&i 5sra
Uji materi UU Pilpres itu &iajukan tiga pemohon yakni (orum Penga)ara
Konstitusi, Perkumpulan untuk Pemilu &an +emokrasi (Perlu&em), &an &ua
orang a&1okat atas nama ,unggul /amonangan ,irait &an /aposan
,itumorang Ketiga pemohon meminta ta8sir atas syarat sebaran
perolehan suara "$9 &alam Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres &ihubungkan
&engan Pasal :A ayat (6) &an (!) UU+ 19!5 &emi kepastian hukum
Pemerintah se)ara tersirat men&ukung permintaan pemohon uji materi UU
Pilpres yang meminta pelaksanaan Pilpres "$1! hanya satu putaran &alam
hal hanya a&a &ua pasangan )alon -5ni sejalan &engan UU Pilpres yang
harus &ilaksanakan se)ara e8ekti8 &an e8isien,. kata ,ta8 Ahli Men&agri
;i&ang /ukum, Politik, &an /ubungan Antarlembaga =ey&onny?ar Moenek
saat memba)akan tanggapan pemerintah &i >e&ung MK, ,enin("62:)
+ia mengatakan melihat kon&isi saat ini yang hanya a&a&ua pasangan
)alon harus &ilepaskan &ari ketentuan &alam UU+ 19!5 maupun UU
Pilpres yang mengasumsikan lebih &ari &ua pasangan -,ehingga ini
seolah merupakan kon&isi pintas ketentuan Pasal :A ayat (!) UU+ 19!5
&an Pasal 159 ayat (") UU Pilpres yang &i&alamnya hanya mensyaratkan
perolehan suara terbanyak tanpa batasan prosentase perolehan suara &i
setiap pro1insi,.kata +onny Moenek
Menurutnya, apabila tetap &iberlakukan persyaratan prosentase perolehan
suara setiap pro1insi pa&a Pilpres yang hanya &iikuti &ua pasangan )alon
&apat &ipre&iksikan pilpres putaran ke&ua angka besaran prosentase
perolehan suara ti&ak akan berubah se)ara signi8ikan
-/al ini akan memperpanjang proses Pilpres &an berpotensi
mengakibatkan kekosongan kekuasaan vacuum o$ po%er" karena pa&a
"$ Cktober "$1! harus su&ah a&a presi&en baru,.kata +onny Moenek &i
ha&apan majelis pleno MK yang &ipimpin /am&an 0oel1a
Timbulkan masalah
,ementara /arjono menilai Pasal :A ayat (6), (!) UU+ 19!5 semangatnya
agar a&a keseimbangan &ukungan pemilih &i pulau @a*a &an &i luar pulau
@a*a terha&ap presi&en terpilih Namun, ternyata setelah &irumuskan
kembali penerapan Pasal :A ayat (6), (!) UU+ 19!5 menimbulkan
persoalan hukum #erlebih, pasal itu belum pernah &isimulasikan
sebelumnya -@a&i makna Pasal :A UU+ 19!5 memang harus &ipe)ahkan,.
kata /arjono
+ia mengatakan jika lebih &ari &ua pasangan )alon presi&en &an salah
satu pasangan memperoleh suara lebih &ari 5$ persen &an syarat sebaran
"$ persen &i lebih &ari separuh jumlah pro1insi terpenuhi (1% pro1insi),
ti&ak menimbulkan masalah #etapi, ketika pasangan A memperoleh 5"
persen suara, tetapi ti&ak memenuhi syarat sebaran ,ementara pasangan
; mengatongi !5 persen suara, sehingga &ilakukan putaran ke&ua
Persoalannya, kata /arjono, bisa saja pasangan A &alam putaran ke&ua
kalah atau perolehan suara menurun &engan perbe&aan perolehan suara
yang sangat tipis Pasangan A memperoleh suara 5$ persen 3 1,
sementara pasangan ; hanya memperoleh 5$ persen D 1 Pasangan ;
tetap menang &an &ilantik menja&i pasangan presi&en &an *akil presi&en
terpilih ber&asarkan ta8sir Pasal :A ayat (!) UU+ 19!5 -;erarti
kemenangan pasangan ; itu a&a persoalan legitimasi,. katanya
-Kemungkinan timbul persoalan &alam kasus ti&ak hanya terja&i lebih &ari
&ua pasangan )alon, tetapi juga terja&i pa&a pilpres yang &iikuti &ua
pasangan )alon Misalnya, putaran pertama pasangan A memperoleh 5"
persen, tetapi syarat sebaran ti&ak terpenuhi, &an pasangan ;
memperoleh !% persen, sehingga harus &ilakukan putaran ke&ua,.
lanjutnya
Menurut &ia, original intent Pasal :A ayat (!) UU+ 195! saat pembahasan
PA/ 5 ;P MP= tak pernah membayangkan jika terja&i &alam kon&isi kasus
seperti itu MK pun ti&ak akan menemukan original intent pasal itu jika
kon&isi kasus seperti itu terja&i &alam risalah pembahasan Pasal :A UU
19!5 ,eharusnya, pengubah UU+ telah mempertimbangkan berbagai
kemungkinan kasus terkait penerapan Pasal :A ayat (!) UU+ 19!5
-Karena itu, pilpres sebaiknya )ukup satu putaran saja karena jika putaran
ke&ua &iterapkan terha&ap &ua pasangan yang bertarung akan
menimbulkan persoalan, seperti ilustrasi kasus &i atas,. kata /arjono,.
harap pria yang pernah menja&i Panitia A& /o) 5 ;P MP= saat aman&emen
UU+ 19!5 ini
Syarat sebaran tak relevan
/al sena&a &isampaikan ,al&i 5sra yang memberi keterangan
melalui video con$erence &ari Uni1ersitas An&alas Pa&ang +ia
berpen&apat kontruksi Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres hampir sama &engan
Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 ;e&anya, Pasal :A ayat (6) menyatakan
yang memenuhi syarat itu &ilantik menja&i presi&en &an *akil presi&en
,al&i menilai &alam penalaran yang *ajar Pasal :A ayat (6)jo Pasal 159
ayat(1) UU Pilpres ti&ak se)ara ekplisit (tegas) menja*ab hal ikh*al jika
pilpres hanya &iikuti &ua pasangan)alonKarena itu, tak mungkin &ihin&ari
&an tak a&a pilihan lain yang mengharuskan MK memberi ta8sir atas Pasal
:A ayat (6), (!) UU+ 19!5 &alam hal hanya a&a &ua pasangan
-,aya tetap men&ukung uji materi ini untuk mengakhiri per&ebatan
kekha*atiran ti&ak terpenuhi syarat sebaran &an setuju putusan ini
&iba)akan sebelum pelaksanaan Pilpres "$1! pa&a 9 @uli men&atang,.
kata ,al&i
+alam penalaran *ajar kemungkinan pilpres &ua putaran ti&ak rele1an
lagi jika hanya &iikuti &ua pasangan )alon yang bertarung Bogikanya
se&erhana, salah satu pasangan bisa memperoleh 5$ persen lebih suara
Namun, Pasal :A ayat (6) jo Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres kemenangan
pilpres tak hanya mensyaratakan 5$ persen suara lebih, tetapi harus
&iikuti syarat sebaran "$ persen minimal &i 1% pro1insi
Pasal :A ayat (!) UU+ 19!5 juga menyebut a&anya 8rasa -)alon yang
meraih suara terbanyak pertama &an ke&ua. Artinya, perumus konstitusi
mengasumsikan a&anya peraih suara terbanyak ketiga, keempat, &an
seterusnya karena &imungkinkan banyak pasangan )alon Karena itu, jika
&ita8sirkan se)ara sistematis syarat sebaran "$ persen &alam Pasal :A
ayat (6) jo Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres harus &iletakkan pa&a asumsi
pilpres &iikuti banyak pasangan )alon
-Cleh karena Pilpres "$1! hanya &iikuti &ua pasangan )alon, syarat
sebaran "$ persen ti&ak rele1an lagi (untuk &iterapkan),. katanya
Menurut &ia jika pilpres hanya &ua pasangan )alon, penentuan pemenang
ti&ak tun&uk pa&a Pasal :A ayat (!) UU+ 19!5 Artinya, syarat 5$ persen
&an sebaran "$ persen harus &imaknai sebagai -jembatan. menuju pilpres
putaran ke&ua yang &iikuti banyak pasangan )alon Karena itu, pilpres
yang hanya &iikuti &ua pasangan )alon )ukup &igelar satu putaran
-E8isiensi (biaya) ja&i persoalan pilpres &ua putaran kalau hanya &ua
pasang )alon #erlebih, bagaimana jika putaran &ua ini tak menghasilkan
pemenang,maka apakah perlu a&aputaran ketiga, keempat &an
seterusnya
JUMAT, 04 JULI 2014
Putusan MK Dinilai !ak Sesuai ,iloso-i
Konstitusi
Demokrasi mengutamakan e-ekti.itas( bukan e-isiensi.
Mahkamah Konstitusi (MK) su&ah memutuskan penyelenggaraan Pemilu
Presi&en (Pilpres) "$1! hanya satu putaran +engan &emikian syarat
sebaran "$ persen perolehan suara &i seluruh pro1insi yang &iatur
&alamUn&ang3Un&ang No !" #ahun "$$% (UU Pilpres) ti&ak berlaku
Putusan ini &ianggap sebagai jalan keluar yang lebih e8isien jika Pilpres
hanya &iikuti &ua pasang )alon

Putusan MK itu &ikritik =e8ly /arun Menurut pengamat hukum tata
negara ini MK terlalu menye&erhanakan persoalan &an ti&ak paham 8iloso8i
konstitusi Konstitusi mengamanatkan Pilpres &ua putaran agar Presi&en
terpilih ti&ak hanya &ilegitimasi le*at perolehan suara, tapi juga
sebarannya ,ehingga Presi&en terpilih ti&ak hanya &i&ukung oleh
pen&u&uk &i *ilayah tertentu, namun semua &earah
=e8ly juga menilai putusan MK itu seolah -lompat. karena konstitusi
menyatakan kalau ti&ak memenuhi perolehan suara 5$ persen plus satu
&an sebaran suara langsung &igelar Pemilu putaran ke&ua Namun, le*at
putusan itu MK seakan menia&akan putaran ke&ua karena langsung
mengamanatkan menggelar Pemilu satu putaran -(iloso8i itu harus tetap
&ipegang, prinsip &ua putaran harus &ipegang 5tu kesepakatan &alam
konstitusi,. katanya kepa&a *arta*an le*at telepon, Kamis ($627)
=e8ly menjelaskan berbagai negara menggunakan beraneka sistem
Pemilu A&a yang menggunakan mekanisme simple majority &an absolute
majority ,e&angkan &i 5n&onesia menggunakan absolute majority &an
sebaran suara #api putusan MK menia&akannya &engan alasan jika hanya
a&a &ua pasangan )alon maka satu putaran
+engan putusan MK itu =e8ly mempre&iksi jika pa&a Pilpres ke &epan
akan &iikuti oleh &ua pasangan )alon yang berasal &ari *ilayah berbe&a
,atu pasangan berasal &ari @a*a &an pasangan )alon lainnya luar @a*a
Maka ke&ua pasangan kan&i&at itu akan berebut suara pemilih &i &aerah
yang pa&at pen&u&uk saja untuk mengejar 5$ persen plus satu
=e8ly berpen&apat pihak yang mengkha*atirkan jika Pilpres &igelar &ua
putaran sangat berlebihan ,ebab *alaupun Pilpres &ilaksanakan &ua
putaran ia yakin ke&ua pasangan )alon akan berebut suara &i kantong
suara yang sama ;ahkan, pasangan )alon yang nanti kalah sekalipun
perolehan suaranya bakal tersebar &i seluruh *ilayah Cleh karena itu
=e8ly menekankan agar ti&ak perlu kha*atir akan anggaran negara akan
membengkak atau ti&ak jika Pilpres &ilaksanakan &ua putaran Fang
penting 8iloso8i &ua putaran &alam konstitusi harus &ijaga
'alau begitu =e8ly menganjurkan agar putusan MK itu &ilaksanakan
,ekalipun putusan MK itu &irasa keliru &alam memahami 8iloso8i konstitusi
karena terlalu memikirkan hal teknis Melihat kon&isi sekarang, =e8ly
menyebut ti&ak rele1an bi)ara tentang penghematan anggaran &alam
pelaksanaan Pilpres ,ebab, &emokrasi itu menekankan pa&a e8ekti1itas,
bukan e8isiensi -Kalau bi)ara e8isiensi untuk apa Presi&en &ipilih
langsung< +ipilih saja le*at +P= seperti &ulu,. urainya
#erkait potensi kon8lik yang mun)ul jika Pilpres "$1! &igelar satu putaran,
peneliti 5mparsial, Al Ara8, berharap agar proses perubahan politik yang
&amai le*at Pilpres ti&ak &i)e&erai oleh kon8lik Apapun putusan MK
menurutnya harus &ilaksanakan -5tu memang tugas MK untuk mengin&ari
multita8sir (Pelaksanaan Pilpres satu atau &ua putaran,3re&),. paparnya
;agi Al, kon8lik bakal mun)ul jika potensi kon8lik ti&ak &iantisipasi &an
&itin&ak aparat penegak hukum ,eperti kampanye hitam Penyelenggara
Pemilu juga harus bertin&ak pro8esional guna meminimalisir ke)urangan
-,eperti kasus Cbor =akyat itu harus &itin&ak )epat,. ujarnya
Kemu&ian, bentuk ke)urangan seperti politik uang, operasi intelijen &an
in&epen&ensi penyelenggara Pemilu juga menja&i soal yang &apat
menimbulkan kon8lik Paling penting, Presi&en sebagai kepala Negara
harus ha&ir untuk men)egah potensi ke)urangan itu ,ayangnya, Presi&en
,;F melakukan pembiaran Cleh karenanya jika terja&i kon8lik Presi&en
,;F a&alah pihak yang paling bertanggungja*ab
,ementara +irektur Eksekuti8 Perlu&em, #iti Anggraini, berpen&apat
putusan MK itu memberi kepastian hukum bagi pelaksanaan Pilpres "$1!
#erutama soal ta8sir pasal 159 ayat (1) UU Pilpres terkait pemenang
apakah )ukup ber&asarkan suara terbanyak atau juga harus penuhi syarat
sebaran Be*at putusan itu MK menyatakan untuk peserta Pilpres yang
hanya &iikuti &ua pasangan )alon maka yang terpilih &itentukan
ber&asarkan suara terbanyak

-Positi8nya a&alah putusan ini mengakhiri polemik atas perbe&aan ta8sir
terha&ap pasal 159 ayat (1) UU !" #ahun "$$% tentang Pilpres &alam hal
Pilpres hanya &iikuti oleh &ua pasangan )alon,. tan&as #iti
#iti mengatakan KPU harus membuat penyesuaian &alam peraturan
mereka tentang penetapan )alon terpilih ,ebab &alam Peraturan KPU No
"1 #ahun "$1! masih menetapkan syarat sebaran &alam menentukan
)alon terpilih
SELASA, 24 JUNI 2014
KP) !unggu Putusan MK
A+F
+iba)aG 294 #anggapanG 0

Komisioner KPU, (erry Kurnia =i?kiyansyah, mengatakan KPU berharap


Mahkamah Konstitusi (MK) segera menerbitkan putusan terkait putaran
Pemilu Presi&en (Pilpres) "$1! sebagaimana &iatur &alam UU No !"
#ahun "$$% tentang Pemilu Presi&en &an 'akil Presi&en /asil rapat pleno
yang &ilakukan KPU menyimpulkan KPU ti&ak bisa menunggu terlalu lama
putusan MK terkait UU Pilpres
+alam peraturan KPU, (erry mengatakan penyelenggaraan Pilpres "$1!
tetap menga)u pa&a UU+ =5 19!5 &an UU Pilpres @ika putusan MK nanti
berbe&a &engan regulasi yang a&a maka KPU akan menyesuaikannya
-Kami pasti akan mematuhi keputusan MK,. katanya kepa&a *arta*an &i
ge&ung KPU &i @akarta, ,elasa ("!2:)
(erry menjelaskan, KPU berupaya memberikan penegasan atas ketentuan
yang a&a &alam peraturan KPU ,ebab, sebagian pihak masih menilai a&a
peraturan KPU yang belum tegas sehingga mulitita8sir ,alah satu upaya
penegasan itu &ilakukan &engan merujuk pa&a putusan MK tentang UU
Pilpres Namun, ia menekankan penegasan itu ti&ak mungkin menunggu
setelah hari pemungutan suara
-Kami membutuhkan segera in8ormasi &ari MK, bukan soal putusannya
karena kami ti&ak mau menginter1ensi &an mempengaruhi putusan
pera&ilan #api kami ingin mengetahui kapan &iputuskan,. pungkasnya
KAMIS, 03 JULI 2014
KP) Siapkan $turan Pilpres Satu
Putaran
AN#
+iba)aG 279 #anggapanG 0

Komisi Pemilihan Umum menyiapkan perubahan peraturan terkait pemilu


presi&en, setelah putusan Mahkamah Konstitusi mena8sirkan pelaksanaan
pilpres &engan hanya &ua peserta berlangsung satu putaran
Komisioner KPU Arie8 ;u&iman &i @akarta, Kamis, mengatakan mekanisme
pengubahan Peraturan KPU (PKPU) ti&ak rumit karena tinggal
menyesuaikan pasal yang &iuji MK
H,etelah putusan Mahkamah Konstitusi itu kami terima, kami kemu&ian
menggelar rapat pleno yang memutuskan pasal mana yang akan &iubah,
&isesuaikan &an &iperjelas ,etelah itu kami sampaikan &ra8
perubahannya lalu &ikirimkam ke Kementerian /ukum &an /ak Asasi
Manusia untuk &iun&angkan,H katanya
@ika &iperlukan perubahan atas PKPU No "1 #ahun "$1!, menurut Arie8
KPU akan mengesahkannya &alam *aktu sangat &ekat, mengingat
pelaksanaan pemungutan suara tinggal enam hari lagi
HKalau memang &alam peraturan kami &ianggap belum )ukup
menjelaskan bah*a pilpres satu putaran, perubahan itu akan kami
lakukan sebelum 9 @uli,H ujar &ia
UMAT, 04 JULI 2014
/usril Kritik Putusan MK Soal Pilpres
2014 Satu Putaran
MK dianggap melampaui kewenangan dengan membuat norma
baru.
Fusril 5h?a Mahen&ra mengkritik putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
mengenai Pemilihan Umum Presi&en (Pilpres) satu putaran >uru ;esar
/ukum #ata Negara Uni1ersitas 5n&onesia ini menganggap ta8siran MK
terha&ap Pasal 159 ayat (1) UU No!" #ahun "$$% tentang Pilprs telah
membuat norma baru &alam UU Pilpres, bahkan UU+ 19!5

Menurut Fusril, putusan MK yang mengabulkan permohonan uji materi
Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres &an menyatakan Pasal 159 ayat (1) UU
Pilpres inkonstitusional bersyarat sepanjang Pilpres hanya &iikuti &ua
pasangan )alon presi&en &an *akil presi&en, sebenarnya menunjukan
bah*a MK telah merumuskan norma baru

Pasalnya, Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres yang &iuji materi (orum Penga)ara
Konstitusi sama bunyinya &engan Pasal :A ayat (6) UU+ 19!5 -Karena
bunyi Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres sama bunyinya &engan Pasal :A ayat
(6) UU+ 19!5, bagaimana bisa &ibilang bertentangan, ke)uali &iberi
makna tertentu seperti &irumuskan MK,. kata Fusril, @umIat (!27)

Pa&ahal, lanjut Fusril, ke*enangan merumuskan norma UU a&alah
ke*enangan Presi&en &an +P= ,ementara, merumuskan norma UU+
a&alah ke*enangan MP= Cleh karena itu, Fusril menilai MK sering kali
bertin&ak melampaui batas ke*enangannya Fusril menganggap MK
membuat ka)au sistem ketatanegaraan &i 5n&onesia

Fusril berpen&apat, semestinya ke1akuman hukum tentang Pilpres yang
hanya &iikuti &ua pasangan )alon ini &ibiarkan saja Apabila KPU
menyatakan salah satu pasangan telah memperoleh suara terbanyak,
*alau &ukungan sebaran pro1insi belum terpenuhi &an ti&ak perlu
&ilakukan putaran ke&ua, pihak yang kalah tentu akan menggugat KPU ke
MK

,ebaliknya, jika KPU memutuskan bah*a *alaupun satu pasangan su&ah
&apat suara terbanyak, tapi belum memenuhi &ukungan sebaran po1insi
&inyatakan belum menang &an harus &ilakukan putaran ke&ua, pihak ini
pun &apat menggugat putusan KPU ke MK +i sini lah, MK akan
memutuskan mana yang harus &ilakukan KPU

-+isinilah MK melakukan penemuan hukum ketika memutus perkara
perhitungan suara Pilpres 5tu yang benar ;ukan membuat ta8sir sen&iri
atau merumuskan norma hukum baru melalui perkara pengujian UU ,aya
berpen&apat )ara MK atasi ke1akuman hukum Pilpres &ua pasangan ini
keliru prose&ur,. ujar Fusril

+i lain pihak, Ketua (orum Penga)ara Konstitusi An&i M Asrun
menegaskan pihaknya meminta ta8sir Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres
&ihubungkan &engan Pasal :A UU+ 19!5 karena Pasal 159 ayat (1) UU
Pilpres belum mengatur &alam hal hanya a&a &ua pasangan )alon
presi&en &an *akil presi&en yang bertarung seperti &alam Pilpres "$1!

Asrun mengungkapkan, pasal konstitusi itu tetap berlaku, *alau MK
mena8sirkan Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres inkonstitusional bersyarat
sepanjang sepanjang pilpres hanya &iikuti &ua pasangan )alon -Namun,
yang terpenting putusan uji materi pasal itu su&ah menja*ab kekosongan
hukum &alam hal hanya a&a &ua pasangan )alon,. tutur Asrun

5a mengatakan, jika MK ti&ak memberi ta8sir akan menimbulkan persoalan
jika salah satu pasangan memperoleh lebih &ari 5$ persen suara, tapi
ti&ak ti&ak memenuhi syarat sebaran "$ persen &i lebih &ari setengah
jumlah pro1insi Ken&ati &emikian, Asrun meyakini &ua pasangan )alon
yang a&a berpotensi memenangkan Pilpres &alam satu putaran

-5tu yang harus &ihin&ari jika syarat sebaran ti&ak terpenuhi Kita
mengapresiasi putusan MK itu karena su&ah menja*ab keragu3raguan
kita selama ini &emi kepentingan bangsa Kami tegaskan yang pasti ti&ak
a&a kepentingan politik &alam permohonan ini, ti&ak a&a a8iliasi &engan
parpol &an pasangan tertentu,. tan&asnya

Pa&a Kamis lalu, MK mengabulkan permohonan uji materi Pasal 159 ayat
(1) UU Pilpres terkait syarat sebaran pemenangan pilpres yang &iajukan
(orum Penga)ara Konstitusi MK menyatakan Pasal 159 ayat (1) UU
Pilpres bertentangan &engan UU+ 19!5 sepanjang ti&ak &imaknai ti&ak
berlaku untuk Pilpres yang hanya &iikuti &ua pasangan )alon

+engan begitu, pelaksanaan Pilpres "$1! yang hanya &iikuti &ua
pasangan )alon &ipastikan bakal berlangsung satu putaran &engan
mekanisme suara terbanyak ,yarat sebaran "$ persen &inyatakan ti&ak
berlaku Uji materi ini juga &iajukan &ua pemohon lain, Perlu&em &an &an
&ua orang a&1okat ,unggul /amonangan ,irait &an /aposan ,itumorang

Ketiga pemohon meminta ta8sir atas syarat sebaran perolehan suara "$
persen &alam Pasal 159 ayat (1) UU Pilpres &ihubungkan &engan Pasal :A
ayat (6) &an (!) UU+ 19!5 &emi kepastian hukum Namun, putusan
permohonan Perlu&em &an &ua a&1okat itu &inyatakannebis in
idem karena MK su&ah mengabulkan permohon (orum Penga)ara
Konstitusi
Pilpres Satu Putaran, Hatta: Bagus
Friday, 04 July 2014, 08:22 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Calon wakil presiden nomor urut satu,
Hatta Rajasa, angkat bicara terkait putusan Mahkamah Konstitusi yang
dirilis, Kamis (3/7). MK memutuskan Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 akan
berlangsung satu putaran setelah permohonan uji materi terhadap Pasal
159 ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu
Presiden/Wakil Presiden dikabulkan.
"Saya kira bagus. Sehingga bisa menghemat sekaligus (karena satu
putaran) selesai," ujar Hatta kepada wartawan saat ditemui seusai
berkampanye di Gedung Serbaguna Nadwatul Ummah, Pondok Pesantren
Darussalam, Ciamis, Jawa Barat, Kamis (3/7) malam.
Menurut Hatta, syarat memperoleh 20 persen suara minimal di 17 provinsi
di Tanah Air sebenarnya dimungkinkan dengan adanya dua pasang
capres dan cawapres. "Itu biasanya akan dapat," kata Hatta.
"Tapi, keputusan MK itu menjaga agar supaya apabila ada yang terjadi di
luar itu harus ada putaran lagi. Di samping waktunya yang pendek, 20
Oktober kan sudah harus ada presiden baru, di samping itu cost-nya juga
tinggi."
Lebih lanjut, cawapres Koalisi Merah Putih ini menyebut tidak ada
perubahan strategi dari tim seiring putusan MK tersebut. "Nggak ada,
karena kita sudah mempersiapkan satu putaran," kata mantan menteri
perekonomian ini.
Kemarin, selain mengunjungi ponpes Darussalam di Ciamis, Hatta juga
menyambangi sejumlah ponpes di Tasikmalaya antara lain ponpes
Cipasung dan Miftahul Huda. Kedatangan Hatta dimaksudkan untuk
bersilaturahim dengan pimpinan maupun santri ponpes-ponpes tersebut.
Ditanya pengaruh kunjungannya ke suara Prabowo-Hatta, Hatta
mengatakan, "Tentu saja berpengaruh karena para kiai adalah panutan
dan pemimpin informal yang didengar."
CT: Pilpres Satu Putaran Dampaknya
Positif Bagi Ekonomi RI
Rista Rama Dhany - detikfinance
Jumat, 04/07/2014 13:33 WIB
Jakarta -Mahkamah Konstitusi MK! memutuskan "emi#ihan "$esiden "i#%$es! 2014
han&a akan ada satu %uta$an' (a# ini akan )e$dam%ak %ositif )a*i ekonomi Indonesia'
Mente$i Koo$dinato$ Bidan* "e$ekonomian +hai$u# ,an-un* men*atakan, den*an
)e$#an*sun*n&a "i#%$es han&a satu %uta$an, se#ain men*hemat an**a$an ne*a$a untuk
"emi#u, -u*a )e$dam%ak )esa$ )a*i %e$ekonomian Indonesia'
./am%akn&a tentu san*at )esa$ )a*i Indonesia, tentu dam%akn&a %ositif,. uca% +,
ditemui usai 0a%at Koo$dinasi anta$a "eme$intah dan Bank Indonesia, di Kanto$ BI,
Jumat 4/7/2014!'
+, men*un*ka%kan, den*an %i#%$es satu %uta$an akan mem)uat ke%astian )a*i dunia
usaha te$masuk in1esto$ asin*'
.,entun&a ada ke%astian, )aik )a*i s2asta mau%un in1esto$ asin*, ekonomi akan
tum)uh, in1estasi akan #e)ih )an&ak masuk ke Indonesia,. katan&a'
Ia menam)ahkan, %eme$intah tahun ini mena$*etkan %e$tum)uhan ekonomi da%at di-a*a
se)esa$ 3,24-3,34, sehin**a untuk menca%ai ta$*et te$se)ut %eme$intah ha$us men-a*a
eks%o$ a*a$ te$us naik dan menin*katkan konsumsi domestik'
.Ka#au mau ekonomin&a te$us menin*kat, kita ha$us do$on* eks%o$ te$us menin*kat,
konsumsi %asa$ domestik -u*a ha$us naik, dan mem)e$ikan ke%astian ik#im )e$in1estasi
ke%ada in1esto$,. tutu%n&a'
(rrd/hen)

Anda mungkin juga menyukai