DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM (AAS) OLEH: KELOMPOK II (FARMASI A) UMMI KALSUM (F1F111050) NURUL AWALIAH ARMIN (F1F111052) MEI KURNIAWATI (F1F111054) RAHMATIA MURU (F1F111060) DWI ASTI FIANDARI (F1F111062) FIRLY SAFITRI (F1F111064) MUH. MAHFUDZ (F1F111066) ENDRYANI (F1F11106) SRI RAHAYANI RAMANG (F1F1110!0) NUR AWALIA "AFAR (F1F1110!2) LA#ORATORIUM FARMASI "URUSAN FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI$ERSITAS HALU OLEO KENDARI 2014 #A# I PENDAHULUAN A. L%&%' #()%*%+, Di alam semesta ini sangat banyak ditemukan unsurunsur. Ada yang bersifat logam, semilogam, dan nonlogam. Dan letaknya pun juga berbedabeda. Ada yang di tanah, udara, air, dan lain lain. Seorang analis perlu untuk mengetahui banyak konsentrasi unsurunsur logam tersebut. Misalnya unsur yang ada di dalam makanan. Pentingnya bagi seorang analis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan dan untuk menganalisis suatu komposisi makanan, bahkan juga berguna untuk menciptakan suatu produk yang berguna bagi masyarakat luas. Namun, proses analisis tersebut tidaklah mudah. arena membutuhkan keahlian tertentu. !ara penentuan konsentrasi suatu unsur "logam# dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara kon$ensional dan cara instrumental. !ara kon$ensional adalah cara menentukan konsentrasi suatu unsur yang berdasarkan reaksireaksi kimia dan cara ini masih sederhana serta memiliki banyak kesalahan. Sedangkan cara instrumental adalah cara menentukan konsentrasi suatu unsur dengan menggunakan alat instrument yang canggih. !ara ini lebih efektif dan efisien serta memiliki banyak keuntungan. %ntuk itu, dalam menentukan konsentrasi suatu logam dalam sampel juga sangat dibutuhkan instrument yang canggih. Sebagai contoh, dengan menggunakan AAS. arena keutamaan dalam bekerja adalah ketelitian, keefisienan, dan keefektifan. &leh sebab itu, perlu diberikan pengetahuan mengenai instrument AAS "Atomic Absorption Spectrophotometry# ini kepada masyarakat terutama bagi seorang analis. . B. Rumusan Masalah 'umusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut( )agaimanakah teori dasar serta prinsip kerja Spektrometri Serapan Atom "SSA#* )agaimanakah penggunaan + penerapan Spektrometri Serapan Atom "SSA# dalam proses analisis kadar logam merkuri dalam kosmetik* Apa sajakah gangguan,gangguan yang biasa terjadi pada Spektrometri Serapan Atom "SSA#* #A# II PEM#AHASAN A. P(+,('&-%+ S.(*&'/0(&'- S('%.%+ A&/0 (SSA) Sejarah singkat tentang serapan atom pertama kali diamati oleh Frounhofer, yang pada saat itu menelaah garis,garis hitam pada spectrum matahari. Sedangkan yang memanfaatkan prinsip serapan atom pada bidang analisis adalah seorang Australia bernama Alan Walsh di tahun -../. Sebelumnya ahli kimia banyak tergantung pada cara,cara spektrofotometrik atau metode spektrografik. )eberapa cara ini dianggap sulit dan memakan banyak 0aktu, kemudian kedua metode tersebut segera diagantikan dengan Spektrometri Serapan Atom "SSA#. Spektrometri Serapan Atom "SSA# adalah suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk penentuan unsur,unsur logam dan metalloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas "Skooget al., 1222#. Metode ini sangat tepat untuk analisis 3at pada konsentrasi rendah. 4eknik ini mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode spektroskopi emisi kon$ensional. Memang selain dengan metode serapan atom, unsur,unsur dengan energi eksitasi rendah dapat juga dianalisis dengan fotometri nyala, akan tetapi fotometri nyala tidak cocok untuk unsur,unsur dengan energy eksitasi tinggi. 5otometri nyala memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 622,722 nm, sedangkan AAS memiliki range ukur optimum pada panjang gelombang 122,822 nm "Skoog et al., 1222#. %ntuk analisis kualitatif, metode fotometri nyala lebih disukai dari AAS, karena AAS memerlukan lampu katoda spesifik "hallo0 cathode#. emonokromatisan dalam AAS merupakan syarat utama. Suatu perubahan temperature nyala akan mengganggu proses eksitasi sehingga analisis dari fotometri nyala berfilter. Dapat dikatakan bah0a metode fotometri nyala dan AAS merupakan komplementer satu sama lainnya. Metode AAS berprinsip pada absorbs cahaya oleh atom, atom,atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Misalkan Natrium menyerap pada /7. nm, uranium pada 8/7,/ nm sedangkan kalium pada 9::,/ nm. !ahaya pada gelombang ini mempunyai cukup energi untuk mengubah tingkat energy elektronik suatu atom. Dengan absorpsi energy, berarti memperoleh lebih banyak energy, suatu atom pada keadaan dasar dinaikkan tingkat energinya ke tingkat eksitasi. 4ingkat,tingkat eksitasinya pun bermacam,macam. Misalnya unsur Na dengan noor atom -- mempunyai konfigurasi electron -s - 1s 1 1p : 8s - , tingkat dasar untuk electron $alensi 8s, artinya tidak memiliki kelebihan energy. ;lektron ini dapat tereksitasi ketingkat 8p dengan energy 1,1 e< ataupun ketingkat 6p dengan energy 8,: e<, masing,masing sesuai dengan panjang gelombang sebesar /7. nm dan 882 nm. ita dapat memilih diantar panjang gelmbang ini yang menghasilkan garis spectrum yang tajam dan dengan intensitas maksimum, yangdikenal dengan aris resonansi. =aris,garis lain yang bukan garis resonansi dapat berupa pita,pita lebar ataupun garis tidak berasal dari eksitasi tingkat dasar yang disebabkan proses atomisasinya. Apabila cahaya dengan panjang gelombang tertentu dile0atkan pada suatu sel yang mengandung atom,atom bebas yang bersangkutan maka sebagian cahaya tersebut akan diserap dan intensitas penyerapan akan berbanding lurus dengan banyaknya atom bebas logam yang berada pada sel. >ubungan antara absorbansi dengan konsentrasi diturunkan dari( Hukum Lambert( bila suatu sumber sinar monkromatik mele0ati medium transparan, maka intensitas sinar yang diteruskan berkurang dengan bertambahnya ketebalan medium yang mengabsorbsi. Hukum Beer( ?ntensitas sinar yang diteruskan berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi spesi yang menyerap sinar tersebut. Dari kedua hukum tersebut diperoleh suatu persamaan( Dimana( lo @ intensitas sumber sinar lt @ intensitas sinar yang diteruskan @ absorti$itas molar b @ panjang medium c @ konsentrasi atom,atom yang menyerap sinar A @ absorbans Dari persamaan di atas, dapat disimpulkan bah0a absorbansi cahaya berbanding lurus dengan konsentrasi atom "Day A %nder0ood, -.7.#. euntungan metode AAS dibandingkan dengan spektrofotometer biasa yaitu spesifik, batas deteksi yang rendah dari larutan yang sama bisa mengukur unsur,unsur yang berlainan, pengukurannya langsung terhadap contoh, output dapat langsung dibaca, cukup ekonomis, dapat diaplikasikan pada banyak jenis unsur, batas kadar penentuan luas "dari ppm sampai B#. Sedangkan kelemahannya yaitu pengaruh kimia dimana AAS tidak mampu menguraikan 3at menjadi atom misalnya pengaruh fosfat terhadap !a, pengaruh ionisasi yaitu bila atom tereksitasi "tidak hanya disosiasi# sehingga menimbulkan emisi pada panjang gelombang yang sama, serta pengaruh matriks misalnya pelarut. #. P'-+1-. K('2% S.(*&'/0(&'- S('%.%+ A&/0 (SSA) 4elah dijelaskan sebelumnya bah0a metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom,atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Spektrometri Serapan Atom "SSA# meliputi adsorpsi sinar oleh atom,atom netral unsur logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya "=round state#. Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra $iolet dan sinar tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom "SSA# pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar oleh molekul atau ion senya0a dalam larutan. >ukum absorpsi sinar "Cambert,)eer# yang berlaku pada spektrofotometer absorpsi sinar ultra $iolet, sinar tampak maupun infra merah, juga berlaku pada Spektrometri Serapan Atom "SSA#. Perbedaan analisis Spektrometri Serapan Atom "SSA# dengan spektrofotometri molekul adalah peralatan dan bentuk spectrum absorpsinya( Setiap alat AAS terdiri atas tiga komponen yaitu( , %nit atomisasi "atomisasi dengan nyala dan tanpa nyala# , Sumber radiasi , Sistem pengukur fotometri Sistem Atomisasi dengan nyala Setiap alat spektrometri atom akan mencakup dua komponen utama sistem introduksi sampel dan sumber "source# atomisasi. %ntuk kebanyakan instrument sumber atomisasi ini adalah nyata dan sampel diintroduksikan dalam bemtuk larutan. Sampel masuk ke nyala dalam bentuk aerosol. Aerosol biasanya dihasilkan oleh Nebuli3er "pengabut# yang dihubungkan ke nyala oleh ruang penyemprot "chamber spray#. Ada banyak $ariasi nyala yang telah dipakai bertahun,tahun untuk spektrometri atom. Namun demikian yang saat ini menonjol dan diapakai secara luas untuk pengukuran analitik adalah udara asetilen dan nitrous oksida,asetilen. Dengan kedua jenis nyala ini, kondisi analisis yang sesuai untuk kebanyakan analit "unsur yang dianalisis# dapat sintetikan dengan menggunakan metode,metode emisi, absorbsi dan juga fluoresensi. Nyala udara assetilen )iasanya menjadi pilihan untuk analisis menggunakan AAS. 4emperature nyalanya yang lebih rendah mendorong terbuntuknya atom netral dan dengan nyala yang kaya bahan bakar pembentukan oksida dari banyak unsur dapat diminimalkan. Nitrous oksida-asetilen Dianjurkan dipakai untuk penentuan unsur,unsur yang mudah membentuk oksida dan sulit terurai. >al ini disebabkan temperature nyala yang dihasilkan relatif tinggi. %nsur,unsur tersebut adalah( Al, ), Mo, Si, 4i, < dan D. Sistem Atomisasi tanpa Nyala (dengan Elektrotermal/tungku) Sistem nyala api ini lebih dikenal dengan nama =5AAS. =5AAS dapat mengatasi kelemahan dari sistem nyala seperti sensiti$itas, jumlah sampel dan penyiapan sampel. Ada tiga tahap atomisasi dengan metode ini yaitu( , 4ahap pengeringan atau penguapan larutan , 4ahap pengabutan atau penghilangan senya0a,senya0a organic , 4ahap atomisasi %nsur,unsur yang dapat dianalisis dengan menggunakan =5AAS adalah sama dengan unsur,unsur yang dapat dianalisis dengan =5AAS tungsten( >f, Nd, >o, Ca, Cu &s, )r, 'e, Sc, 4a, %, D, E dan Fr. >al ini disebabkan karena unsur tersebut dapat bereaksi dengan graphit. Petunjuk praktis penggunaan =5AAS( , Gangan menggunakan media klorida, lebih baik gunakan nitrat , Sulfat dan fosfat bagus untuk pelarut sampel, biasanya setelah sampel ditempatkan dalam tungku. , =unakan cara adisi sehingga bila sampel ada interfensi dapat terjadi pada sampel dan standar. , %ntuk mengubah unsur metalik menjadi uap atau hasil disosiasi diperlukan energy panas. 4emperatur harus benar,benar terkendali dengan sangat hati,hati agar proses atomisasinya sempurna. ?onisasi harus dihindarkan dan ionisasi ini dapat terjadi apabila temperatur terlampau tinggi. )ahan bakar dan oksidator dimasukkan dalam kamar pencamput kemudian dile0atkan melalui baffle menuju ke pembakar. >anya tetesan kecil dapat melalui baffle. 4etapi kondisi ini jarang ditemukan, karena terkadang nyala tersedot balik ke dalam kamar pencampur sehingga menghasilkan ledakan. %ntuk itu biasanya lebih disukai pembakar dengan lubang yang sempit dan aliran gas pembakar serta oksidator dikendalikan dengan seksama. , Dengan gas asetilen dan oksidator udara bertekanan, temperature maksimum yang dapat tercapai adalah -122 o !. untuk temperatur tinggi biasanya digunakan N(&( @ 1(- karena banyaknya interfensi dan efek nyala yang tersedot balik, nyala mulai kurang digunakan, sebagai gantinya digunakan proses atomisasi tanpa nyala, misalnya suatu perangkat pemanas listrik. Sampel sebanyak -,1 ml diletakkan pada batang grafit yang porosnya hori3ontal atau pada logam tantalum yang berbentuk pipa. Pada tungku grafit temperatur dapat dikendalikan secara elektris. )iasanya temperatur dinaikkan secara bertahap, untuk menguapkan dan sekaligus mendisosiasi senya0a yang dianalisis. Metode tanpa nyala lebih disukai dari metode nyala. )ila ditinjau dari sumber radiasi, metode tanpa nyala haruslah berasal dari sumber yang kontinu. Disamping itu sistem dengan penguraian optis yang sempurna diperlukan untuk memperoleh sumber sinar dengan garis absorpsi yang semonokromatis mungkin. Seperangkat sumber yang dapat memberikan garis emisi yang tajam dari suatu unsur spesifik tertentu dikenal sebagai lampu pijar Hollo cathode. Campu ini memiliki dua elektroda, satu diantaranya berbentuk silinder dan terbuat dari unsur yang sama dengan unsur yang dianalisis. Campu ini diisi dengan gas mulia bertekanan rendah, dengan pemberian tegangan pada arus tertentu, logam mulai memijar dan atom,atom logam katodanya akan teruapkan dengan pemercikkan. Atom akan tereksitasi kemudian mengemisikan radiasi pada panjang gelombang tertentu. 3. I+1&'40(+ 5%+ A)%& %ntuk menganalisis sampel, sampel tersebut harus diatomisasi. Sampel kemudian harus diterangi oleh cahaya. !ahaya yang ditransmisikan kemudian diukur oleh detector tertentu. Sebuah sampel cairan biasanya berubah menjadi gas atom melalui tiga langkah( , Desol$ation "pengeringan# larutan pelarut menguap, dan sampel kering tetap , Penguapan sampel padat berubah menjadi gas , Atomisasi senya0a berbentuk gas berubah menjadi atom bebas. Sumber radiasi yang dipilih memiliki lebar spectrum sempit dibandingkan dengan transisi atom. Campu katoda >ollo0 adalah sumber radiasi yang paling umum dalam spekstroskopi serapan atom. Campu katoda hollo0 berisi gas argon atau neon, silinder katoda logam mengandung logam untuk mengeksitasi sampel. etika tegangan yang diberikan pada lampu meningkat, maka ion gas mendapatkan energy yang cukup untuk mengeluarkan atom logam dari katoda. Atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan dasar dan mengemisikan cahaya sesuai dengan frekuensi karakteristik logam. D. #%,-%+6#%,-%+ P%5% AAS a. Campu atoda Campu katoda merupakan sumber cahaya pada AAS. Campu katoda memiliki masa pakai atau umur pemakaian selama -222 jam. Campu katoda pada setiap unsur yang akan diuji berbeda,beda tergantung unsur yang akan diuji, seperti lampu katoda !u, hanya bisa digunakan untuk pengukuran unsur !u. Campu katoda terbagi menjadi dua macam, yaitu ( Lampu !atoda "onologam ( Digunakan untuk mengukur - unsur Lampu !atoda "ultilogam ( Digunakan untuk pengukuran beberapa logam sekaligus, hanya saja harganya lebih mahal. Soket pada bagian lampu katoda yang hitam, yang lebih menonjol digunakan untuk memudahkan pemasangan lampu katoda pada saat lampu dimasukkan ke dalam soket pada AAS. )agian yang hitam ini merupakan bagian yang paling menonjol dari ke,empat besi lainnya. Campu katoda berfungsi sebagai sumber cahaya untuk memberikan energi sehingga unsur logam yang akan diuji, akan mudah tereksitasi. Selotip ditambahkan, agar tidak ada ruang kosong untuk keluar masuknya gas dari luar dan keluarnya gas dari dalam, karena bila ada gas yang keluar dari dalam dapat menyebabkan keracunan pada lingkungan sekitar. !ara pemeliharaan lampu katoda ialah bila setelah selesai digunakan, maka lampu dilepas dari soket pada main unit AAS, dan lampu diletakkan pada tempat busanya di dalam kotaknya lagi, dan dus penyimpanan ditutup kembali. Sebaiknya setelah selesai penggunaan, lamanya 0aktu pemakaian dicatat. b. 4abung =as 4abung gas pada AAS yang digunakan merupakan tabung gas yang berisi gas asetilen. =as asetilen pada AAS memiliki kisaran suhu H 12.222, dan ada juga tabung gas yang berisi gas N 1 & yang lebih panas dari gas asetilen, dengan kisaran suhu H 82.222. 'egulator pada tabung gas asetilen berfungsi untuk pengaturan banyaknya gas yang akan dikeluarkan, dan gas yang berada di dalam tabung. Spedometer pada bagian kanan regulator merupakan pengatur tekanan yang berada di dalam tabung. Pengujian untuk pendeteksian bocor atau tidaknya tabung gas tersebut, yaitu dengan mendekatkan telinga ke dekat regulator gas dan diberi sedikit air, untuk pengecekkan. )ila terdengar suara atau udara, maka menendakan bah0a tabung gas bocor, dan ada gas yang keluar. >al lainnya yang bisa dilakukan yaitu dengan memberikan sedikit air sabun pada bagian atas regulator dan dilihat apakah ada gelembung udara yang terbentuk. )ila ada, maka tabung gas tersebut positif bocor. Sebaiknya pengecekkan kebocoran, jangan menggunakan minyak, karena minyak akan dapat menyebabkan saluran gas tersumbat. =as didalam tabung dapat keluar karena disebabkan di dalam tabung pada bagian dasar tabung berisi aseton yang dapat membuat gas akan mudah keluar, selain gas juga memiliki tekanan. c. Ducting Ducting merupakan bagian cerobong asap untuk menyedot asap atau sisa pembakaran pada AAS, yang langsung dihubungkan pada cerobong asap bagian luar pada atap bangunan, agar asap yang dihasilkan oleh AAS, tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar. Asap yang dihasilkan dari pembakaran pada AAS, diolah sedemikian rupa di dalam ducting, agar polusi yang dihasilkan tidak berbahaya. !ara pemeliharaan ducting, yaitu dengan menutup bagian ducting secara hori3ontal, agar bagian atas dapat tertutup rapat, sehingga tidak akan ada serangga atau binatang lainnya yang dapat masuk ke dalam ducting. arena bila ada serangga atau binatang lainnya yang masuk ke dalam ducting , maka dapat menyebabkan ducting tersumbat. Penggunaan ducting yaitu, menekan bagian kecil pada ducting kearah miring, karena bila lurus secara hori3ontal, menandakan ducting tertutup. Ducting berfungsi untuk menghisap hasil pembakara yang terjadi pada AAS, dan mengeluarkannya melalui cerobong asap yang terhubung dengan ducting d. ompresor ompresor merupakan alat yang terpisah dengan main unit, karena alat ini berfungsi untuk mensuplai kebutuhan udara yang akan digunakan oleh AAS, pada 0aktu pembakaran atom. ompresor memiliki 8 tombol pengatur tekanan, dimana pada bagian yang kotak hitam merupakan tombol &N,&55, spedo pada bagian tengah merupakan besar kecilnya udara yang akan dikeluarkan, atau berfungsi sebagai pengatur tekanan, sedangkan tombol yang kanan merupakan tombol pengaturan untuk mengatur banyak+sedikitnya udara yang akan disemprotkan ke burner. )agian pada belakang kompresor digunakan sebagai tempat penyimpanan udara setelah usai penggunaan AAS. Alat ini berfungsi untuk menyaring udara dari luar, agar bersih.posisi ke kanan, merupakan posisi terbuka, dan posisi ke kiri merupakan posisi tertutup. %ap air yang dikeluarkan, akan memercik kencang dan dapat mengakibatkan lantai sekitar menjadi basah, oleh karena itu sebaiknya pada saat menekan ke kanan bagian ini, sebaiknya ditampung dengan lap, agar lantai tidak menjadi basah dan uap air akan terserap ke lap. e. )urner )urner merupakan bagian paling terpenting di dalam main unit, karena burner berfungsi sebagai tempat pancampuran gas asetilen, dan aIuabides, agar tercampur merata, dan dapat terbakar pada pemantik api secara baik dan merata. Cobang yang berada pada burner, merupakan lobang pemantik api, dimana pada lobang inilah a0al dari proses pengatomisasian nyala api. Pera0atan burner yaitu setelah selesai pengukuran dilakukan, selang aspirator dimasukkan ke dalam botol yang berisi aIuabides selama H-/ menit, hal ini merupakan proses pencucian pada aspirator dan burner setelah selesai pemakaian. Selang aspirator digunakan untuk menghisap atau menyedot larutan sampel dan standar yang akan diuji. Selang aspirator berada pada bagian selang yang ber0arna oranye di bagian kanan burner. Sedangkan selang yang kiri, merupakan selang untuk mengalirkan gas asetilen. Cogam yang akan diuji merupakan logam yang berupa larutan dan harus dilarutkan terlebih dahulu dengan menggunakan larutan asam nitrat pekat. Cogam yang berada di dalam larutan, akan mengalami eksitasi dari energi rendah ke energi tinggi. Nilai eksitasi dari setiap logam memiliki nilai yang berbeda,beda. Darna api yang dihasilkan berbeda,beda bergantung pada tingkat konsentrasi logam yang diukur. )ila 0arna api merah, maka menandakan bah0a terlalu banyaknya gas. Dan 0arna api paling biru, merupakan 0arna api yang paling baik, dan paling panas. f. )uangan pada AAS )uangan pada AAS disimpan di dalam drigen dan diletakkan terpisah pada AAS. )uangan dihubungkan dengan selang buangan yang dibuat melingkar sedemikian rupa, agar sisa buangan sebelumnya tidak naik lagi ke atas, karena bila hal ini terjadi dapat mematikan proses pengatomisasian nyala api pada saat pengukuran sampel, sehingga kur$a yang dihasilkan akan terlihat buruk. 4empat 0adah buangan "drigen# ditempatkan pada papan yang juga dilengkapi dengan lampu indicator. )ila lampu indicator menyala, menandakan bah0a alat AAS atau api pada proses pengatomisasian menyala, dan sedang berlangsungnya proses pengatomisasian nyala api. Selain itu, papan tersebut juga berfungsi agar tempat atau 0adah buangan tidak tersenggol kaki. )ila buangan sudah penuh, isi di dalam 0adah jangan dibuat kosong, tetapi disisakan sedikit, agar tidak kering. g. Monokromator )erfungsi mengisolasi salah satu garis resonansi atau radiasi dari sekian banyak spectrum yang dahasilkan oleh lampu piar hollo0 cathode atau untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang dibutuhkan oleh pengukuran. Macam,macam monokromator yaitu prisma, kaca untuk daerah sinar tampak, kuarsa untuk daerah %<, rock salt "kristal garam# untuk daerah ?' dan kisi difraksi. h. Detector Dikenal dua macam detector, yaitu detector foton dan detector panas. Detector panas biasa dipakai untuk mengukur radiasi inframerah termasuk thermocouple dan bolometer. Detector berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi yang diteruskan dan telah diubah menjadi energy listrik oleh fotomultiplier. >asil pengukuran detector dilakukan penguatan dan dicatat oleh alat pencatat yang berupa printer dan pengamat angka. Ada dua macam deterktor sebagai berikut( , #etector $ahaya atau #etector %oton Detector foton bekerja berdasarkan efek fotolistrik, dalam halini setiap foton akan membebaskan elektron "satu foton satu electron# dari bahan yang sensitif terhadap cahaya. )ahan foton dapat berupa Si+=a, =a+As, !s+Na. , #etector &n'ra "erah dan #etector (anas Detector infra merah yang la3im adalah termokopel. ;fek termolistrik akan timbul jika dua logam yang memiliki temperatur berbeda disambung jadi satu. E. P(+,,4+%%+ AAS 5%)%0 A+%)-1-1 K%5%' M('*4'- P%5% K/10(&-* osmetika berasal dari kata kosmein "Eunani# yang berarti JberhiasK. )ahan yang dipakai dalam usaha untuk mempercantik diri, dahulu diramu dari bahan,bahan alami yang terdapat disekitarnya. Sekarang kosmetik dibuat manusia tidak hanya dari bahan alami tetapi juga bahan sintetik untuk maksud meningkatkan kecantikan. Sesuai dengan perkembangan 3aman, bentuk kosmetika semakin praktis dan mudah digunakan. Masyarakat menganggap bah0a kosmetika tidak akan menimbulkan hal,hal yang membahayakan karena hanya ditempelkan dibagian luar kulit saja, pendapat ini tentu saja salah karena ternyata kulit mampu menyerap bahan yang melekat pada kulit. Absorpsi kosmetika melalui kulit terjadi karena kulit mempunyai celah anatomis yang dapat menjadi jalan masuk 3at,3at yang melekat di atasnya. Dampak dari absorpsi ini ialah efek samping kosmetika yang dapat berlanjut menjadi efek toksik kosmetika. Produk pemutih 0ajah saat ini ramai diperbincangkan, bukan hanya produknya yang membanjiri pasaran, tetapi juga karena dampak dari pemakaian produk tersebut. onsumen harus berhati,hati dalam memilih kosmetik pemutih 0ajah, karena tidak semua produk pemutih 0ajah yang beredar di masyarakat aman untuk dikonsumsi. Penelitian yang dilakukan EP? "Eayasan Pemberdayaan onsumen esehatan ?ndonesia# pada bulan april tahun 1221 terhadap 19 produk pemutih 0ajah dan antikerut yang beredar di pasaran, ternyata kebanyakan dari produk tersebut masih dalam kategori obat. >asil penelitian yang dilakukan oleh Eayasan Cembaga onsumen ?ndonesia "EC?# dari 12 merek yang dijadikan sampel yang diteliti menunjukkan ada lima merk kosmetik pemutih 0ajah yang telah terdaftar tetapi masih mengandung merkuri, meskipun kadarnya kecil. )erdasarkan P;'M;N;S '? No.66/+M;N;S+P;'+<+-..7 ?ndonesia melarang penggunaan merkuri dalam sediaan kosmetik, namun penggunaan krim yang mengandung merkuri ini masih terus digunakan. Menurut Dr. 'etno ?. 4ranggono, Sp menyebutkan bah0a krim yang mengandung merkuri, a0alnya memang terasa manjur dan membuat kulit tampak putih dan sehat. 4etapi lama,kelamaan, kulit dapat menghitam dan menyebabkan jera0at parah. Selain itu, pemakaian merkuri dalam jangka 0aktu yang lama dapat mengakibatkan kanker kulit, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru,paru, dan jenis kanker lainnya. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Pemakaian merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal, mulai dari perubahan 0arna kulit yang pada akhirnya dapat menyebabkan bintik,bintik hitam pada kulit, alergi, iritasi kulit serta pemakaian dengan dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin bahkan paparan jangka pendek dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan muntah,muntah, diare dan kerusakan paru,paru serta merupakan 3at karsinogenik "dapat menyebabkan kanker# pada manusia ")P&M, 122:#. Spektrofotometri Serapan Atom "SSA# digunakan untuk analisis kuantitatif unsur,unsur logam dalam jumlah sekelumit "trace# dan sangat kelumit "ultratrace# seperti merkuri. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Merkuri biasanya terdapat pada produk pemutih 0ajah yang beredar dipasaran secara illegal. &leh karena itu, sebelum diedarkan, suatu produk diuji kadar merkuri. Salah satu metode yang biasa digunakan untuk analisis kadar logam dalam suatu produk ialah spektrofotometri serapan atom "SSA#. Spektrofotometri serapan atom didasarkan pada penyerapan energi oleh atom,atom netral, dan sinar yang diserap biasanya sinar tampak atau ultra$iolet "=andjar dan 'ohman, 1229#. F. G%+,,4%+6,%+,,4%+ 5%)%0 0(&/5( AAS a. =angguan kimia =angguan kimia terjai apabila unsur yang dianailsis mengalami reaksi kimia dengan anion atau kation tertentu dengan senya0a yang refraktori, sehingga tidak semua analiti dapat teratomisasi. %ntu mengatasi gangguan ini dapat dilakukan dengan dua cara yaitu( -# penggunaan suhu nyala yang lebih tinggi, 1# penambahan 3at kimia lain yang dapatmelepaskan kation atau anion pengganggu dari ikatannya dengan analit. Fat kimia lai yang ditambahkan disebut 3at pembebas ")eleasing Agent# atau 3at pelindung "(rotecti*e Agent#. b. =angguan Matrik =angguan ini terjadi apabila sampel mengandung banyak garam atau asam, atau bila pelarut yang digunakan tidak menggunakan pelarut 3at standar, atau bila suhu nyala untuk larutan sampel dan standar berbeda. =angguan ini dalam analisis kualitatif tidak terlalu bermasalah, tetapu sangat mengganggu dalam analisis kuantitatif. %ntuk mengatasi gangguan ini dalam analisis kuantitatif dapat digunakan cara analisis penambahan standar "Standar Adisi#. c. =angguan ?onisasi =angguan ionisasi terjadi bilas suhu nyala api cukup tinggi sehingga mampu melepaskan electron dari atom netral dan membentuk ion positif. Pembentukan ion ini mengurangi jumlah atom netral, sehingga isyarat absorpsi akan berkurang juga. %ntuk mengatasi masalah ini dapat dilakukan dengan penambahan larutan unsur yang mudah diionkan atau atom yang lebih elektropositif dari atom yang dianalisis, misalnya !s, 'b, dan Na. penambahan ini dapat mencapai -22,1222 ppm. d. Absorpsi Catar )elakang ")ack =round# Absorbsi Catar )elakang ")ack =round# merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan adanya berbagai pengaruh, yaitu dari absorpsi oleh nyala api, absorpsi molecular, dan penghamburan cahaya. G. M(&/5( A+%)-1-1 Metode analisis dengan Spektro AAS berdasarkan jurnal terdiri atas pembuatan larutan uji, analisis kualitatif, analisis kuantitatif dan pengukuran. a. Pembuatan Carutan %ji Pembuatan larutan uji dilakukan dengan menimbang dengan teliti sebanyak 1 g sampel. Ditambahkan air sebanyak 1/ ml, setelah itu tambahkan dengan campuran -2 ml larutan asam klorida dan asam nitrat, lalu uapkan sampai hampir kering. Pada sisa penguapan tambahkan akuades sebanyak -2 ml. Calu dipanaskan sebentar, didinginkan dan disaring. b. Analisis ualitatif Sejumlah - ml larutan uji ditambahkan -,1 tetes larutan ? 2,/ N, lalu diperhatikan dengan saksama. >asil menunjukkan positif jika terjadi endapan merah orange. c. Analisis uantitatif a+ (embuatan Larutan &nduk / Baku "erkuri (Hg) -. Ditimbang -222 mg >g dilarutkan dalam - C akuades sehingga konsentrasinya -222 mg >g+C. 1. emudian diambil -2 ml dari -222 mg>g+C, diencerkan pada labu -22 ml. 8. Dipipet -2 ml dari -22 mg >g+C, diencerkan pada labu -22 ml sehingga menjadi -2 mg >g+C. b+ (embuatan !ur*a !alibrasi "erkuri -. Dipipet - ml, 1 ml, 8 ml, 9 ml, dan -2 ml dan diencerkan pada labu -22 ml sehingga konsentrasinya adalah 2.- mg >g+C, 2.1 mg >g+C, 2.8 mg >g+C, 2.9 mg >g+C dan - mg >g+C 1. Setelah itu ukur dengan Spektrofotometer Serapan Atom kemudian baca absorbansi dengan panjang gelombang 1/8,9/ nm. c+ (reparasi Sampel dan (rosedur -. Ditimbang 1 g sampel dalam bentuk padatan, kemudian larutkan dengan asam nitrat pekat sebanyak /,-2 ml dalam erlenmeyer. 1. 4ambahkan $olume larutan menjadi -22 ml dengan akuades. Setelah semua logam larut, masukkan larutan tersebut ke dalam labu takar isi -22 ml. 8. Dari larutan tersebut, pipet sebanyak -2 ml dan masukan ke dalam labu takar yang lain. Calu tambahkan $olumenya hingga -22 ml dengan larutan >N&8 2,- N. 6. Pipet larutan sebanyak 2,- ml dan masukan ke dalam masing, masing labu takar yang sudah dinomori terlebih dahulu. /. 4ambahkan ke dalamnya larutan >N&8 2,- N hingga $olume masing,masing -22 ml. :. Calu tambahkan larutan >!l sampai menghasilkan p> 1,8. 9. Nyalakan instrumen pengukur Spektrofotometer Serapan Atom dan selanjutnya atur panjang gelombang resonansi merkuri, yaitu 1/8,9/ nm. 7. 4uangkan sejumlah larutan sampel yang telah diberi perlakuan di dalam 0adah reaksi .. Masukkan larutan sampel ke dalam 0adah "tungku# alat Spektrofotometer Serapan Atom AA,:822, lalu letakkan pipa di atas 0adah yang telah berisi sampel. -2. !atat hasil pengukuran larutan sampel tersebut. --. >itung pengukuran. #A# III PENUTUP A. K(1-0.4)%+ )erdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkam bah0a ( -. Metode AAS berprinsip pada absorpsi cahaya oleh atom. Atom,atom menyerap cahaya tersebut pada panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Spektrometri Serapan Atom "SSA# meliputi adsorpsi sinar oleh atom,atom netral unsur logam yang masih berada dalam keadaan dasarnya ",round state#. Sinar yang diserap biasanya ialah sinar ultra $iolet dan sinar tampak. Prinsip Spektrometri Serapan Atom "SSA# pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar oleh molekul atau ion senya0a dalam larutan. 1. Spektrofotometri Serapan Atom "SSA# digunakan untuk penentuan unsur, unsur logam dan metalloid yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas seperti merkuri. Merkuri termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. 8. =angguan,gangguan yang biasa terjadi pada Spektrometri Serapan Atom "SSA# ialah gangguan kimia, gangguan Matrik, gangguan ?onisasi. Absorpsi Catar )elakang "Back ,round#. #. S%'%+ Disarankan pada pihak yang ber0ajib untuk secara berkala melakukan pemeriksaan tentang penggunaan merkuri dalam krim pemutih. DAFTAR PUSTAKA Parengkuan, ., 5atma0ali, =ayatri !., 12-8, Analisis andungan Merkuri Pada rim Pemutih yang )eredar di ota Manado, (HA)"A$-N .urnal &lmiah %armasi, $/). 2 (1). )P&M, 122:, !osmetik /ang "engandung Bahan #an 0at 1arna /ang #ilarang. D;P;S '?+ Gakarta.