dihasilkan oleh kelenjar buntu organ tertentu, dalam jumlah kecil, masuk aliran darah, mempunyai organ sasaran dan dapat mendorong atau menghambat fungsi dari organ sasaran / target tersebut
Ciri ciri kelenjar endokrin kecil, sekresinya sedikit, penuh pembuluh darah dan buntu tidak ada saluran Hipothalamus
Adeno Hipophisis
Gonad
Cara kontrol - Umpan balik negatif - Umpan balik positif HORMON DIPRODUKSI SIFAT 1. Gonadotrofin Releasing Hormone (Gn RH) Hipothalamus Protein (Polipeptida) 10 aa (deka peptida) 2. Prolaktin Releasing Hormone (PRH) Hipothalamus
Protein (Polipeptida) 10 aa (deka peptida)
3. Prolaktin Inhibiting Hormone (PIH)
Hipothalamus
Protein (Polipeptida) 10 aa (deka peptida)
HORMON DIPRODUKSI SIFAT 4. Follicle Stimulating Hormone (FSH) Hipophisis Pars Anterior Gliko protein 5. Luteinizing Hormone (LH) Hipophisis Pars Anterior
Gliko protein
6. Estrogen Ovarium Steroid HORMON DIPRODUKSI SIFAT 7. Progesteron Ovarium
Steroid
8. Androgen Testis Steroid
9. Luteotrophic Hormone (LTH) / Prolaktin Hipophisis Pars Anterior
8 aa (okto peptida) HORMON DIPRODUKSI SIFAT 10. Oksitosin Hipophisis Pars Posterior Protein 8 aa (okto peptida) 11. Human Chorionic Gonadotrophin (HCG) Vili chorion blastosit Gluko protein 12. Pregnant Mares Serum Gonadotrophin (PMSG) Endometrium Gluko protein HORMON DIPRODUKSI SIFAT 13. Prostaglandin Endometrium Asam Lemak 14. Relaksasin Ovarium dan Plasenta Protein 15. Plasental Lactogen Plasenta Protein 16. Inhibin Ovarium Testis Belum Diketahui 1. Memenuhi kebutuhan (substitusi) 2. Pengelolaan reproduksi meningkatkan efisiensi reproduksi, mis : - manipulasi siklus birahi ^ sinkronisasi birahi ^ memperpendek masa birahi - memperpendek kebuntingan - mengatur jarak melahirkan - super ovulasi 3. Peningkatan produksi ternak Mis : - susu prolaktin - telur Gn RH - daging steroid Diproduksi oleh hipothalamus Bersifat / tersusun oleh polipeptida deka peptida (10 aa) Dapat diisolasi secara murni dibuat sintetis BM : 2500 Aktivitas biologis : mendorong hipophisis mengeluarkan FSH dan LH, dengan organ sasaran gonad (ovarium + testis) Diproduksi secara pulsus Kontrol sekresi : ^ secara umpan balik (feed back) ^ sinar terang : mendorong gelap : menghambat ^ stress : menghambat ^ rangsangan seksual : mendorong Diproduksi oleh hipophisis pars anterior atas rangsangan Gn RH dari hipothalamus Bersifat / tersusun oleh gluko protein (mengandung KH : 15%) dan asam sialik 15% Jumlah aa belum diketahui Belum dibuat secara sintetis BM : 32.000 Dihasilkan oleh sel sel basofil Disekresi secara datar Aktivitas biologis : : - merangsang pertumbuhan follikel - bersama LH mendorong sintesa steroid - merangsang sintesa protein - merangsang sel sel granulosa menghasilkan inhibin : - merangsang spermatogenesis - merangsang pertumbuhan tubulus seminiferus - sel sertoli inhibin, ABP dan aromatisasi testosteron menjadi estrogen (estradiol 17 /E2) bersama enzim aromatase Kontrol sekresi : secara umpan balik negatif : estrogen + inhibin : Inhibin Inhibin umpan balik melalui hipophisis, sedang estrogen melalui hipothalamus Diproduksi dan sifat / susunannya sama dengan FSH Jumlah aa : 216 BM : 30.000 Dihasilkan oleh sel sel basofil Disekresikan secara pulsus
Aktivitas biologis : : - merangsang steroidogenesis (progesteron dan estradiol) pada CL dan sel theca folikel - meningkatkan pemberian darah pada ovarium mendorong ovulasi (mekanisme positif feed back) defisiensi LH kista folikel nimfomani atau anestrus : - sel leydig steroidogenesis (testosteron) - disebut juga ICSH / metakentrin
Kontrol sekresi : : umpan balik negatif karena progesteron yang tinggi melalui hipothalamus dan hipophisis : umpan balik negatif karena testosteron yang meningkat melalui hipothalamus dan hipophisis
Sumber sumber estrogen 1. Ovarium sel sel granulosum & theca interna 2. Testis (sedikit) 3. Kel. Kortek adrenal (sedikit) 4. Plasenta (bunting) - pertengahan kebuntingan : estriol - akhir kebuntingan : estradiol 17 (E2) 5. Tanaman 6. Sintetis Sasaran estrogen 1. Hipothalamus pusat emosi 2. Proses metabolisme 3. Saluran alat reproduksi Mis : vulva, serviks, tuba falopii, vagina, uterus 4. Kelenjar ambing (kel. Susu) Efek pada saluran reproduksi 1. Vulva : oedematos, temperatur naik dan memerah (3A : Abang, Abuh, Anget) Karena : peningkatan aliran darah 2. Vagina : - aktivitas kel. meningkat - memerah - cornifikasi sel sel epithel 3. Serviks : - aktivitas kel. Meningkat - relaksasi / membuka 4. Uterus : - kontraksi otot / myometrium - hiperplasia endometrium - saat partus : meningkatkan sensivitas otot terhadap oksitosin dan prostaglandin
5. Tuba fallopii : - gerakan aktif silia - kontraksi otot tuba - gerakan aktif fibriae 6. Kel ambing / kel. Susu / Gl. Mammae : - pembentukan sistem saluran (ductus) bersama dengan LTH (prolaktin) Fungsi lain estrogen 1. Perkembangan seks sekunder 2. Pengendapan lemak sub cutan 3. Pertumbuhan dan perkembangan kel. ambing 4. Memperluas pelvis Penggunaan estrogen di lapangan 1. Menimbulkan birahi hewan pemancing (untuk menampung sperma) 2. Membantu partus / abortus 3. Mengeluarkan kotoran uterus Pada kasus : piometra (nanah), hidrometra (cairan), mukometra (mukus), dan mumifikasi (fetus mati yang mengeras) 4. Menyembuhkan radang uterus yang ringan (pasca melahirkan) Dihasilkan oleh corpus luteum dan plasenta Produksi progesteron dikontrol oleh - LTH / prolaktin, LH, HCG dan laktogen plasenta - Luteolisis oleh prostaglandin (PGF2) Macam macam corpus luteum (CL) 1. C.L. Periodikulum pasca ovulasi 2. C.L. Gravidarum saat bunting 3. C.L. persisten defisiensi PGF2 4. C.L. sisticum kista Keadaan normal bunting : progesteron tinggi birahi : rendah Fungsi progesteron 1. Bersama estrogen, meningkatkan pertumbuhan dinding mukosa uterus 2. Bersama LTH / prolaktin merangsang pertumbuhan dan perkembangan alveolus kel ambing 3. Memelihara kebuntingan dengan mencegah kontraksi miometrium 4. Memblokir birahi dan ovulasi 5. Meningkatkan nafsu makan 6. Menimbulkan sifat keindukan Kegunaan di lapangan 1. Mencegah abortus 2. Pengobatan kista ovarium (anestrus estrus) Jenisnya : - Androsteron - Androstendion - Testosteron potensi paling tinggi
Sumber penghasil : testis, ovarium, plasenta, cortex adrenal dan tumor cortex adrenal banyak Pemberian testosteron pada akan berakibat perubahan perilaku menjadi perilaku jantan Pada Sapi : kebuntingan kembar ( + ) mengakibatkan steril (kasus : free martin) anastomosis jaringan plasenta Fungsi dan kerja testosteron 1. Fetus desensus testiculorum 2. Mengendalikan metamorfosis seluler (spermiogenesis) 3. Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan saluran saluran kelamin dan kel. Asesori 4. Menimbulkan sifat sifat kel. sekunder seperti : - jengger burung / ayam - bulu / warna bulu burung / ayam - Warna pantat sapi
5. Mendorong emosi pada hipothalamus perilaku pejantan 6. Mendorong dan meningkatkan perilaku seksual 7. Memelihara / pendewasaan spermatozoa di epidedimis 8. Merangsang pertumbuhan tulang dengan cara deposisi Ca pada epiphise
9. Mengurangi deposisi lemak dalam tubuh dan memperbaiki pigmentasi kulit dan bulu 10. Meningkatkan anabolisme tubuh melalui retensi nitrogen pada ginjal meningkatkan BB
Penggunaan testosteron dilapangan 1. Pengobatan cryptorchidi 2. Memperbaiki spermatogenesis 3. Meningkatkan libido 4. Mencegah birahi pada anjing pembalap implan testosteron Pemberian berturut turut dan jangka lama pada , berakibat 1. Hipertrofi clitoris 2. Vaginitis 3. Terjadi proses masculinisasi
Mencegah aktivitas biologi androgen pada sel sasaran (ikatan hormon reseptor) Akibatnya : - libido menurun - spermatogenesis menurun - kel. ass. mengecil - menyerupai hewan kastrasi Ada 2 macam : 1. Siprosteron 2. Siprosteron acetat lebih baik Di ketemukan th 1927 : urine orang hamil mengandung hormon gonadotriphin oleh Zondek dkk HCG HCG disuntikan pasa tikus terjadi pertumbuhan folikel dan terlihat bercak bercak merah / perdarahan pada ovarium ovulasi Dihasilkan oleh epithel chorion plasenta primata (manusia, kera sipanse dan rhesus) Pada awal kebuntingan sampai dengan 10 minggu (awal implantasi disusul plasentasi) Sifat / susunan gluko protein - Terdiri dari 239 aa - KH : 33% BM : 38000
Efek biologis : LH, sedikit FSH. HCG lebih baik efek biologisnya daripada LH, sebab paruh hidup lebih lama (LH : 8 jam, sedangkan HCG : 24 jam) disebabkan karena KH / asam sialat lebih banyak
Sudah dibuat sintetis Tidak bersifat spesies spesifik Dapat bekerja secara sinergi dengn FSH dan LH Dapat mengganti peran LTH pada kebuntingan Fungsi HCG : 1. Bersifat luteotrophin pada awal kebuntingan, bersama LTH progesteron
2. Mendorong pertumbuhan uterus pada awal kebuntingan fase sekresi Produksi HCG pada keadaan patologis : 1. Molla hidatiformis pada uterus (embrio mati tetapi masih mendapat nutrisi dari induknya) 2. Chorio epithelioma : tumor dinding chorion 3. Kehamilan karena faktor rhesus 4. Karsinoma adrenal 5. Karsinoma mammae 6. Tumor testis Pemakaian HCG di lapangan : Super ovulasi : - Kombinasi dari PMSG dan HCG pertumbuhan folikel dan ovulasi. Paruh hidup panjang - Efek biologis sama dengan pemakaian FSH dan LH ^ Mahal (belum ada sintetis) ^ Paruh hidup pendek Kelemahan : Karena paruh hidupnya panjang, kombinasi PMSG HCG, dapat terjadi anovulated follikel (kista folikel) Akibatnya : - estrogen tinggi - menganggu fertilisasi - implantasi sulit karena kontraksi traktus genetalis Mare = kuda betina Diketemukan pada bangsa kuda / keledai oleh Cole & Hart (1930) Pada kuda betina yang bunting 40 160 hari (lama kebuntingan kuda 330 hari) terdapat hormon gonadotrofin disebut juga equine gonadotrofin Dihasilkan oleh : sel sel epithel endometrium berbentuk mangkok (mukosa endometrial cup) dari kuda bunting Sudah dapat dibuat sintetis Bersifat tidak spesies spesifik Efek biologis : FSH, sedikit LH (lebih baik daripada FSH, sebab paruh hidup lebih lama) Sifat / susunan gluko protein - BM : 68.000 KH : 41 48% - Mengandung asam sialat yang tinggi - Paruh hidup : Domba : 21 jam Sapi 80 jam - Sering disebut : equine chorionic gonadotrofin (ECG) Pada hari kebuntingan ke 170, tidak diketemukan PMSG Sumber progesteron pada kuda bunting - Hari 1 40 oleh C.L. gravidarum - Hari 41 160 oleh C.L assesories - hari > 160 akhir kebuntingan oleh plasenta futalis C.L Assesories : anovulated folikel yang mengalami luteinisasi
Fungsi PMSG : 1. Mempertahankan kebuntingan ( merangsang produksi progesteron) 2. Immuno proteksi bagi fetus Pemakaian dilapangan 1. Super ovulasi kombinasi HCG 2. Sinkronisasi birahi 3. Mempercepat datangnya birahi dan ovulasi yang belum waktunya Efek samping : 1. Timbul folikel sistik 2. Gangguan fertilisasi dan implantasi (estrogen tinggi) 3. Mendorong pertumbuhan gonad pada fetus dan kelenjar assesories Hewan yang anestrus pasca melahirkan, karena gangguan sekresi FSH dan LH dapat diatasi dengan pemberian PMSG
Untuk menghambat efek PMSG (paruh hidup yang panjang) dapat digunakan preparat anti PMSG seperti barbiturat
Fetus juga mempunyai peranan sekresi PMSG, artinya jika ada 2 fetus dalam kebuntingan, maka akan dihasilkan PMSG 2x lipat Tergolong gonadotrofin Dihasilkan oleh sel acidophyl dari adeno hipophisis dan dalam amnion (sel fetus) Bersifat / tersusun oleh poli peptida (protein) Terdiri dari : 198 aa BM : 23.300 Kontinyuitas produksi dikontrol oleh PRH dan PIH yang berimbang dari hipothalamus
Fungsi dan sasaran LTH / Prolaktin : 1. Corpus luteum menghasilkan progesteron 2. Pertumbuhan dan perkembangan ambing (bersama estrogen dan progesteron) 3. Merangsang produksi cairan pada tembolok unggas mempermudah proses pencernaan 4. Menimbulkan perilaku menyusui, mengeram dan sifat sifat keindukan yang lain (insting melindungi anak) 5. Mendorong perilaku reproduksi pada hewan berdarah dingin 6. Mendorong sintesa air susu bersama insulin dan kortiko steroid 7. Pada jantan : meningkatkan peranan reseptor sel Leydig terhadap LH / ICSH. Bekerja secara sinergi dengan testosteron dalam mengembangkan alat kelamin sekunder (saluran saluran dan kelenjar kelenjar). Penyuntikan prolaktin menurunkan LH dan diikuti penurunan testosteron testis mengecil dan libido menurun Pengaturan lain dalam produksi prolaktin adalah : 1. Rangsangan pada puting susu (saat menyusui) getaran syaraf alveolus meningkatkan produksi prolaktin 2. Stress meningkatkan produksi prolaktin
Kadar prolaktin wanita > pria : mudah emosi - menangis Pada saat tidur prolaktin meningkat produksi susu pagi meningkat Tempat penghancur prolaktin pada hati dan ginjal Paruh hidup < 40 jam Nama lain pitoksin Dihasilkan oleh sel syaraf nukleus paraventricularis dari hipothalamus yang sekresinya disalurkan melalui hipophisis pars posterior (neuro hipophisis) Sifat / tersusun oleh : deka peptida (protein dengan 8 aa) BM : 30.000
Fungsi dan sasaran oksitosin : 1. Merangsang kontraksi otot polos (miometrium) saat partus dan kopulasi transport spermatozoa di uterus menuju ampula 2. Kontraksi mioepithel dari kel. ambing bertanggung jawab terhadap = Milk Let Down Reflex = 3. Mendorong terjadinya pengecilan (regresi corpus luteum 4. Mempercepat proses involusio uteri (uteus kembali mengecil setelah bunting / melahirkan) 5. Mempercepat keluarnya selaput fetus (ari ari / secundinae) Penggunaan oksitosin di lapangan : 1. Menggugurkan janin (abortus buatan) 2. Memperlancar dan memperbanyak produksi air susu 3. Menyembuhkan pembengkakan pada ambing 4. Mengatasi kasus retensi secundinae dan pyometra Pembebasan oksitosin dari hipophisis posterior dapat disebabkan oleh : 1. Rangsangan saat kopulasi 2. Isapan dari bayi saat menyusui 3. Rangsangan saat memerah susu 4. Mendengar tangis bayi atau melihat bayi yang sedang menyusu Dihasilkan oleh berbagai jaringan didalam tubuh dan berefek lokal (tidak dialirkan melalui darah) Dalam sistem reproduksi, prostaglandin dihasilkan oleh sel sel endometrium yang sehat (tidak patologis) Ada 2 macam : 1. Prostaglandin E2 (PG E2) 2. Prostaglandin F2 (PG F2) Target sel adalah CL pada ovarium Berefek : luteolisis Defisiensi : berakibat timbulnya CL persisten Karena adanya endometritis, mumifikasi dan molla Efek biologis 1. PG E2 : kontraksi uterus dan dilatasi pembuluh darah 2. PG F2 : kontraksi uterus, transport spermatozoa di uterus dan luteolisis Proses luteolisis : CL mengalami regresi karena mengalami vaso kontruksi pembuluh darah terjadi hipoksia jaringan CL, akibatnya CL mengalami kematian jaringan corpus albicans
Perjalanan PGF2 menuju ovarium dari endometrium (uterus) : vena uterina media merembes ke arteria ovarica (berimpitan) melalui by pass