Anda di halaman 1dari 1

BANDUNG, (PR).

-
Bidang teknologi keilmuan mengenai bumi atau geoteknologi saat ini masih belum populer di
masarakat. Berbeda dengan ilmu-ilmu alam lainna, geoteknologi membutuhkan pengamatan
langsung ke elemen-elemen terdalam planet bumi. !eski begitu, peneliti Pusat Penelitian
Geoteknologi "embaga #lmu Pengetahuan #ndonesia ("#P#), !unasri menatakan ilmu kebumian
harus lebih membumi lagi.
$%ita harus lebih membumikan ilmu kebumian untuk memberi man&aat kepada sesama manusia.
'ontohna penggunaan skala ri(hter pada gempa,$ u(ap !unasri pada Presentasi Pengenalan
Akti)itas Riset dan *istem Pendidikan Uni)ersitas +amagu(hi, ,epang pada Rabu (-./0/-1.2) di
%ampus "#P#, ,ln. *angkuriang, Bandung.
!enurut !unasri, penggunaan skala ri(hter untuk mengukur kekuatan gempa kurang berman&aat
bagi masarakat. $+ang lebih penting untuk diketahui oleh masarakat adalah tingkat
kegun(angan gempa ang di3akili oleh satuan !!#. Bisa sa4a skala ri(hter suatu gempa ke(il,
tapi menimbulkan gun(angan hebat. Begitu pun sebalikna,$ kata !unasri.
Dalam kesempatan itu, presentasi disampaikan oleh Pro&esor Geoteknologi Uni)ersitas
+amagu(hi, %o4i 5akita. Peneliti ang sudah beberapa kali meneliti kebumian #ndonesia se4ak
.660 itu memaparkan kondisi perkuliahan pas(asar4ana di Uni)ersitas +amagu(hi, ,epang,
terutama di bidang ilmu kebumian. *elain itu, ia 4uga mena3arkan kesempatan bela4ar bagi
mahasis3a asal #ndonesia di Uni)ersitas +amagu(hi.
Membuka Kelas Mahasiswa Asing

Anda mungkin juga menyukai