Anda di halaman 1dari 9

B A GI A N I I

E T I K A MA K A N
DA N MI NUM
Pada bagian ini penulis akan memaparkan beberapa etika makan dan minum Nabi shallallahu alahi
wa alihi wa sallam dengan menyertakan hadits yang menjadi asal bagi etika tersebut dan menambahi
keterangan jika diperlukan. Etika-etika itu adalah :
1. 1. Memakan makanan yang halal dan baik
Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda:


Artinya:
Sesungguhnya Allah taala Maha Baik, tidak mau menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya
Allah telah memerintah orang-orang yang beriman dengan apa yang Ia perintahkan kepada para
rasul. Maka Taala (Yang Maha Tinggi) berfirman: Wahai para rasul makanlah dari barang-barang
yang baik dan beramal shalehlah kalian dan Ia juga berfirman : Wahai orang-orang yamg beriman
makanlah dari barang-barang baik yang telah Kami rezekikan kepada kalian.[2]
1. 2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
Keterangan: Penulis tidak mendapati hadist shahih yang bisa dijadikan asal bagi etika ini, namun
cukup sekiranya sabda Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam yang menyatakan bahwa

, artinya: kesucian itu separoh keimanan[3]dan hadits lain yang semakna dengannya
menjadi sumber kesahihan etika ini. Hal ini disebabkan karena seorang muslim haruslah selalu
menjaga kesucian dan kebersihan anggota badan. Sehingga jika sebagian tubuhnya terkena kotoran
atau yang semisalnya seperti sisa/ bekas makanan tentunya akan segera dicuci. Wallahu alam.
1. 3. Makan dan minum sambil duduk
Sahabat Anas radliyallahu anhu berkata: Rasulullah shallallahu alahiwa alihi wa sallam melarang
seseorang minum sambil berdiri. Lantas para sahabat Anas berkata :Bagaimana dengan makan?.
Anas menjawab: Itu lebih buruk lagi!.[4]Sahabat Ibnu Umar radliyallahu anhu berkata: Kami di
masa Nabi shallallahu alahi wa alihi wa sallammakan dalam keadaan berjalan dan minum dalam
keadaan berdiri.[5]
Keterangan : Hadits ini menunjukkan bahwa cara minum menurut sunnah Nabi shallallahu alahi wa
alihi wa sallam adalah dengan duduk, karena beliau shallallahu alahi wa alihi wa sallam melarang
orang minum dengan berdiri. Jika seseorang minum dengan berdiri maka hukumnya makruh.
Kemakruhan minum dengan berdiri ini disimpulkan dari hasil menggabungkan hadits larangan minum
dengan berdiri dengan hadits yang membolehkannya sebagaimana hadits Ibnu Umarradliyallahu
anhu di atas.[6] Adapun masalah makan , memang tidak ada hadits dari Nabi shallallahu alahi wa
alihi wa sallam yang melarang makan dengan berdiri, namun ada larangan dari Sahabat
Anasradliyallahu anhu yang patut diteladani.[7]
Menjaga sikap duduk ketika makan juga termasuk etika yang harus dilakukan dan diperhatikan oleh
setiap muslim. Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :

artinya :Aku tidak


makan dengan bersandaran.[8] Maksud bersandaran di sini bisa dengan menyandarkan
punggungnya atau salah satu pundaknya ke dinding atau dengan meletakkan di bawah badannya
(beralaskan) bantal.[9]
1. 4. Membaca bismillah sebelum makan dan minum
Rasulullah shallallahu alahi wa ala alihi wa sallam bersabda :

Artinya :
Apabila seseorang di antara kalian makan maka hendaklah mengucapkan bismillah dan apabila dia
lupa (mengucapkannya) pada waktu awalnya maka hendaklah ia mengucapkan bismillah fi awwlihi wa
akhirih.[10]
Keterangan : Menurut Syaikh Al-Utsaimin membaca bismillah sebelum makan dan minum hukumnya
wajib.[11]Dalam membaca bismillahseseorang tidak perlu menambahi dengan lafal ar-rahmanir-
rahimkarena di dalam hadits ini hanya ada perintah untuk membacabismillah saja.Wallahu alam.
1. 5. Makan dan minum menggunakan tangan kanan
Nabi shallallahu alahi wa ala alihi wa sallam bersabda :


Artinya:
Jika seseorang di antara kalian makan maka makanlah dengan tangan kanannya dan jika ia minum
hendaklah minum dengan tangan kanannya. Maka sesungguhnya syaithon makan dan minum dengan
tangan kirinya.[12]
Keterangan : Makan dan minum menggunakan tangan kanan hukumnya wajib. Oleh karena itu, tidak
boleh seseorang makan atau minum menggunakan tangan kiri kecuali adanya sebab syari yang
menghalanginya dari menggunakan tangan kanan seperti tidak mempunyai tangan kanan atau tangan
kanannya sakit. Adapun seseorang yang memegang gelas misalnya dengan tangan kiri lalu minum
dengan tangan itu juga dengan alasan karena tangan kanannya kotor, maka itu bukanlah alasan yang
dapat diterima dan jika ia tetap melakukannya maka dia berdosa.[13].
1. Makan dengan tiga jari
Sahabat Kaab bin Malik radliyallahu anhu pernah melihat Nabishallallahu alahi wa alihi wa
sallam makan dengan tiga jari. Lalu setelah selesai, beliau mengulum jari-jari tersebut.[14]
Keterangan : Etika ini masih tetap berlaku untuk zaman sekarang bukan sebagaimana persangkaan
orang bahwa ini hanya berlaku untuk orang-orang zaman dulu saja. Namun berlakunya etika ini hanya
untuk makanan yang memang bisa dimakan dengan tiga jari. Adapun makanan yang tak bisa dimakan
dengan tiga jari bahkan harus menggunakan sendok misalnya karena makanan itu berupa kuah atau
sayuran, maka hendaklah dimakan dengan sendok dan hal ini tidak menyalahi etika.Wallahu alam.
1. 7. Memungut makanan yang jatuh
Rasulullah shallallahu alahi wa ala alihi wa sallam bersabda :

.
Artinya :
Apabila suapan seseorang di antara kalian jatuh maka hendaklah ia mengambilnya, menghilangkan
kotoran yang ada padanya, lalu memakannya dan janganlah meninggalkannya untuk syaithon...[15]
Keterangan : Alasan memungut makanan yang jatuh adalah supaya tidak meninggalkannya untuk
syaithon. Hal ini disebabkan karena syaithon selalu mengikuti manusia dalam segala keadaannya
sampai ketika waktu makan juga.
Tatkala seseorang makan dan sudah membaca bismillah maka syaithon tak bisa ikut menikmati
makanan tersebut. Oleh sebab itu ia mencari kesempatan sampai jatuhnya sebagian makanan
tersebut. Jika ada makanan jatuh dan tidak diambil oleh orang yang memakannya maka akan
dimakan olehnya.[16]
1. 8. Makan dari pinggir piring
Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :


Artinya :
Berkah itu turun di tengah makanan maka makanlah dari pinggirnya dan janganlah kalian makan dari
tengahnya.[17]
Keterangan : Berkah suatu makanan berada di bagian tengahnya. Oleh karena itu makan dari tengah
piring menyebabkan hilangnya berkah tersebut. Akan tetapi menurut ulama dikecualikan dari hal ini
apabila makanan tersebut bermacam-macam. Jika makanan bermacam-macam lalu seseorang mau
mengambil sebagian macam makanan yang berada di tengah maka hal ini tidak apa-apa.[18]
1. Mengulum jari-jari setelah selesai makan
Nabi shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :

.
Artinya :
Apabila seseorang di antara kalian makan suatu makanan maka janganlah ia membasuh jari-jarinya
sampai mengulumnya atau (orang lain) mengulumnya.[19]
Keterangan : Mengulum jari-jari setelah makan bisa dilakukan baik oleh orang yang makan sendiri
maupun oleh orang lain seperti istri. Etika ini dianjurkan agar orang yang makan bisa mendapatkan
berkah dari makanan yang sedang ia makan, sedangkan ia sendiri tidak tahu di mana keberadaan
berkah tersebut.Wallahu alam.
Dan yang termasuk sunnah beliau shallallahu alaihi wa alihi wa sallamjuga adalah menjilati piring
yang digunakan untuk makan. Rasulullahshallallahu alaihi wa alihi wa sallam telah memerintahkan hal
ini sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Anas radliyallahu anhu.[20]Menjilati piring ini bisa
dilakukan dengan mulut secara langsung atau dengan mengusapnya dulu menggunakan tangan baru
kemudian menjilati tangan tersebut. Wallahu alam.
10. Memuji Allah subhnahu wa taala setelah selesai makan dan minum
Rasulullah shallallahu alahi wa ala alihi wa sallam bersabda :

.
Artinya :
Sesungguhnya Allah sangat rela terhadap seorang hamba yang makan satu makanan lalu memuji-
Nya dan minum satu minuman lalu memuji-Nya .[21]
Keterangan : Salah satu doa yang dianjurkan Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam untuk
dibaca setelah makan yang mengandung unsur pujian dan mampu menghilangkan dosa adalah

.
Artinya:
Segala puji bagi Allah dzat yang telah memberiku makanan ini dan memberiku rezeki dengan tanpa
daya dan kekuatan dariku.[22]
Rasulullah shallallahu alaihi wa alihi wa sallam mengatakan bahwa orang yang mengucapkan doa ini
dosa-dosanya yang telah lewat akan diampuni.[23]
11. Tidak boleh mencela makanan
Sahabat Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata :Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa
sallam tidak pernah sama sekali mencela makanan. Jika menyukainya, beliau makan dan jika tidak
suka, beliau tinggalkan.[24]
Keterangan : Memuji kelezatan suatu makanan termasuk sunnah Nabishallallahu alahi wa alihi wa
sallam sedangkan mencela makanan seperti mengatakan Ini kurma yang jelek tatkala
menghidangkannya kepada seseorang termasuk menyelisihi petunjuk beliau shallallahu alahi wa alihi
wa sallam .[25]
12. Tidak boleh makan dan minum menggunakan wadah dari emas atau perak.
Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :

.
Artinya :
Janganlah kalian minum dari wadah emas dan perak dan janganlah memakai pakaian sutra tebal
maupun tipis. Sesungguhnya dia bagi mereka (orang kafir) di dunia dan bagi kalian di akhirat.[26]
Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam juga bersabda :


Artinya :
Sesungguhnya orang yang makan atau minum dari wadah emas dan perak hanyalah
menggemuruhkan di dalam perutnya api neraka jahannam.[27]
Keterangan : Makan dan minum menggunakan wadah yang terbuat dari emas atau perak hukumnya
haram dan termasuk dosa besar.[28]
13. Tidak boleh bernafas dan meniup wadah
Sahabat Ibnu Abbas radliyallahu anhu mengatakan bahwa Nabishallallahu alahi wa alihi wa
sallam melarang dari bernafas atau meniup (apa yang ada)di dalam wadah.[29]
Beliau radliyallahu anhu juga berkata :Rasulullah shallallahu alahi waalihi wa sallam biasa bernafas
ketika minum dengan tiga kali nafas (di luar wadah).[30]
Nabi shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :

.
Artinya :
Janganlah kalian minum sekaligus seperti minumnya onta tetapi minumlah dua kali atau tiga kali,dan
ucapkanlah bismillah tatkala kalian minum dan ucapkanlah hamdallah tatkala kalian selesai.[31]
Keterangan : Bernafas di dalam wadah ketika sedang minum dilarang oleh Nabi shallallahu alahi wa
alihi wa sallam Begitu pula minum sekaligus dengan bernafas di dalam wadah juga dilarang karena ini
menyerupai kebiasaan hewan ternak seperti onta. Sedangkan yang termasuk sunnah Nabi shallallahu
alahi wa alihi wa sallam adalah bernafas tiga kali di luar wadah yaitu dengan cara minum, bernafas di
luar wadah, minum, bernafas, minum, kemudian bernafas lagi.[32]
Selain melarang dari bernafas di dalam wadah, Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wa sallam juga
melarang orang meniup-niup minuman meskipun masih panas. Bahkan jika minuman tersebut
kemasukan sesuatu seperti ranting kecil cara mengeluarkannya bukannya dengan meniupnya tetapi
dengan mengambilnya dengan tangan. Hikmah dari larangan bernafas di dalam wadah adalah karena
nafas yang keluar dari mulut akan menjadikan jijik orang yang minum sesudahnya. Begitu pula
kadang-kadang nafas tersebut mengandung penyakit dari lambung, paru-paru, atau dari mulut yang
akan melekat di wadah tersebut.[33]
14. Tidak boleh minum langsung dari girbah atau penyimpan air
Sahabat Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata bahwa Nabi shallallahu alahi wa alihi wa
sallam melarang seseorang minum langsung dari mulut wadah minuman atau girbah.[34]
Keterangan : Hikmah dari larangan ini adalah air pada zaman dulu bukanlah air yang bersih sehingga
jika dimasukkan ke dalam girbah (tempat minuman dari kulit) atau wadah lainnya akan keluar darinya
sesuatu yang mengganggu seperti cacing atau binatang kecil lainnya.[35]
Adapun untuk orang zaman sekarang meskipun kemungkinan hikmah ini sudah tidak ada lagi namun
larangan ini tetaplah berlaku. Untuk orang Indonesia khususnya minum langsung dari teko, jerigen,
atau wadah-wadah lainnya merupakan adab yang tidak baik dan ini sesuai dengan etika
Nabi shallallahu alahi wa alihi wa sallam yang melarang minum secara langsung dari wadah-wadah
tersebut.Wallahu alam.
15. Menenggelamkan lalat yang jatuh ke dalam wadah
Nabi shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :

.
Artinya :
Apabila lalat terjatuh di wadah seseorang di antara kalian maka tenggelamkanlah dia. Sesungguhnya
di salah satu sayapnya ada penyakit dan di lainnya ada obat. Dan sesungguhnya ia berlindung dengan
sayapnya yang mengandung penyakit maka hendaklah ia menenggelamkannya seluruhnya.[36]
Keterangan : Pada hadits ini, Rasulullah shallallahu alahi wa alihi wasallam memerintah untuk
menenggelamkan seluruh badan lalat jika terjatuh ke dalam wadah yang berisi minuman atau
makanan. Beliaushallallahu alahi wa alihi wa sallam juga memberi tahu bahwa lalat mempunyai
sayap yang mengandung bibit penyakit dan sayap yang mengandung obat. Oleh karena itu jika seekor
lalat jatuh ke dalam minuman maka harus ditenggelamkan seluruh badannya. Hal ini beliaushallallahu
alahi wa alihi wa sallam perintahkan karena tidak diketahuinya mana sayap yang mengandung
penyakit dan mana sayap yang mengandung obat. Dengan menenggelamkan seluruh badan lalat
maka obat yang ada pada salah satu sayapnya akan menjadi penetral atau penawar bagi bibit
penyakit yang terdapat pada sayap yang satunya lagi. Sehingga, air yang kejatuhan lalat tersebut
sudah terbebas dari penyakit.Wallahu alam.
16. Makan dengan berjamaah
Para sahabat pernah mengaduh kepada Rasulullah shallallahu alahiwa alihi wa sallam bahwa mereka
tak merasa kenyang ketika makan. Lalu beliau shallallahu alahi wa alihi wa sallam meduga barangkali
mereka makan sendiri-sendiri. Ternyata mereka membenarkan dugaan beliau. Lantas
beliau shallallahu alahi wa alihi wa sallam bersabda :


Artinya :
Berkumpullah atas makanan kalian dan sebutlah nama Allah niscaya kalian akan diberkahi
padanya.[37]
Keterangan : Makan berjamaah yaitu makan bersama-sama dengan satu wadah menyebabkan
timbulnya berkah sedangkan makan sendiri-sendiri yaitu setiap orang membawa piring sendiri
menjadikan hilangnya berkah.[38]Wallahu alam.

B A GI A N I I I
P E NUT UP
1. 1. KESIMPULAN
Etika makan dan minum menurut sunnah Nabi Muhammad shallallahu alahi wa alihi wa sallam yang
penulis paparkan dalam makalah ini berjumlah 16 (enam belas) etika. Etika-etika tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Memakan makanan yang halal dan baik
2. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
3. Makan dan minum sambil duduk
4. Membaca bismillah sebelum makan dan minum
5. Makan dan minum menggunakan tangan kanan
6. Makan dengan tiga jari
7. Memungut makanan yang jatuh
8. Makan dari pinggir piring
9. Mengulum jari-jari setelah selesai makan
10.Memuji Allah subhnahu wa taala setelah selesai makan dan minum
11.Tidak boleh mencela makanan
12.Tidak boleh makan dan minum menggunakan wadah dari emas atau perak
13.Tidak boleh bernafas dan meniup wadah
14.Tidak boleh minum langsung dari girbah atau penyimpan air
15.Menenggelamkan lalat yang jatuh ke dalam wadah
16.Makan dengan berjamaah
1. 2. SARAN
2. Hendaklah setiap muslim berusaha menerapkan etika makan dan minum yang diajarkan Nabi
Muhammad shallallahu alahi wa alihi wa sallam dengan sekuat tenaga.
3. Hendaklah orang yang mengaku muslim tidak mengikuti gaya hidup orang-orang Barat
termasuk juga dalam hal etika makan.
4. Hendaklah setiap muslim yang sudah mengetahui etika makan dan minum menurut sunnah
Nabi shallallahu alahi wa alihi wa sallam mengajarkannya kepada orang yang belum tahu.

Anda mungkin juga menyukai