100%(2)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
824 tayangan83 halaman
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah pucuk dan vegetasi pasca tambang, mencakup:
1. Tahapan pengelolaan tanah pucuk meliputi pengupasan, penyimpanan, dan penempatan kembali lapisan tanah pucuk.
2. Faktor-faktor penting untuk keberhasilan revegetasi seperti persiapan lahan, pemilihan jenis tanaman, dan pemupukan.
3. Upaya reklamasi lahan tambang di Puncak, Jawa
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah pucuk dan vegetasi pasca tambang, mencakup:
1. Tahapan pengelolaan tanah pucuk meliputi pengupasan, penyimpanan, dan penempatan kembali lapisan tanah pucuk.
2. Faktor-faktor penting untuk keberhasilan revegetasi seperti persiapan lahan, pemilihan jenis tanaman, dan pemupukan.
3. Upaya reklamasi lahan tambang di Puncak, Jawa
Dokumen tersebut membahas pengelolaan tanah pucuk dan vegetasi pasca tambang, mencakup:
1. Tahapan pengelolaan tanah pucuk meliputi pengupasan, penyimpanan, dan penempatan kembali lapisan tanah pucuk.
2. Faktor-faktor penting untuk keberhasilan revegetasi seperti persiapan lahan, pemilihan jenis tanaman, dan pemupukan.
3. Upaya reklamasi lahan tambang di Puncak, Jawa
VEGETASI Disampaikan Pada Diklat Pengawasan Pengusahaan Pertambangan Bagi Aparat Dinas Pertambangan (10 Maret 30 Maret 2010) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batubara Bandung Tahapan dari kegiatan pelaksanaan reklamasi pada lahan pasca tambang; Sesuai rencana reklamasi pemegang SIPD; Perencanaan reklamasi harus sejalan dg rencana penambangan; PENGELOLAAN TANAH PUCUK Rencana tapak rek. sesuai dg kondisi setempat serta kemajuan penambangan; Kegiatan pengelolaan tanah pucuk baru dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. MAKSUD DAN TUJUAN Mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan lapisan tanah lain. Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman Merupakan salah satu faktor penting untuk keberhasilan pertumbuhan tanaman pada kegiatan reklamasi. HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN Luas tanah pucuk yang harus dipindahkan; Tentukan lahan yang digunakan untuk menyimpan; Pengamatan profil tanah dan identifikasi perlapisan tanah; Pengupasan tanah & penyimpanan ; Timbunan tanah pucuk tidak melebihi dari 2 meter; Pembentukan lahan sesuai dg susunan lapisan tanah semula; HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN Tanah pucuk ditempatkan paling atas dg ketebalam minimal 0.15 m; Ketebalan timbunan tanah pucuk pada tanah yang beracun harus lebih tebal dari yang tidak beracun Perlakuan khusus dengan cara mengisolasi dan memisahkannya; PROFIL TANAH HORISON ORGANIK YANG TERBENTUK DI ATAS LAPISAN TANAH MINERAL HORISON CAMPURAN BAHAN ORGANIK DAN BAHAN MINERAL , (HASIL PENCUCIAN.) HORISON PENIMBUNAN (LIAT, FE, AL DAN BAHAN ORGANIK) BAHAN INDUK SEDIKIT TERLAPUK BATUAN KERAS YANG SEDIKIT MELAPUK PENINGKATAN BD TANAH, PENURUNAN BAHAN ORGANIK Sumber : Pidwirny (1994) Penentuan daerah prioritas yaitu daerah yang sangat peka terhadap erosi sehingga perlu penanganan konservasi tanah dan pertumbuhan tanaman dengan segera (misalnya daerah perbukitan kapur). Penempatan tanah pucuk pada jalur penanaman; Percampuran tanah pucuk dengan tanah lain. Jumlah tanah pucuk yang terbatas (sangat tipis) dapat dicampur dengan tanah bawah (sub soil). Bila lapisan tanah pucuk tipis, perlu dipertimbangkan : Sangat berpasir (> 70 % pasir atau kerikil) Sangat berlempung (> 60 % lempung) Mempunyai pH < 5.00 atau > 8.00 Mengandung khlorida 3 % Mempunyai electro conductivity (ec) 400 milisiemens/meter
Hal-hal yang perlu dihindarkan dalam memanfaatkan tanah pucuk bila : Dilakukan penanaman langsung dengan tanaman penutup (cover crop) yang cepat tumbuh dan menutup permukaan tanah. Bila lapisan tanah pucuk tipis, perlu dipertimbangkan : TANAH PUCUK Lapisan tanah yang lebih subur dibandingkan lapisan dibawahnya (>80% unsur hara) Mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan biologi Unsur hara terlarut mudah tercuci oleh air ke lapisan tanah dibawahnya Kehilangan lapisan tanah pucuk lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya BAHAN PENYUSUN TANAH UTAMA Pengupasan tanah pucuk Pembersihan lahan Lahan terbuka Terputusnya siklus hara alami Meningkatnya erosi tanah Tercampurnya lapisan tanah Gangguan kesuburan tanah TINGKAT KEBERHASILAN REKLAMASI
REKLAMASI PASCA TAMBANG GALIAN SIRTU DI PUNCAK JAWA BARAT Akibat penambangan sirtu yang salah di Puncak Menimbulkan rona yang rusak berupa tebing terjal & kubangan Akibat penambangan sirtu yang salah di Puncak Menimbulkan rona yang rusak berupa tebing terjal & kubangan Sketsa Perencanaan Peruntukan Lahan Pasca Tambang Sketsa Perencanaan Pemanfaatan Daerah Kubangan Untuk Kolam Wisata Sketsa Perencanaan Penataan Jenjang Disekitar Sekolahan SMP Land clearing / pengelolaan tanah pucuk Penataan Jenjang Tahap I Penataan Jenjang Tahap II Penataan Jenjang Tahap Akhir Pemanfaatan lahan pasca tambang untuk sarana olah raga Pemanfaatan lahan pasca tambang untuk sarana olah raga Kegiatan Penataan Jenjang Pada Daerah Kubangan Kegiatan Revegetasi Di Sekitar Daerah Kubangan Pertumbuhan Revegetasi setelah 3 Bulan Pertumbuhan Revegetasi Setelah 5 Bulan Tata Letak Real Estate di Bekas Lahan Pasca Tambang Sirtu Puncak Pembangunan Real Estate di Bekas Kubangan Bekas Kubangan didirikan Real Estate di & Kolam Wisata Villa di bekas penambangan Daftar Harga Real Estate Tahun 1995 KESUBURAN TANAH PASCA PENAMBANGAN Sifat fisik tanah Struktur, porositas, tekstur dan bobot isi tanah
Sifat kimia tanah Unsur hara makro, rendahnya KTK, menurunnya kandungan bahan organik dan pH tanah serta tingginya kejenuhan alumunium
Sifat biologi tanah Karbon (C) organik, aktivitas mikroorganisme Keberhasilan revegetasi bergantung pada beberapa hal seperti : persiapan, penataan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan pemantauan. REVEGETASI Usaha Sebelum Pemupukan antara lain : tanah ber lempung , gantikan ion sodium dg kalsium, meningkatkan struktur tanah, daya serap terhadap air, dengan pelindihan mengurangi kadar garam; GYPSUM bagian bawah yang diperbaiki perlu dibuat alur garukan yang dalam, tanah kerak dipermukaan cukup menebarkan gypsum dipermukaan; gypsum 5 ton/ha cukup memperbaiki tanah kerak untuk mengolah tanah bagian bawah yang bersifat lempungan diperlukan 10 ton/ha. KAPUR mengatur pH juga untuk memperbaiki struktur; merangsang zat hara dan mengurangi racun; Digunakan dalam bentuk tepung batu gamping, dan dolomit, Tepung kapur dan dolomit daya kerja lebih lambat tapi pengaruh menetralisisr pH lebih lama dp kapur tohor; Kapur tohor dapat menurunkan kemampuan jenis pupuk nitrogen, jadi penggunaan harus terpisah; Tingkat penyesuaian pH tergantung tingkat keasaman, jenis tanah dan kualitas gamping. MULSA, JERAMI DAN BAHAN ORGANIK Bahan yang disebarkan dipermukaan tanah untuk penyesuaian biji pd pertumbuhan awal. Tanaman penutup berumur pendek juga digunakan sebagai mulsa; Kendalikan erosi dan kelembaban tanah dan suhu, tanggul; Jerami dan batang padi digunakan sebagai mulsa pd daerah yang luas 2,5 5 ton/ha; Pemberian pupuk yang cukup dapat meningkatkan pertumbuhan; Reaksi tiap jenis tanaman berbeda-beda; Pupuk organik (lumpur kotoran, pupuk alami, darah dan tulang) dapat mengubah sifat tanah; Pemberian pupuk anorganik disesuaikan dengan analisis tanah; PUPUK Pupuk anorganik komersial mengandung satu atau lebih nutrisi makro (nitrogen, pospor, potasium), juga belerang, calcium, magnesium; PUPUK Perlu dipertimbangkan pemakaian pupuk majemuk (fosfat alam, dolomit dll) yang telah dikembangkan tekMIRA; Bila tumbuhan kekurangan unsur atau keracunan harus konsultasi dengan ahli tanah; Waspada terhadap pencemaran air akibat kelebihan penggunaan pupuk pada tanah berpasir, kegiatan penelitian ini dapat menggunakan radioisotop; Pemberian pupuk bentuk butir atau tablet dilakukan pada jarak 10-15 cm dibawah atau sebelah lubang dr persemaian. PEMILIHAN JENIS TUMBUHAN Jenis tumbuhan asli lokal sesuai iklim dan kondisi Pemilihan spesies harus memperhatikan spesies yg tumbuh secara alamiah yg pernah terganggu; Pengamatan tanah dan kondisi penirisan; Pemilihan jenis tanaman yg hasilkan biji dan dapat perbanyak sendiri; Jenis tanaman bernilai ekonomis; Pertimbangan persyaratan habitat dg kembalinya binatang liar; Pertimbangan penanaman tumbuh pangkas (trubus) dpt menyuburkan tanah; Konsultasi dengan instansi terkait ttg tanaman yang cocok. Tentukan daerah spesies yg akan dipilih sebelum buah matang; Hindarkan buah yg diserang serangga dan jamur; PENGUMPULAN BIJI Penempatan biji sebaiknya di kain, jangan dg plastik; Pengumpulan biji dibantu peralatan mekanis, sekop dan bajak; Pembelian biji pada penyalur resmi dan terjamin baik. Kumpulkan biji yg sudah matang, dan berkulit keras; Buah berdaging menjadi lunak dan berubah warna;
PENYIMPANAN BIJI Bersihkan biji dari jamur sebelum disimpan; Beri tanda, jenis, lokasi , simpan ditempat kering; Umur simpan tidak lebih dr 1-2 tahun, disimpan pd temp. < 20 C dan kelembaban harus rendah, perhatikan besar cahaya dan kadar air. Cegah terjadinya pemadatan, bongkah, erosi; Penggunaan pupuk pd saat penyemaian benih, setelah diberi nitrogen hrs segra ditanam; Penebaran bijih dilakukan sebelum hujan, penebaran menggunakan alat mekanis, kalau luas digunakan lewat udara, secara manual dengan penggaruan; Hindari pembenihan berlebihan. PERSIAPAN PEMBENIHAN METODE PENANAMAN Penyemaian Langsung Penanaman semaian Pencangkokan Pemeliharaan Metode ekonomis, upah buruh rendah, penaburan biji secara acak; Biji ditabur dg tangan, alat konvensional, penyemprotan (hydromulching); Peralatan pembibitan sederhana tugal (leggate spear) (3.26) Biji tertentu dilakukan pemanasan, rendam air panas asam (potasium nitrat), dan penggemburan; Jumlah biji antara 2500 3500 biji/kg, tingkat pertumbuhan biji halus 1-5% dan biji kasar 5-10%; Pencampuran biji halus dg pasir dan serbuk gergaji, atau peletasi. PENYEMAIAN LANGSUNG PENANAMAN SEMAIAN Pemasok harus baik, penggunaan biji efisien, biaya kecil; Penanaman sebelum hujan, dengan manual akan lebih baik; Penanaman dengan skop (3.28), dan dengan stick (3.29). PENCANGKOKAN Pencakokan pd pohon dewasa, pertumbuhan langsung, biji cepat; Risiko gagal cukup besar, PEMELIHARAAN Pemagaran keliling perlindungan thd ternah Hindarkan pengairan berlebih, penyiraman dibatasi; Penggunaan pupuk, penyulaman diperlukan; PENCANGKOKAN Pencakokan pd pohon dewasa, pertumbuhan langsung, biji cepat; Risiko gagal cukup besar, PEMELIHARAAN Pemagaran keliling perlindungan thd ternah Hindarkan pengairan berlebih, penyiraman dibatasi; Penggunaan pupuk, penyulaman diperlukan; CARA PENGAMBILAN TANAH PUCUK DI MINING PIT DAN CARA PENAMBANGAN TANAH DI ATAS OVER BURDEN DI WASTE DUMP Waste Dump In Pit Top Soil Over Burden Top Soil Sub Soil Lapisan Batubara Mining Pit Over Burden Tumpukan Batu KONSEP PENATAAN BEKAS LAHAN PERTAMBANGAN SIRTU DI DESA CANDIMULYO, KECAMATAN KERTEK KAB. WONOSOBO - JAWA TENGAH DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROPINSI JAWA TENGAH PUSLITBANG TEKMIRA BANDUNG 2002 Bronjong DESAIN PENATAAN LAHAN PASCA PENAMBANGAN Kolam Pancing Kolam Renang Kebon Teh Kebon Teh Rest Area Rest Area Pusat Listrik Tenaga Mikro Hidro Water Boom PERENCANAAN DAN DESAIN REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN PASIR DI KABUPATEN SUMEDANG DAN KUNINGAN JAWA BARAT MODEL PENATAAN LAHAN PASKA TAMBANG PASIR DI DESA LICIN KABUPATEN SUMEDANG Tarmadji - Hand - Wiend ARENA MOTOR CROSS IJOBALIT Salah satu crosser adalah putra daerah Rancangan Arena Motor cross dan Tanaman kelapa Kawasan Lembah Hijau Ijobalit (Bapak Lalu Slamet) KAWASAN WISATA LEMBAH HIJAU & LABORATORIUM TANAMAN HERBAL Kawasan Lembah Hijau dengan Laboratorium Tanaman Herbal
Jagung Timun Tomat Kacang Sapi Kawasan tersebut ditata agar tidak longsor dengan melakukan penghijauan Berupa tanaman produktif yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat disekitarnya. Antara lain : penanaman pohon,tanaman produktif seperti jagung, timun, tomat dan kacang tanah. Juga rumput gajah untuk peternakan sapi Pada saat musim panen tiba, para pekerja dan masyarakat disekitar tambang bersama- sama memanen hasil tanamannya. Antara lain; ada yang memanen tomat, timun, jagung dan ada pula kacang tanah juga semangka. Bila sapinya sudah cukup besar maka dijual untuk menambah penghasilan, dan kotorannya dijadikan pupuk kandang. Juga ada kolam yang sangat luas, kolam tersebut dimanfaatkan untuk sarana pemancingan dan kawasan wisata air dengan membangun dermaga. Sebelumnya air yang masuk kedalam kolam dijernihkan lebih dahulu dengan larutan kapur dan lain-lain, sehingga mengurangi pencemaran di dalam air. Pada hari libur keluarga pekerja tambang dan masyarakat sekitar berekreasi wisata air dengan menggunakan sepeda air dan memancing ikan. Jenis ikan yang dipelihara dikolam ini antara lain : Patin, Mas, Nila, Mujair, Bawal dan Lele. Dan setiap saat di teliti perkembangannya baik berat maupun panjangnya ikan. ILUSTRASI SEBELUM PENAMBANGAN (PENGHIJAUAN BUFFER ZONE) REMODEL: Kawasan penambangan gamping menjadi kawasan resapan CARA PENANAMAN TUMBUHAN TERIMA KASIH