Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FRIEZKA AMALIA PUTRI

NIM : 101611101010

CHEILITIS
Cheilitis adalah istilah yang menggambarkan peradangan permukaan yang
mempunyai ciri-ciri bibir kering dan pecah-pecah. Banyak kondisi dan faktor
yang menyebabkan cheilitis, termasuk paparan natahari berlebih, kekurangan gizi,
alergi obat-obatan, dehidrasi, dan penyakit sistemik tertentu. Kemungkinan
penyebab lain yaitu demam tinggi, kondisi lingkungan lainnya, seperti cuaca
dingin dan defisiensi vitamin.
Apabila suatu penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali
normal. Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan.
Matahari juga dapat merusak, menyebabkan bibir menjadi keras dan kering,
terutama bibir bawah. Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan
tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan resiko terjadinya kanker. Kerusakan
akibat sinar matahari ini dapat dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem
bibir yang mengandung tabir surya atau dengan menggunakan topi lebar untuk
melindungi wajah dari sinar matahari. Frekels (bintik-bintik kecil berwarna
kuning kecoklatan di kulit) dan makula melanotik (daerah kecoklatan yang
bentuknya tidak teratur) sering ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama
bertahun-tahun. Tanda ini tidak perlu dirisaukan. Bintik-bintik kecil berwarna
hitam kecoklatan yang tersebar bisa merupakan tanda dari penyakit usus
keturunan dimana pada lambung dan usus ditemukan polip (sindroma Peutz-
Jeghers). Sindroma Kawasaki bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah
dan lapisan mulut menjadi kemerahan.
Pada peradangan bibir (cheilitis), mulut terasa nyeri, mengalami iritasi,
tampak merah, pecah-pecah dan bersisik. Jamur (thrush) bisa tumbuh di mulut
dan menimbulkan luka terbuka. Cheilitis bisa merupakan akibat dari kekurangan
vitamin B riboflavin dalam makanan.
Gejala gejala yang biasanya terjadi pada cheilitis diantaranya :
1. Bibir kering
2. Bibir pecah-pecah
3. Luka pada bibir
4. Sakit
5. Bahkan bibir dapat sampai berdarah

Etiologi Cheilitis
1. Infeksi
Kandidiasis adalah salah satu infeksi yang sering terjadi pada bayi dan
anak kecil. Infeksi menjadi berat bila bercampur dengan makanan dan
menyebar luas mempengaruhi seluruh selaput lendir dari saluran
gastrointestinal. Infeksi bakteri dan virus juga merupakan penyebab umum
terjadinya cheilitis
2. Allergic cheilitis
Cheilitis yang diakibatkan oleh alergi ini bisa terjadi oleh karena
Hipersensitivitas lokal terhadap antibiotik lozenges, pembersih mulut
terutama pasta gigi ber flourin. Kontak kulit dari bahan makanan tertentu
seperti lemon, jeruk, jus tomat, dan beberapa tambahan makanan. Pada
kelompok usia yang lebih tua kosmetik dapat menyebabkan alergi, seperti
lipstik.
3. Photosensitivity
Photosensitivity menyebabkan cheilitis kronis. Bibir menjadi bersisik,
berfissura dan bengkak dan bisa mengakibatkan leukoplakia yang
prekanker.



Kondisi kelelahan pada pasien kemungkinan berhubungan dengan
dehidrasi. Cheilitis dapat terjadi karena dehidrasi. Kekurangan cairan dalam tubuh
menyebabkan kulit kehilangan banyak kelembapannya. Oksigen dalam tubuh
membantu proses perbaikan sel-sel yang rusak akibat sinar UV karena oksigen
dalam darah berfungsi untuk energi memetabolisme sel dalam memproduksi sel
yang baru. Jika tubuh kekurangan cairan maka oksigen dalam tubuh berkurang
dan dapat menghambat proses perbaikan sel-sel yang rusak akibat sinar UV.

Anda mungkin juga menyukai